• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi deskriptif terhadap peserta didik kelas xi sma negeri 1 jatiwangi tahun ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi deskriptif terhadap peserta didik kelas xi sma negeri 1 jatiwangi tahun ajaran 2014/2015."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar : 231/S/PPB/2014

PROFIL KONSEP DIRIPESERTA DIDIK DAN

IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

(Studi Deskriptif terhadap Peserta DidikKelas XI SMANegeri 1 Jatiwangi Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

bidang Bimbingan dan Konseling

oleh

Faris Zulkarnaen NIM 0704597

PROGRAM STUDI

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

No. Daftar : 231/S/PPB/2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

(Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Jatiwangi Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh Faris Zulkarnaen

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Faris Zulkarnaen 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

No. Daftar : 231/S/PPB/2014

FARIS ZULKARNAEN

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Deskriptif terhadap Peserta DidikKelas XI SMANegeri 1 Jatiwangi Tahun

Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. H. Nandang Rusmana, M. Pd. NIP 19600501 198603 1 004

Pembimbing II

Dra. Chandra Affiandari, M. Pd. NIP 19570611 198609 2 001

Mengetahui

Ketua JurusanPsikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBIB PENDAHULUAN B

1.1LatarBBelakangBPenelitianB

Manusia sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial dalam bersikap dan berperilaku tidak akan lepas dari konsep diri yangdimilikinya. Individu akan berkembang dan mengalami perubahan-perubahanbaik secara fisik maupun psikis sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diriadalah pandangan individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi pandanganterhadap keadaan fisik dan kualitas dirinya, yang merupakan faktor untukmenentukan sikap dan perilaku individu dalam kehidupannya(Calhoun & Acocella, 1995, hlm. 1).

Perasaan individu bahwa ia tidak memiliki kemampuan menunjukkansikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dipunyainya. Pandangan dansikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan iamemandang seluruh tugasnya sebagai sesuatu yang sulit diselesaikan. Berbagaipenelitian yang dilakukan para ahli menunjukkan, bahwa pandangan individuterhadap dirinya sendiri sangat menentukan keberhasilan yang akan dicapai.Pandangan dan sikap individu terhadap dirinya inilah yang dikenal dengankonsep diri. SebagaimanadikemukakanolehBurns(1993, hlm. 50) bahwa“konsep diri merupakan pandangan menyeluruh individu tentangtotalitas dari diri sendiri mengenai karakteristik kepribadian, nilai-nilaikehidupan, prinsip kehidupan, moralitas, kelemahan dan segala yang terbentukdari segala pengalaman dan interaksinya dengan orang lain.”

Hurlock (dalam Iusuf, 2007, hlm. 6)

mengemukakanbahwakonsepdiribesarpengaruhnyakepadaaktifitasseseorang.Pend apatmengenaikonsepdiriinimerupakanintiataupusatgravitasikepribadian,

(5)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan Renita dan Iusuf dalam buku Bimbingan dan Konseling SMA (2006) mengungkapkan “konsep diri adalah gambaran, pandangan, keyakinan, dan penghargaan, atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri”.

Menurut Brooks (dalam Rahkmat, 2005, hlm. 105) bahwa dalammenilai dirinya seseorang ada yang menilai tinggi dan ada yang menilainegatif. Maksudnya individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri yangtinggi dan ada yang mempunyai konsep diri yang negatif. Tanda-tandaindividu yang memiliki konsep diri yang tinggi adalah; Ia yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah, Ia merasa setara dengan orang lain, Ia menerima pujian tanpa rasa malu, Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dankeinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat, Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelummenginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadilebih baik agar diterima di lingkungannya.

Salah satu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah adalah bimbingan dan konseling. Peranan bimbingan dan konseling dalam kehidupan peserta didik sehari-hari sangat penting untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang dihadapinya. Hal ini ditegaskan dalam PP No. 9 tahun 1990 Bab X, pasal 27 bahwa:

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Dengan demikian diharapkan peserta didik mampu mengenal dirinya, ia dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang pada akhirnya nanti peserta didik dapat memikirkan dan mempersiapkan diri seoptimal mungkin untuk meneruskan langkah atau cita-cita yang telah dipilihnya setelah tamat belajar.

(6)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Para ahlipsikologidanpendidiktelah lama

menyadaribahwakonsepdirimerupakansalahsatufaktor non intelektual yang sangatpentingdalammenentukanprestasibelajar,

kemudiandalammenentukankeberhasilan yang

akandicapaitergantungpadasikapdankeyakinanindividuterhadapdirinya.

Memperhatikanberbagaiuraian yang telahdikemukakan ,konsepdirimerupakansalahsatuaspekdalamkepribadian yang bersifat non-kognitif yangperludiperhatikan. Hal inikarenakonsepdirimerupakansalahsatuaspek yangmampumembawaindividutersebutmerasaberharga, percayadiri, merasaditerima,

dantermotivasi.Selainitupemahamanindividutersebuttentangsegalapotensi,

memahamikelebihandankelemahan yang

dimilikiakanmembantuindividutersebutdalammenghadapituntutanjaman, sehinggaiatidakmudahterbawaarus,

mampumenyesuaikandiridanpadaakhirnyamampuhidup dimasyarakatdenganmemilikikonsepdiri yang tinggi.

Melihat latar belakang yang telah dikemukakan, mendorong perlunya diadakan penelitian yang berjudul: ProfilKonsepDiriPesertaDidikdan ImplikasinyaBagiPengembanganProgram Bimbingandan Konseling(Studi Deskriptif terhadap Peserta didik SMANegeri 1Jatiwangi Tahun Ajaran 2014-2015).

1.2RumusanBdanBBatasanBMasalah

Penelitian ini difokuskan pada profilkonsepdiripesertadidikdan implikasinyabagipengembanganbimbingandan konseling. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :B

1) Bagaimana gambaran umumkonsep diripesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015?

(7)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Program bimbingan dan konselinghipotetiksepertiapa yang dapatdikembangkan dari profilkonsep diripeserta didik?

1.3TujuanBPenelitianB

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:

1) Mengetahui gambaran umum konsep diri postifpesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015.

2) Mengetahuigambaranumumsetiapaspekkonsep diri postifpesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015.

3) Mengembangkanprogram bimbingan dan

konselinghipotetikberdasarkangambaranumumkonsep diri postifpesertadidik.

1.4ManfaatBPenelitianB

Hasil penelitian ini dapat dijadikanrujukan program yang

kemudiandapatdigunakanoleh guru

pembimbinguntukmembantupesertadidikdalammengembangkankonsepdiri yang tinggi.

1.5StrukturOrganisasiSkripsiB

(8)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBVB

KESIMPULANBDANBREKOMENDASIB B

B

5.1KesimpulanB

Berdeserken hesil penelitien den pembehesen, diperoleh beberepe kesimpulen sebegei berikuth

1) Konsepdiripesertedidik SMAN I Jetiwengisecereumumsemuenyeberede pede

ketegoriyeng tinggihArtinyepesertedidiksudehmemiliki rese keperceyeendiri, merese setere dengen oreng lein, menerime epe edenye, depet menyikepi

kegegelen, tidek bersikep hiperkritis,denoptimis. Aspek

menerimeepeedenyemerupekenespekdengenskor peling tinggi, sedengkenskor peling rendehedelehespekkeperceyeendirih

2) Progrem bimbingen den konseling yeng disusun memuet

komponen-komponen seperti resionel, visi den misi, deskripsi kebutuhen, tujuen, seseren progrem, komponen progrem, rencene operesionel, pengembengen teme/topik, peleksene progrem den eveluesi progremh Secere keseluruhen derisetiep espek den indiketor konsepdiri dijediken lendesen pengembengen progrem, nemun

yeng menjedi priorites edelehespekkeperceyeendiri,

kereneespekiniprosentesenye peling kecildibendingespek leinh

5.2 RekomendasiB

Berdeserken hesil temuen penelitien yeng teleh dilekseneken den pembehesen mengenei konsepdiripesertedidik, berikut ini dikemukeken beberepe rekomendesinye:

5.2.1 BagiBGuruBBimbinganBKonseling/KonselorBSekolahB

Kepede guru bimbingen konseling/konselor sekoleh, peneliti mengejuken beberepe rekomendesi di enterenye, yeitu

1) Hesil penelitien menjedi seleh setu rujuken eveluesi begi pengembengen

(9)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sepertimemberikenleyenenbimbingenlebihlenjutterhedeppesertedidik yeng

kurengmemilikikonsepdiriterutememenyengkut rese perceyedirih

2) Guru bimbingen konseling hendeknye membuet progrem khusus yeng

bekeiten dengen upeye

untukmempertehenkenkonsepdiripedepesertedidikdenmereduksikonsepdiri yeng mesihkurengdimilikiolehpesertedidik, yeitukeperceyeendirih

5.2.2 BagiBpenelitiBselanjutnyaBB

Kepede peneliti selenjutnye, peneliti mengejuken beberepe rekomendesi di enterenye, yeitu:

1) Penelitieninidilekuken di sekolehNegeri yeng

telehberekreditesiAsehinggediperolehhesil yeng

beikdimenehempirseluruhpesertedidiknyetelehmemilikikonsepdiri yeng tinggi,

untukpenelitienberikutnyedepetdilekuken di

sekolehswestedengenkerekteristikpesertedidik yeng lebihheterogenh

2) Perludibendingkenkonsepdiripedepesertedidik yeng belejer di

sekolehNegeridenSweste eger diperolehgemberenlebih deteil

tentengpermeselehenkonsepdiri yeng lebihnyetedihedepiolehpesertedidikh 3) Konsepdiripesertedidikdipengeruhijugeolehlingkungentempettinggelpesertedi

dik, perludilekukenpenelitien yeng

(10)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN. (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta.

Agustiani,H. (2006) Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya

dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja). Bandung : Refika Aditama..

Arikunto, S. (2002) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Khalifa.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :

Rineka Cipta.

Burns. (1993). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, dan Perilaku. Jakarta: Arcan.

Calhoun, J.F& Acocella, J.R. (1995). Psikologi tentang Penyesuaian dan

Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Chaplin, J.P. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali.

Dahlan, M.D. (1987). Latihan Keterampilan Konseling (Seri Memberikan

Bantuan) . CV. Diponegoro.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). PenataanPendidikan

ProfesionalKonselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam JalurPendidikan Formal. Jakarta : Depdiknas

Derlega,Valerian and Janda,Louis. (1978). Personal Adjustment:The Psychology

of Everyday Life. New Jersey: General Learning Press.

Fridayani. (2004). Kontribusi Interaksi Guru –Siswa terhadap Konsep Diri

Siswa(studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas IV,V,VI SDNCicaheum Bandung Tahun Pelajaran 2003/2004). Skripsi Jurusan PPB FIP UPI. Tidak diterbitkan.

Glanz, E.C. (1964). Foundations and Principles of Guidance. Boston University:

(11)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hurlock. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Ketut, D dan Made, D. (1990). Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di

Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Makmun, A.S. (1996). Psikologi kependidikan. Bandung : Rosdakarya.

Mappiare, A. (2006). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Merdekawati (2002). Kontribusi Pemahaman Siswa tentang Potensi Diri

Terhadap Konsep Dirinya. Skripsi Sarjana pada Jurusan PPB UPI Bandung.

Muqodas, I. (2011). Efektivitas Model Service Quality untuk Meningkatkan

Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Monks, F. J. (1982). Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Gajah Mada.

Natawidjaja, R. (1988). Peran Guru dalam Bimbingan di Sekolah. Bandung:

Abardin.

Nayak, A. (1997). Guidance and Counseling. New Delhi: Aph Publishing

Corporation.

Nelson, R.C. (1972). Guidance and Counseling. USA:Holt, Rinehart and

Winston, Inc. Norberg, R.B. (1970). Guidance: A Sistematic Intruduction.

New York: Random House.

Nurihsan, J. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

Pudjijogyanti, Clara R. (1993). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.

Pudjigoyanti. (1993). Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.

Prayitno.(1987). Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konseling. Jakarta:

Depdibud Dirjen Dikti PPLPTK.

(12)

Faris Zulkarnaen,2014

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Renita & Yusuf. (2006). Bimbingan dan Konseling SMA. Jakarta: Esis.

Rini, J.F. (2002). Konsep Diri.

http://www.e-psikologi.com/dewa/160502.html.[Senin, 7 Juli 2014].

Shertzer, B and Stone, S.C.(1974). Fundamental of Guidance. Boston: HMC.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syarif. (2007). Faktor Determinan yang Mempengaruhi Pembentukan Konsep

Diri Remaja pada Tahun 2007 Di SMA Negeri 1 Margahayu. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Willis, S. (2004). Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah.

Jakarta:Gramedia.

Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Gramedia.

Yusuf, S. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.

RemajaRosdakarya.

Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Yusuf, S. (1998). Model Bimbingan dan Konseling dengan Pendidikan Ekologis.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep diri yang positif ditandai dengan 5 hal yaitu merasa mampu mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari setiap orang

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep diri positif mempunyai karakteristik yaitu yakin akan kemampuannya mengatasi masalah, merasa setara dengan orang

a). Yakin pada diri sendiri. Memiliki kesadaran diri yang baik. Merasa puas dengan dirinya sendiri. Aktualisasi Diri.. Aktualisasi diri diartikan sebagai kemampuan dalam

Konsep diri yang positif ditandai dengan 5 hal yaitu merasa mampu mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari setiap orang

Menurut William (dalam Rakhmat, 2000) orang yang memiliki konsep diri positif adalah orang yang yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah, merasa setara dengan orang

Selain itu subjek yang memiliki kecenderungan konsep diri positif merasa yakin akan kemampuannya mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menyadari

Konsep diri yang positif ditandai dengan 5 hal yaitu merasa mampu mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari setiap orang

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep diri positif mempunyai karakteristik yaitu yakin akan kemampuannya mengatasi masalah, merasa setara dengan orang