• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh : Ardy Syaeful Hidayat

NIM. 1002914

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

(2)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Oleh

Ardy Syaeful Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ardy Syaeful Hidayat 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 14 BANDUNG

Oleh :

Ardy Syaeful Hidayat

NIM. 1002914

Pembimbing

Imas Purnamasari, S.Pd, MM NIP. 19770512 200112 2 001

Mengetahui,

(4)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

(5)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... 6

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A.Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B.Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C.Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D.Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined. A.Belajar ... Error! Bookmark not defined. 1.Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.Prinsip Belajar ... Error! Bookmark not defined.

3.Teori-teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.

a. Teori Belajar Kognitivisme ... Error! Bookmark not defined. b. Teori Behaviorisme ... Error! Bookmark not defined. c. Teori Belajar Kontruktivisme ... Error! Bookmark not defined. 4.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

B.Model Contextual Teaching anf Learning (CTL)Error! Bookmark not defined.

1.Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)Error! Bookmark not defined.

2.Landasan Contextual Teaching and Learning (CTL)Error! Bookmark not defined.

(6)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

4.Belajar Dalam Konteks Contextual Teaching and Learning (CTL) ... Error! Bookmark not defined.

5.Prinsip Contextual Teaching and Learning (CTL)Error! Bookmark not defined.

6.Karakteristik Contextual Teaching and Learning (CTL)Error! Bookmark not defined.

7.Komponen Contextual Teaching and Learning (CTL)Error! Bookmark not defined.

C.Aktifitas Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 1.Aktifitas dan Keaktifan Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

2.Kriteria Siswa Aktif ... Error! Bookmark not defined.

3.Jenis-Jenis Siswa Aktif ... Error! Bookmark not defined.

D.Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. E. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. F. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A.Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B.Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. C.Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. D.Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. E. Prosedur Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis. Error! Bookmark not defined.

1.Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

2.Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

G.Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. H.Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A.Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.Profil SMA Negeri 14 Bandung... Error! Bookmark not defined.

2.Sejarah Perkembangan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

3.Visi SMA Negeri 14 Bandung ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

5.Tujuan SMA Negeri 14 Bandung ... Error! Bookmark not defined.

6.Target atau Sasaran SMA Negeri 14 Bandung ... Error! Bookmark not defined.

7.Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

B.Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.Gambaran Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL). Error! Bookmark not defined.

2.Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model CTLError! Bookmark not defined.

3.Keaktifan Belajar Siswa Sesudah Penerapan Model CTLError! Bookmark not defined.

4.Perbedaan Aktifitas Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL). ... Error! Bookmark not defined.

C.Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 1.Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

a. Perhitungan Uji Normalitas Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Penerapan .. ... Error! Bookmark not defined. b. Perhitungan Uji Normalitas Keaktifan Belajar Siswa Sesudah Penerapan ... ... Error! Bookmark not defined. 2. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A.Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B.Saran ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Keaktifan Siswa Kelas XII IPS Mata Pelajaran

Akuntansi SMA Negeri 14 Bandung ... 2

Tabel 2.1 Perbandingan Teori Belajar Behaviorisme, Kognitivisme, dan Konstruktivisme ... 12

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ... 32

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 37

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 38

Tabel 3.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 40

Tabel 3.4 Hasil Observasi Awal Keaktifan Belajar Siswa ... 43

Tabel 3.5 Persentase Kriteria Keaktifan Siswa ... 47

Tabel 4.1 Pelaksanaan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Pertemuan Pertama ... 54

Tabel 4.2 Pelaksanaan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Pertemuan Kedua ... 59

Tabel 4.3 Pelaksanaan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Pertemuan Ketiga ... 64

Tabel 4.4 Persentase Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model CTL ... 68

Tabel 4.5 Persentase Keaktifan Belajar Siswa Sesudah Penerapan Model CTL ... 70

Tabel 4.6 Perbandingan & Kriteria Keaktifan Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model CTL ... 73

Tabel 4.7 Tabel Penolong Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model CTL ... 75

Tabel 4.8 Perhitungan Z-Score Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model CTL ... 76

Tabel 4.9 Daftar Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model CTL ... 77

Tabel 4.10 Tabel Penolong Keaktifan Belajar Siswa Sesudah Penerapan Model CTL ... 78

Tabel 4.11 Perhitungan Z-Score Keaktifan Belajar Siswa Sesudah Penerapan Model CTL ... 79

Tabel 4.12 Daftar Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa Sesudah Penerapan Model CTL ... 80

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 81

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Uji Beda Proporsi ... 83

(9)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Bandung ... 53 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Sesudah

(10)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. DRAFT WAWANCARA PENELITIAN

2. DOKUMENTASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA – SEBELUM

PENERAPAN MODEL CTL

3. DOKUMENTASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA – SESUDAH

PENERAPAN MODEL CTL

4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

5. UJI NORMALITAS DATA

6. DOKUMENTASI KEGIATAN EKSPERIMEN

LAMPIRAN B 1. TABEL Z

2. TABEL CHI KUADRAT

LAMPIRAN C

1. SURAT IZIN PENELITIAN

2. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN

3. LEMBAR REVISI SEMINAR

4. LEMBAR REVISI SKRIPSI

(11)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu hal yang selalu ada dan tidak pernah terlepas

dalam kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peran dalam mengembangkan

sumber daya manusia dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan

manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Notoatmodjo (2003:16) bahwa “secara

umum pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan

apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan”.

Selanjutnya tertuang dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

Pendidikan memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa (UUSPN. No. 20, 2003). Pendidikan memiliki

tujuan untuk menanamkan pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep,

mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang

baru. Salah satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai yaitu,

dengan adanya proses belajar.

Inti dari pendidikan yaitu belajar dan mengajar. Mengajar dilakukan oleh

guru, dan belajar dilakukan oleh siswa. Saat belajar, khususnya di sekolah

seharusnya terjadi komunikasi antara siswa dengan guru. Komunikasi antara guru

kepada murid dan murid kepada murid atau terjadi komunikasi dua arah.

Komunikasi dua arah dilakukan agar guru tidak mendominasi pada saat

(12)

2

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

berperan untuk memperoleh pemahamannya terhadap semua informasi yang guru

berikan dalam pembelajaran. Adanya perubahan paradigma pendidikan saat ini

menuntut adanya perubahan proses pembelajaran didalam kelas. Peran guru saat

ini diarahkan untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar,

bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja sehingga siswa dapat berperan

aktif dalam mengolah bahar ajar yang diberikan oleh guru sesuai kemampuan

masing-masing. Guru harus mampu melibatkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran secara optimal. Menurut Rusman (2011:323) bahwa ”pembelajaran

akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam

berbagai aktifitas kegiatan pembelajaran”. Hal tersebut dapat membuat siswa

mampu mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas serta

mendapatkan pengalaman belajar yang dapat diperoleh apabila siswa aktif

berpartisipasi dalam pembelajaran.

Masih banyak pendidikan di sekolah pada praktiknya masih berfokus pada

guru. Sedangkan siswa hanya pasif, tidak berperan aktif ketika pembelajaran

berlangsung. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang terbatas hanya hadir dikelas,

mendengarkan guru dan mencatat tanpa bertanya ataupun menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru dan juga berisik apabila guru memberikan soal latihan.

Hal ini terjadi pada saat penulis melakukan observasi pada tanggal 1

September 2014 yang disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Persentase Keaktifan Siswa Kelas XII IPS Mata Pelajaran Akuntansi SMA Negeri 14 Bandung

Keaktifan Siswa Kelas IPS 1 Kelas IPS 2 Kelas IPS 3 Perhatian siswa terhadap pelajaran 68,8% 94,9% 91,4% Keberanian mengajukan pertanyaan 3,1% 15,4% 34,3% Keberanian menjawab pertanyaan 0% 0% 2,9% Kemampuan mengemukakan pendapat 0% 2,6% 8,6%

Aktif melakukan diskusi 0% 0% 0%

Berpartisipasi dalam kelompoknya 0% 0% 0% Mempresentasikan hasil kerjanya 0% 12,8% 17,1% Mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh

(13)

3

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Rata-rata 21,5% 27,2% 30,4%

Sumber: Hasil Pra Penelitian Diolah

Berdasarkan tabel 1.1 rata-rata keaktifan belajar siswa kelas XII IPS 1

sebesar 21,5%, pada kelas XII IPS 2 sebesar 27,2%, dan pada kelas XII IPS 3

sebesar 30,4%. Angka tersebut jika merujuk kepada pendapat Mulyasa maka bisa

dikatakan tidak aktif atau pasif. Sebagaimana disebutkan menurut pendapat

Mulyasa (2006:256) bahwa “pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas

apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara

aktif”. Hal ini diperkuat dengan sikap siswa di kelas yang berperan pasif. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, menulis apa yang disampaikan oleh

guru dan kemudian menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru

selama proses pembelajaran berlangsung tanpa berinisiatif dengan melakukan

konfirmasi dan bertanya terlebih dahulu apabila memiliki pertanyaan mengenai

materi yang diajarkan oleh guru. Hal seperti ini cenderung membuat siswa

menjadi malas, tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi bahkan

menganggap pelajaran akuntansi menjadi pelajaran yang membosankan. Padahal,

semakin tinggi aktifitas siswa dalam pembelajaran maka akan semakin

mempercepat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga dapat

menunjang keberhasilan pembelajaran. Selain itu juga, keaktifan belajar siswa

dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru

dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Interaksi tersebut akan menjadi

tinggi sehubungan dengan adanya keaktifan belajar siswa, semakin tinggi

keaktifan belajar maka semakin tinggi juga interaksi siswa. Siswa jadi saling

mempengaruhi dan saling memberikan pendapat satu sama lain. Hal ini akan

mengakibatkan suasana kelas menjadi kondusif, yang dimana ciri-ciri dari kelas

kondusif yaitu tenang, dinamis, tertib, suasana saling menghargai, saling mendorong, kreativitas tinggi, persaudaraan yang kuat, saling berinteraksi dengan baik, dan bersaing sehat untuk kemajuan.

Oleh karena itu perlu adanya perubahan, dimana pembelajaran saat ini yang

kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif harus segera

(14)

4

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa tidak lagi dijadikan objek belajar,

melainkan sebagai subjek belajar. Hal yang seperti inilah yang disebut dengan

pembelajaran berpusat kepada siswa atau menurut Sanjaya (2010:99) sebagai “Student Centered”.

Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, sudah banyak model

pembelajaran yang dikemukakan. Salah satu model yang dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa yaitu model Contextual Teaching and Learning (CTL)

atau pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang

membantu guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan

nyata yang dihadapi oleh peserta didik. Guru dapat memilih model pembelajaran

kontekstual karena pembelajaran kontekstual ini berpusat pada keaktifan belajar

siswa. Belajar dalam pembelajaran kontekstual bukan hanya mendengarkan dan

mencatat saja, tetapi berpengalaman secara langsung. Selanjutnya Sanjaya

(2010:261) berpendapat:

CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif dalan setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pembelajaran. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif.

Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwarni

(2013) bahwa “penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar menulis siswa kelas III semester I di SD

N 1 Labasari tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Abang, Kabupaten

Karangasem”.

Menurut uraian di atas bahwa model Contextual Teaching and Learning

(CTL) dapat membantu guru dalam mengajar dan lebih menitik beratkan kepada

aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Dengan begitu maka, keaktifan belajar

siswa akan meningkat seiring dengan penerapan model Contextual Teaching and

Learning (CTL)..

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti

(15)

5

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Keaktifan Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS di SMA N 14 Bandung”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan keaktifan belajar

siswa sebelum dan sesudah penerapan model Contextual Teaching and Learning

(CTL) pada mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS SMA N 14 Bandung.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL)

terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS

SMA N 14 Bandung.

D. Kegunaan Penelitian 1. Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam

mengembangkan pendidikan khususnya mengenai pengaruh model

Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap keaktifan belajar

siswa pada mata pelajaran akuntansi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi kajian teori

mengenai penerapan model Contextual Teaching and Learning

(CTL) terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran

akuntansi.

c. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti yang ingin

melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan penerapan

model Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap keaktifan

belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

(16)

6

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

a. Bagi Pendidik, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan model

Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai salah satu

alternatif model pembelajaran akuntansi.

b. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan yang banyak dalam rangka perbaikan pembelajaran dan

peningkatan kualitas sekolah

c. Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman

(17)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:3) “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono

(2014:107) metode penelitian eksperimen adalah “metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam eksperimen, terdapat kelompok yang mendapatkan treatment yang berupa model Contextual Teaching and Learning

(CTL). Metode eksperimen yang akan digunakan yaitu pre-experimental design.

Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu one-group pretest-postest design.

Dalam desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian

hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat, karena dapat membandingkan

dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain penelitian tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Observasi Awal Model Observasi Akhir

Eksperimen � � �

Keterangan:

� : Observasi awal pada kelas eksperimen O : Observasi akhir pada kelas eksperimen � : Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual

B. Operasionalisasi Variabel

Menurut Arikunto (2006:117) “Variabel adalah besaran yang mempunyai nilai yang bisa berubah-ubah”. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk

menjabarkan variabel-variabel penelitian agar pengukuran yang dilakukan

(18)

38

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Sumber Data Skala

Keaktifan Belajar Siswa

1. Perhatian siswa terhadap pelajaran

2. Keberanian mengajukan pertanyaan

3. Keberanian menjawab pertanyaan

4. Kemampuan

mengemukakan pendapat 5. Aktif melakukan diskusi 6. Berpartisipasi dalam

kelompoknya

7. Mempresentasikan hasil kerjanya

8. Mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru untuk memperkuat pemahaman

Data diperoleh dari hasil observasi

Rasio

C. Populasi dan Sampel a) Populasi

Menurut Riduwan (2010:54) “populasi adalah keseluruhan dari

karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.”

Berdasarkan pengertian diatas, populasi dalam penelitian ini yaitu

seluruh siswa kelas XII IPS SMA N 14 Bandung yang terdiri dari 3 kelas

IPS.

b) Sampel

Menurut Riduwan (2010:56) “sampel adalah bagian dari populasi

yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.”

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive.

Riduwan (2010:63) dalam bukunya berpendapat “sampling purposive

adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya

(19)

39

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Berdasarkan pertimbangan dari guru Akuntansi SMA Negeri 14

Bandung maka peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 1 kelas,

yaitu kelas XII IPS 1. Kelas XII IPS 1 dijadikan kelas eksperimen yang

diberikan treatment sedangkan kelas lain tidak diberikan treatment.

Alasan pemilihan sampel dilihat dari karakteristik siswa, kondisi

lingkungan kelas dan faktor-faktor lain yang mendukung untuk dilakukan

penelitian serta hasil pra penelitian menunjukkan bahwa Kelas XII IPS 1

memiliki keaktifan belajar siswa yang paling rendah dibandingkan

dengan kelas lainnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dala penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang

langsung diambil dari objek penelitian. Untuk memperoleh data mengenai

keaktifan siswa dengan menerapkan model Contextual Teaching Learning, berupa

lembar observasi.

Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2014:203), observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses pengamatan

dan ingatan.

E. Prosedur Eksperimen

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu:

Tahap Persiapan

1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran.

2) Membuat alat pembelajaran berupa bukti transaksi yang menyerupai

bukti transaksi pada perusahaan-perusahaan dagang dan membuat media

pembelajaran.

(20)

40

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Dalam fase pelaksanaan ini peneliti bekerja sama dengan guru

akuntansi melakukan langkah-langkah dalam pelaksanaan model

Contextual Teaching and Learning (CTL). Pelaksanaan eksperimen

tersebut dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dengan waktu 90 menit

disetiap pertemuan (dua jam pelajaran). Langkah-langkah dalam

pelaksanaan model Contextual Teaching and Learning (CTL) ini

dijelaskan dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Langkah-langkah pelaksanaan

Model Contextual Teaching and Learning (CTL)

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

Konstruktivisme (Contruktivism)

- Guru bertanya kepada siswa mengenai jurnal khusus berdasarkan pengalaman siswa. - Guru memberikan

bukti transaksi kepada siswa untuk dianalisis.

- Siswa mengemukakan pemahaman mereka mengenai jurnal khusus.

- Siswa mendapatkan beberapa bukti transaksi dan menganalisis bukti transaksi tersebut.

10 menit

Tahap 2

Bertanya (Questioning)

- Guru memberikan motivasi dan menstimulus siswa untuk menanyakan hal yang belum mereka pahami setelah mereka menganalisi bukti transaksi yang telah diberikan

sebelumnya.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

- Siswa mengajukan

pertanyaan-pertanyaan mengenai bukti transaksi yang belum mereka pahami kepada guru.

(21)

41

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Tahap 3

Menemukan (Inquiry)

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk, mengemukakan pemahamannya mengenai meteri jurnal khusus setelah menganalisis bukti transaksi dan melakukan tanya jawab dengan guru.

- Siswa dapat memahami materi jurnal khusus setelah menganalisis bukti transaksi dan melakukan tanya jawab.

- Siswa mengemukakan pemahamannya kepada guru dan siswa lain.

10 menit

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

Tahap 4

Masyarakat Belajar

(Learning

Community)

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar.

Guru memberikan tugas kepada siswa yaitu latihan soal berupa bukti transaksi yang harus dicatat kedalam jurnal khusus dan dikerjakan bersama teman

kelompoknya.

- Siswa berbagi pendapat,

pengetahuan dan bekerja sama untuk menentukan jawaban yang benar.

- Siswa mengerjakan tugas bersama kelompoknya masing-masing. 20 menit Tahap 5 Permodelan (Modelling) - Guru mempersilakan siswa untuk mendemonstrasikan di depan kelas cara mencatat bukti transaksi ke dalam jurnal khusus yang telah mereka kerjakan bersama kelompoknya

masing masing. - Guru mengkoreksi

jawaban yang telah siswa kerjakan. - Guru memberikan

- Siswa mempraktikan di depan kelas cara pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal khusus yang telah mereka kerjakan bersama

kelompoknya masing masing.

- Siswa memperhatikan cara mencatat dokumen transaksi ke dalam jurnal khusus yang sedang dicontohkan oleh guru.

(22)

42

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

penjelasan tambahan dan penguatan atas jawaban yang telah siswa kerjakan. Tahap 6 Refleksi (Reflection) - Guru mempersilakan siswa untuk memberi

kesimpulan dari pembelajaran

mencatat dokumen transaksi ke dalam jurnal khusus yang telah mereka

- Siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran

mencatat dokumen transaksi ke dalam jurnal khusus.

10 menit

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

pelajari.

- Guru memberi penguatan atas jawaban dan pendapat yang telah diberikan oleh siswa.

Tahap 7

Penilaian yang

Sebenarnya

(Authentic

Assesment)

- Guru mengadakan

postest, dalam

bentuk soal essay untuk mengetahui tingkat penguasaan materi, kemudian memberikan nilai dengan kriteria penilaian yaitu cepat dan tepat.

- Guru memberikan penilaian terhadap keaktifan siswa baik individu maupun kelompok.

- Siswa mengerjakan soal posttest dengan cepat dan tepat.

15 menit

(23)

43

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Observasi awal dilakukan pada tanggal 1 September 2014 yang dilakukan di

Kelas XII IPS 1 SMA N 14 Bandung pada mata pelajaran akuntansi yang dihadiri

oleh 32 siswa. Dari hasil observasi awal menunjukkan bahwa rata-rata aktifitas

siswa sebesar 21,5% atau dalam frekuensi sebesar 55 kali siswa beraktifitas saat

pembelajaran berlangsung. Indikator mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh

guru untuk memperkuat pemahaman merupakan indikator yang paling banyak

dilakukan oleh siswa dengan 100%. Itu berarti semua siswa mengerjakan

soal-soal yang diberikan oleh guru untuk memperkuat pemahaman. Indikator

keberanian mengajukan pertanyaan memiliki persentase sebesar 3,1%. Sedangkan

indikator keberanian menjawab pertanyaan, kemampuan mengemukakan

pendapat, aktif melakukan diskusi, berpartisipasi dalam kelompok, dan

mempresentasikan hasil kerjanya memiliki persentase 0%. Ketiga indikator

tersebut menjadi indikator keaktifan terendah dari semua indikator yang ada.

Berikut data hasil observasi awal:

Tabel 3.4

Hasil Observasi Awal Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan Siswa Frekuensi Presentase (%)

Perhatian siswa terhadap pelajaran 22 68,8% Keberanian mengajukan pertanyaan 1 3,1% Keberanian menjawab pertanyaan 0 0% Kemampuan mengemukakan pendapat 0 0%

Aktif melakukan diskusi 0 0%

Berpartisipasi dalam kelompoknya 0 0% Mempresentasikan hasil kerjanya 0 0% Mengerjakan soal-soal yang diberikan

oleh guru untuk memperkuat pemahaman 32 100%

Jumlah/rata-rata 55 21,5%

(Sumber: Hasil pengolahan data)

2. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi

data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil

adalah data yang terdistribusi normal. Maksud dari data terdistribusi normal

adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya

(24)

44

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Menurut Arikunto (2006:356) mengatakan “jika data berdistribusi normal

maka proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan

perhitungan statistika parametrik, jika data tidak berdistribusi normal maka dapat

menggunakan statistika non-parametrik.”

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam menguji normalitas

data adalah menggunakan metode Chi Kuadrat (� . Metode ini digunakan untuk

mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang

diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan

(fe) dari sampel apakah terdapat hubungan atau tidak. Berikut ini langkah-langkah

yang digunakan untuk menghitung Chi Kuadrat (� menurut Sudjana :

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil

2. Menentukan Rentangan (R) menurut Sudjana (2000 : 77) :

R = skor terbesar – skor terkecil

3. Menentukan banyaknya kelas (BK) menurut Sudjana (2000 : 80) :

BK = 1+3,3 log n (Rumus Sturgess)

4. Menentukan panjang kelas (i)menurut Sudjana (2000 : 79) :

i = � ��

Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No. Kelas Interval �

Nilai

Tengah �� �� �. � �. �� 1

2 Jumlah

5. Menentukan rata-rata �̅

�̅ = ∑�. � �

(Sudjana, 2000 : 119)

6. Menentukan simpangan baku (S)

(25)

45

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

(Sudjana, 2000 : 165)

7. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah

0,5.

b. Mencari nilai Z-score untuk kelas batas interval dengan rumus :

� = � � � − �̅

(Sudjana, 2000 : 169)

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel Kurva Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk kelas batas.

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan

angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya.

Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe). Dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah responden (n).

8. Mencari Chi-Kuadrat hitung (�2h)

� = ∑ − �

� �=

(Sudjana, 2004 : 180)

9. Membandingkan (�2h) dengan (�2t)

Untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1

Dengan kriteria keputusan :

- Jika, �2h≤ nilai �2t , maka distribusi data normal

- Jika, �2h> nilai �2t , maka distribusi data tidak normal

(26)

46

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis dalam

penelitian ini diterima atau tidak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat

perbedaan keaktifan siswa sebelum dan setelah menerapkan model Contextual

Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran akuntansi.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan

perumusan hipotesis statistik sebagai berikut:

� : � = � Tidak terdapat perbedaan keaktifan belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran akuntansi

� : � ≠ � Terdapat perbedaan keaktifan belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran akuntansi

a. Uji Beda Proporsi

Uji beda proporsi digunakan untuk menguji selisih dua

perbandingan dan juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan

persentase yang mencolok ataukan tidak antara dua kelompok yang

sedang dipelajari. Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

� =

� � −�� √� − � � + �

Dimana  ditaksir oleh perbandingan gabungan dari

sampel-sampel yang digunakan. Dihitung dengan menggunakan

rumus berikut:

� = � + �� + �

(Sudjana, 2004:165)

Dengan menggunakan taraf nyata ∝= 0,05 maka kriteria

pengujiannya:

H diterima jika − < ℎ�

(27)

47

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

observasi keaktifan belajar siswa. Lembar observasi ini berisi daftar

indikator-indikator yang digunakan untuk mengetahui munculnya gejala-gejala yang

menunjukan bahwa siswa memiliki aktifitas belajar yang baik dengan penerapan

model pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning pada

saat pembelajaran akuntansi dengan memberi tanda turus pada kolom indikator

yang dinilai. Adapun aspek yang diamati untuk lembar observasi aktifitas belajar

siswa sebagai berikut:

- Perhatian siswa terhadap pelajaran

- Keberanian mengajukan pertanyaan

- Keberanian menjawab pertanyaan

- Kemampuan mengemukakan pendapat

- Aktif melakukan diskusi

- Berpartisipasi dalam kelompoknya

- Mempresentasikan hasil kerjanya

- Mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru untuk memperkuat

pemahaman.

H. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara:

a. Memberikan skor dengan menggunakan turus pada lembar observasi

keaktifan belajar siswa

b. Mengukur persentase keaktifan belajar siswa dengan cara:

Semua aktivitas siswa akan diukur dalam persamaan menurut

Sudijono (2009:43) berikut:

� = �� % Keterangan:

(28)

48

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

f : jumlah siswa yang melakukan aktivitas

n : jumlah siswa

c. Menggolongkan persentase keaktifan belajar siswa sesuai persentase

kriteria keaktifan siswa menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:125)

siswa yang aktif digolongkan berdasarkan persentase berikut:

Tabel 3.5

Persentase Kriteria Keaktifan Siswa Skala Keaktifan Kategori

80 atau lebih Sangat Aktif

60-79,99 Aktif

40-59,99 Cukup Aktif

20-39,99 Kurang Aktif

0-19,99 Tidak Aktif

(29)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa:

Terdapat perbedaan keaktifan belajar antara sebelum penerapan model

contextual teaching and learning (CTL) dengan sesudah penerapan model

contextual teaching and learning (CTL). Perbedaan keaktifan belajar tersebut

terlihat dari perbedaan nilai rata keaktifan dari kedua data tersebut. Nilai

rata-rata sesudah penerapan model lebih unggul dibandingkan dengan rata-rata-rata-rata

sebelum penerapan model.

B. Saran

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model contextual teaching

and learning (CTL) secara umum sudah dilaksanakan dengan baik dan terdapat

perbedaan keaktifan belajar antara sebelum dan sesudah menerapkan model

contextual teaching and learning (CTL). Sehingga berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran dari peneliti, yaitu sebagai

berikut :

1. Bagi Guru

Guru disarankan dapat menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL), karena terbukti dengan menggunakan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan dapat menyediakan sumber dan fasilitas belajar yang

lebih menunjang, seperti infokus, buku paket dari berbagai sumber, jaringan

internet berupa wifi, agar dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam

(30)

91

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian mengenai

model contextual teaching and learning (CTL) dengan menerapkan model

contextual teaching and learning (CTL) pada materi lain bahkan pada mata

pelajaran lain, dapat menerapkan model contextual teaching and learning

(CTL) pada saat eksperimen dengan lebih baik lagi yaitu dengan

menggunakan media pembelajaran dan alat bantu yang lebih nyata untuk

siswa, bahkan jika memungkinkan siswa diajak langsung ke sebuah tempat

atau lingkungan yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selain itu,

peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat meneliti model contextual teaching

and learning (CTL) pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu pada

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Keaktifan Siswa Kelas XII IPS Mata Pelajaran Akuntansi
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3 Langkah-langkah pelaksanaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi serutan kayu meranti dan batang kelapa sawit terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel dan untuk

Penelitian tentang “ Penguatan Pendidikan Karakter melalui Model Pembelajaran „Berkat Anang‟ (Berkarakter, Aktif, dan Menyenangkan) di Kalangan Siswa Pendidikan Dasar

7) Setelah membeli produk tersebut, dapatkah Anda menceritakan bagaimana Anda. mengevaluasi keputusan yang sudah Anda

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yaitu skala employee engagement dan skala iklim organisasi yang disusun berdasarkan aspek employee

Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan alternatif dalam pengolahan parkir, tidak secara manual tapi terkomputerisasi dengan tujuan memudahkan user dalam melakukan tugasnya dan

Ada baiknya dimasa yang akan datang, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan gaya kepemimpinan yang

SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya

Meningkatkan pemahaman siswa tentang sistem pemerintahan pada pembelajaran PKn melalui model contextual teaching and learning di kelas IV SD Negeri I Asem Kecamatan