• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PERUMAHAN PT. SEPULUH PILAR BERSAMA HERMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PERUMAHAN PT. SEPULUH PILAR BERSAMA HERMAN."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMBELIAN PADA PERUMAHAN PT. SEPULUH PILAR BERSAMA

HERMAN. K 105720405112

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2016

(2)

ii

PEMBELIAN PADA PERUMAHAN PT. SEPULUH PILAR BERSAMA

HERMAN. K 105720405112

Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2016

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Analisis Pengaruh Marketing mix Terhadap Keputusan Pembelian Pada Perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama Nama Mahasiswa : Herman. K

No. Stambuk/Nirm : 105720405112

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Skripsi ini telah di seminar hasilkan dan telah di periksa oleh penguji pada tanggal 12 Agustus 2016

Makassar, Agustus 2016 Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Moh. Aris pasigai SE, MM St. Marhumi SE, MM

NBM: 1093485

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen

Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Moh. Aris Passigai, SE., MM NBM: 497794 NBM: 1093485

(4)

vii

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Perumahan Pada PT. Sepuluh Pilar Bersama Makassar. jumlah sampel dalam penelitian ini 50 orang responden.

Metode analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, Analisis Deskriptif yaitu suatu analisis untuk menguraikan variabel bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama. Dengan menggunakan Analisis regresi berganda yakni suatu analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa strategi marketing mix yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama Makassar. Hal ini didukung oleh hasil uji F dimana diketahui nilai uji F hitung sebesar 10,642 > F tabel 2,58 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian rumah.

Kata kunci : Marketing Mix, Keputusan pembelian.

(5)

iv

Suatu kata telah patah sebelum di tulis, patah bukan tiada asa untuk mewujudkan ataupun memimpikanya, namun ada beda dalam setiap langkah perbedaan yang membuat manusia menuju mata angin berlainan untuk kemudian saling bersinggungan.

Akal dan pikiran berubah seiring waktu yang berjalan dan memberikan pencerahan, serta melahirkan karya sederhana yang merupakan titik awal perjalanan. Sebuah keinginan untuk menyatukan langkah meraih masa depan, mewujudkan cita-cita dan merangkul angan dan menggapai tujuan.

Proses yang panjang dan sangat melelahkan membawa sebuah hikmah dan kemudian mengajarkan untuk bersyukur kepada-Nya. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada penguasa langit dan bumi, pemilik segala kesempurnaan, Allah SWT yang maha dahsyat dan tak pernah henti memberikan kemudahan dan melimpahkan kasih-Nya. Demikian juga salam dan shalawat penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membuat umatnya menuju kehidupan yang penuh kecerahan.

Dengan rasa hormat, cinta, kasih sayang, sembah sujud dan teriring doa yang kupersembahklan untuk kedua orang tuaku yang telah memberikan segala pengorbanan, nafas kehidupan, jeri payah, kasih sayang yang tulus dalam membesarkanku dengan penuh kesabaran. Pengorbanan begitu mulia dan tulus hingga tidak bisa terbalaskan oleh siapapun.

(6)

v

penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M, pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Dr. Mahmud Nuhung , MA. Selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM. Selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Moh. Aris pasigai SE, MM selaku pembimbing I dan

Ibu St. Marhumi SE, MM selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunyan untuk membimbing, mengarahkan, serta memberikan saran dan dorongan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini 5. Para Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala jerih payahnya membimbing penulis selama di bangku perkuliahan

6. Pimpinan PT. Sepuluh Pilar Bersama yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian serta kesediaan memberikan data-data sebagai bahan untuk penyusunan tugas akhir ini

(7)

vi

Akhirnya penulis doakan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan Hidayah- NYa kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, olehnya penulis menyadari bahwa apa yag penulis sajikan dalam Skripsi ini sesungguhnya masih jauh dalam kesempurnaan.

Akhir kata, tiada kata yang patut di ucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melindungi, melimpahkan ridha dan berkah-Nya atas amalan kita.

Assalamu alaikum Wr. Wb

Makassar, 2016 Penulis

(8)

viii

Sampul Dalam ……… ii

Halaman Persetujuan ………... iii

Kata Pengantar ……… iv

Abstrak ………... vii

Daftar isi ……… viii

Daftar Tabel ……… x

Daftar Gambar ……… xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….……… 4

BAB II. TINJUAN PUSTAKA A. Pemasaran ………. 6

B. Keputusan Pembelian ………. 12

C. Kerangka Pikir ………. 14

D. Hipotesis ………. 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian ……….. 17

B. Metode pengumpulan data ………... 17

C. Jenis dan sumber data ………..….... 18

D. Populasi Dan Sampel ... 18

E. Variabel Penelitian ………... 19

F. Definisi Operasional ……….…….. 21

G. Analisis Data ……….. 22

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ……….. 25

B. Struktur organisasi ………... 26

(9)

ix

B. Penentuan Range ……… 38

C. Deskripsi Variabel Bauran Pemasaran ……… 39

D. Deskripsi Variabel keputusan pembelian perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama Makassar ……… 42

E. Pengujian Validitas Dan Realibilitas ……… 43

F. Uji Regeresi Linear Berganda ……… 45

G. Uji Regeresi Linear Berganda ……… 46

BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan ……… 50

B. Saran ……… 51

DAFTAR PUSTAKA ……… 52 LAMPIRAN

(10)

x

2. Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia …………. 38

3. Tabel 3 Tanggapan Responden Tentang Variabel Produk …..……. 39

4. Tabel 4 Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga ……....…. 40

5. Tabel 5 Tanggapan Responden Tentang Variabel Lokasi ……..….. 40

6. Tabel 6 Tanggapan Responden mengenai Variabel Promosi ……... 41

7. Tabel 7 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian ………. 42

8. Tabel 8 Uji Validitas ………. 43

9. Tabel 9 Realibility Statistics ………. 44

10. Tabel 10 Coefficients ………. 45

11. Tabel 11 Anova ………. 47

12. Tabel 12 Coefficients ……… 48

(11)

xi

1. Gambar 1 Skema Kerangka Pikir ………..……… 15 2. Gambar 2. Struktur Organisasi ………. 27

(12)

1 A. Latar Belakang

Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia sangatlah signifikan. Hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan jumlah kebutuhan pokok manusia baik sandang, pangan dan papan. Pemenuhan kebutuhan papan atau perumahan merupakan aspek yang penting mengingat fungsi rumah yang sangat vital sebagai tempat tinggal, sementara di lain hal, jumlah lahan yang tersedia terbatas sehingga menyebabkan suply dari kebutuhan ini juga terbatas sehingga menyebabkan harga kebutuhan ini tidaklah terjangkau.

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Makassar adalah destinasi dari banyak wisatawan ataupun masyarakat yang hendak berurbanisasi mengadu nasib di kota tersebut. Keadaan ini tentu saja akan mempengaruhi permintaan akan produk perumahan. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk menambah jumlah dan membangun perumahan sebanyak-banyaknya serta membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara dan perusahaan-perusahaan swasta untuk ikut berperan dalam penyediaan produk perumahan dan pemukiman.

Peluang tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh para pengembang yang fokus terhadap penjualan produk berupa perumahan. Persaingan di bisnis ini sangat kompleks, sehingga diperlukan strategi yang matang dalam melakukan pemasaran produk perumahan ini.

(13)

Di era globalisasi saat ini, pemasaran merupakan hal yang sangat penting, mengingat banyaknya persaingan yang terjadi antara perusahaan- perusahaan yang bertarung merebut konsumen di setiap lini dan segmentasi konsumen yang ada di suatu wilayah penjualan. Pemasaran menjadi salah satu aspek yang mendorong meningkatnya volume penjualan suatu perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Konsumen seringkali mengambil keputusan pembelian dengan melihat aspek pemasaran dari suatu barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa. Oleh karena itu pengetahuan tentang pemasaran sangatlah penting bagi perusahaan untuk menarik konsumen mengkonsumsi barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan.

Masalah perekonomian yang cenderung tidak stabil, menyebabkan krisis perekonomian di Indonesia. Harga bahan baku yang terus naik, menaikkan harga jual untuk perumahan yang merupakan kebutuhan bagi setiap warga negara.

Kondisi tersebut adalah polemik yang harus dihadapi oleh seorang developer yang menghadapi kondisi dimana daya beli masyarakat cenderung turun dan persaingan yang ketat serta tuntutan pembayaran bunga pinjaman jika modal usaha perusahaan berasal dari pinjaman perbankan.

Untuk menarik minat konsumen, upaya yang dilakukan yakni perbaikan sistem bauran pemasaran yang lebih efektif. Pemasaran efektif dalam penerapannya bukan hanya bagaimana meningkatkan volume penjualan, tetapi juga mengamati bagaimana tingkah laku konsumen serta menenuhi kebutuhan konsumen melalui usaha mengamati jenis dan tipe serta harga produk keinginan konsumen.

(14)

Dalam upaya menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan seringkali perusahaan dihadapkan dengan berbagai kendala, seperti kesulitan dalam meningkatkan volume penjualan, adanya persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis, semakin kompleksnya perilaku konsumen terhadap suatu produk, selera konsumen yang cenderung berubah- ubah serta kondisi ekonomi dan pemerintahan yang tidak menentu.

Konsep pemasaran menilai berhasilnya suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik, hal tersebut menandakan bahwa perusahaan telah memasuki era kompetisi. Selain dari hal tersebut hal yang menjadi faktor utama pemasaran yang dapat menciptakan keputusan pembelian menyangkut empat aspek yakni produk, harga, lokasi, promosi. Seperti yang di katakan Philiph Kotler (2000) yang mendefinisikan bauran pemasaran adalah “seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar sasaran.

Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan”. Mc Carthy (Kotler, 2000) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan empat P (four P’s) yaitu produk , harga, tempat/distribusi , promosi . Oleh karena itu manajer

pemasaran suatu perusahaan haruslah menganalisis keempat hal tersebut secara tepat sehingga dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.

Perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama sebagai salah satu penyedia perumahan di Makassar, tentu sangat memperhatikan sistem bauran pemasaran

(15)

dari konsep pemasaran perumahan yang mereka bangun. Hal ini merupakan hal menarik untuk menganalisis strategi bauran pemasaran yang digunakan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis memilih judul penelitian sebagai berikut : “Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap keputusan pembelian perumahan pada PT. Sepuluh Pilar Bersama

B. Rumusan Masalah

Setiap prusahaan yang melakukan kegiatan usaha tidak luput dari kendala- kendala yang harus di hadapi untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, jadi dapat ditarik masalah sebagai berikut :

1. Apakah bauran pemasaran yang meliputi Produk, Harga, Lokasi, Dan Promosi berpengaruh pada peningkatan keputusan pembelian user perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama?

2. Bauran pemasaran apa yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama

b. Untuk mengetahui bauran pemasaran mana yang paling signifikan mempengaruhi keputusan pembelian pada perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama

(16)

2. Manfaat Penelitian

a. Memberi sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan dalam menerapkan bauran pemasaran yang tepat untuk meningkatkan keputusan pembelian user.

b. Sebagai salah satu referensi penulis, pihak perusahaan dan para calon peneliti selanjutnya.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok dalam suatu perusahaan untuk mempertahankan hidup dan untuk mendapatkan laba/

keuntungan. Kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen agar perusahaan tetap bias berkembang, atau konsumen mempunyai pandangan baik terhadap perusahaan tersebut. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler (2007) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut William J. Stanton yang dikutip dalam buku (Swastha dan Irawan, 2008), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Secara lebih luas Menurut Marketing Association of Australia and New Zealand (MAANZ) yang dikutip oleh (Buchari Alma 2007) yang menyatakan pemasaran

adalah aktivitas yang memfasilitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penetuan harga dari barang, jasa, dan ide.

6

(18)

Dari pengertian yang dipaparkan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa:

pemasaran adalah aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanmelalui proses penciptaan, penawaran dan pertukaran (nilai) produk dengan yang lain, dimana dalam pemasaran ini kegiatan bisnis dirancang untuk mendistribusikan barang-barang dari produsen kepada konsumen untuk mencapai sasaran serta tujuan organisasi. Dalam usaha-usaha penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen harus diupayakan untuk memperoleh kepuasan yang layak dan menjamin keberlangsungan kegiatan pengembangan oleh produsen dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pemakai potensial.

2. Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah proses mengidentifikasi, mengantisipasi, dalam penetapan harga promosi barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan semua pihak. Dalam proses pemasaran ini akan diperlukan manajemen pemasaran yang dapat mengatur dan mengelolan pemasaran ini.

(Agustina: 2012)

Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler/Armstrong (2002), terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun menyebutkan bahwa : “manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.”

(19)

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran terpadu yang terbagi dari beberapa unsur program pemasaran yang harus dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran perusahaan dapat berjalan sukses, unsur – unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan saling mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Philip Kotler (2003) mengatakan, “marketing mix adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat di kendalikan produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran.

Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutip oleh (Ratih Hurriyati, 2005)

„pengertian bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat di kontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen. Guna mencapai tujuan pasar yang telah di targetkan maka perusahaan harus menggunakan variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan.‟

Philip Kotler dan Gary Amstrong (2004) mengemukakan marketing mix terbagi atas empat variabel 4P yakni : produk, harga, lokasi, dan promosi.

a. Produk

Dalam marketing mix, strategi produk merupakan unsur penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan di hasilkan dan di pasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan serta penentuan harga serta cara penyalurannya.

(20)

Menurut Kotler (2008) “produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akusisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.

Tjiptono (1997) juga menyatakan bahwa “secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas „sesuatu‟ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.”

Dari pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar bersangkutan, baik berupa barang maupun jasa.

b. Harga

Harga merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) yang penting dalam pemasaran produk. Menurut Tjiptono (1997) “agar dapat

sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat”.

Menurut Kotler (2008) harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk. Tjiptono (1997) juga menyatakan bahwa

“harga merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran)”.

(21)

Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya yang dikemukakan oleh Stanton dalam Angiopora (1999).

Tjiptono (1997) menyatakan bahwa “Dari sudut pandang konsumen, harga sering kali digunakan sebagi indikator nilai bagaimana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa”.

c. Lokasi

Pada dasar permasalahan tempat sangat erat hubungannya dengan masalah penyaluran produk/jasa dari pihak yang menawarkan pada pihak yang meminta.

Keputusan mengenai lokasi dan saluran meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaian jasa kepada pelanggan dan dimana jasa harus ditempatkan merupakan arti yang penting karena kemudahan pelanggan memperoleh jasa merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan.

(Agustina:2012)

Dalam hal pemilihan lokasi pada konteks perumahan, Bourne (1999) memberikan pertimbangan konsumen dan memlikih lokasi perumaha, antara lain:

1. Aksesibilitas ke pusat kota (jalan raya utama, sekolah, kantor, tempat hiburan)

2. Karakteristik fisik dan lingkungan pemukiman (kondisi jalan, pedestrian, pola jalan, ketenangan)

3. Lingkungan sosial (pemukiman bergengsi, demografi, komposisi sosial ekonomi)

4. Karakteristik site rumah (luas tanah, luas bangunan)

(22)

d. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. “Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarkannya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi konsumen, maka konsumen tidak akan pernah membelinya.” (Deka, 2012) Promosi menurut Alma (2004) adalah “suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”

Untuk memahami lebih jauh tentang promosimaka Kotler, Armstrong (2010) menjelaskan mengenai bauran promosi yakni perpaduan khusus dari alat promosi yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan nilai komunikasi dan membangun hubungan dengan konsumen.

Menurut Philip Kotler (2005:264) promotion mix terdiri dari atas 5 perangkat utama yakni:

1. Advertising

Merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.

2. Sales Promotion

Berupa insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

3. Personal Selling

(23)

Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.

4. Publicity

Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

5. Direct Marketing

Penggunaan surat, telepon, faksimil, email dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau pengenalan produk evaluasi alternatif, pencarian informasi, pemilihan keputusan perilaku pasca pembelian mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

B. Keputusan Pembelian

Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, di mana membeli, dan bagaimana cara pembayarannya” (Sumarwan, 2003). Selanjutnya Sumarwan (2003) mendefinisikan “keputusan konsumen sebagai suatu keputusan sebagai pemilikan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif”. Keputusan pembelian merupakan tindakan yang dilakukan konsumen dikarenakan adanya dorongan atau motif yang dirasakan sehingga menimbulkan minat atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Setiadi (2010) mengatakan bahwa proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian

(24)

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca- pembelian. Secara perinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.

Pembeli menyadari adanya perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.Kebutuhan inidapat berasal dari rangsangan internal ataupun rangsangan eksternal.

2. Pencarian informasi

Seseorang yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi dapat dibedakan atas dua tingkatan yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang biasa–biasa saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses pencarian informasi aktif dimana ia akan mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-temannya, dan melakukan kegiatan untuk mempelajari yang lain.

3. Evaluasi alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif.

4. Keputusan membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk prefernsi terhadap merek – merek yang terdapat pada perangkat pilihan.Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.Konsumen membentuk tujuan

(25)

pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.

5. Perilaku sesudah pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlihat dalam tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.

C. Kerangka Pikir

Kebutuhan dan keinginan konsumen akan berubah secara terus menerus, sehingga seorang manajer pemasaran harus mempunyai pengetahuan yang seksama tentang kebutuhan dan perilaku konsumen (customer needs & behavior) agar dapat memberikan definisi pasar untuk mengikuti perubahan yang konsisten serta merancang bauran pemasaran yang tepat.

Menurut Hando dan swastha (2000) “Perilaku konsumen sebagai kegiatan- kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.

Dalam memasarkan produk, manajemen perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama pada bagian Marketing menjalankan beberapa strategi promosi yang dapat menunjang penjualan.Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan ialah marketing mix yang dimana terdiri atas produk, harga, distribusi, dan promosi.

(26)

Dari data-data bauran promosi tersebut akan dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda, dimana X adalah unsur – unsur bauran pemasaran dan Y adalah keputusan pembelian dari konsumen atau user.

Berdasarkan uraian dan teori – teori para pakar yang dijelaskan di atas maka dapat disusun sebuah kerangka pikir dalam penelitian ini dalam gambar berikut ini :

Gambar 1

Skema Kerangka Pikir PT. Sepuluh Pilar Bersama

PT. SEPULUH PILAR BERSAMA

MARKETING MIX

PRODUK HARGA LOKASI PROMOSI

KEPUTUSAN PEMEBELIAN KONSUMEN

(27)

D. Hipotesis

1. Diduga bahwa strategi marketing mix yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama.

2. Diduga bahwa variabel marketing mix yaitu lokasi memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian pada perumahan PT.

Sepuluh Pilar Bersama. Karena berdasarkan teori dan observasi awal terhadap pemilik perumahan dan pembeli diketahui bahwa variabel lokasi seperti aksesibilitas, kemudahan mencapai jalanan utama, dan kenyamanan yang di tawarkan PT. Sepuluh Pilar Bersama merupakan preferensi utama pembeli.

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama. Waktu penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Sebagai bahan referensi pada penilitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Metode Library Observation (Kepustakaan)

Merupakan metode yang digunakan dengan memahami literatur-literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian dan juga pengumpulan data dengan membaca buku-buku dan sumber bacaan yang relevan.

2. Metode Field Research (Penelitian Lapangan)

Penelitian yang dilakukan dengan meninjau langsung ketempat penelitian dan langsung berinteraksi dengan pihak-pihak yang diberi kewenngan dalam bidang akuntansi.

Metode penelitian lapangan yang dilakukan yaitu:

1. Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada obyek yang menjadi sasaran penelitian observasi.

Penelitian ini juga dilandasi dengan beberapa teori-teori yang

17

(29)

mendukung sebagai landasan teoritis dalam menganalisis data yang diperoleh dilapangan.

2. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang berasal dari arsip yang dimiliki oleh perusahaan dan mengelola data tersebut.

3. Interview (wawancara), yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terlibat dalam perusahaan.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh berupa informasi baik lisan maupun tulisan, seperti informasi mengenai bauran pemasaran atau Marketing Mix.

b. Data kuantitatif, yaitu dari perusahaan yang bersifat angka-angka . 2. Sumber Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara dengan staf sehubungan dengan perusahaan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh berdasarkan dokumen- dokumen perusahaan.

D. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2011) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

(30)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan atau konsumen dalam membeli rumah di perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama.

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2011) bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik Sampling Aksidental yang tentunya merupakan konsumen atau pembeli perumahan Beverly Hills Makassar, dimana menurut Sugiyono (2011) teknik penentuan sampel ini berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan penulis dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang responden yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini 50 orang.

E. Variabel Penelitian 1. Variabel independen (X)

Variabel independen sering disebut sebagai variable predictor, variable risiko, stimulus, dan juga dikenal sebagai variable yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau mempengaruhi timbulnya variable terikat (dependen). Oleh karena itu, variable ini disebut variable bebas (independent). Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah empat komponen dari bauran Pemasaran yakni produk, harga, lokasi, dan promosi digunakan oleh manajemen perumahan PT.

Sepuluh Pilar Bersama. Dimana dalam penelitian ini menggunakan pengukuran asumsi Skala Likert. Skala Likert menurut Djaali (2008) adalah “skala yang dapat

(31)

dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.”

a. Produk adalah bauran pemasaran berupa barang yang nyata dapat dibeli langsung atau tidak langsung dari produsen ke konsumen. Indikatornya yaitu jenis produk, ketersediaan produk, kualitas produk, dan jaminan.

b. Harga merupakan satu-satunya unsur marketig mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur biasa saja. Dalam menetapkan harga suatu produk perlu diperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhinya baik langsung maupun tidak langsung.

Faktor yang mempengaruhi secara langsung misalnya harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran serta adanya peraturan pemerintah.

Faktor tidak langsung misalnya harga produk sejenis yang dijual oleh pesaing lain.

c. Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk dari produsen ke konsumen pada waktu yang tepat.Oleh karena itu distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution). Indikatornya yaitu saluran, lokasi, akses informasi.

d. Promosi adalah memperkenalkan dan memberitahu produk yang ditawarkan. Indikatornya yaitu promosi pelanggan, promosi dagang, promosi penjualan, dan promosi bisnis. Indikatornya yaitu advertising, sales promotion, personal selling, publicity, dan direct marketing.

(32)

2. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel konsekuen, variabel pengaruh, terikat, tergantung, dan variabel output. Alasan variabel dependen disebut variabel terikat karena setiap variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen. Variabel dependen (Y) dalam penilitian ini keputusan pembelian perumahan oleh user perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama.

F. Definisi Operasional 1. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan yang dilakukan konsumen dikarenakan adanya dorongan yang dirasakan sehinggga menimbulkan minat atau dorongan untuk memmenuhi kebutuhan. Indikator: nilai kualitas, nilai emosional, nilai fungsional dan nilai status sosial.

2. Produk (X1)

Produk adalah bauran pemasaran berupa barang yang nyata, dapat dibeli langsung atau tidak langsung dari produsen ke konsumen. Indikator: varian produk, kualitas produk, desain produk, dan fasilitas yang ditawarkan.

3. Harga (X2)

Penetapan balas jasa sesuai dengan nilai produk. Indikator: keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan kesesuaian harga dengan manfaat.

(33)

4. Lokasi (X4)

Cara penyampaian jasa kepada pelanggan dan dimana jasa harus ditempatkan.

Indikator: aksesibilitas, lingkungan sosial, tingkat keamanan lingkungan, dan letak geografis.

5. Promosi

Memperkenalkan dan memberitahu produk yang ditawarkan. Indikator:

adversting, sales promotion, direct marketing.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif yaitu suatu analisis untuk menguraikan variabel bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama.

2. Analisis regresi berganda yakni suatu analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian. Analisis regresi berganda menggunakan rumus persamaan seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2011:285), yaitu:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e……..(1) Dimana:

Y = Keputusan Pembelian b0 = Nilai Konstan

X1 = Produk X2 = Harga X3 = Lokasi X4 = Promosi

b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi e = Standar Eror

(34)

Data yang diperoleh nantinya akan diolah menggunakan program olah data komputer yaitu SPSS 20.0 untuk menghasilkan nilai koefisien determinasi yang lebih akurat.

3. Uji Hipotesis a. Uji F

Menurut Sugiyono (2011:87), uji t digunakan untuk menguji sendiri- sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05) syaratnya:

1. Jika F hitung < F table, maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung > F table, maka variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variable dependen.

b. Uji t

Menurut Sugiyono (2011:87), uji t digunakan untuk menguji sendiri- sendiri secara siginifikan hubungan antara variabel independen dengan dependen, dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05) syaratnya:

1. Jika t hitung > t table maka variabel independen mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika t hitung < t table maka variabel independen tidak mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.

(35)

4. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

5. Uji Validitas

Uji validitas adalah tingkat kendalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.

Instrument dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunankan untuk mendapatkan data atau digunakn untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian instrument yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur.

(36)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Sepuluh Pilar Bersama adalah perusahan Pengembang Perumahan, yang hingga saat ini telah berhasil membangun beberapa kawasan perumahan Rumah hingga pebruari 2015, berbagai Type dan spesifikasi mulai dari Type yang terkecil Type 36 sampai dengan type besar sesuai dengan permintaan konsumen.Dari unit rumah yang telah terbangun dan ditempati konsumenya porsentase terbesar tetap pada rumah type 36,(60%), ini sejalan dengan keinginan sebahagian besar konsumen menegah kebawah. PT. Sepuluh Pilar Bersama juga sangat berkomitmen untuk membantu program pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak Huni dan terjangkau terutama bagi konsumen yang berpenghasilan menegah kebawah.

Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2001, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2003, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 2001, PT. Sepuluh Pilar Bersama selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. PT.

Sepuluh Pilar Bersama memulai misinya dalam membangun perumahan rakyat menengah kebawah beserta sarana dan prasarananya. Pada periode ini, PT. Sepuluh Pilar Bersama membangun hampir 50% dari total pembangunan rumah nasional. Melonjaknya produksi perumahan ini didorong oleh program

25

(37)

pemerintah untuk membangun 500.000 rumah sederhana (RS) dan rumah sangat sederhana (RSS), Periode pasca krisis dimana PT. Sepuluh Pilar Bersama mengalami restrukturisasi pinjaman perusahaan dan penurunan dalam capacity building akibat lemahnya daya beli masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah.

Tujuan Dan Misi PT. Sepuluh Pilar Bersama

1. Mengembangkan perumahan dan permukiman yang bernilai tambah untuk kepuasan Pelanggan

2. Meningkatkan professionalitas, pemberdayaan dan kesejahteraan Karyawan

3. Memaksimalkan nilai bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lain

4. Mengoptimalkan sinergi dengan Mitra Kerja, Pemerintash, BUMN dan Instansi lain

5. Meningkatkan kontribusi positif kepada masyrakat dan lingkungan

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Sebagaimana diketahui bahwa suatu perusahaan yang berhasil dan dapat mencapai prestasi kerja yang efektif dari karyawannya adalah apabila terdapat suatu sistem kerja yang baik dimana fungsi-fungsi yang terdapat didalam perusahaan mempunyai pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang digambarkan secara jelas.

(38)

Adapun penetapan struktur organisasi sangat penting diketahui oleh seluruh karyawan dalam suatu perusahaan untuk dapat melihat dan mengetahui dimana kedudukan mereka masing-masing, serta wewenang dan tanggung jawabnya sehingga memungkinkan terwujudnya suatu mekanisme kerja yang baik dan terpadu didalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Hal ini tentu saja mutlak diperlukan karena organisasi ini sebenarnya merupakan suatu bentuk kerja sama antara beberapa orang untuk mencapai tujuan perusahaan.

Adapun struktur organisasi dari PT Sepuluh Pilar Bersama adalah sebagai berikut :

Gambar 2

struktur organisasi dari PT Sepuluh Pilar Bersama Dewan pengawas

Direktur utama

Dewan M.Sdm

Direktur Umum Dan Marketing

Manager Marketing

Staff Marketing Direktur Operasional

Dan Area

Manager Area

Staff Area Direktur Administrasi Dan

Keuangan

(39)

C. Job Description

Direktur Utama

1. Bertindak sebagai pimpinan perusahaan yang Bertanggung Jawab terhadap Komisaris Utama.

2. Mengawasi jalannya perusahaan dan memonitor seluruh hasil pekerjaan direktur yang berada di bawahnya.

3. Menerima laporan perkembangan usaha dan menentukan kebijakan usaha berdasarkan laporan yang diterima.

4. Melakukan Negosiasi Pembebasan Tanah.

5. Melakukan Akte Jual Beli Rumah.

6. Bertanggung jawab atas jalannya perusahaan secara keseluruhan.

Direktur MSDM

1. Bertanggung jawab terhadap percepatan peningkatan kualitas sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2. Memberikan pengarahan serta menangani masalah yang timbul pada tingkat manajemen.

3. Melakukan planing, kontroling dan evaluating terhadap seluruh sumber daya secara berkala (baik mingguan maupun bulanan).

4. Memastikan pelaksanaan brefing dan debreafing terhadap seluruh para manajer dalam bidang-bidang kegiatan yang mempunyai kaitan dengan aktivitas pengelolaan staff PT. Sepuluh Pilar Bersama Pratama baik harian maupun mingguan.

(40)

5. Melakukan koordinasi dengan seluruh staff untuk menampung keluhan, masukan serta kebutuhan lain yang berkaitan dengan peningkatan kinerja staff.

6. Merumuskan rencana pengembangan karier karyawan dan mengkoordinasikan indikator penilaian Kinerja pada setiap devisi.

7. Memonitor penerapan disiplin kerja berdasarkan tata tertib perusahaan.

8. Melaporkan secara berkala terhadap seluruh kegiatan MSDM kepada Direktur Utama dan atau komisaris untuk merekomendasikan setiap hasil evaluasi bulanan agar ada tindak lanjut.

Direktur Umum Dan Marketing

1. Bertanggung jawab langsung terhadap Direktur Utama.

2. Melakukan Negoisasi/ re-negosiasi dengan pihak Perbankan mitra 3. Mengusulkan permohonan ke Bank Mitra dan memfollow up SP3K/

SPP dari Bank Mitra.

4. Melaporkan setiap konsumen yang telah melakukan akad kredit dengan pihak perbankan kepada Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan untuk dilakukan Pemindah Bukuan (pinbuk).

5. Merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan keseluruhan aktivitas dari penjualan unit perumahan.

6. Menentukan kebijaksanaan dan perencanaan kegiatan pemasaran dalam jangka pendek atau jangka panjang.

(41)

7. Menciptakan koordinasi yang terpadu dengan para manajer dalam bidang-bidang kegiatan yang mempunyai kaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan.

8. Menyusun SPH Tanah.

9. Merumuskan Peridzinan Lokasi.

10. Merumuskan Peridzinan Alih Fungsi Lahan.

11. Merumuskan Peridzinan Peel Banjir.

12. Pengesahan Siteplan.

13. Sertifikasi Tanah Induk.

14. Pengesahan IMB Induk.

15. Pengesahan NIB.

16. Splitezing Tanah.

Manager Marketing

1. Bertanggung jawab langsung terhadap Direktur Umun dan Marketing.

2. Bertanggung Jawab terhadap seluruh kegiatan staff Marketing secara keseluruhan.

3. Menyusun Strategy pemasaran dan Program Kerja Marketing sekaligus melakukan memonitoring harian dan Mingguan.

4. Memimpin langsung aktivitas harian staff marketing melalui pelaksanaan breafing dan debreafing rutin sesuai kebutuhan (membagikan tugas langsung kepada stafnya).

5. Memonitor hasil pekerjaan staff marketing yang berada di bawahnya.

6. Menerima laporan progres yang berkaitan dengan harian pemasaran.

(42)

7. Mengawal Wawancara dan Akad Kredit Konsumen di Bank Mitra PT.

8. Memimpin team marketing untuk melakukan pengumpulan data dan kelengkapan data konsumen baik yang dibawa oleh staff marketing, staff lain maupun yang datang sendiri; dengan kriteria terlampir, kemudian didokumentasikan dimarketing dan diserahkan kepada staff admin.

9. Memimpin Penagihan DP atau sisa bayaran lain dari Konsumen.

10. Menyetorkan Setiap dana terserap dari konsumen maksimal dalam 24 jam efektif.

11. Tidak Melakukan Transaksi Langsung dalam bentuk apapun tanpa persetujuan Direktur utama dan atau Komisaris.

Staff Marketing

1.Membantu manager marketing dalam merealisasikan tugas pokok Marketing.

2.Melakukan pemetaan terhadap calon konsumen.

3.Seluruh team marketing bertanggung jawab mencari dan membawa minimal 1 orang konsumen per bulan sesuai dengan ketentuan bank (akad kredit).

4.Melakukan penagihan DP atau sisa hutang lain dari Konsumen.

5.Melengkapi data calon konsumen yang tidak/ belum sesuai dengan kriteria Perbankan mitra.

6.Melakukan follow up terhadap seluruh calon konsumen.

(43)

7.Menyetorkan semua kelengkapan data konsumen kepada staff admin dan melaporkannya kepada manager marketing.

Direktur Operasional dan Area

1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pembangunan di wilayah area Perusahaan.

2. Menyusun laporan bulanan untuk dilaporkan kepada Direktur utama dan atau komisaris.

3. Melakukan koordinasi kedalam (team proyek/staf area, manajer Area) untuk menyiapkan rencana kerja operasi proyek, meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek.

4. Menyusun strategi dan target pembangunan disetiap area.

5. Melakukan kordinasi dan komunikasi keluar dengan stakeholder pada tingkat RT, RW dan Desa/kelurahan demi lancarnya pelaksanaan pembangunan diseluruh area PT. Sepuluh Pilar Bersama

6. Melakukan kerjasama dan membuat kontrak kerja antara PT NIP dengan para Pemborong yang selanjutnya dikeluarkan SPK untuk pemborong setelah ada kesepakatan bersama di atas materai 6000.

7. Menunjuk Mitra Usaha untuk penyedia bahan bangunan dan membuat kesepakatan kerjasama secara tertulis, dan selanjutnya dikoordinasikan dengan Direktur Bagian Administrasi dan Keuangan.

8. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh barang aset perusahaan.

(44)

9. Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track).

10. Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat diantisipasi secara dini.

Manager Area

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur operasional Area.

2. Bertanggung jawab terhadap seluruh aset perusahaan sesuai lokasi areanya serta bertanggung jawab terhadap kegiatan pembangunan di areanya.

3. Menyusun Program Kerja Mingguan yang berkaitan dengan para pemborong dan pekerja harian PT. Sepuluh Pilar Bersama

4. Mengawasi setiap pertumbuhan dan Perkembangan terhadap seluruh Pemborong Bangunan dan pekerja harian.

5. Menyusun Kebutuhan Barang dan Bahan Bangunan yang Diperlukan yang kemudian diajukan kepada Direktur Operasional Area.

6. Menyusun dan mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan Kemajuan Pekerjaan proyek mingguan).

7. Menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pemborong dan pekerja harian PT. Sepuluh Pilar Bersama di lapangan.

8. Mengawasi Kondisi Bangunan yang sedang dibangunan dan Kondisi fisik Bangunan dalam Tiga Bulan setelah Akad dilangsungkan.

(45)

9. Mendata kavling rumah yang belum laku dan melakukan komunikasi, kordinasi dengan manager marketing untuk segera dipasarkan kepada calon konsumen/ calon Pengguna.

10. Merawat semua inventaris barang berat PT. Sepuluh Pilar Bersama

Staff Area

1. Menyusun rencana target dan progres harian dan diserahkan kepada Manager area.

2. Mengawasi lalu lintas barang dan menilai kualitasnya.

3. Mengawasi setiap Pemborong Bangunan dan langsung menegur jika ada beban kerja pemborong yang tidak diselesaikan dengan baik.

4. Mengambil barang dari gudang langsung dikirim ke pemborong.

5. Membetulkan setiap kondisi lapangan yang mengalami kerusakan, khususnya jalan kendaraan proyek.

6. Mengecek barang baik di gudang maupun di rumah-rumah yang telah diselesaikan Pemborong.

7. Menarik semua barang ke gudang jika ditemukan ada barang PT.

Sepuluh Pilar Bersama di luar gudang.

8. Membetulkan setiap kondisi lapangan yang mengalami kerusakan, seperti Rumah yang sudah jadi tetapi belum ada konsumennya, mengawasi rumah yang sedang dibangun, mendata kebutuhan yang diperlukan pemborong.

9. Mengontrol dan memperbaiki saluran / sanitasi perumahan, taman kompleks perumahan.

(46)

10. Mendata setiap kayu yang masuk ke PT. Sepuluh Pilar Bersama

11. Menolak Pengiriman Kayu yang Tidak Memenuhi Standar setelah dilakukan pengecekan.

12. Mengadministrasikan setiap Penggunaan Kayu oleh Pemborong.

13. Menegur Pemborong yang tidak Mengindahkan Ketentuan Penggunaan Kayu sesuai dengan SPK.

14. Menyusun perencanaan dan melakukan pemenuhan kebutuhan kayu sesuai dengan kebutuhan PT. Sepuluh Pilar Bersama

15. Menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran kayu dari los kepada Manager area.

16. Membuat kalkulasi terhadap setiap pekerja kayu yang membutuhkan kasbon.

Direktur Administrasi Dan Keuangan

1. Menyusun kebutuhan harian, mingguan dan bulanan pegawai.

2. Dokumentasi pembiayaan yang diusulkan setiap bidang/devisi PT.

Sepuluh Pilar Bersama

3. Meminta persetujuan dari direktur utama dan atau komisaris pada setiap usulan Pembiayaan.

4. Membayar beban perusahaan yang disetujui direktur utama.

5. Membuat laporan keuangan baik Mingguan, Bulanan dan Tahunan.

6. Menyusun laporan pajak bulanan dan tahunan PT. Sepuluh Pilar Bersama

(47)

7. Melakukan sirkulasi keuangan dengan menggunakan sistem perbankan dan tidak melakukan transaksi secara langsung.

8. Melakukan kerjasama secara mutual untuk mengawal proses pencairan dan pinbuk keuangan bersama direktur umum dan Marketing.

(48)

BAB V PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen atau pembeli perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama Makassar. Hal ini didasari kenyataan bahwa penerapan kinerja bauran pemasaran dicanangkan untuk dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli rumah di perumahan Sepuluh Pilar Bersama Makassar. Dalam penelitian ini ditentukan bahwa jumlah responden sebanyak 50 orang. Terdapat karakteristik responden yang telah dimasukkan ke dalam penelitian ini yaitu Usia dan jenis kelamin. Pada Tabel berikut ini menujukkan pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jenis Kelamin Responden Persentase

Laki Laki 33 66%

Perempuan 17 34%

Jumlah 100%

Sumber : Data Kuesioner

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa aktivitas berbelanja atau membeli kebutuhan primer yaitu rumah tetap didominasi oleh kaum Pria. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kaum wanita pun ternyata telah banyak yang melakukan sendiri pembelian rumah sebagai tempat tinggal.

37

(49)

Tabel 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Persentase

< 19 Tahun 0 0%

20-29 Tahun 2 4%

30-39 Tahun 18 36%

40-49 Tahun 20 40%

>50 Tahun 10 20%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Kuesioner

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang diteliti mayoritas berusia antara 40-49 tahun dengan persentase sebesar 40%. Untuk Usia 30-39 tahun sebanyak 18 orang atau 36%, untuk usia diatas 50 tahun sebanyak 10 orang atau 20%, dan yang paling rendah adalah usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 2 orang atau 4%.

B. Penentuan Range

Survey ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi disetiap

pertanyaannya adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 50 orang, maka:

Skor Tertinggi 50 x 5 = 250 Skor Terrendah 50 x 1 = 50

Range untuk hasil survey = = 40 Range Skor:

50 – 90 = Sangat Rendah 91 – 130 = Rendah

131 – 170 = Cukup 171 – 210 = Tinggi

210 – 250 = Sangat Tinggi

(50)

C. Deskripsi Variabel Bauran Pemasaran

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan juga penghitungan skor bagi variabel ekuitas merek yang terbagi atas empat, yakni Kesadaran produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), Promosi (X4) mari kita uraikan sebagai berikut:

1. Pertanyaan Mengenai Variabel Produk

Berikut tanggapan responden mengenai variabel produk

Tabel 3

Tanggapan Responden Tentang Variabel Produk

Pertanyaan SS S KS TS STS Skor

F % F % F % F % F %

Tersedia banyak pilihan rumah

11 22 38 76 1 2 0 0 0 0 210

Kualitas bahan bangunan baik

8 16 29 78 3 6 0 0 0 0 205

Desain Exterior rumah menarik

3 6 43 86 4 8 0 0 0 0 199

Fasilitas rumah lengkap

5 10 41 82 4 8 0 0 0 0 201

Rata-Rata 203,75

Sumber : Hasil Olah Data Spss

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel produk berada pada range keempat (tinggi), yang berarti bahwa Produk yang bagus akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah di Perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama.

2. Pertanyaan Mengenai Variabel Harga

Berikut tanggapan responden mengenai variabel harga

(51)

Tabel 4

Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga

Pertanyaan SS S KS TS STS Skor

F % F % F % F % F %

Harga rumah sesuai dengan manfaat

15 30 34 68 1 2 0 0 0 0 214

Harga rumah terjangkau

10 20 38 76 2 4 0 0 0 0 208

Harga rumah sesuaia dengan kualitas

14 28 35 70 1 2 0 0 0 0 213

Rata-Rata 211,67

Sumber : Hasil Olah Data Spss

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel harga berada pada range kelima (sangat tinggi), yang berarti bahwa menurut konsumen harga dari perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersamasangat terjangkau, sepadan dengan manfaat yang didapat, serta sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

3. Pertanyaan Mengenai Variabel Lokasi Berikut tanggapan responden variabel lokasi

Tabel 5

Tanggapan Responden Tentang Variabel Lokasi

Pertanyaan

SS S KS TS STS

Skor

F % F % F % F % F %

Akses angkutan mudah

10 20 36 72 4 8 0 0 0 0 206

Tingkat keamanan tinggi

11 22 38 76 1 2 0 0 0 0 210

Pemandangan menarik 11 22 38 76 1 2 0 0 0 0 210 Lingkungan nyaman

dan asri

10 20 36 72 4 8 0 0 0 0 206

Lokasi strategis dan mudah dijangkau

11 22 34 68 2 4 0 0 0 0 197

Rata-Rata 205,8

Sumber : Hasil Olah Data Spss

(52)

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel lokasi berada pada range keempat (tinggi), yang berarti bahwa lokasi dari perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama cukup strategis, akses angkutan umum yangmudah didapat, tingkat keamanan yang tinggi serta memiliki lingkungan perumahan yang nyaman dan asri.

4. Pertanyaan Mengenai Variabel Promosi

Berikut tanggapan responden mengenai variabel promosi

Tabel 6

Tanggapan Responden mengenai Variabel Promosi

Pertanyaan SS S KS TS STS Skor

F % F % F % F % F %

Saya sring melihat iklan perumahan

18 36 32 64 0 0 0 0 0 0 218

Perumahan intensif menghadiri berbagai

pameran

31 62 19 38 0 0 0 0 0 0 231

Informasi produk, harga dan type rumah

dapat ditemui pada berbagai media sosial

27 54 22 44 1 1 0 0 0 0 226

Rata-Rata 225

Sumber : Hasil Olah Data Spss

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel promosi berada pada range kelima (sangat tinggi), hal ini berarti promosi merupakan salah satu factor penting dalam keputusan konsumen dalam membeli rumah di perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama, dimana dalam promosinya perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama menggunakan berbagai media mulai dari Intensif mengikuti pameran, pemasangan spanduk, serta aktif memasang iklan di media sosial.

(53)

D. Deskripsi Variabel keputusan pembelian perumahan PT. Sepuluh Pilar Bersama Makassar

Indikator-indikator dari variabel ini ada empat pertanyaan. Hasil dari pengukurannya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 7

Tanggapan Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian

Pertanyaan SS S KS TS STS Skor

F % F % F % F % F %

Nilai kualitas perumahan mempengaruhi keputusan

pembelian rumah

17 34 31 62 2 4 0 0 0 0 210

Nilai emosional yang dimiliki seseorang mempengaruhi keputusan pembelian rumah

13 24 35 70 2 4 0 0 0 0 205

Nilai fungsional yang melekat pada rumah mempengaruhi keputusan pembelian rumah

18 36 31 62 1 2 0 0 0 0 199

Nilai sosial faktor ekonomi berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah

21 42 27 54 2 4 0 0 0 0 201

Rata-Rata 215.5

Sumber : Hasil Olah Data Spss

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap keputusan pembelian berada pada range kelima (Sangat Tinggi), ini berarti bahwa indikator keputusan pembelian berupa nilai kualitas, nilai sosial, status ekonomi serta nilai fungsional yang melekat pada rumah mempengaruhi responden dalam mengambil keputusan terhadap pembelian rumah pada PT.

Sepuluh Pilar Bersama Makassar.

(54)

E. Pengujian Validitas Dan Realibilitas

Sesuai dengan ketentuan dan kriteria, dimana sebelum daftar pertanyaan diberikan pada responden daftar pertanyaan telah diuji sebelumnya. Uji coba pratest telah dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dan telah memenuhi syarat untuk dijadikan kuesioner namun tidak ditampilkan dalam penelitian ini.

1. Uji Validitas

Tabel 8 Uji Validitas

No Indikator Item RHitung RTabel Keterangan

1 Produk (X1) X1.1

X1.2 X1.3 X1.4

0,620 0,791 0,688 0,692

0,279 0,279 0,279 0,279

Valid Valid Valid Valid

2 Harga (X2) X2.1

X2.2 X2.3

0,770 0,540 0,659

0,279 0,279 0,279

Valid Valid Valid

3 Lokasi (X3) X3.1

X3.2 X3.3 X3.4 X3.5

0,405 0,455 0,577 0,452 0,569

0,279 0,279 0,279 0,279 0,279

Valid Valid Valid Valid Valid

4 Promosi (X4) X4.1

X4.2 X4.3

0,587 0,485 0,467

0,279 0,279 0,279

Valid Valid Valid 5 Keputusan Pembelian (Y) Y.1

Y.2 Y.3 Y.4

0,614 0,360 0,485 0,644

0,279 0,279 0,279 0,279

Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dengan mempergunakan bantuan dari software SPSS 20.0, maka pengujian validitas instrument dimana nilai validitas dapat dilihat pada kolom Coreccted Item-Total Correlation. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki r hitung (Coreccted Item-Total Correlation) > r tabel dimana r tabel pada

(55)

penelitian ini dengan nilai n=50 yaitu 0,279. Berdasarkan tabel diketahui bahwa semua item pertanyaan memiliki r hitung > r tabel 0,279, sehingga item–item pertanyaan yang mengukur variabel penelitian dinyatakan valid.

2. Uji Realibilitas

Pengujian ini dilakukan guna menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan. Pengujian reabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama Dengan menggunakan bantuan software SPSS 20.0 maka koefisien cronbach’s alpha merupakan uji reabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua. secara umum suatu instrumen dikatakan realibel jika memiliki koefisien Cronbach’s Alpha >

0,6. Hal ini sebagaimana tergambar pada tabel dibawah ini :

Tabel 9 Realibility Statistics Cronbachh’s Alpha N of Items

880 19

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan penyajian tabel diatas, maka seluruh instrumen dinyatakan reliabel, dimana hasil perhitungan uji reliabillitas menunjukkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6.

(56)

F. Uji Regeresi Linear Berganda

Uji regresi linier berganda dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 20.00 for windows, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4

Y = 6,594 + 0,323X1 + 0,505X2 + 0,266X3 + 0,293X4

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b1b2b3 = Koefisien Regresi

x1 = Produk

x2 = Harga

x3 = Lokasi

x4 = Promosi

Tabel 10 Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

(constan) Produk

1 Harga Lokasi Promosi

6.594 .323 .505 .266 .293

2.599 .153 .124 .102 .126

.353 .456 .440 .261

2.537 2.111 4.066 2.608 2.324

.015 .040 .000 .012 .025 Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel di atas, maka bentuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

(57)

1. Konstanta sebesar 6,594 Artinya, apabila Produk, Harga Lokasi dan Promosi adalah nol, maka Keputusan Pembelian Perumahan adalah sebesar 6,594.

2. Koefisien Regresi Produk sebesar 0,323. Artinya, apabila terjadi pertambahan Produk sebesar 1, maka akan mempengaruhi terjadinya pertambahan tingkat Keputusan Pembelian Perumahan sebesar 0,323, dengan asumsi Harga, Lokasi dan Promosi tetap.

3. Koefisien Regresi Lokasi sebesar 0,505. Artinya, apabila terjadi pertambahan Lokasi sebesar 1, maka akan mempengaruhi terjadinya pertambahan tingkat keputusan pembelian perumahan sebesar 0,505 dengan asumsi bahwa tingkat Produk, Lokasi, dan Promosi tetap 4. Koefisien Regresi Lokasi sebesar 0,266. Artinya, apabila terjadi

pertambahan tingkat Lokasi sebesar 1, maka akan mempengaruhi terjadinya pertambahan pada keputusan pembelian rumah sebesar 0,266 dengan asumsi Produk, Lokasi, dan Promosi tetap.

5. Koefisien Regresi Promosi sebesar 0,293. Artinya, apabila terjadi pertambahan tingkat Promosi sebesar 1, maka akan mempengaruhi terjadinya pertambahan pada keputusan pembelian rumah sebesar 0,293 dengan asumsi Produk, Harga, dan Lokasi tetap.

G. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini terdiri

Gambar

Tabel 8  Uji Validitas
Tabel 11  ANOVA a
Tabel 12  Coefficients a

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Besarnya angka pengganda

Perlu dipilih atau dikembangkan metode peramalan selain Double Exponential Smoothing untuk meramalkan harga emas Antam sehingga nilai Tracking Signal dalam setiap data

Hasil temuan lain adalah pada aspek sikap terhadap tingkah laku dan aspek sikap norma subjektif memiliki sumbangan efektif yang lebih besar daripada aspek sikap kontrol

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ridlo serta rahmatNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan Proposal Tesis dengan

Jasa Raharja (Persero) sebagai lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah dalam pelaksanan Program Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan memiliki peranan dan tanggung

In order to determine more accurately the rela- tionship between Pakistan’s large cotton sector and the industrial sector, two recursive equations consist- ing of a cotton

Beberapa software tersebut digunakan untuk mendukung proses kegiatan bisnis yang berjalan diseluruh fungsi yang terdapat diperusahaan sehingga data yang masuk dari

Pedesaan (PUAP) terhadap pendapatan petani anggur di Desa Kalianget Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng. 3) Untuk mengetahui dampak Program Pengembangan Usaha