• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN YURIDIS TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING DALAM KAWASAN HUTAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18

TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASN KERUSAKAN HUTAN P3H

(STUDI TERHADAP PUTUSAN NO.404/Pid.B/LH/2017/PN Plk)

JURNAL ILMIAH

Oleh :

GHABY FIOLITA NARASWARI D1A014105

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM 2020

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

TINJAUAN YURIDIS TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING DALAM KAWASAN HUTAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18

TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASN KERUSAKAN HUTAN P3H

(STUDI TERHADAP PUTUSAN NO.404/Pid.B/LH/2017/PN Plk)

JURNAL ILMIAH

Oleh :

GHABY FIOLITA NARASWARI D1A014105

Menyetujui Pembimbing Utama,

Prof. Dr. Hj. Rodliyah. SH., M.H NIP. 19560205 198403 2 001

(3)

JURIDICAL REVIEW TO CRIMINAL ACT OF ILLEGAL LOGGING ACCORDING TO ACT 2013 CONCERNING PREVENTION AND

ERADICATION OF FOREST (P3K)

(Study on Decision No..404/Pid.B/LH/2017/PN Plk ).

Gheby Fiolita Naraswari (D1A01405) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalsis pertimbangan hakim No.404/Pid.B/LH/2017/PN undang-undang pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan P3H tindak pidana illegal logging, dan penerapan sanksi terhadap pelaku tindak pidana No.404/Pid.B/LH/2017/PN dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H). Jenis penelitian adalah peneltian normatif yaitu penelitian mengkaji peraturan peundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan hakim dalam putusan Nomor 404/Pid.B/Lh/2017/PN mejelis hakim mempertimbangkan dakwaan alternatif jaksa penuntut umum yaitu Pasal 88 ayat (1) huruf a jo Pasal 16 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 yang dilakukan dengan sengaja pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan, dan penerapan sanksi pidana terhadap Pelaku Tindak Pidana dalam Putusan Nomor 404/PID.B/LH/2017/PN yaitu secara yuridis dan non yuridis.

Kata Kunci : Tindak Pidana, Pencegahan dan Pemberantasan, Illegal Logging.

The purpose of this study was to find out and analyze the judge's considerations Number 404/Pid.B/LH/2017/PN regarding the Law on Prevention and Eradication of Forest Damage P3H for the Crime of Illegal Logging, and the Application of Sanctions against the perpetrators of criminal acts No. 404/Pid.B. /LH/2017/PN in Law Number 18 of 2013 concerning Prevention and Eradication of Forest Destruction (P3H). The type of research is normative research, namely research that examines the applicable laws and regulations. The judge's consideration in the decision Number 404/Pid.B/Lh/2017/PN made the judge consider alternative charges from the public prosecutor, namely Article 88 paragraph (1) letter a in conjunction with Article 16 of Law Number 18 of 2013 which was carried out intentionally transporting the resulting wood. forest without having documents which are legal certificates of forest products, and the application of criminal sanctions against perpetrators of criminal acts in Decision Number 404/PID.B/LH/2017/PN, namely juridical and non-juridical considerations.

Keywords: Crimanl Act, Forest, Illegal Logging.

(4)

i

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara tropis yang telah dibayangi kerusakan hutan, baik akibat penebangan kayu secara illegal maupun melebihi batas imbang ekologis serta masalah pembakaran lahan yang menyebabkan kerusakan hutan secara permanen. Permasalahan illegal logging sesungguhnya merupakan suatu hal yang sangat kompleks, karena tidak hanya terkait dengan aspek penegakan hukum yuridis, tetapi juga terkait aspek ekonomis, sosiologis dan kultur.1

Pembagian hutan adalah suatu pembagian hutan yang didasarkan pada status fungsi pemanfaatan oleh orang, badan hukum, atau instansi yang melakukan pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan terhadap hutan tersebut.2 Penanganan pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan yang luar biasa (extra ordinary), salah satunya dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 didalamnya mengamanatkan pembentukan Lembaga pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan (LP3H), lembaga khusus ini memiliki kewenangan tugas dan fungsi dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2013 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasn Kerusakan Hutan dinyatakan

“Pencegahan perusakan hutan dilakukan oleh masyarakat badan hukum dan korporasi yang memperoleh izin pemanfaatan hutan bahwa partisipasi seluruh komponen masyarakat memiliki hak dalam melakukan usahan pencegahan terhadap hutan”.

Cara-cara pemanfaatan hutan yang tidak sesuai prosedur seperti pembalakan liar (illegal logging) perambahan (ocuvasi), pertambangan dalam kawasan hutan tanpa izin dan lain sebagainya biasanya dilakukan hanya untuk memperoleh keuntungan yang besar tanpa memikirkan keberlanjutan dari populasi hutan tersebut. Seperti yang terjadi pada putusan Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN Plk dengan terdakwa Sony Hadi Warsono, pada tahun

1 Astan Wirjaya, Penanggulangan Tindak pidana Kehutanan, Cetakan Kesatu, Bania Publishing, Jakarta, 2014.

2 Salim HS, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Liberty, Jakarta, 2003, hlm. 43

(5)

2017 bertempat di Desa Tumbang talaken Kecamatan Manuhing, Kabupaten gunung mas, kabupaten Gunung mas, Provinsi Kalimantan didakwa Pasal 16 Jonto Pasal 88 ayat 1 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan.

Terjadinya permasalahan, mengenai lembaga yang berwenang dalam menangani pencegahan dan perusakan hutan belum ditentukan secara tegas, hal ini berdampak pada penegak hukum tidak efektif dan akan berdampak pada penerapan norma yang salah pada masyarakat seperti yang dialami oleh Sony Hadi Warsono yang dihukum karena mengakut kayu hasil hutan tanpa disertai dengan dokumen-dokumen resmi. Di sini terjadi problem hukum terkait penerapan Pasal 16 jonto Pasal 88 UU No. 18 tahun 2013 dimana orang dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan, diancam dengan pidana. Pasal ini hanya dilihat sebagai norma hukum pada proses pengakutan kayu, padahal kejahatan tersebut terjadi merupakan rangkaian peristiwa pidana dalam bidang illegal loging, tentu yang bertanggungjawab penuh atas perbuatan Sonny Hadi Warsono adalah Cokky sebagai pemilik kayu (pengusaha kayu).

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut perumusan masalah yang di angkat yaitu 1). Bagaimanakah pertimbangan hukum hakim dalam putusan Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN Plk, 2). Bagaimanakah penerapan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana perusakan hutan dalam Putusan Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN Plk.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normative. Metode Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan perundang-undangan (statue Aproach), Pendekatan konseptual (conceptual Approach), dan Pendekatan kasus (case Approach). 3 Dalam penelitian ini, bahan hukum yang dipelakuan sumber dari bahan pustakaan (Research Appoach). Jenis bahan hukum Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan.

3Amirudin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Cetakan Ketuju, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm. 165-166

(6)

iii

II. PEMBAHASAN

Pertimbangan Hukum Hakim dalam Putusan No. 404/Pid.B/LH/2017/PN Kasus Posisi

Pada hari Rabu tanggal 31 Mei 2017, Tim SPORC Brigade Kalawet Kalimantan Tengah bersama-sama dengan anggota TNI Korem 102/PJG berdasarkan Surat Tugas An. Kepala Balai, Kepala Seksi Wilayah I BPPHLHK Wilayah Kalimantan Nomor: ST.055/BPPHLHK-SWI/5/2017 tanggal 26 Mei 2017 melaksanakan kegiatan operasi pengamanan hutan terhadap kegiatan illegal loging, illegal ltrade dan pengawasan peredaran hasil hutan di wilayah Kabupaten Gunung Mas dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan Tengah. Pada saat melaksanakan patroli pengamanan hutan di sekitar Desa Tumbang Talaken sekitar pukul 11.00 WIB tim bertemu dengan truk nopol H 1833 DF yang dicurigai mengangkut kayu olahan di sekitar Desa Tumbang Talaken. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa truk nopol H 1833 DF tersebut dikemudikan oleh Sdr. Sony Hadi Warsono yang sedang mengangkut kayu olahan jenis Benuas.

Yang kemudian setelah distop dan diperiksa, ternyata angkutankayu olahan tidak dilengkapi bersama - sama dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan.

Selanjutnya Sdr. Sony Hadi Warsono kemudian diamankan dan dibawa ke Kantor SPORC diPalangka Raya untuk diperiksa lebih lanjut. Bahwa yang mengemudikan truk yang mengangkut kayu olahan tersebut adalah Sdr. Sony Hadi Warsono yang menggunakan truk nopol H 1833 DF, dan hanya sendiri saja dalam truk tersebut. Kemudian kayu olahan tersebut diangkut dari Bandsaw/sawmill yang ada di Desa Rabambang, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas. Kayu olahan jenis Benuas tersebut rencananya akan dibawah menuju pelabuhan Trisakti Banjarmasin Kalimantan Selatan, kayu olahan yang diangkut sebanyak kurang lebih 138 (seratus tiga puluh delapan) potong, yang ukurannya bervariasi.

Pemilik kayu olahan tersebut adalah Coki, Terdakwa hanyadiperintahkan untuk mengangkut kayu olahan tersebut oleh Damin selaku koordinator

(7)

pengangkutan dan Sony Hadi Warsono saat diperiksa tidakada membawa dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan.

Dari fakta persidangan bahwa Sony Hadi Warsono sebagai terdakwa yang melakukan pengakuan tanpa membawa surat izin untuk pengakutan kayu hasil hasil hutan dengan trukoleh Tim SPORC Brigade Kalawet Kalimantan Tengah bersama-sama dengan anggota TNI Korem 102/PJG Palangka Raya yang sedang melaksanakan kegiatan Operasi pengamanan hutan terhadap kegiatan illegal loging. Sehingga dari fakta-fakta persidangan Sony Hadi Warsono sebagai pelaku yang melakukan pengakutam kayu tanpa dilengkapi dengan dokumen-dokumen resmi.

Dalam pertimbangan hakim, Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif kesatu sebagaimana diatur dalam Pasal 88 ayat (1) huruf a jo Pasal 16 UU RI No. 18 Tahun 2013 Undang-Undang RI Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan, yang unsur-unsurnya adalah sebagai orang perseorangan dan yang dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan.

Unsur yang dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan.

Analisis Pertimbangan Hakim Putusan Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN

Fakta-fakta persidangan hakim mempertimbangan secara yuridis dan non yuridis dalam mempertimbangan perkara Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN, bahwa pertimbangan secara yurudis dalam perkara Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN terdakwa Sony Hadi Warsono, pada hari Selasa tanggal 30 Mei 2017 sekira jam 11.00 WIB bertempat di Desa Tumbang Talaken Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya “dengan sengaja mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama surat keterangan sahnya hasil hutan

(8)

v

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e UU RI No. 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan.

Mengenai tindak pidana yaitu Pasal 88 ayat (1) huruf a yang berbunyi:

Pasal 16 berbunyi “Setiap orang yang melakukan pengangkutan kayu hasil hutan wajib memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”, dan Pasal 88 ayat (1) a berbunyi: “Orang perseorangan yang dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.”

Setiap orang yang melakukan pengangkutan kayu hasil wajib memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Atau dengan kata lain bahwa setiap orang di wilayah hukum negara RI apabila melakukan kegiatan pengangkutan, menguasai atau memiliki hasil hutan kayu pada waktu dan tempat yang sama harus memiliki atau disertai dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan kayu yang diterbitkan oleh tenaga teknis yang diberi kewenangan dan cara menerbitkannya melalui SIPUHH dan aplikasi SIPUHH.

Apakah kata-kata wajib memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang- undangan, dapat diterapkan kepada Sony Hadi Warsono sedangkan Sony Hadi Warsono tidak mengetahui hal tersebut, karena atas perintah dariDurham sebagai kordinator lapangan yang berkerja untuk Coky sebagai pemilik kayu (pengusaha).

Seharusnya bertanggungjawab atas perbuatan Sony Hadi Warsono adalah Durham sebagai kordinator lapangan dan Coky sebagai pemilik kayu sebagai palaku penyertaan (deelneming), karena status Sony Hadi Warsono sebagai supir biasa yang tidak mengatahui secara sadar perbuatannya berakibat hukum, sehingga menurut penyusun tidak ada kesalahan Sony Hadi Warsono sebagaimana asas Geen Straf zonder schuld; tiada pidana tanpa kesalahan. Hal ini berkenaan dengan pertanggungjawaban atas perbuatanya, tidak dapat dikenakan terhadap Sony Hadi Warsono.

(9)

Pengadilan sebagai benteng terakhir keadilan, maka dalam mengadili perkara tindak pidana kehutanan para hakim tidak boleh melakukan kolusi dan korupsi, karena dampak kejahatan illegal loging sangat luas.Di samping itu profesionalisme hakim dalam mengadili kasus tindak pidana di bidang kehutanan harus baik agar dapat menjatuhkan putusan yang tepat. Paling tidak hakim harus menguasai modus operandi dan teknik-teknik yang sering digunakan oleh sindikat pencuri kayu agar dapat menetukan ada tidaknya kesalahan mereka manakala diperiksa di depan persidangan.4 Dalam kasus tersebut harus dipertimbangkan oleh hakim pelaku-pelaku lain, selain dari Sony Hadi Warsono dalam hal ini sebagai supir trak.

Berdasarakan dakwaan dan pertimbangan hakim tersebut putusan hakim cacat atau keliru, sehingga penyusun dapat menyimpulkan dua hal alasan-asalan hukum kenapa Sony tidak dapat dihukum secara materil dan formil yaitu 1). Jaksa penutut umum dalam surat dakwaan bersifat alternatif. Namun Pasal yang menjadi alternatif, baik dakwaan kesatu maupun dakwaan kedua, kedua-duanya Pasal Pasal 88 ayat (1) huruf a jo Pasal 16 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, seharusnya jaksa menuntut dengan Pasal yang berbeda-beda, karena dakwaannya bersifat alternatif; 2). Terdakwa Sony Hadi Warsono tidak dapat dihukum, karena tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas perbuatanya, hal ini didasari Sony Hadi Warsonosebagai sopir truk yang mengangkut kayu hasil hutan yang tidak memiliki dokumen, namun terdakwa Sony Hadi Warsonoatas perintah oleh Durham sebagai kordinator lapangan yang berkerja untuk Coky sebagai pemilik kayu (pengusaha), atau kalaupun Sony Hadi Warsono dimintai pertanggungjawaban hanya sebagai sebagai pelaku penyertaan (deelneming) Pasal 55 KUHP orang yang disuruh manus ministra, tidak dapat berkendak atas perbuatannya, sedangakan doenplegen yang menyuruh melakukan(manus domina) yaitu Durham dan Coky sebagai pemilik kayu (pengusaha).

4 Suriansyah Murhaini, Hukum Kehutanan Penegakan Hukum terhadap Kejahatan di Bidang Kehutanan, Cetakan II, Laksbang Grafika, Yogyakarta, 2012, hlm.48

(10)

vii

Berdasarkan dua hal tersebut hakim dalam pertimbangannya untuk mewujudkan keadilan dalam pemberantasan tindak pidana illegal loging, seharusnya, lebih responsif dengan menarik pelaku lain selain dari Sony Hadi Warsono dengan menggunakan putusan ultra petita, mempertimbangkan apa yang belum didakwaan oleh jaksa penuntut umum.

Penerapan Sanksi Pidana terhadap Pelaku Tindak Pidana Perusakan Hutan dalam Putusan Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN

Pertimbangan Hukum Hakim

Perimbangan Majelis Hakim akan mempertimbangkan keterangan Saksi yang dibacakan di persidangan sebagai berikut bahwa keterangan Saksi yang dibacakan tersebut dapat memperkuat pembuktian karena pada saat Saksi memberikan keterangan di penyidikan telah diberikan sumpah sesuai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah pada Hari Kamis, tanggal 28 Juni 2017 yang diambil sumpah oleh Syamsul Ilyas, maka keterangan tersebut disamakan nilainya dengan keterangan Saksi di bawah sumpah yang diucapkan di sidang sesuai dengan ketentuan Pasal 162 ayat 2 KUHAP,setelah memperhatikan keterangan saksi-saksi, Ahli, keterangan Terdakwa, surat dan petunjuk serta barang bukti yang ada MajelisHakim berketetapan bahwa keterangan saksi-saksi, Ahli, keterangan Terdakwa, surat dan petunjuk tersebut telah memenuhi kualitas sebagai alat bukti yang sah sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 184 sampai dengan Pasal 189 KUHAP. Dengan demikian alat-alat bukti telah sah menjadi dasar pertimbangan dalam putusan ini sehingga ditemukan fakta-fakta hukum, terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif seperti uraian di atas.

Dari alasan-alasan yuridis diatas serta dikaitkan dengan maraknya pembalakan liar, khususnya di Kota Palangka Raya, Majelis Hakim mempunyai cukup alasan menentukan pemidanaan yang akan dijatuhkan pada diri terdakwa, bahwa selama dalam proses pemeriksaan terhadap terdakwa telah dilakukan penangkapan dan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa penangkapan dan masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari

(11)

pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa karena terdakwa ditahan, maka sesuai pasal 193 ayat (2) b jo pasal 21 ayat (4) KUHAP, Majelis Hakim mempunyai alasan untuk menetapkan supaya terdakwa tetap berada dalam tahanan.

Amar Putusan

Dalam Penerapan Sanksi Terhadap Pelaku Perusakan Hutan Dalam Putusan NO.404/PID.B/LH/2017/PN pengadilan Negeri Palangka Raya yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut 1). Menyatakan Terdakwa Sony Hadi Warsono Bin Sumarto, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan; 2).

Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Sony Hadi Warsono Bin Sumarto oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun serta pidana denda sejumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan; 3). Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4).

Memerintahkan supaya Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5). Menetapkan barang bukti; dan 6). Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).

Analisis Penerapan Sanksi terhadap Pelaku Perusakan Hutan dalam Putusan NO.404/PID.B/LH/2017/PN

Dalam Penerapan Sanksi Terhadap Pelaku Perusakan Hutan Dalam Putusan NO.404/PID.B/LH/2017/PN pengadilan Negeri Palangka Raya yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa Sony Hadi Warsono Bin Sumarto, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan, dengan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Sony Hadi Warsono Bin Sumarto oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2

(12)

ix

(dua) tahun serta pidana denda sejumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan, dan menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Syarat-syarat untuk dimintai pertanggungjawaban tindak pidana adalah 1).

Pelaku kejahatan melakukan perbuatan yang dilarang; 2).mengetahui adanya larangan; 3) mampu bertanggungjawab atau tidak cacat jiwa; dan 4). melakukan perbuatan dalam kedaan normal.5 Dalam hal ini penerapan sanksi terhadap pelaku Sony Hadi Warsono menurut penyusun tidak tepat dan tidak dapat dihukum karena tidak mengetahui bahwa perbuatan tersebut merupakan sesuatu larangan, karena Sony Hadi Warsono hanya sebagai sopir bukan pemilik kayu, dia hanya menjalankan pekerjaannya sebagai sopir atas perintah dari Cokky Pemilik kayu tersebut. Hal ini bertentangan dengan tujuan dikriminalisasi kejahatan kehutanan lebih khusus penerapan sanksi yang memberikan efek jera pada pelaku supaya hutan tetap jaga kelestarianya.

Penerapan sanksi pidana dalam proses penegakan hukum pidana merupakan langkah untuk memberikan hukuman terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh subyek hukum untuk memberikan efek jera dan mencegah terjadinya tindak pidana, lebih khusus dalam tindak pidana kehutanan (illegal loging).Putusan tersebut merupakan salah satu contoh konkrit dalam penerapan sanksi pidana terhadap tindak pidana kehutanan Subjek atau pelaku yang diatur dalam ketentuan pidana di bidang kehutanan secara tersurat hanya dapat diterapkan kepada pelaku yang secara langsung melakukan penebangan kayu ataupun penguasahan yang melakukan trasaksi kayu illegal. Ketentuan pidana tersebut belum menyetuh pelaku lain termasuk pelaku intelektual yang terkait dengan tindak pidana kehutanan secara keseluruhan, seperti korporasi, pejabat penyelenggara dan nakhoda kapal yang digunakan untuk menyelundupkan kayu carian hasil illegal logging.

5Rodliyah,PemidanaanTerhadap Perempuan Dalam Sistem Peradilan Pidana, Cetakan Pertama, Ari Bumi Intaran, Yogyakarta, 2012. hlm. 28.

(13)

III. PENUTUP Simpulan

Pertimbangan pertimbangan hukum hakim dalam putusan Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN mejelis hakim mempertimbangkan dakwaan alternatif jaksa penuntut umum yaitu Pasal 88 ayat (1) huruf a jo Pasal 16 UU No. 18/2013 unsur-unsurnya adalah orang perseorangan, dan unsur yang dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan, sesuai dengan fakta-fakta hukum bahwa Sony Hadi Warsono terbukti secara sah mengakut kayu tanpa dilengkapi dengan dokumen-dokumen hasil hutan.

Penerapan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana perusakan hutan dalam Putusan Nomor 404/Pid.B/LH/2017/PN yaitu Secara yuridis hakim mempertimbangan Pasal 16 jonto Pasal 88 ayat (1) huruf a yaitu bahwa perbuatan Sony Hadi Warsono terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan pengangkutan kayu hasil hutan tanpa memiliki dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan dan pertimbangan non yuridis bahwa pelaku adalah seorang sopir yang mempunyai anak dan istri, sehingga pelaku mempunyai tanggungjawab untuk menghidupi keluarganya, kemudian pelaku komperatif dalam proses hukum, dan tidak merumit dalam proses pemeriksaan perkara, sehingga dijatuhkan pidana kepada Terdakwa Sony Hadi Warsono dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun serta pidana denda sejumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(14)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Amirudin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Cetakan Ketuju, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

Astan Wirjaya, Penanggulangan Tindak Pidana Kehutanan, Cetakan Kesatu, Bania Publishing, Jakarta, 2014.

Rodliyah, Pemidanaan Terhadap Perempuan Dalam Sistem Peradilan Pidana, Cetakan Pertama, Ari Bumi Intaran, Yogyakarta, 2012.

Salim HS, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Liberty, Jakarta, 2003.

Suriansyah Murhaini, Hukum Kehutanan Penegakan Hukum terhadap Kejahatan di Bidang Kehutanan, Cetakan Kedua, Laksbang Grafika, Yogyakarta, 2012.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Hutan.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 tentang Akuntansi Asuransi Kerugian, Net Premium Growth adalah rasio yang diinterpretasikan bersama-sama dengan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah : (1) Untuk dimensi percaya diri berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa

Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar matematika pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar. Teknik tes ini dilakukan setelah perlakuan diberikan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan karyawan dan lingkungan kerja karyawan berpengaruh positif pada kepuasan kerja.Kepuasan kerja berpengaruh positif

 Dibutuhkan input maupun output atau library untuk Arduino yang secara tidak menentu karena disesuaikan dengan kondisi atau permintaan dari user atau orang –

Siti Rahayu Hassan, Mohammad Syuhaimi Ab-Rahman, Aswir Premadi and Kasmiran Jumari. The Development of Heart Rate Variability Analysis Software for Detection of Individual

Pemberian Teks ( Lettering) ... Pencetakan dan Penjilidan .... BAB IV ANALISIS KARYA ... Konsep Berkarya Novel Grafis Waktu... Mengembangkan Ide ... Judul Novel Grafis Waktu

Kartini adalah satu-satunya perempuan pribumi yang ada disana, teman perempuan Kartini hanya anak-anak menir Belanda, jadi tak heran bahwa kartini