ZAHIR ACCOUNTING VERSI 5.1
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)
KARINA SUPRIYANI NIM: 11130826
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta
2016
vi
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir yang penulis ambil sebagai berikut, “Pengolahan Data Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.
Gemilang Laju Sejahtera Jakarta Menggunakan Zahir Accounting Versi 5.1”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III) Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperiment), observasi dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.
2. Ketua Jurusan Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI.
3. Ibu Marlina, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Staff/karyawan/dosen di lingkungan Akademi BSI.
5. Bapak Puji Ari Wahyudi, selaku Kepala Bagian Keuangan PT. Gemilang Laju Sejahtera Jakarta.
6. Staff/karyawan dilingkungan PT. Gemilang Laju Sejahtera Jakarta.
vii
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 20 Juni 2016 Penulis
Karina Supriyani
viii
Karina Supriyani (11130826), Pengolahan Data Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Gemilang Laju Sejahtera Jakarta Menggunakan Zahir Accounting Versi 5.1.
Kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat menuntut sebuah perusahaan untuk mampu berkembang bersama kemajuan teknologi. Baik di bidang hardware maupun software, kebutuhan akan teknologi semakin meningkat di karenakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. PT. Gemilang Laju Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa forwarding. Sistem yang ada pada pada saat ini masih di lakukan secara manual, mulai dari pencatatan pelanggan, pemasok, data pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas serta sampai pembuatan laporan keuangan. Sehingga kemungkinan bisa saja terjadi kesalahan dalam proses pencatatan berlangsung, seperti halnya kurang akurat dalam laporan yang dibuat dan keterlambatan dalam pencarian data-data yang diperlukan. Penggunaan aplikasi akuntansi zahir ini merupakan solusi yang terbaik untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada pada perusahaan. Sehingga pencatatan pengolahan kas dapat di lakukan secara terkomputerisasi dan penyajian laporan akan lebih cepat dan tepat.
Diharapkan dengan penggunaan aplikasi akuntansi zahir ini maka akan tercapai suatu kegiatan yang lebih efektif dan efisien dalam menunjang aktifitas pada perusahaan.
Kata Kunci: Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Zahir.
ix
Karina Supriyani (11130826), Data Processing Receipt and Expenditures Cash Accounting PT. Gemilang Laju Sejahtera Jakarta Using Zahir Accounting Version 5.1.
Progress in technology information so fast demanding company to capable of being developed together with the technology advancement. Elther in the fields of hardware and software, the need for technology is increasing due to ease the work of human beings. PT. Gemilang Laju Sejahtera is a company engaged in the field of forwarding services. The one that exists todal is still done manually, from the recording of customers, suppliers, the record of receipt and expenditures cash as well as to making financial reports. So that can happen error in the recording process took place, as well as less accurate in the report that created and delay in the search for the necessary data. The use the aplication of accounting zahir is a solution the best to break the existing problems at the company. So that the recording of cash processing can be done is a computerized and presentation of the report will be faster and more accurate. It is expected to use this aplication it will achieve an activity more effective and efficient in supporting the activities of the company.
Key words : Receipt and Expenditures Cash, Zahir.
x
Lembar Judul Tugas Akhir………... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir…………...……… ii
Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir………... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir... v
Kata Pengantar ………... vi
Abstrak...………... viii
Daftar Isi ……… x
Daftar Gambar ……… xii
Daftar Tabel ……… xiv
Daftar Lampiran ………. xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang Masalaah………...…. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ……… 3
1.3. Pengumpulan data...………... 3
1.4. Ruang Lingkup ………... 4
BAB II LANDASAN TEORI... 5
2.1. Konsep Dasar Akuntansi...……….. 5
2.1.1. Teori Akuntansi... 5
2.1.2. Pengertian Pengolahan Data... 6
2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi... 7
2.1.4. Siklus Akuntansi... 14
2.1.5. Saldo Normal Akun... 23
2.1.6. Pengertian dan Klasifikasi Kas... 34
2.1.7. Pengertian Akuntansi Penerimaan Kas... 37
2.1.8. Pengertian Akuntansi Pengeluaran Kas... 38
2.2. Tool Aplikasi...……….. 40
2.2.1. Pembahasan Aplikasi Akuntansi... 40
2.2.2. Sekilas Zahir Accounting... 41
2.2.3. Modul dan Fasilitas di Zahir Accounting... 44
BAB III PEMBAHASAN... 59
3.1. Tinjauan Perusahaan …………..……… 59
3.1.1. Sejarah Perusahaan …..……….. 59
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fugsi ……… 60
3.2. Tinjauan Kasus... ………... 63
3.3. Pencatatan Akuntansi Manual... 65
xi
3.4.3. Input Data Transaksi... 111
3.4.4. Laporan... 123
3.4.5. Backup Data Keuangan... 140
BAB IV PENUTUP... 142
4.1. Kesimpulan…...………... 142
4.2. Saran………... 143 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN RISET/PKL LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
Halaman
Gambar II.1 Siklus Akuntansi... 14
Gambar II.2 Daftar Harga dan Produk Zahir ………... ... 42
Gambar II.3 Fasilitas Modul Data-Data ………... 45
Gambar II.4 Fasilitas Modul Buku Besar ………... 47
Gambar II.5 Fasilitas Modul Penjualan....………... 49
Gambar II.6 Fasilitas Modul Pembelian...………... 51
Gambar II.7 Fasilitas Modul Kas dan Bank ………... 53
Gambar II.8 Fasilitas Modul Persediaan...………... 55
Gambar II.9 Fasilitas Modul Laporan...………... 57
Gambar III.1 Struktur Organisasi Perusahaan...………... 60
Gambar III.2 Neraca Saldo Awal PT. Gemilang Laju Sejahtera…... 66
Gambar III.3 Laporan Laba Rugi PT. Gemilang Laju Sejahtera... 88
Gambar III.4 Laporan Neraca Akhir PT. Gemilang Laju Sejahtera... 89
Gambar III.5 Laporan Perubahan Modal PT. Gemilang Laju Sejahtera... 90
Gambar III.6 Menu Utama Zahir Accounting... 94
Gambar III.7 Jendela Informasi Perusahaan... 96
Gambar III.8 Jendela Periode Akuntansi... 97
Gambar III.9 Jendela Konfirmasi Akhir... 98
Gambar III.10 Jendela Jenis Usaha... 99
Gambar III.11 Jendela Informasi/Konfirmasi... 100
Gambar III.12 Jendela Mata Uang Fungsional... 100
Gambar III.13 Jendela Setup Data ... 101
Gambar III.14 Jendela Modul Program ... 101
Gambar III.15 Jendela Tambah Akun baru... 102
Gambar III.16 Jendela Edit Akun ... 103
Gambar III.17 Jendela Hapus Akun... 103
Gambar III.18 Jendela Daftar Akun... 104
Gambar III.19 Jendela Membuat Data Nama dan Alamat ... 106
Gambar III.20 Jendela Data Alamat Keseluruhan ... 106
Gambar III.21 Jendela Input Saldo Awal Akun... 107
Gambar III.22 Jendela Input Saldo Awal Piutang ... 109
Gambar III.23 Jendela Saldo Awal Piutang Keseluruhan... 109
Gambar III.24 Jendela Input Saldo Awal Hutang... 110
Gambar III.25 Jendela Saldo Awal Hutang Keseluruhan ... 111
Gambar III.26 Jendela Transaksi Modul Kas dan Bank ... 112
Gambar III.27 Jendela Input Transaksi Kas Masuk... 113
Gambar III.28 Jendela Hasil Input Transaksi Kas Masuk ... 114
xiii
Gambar III.32 Jendela Input Transaksi Pembayaran Piutang ... 118
Gambar III.33 Jendela Hasil Input Transaksi Pembayaran Piutang ... 119
Gambar III.34 Jendela Modul Pembelian ... 120
Gambar III.35 Jendela Input Transaksi Pembayaran Hutang ... 121
Gambar III.36 Jendela Hasil Input Transaksi Pembayaran Hutang ... 122
Gambar III.37 Tampilan Laporan Jurnal Semua Tansaksi... ... 123
Gambar III.38 Tampilan Laporan Jurnal Kas Masuk ... 129
Gambar III.39 Tampilan Laporan jurnal Kas Keluar... 133
Gambar III.40 Tampilan Laporan Jurnal Umum ... 136
Gambar III.41 Tampilan Laporan Laba Rugi ... 137
Gambar III.42 Tampilan Laporan Neraca Akhir... 138
Gambar III.43 Buka Menu Backup Data... 140
Gambar III.44 Jendela Isi Field Backup Data... 141
xiv
Halaman
Tabel II.1 Posisi Normal Akun dan Sebenarnya ... 33
Tabel III.1 Transaksi PT. Gemilang Laju Sejahtera ... 67
Tabel III.2 Jurnal Penerimaan Kas PT. Gemilang Laju Sejahtera ... 70
Tabel III.3 Jurnal Pengeluaran Kas PT. Gemilang Laju Sejahtera ... 72
Tabel III.4 Jurnal Penyesuaian PT. Gemilang Laju Sejahtera ... 74
Tabel III.5 Buku Besar PT. Gemilang Laju Sejahtera ... 75
Tabel III.6 Neraca Saldo setelah Penyesuaian PT. Gemilang Laju Sejahtera ... 85
Tabel III.7 Neraca Lajur PT. Gemilang Laju Sejahtera ... 86
Tabel III.8 Daftar Nama Vendor, Customer dan Employee ... 105
Tabel III.9 Daftar Saldo Piutang Usaha ... 108
Tabel III.10 Daftar Saldo Piutang Jaminan... 108
Tabel III.11 Daftar Saldo Hutang Usaha... 110
xv
Halaman
Lampiran 1 Penerimaan Jasa Trucking ... 147
Lampiran 2 Penerimaan jasa Trucking ... 148
Lampiran 3 Penerimaan Piutang Customer ... 149
Lampiran 4 Penerimaan Piutang Customer... 150
Lampiran 5 Pembayaran Air ... 151
Lampiran 6 Pembelian Perlengkapan... 152
Lampiran 7 Penerimaan Jasa Trucking ... 153
Lampiran 8 Pembayaran BPJS... 154
Lampiran 9 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 155
Lampiran 10 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 156
Lampiarn 11 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 157
Lampiran 12 Biaya Parkir Member Karyawan ... 158
Lampiran 13 Biaya Cetak Kop Surat ... 159
Lampiran 14 Pembelian Perlengkapan... 160
Lampiran 15 Biaya Transportasi meeting ... 161
Lampiran 16 Penerimaan Piutang jaminan ... 162
Lampiran 17 Penerimaan Jasa Trucking ... 163
Lampiran 18 Penerimaan Jasa Trucking ... 164
Lampiran 19 Penerimaan Piutang jaminan ... 165
Lampiran 20 Penerimaan Jasa Trucking ... 166
Lampiran 21 Penerimaan Piutang jaminan ... 167
Lampiran 22 Pembelian Perlengkapan... 168
Lampiran 23 Penerimaan Piutang Customer ... 169
Lampiran 24 Penerimaan Piutang Customer ... 170
Lampiran 25 Penerimaan Piutang Customer ... 171
Lampiran 26 Penerimaan Jasa Trucking ... 172
Lampiran 27 Penerimaan Jasa Trucking ... 173
Lampiran 28 Pembayaran Hutang Vendor ... 174
Lampiran 29 Pembayaran Hutang Vendor ... 175
Lampiran 30 Penerimaan Jasa Trucking ... 176
Lampiran 31 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 177
Lampiran 32 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 178
Lampiran 33 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 179
Lampiran 34 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 180
Lampiran 35 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 181
Lampiran 36 Penerimaan Jasa Trucking ... 182
Lampiran 37 Penerimaan Uang Muka ... 183
Lampiran 38 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 184
Lampiran 39 Penerimaan Piutang Customer ... 185
Lampiran 40 Penerimaan Jasa Trucking ... 186
Lampiran 41 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 187
xvi
Lampiran 45 Penerimaan Jasa Trucking ... 191
Lampiran 46 Penerimaan Piutang jaminan ... 192
Lampiran 47 Biaya PPN... 193
Lampiran 48 Penerimaan Jasa Trucking ... 194
Lampiran 49 Penerimaan Jasa Trucking ... 195
Lampiran 50 Penerimaan Jasa Trucking ... 196
Lampiran 51 Penerimaan Jasa Trucking ... 197
Lampiran 52 Penerimaan Piutang Customer ... 198
Lampiran 53 Penerimaan Jasa Trucking ... 199
Lampiran 54 Penerimaan Piutang jaminan ... 200
Lampiran 55 Penerimaan Piutang Customer ... 201
Lampiran 56 Biaya Gaji ... 202
Lampiran 57 Penerimaan Jasa Trucking ... 203
Lampiran 58 Penerimaan Piutang Customer ... 204
Lampiran 59 Biaya Kebersihan dan keamanan Kantor... 205
Lampiran 60 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 206
Lampiran 61 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 207
Lampiran 62 Penerimaan Jasa Trucking ... 208
Lampiran 63 Penerimaan Piutang Customer ... 209
Lampiran 64 Penerimaan Piutang Customer ... 210
Lampiran 65 Penerimaan Uang Muka... 211
Lampiran 66 Pembayaran Hutang Vendor ... 212
Lampiran 67 Pembayaran Hutang Vendor ... 213
Lampiran 68 Pembayaran Hutang Vendor ... 214
Lampiran 69 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 215
Lampiran 70 Biaya Pengeluaran Operasional (Custom Clearance) ... 216
Lampiran 71 Penerimaan Jasa Trucking ... 217
Lampiran 71 Penerimaan Piutang jaminan ... 218
Lampiran 73 Penerimaan Jasa Trucking ... 219
Lampiran 74 Penerimaan Jasa Trucking ... 220
Lampiran 75 Penerimaan Jasa Trucking ... 221
Lampiran 76 Pendapatan Bunga ... 222
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada saat ini mendorong penggunaan dan pemanfaatan informasi secara global di semua bidang yang menjadikan informasi sebagai salah satu kebutuhan yang begitu penting bagi setiap manusia dalam menjalankan pekerjaan. Penggunaan teknologi informasi dimaksudkan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja serta dapat mengontrol informasi secara akurat, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan.
Pada saat ini teknologi informasi yang berbasis komputer merupakan salah satu cara untuk mengolah data agar dapat menjadi suatu informasi yang tepat dan akurat.
Dengan menggunakan komputer kita bisa mendapatkan informasi yang kita butuhkan tanpa keterbatasan ruang dan waktu. Teknologi yang di butuhkan untuk dapat meningkatkan usaha suatu perusahaan adalah dengan cara membangun suatu sistem informasi yang baik dan benar.
Adapun syarat untuk membangun suatu sistem informasi yang baik dan benar yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Informasi merupakan sumber daya konseptual yang sangat penting dalam setiap organisasi, dimana dalam proses pengambilan keputusan harus menggunakan informasi yang mempunyai kualitas informasi tinggi dan akurat kebenarannya.
2
Perusahaan yang dijadikan objek penulis adalah perusahaan jasa PT. Gemilang Laju Sejahtera yang terfokus pada kegiatan forwarding. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan ini setiap harinya cukup banyak, tetapi secara garis besar umumnya pencatatan-pencatatan transaksi di perusahaan tersebut masih berjalan secara manual. Selain itu juga terdapat masalah-masalah yang sering muncul seperti hilangnya bukti-bukti transaksi pembayaran, penerimaan dan sebagainya.
Banyaknya laporan yang harus dibuat dengan data penerimaan dan pengeluaran kas hanya dengan menggunakan microsoft excell yang menyebabkan penyimpanan data di microsoft excell harus membuat banyak sheet (lembar kerja). Hal seperti ini yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam pembuatan laporan-laporan tersebut, selain itu sering terjadinya kehilangan data dan kurangnya tingkat keakuratan laporan yang akan diterima oleh pimpinan perusahaan.
Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang sering kali terjadi, maka untuk itu perlu dibangun sebuah sistem informasi dan sebuah database yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap suatu data maka akan lebih mudah untuk mendapatkannya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk membantu proses pengolahan kas menggunakan sistem komputerisasi yang tertuang dalam bentuk penelitian yang berjudul “Pengolahan Data Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Gemilang Laju Sejahtera Jakarta Menggunakan Zahir
Accounting Versi 5.1”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini yaitu :
1. Menerapkan pengetahuan yang didapat dan dipelajari selama mengikuti perkuliahan di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Jakarta.
2. Memberikan alternatif solusi dalam pengolahan data transaksi kas dengan menggunakan aplikasi program akuntansi pada PT. Gemilang Laju Sejahtera.
3. Memudahkan dalam penginputan data penerimaan dan pengeluaran kas serta pembuatan laporan keuangan dengan menggunakan aplikasi program akuntansi.
Sedangkan tujuan dari penulisan dari tugas akhir ini antara lain adalah sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Diploma Tiga (D.III) untuk jurusan Komputerisasi Akuntansi pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta.
1.3. Pengumpulan Data
Di dalam kegiatan ini penulis melakukan pengumpulan data melalui cara : 1. Metode Pengamatan (Observation)
Metode pengamatan yang dilakukan adalah dengan datang secara langsung di PT. Gemilang Laju Sejahtera Komplek Artha Gading Niaga Blok E25 Kelapa Gading Barat Jakarta Utara, khususnya pada bagian keuangan untuk mengetahui data pengelolaan kas dalam perusahaan tersebut.
2. Metode Wawancara (Interview)
Untuk mendapatkan informasi secara lengkap sebagai bahan penulisan, maka penulis melakukan dialog serta tanya jawab dengan bagian keuangan di PT.
Gemilang Laju Sejahtera mengenai perihal pengolahan data kas.
3. Metode Studi Pustaka (Library Research)
Penulis juga melakukan studi kepustakaan guna untuk mencari referensi- referensi dari berbagai macam sumber, memperoleh aspek-aspek teoritis dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan siklus akuntansi perusahaan jasa dan mempelajari buku-buku panduan akuntansi Zahir Accounting Versi 5.1.
1.4. Ruang Lingkup
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengambil pokok permasalahan hanya pada proses pengolahan data penerimaan dan pengeluaran kas saja yang biasanya dilakukan secara manual menjadi proses sistem yang terkomputerisasi.
Proses penerimaan kas berasal dari pendapatan perusahaan yang bersumber dari trucking dan custom clearence, sedangkan proses pengeluaran kas diawali dari diterimanya tagihan-tagihan yang kemudian dilakukan pembayaran oleh bagian finance dengan membuat dokumen pembayaran kas/bank. Semua transaksi proses penerimaan dan pengeluaran kas selama satu bulan tersebut akan dicatat ke dalam aplikasi zahir accounting versi 5.1. Dimulai dari pencatatan data akun, customer, suplier, saldo hutang dan piutang sampai pencatatan transaksi penerimaan serta pengeluaran kas hingga pembuatan laporan keuangan setiap bulannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Dalam proses penerimaan dan pengeluaran kas penulis mengambil landasan teori dari beberapa sumber. Landasan teori tersebut antara lain:
2.1.1. Teori Akuntansi
Menurut (AICPA) American Institute Of Certified Public Accountants dalam Nuh dan Wiyoto (2011:1) “Akuntansi adalah kegiatan atau proses pencatatan (record), penggolongan (classifiying), peringkasan (summarizing) transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada suatu organisasi dan melaporkan/menyajikan serta menafsirkan hasilnya”.
Menurut Jusup (2011:4) mengemukakan bahwa “Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan”.
Sedangkan menurut Sadeli (2011:2) menyimpulkan bahwa:
Akuntansi adalah proses mengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut. Yang termasuk dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk mengetahui lingkungan ekonomi disekitarnya. Tanpa pengetahuan tersebut, mereka tidak dapat mengidentifikasi dan membuat informasi yang relevan.
Akuntansi sering dijuluki sebagai bahasa bisnis (the languange of business).
Perubahan yang cepat dalam masyarakat telah menyebabkan semakin kompleksnya bahasa tersebut yang digunakan untuk mencatat, meringkas, melaporkan data dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah dan anggota masyarakat lainnya.
2.1.2. Pengertian Pengolahan Data
Data merupakan sumber dari informasi. Dalam suatu perusahaan data dapat berupa bukti-bukti transaksi seperti kwitansi, bukti kas masuk dan keluar serta invoice. Untuk menghasilkan sebuah informasi maka data-data yang berupa bukti transaksi tersebut harus diolah sedemikian rupa menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.
Menurut Andana dan Lukman (2016:10) mengemukakan bahwa “Data adalah kumpulan fakta, angka-angka atau simbol-simbol yang belum mempunyai makna atau kegunaan”.
Sedangkan pengertian sistem pengolahan data menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:15) adalah “Serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.
Unsur-unsur pokok dari aktivitas pengolahan data pada dasarnya didasarkan pada terminologi komputer sebagai berikut :
1. Reading (membaca)
2. Writing and typing (menulis dan mengetik)
3. Recording or printing (menyimpan atau mencetak) 4. Sorting (mengurut/menyortir)
5. Transmiting (menyampaikan atau memindahkan) 6. Calculating (menghitung)
7. Comparing (membandingkan) 8. Storing (menyimpan)
Sistem pengolahan tidak selamanya harus berkaitan dengan penggunaan komputer sebagai alat pengolahan data utamanya. Namun demikian seiring dengan kemajuan zaman, pertumbuhan organisasi dan kompleksitas data yang harus ditangani komputer menjadi alat utamanya, di samping penggunaan peralatan manual lainnya.
Dalam memproses data dapat digunakan 4 (empat) metode pengolahan data, sebagai berikut :
1. Metode manual, yaitu dimana semua operasi dilakukan dengan tangan 2. Metode electromechanical, yaitu merupakan gabungan dari orang dan mesin 3. Metode punched card equipment, yaitu mengandung penggunaan kartu punch
2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang digunakan sebagai alat komunikasi.
Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifiying), perangkuman (summarizing) dan pelaporan (reporting) serta semua yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
Menurut Krismiaji (2015:4) mengemukakan bahwa “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.
Sistem informasi akuntansi melakukan 4 (empat) tugas dasar pengolahan data, yaitu :
1. Pengumpulan Data
Sistem pengolahan mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
2. Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi untuk dirubah menjadi informasi yang meliputi : a. Pengklasifikasian
Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode.
b. Penyortiran
Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain.
c. Penghitungan
Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan.
d. Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak data yang perlu dipisahkan menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata dan seterusnya.
3. Penyiapan Data
Setiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data dan data ini harus disimpan di suatu tempat sampai diperlukan.
4. Penyiapan Dokumen
SIA menghasilkan ouput untuk perorangan dan organsiasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Output dipicu oleh 2 (dua) cara, antara lain :
a. Oleh suatu tindakan
Output dihasilkan jika terjadi sesuatu, contoh : Faktur.
b. Oleh jadwal waktu
Output dihasilkan pada suatu saat tertentu. Contoh : Laporan Keuangan.
Komponen-komponen dalam SIA yang juga merupakan fungsi penting dalam organisasi meliputi hal-hal seperti berikut ini :
1. SDM (Sumber Daya Manusia)
Manusia atau orang-orang yang melakukan/mengoperasikan sistem. SDM dalam SIA sangat bergantung dari kualifikasinya, antara lain :
a. Operator b. Pustakawan
c. Manager administrasi database dan lain sebagainya 2. Prosedur-prosedur
Prosedur manual maupun yang terkomputerisasi yang dilibatkan dalam : a. mengumpulkan data
b. Memproses data c. Menyiapkan data
3. Data (Database)
a. Data tentang proses-proses bisnis organisasi
b. Kumpulan berbagi data yang diperlukan dan sudah disusun secara sistematis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
c. Merupakan inti dari setiap informasi 4. Perangkat Lunak (software)
a. Perangkat lunak yang dipakai untuk memproses data organsiasi
b. Perangkat lunak yang digunakan untuk menggunakan komputer berdasarkan kegunaannya, terdiri dari : Sistem Operasi, Program Aplikasi dan Bahasa Komputer.
Adapun 3 (tiga) fungsi dari SIA dalam organisasi adalah :
1. Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis secara efisien dan efektif.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
3. Melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi bisnis telah dicatat dan diproses secara akurat serta untuk dapat melindungi data yang dimiliki oleh perusahaan.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan yang berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak di ambil. Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pemakai internal (internal users) dan pemakai eksternal (external users).
1. Pemakai internal (internal users), terdiri dari : a. Direktur dan Manajer Keuangan
Untuk menentukan mampu atau tidaknya perusahaan dalam setiap melunasi hutangnya dengan tepat waktu kepada kreditor (banking dan suplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman atau hutang.
b. Direktur Operasional dan Manager Pemasaran
Untuk menentukan efektif atau tidaknya saluran distribusi produk maupun setiap aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan.
c. Manager dan Supervisor Produksi
Pemakai ini membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan berapa besarnya harga pokok produksi yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapakan harga jual produk per unit.
2. Pemakai Eksternal (external users), terdiri dari : a. Investor (Penanam Modal)
Melalui informasi akuntansi, investor dapat menentukan keputusan dalam membeli, menahan atau menjual investasi mereka dalam suatu perusahaan.
Investor dapat menilai prospek terhadap dana yang akan atau telah diinvestasikannya melalui laporan keuangan, apakah hasilnya menguntungkan (profitable) atau tidak.
b. Kreditor
Serupa dengan investor, kreditor merupakan penyandang dana perusahaan, tetapi didasari perjanjian hutang piutang. Kreditor berkepentingan dengan laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.
c. Pemerintah
Pemerintah juga berkepentingan terhadap laporan keuangan. Misalnya Direktorat Jenderal Pajak berkepentingan untuk menentukan jumlah pajak terhutang. Akumulasi informasi dari laporan keuangan perusahaan oleh pemerintah dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mengukur dan merencanakan perekonomian nasional serta potensi perolehan dana untuk pelayanan publik.
d. Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM)
Badan tersebut mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini pihak BAPEPAM sangat berkepentingan terhadap kinerja keungan emiten guna untuk melindungi para investor.
e. Ekonomi, Praktisi dan Analis
Mereka menggunakan informasi akuntansi yang bertujuan untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan besar kecilnya tingkat inflasi, perkembangan pendapatan nasional dan lain sebagainya.
2.1.4. Siklus Akuntansi
Beberapa pengertian siklus akuntansi dari para ahli, diantaranya :
Menurut Suherli dalam Fajarini (2014:21) menyatakan bahwa “Definisi siklus akuntansi merupakan urutan transaksi, peristiwa, aktivitas serta proses dari awal sampai akhir dimulai dari awal seperti lingkaran yang tidak akan pernah putus”.
Sedangkan Menurut Hery (2012:59) menyatakan bahwa “Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi serta yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan siklus akuntansi (accounting cycle)”.
Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas bahwa siklus akuntansi adalah suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan.
Siklus akuntansi dapat digambarkan seperti berikut :
S SIKLUS
AKUNTANSI
Sumber : Maria (2007:64)
Gambar II.1 Siklus Akuntansi Identifikasi dan pengukuran
transaksi serta kejadian- kejadian lainnya.
Pembuatan Jurnal
Jurnal Umum
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Pembelian
Jurnal Penjualan
Jurnal Khusus Lainnya
Posting
Buku Besar Umum (Bulanan)
Buku Bantu (Harian)
Penyusunan Neraca Saldo Sebelum
Penyesuaian
Penyesuaian
Akrual
Biaya Dibayar Dimuka
Pos-Pos Taksiran Penutupan
(Perkiraan Normal)
Penyusunan Laporan
Rugi Laba
Laba Ditahan
Neraca
Arus Kas
Neraca Lajur (Opsional)
Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Kegiatan pencatatan akuntansi meliputi : 1. Penjurnalan Transaksi
Menurut Sutrisno (2007:50) mengemukakan bahwa “Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (urut waktu kejadiannya) dengan menunjukkan rekening yang harus di debit atau di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing”.
a. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah bentuk jurnal yang paling sederhana secara kronologis untuk mencatat transaksi-transaksi yang dinyatakan dalam satuan debet dan kredit ke rekening tertentu.
b. Jurnal Khusus
Jurnal khusus digunakan untuk mengelompokkan transaksi-transaksi yang sejenis dan serupa misalnya transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas.
2. Posting ke Dalam Buku Besar
Setelah proses menjurnal selesai, tahap berikutnya adalah memindahkan tiap ayat jurnal tersebut kepada masing-masing perkiraan. Pekerjaan ini disebut membukukan ke buku besar atau disebut pula posting. Jadi dalam kata lain buku besar adalah kumpulan dari beberapa akun yang di pakai dalam perusahaan.
a. Buku Besar Utama (Primary Ledger) atau Buku Besar Umum (General Ledger)
Kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortir dan meringkas setiap informasi atau transaksi. Buku besar utama ini menampung semua
perkiraan neraca dan laporan laba rugi. Setelah semua transaksi dicatat ke dalam jurnal maka dilakukan proses posting ke dalam buku besar.
b. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)
Kelompok rekening yang merupakan rincian rekening tertentu dalam buku besar (general ledger) yang dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca percobaan. Setiap buku besar pembantu diwakili dalam buku besar umum oleh sebuah akun perangkum yang disebut akun pengendali (Controlling Account). Buku besar pembantu terdiri dari buku besar pembantu hutang usaha dan buku besar pembantu piutang usaha.
3. Menyusun Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Neraca saldo sebelum penyesuaian harus disiapkan pada akhir periode tertentu sesudah pembuatan pencatatan pada jurnal dan dibukukan ke buku besar.
neraca saldo sebelum penyesuaian hanya menunjukkan saldo rekening buku besar dan bukan mencerminkan nilai kekayaan suatu perusahaan, karena neraca saldo berisi saldo semua rekening pada kelompok aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya.
4. Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dipergunakan untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan di buku besar pada akhir periode pembukuan. Di sisi lain penyesuaian berarti pencatatan atau pengakuan data-data transaksi tertentu pada akhir periode sehingga jumlah rupiah yang terdapat dalam tiap rekening menjadi sesuai dengan kenyataan pada akhir periode tersebut dan
laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada tanggal laporan (neraca).
Penyesusaian yang dibuat dinyatakan dalam bentuk ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian ini dibuat untuk memperoleh kecocokan antara pendapatan dan biaya dalam penentuan laba bersih pada periode berjalan dan untuk mendapatkan laporan keuangan yang akurat terhadap posisi aktiva, hutang dan modal pada periode tersebut. Menurut Sadeli (2011:53) pos-pos yang memerlukan penyesuaian antara lain :
a. Pos Penangguhan
1) Biaya yang ditangguhkan (deffered expense) atau biaya dibayar dimuka (prepaid expense), yaitu pos yang awalnya dicatat sebagai aktiva tetapi tetap diharapkan menjadi beban di kemudian hari.
Contoh: perlengkapan dan asuransi dibayar dimuka.
2) Pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) atau pendapatan diterima dimuka (unearned revenues), yaitu pos yang awalnya dicatat sebagai kewajiban tetapi diharapkan menjadi pendapatan di kemudian hari. Contoh: sewa diterima dimuka.
b. Pos Akrual
1) Beban Akrual / Kewajiban Akrual, yaitu beban yang sudah terjadi tetapi belum dicatat ke dalam akun. Contoh: upah akrual yang terhutang pada karyawan dan bunga akrual pada wesel bayar.
2) Pendapatan akrual / Aktiva Akrual, yaitu pendapatan sudah dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh: honor jasa yang telah diberikan tetapi belum ditagih kepada customer pada akhir periode.
5. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Tahap selanjutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penyesuaian dengan cara mencari saldo-saldo rekening buku besar setelah posting jurnal penyesuaian dilakukan.
Jika neraca saldo setelah penyesuaian telah selesai, maka selanjutnya pembuatan laporan keuangan. Namun, kadangkala muncul kesulitan pada saat akan melakukan penyusunan laporan keuangan sehingga dalam akuntansi menyediakan alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan yang dikenal dengan sebutan neraca lajur atau kertas kerja.
Menurut Sadeli (2011:64) mengemukakan bahwa “Neraca lajur adalah alat untuk megumpulkan data guna menyusun laporan keuangan, sehingga neraca lajur ini juga merupakan draft pendahuluan laporan dan analisis yang perlu disiapkan”.
Pengertian lain neraca lajur menurut Nuh dan Wiyoto (2011:74) adalah
“Kertas berkolom sebagai kertas kerja untuk membantu menyusun laporan keuangan”.
Kegunaan neraca lajur yaitu untuk mengurangi kesalahan dan kelupaan dalam membuat penyesuaian, memudahkan pengecekan penjumlahan dan memungkinkan data dapat disusun dalam aturan yang logis.
Neraca lajur terdiri dari :
a. Neraca percobaan (trial balance) b. Penyesuaian-penyesuaian (adjustment)
c. Neraca percobaan yang telah disesuaikan (adjusted trial balance) d. Daftar laba/rugi (income statement)
e. Neraca (balance sheet) 6. Laporan Keuangan
Hasil akhir dari siklus akuntansi adalah pembuatan laporan keuangan yang nantinya akan diserahkan kepada pihak-pihak yang memerlukan.
Menurut Sadeli (2011:18) Mengemukakan bahwa “Laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya serta hasil yang dicapai selama periode tertentu”.
Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Hery (2013:15) adalah
“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Berikut ini adalah laporan-laporan yang disajikan pada laporan keuangan:
a. Laporan Laba/Rugi
Suatu daftar yang memuat ikhtisar tentang penghasilan, biaya serta hasil neto suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu tahun. Terdapat dua bentuk pembuatan laporan laba/rugi, antara lain :
1) Bentuk Tunggal (Single Step)
Laporan laba/rugi bentuk tunggal adalah laporan yang menggabungkan penghasilan-penghasilan menjadi satu kelompok dan menggabungkan biaya-biaya pada kelompok lain. Sehingga untuk menghitung laba/rugi bersih hanya memerlukan satu langkah tunggal yaitu total penghasilan dikurangi total biaya.
2) Bentuk Majemuk (Multiple Step)
Laporan laba/rugi bentuk majemuk adalah laporan laba/rugi yang disusun dengan mengelompokkan penghasilan dan biaya dalam beberapa bagian, sesuai dengan prinsip-prinsip penyusunan laporan laba/rugi.
b. Laporan Perubahan Modal
Sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
c. Laporan Neraca
Laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban dan modal perusahaan per tanggal tertentu.
d. Laporan Arus Kas
Laporan yang menggambarkan arus kas keluar dan arus kas masuk secara terperinci dari masing-masing aktivitas, mulai dari aktivitas atas operasi, aktivitas investasi sampai pada aktivitas pendanaan (pembiayaan) untuk satu periode tertentu. Laporan arus kas dan seluruh aktivitas selama periode
berjalan serta saldo kas yang dimilki perusahaan sampai dengan akhir periode.
7. Membuat Jurnal Penutup
Menurut Nuh dan Wiyoto (2011:77) mengemukakan bahwa “Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup akun-akun pendapatan, beban- beban, saldo laba atau rugi dan prive (perorangan/persekutuan) atau deviden (perseroan)”.
a. Menutup Perkiraan Pendapatan
Mendebet setiap perkiraan pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.
Mengkredit ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan ke dalam sisi kredit dari ikhtisar R/L. Contoh :
Pendapatan Jasa Rp. XXX
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
b. Menutup Perkiraan Biaya
Saldo perkiraan biaya tercatat pada kolom debet sebelum dilakukan penutupan. Dengan demikian pada waktu ditutup, pindahkan saldo biaya tersebut pada kolom debet perkiraan ikhtisar laba/rugi dan perkiraan biaya yang bersangkutan di kolom kredit. Contoh :
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
Biaya Operasional Rp. XXX
Biaya Perlengkapan Rp. XXX
c. Menutup Ikhtisar Laba/Rugi ke Perkiraan Modal
Perkiraan ikhtisar laba/rugi merupakan perkiraan yang dibuat untuk mengikhtisarkan perkiraan pendapatan dan biaya. Pada tanggal ini pula harus ditutup kembali dengan cara memindahkan saldo perkiraan ikhtisar laba/rugi ke perkiraan modal. Contoh :
Jika perusahaan mendapatkan keuntungan :
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
Modal Rp. XXX
Tetapi jika perusahaan mendapatkan kerugian maka jurnalnya akan terbalik.
Contoh :
Modal Rp. XXX
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
d. Menutup Perkiraan Pengambilan ke Perkiraan Modal
Perkiraan pengambilan menampilkan jumlah pengambilan baik uang kas maupun harta lainnya yang digunakan oleh pemilik perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, sifatnya adalah mengurangi modal dan dicatat pada kolom debet perkiraan pengambilan. Untuk menutup perkiraan ini, perkiraan modal di debet sebesar pengambilan dan perkiraan pengambilan di kredit sebesar itu pula. Contoh :
Modal Pemilik Rp. XXX
Pengambilan Modal Pemilik (Prive) Rp. XXX
8. Jurnal Pembalik (koreksi)
Jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk mengoreksi kesalahan kesalahan yang ditemukan selama periode pembukuan, sehingga jika jurnal tersebut di posting maka rekening-rekening dan saldo yang keliru secara otomatis menjadi benar.
2.1.5. Saldo Normal Akun
Hubungan antara aktiva, kewajiban dan modal dapat dirumuskan ke dalam sebuah persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut :
Rumusan persamaan akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak), dimana kewajiban harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum modal, ini mengandung makna bahwa kreditor memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa asset yang masih ada barulah merupakan hak pemilik modal atau pemegang saham.
Sebuah sistem akuntansi dirancang untuk menunjukkan kenaikan ataupun penurunan saldo masing-masing komponen laporan keuangan. Kenaikan ataupun penurunan saldo ini haruslah dicatat secara terperinci dan terpisah untuk setiap komponen laporan keuangan. Catatan akuntansi yang terperinci dan terpisah inilah yang dinamakan sebagai akun (perkiraan). Jadi akun adalah catatan akuntansi mengenai kenaikan atau penurunan saldo dari masing-masing aktiva, kewajiaban dan
AKTIVA= KEWAJIBAN + MODAL
modal. Daftar yang memuat mengenai keseluruhan kode (nomor) dan nama akun dinamakan sebagai bagian perkiraan (chart of accounts). Kode dan nama akun yang terdapat di dalam daftar merupakan kode dan nama akun yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat dan mengkasifikasikan setiap transaksi yang terjadi.
Contoh Chart Of Accounts (COA) :
1. Aktiva
Menurut SAK (Standar Akuntansi keuangan) No. 16 tahun 2004 dalam Suhardiyanto (2015:51) yang dimaksud dengan aktiva adalah “Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomis di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”.
Aktiva dibagi menjadi 2 (dua), antara lain : a. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah seperti kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual atau dikonsumsi dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan, tergantung mana yang paling lama. Berikut beberapa contoh aktiva lancar :
1) Kas
Kas sendiri terdiri dari uang kas yang disimpan di bank (cash in bank) dan uang kas yang tersedia di perusahaan (cash on hand). Kas merupakan aktiva yang paling likuid yang dimiliki oleh perusahaan, kas akan di urut dan ditempatkan sebagai komponen pertama dari aktiva lancar dalam
neraca. Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat pos atau money orders) dan deposito.
2) Piutang
Piutang pada umumnya diklasifikasikan menjadi :
a) Piutang usaha, yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit, piutang usaha biasanya diperkirakan dapat ditagih dalam jangka waktu relativ pendek, biasanya dalam waktu 30 hingga 60 hari.
b) Piutang wesel, yaitu tagihan perusahaan kepada pembuat wesel.
Pembuat wesel di sini adalah pihak yang telah berhutang kepada perusahaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang.
c) Piutang lain-lain, yaitu piutang bunga (tagihan kreditor kepada debitor sebagai hasil dari pemberian pinjaman uang), piutang deviden (tagihan investor sebagai hasil dari penanaman modal), piutang pajak (tagihan subjek pajak kepada pemerintah berupa pengembalian atas kelebihan pembayaran yang berhutang).
3) Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka yang termasuk dalam aktiva lancar adalah pengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan diterima dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan, tergantung yang paling lama. Contoh : biaya asuransi dan biaya sewa.
b. Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang tidak memenuhi definisi aktiva lancar.
Berikut berbagai macam contoh aktiva tidak lancar : 1) Investasi Jangka Panjang
Investasi yang dimiliki untuk tujuan jangka panjang akan dilaporkan ke neraca dengan judul “investasi”. Sekuritas hutang (obligasi) dan sekuritas ekuitas (saham) yang di beli perusahaan dengan maksud bukan untuk di jual dalam waktu satu tahun mendatang akan diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang juga dapat berupa penyertaan atau kepemilikan saham biasa dalam perusahan.
2) Aktiva Tetap
Pengertian aktiva tetap menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dalam Suhardiyanto (2015:56) menyatakan bahwa “Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan serta mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Sedangkan menurut Munawir dalam Suhardiyanto (2015:57) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut :
a) Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parkir dan lain sebagainya.
b) Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik
c) Mesin d) Inventaris
e) Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
3) Aktiva Tidak Berwujud
Aktiva tidak berwujud (intangible assets) adalah aktiva yang tidak memiliki wujud fisik dan dihasilkan sebagai akibat dari sebuah kontrak hukum, ekonomi maupun kontrak sosial. Di dalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tidak berwujud apabila perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang dari asset tersebut dan biaya-biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal.
Contoh aktiva tetap tidak berwujud antara lain : a) Nama baik (Goodwill)
Goodwill adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimilki suatu entitas. Diakui apabila terjadi transaksi pada perusahaan yang di nilai lebih oleh entitas lain. Contoh : keistimewaan perusahaan karena mempunyai reputasi yang sangat bagus dan mempunyai produk yang tidak dimiliki oleh para pesaing.
b) Merk Dagang (Trademark)
Merupakan hak yang didapat dari suatu merk komersil tertentu.
Contoh: logo, tulisan, simbol ataupun kombinasi yang mewakili entitas tertentu.
c) Waralaba (Franchise)
Merupakan hak yang guna untuk melakukan jenis usaha tertentu.
d) Hak Patent (Patent)
Merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut akan mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan di masa mendatang (bisa diperpanjang). Contoh : penemuan sistem, produk atau rekayasa.
e) Hak Sewa (Lease Hold)
Hak sewa diperoleh dari transaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dalam tempo kurun waktu tertentu. Contoh : sewa gedung, kendaraan, mesin dan lain-lain.
f) Hak Cipta (Copyright)
Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan. Contoh : penulisan novel, puisi, karya ilmiah dan skenario film.
g) Izin Penyiaran (Broadcast Licenses)
Hak yang didapat dari pemerintahan untuk bisa melakukan aktivitas yang terkait dengan bidang usaha perusahaan. Licenses ini ada masa waktunya, apabila telah habis maka harus diperpanjang/diperbarui.
2. Kewajiban
Menurut Suhardiyanto (2015:69) mengemukakan bahwa “Kewajiban adalah hutang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang atau jasa di masa yang akan datang”.
a. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar atau menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harus segera dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan, tergantung mana yang paling lama.
1) Hutang Usaha
Hutang usaha (account payable) timbul pada saat barang atau jasa diterima sebelum melakukan pembayaran. Hutang usaha ini biasanya akan segera dilunasi oleh perusahaan dalam jangka waktu yang sangat singkat sesuai dengan pembayaran kredit (credit term) yang tercantum dalam tagihan (invoice).
2) Beban yang Masih Harus Dibayar
Merupakan beban yang masih menjadi kewajiban perusahaan namun belum dibayarkan sampai periode akuntansi. Berikut ini contoh beban yang masih harus dibayar, yaitu :
a) Hutang Pajak Penghasilan (Income Taxes Payable)
Merupakan jumlah pajak yang terhutang kepada pemerintah atas besarnya gaji karyawan yang terkena pajak penghasilan.
b) Hutang Bunga
Merupakan jumlah bunga yang terhutang kepada kreditor atas dana yang dipinjam.
c) Hutang Upah (Wages Payable)
Merupakan jumlah upah yang terhutang kepada karyawan atas manfaat yang telah diterima perusahaan melalui pemakaian jasa karyawan selama periode perusahaan berjalan.
3) Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan diterima dimuka (unearned revenue) timbul pada saat pembayaran diterima sebelum barang atau jasa diberikan. Contoh : sewa diterima dimuka (unearned rent) dimana pihak yang menyewakan biasanya akan menerima terlebih dahulu uang muka dari penyewa untuk pemakaian sewa beberapa bulan ke depan.
b. Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang diperkirakan tidak akan dibayarkan dalam waktu satu tahun (12 bulan) atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan. Contoh : Hutang Jangka Panjang.
3. Ekuitas Pemilik
Ekuitas pemilik dalam perusahaan perseroan (corporation) dinamakan sebagai ekuitas pemegang saham (stockholders equity). Dalam perusahaan perseroan, investor atau para pemegang saham merupakan pemilik perusahaan.
Dalam neraca perseroan, bagian ekuitas pemegang saham akan melaporkan secara terperinci jumlah dari masing-masing dua sumber utama modal.
a. Modal Disetor
Modal disetor adalah modal keseluruhan jumlah kas dan aktiva lainnya yang disetorkan oleh pemegang saham ke dalam perseroan untuk ditukarkan dengan saham. Oleh karena itu, sumber utama modal disetor adalah berasal dari penerbitan saham (modal saham). Jumlah maksimum lembar saham yang dapat diterbitkan oleh perseroan dinamakan sebagai modal dasar (modal yang diotorisasi). Besarnya modal dasar (authorized capital) ini biasanya disebutkan dalam piagam atau akta pendirian perusahaan.
b. Prive
Prive adalah pengambilan dana atau sejumlah uang dari perusahaan untuk kepentingan pribadi milik perusahaan. Nantinya prive tersebut akan mengurangi nilai modal yang dimiliki perusahaan.
4. Pendapatan (Revenues)
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Dengan arti lain pendapatan merupakan arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva penyelesaian kewajiban entitas dari pengiriman barang, pemberian jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama dari perusahaan.
a. Pendapatan Usaha
Penerimaan/pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari hasil operasi utama perusahaan.
b. Pendapatan Sewa
Penerimaan/pendapatan sewa yang diterima oleh perusahaan dari hasil penyewaan atau bangunan kepada pihak lain.
c. Pendapatan Bunga
Penerimaan/pendapatan dari bank atas penyimpanan dana di bank atau merupakan pendapatan atas kelebihan pinjaman yang diberikan kepada kreditor.
5. Beban (Expense)
Beban adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi. Dengan arti lain beban merupakan arus keluar aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau terjadinya (munculnya) kewajiban entitas yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama perusahaan. Berikut beberapa contoh beban, yaitu :
a. Beban Gaji
Kewajiban atas pembayaran upah karyawan sesuai dengan jabatan dan kesepakatan awal serta memiliki nominal yang tetap setiap bulannya.
b. Beban Sewa Gedung/Kantor
Kewajiban atas pembayaran sewa gedung/kantor jika perusahaan belum memiliki bangunan sendiri untuk menjalankan operasional perusahaan.
c. Beban Utilities
Kewajiban atas pembayaran rutin perusahaan yang berhubungan dengan operasi usaha seperti : air, listrik dan telepon.
Sebuah sistem administrasi dirancang untuk menunjukkan kenaikan ataupun penurunan saldo masing-masing komponen laporan keuangan. Kenaikan ataupun penurunan saldo inilah yang harus dicatat secara detail dan terperinci serta terpisah untuk setiap komponen laporan keuangan.
Berikut ini tabel yang menunjukkan posisi penambahan, pengurangan serta posisi normal (yang sebenarnya) :
Tabel II.I
Posisi Normal Akun dan Perubahannya
Tipe Perkiraan Bertambah Berkurang Saldo Normal
Harta Debet Kredit Debet
Hutang Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Biaya Debet Kredit Debet
Sumber : Sujarweni (2016:26)
2.1.6. Pengertian dan Klasifikasi Kas
Kas merupakan alat pengukur dari setiap aktivitas pembiayaan dalam setiap kegiatan pertukaran barang dan jasa. Setiap aktivitas perusahaan membutuhkan penyelesaian dengan menggunakan alat tukar. Alat tukar yang standar antara lain adalah kas, sehingga hampir semua kegiatan perusahaan pasti akan melibatkan kas baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun pengertian kas menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Priyati (2013:89) menyatakan bahwa “Kas adalah merupakan alat pertukaran atau pembayaran yang dimilki perusahaan dan penggunannya tidak dibatasi”.
Menurut PSAK No. 2 dalam Suhardiyanto (2015:8) menyatakan bahwa : Kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga bulan atau kurang yang memenuhi syarat sebagai setara kas.
Deposito yang jatuh temponya kurang atau sama dengan tiga bulan dan tidak diperpanjang terus-menerus (rollover) dapat dikategorikan sebagai setara kas.
Perkiraan kas terdiri dari kas yang ada dalam perusahaan disebut “kas”, sedangkan kas yang ada di bank disebut “bank”. Kas terdiri dari uang tunai (logam dan kertas), alat pembayaran yang dapat dinegosiasikan (negotiable instrument), di sisi lain simpanan di bank pun dan dapat disamakan dengan uang kas. Contoh negotiable instrument adalah wesel, cek dan lain-lain.
Kas yang berupa uang tunai adalah alat pembayaran yang lazim atau sering dipergunakan sebagai alat pembayaran. Namun uang tunai sering kali hilang dan
besar resikonya apabila dipindahkan dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin canggih, maka semakin meluaslah pemakaian cek sebagai alat pembayaran.
Menurut Samryn (2015:32) menjelaskan bahwa “Cek merupakan suatu pesan tertulis yang ditandatangani oleh nasabah sebagai perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada penerima (designated recipient)”.
Kas juga menjadi begitu penting karena perorangan, perusahaan dan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi liquiditas yang memadai, yaitu mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kas merupakan harta perusahaan yang paling rawan dan mudah dipindahkan, sehingga dapat menimbulkan niat seseorang untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi dengan berbagai macam cara. Terdapat beberapa bentuk penyelewengan yang sering terjadi untuk setiap transaksi yang berhubungan dengan kas perusahaan, antara lain : 1. Penerimaan yang tidak dicatat
2. Merendahkan jumlah penerimaan 3. Meningkatkan jumlah pembayaran 4. Menunda pencatatan penerimaan piutang
Di samping itu syarat-syarat suatu elemen yang dapat disetarakan dengan kas adalah :
1. Dapat diterima setiap saat sebagai alat pembayaran. Khususnya di lingkungan usaha.
2. Dapat disetorkan ke bank sebagai rekening giro dan dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Adapun yang tidak dapat digolongkan (perlu dipertimbangkan) sebagai bagian dari kas/bank pada neraca adalah sebagai berikut :
1. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu 2. Persediaan perangko
3. Cek mundur
4. Cek kosong dari pihak ketiga
5. Rekening giro pada bank di luar negeri yang dibatasi penggunaannya 6. Deposito berjangka
7. Piutang wesel
8. Rekening giro di blockade 9. Kas bon
2.1.7. Pengertian Akuntansi Penerimaan Kas
Menurut Sujarweni (2015:121) mengemukakan bahwa “Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu prosedur catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang berasal dari beberapa sumber”, yaitu :
1. Penjualan jasa secara tunai
Transaksi ini paling sering terjadi dalam perusahaan dan menyebabkan penambahan jumlah kas pada perusahaan.
2. Penerimaan dari pelunasan piutang
Piutang bisa timbul dari transaksi penjulaan kredit atau memberikan pinjaman uang tunai kepada pihak lain. Jika pihak yang berhutang menyerahkan kembali kepada perusahaan sejumlah kas yang pernah dipinjamnya, maka penyerahan tersebut menyebabkan penambahan jumlah kas pada perusahaan.
3. Penerimaan dari pinjaman
Jika memerlukan tambahan kas, terutama dalam jumlah besar maka perusahaan dapat melakukan peminjaman uang dari pihak lain. Peminjaman dapat dilakukan di bank dan dapat juga dari perorangan atau perusahaan lain. Peminjaman ini memberikan tambahan kas disatu sisi tetapi disisi lain menimbulkan tambahan hutang.
4. Penerimaan dari setoran modal pemilik
Pada saat mendirikan perusahaan para pemilik meyetorkan sejumlah kas kepada perusahaan sebagai penyertaan modal. Setoran modal juga dapat dilakukan jika perusahaan memerlukan penambahan jumlah modal.
5. Penerimaan kembali kelebihan uang muka dan biaya
Perusahaan-perusahaan tertentu sering memberikan uang muka kepada pegawainya untuk membayar keperluan operasional, misalnya di pelabuhan atau perjalanan dinas lainnya. Kepada pegawai yang bersangkutan diberikan sejumlah uang yang harus dipertanggungjawabkan penggunaannya setelah yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan. Jika dalam penyelesaian tugas tersebut mengeluarkan jumlah uang yang lebih kecil dari yang diberikan, maka kelebihan uangnya harus dikembalikan ke perusahaan.
6. Pendapatan lain-lain
Kas dari pendapatan lain-lain dapat diperoleh dari perolehan pendapatan yang bukan merupakan kegiatan utama perusahaan. Misalnya pendapatan bunga bank.
Dalam penerimaan kas, jurnal yang dibuat adalah semua kas yang diterima dari sumber penerimaan di atas dicatat pada sisi debet dengan menggunakan nama akun kas dan setara kas. Rekening kreditnya adalah nama akun yang berasal dari sumber penerimaan kas.
2.1.8. Pengertian Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan pembahasan keluarnya uang yang digunakan untuk pembelian tunai maupun kredit untuk pembayaran.
Pengeluaran kas yang lazim dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut :
1. Pelunasan hutang/pinjaman
Ketika perusahaan pernah berhutang kepada pihak manapun, maka pada saat hutangnya jatuh tempo perusahaan harus melakukan pembayaran. Pembayaran untuk melunasi hutang menyebabkan pengurangan jumlah kas perusahaan.
2. Pembelian aktiva tetap
Penambahan jumlah aktiva tetap dapat dilakukan dengan cara tunai. Pembelian dengan tunai ini menyebabkan pengurangan jumlah kas.
3. Pembayaran biaya-biaya/beban
Perusahaan harus membayar sejumlah uang kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhan operasional jangka pendeknya.
4. Pembayaran prive/deviden
Pemilik perusahaan kecil sering menarik uang dari kas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
5. Pembayaran pajak
Pajak merupakan kewajiban kepada negara yang pelunasannya harus dilakukan secara tunai oleh perusahaan sebagai wajib pajak.
Dalam pengeluaran kas, jurnal yang dibuat adalah obkjek yang dijadikan pengeluaran di atas dicatat pada sisi debet dengan menggunakan nama akun biaya/beban yang terkait. Rekening kreditnya adalah nama akun kas.
2.2. Tool Aplikasi
2.2.1. Pembahasan Mengenai Aplikasi Akuntansi
Untuk mempermudah kegiatan usaha maka akan lebih baik jika suatu perusahaan menggunakan aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi dan dibuat untuk mempermudah dalam proses pencatatan akuntansi sehingga dapat menghasilkan laporan mengenai keuangan secara akurat, tepat waktu dan relevan. Tentunya penggunaan aplikasi akuntansi pada usaha akan sangat membantu perusahaan dalam kegiatan operasional usahanya. Beberapa aplikasi yang banyak digunakan dalam dunia usaha atau bisnis pada saat ini diantaranya yaitu :
1. Accourate
2. MYOB
3. Zahir Accounting
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan Zahir Accounting V.5.1 dengan keterangan sebagai berikut :
PT. Zahir International adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dan development software akuntansi. Software produk kami ditujukan untuk para pembisnis/pedagang yang ingin mengolah usahanya secara benar dan teratur dalam hasil administrasinya, sehingga dapat mengontrol segala aktivitas yang terjadi pada usahanya. Dilengkapi dengan proses transaksi yang sangat komplit meliputi proses management, stock barang, administrasi gudang, proses barang, proses penjualan dan sampai dengan penyajian laporan keuangan. Sehingga sangat cocok untuk suatu perusahaan. Nama software akuntansinya adalah Zahir Accounting.
2.2.2. Sekilas Zahir Accounting
PT Zahir International merupakan perusahaan pengembang software dengan nama Zahir accounting sejak tahun 1996 yang didukung oleh tim terbaik dan inovator cerdas, mulai dari programmer handal yang membuat produk hebat tim implementasi yang berpengalaman membangun sistem di berbagai bisnis sampai customer service yang selalu memberikan pelayanan terbaik.
Menurut Himayati (2007:19) mendifinisikan bahwa ”Zahir Accounting adalah software akuntansi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan, mempunyai fasilitas yang integrated dan berdaya saing tinggi, dilengkapi dengan analisa laporan grafik dan rasio keuangan yang berguna untuk keputusan manajemen perusahaan”.
Sedangkan menurut Fajarini (2014:95) mengemukakan bahwa “Zahir Accounting merupakan sebah program akuntansi berbahasa Indonesia yang mudah digunakan, berkualitas dan berdaya guna tinggi, dirancang tepat dengan kebutuhan usaha kecil dan menengah di Indonesia”.
Zahir Accounting adalah program atau software akuntansi keuangan yang dibuat atas dasar 5 (lima) tipe transaksi dasar, yaitu :
1. Penjualan produk dan jasa
2. Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa dan asset tetap dari suplier 3. Penerimaan kas dari customer
4. Pengeluaran kas kepada supplier 5. Pengeluaran kas gaji karyawan
Zahir versi 5.1 secara inovatif telah menggabungkan software akuntansi finansial dengan software manajemen finansial (sebagai Decission Support System).
Mudah digunakan tanpa harus mempelajari teori akuntansi dan dapat membantu mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan akurat, karena dilengkapi dengan berbagai analisa laporan keuangan perusahaan seperti analisa ratio, break even point analysis, berbagai grafik dan laporan yang terintegrasi.
Dengan segala kelebihannya, Zahir Accounting aplikasi akuntansi lebih tepat disebut ”business management software”. Zahir Accounting telah digunakan lebih dari 5000 perusahaan kecil maupun perusahaan besar dengan 6000 user di Indonesia dan telah memperoleh beberapa penghargaan ditingkat nasional.
Berikut ini adalah produk dan harga untuk aplikasi Zahir Accounting :
Sumber:www.zahiraccounting.com
Gambar II.2
Daftar Harga dan Produk zahir