• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS ANALOG FLAVANON TERSUBSTITUSI HALOGEN. Ibnu Rush, Hilwan Yuda Teruna, Adel Zamri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS ANALOG FLAVANON TERSUBSTITUSI HALOGEN. Ibnu Rush, Hilwan Yuda Teruna, Adel Zamri"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 1 SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS

ANALOG FLAVANON TERSUBSTITUSI HALOGEN Ibnu Rush, Hilwan Yuda Teruna, Adel Zamri

Mahasiswa Program Studi S1 Kimia Bidang Kimia Organik Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

[email protected]

ABSTRACT

Flavanones have been reported to possess many of interesting biological activities such as antimicrobe, antitumor, antioxidance, antiinflammatory, antimalaria, anticancer, and anti-HIV. In this research, a halogenated flavanone 2-(3-bromophenyl)chroman-4-one was synthesized by cyclization of (E)-3-(3-bromophenyl)-1-(2-hydroxyphenyl)-2- propen-1-one using sodium acetate as catalyst under microwave irradiation. The compound showed a good yield, and then was characterized by UV, IR and 1H-NMR spectroscopy. The toxicity activity of this compound was determined using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method against larvae Artemia salina Leach and showed a good activity with LC50 = 0,457 µg/mL. The result indicated that this compound was potential as anticancer.

Keywords: 2’-hydroxychalcone, BSLT, flavanone, toxicity.

ABSTRAK

Senyawa flavanon telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas biologis yang menarik seperti antimikrob, antitumor, antioksidan, antiinflamasi, antimalaria, antikanker, dan

anti-HIV. Pada penelitian ini, senyawa flavanon tersustitusi halogen yaitu 2-(3-bromofenil)kroman-4-on telah disintesis melalui reaksi siklisasi senyawa (E)-3-(3-bromofenil)-1-(2-hidroksifenil)-2-propen-1-on menggunakan katalis natrium

asetat di bawah iradiasi microwave. Senyawa tersebut menunjukkan rendemen yang baik dan telah dikarakterisasi menggunakan spektroskopi UV, IR dan 1H-NMR.

Aktivitas toksisitas senyawa tersebut ditentukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) terhadap larva Artemia salina Leach dan menunjukkan aktivitas yang baik dengan nilai LC50 = 0,457 µg/mL. Hasil uji toksisitas mengindikasikan bahwa senyawa tersebut memiliki potensi sebagai antikanker.

Kata kunci: 2’-hidroksikalkon, BSLT, flavanon, toksisitas.

PENDAHULUAN

Senyawa flavanon telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas biologis seperti antibakteri, antijamur, antitumor, antioksidan, antiinflamasi, antimalaria,

antikanker dan anti-HIV (Mondal et al., 2011; Wang et al., 2005 & Cortes et al., 2010). Safavi et al. (2012), berhasil mensintesis analog senyawa flavanon tersubstitusi halogen yang memiliki

(2)

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 2 aktivitas sebagai antikanker. Selain itu,

Kagawa et al. (2008), telah berhasil mengisolasi senyawa artokarpanon dan norartokarpanon yang juga memiliki aktivitas sebagai antikanker.

Flavanon merupakan prekursor langsung pada kebanyakan senyawa flavonoid (Kamboj et al., 2011), sehingga senyawa flavanon banyak dijadikan sebagai model struktur senyawa target oleh para peneliti.

Senyawa flavanon dapat diisolasi dari berbagai famili tumbuhan dalam jumlah yang relatif sedikit dan variasi struktur yang terbatas. Untuk mendapatkan senyawa flavanon melalui proses isolasi dari tumbuhan merupakan suatu hal yang cukup sulit karena dibutuhkan waktu yang lama dan pruduk yang dihasilkan sedikit. Selain itu, proses isolasi juga membutuhkan banyak bahan kimia dan biaya yang mahal. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh suatu solusi yang dapat mengatasi kekurangan proses isolasi yaitu dengan cara sintesis kimia.

Pada umumnya, sintesis senyawa flavanon dilakukan dalam 2 tahap.

Tahap pertama adalah sintesis senyawa 2’-hidroksikalkon melalui reaksi kondensasi Claisen Schmidt menggunakan turunan benzaldehid dan 2’-hidroksiasetofenon dalam suasana asam atau basa. Tahapan kedua, siklisasi senyawa intermediet 2’-hidroksikalkon membentuk senyawa flavanon (Albogami et al., 2012). Siklisasi senyawa intermediet 2’-hidroksikalkon dapat dilakukan menggunakan katalis asam atau basa, pemanasan, elektrolisis, kompleks basa-Kobalt (II) Schiff, dan radiasi menggunakan microwave (Kamboj et al., 2011 & Kulkarni et al., 2012). Namun beberapa tahun terakhir ini penggunaan energi microwave dalam

reaksi organik sangat populer karena lebih aman, ramah lingkungan (green chemistry), cepat dan menghasilkan produk yang lebih banyak dibandingkan metode konvensional.

METODE PENELITIAN a. Alat dan bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu microwave (Samsung ME 109F), alat pengukur titik leleh Fisher Johns, lampu UV (254 dan 366 nm), kromatografi kolom, spektrofotometer UV (Genesys 10S UV-Vis V4.002 2L9N175013), HPLC (Shimadzu LC 20AD), dan spektrometer NMR (Agilent 500 MHz).

Bahan-bahan yang digunakan yaitu

2’-hidroksiasetofenon (Merck), 3’-bromobenzaldehid (Merck), kalium

hidroksida (Merck), Poly ethylen glycol (PEG-400), natrium asetat (Merck), asam klorida (Merck), etanol absolut (Merck), n-heksana (Merck), etilasetat (Merck), metanol (Merck), dimetilsulfoksida (Merck), silika GF60

(70-230 mesh), dan plat KLT GF254. b. Sintesis senyawa kalkon

Senyawa 2’-hidroksiasetofenon (5 mmol) dan 3’-bromobenzaldehid (5 mmol) dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, dilarutkan dengan 5 mL PEG-400 dan ditambahkan 15 mmol kalium hidroksida. Kemudian campuran diiradiasi menggunakan microwave dengan daya 180 Watt selama 8-15 menit. Tahapan reaksi diamati dengan KLT. Setelah proses reaksi selesai, campuran ditambahkan asam klorida 3N dan akuades dingin hingga pH menjadi netral yang ditentukan dengan pH indikator.

Endapan yang dihasilkan selanjutnya

(3)

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 3 disaring dengan corong Buchner, dicuci

dengan n-heksana dan akuades dingin, kemudian divakum hingga kering.

Senyawa kalkon direkristalisasi menggunakan etilasetat panas. Analisis kemurnian produk dilakukan dengan KLT dan uji titik leleh.

c. Sintesis senyawa flavanon

Senyawa analog 2’-hidroksikalkon (1 mmol) dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, dilarutkan dalam 5 mL etanol dan ditambahkan 500 mg natrium asetat. Kemudian diiradiasi menggunakan microwave dengan daya 180 Watt selama 8-15 menit. Tahapan reaksi diamati dengan KLT. Larutan yang dihasilkan ditambahkan akuades dingin. Endapan yang dihasilkan selanjutnya disaring dengan corong Buchner dan dicuci dengan n-heksana dan akuades dingin, kemudian divakum hingga kering. Senyawa flavanon dimurnikan dengan kromatografi kolom menggunakan silika GF60 (70-230 mesh).

Analisis kemurnian produk dilakukan dengan KLT, uji titik leleh, dan analisis HPLC.

d. Uji toksisitas

Sampel sebanyak 2 µg dilarutkan dalam 2 mL metanol larutan induk, konsentrasi 1000 µg/mL), kemudian dari larutan induk dibuat konsentrasi yang berbeda 5 µg/mL, 3 µg/mL, dan 1 µg/mL dengan cara pengenceran bertingkat. Disiapkan vial yang sudah dikalibrasi 5 mL untuk masing-masing konsentrasi. Sampel dipipet ke dalam masing-masing vial, lalu diuapkan hingga mengering. Selanjutnya, kedalam masing-masing vial ditambahkan 50 µL DMSO dan air laut. Sebanyak 10 ekor larva udang yang sudah disiapkan

dimasukkan kedalam vial tersebut dan ditambahkan air laut hingga batas kalibrasi 5 mL. Tingkat toksisitas diukur dengan cara menghitung jumlah larva udang yang mati dalam selang waktu 24 jam. Pengujian dilakukan dengan 3 kali pengulangan dan data dianalisis untuk menentukan nilai LC50 dengan metode kurva menggunakan tabel analisis probit.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Senyawa analog flavanon disintesis melalui reaksi siklisasi analog 2’-hidroksikalkon menggunakan katalis natrium asetat di bawah kondisi iradiasi microwave dengan daya 180 Watt selama 8-15 menit. Senyawa yang diperoleh berupa padatan tidak berwarna dengan berat senyawa kotor sebesar 0,2548 g. Senyawa analog flavanon dimurnikan melalui kromatografi kolom gravitasi (70-230 mesh) menggunakan 3% etilasetat dalam n-heksana. Senyawa yang murni dikarakterisasi menggunakan spektroskopi UV, IR, dan 1H-NMR.

Senyawa 2’-hidroksikalkon

diperoleh melalui reaksi kondensasi 2’-hidroksiasetofenon dengan 3-

bromobenzaldehid menggunakan katalis kalium hidroksida dengan metode yang sama untuk sintesis senyawa analog flavanon. Senyawa yang diperoleh berupa padatan berwarna kuning dengan berat 0,7354 g. Analisis kemurnian senyawa kalkon dilakukan menggunakan KLT dan uji titik leleh menggunakan alat pengukur titik leleh Fisher Jhon.

Senyawa 2’-hidroksikalkon yang telah murni dilanjutkan untuk sintesis senyawa analog flavanon. Skema reaksi sintesis senyawa analog flavanon diperlihatkan pada Gambar 1.

(4)

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 4 O

OH + H

O O

OH

O O

Br KOH Br

Br PEG-400

NaOAc EtOH

Gambar 1. Skema reaksi sintesis analog flavanon Senyawa analog flavanon yang

diperoleh dari hasil sintesis di atas yaitu 2-(3-bromofenil)koman-4-on. Sifat fisik

senyawa analog flavanon tersebut diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1 : Data fisik senyawa analog flavanon Rumus

Molekul

Massa Molekul (g/mol)

Berat Senyawa (g)

Rendemen (%)

Titik Leleh (oC)

Warna Kristal C15H11O2Br 303,0047 0,1463 48,3 94-96 Tidak

berwarna Senyawa analog flavanon diuji

dengan KLT dan menunjukkan satu noda, selisih titik leleh < 2, serta kromatogram HPLC menunjukkan satu puncak dominan pada panjang gelombang 210 nm dan 320 nm, maka disimpulkan senyawa tersebut murni.

Selanjutnya, senyawa diidentifikasi dengan spektroskopi UV, IR, dan 1H- NMR. Spektrum UV memperlihatkan serapan maksimum pada 315 nm, hal ini menunjukkan bahwa senyawa tersebut memiliki ikatan rangkat terkonjugasi.

Spektrum IR senyawa menunjukkan adanya serapan maksimum pada bilangan gelombang 3063 cm-1 yang mengindikasikan adanya regangan gugus C-H aromatik simetris dan asimetris (medium-weak); bilangan

gelombang 1696 cm-1 mengindikasikan adanya gugus C=O (strong); bilangan gelombang 1604 cm-1 mengindikasikan adanya gugus C=C aromatik; dan bilangan gelombang 692 cm-1 mengindikasikan adanya gugus C-Br (strong).

Spektrum 1H-NMR menunjukkan jumlah proton senyawa analog flavanon sesuai dengan yang diharapkan (Tabel 2). Pergeseran kimia δ 5,46 ppm (dd, 1H) menunjukkan proton H pada posisi C-2 cincin kroman. Pergeseran kimia δ 3,04 ppm (dd, 1H, Ja=13,5 Hz dan Jb=17 Hz) dan 2,89 ppm (dd, 1H, Ja=3 Hz dan Jb=17 Hz) berturut-turut memperlihatkan proton H-3 orientasi aksial dan ekuatorial dengan puncak doublet of doublet. Pergereseran kimia pada δ 7,94

(5)

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 5 ppm menunjukkan proton H pada posisi

C-5 cincin kroman dengan puncak doublet of doublet. Proton H pada posisi C-6 cincin kroman ditunjukkan dengan pergeseran kimia pada δ 7,08 ppm dengan puncak triplet. Pergeseran kimia pada δ 7,52 ppm (dt, 1H, Ja=1,5 Hz dan Jb=7,5 Hz) menunjukkan proton H pada posisi C-7 cincin kroman. Pergeseran kimia pada δ 7,07 ppm (d, 1H, J=7,5 Hz) menunjukkan proton H pada posisi C-8 cincin kroman. Pergeseran kimia pada δ

7,68 ppm (s, 1H, J=7,68 Hz) menunjukkan proton H pada posisi C-2’

gugus aril. Proton H pada posisi C-4’

gugus aril ditunjukkan dengan pergeseran kimia pada δ 7,52 ppm dengan puncak doublet of doublet.

Proton H pada posisi C-5’ gugus aril ditunjukkan dengan pergeseran kimia pada δ 7,31 ppm dengan puncak triplet.

Pergeseran kimia pada δ 7,39 ppm (d, 1H, J=8 Hz) menunjukkan proton H pada posisi C-6’ gugus aril.

Tabel 2 : Interpretasi data 1H-NMR (CDCl3) Nomor

Atom δH (ppm)

1 -

2 5,46 (dd, 1H, Ja=3 Hz dan Jb=13,5 Hz) 3ax 3,04 (dd, 1H, Ja=13,5 Hz dan Jb=17 Hz) 3eq 2,89 (dd, 1H, Ja=3 Hz dan Jb=17 Hz)

4 -

5 7,94 (dd, 1H, Ja=1,5 Hz dan Jb=8 Hz) 6 7,08 (t, 1H, J=7,5 Hz)

7 7,52 (dt, 1H, Ja=1,5 Hz dan Jb=7,5 Hz) 8 7,07 (d, 1H, J=7,5 Hz)

1’ -

2’ 7,68 (s, 1H, J=7,68 Hz)

3’ -

4’ 7,52 Hz (dd, 1H, Ja=1,5 Hz dan Jb=7,5 Hz) 5’ 7,31 (t, 1H, J=8 Hz)

6’ 7,39 (d, 1H, J=8 Hz)

Uji toksisitas senyawa analog flavanon dilakukan dalam konsentrasi yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan tingkat toksisitas senyawa analog flavanon. Hasil uji toksisitas dari senyawa analog flavanon pada konsentrasi 1000, 100 dan 10 µg/mL terhadap larva A. salina yang dianalisis dengan metode analisis probit menunjukkan efek kematian larva A.

salina 100%. Oleh karena itu, senyawa analog flavanon tersebut diuji aktivitas toksisitasnya pada konsentrasi yang lebih rendah yaitu 5, 3 dan 1 µg/mL dan menunjukkan sifat toksik yang baik dengan nilai LC50 = 0,457 µg/mL.

Aktivitas biologis senyawa flavanon dipengaruhi oleh adanya substituen yang terdapat pada cincin kroman dan cincin arilnya. Pada

(6)

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 6 penelitian ini, senyawa analog flavanon

memiliki substituen halogen (bromo) pada cincin arilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa analog flavanon tersebut memiliki aktivitas toksisitas yang baik.

Halogen dapat digunakan untuk memodulasi karakteristik elektronik dan sterik senyawa flavanon. Selain itu, halogen juga dapat mempengaruhi keseimbangan hidrofilik-hidrofobik senyawa flavanon (Safavi et al., 2012).

Substituen halogen yang terikat pada cincin aromatik dapat menghasilkan efek induksi negatif (I-) dikarenakan atom- atom halogen bersifat elektronegatif, tetapi juga dapat menghasilkan efek mesomeri positif (M+) dikarenakan adanya pasangan elektron bebas pada substituen halogen tersebut. Dalam penelitian ini, senyawa analog flavanon memiliki aktivitas toksisitas yang baik disebabkan oleh pengaruh induksi negatif lebih besar daripada pengaruh mesomeri positif, sehingga substituen halogen (bromo) lebih elektronegatif.

Semakin elektronegatif gugus halogen yang tersubstitusi pada cincin aril senyawa flavanon, aktivitas senyawa flavanon semakin meningkat.

KESIMPULAN

Senyawa analog flavanon 2-(3- bromofenil)kroman-4-on telah disintesis melalui reaksi siklisasi senyawa (E)-3- (3-bromofenil)-1-(2-hidroksifenil)-2- propen-1-on menggunakan katalis natrium asetat di bawah iradiasi microwave dengan daya 180 Watt selama 8-15 menit dan diperoleh rendemen sebesar 48,3%. Hasil karakterisasi menggunakan spektroskopi UV, IR dan 1H-NMR menunjukkan

bahwa struktur senyawa yang diperoleh dari hasil penelitian ini sesuai dengan struktur senyawa yang diharapkan.

Senyawa ini memiliki aktivitas toksisitas dengan nilai LC50 yaitu 0,457 µg/mL.

Hal ini menunjukkan bahwa senyawa ini berpotensi sebagai antikanker. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji sitotoksik untuk mengetahui aktivitas senyawa sebagai antikanker.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis sangat berterimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Adel Zamri, MS, DEA dan Bapak Dr. Hilwan Yuda Teruna, M.Si, Apt yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama melakukan penelitian serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Albogami, A. S., Karama, U., Mousa, A.

A., Khan, M., Al-Mazroa, S. A.,

& Alkhathlan, H. Z. 2012.

Simple and efficient one step synthesis of functionalized flavanone and chalcones.

Oriental Journal of Chemistry.

28:619-626.

Cortes, J. A., Patcas, F., & Amiridis, M.

D. 2010. Effect of Li on the catalytic activity of MgO for synthesis of flavanone. Applied Catalysis. 386:1-8.

Kagawa, H., Shigematsu, A., Dai, Y., Gao, H., Liu, H. W., Wang, N.

L., Ye, W. C., & Yao, X. S.

2008. Alkaloids from the root barks of Goniothalamus

(7)

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 7 cheliensis. Chinese Chemical

Letters. 19:302-304.

Kamboj, R. C., Sharma, G., Kumar, D., Arora, R., Sharma, C., & Aneja, K. R. 2011. An environmentally sound approach for the synthesis of some flavanones and their antimicrobial activity.

International Journal of ChemTech Research. 3(2):901- 910.

Kulkarni, P., Wagh, P., & Zubaidha, P.

2012. An improved and Eco- friendly method for the synthesis of flavanone by the cyclization of 2’-hydroxy chalcone using methane sulphonic acid as catalyst.

Chemistry Journal. 2(3):106- 110.

Mondal, R., Gupta, A. D., & Mallik, A.

K. 2011. Synthesis of

flavanones by use of anhydrous potassium carbonate as an inexpensive, safe, and efficient basic catalyst. Tetrahedron Letters. 52:5020-5024.

Safavi, M., Esmati, N., Ardestani, S. K., Emami, S., Ajdari, S., Davoodi, J., Shafiee, B., & Foroumadi, A.

2012. Halogenated flavanones as potensial apoptosis-including agent: Synthesis and biological activity evaluation. European Journal of Medicinal Chemistry. 58:573-580.

Wang, X., Tseng, Y. H., Chan, J. C. C.,

& Cheng, S. 2005. Catalytic application of aminopropylated mesoporous silica prepared by a template-free route in flavanones synthesis. Journal of Catalysis. 233:266-275.

Gambar

Gambar 1. Skema reaksi sintesis analog flavanon  Senyawa  analog  flavanon  yang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yag telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa senyawa kurkumin diperoleh melalui reaksi kondensasi aldol Claisen-Schmidt

Selisih massa molekul hasil perhitungan dengan yang ditemukan pada spektrum massa menunjukkan perbedaan yang sangat kecil (sesuai dengan struktur senyawa yang

Berdasarkan hasil penelitian yag telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa senyawa analog kalkon M 1 , M 2 dan M 3 diperoleh melalui reaksi kondensasi aldol

Senyawa analog kurkumin NK dapat disintesis melalui reaksi kondensasi aldol dari siklopentanon dengan turunan benzaldehid menggunakan katalis basa NaOH 8% dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa senyawa kurkumin diperoleh melalui reaksi kondensasi aldol Claisen-Schmidt

Hasil uji toksisitas senyawa kalkon yang diperoleh dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) terhadap larva Artemia salina Leach dapat dikatakan negatif

menunjukkan bahwa jumlah proton dari senyawa tersebut adalah 14 proton yang ditemukan, dapat dilihat pada Tabel 1.. dan integritasnya, Pergeseran kimia pada δ 6,92

Hasil uji toksisitas senyawa analog kalkon diperoleh nilai LC 50 sebesar 0,406 µg/ml, hal ini menunjukkan senyawa analog kalkon memiliki aktivitas toksisitas yang cukup