• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU NUR HIDAYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU NUR HIDAYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

Sekolah sebagai organisasi kerja terdiri dari beberapa kelas, baik yang bersifat pararel maupun yang menunjukkan perjenjangan. Setiap kelas merupakan unit kerja yang berdiri sendiri dan berkedudukan sebagai sub sistem yang menjadi bagian dari sebuah sekolah sebagai total sistem. Pengembangan sekolah sebagai total sistem atau satu kesatuan organisasi, sangat tergantung pada pengelolaan kelas, baik di lingkungan kelas masing-masing sebagai unit kerja yang berdiri sendiri maupun dalam hubungan kerja antara kelas yang satu dengan kelas yang lain (Nawawi, 1985: 115).

(2)

Belajar merupakan suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan. Entah malam hari, siang hari, sore hari, atau pagi hari (Djamaroh, 2002: 12).

Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, diantaranya guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompoten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih professional dalam mengelola kelasnya sehingga prestasi belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a) Guru sebagai demonstrator b) Guru sebagai pengelola kelas

(3)

Sebagai tenaga pendidik professional, seorang guru dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Menurut Amatembun (dalam Supriyanto, 1991:22) “Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai target yang telah di tentukan”. Sedangkan menurut Usman (2003: 97) “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, diantara sekian macam tugas guru di dalam kelas.

Mengelola kelas merupakan tugas guru untuk menciptakan kondisi belajar yang optimal, tugas guru yang lain adalah mengendalikan siswa jika terjadi gangguan selama proses belajar mengajar. Sebagai contoh; guru harus menghentikan perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, memberikan penghargaan kepada siswa yang menyelesaikan tugas atau dapat menjawab pertanyaan guru serta menerapkan norma-norma atau aturan kelompok yang produktif, sehingga ketika guru memasuki kelas, mereka dihadapkan pada dua masalah pokok, yaitu masalah pengajaran dan masalah pengelolaan kelas.

(4)

Kemunculan SMAIT Nur Hidayah tak lepas dari harapan masyarakat yang telah merasakan kesuksesan pendidikan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Nur Hidayah Surakarta. SMAIT Nur Hidayah dirancang untuk memberikan pendidikan yang berkualitas sehingga siap mengantarkan siswanya ke Perguruan Tinggi favorit di dalam maupun di luar negeri.

SMAIT Nur Hidayah menyiapkan generasi muda yang cerdas secara intelektual, spiritual, dan emosional serta memiliki life skill (learning skill, social skill, leadership dan entrepreneurship skill) sehingga mereka siap

menjadi warga dunia yang berdaya saing tinggi di era global.

Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nur Hidayah Kartasura merupakan suatu lembaga pendidikan yang menjanjikan kualitas dan kuantitas yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikasi, yaitu kurikulum pendidikan, kualitas guru, minat orang tua, bangunan gedung serta fasilitas yang ada di sekolah tersebut. SMAIT Nur Hidayah Kartasura memiliki kelebihan dalam pelaksanaan kurikulum yaitu adanya sistem full day school, pembelajaran Al-Qur’an yang memadukan antara belajar baca

(5)

menerapkan sistem pembelajaran moving class. Hal itu dapat dilihat dari prestasi siswa-siswinya sejak SMAIT Nur Hidayah berdiri pada tahun 2008, yaitu juara I Olympiade KIR JSIT Regional Jateng-DIY, juara II Lomba Karya Ilmiah Remaja tingkat Nasional LIPI, juara III Tahfizul Qur’an Ma’had Abu Bakar UMS.

Staff pendidik yang ada di SMAIT Nur Hidayah terdiri atas alumnus perguruan tinggi ternama dengan strata 1 (S1) dan strata 2 (S2) yang berdedikasi tinggi, berintegritas moral, dan kompeten. Dilihat dari minat dan antusias orang tua dalam menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, sehingga setiap tahun ajaran baru pendaftar cukup banyak. Penerimaan siswa baru melalui layanan “one stop service” (daftar langsung tes), hal ini dilakukan karena sekolah tersebut menginginkan siswa-siswi yang berkualitas.

SMAIT Nur Hidayah dapat dikatakan maju dilihat juga dari bangunan fisik dan fasilitas yang ada. Bangunan sekolah tersebut sudah dapat dikatakan baik. Fasilitas yang ada juga cukup memadai, misalnya; masjid, computer center, internet, perpustakaan, wisma pelajar yang ramah lingkungan serta dilengkapi dengan fasilitas belajar sehingga berfungsi sebagai learning home.

(6)

Berdasarkan permasalahan di atas, menjadi alasan bagi penulis untuk meneliti secara mendalam bagaimana pengelolaan kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura, sehingga sekolah tersebut menjadi salah satu sekolah yang maju dan favorit di Kartasura, serta menghasilkan output yang berkualitas. Peneliti tertarik untuk meneliti sekolah tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian “ PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMAIT NUR HIDAYAH

KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 “.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman bagi yang membaca skripsi ini, maka perlu dikemukakan uraian terhadap istilah yang tercangkup dalam judul skripsi ini.

1. Pengelolaan kelas

Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1958:142) disebutkan bahwa pengelolaan berarti penyelenggaraan. Jadi pengelolaan adalah penyelenggaraan/pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.

(7)

Sedangkan arti luasnya adalah sebagai kegiatan pelajaran (lesson) yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam suatu ruangan (class room) untuk suatu tingkat tertentu pada waktu/jam tertentu. Hal ini mencakup kegiatan-kegiatan menciptakan dan memelihara kondisi-kondisi yang optimal, menyampaikan sejumlah keterangan dan fakta-fakta kepada siswa, memberikan tugas dan mengoreksi atau memeriksa.

Kelas yang dimaksudkan di sini adalah mencakup kedua pengertian tersebut, yaitu bukan hanya sebagai ruangan (room) yang menunjukkan tingkatan (grade) tertentu pada sekolah, akan tetapi menunjukkan juga kegiatan pelajaran (lesson) yang diselenggarakan di sekolah yang bersangkutan (Amatembun, 1981: 2)

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari 2 kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”.

Poerwadarminta (1984:108) menyatakan bahwa prestasi itu sendiri berarti “ hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau yang dikerjakan. Belajar adalah berusaha (berlatih dsb) supaya mendapatkan suatu kepandaian. Jadi prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dalam daftar nilai dan kegiatan siswa.

3. Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Nur Hidayah

(8)

lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai Islam kepada siswa-siswinya yang cerdas, berbudaya, dan berdaya saing.

Berdasarkan pemaparan penegasan istilah di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian judul yang diangkat penulis adalah usaha mengatur, mengurus, dan mengelola semua sumber daya dalam kelas di SMAIT Nur Hidayah yang dilakukan secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan yang maksimal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penegasan istilah sebagaimana tersebut di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru-guru di SMAIT Nur Hidayah Kartasura?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa berdasarkan dari pengelolaan kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang pengelolaan kelas yang diterapkan di SMAIT Nur Hidayah.

(9)

E. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Adapun manfaat teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan kepada SMAIT Nur Hidayah Kartasura tentang pengelolaan kelas dalam proses belajar mengajar.

2. Praktis

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini secara praktis ialah menjadi bahan pertimbangan bagi SMAIT Nur Hidayah Kartasura secara khusus dalam proses belajar mengajar, ketrampilan pengelolaan kelas bagi guru dan wali kelas secara umum.

F. Kajian Pustaka

Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian semisal yang pernah ditulis oleh peneliti sebelumnya, diantaranya:

Karya Triyono (FAI UMS, 2003)

Dengan judul : Manajemen Kelas di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

(10)

Karya Ninik Maryani (FAI UMS, 2008).

Dengan Judul : Manajemen pengelolaan kelas (studi kasus di SMA Al Islam 3 Surakarta Tahun 2007/2008).

Kesimpulan : pertama, berkaitan dengan pengelolaan kelas yang menyangkut siswa, SMA Al Islam 3 Surakarta telah berusaha menerapkan manajemen kelas sesuai dengan teori-teori yang ada tentang pengelolaan kelas tetapi hasilnya belum maksimal. Kedua, berkaitan dengan pengelolaan kelas secara fisik, SMA Al Islam 3 Surakarta telah berusaha mengelola kelas dengan baik sehingga kenyamanan siswa dalam kelas telah tercipta.

Karya Oka Marita (FAI UMS, 2010)

Dengan judul : Pengelolaan Kelas dan Hasil Belajar Siswa di SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010).

Kesimpulan :Berkaitan dengan pengelolaan kelas yang menyangkut siswa yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta khususnya para pengajar dengan bantuan wali kelas dan pendampingnya telah merencanakan, mengenali siswa, mengawasi dan menilai dalam pengelolaan kelas yang menyangkut siswa serta melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan kelas dan hasilnya sudah baik.

Djamaroh (2000), menyatakan pengelolaan kelas itu dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu ruang/kelas, siswa dan guru.

1. Ruang belajar/ kelas

(11)

a. Ukuran dan bentuk kelas, serta ukuran bangku dan meja siswa b. Jumlah siswa dalam kelas, jumlah siswa dalam setiap kelompok c. Jumlah kelompok dalam kelas

d. Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa yang kurang pandai dan siswa pria dan wanita)

2. Pengaturan siswa

Kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada aspek perbedaan individual siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan siswa adalah:

a. Postur tubuh siswa yang tinggi sebaiknya di tempatkan di belakang b. siswa yang mengalami gangguan penglihatan sebaiknya di tempatkan

di depan

c. siswa yang cerdas sebaiknya di gabung dengan yang kurang cerdas d. siswa yang pandai bicara sebaiknya dikelompokkan dengan siswa yang

pendiam 3. Guru

(12)

Adapun kompetensi (kemampuan) yang harus dimiliki seorang guru, secara garis besar ada empat dimensi,yaitu:

a. Kompetensi Paedogogik dan andragogik, yaitu meliputi pemahaman serta perkembangan siswa

b. Kompetensi professional, yaitu mencakup sepuluh kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru

c. Kompetensi sosial, yaitu berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan

d. Kompetensi personal, yaitu mengembangkan kepribadian, indikatornya bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa.

Prestasi seorang siswa setelah mengikuti pelajaran di tandai dengan hal-hal berikut ini: Siswa dapat memahami, menghayati, mendalami pelajaran yang diterimanya dan semangat dalam menerima serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Peranan guru sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran, guru yang digugu dan ditiru adalah suatu profesi yang mengutamakan intelektualitas, keahlian berkomunikasi, kebijaksanaan dan kesabaran. Tidak semua orang dapat menekuni profesi guru dengan baik, karena jika seseorang tampak pandai dan cerdas bukan penentu keberhasilan orang tersebut menjadi guru.

(13)

Pelajaran 2010/2011, dengan demikian masalah yang diangkat dalam penelitian ini memenuhi unsur kebaharuan dan layak untuk diteliti.

G. Metode Penelitian

Untuk melakukan penelitian, diperlukan metode penelitian yang tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian ini layak diuji kebenarannya.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.

(14)

2. Metode Penentuan Subyek a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek peneliti. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan peneliti populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2006: 130). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 1 kepala sekolah, 35 guru beserta karyawan dan 173 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Oleh karena jumlah populasi yang cukup besar (lebih dari 100), maka dalam penelitian ini ditetapkan jumlah sampel sebesar 20%. Hal ini didasarkan pada pendapat (Arikunto, 2006: 134) bahwa di dalam penelitian, apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya lebih besar dapat di ambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 20% dari seluruh siswa, yaitu 34 siswa yang terdiri dari kelas XI dan XII. Hal ini dilakukan agar terjadi pemerataan dalam pengambilan sampel.

c. Teknik Sampling

(15)

definisi populasi yaitu siapakah yang termasuk populasi, besar sampel dan hingga manakah sampel itu representative artinya mewakili pupulasi (Nasution, 2001: 86)

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik random sampling dikarenakan jumlah yang bervariasi dan banyak jumlahnya.

Teknik random sampling yaitu pengambilan secara random artinya bahwa semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dimasukkan menjadi anggota sampel (Hadi, 2001:303).

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik sebagai berikut:

a. Metode Wawancara (Interview)

(16)

b. Metode Observasi

Metode Observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti (Hadi,2007:151). Metode ini penulis gunakan secara langsung terhadap pengelolaan kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura, beberapa hal yang menjadi pengamatan sekaligus pencatatan bagi penulis antara lain: Kondisi Kelas, Suasana Kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura dengan menggunakan checklist.

c. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari SMAIT Nur Hidayah Kartasura, mengenai letak geografis, sejarah berdirinya, visi misi dan tujuan, struktur organisasi, data hasil belajar siswa.

4. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yaitu sebuah metode yang tidak menggunakan model Matematika, Statistik, Ekonometrik atau model tertentu lainnya.

(17)

digambarkan dngan kata-kata atau kalimat menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan (Arikunto, 1998: 245).

Analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data melalui teknik interview, observasi di lapangan . Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara membandingkan dan mengklarifikasinya menjadi kesimpulan.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skripsi ini, penulis akan memaparkan materi-materi yang terkandung dalam masing-masing bab yang akan ditulis dalam skripsi ini.

BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : Pengelolaan kelas dan prestasi belajar siswa, pada bab ini akan diuraikan berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya berkaitan dengan pengertian pengelolaan kelas, tugas, peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar, unsur-unsur pengelolaan kelas, serta pengertian prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dan hubungan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa.

(18)

Kartasura berupa sejarah singkat, letak geografis, visi misi dan tujuan, karakteristik, struktur organisasi SMAIT Nur Hidayah Kartasura, kemudian diakhiri dengan pengelolaan kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura, meliputi: pengelolaan kelas yang menyangkut siswa dan pengelolaan fisik kelas serta prestasi belajar siswa dari pengelolaan kelas tersebut.

BAB IV : Analisis data pelaksanaan belajar mengajar dalam kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura, pada bab ini dipaparkan tentang pelaksanaan pengelolaan kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura disertai dengan pemaparan keunggulan dan kelemahan pengelolaan kelas di SMAIT Nur Hidayah Kartasura.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pembibitan yaitu mempersiapkan bahan tanaman yang memenuhi kriteria layak tanam, sehingga dapat digunakan untuk penanaman baru ( new planting )

Selain itu, berdasarkan tujuh kategori penilaian klasifikasi linear yaitu panjang puting, letak puting depan, pertautan ambing depan, kedalaman ambing, tinggi

Setelah melakukan analisis data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, maka diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan manajemen kepala sekolah di Madrasah Tsanawiyah

Transportation risks in the supply chain will be identified dairy product based transport six risk categories, each category of risk is decomposed into several more specific risks

KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI Periode 2008-.

Kesimpulan : Kader gizi tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) berpengetahuan baik sebanyak 43 responden atau 91.5%, Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan kader

Suluk Bok Donya -Rêjêki (Suatu Tinja ua n Filologis). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah. Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Objek yang dikaji

Þò Ü»-µ®·°-· Ø¿-·´ Ì·²¼¿µ¿² Ì·¿° Í·µ´«- òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò êë. ïò