1
PENENTUAN KADAR BESI DARI TABLET MULTIVITAMIN
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
Sadrakhman Zega1, Isty Heriyah, Muhammad Arif Hidayat, Mohammad Rafi
Departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Abstrak
Spektrofotometri serapan atom adalah suatu metode analisis untuk menentukan konsentrasi suatu unsur dalam suatu cuplikan yang didasarkan pada proses penyerapan radiasi sumber oleh atom-atom yang berbeda pada tingkat energi dasar (ground state). Prinsip kerja dari spektrofotometri utraviolet sinar tampak (UV-Vis) adalah cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis diteruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Kadar Fe dalam tablet multi vitamin dapat ditentukan menggunakan instrumen SSA maupun UV-Vis. Kadar Fe dengan menggunakan instrumen SSA memberikan ketelitian dan ketepatan yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan instrumen UV-Vis. Hal ini menujukkan bahawa menentukan kadar Fe menggunakan SSA lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan instrumen UV-Vis.
Kata Kunci: spektrofotometri, konsentrasi, spektrofotometer, kadar besi
Pendahuluan
Spektrofotometri serapan atom adalah suatu metode analisis untuk menentukan konsentrasi suatu unsur dalam suatu cuplikan yang didasarkan pada proses penyerapan radiasi sumber oleh atom-atom yang berbeda pada tingkat energi dasar (ground state). Proses penyerapan energi terjadi pada panjang gelombang yang spesifik dan dipengaruhi oleh karakteristik tiap unsur. Proses penyerapan tersebut menyebabkan atom yang menyerap tereksitasi, yaitu elektron dari kulit atom meloncat ketingkat energi yang lebih tinggi. Banyaknya intensitas radiasi yang diserap sebanding dengan jumlah atom yang berada pada tingkat energi dasar yang menyerap energi radiasi tersebut. Dengan mengukur tingkat penyerapan radiasi yang diteruskan atau transmintans, maka konsentrasi unsur dalam suatu cuplikan dapat diketahui.
Spektrofotometer serapan atom adalah suatu instrumen yang digunakan pada metode analisis untuk mentukan kadar unsur-unsur logam dan metaloid yang didasarkan pada penyerapan sinar oleh atom bebas (Haryati 2009).
2 elektron tereksitasi dari keadaan dasar menuju
kulit atom yang memiliki energi lebih tinggi atau menuju keadaan tereksitasi (Rialita 2013).
Metode Percobaan Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan spektrofotometri serapan atom (SSA), yaitu Spektrofotometer Serapan Atom, labu takar 50 ml, lampu Katode Rongga Fe, Corong, pipet mohr 10 ml, gelas piala 50 ml, gelas ukur 10 ml. Bahan yang digunakan adalah HCl pekat, larutan standar Fe 100 ppm, air deionisasi, tablet multivitamin dan kertas saring.
Prosedur Percobaan
Preparasi larutan standar.
Disiapkan larutan standar Fe dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 ppm dan dibaca absorbans dari larutan standar pada SSA.
Preparasi larutan sampel dan pengukuran absorbans.
Sejumlah tablet dimasukkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 7 ml HCl pekat, kemudian dipanaskan secara perlahan menggunakan lempeng hangat pada ruang asam hingga larut (berwarna hitam seperti arang). Setelah itu tambahkan 50 ml air deionisasi dan saring dengan kertas Whatman No 40 saat dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Dicuci residu dengan 25 ml air deionisasi dan ditera. Preparasi sampel dilakukan triplo. Dan dibaca absorbans larutan sampel pada SSA. Sampel selanjutnya juga diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan terlebih dahulu mengukur panjang gelombang maksimum yang akan digunakan dalam percobaan. Sampel yang telah dipreparasi sebelumnya diukur absorbansnya. Data yang diperoleh selanjutnya dicatat dan diolah menggunakan perangkat pengolah data.
Pembahasan
Prinsip kerja dari spektrofotometri adalah cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis diteruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis atau cahaya
tunggal. Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konserasi tertentu. Maka terdapat cahaya yang diserap atau diabsorbsi dan ada pula yang dilewatkan atau ditransmisikan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian diterima oleh detektor. Detektor kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkanding dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif (Ralita 2013).
Mengukur konsentrasi besi dalam tablet multivitamin dibuat terlebih dulu deret standar dari larutan induk menjadi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm, 6 ppm dan 7 ppm dan dipipet sesuai konsentrasi yang diinginkan, yaitu 0.5 mL,1.0 mL,1.5 mL, 2.0 mL, dan 2.5 mL. Gambar 1 menujukkan hubungan antara larutan standar Fe dengan absorbans menggunakan SSA, semakin tinggi konsentrasi Fe yang diberikan semakin tinggi nilai absorbansnya dengan kemiringan kurva (R2)
cukup baik yaitu 99,38%. kemudian sampel dipreparasi dengan HCl pekat funsinya untuk membentuk FeCl2 (ion Fe2+) dan dipanaskan.
Alat spektrofotometer serapan atom harus dipersiapkan terlebih dulu dengan cara mengatur agar cahaya yang dipancarkan oleh lampu katoda berongga berada tepat pada titik yang telah ditentukan. Software pada komputer dipersiapakan dan dipastikan komputer telah terhubung langsug ke alat spektrofotometer serapan atom. Pada proses persiapan sebelum analisis, harus diperhatikan kebersihan dalam pengerjaan. Hal tersebut sangat berpengaruh pada ketelitian dan keakuratan hasil pengukuran.
3 Meskipun memiliki banyak kelebihan, metode
spektrofotometri serapan atom juga memiliki beberapa kekurangan seperti terdapat beberapa unsur yang tidak dapat menghasilkan uap atom pada keadaan dasar saat mencapai nyala seperti tidak terdisosiasi. Selain itu, beberapa nyala juga lebih tepat untuk beberapa unsur tertentu, maka dengan bertambahnya analit juga akan dilakukan pertukaran terhadap sumber sinar gas pembakaran, dan diperlukan lampu katoda yang mahal untuk setiap unsur (Haryati 2009).
Kadar Fe juga ditentukan secara spektrofotometri UV-Vis untuk membandingkan hasil yang didapat dari spektrofotometri serapan atom. Spektrum absorbsi yang diperoleh dari hasil analisis dapat memberikan informasi panjang gelombang dengan absorbans yang dihasilkan oleh larutan standar digunakan untuk membuat kurva standar. Konsentrasi suatu senyawa atau unsur dapat dihitung dari kurva standar yang diukur pada panjang gelombang dengan absorbans maksimum. Hasil yang diperoleh menunjukkan penentuan panjang gelombang maksimum terhadap nila absorbans tertentu dengan panjang gelombang 471 nm. Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan untuk mengetahui pada panjang gelombang berapa diperoleh penyerapan maksimum oleh larutan dengan konsentrasi terbesar dan agar diperolah data yang akurat. Serapan Fe3+
metode standar adisi pada panjang gelombang maksimum menghasilkan nilai kemiringan sebesar 93.13%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa Serapan Fe3+ metode
standar adisi menunjukkan bahwa semakin tinggi absorbansinya semakin baik nilai kemiringan yang akan diberikan.
Kelinearitas kurva standar secara spektrofotmetri serapan atom jauh lebih baik bila dibandingkan dengan spektrofotometri UV-Vis (Gambar 1 dan Gambar 3). Ketepatan yang diperoleh pada penentuan secara spektrofotometri serapan atom jauh lebih besar dibandingkan secara spektrofotometri UV-Vis (lampiran). Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran dengan spektrofotometer serapan atom lebih baik. Hal ini karena sifatnya yang selektif, spesifik, tidak membutuhkan biaya analisa yang mahal, sensitivitasnya tinggi, dapat dengan mudah membuat matriks yang
sesuai dengan standar, dan waktu analisa sangat cepat (Haryati 2009).
Simpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat ditentukan kadar besi dalam tablet multivitamin dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom maupun spektrofotometri UV-Vis. Penentuan kadar Fe dalam tablet multivitamin menggunakan spektrofotometri serapan atom lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan spektrofotmetri UV-Vis. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan nilai ketelitian dan ketepatan dari kedua instrumen yang digunakan.
Daftar Pustaka
Haryati. 2009. Analisis unsur pengotor Fe, Cr, dan Ni dalam larutan uranil nitrat menggunakan spektrofotometer serapan atom. Jurnal Teknologi Bahan Bakar Nuklir. 5(1) : 565-572.
4
Lampiran
Tabel 1 Konsentrasi standar Fe pada standar dan sampel sangobion
Larutan Konsentrasi (ppm) Absorbans Aterkoreksi
Blanko 0,0028
Standar 1 1 0,0337 0,0309
Standar 2 2 0,0622 0,0594
Standar 3 3 0,0916 0,0888
Standar 4 4 0,1163 0,1135
Standar 5 5 0,1386 0,1358
Standar 6 6 0,1558 0,153
Standar 7 7 0,1814 0,1786
Blanko 0
Sangobion 1 0,9833 0,0374 0,0346
Sangobion 2 0,8417 0,034 0,0312
Sangobion 3 1,6625 0,0537 0,0509
Sangobion 4 1,6208 0,0527 0,0499
Sangobion 5 1,2792 0,0445 0,0417
Sangobion 6 1,1875 0,0423 0,0395
Contoh perhitungan :
𝐴𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = 𝐴𝑠𝑡𝑑 − 𝐴𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 = 0.0337 − 0.0028 = 0.0309
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐹𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =0.0346 − 0.0110.024 = 0.9833 𝑝𝑝𝑚
Gambar 1 hubungan konsentrasi standar Fe terhadap absorbans
y = 0,0242x + 0,0118 R² = 0,9938
0 0,05 0,1 0,15 0,2
0 2 4 6 8
A
b
sor
b
an
s
5 Tabel 2 Kadar Fe pada sampel sangobion
Larutan
Bobot sangobion
(g)
Konsentrasi (ppm)
Bobot Fe (g) Kadar Fe (%) Setelah
pengenceran
Sebelum pengenceran
Sangobion 1 0,0106 0,9833 4,9165 0,0005 4,6382
Sangobion 2 0,0116 0,8417 4,2085 0,0004 3,6280
Sangobion 3 0,0141 1,6625 8,3125 0,0008 5,8954
Sangobion 4 0,0104 1,6208 8,104 0,0008 7,7923
Sangobion 5 0,0123 1,2792 6,396 0,0006 5,2000
Sangobion 6 0,0111 0,1875 0,9375 0,0001 0,8446
Rerata 4,6664
SD 2,3346
Ketelitian 49,9703
Contoh perhitungan :
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 = 0.9833 𝑝𝑝𝑚 × 5 = 4.9165 𝑝𝑝𝑚
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐹𝑒 = 4.9165 𝑝𝑝𝑚 × 0.1 𝐿 ×1000 𝑚𝑔 = 0.0005 𝑔𝑟𝑎𝑚1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐹𝑒 = 0.0005 𝑔0.0106 𝑔 × 100% = 4.6326
Tabel 3 Penentuan panjang gelombang maksimum dengan metode spektrofotometri UV-VIS
λ (nm) Absorbans
425 0.1931
427 0.1904
429 0.1739
431 0.1605
433 0.1618
435 0.1618
437 0.1681
439 0.1759
441 0.1759
443 0.1752
445 0.1765
447 0.1752
449 0.1726
451 0.1752
453 0.1765
455 0.1726
457 0.1688
459 0.1675
461 0.1637
463 0.1624
465 0.1612
467 0.1574
469 0.1561
471 0.1612
473 0.1475
475 0.1463
477 0.1439
479 0.1379
481 0.1319
483 0.1261
485 0.1249
487 0.1180
489 0.1180
491 0.1124
493 0.1152
495 0.1129
6
499 0.1051
501 0.1018
503 0.1007
505 0.0931
507 0.0910
509 0.0846
511 0.0846
513 0.0835
515 0.0814
517 0.0814
519 0.0804
521 0.0762
523 0.0620
525 0.0600
Keterangan: panjang gelombang dengan absorbans tertinggi di kisaran hipotesis
Gambar 2 Kurva antara panjang gelombang dan absorbans
Tabel 4 Penentuan absorbans standar Fe dengan metode spektrofotometri UV-VIS λ=471 nm
Larutan
[Fe] standar
(ppm)
Ulangan Absorbans Rataan Absorbans
Larutan 1 1.00
1 0.087247
2 0.087247 0.08375 3 0.076756
Larutan 2 2.00
1 0.131944
2 0.128427 0.13156 3 0.134304
Larutan 3 3.00
1 0.154902
2 0.145087 0.15413 3 0.162412
Larutan 4 4.00
1 0.443697
2 0.443697 0.44370 3 0.443697
Larutan 5 5.00 1 0.555955
471; 0,1612
0,0000 0,0500 0,1000 0,1500 0,2000 0,2500
425 445 465 485 505 525
Ab
so
rb
an
s
7 2 0.540608 0.54373
3 0.534617
Larutan 6 7.00
1 0.707744
2 0.725842 0.71231 3 0.703335
Gambar 3 Hubungan antara konsentrasi besi standar dan absorbans
Contoh perhitungan:
𝐴 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑘 [𝐹𝑒] 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝐴 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑘 ([𝐹𝑒] 𝑠𝑡𝑑 + [𝐹𝑒]𝑠𝑎𝑚𝑝) 𝐴 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑘 [𝐹𝑒]𝑠𝑡𝑑 + 𝑘[𝐹𝑒]𝑠𝑎𝑚𝑝 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
[𝐹𝑒]𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 = 0.1334 = 0.9145 𝑝𝑝𝑚0.122
[𝐹𝑒]𝑠𝑡𝑜𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =[𝐹𝑒]𝑠𝑎𝑚𝑝 𝑥 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑉 𝑠𝑡𝑜𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝 =0.9145 𝑥 50.0010.00 = 4.5727 𝑝𝑝𝑚
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐹𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = [𝐹𝑒]𝑙𝑎𝑟 𝑥 𝑉 𝑙𝑎𝑟 = 4.5727 𝑝𝑝𝑚 𝑥 0.1 𝐿 = 0.45727 𝑚𝑔
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐹𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 =𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐹𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 1 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
=0.45727 𝑚𝑔 × 0.4204 𝑔0.0111 𝑔 = 17.3186 𝑚𝑔
𝐹𝑒 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 = (𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐹𝑒 1 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 ) 𝑥 100% = (17.3186 𝑚𝑔 𝑥 0.001 𝑔0.5138 𝑔 𝑚𝑔) 𝑥 100%
= 3.4 % (𝑏𝑏)
y = 0,1334x - 0,122 R² = 0,9313
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
0 1 2 3 4 5 6 7
Ab
so
rb
an
s