• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADAENERG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADAENERG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201259

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PADAENERGI ALTERNATIF MELALUIPEMBELEJARAN TERPADU INTEGRATED MURID KELAS IV SD INPRES

MALLENGKERIII MAKASSAR

Nurlina

Abstrak

(2)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201260

Kata Kunci :Hasil Belajar dan Pembelajaran Terpadu

Integrated. I. Pendahuluan

Secara global dimensi yang hendaknya dicapai oleh serangkaian tujuan kurikuler pendidikan sains (IPA) dalam kurikulum pendidikan dasar adalah mendidik anak agar memahami konsep sains, memiliki keterampilan ilmiah dan religious. Keilmiahan dan pendidikan IPA sebagaimana dipaparkan diatas sudah tentu tidak serta merta dapat dicapai oleh materi pelajaran IPA melainkan dengan melibatkan murid kedalam kegiatan didalamnya,’’ dengan melibatkan murid dalam pembelajaran murid dilatih melakukan kegiatan yang dilakukan para ilmuwan dalam memperoleh ilmu pengetahuan untuk menemukan konsep – konsep serta menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.

Namun, kenyataan di kelas IV SD Inpres Mallengkeri II Makassar pada awal observasi, peneliti melihat cara mengajar guru yang bersifat monoton, cenderung bersifat ceramah saja atau hanya sekedar membacakan buku saja, sehingga siswa kelihatan hanya menonton, jenuh, bahkan sebagian besar tidak memperhatikan apa yang disampaiakan oleh guru. Selain itu, dilihat dari nilai siswa yang masih belum tuntas, dibawah dari nilai KKM 65

(3)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201261

melalui pembelejaran terpadu integrated murid kelas IV SD Inpres Mallengkeri II Makassar”.

Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran terpadu sebagai berikut:

a) Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan ataupun lainnya.

b) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata disekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak. c) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan anak secara simultan.

d) Menggabungkan sebuah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.

(4)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201262

terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, seperti menurut Hilda mengungkapkan bahwa:

Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, diantaranya:

1) Berpusat pada anak (studend centerd). 2) Memberi pengalaman langsung pada anak. 3) Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas. 4) Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi

dalam suatu proses pembelajaran. 5) Bersipat luwes.

6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

7) Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

8) Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek memungkinkan

terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa.

9) Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik.

10) Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi.

II. Metode Penelitian A. Jenis Penelitian

(5)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201263

diperoleh dari hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan tiap siklus dengan menggunakan instrumen observasi kegiatan Guru dan siswa pada saat KBM, dikolaborasikan dengan tanya jawab serta penilaian evaluasi siswa. PTK ini dilakukan di kelas yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan evaluasi dengan tujuan meningkatkan hasil belajar sehingga dapat mencapai standar belajar.

B. Setting dan subyek Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Mallengkeri II Makassar. Adapun subyek penelitiannya yaitu murid kelas IV SD Inpres Mallengkeri II Makassar sebanyak 39 murid, dimana terdapat 19 murid perempuan dan 20 murid laki-laki.

C. Prosedur Penelitian

Bagan 1.4. Gambaran umum siklus Penelitian

Siklus I

Siklus II Identifikasi

masalah

perencanaan

Tindakan

Observasi refleksi

(6)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201264

Sumber :Hopkins(dalam Zainal Akib, 2007: 126) D. Teknik Pengumpulan Data

pengumpulan data yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi.

E. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan jenis data yang akan dikumpulkan, maka analisis data penelitian dilakukan dalam dua macam yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif diberlakukan pada data hasil observasi dan hasil pengisian kuesioner tanggapan oleh murid.Sedangkan analisis kuantitatif diberlakukan pada data tes hasil belajar.

Untuk mengkategorikan hasil belajar siswa digunakan teknik kategorisasi standar yang diterapkan oleh departemen pendidikan nasional (Syarifah, 2010:23) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tabel Interpretasi Kategori Nilai Hasil Belajar

No Skor Kategori

1 0,00 – 54,00 Sangat

Rendah

2 55,00 – 64,00 Rendah

3 65,00 – 79,00 Sedang

4 80,00 – 89,00 Tinggi

5 90,00 – 100,00 Sangat Tinggi

(7)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201265

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini jika nilai hasil belajar siswa lebih besar dari nilai KKM yang telah ditentukan di sekolah yaitu 65 serta jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Berdasarkan ketentuan Depdiknas (Handayani, 2004: 24), siswa dikatakan tuntas belajar berhasil bila memperoleh skor minimal 65 dari skor ideal dan tuntas secara klasikal apabila jumlah siswa yang telah tuntas belajar paling sedikit 85.Selain itu dapat juga dilihat dari meningkatnya keaktifan siswa dalam proses belajarmengajar dan kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran

III. Hasil Penelitian 1. Sebelum tindakan

a. Deskripsi awal pembelajaran

Kegiatan awal penelitian yaitu melakukan observasi terhadap proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Inpres Mallengkeri II Makassar yang menjadi objek penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian observer mengamati mencatat kemudian mendokumentasi berbagai temuan dan informasi yang didapat pada saat kegiatan pembelajaran pra siklus .

(8)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201266

Maka atas dasar itulah perlu dilakukan perbaikan perbaikan terhadap pembelajaran terpadu integrated pembelajaran yang digunakan oleh guru demi mencapai perubahan yang diinginkan

b. fleksi terhadap gambaran awal pembelajaran. Dalam proses pemebelajaran yang dilakukan oleh guru SD Inpres Mallengkeri II Makassar pada kelas IV khususnya pokok bahasan energi alternatif belum memberikan pengalaman langsung atau eksperimen melalui pembelajaran terpadu integrated atau disebut juga metode penemuan terpimpin yang akan memberikan keleluasan pada murid untuk dengan sendirinya menemukan konsep-konsep suatu materi.Maka dari itu penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan adalah penelitian penerapan pembelajaran terpadu integrated dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan energi alternatif.

2. Siklus 1

a. Hasil Obeservasi Aktivitas Guru

Hasil obsevasi dari tindakan pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat terlihat dari tabrl berikut:

Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Terhadap Guru Pada Siklus 1

Segi Tingkah laku yang diamati

Hasil Pengamatan

Ket Cukup Kurang

Rencana pelaksanaan

Pembelajaran √

(9)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201267

Menggunakan metode

dalam proses pembelajaran √ Menggunakan terpadu

Memberi kesempatan pada murid melakukan ingkuiri melalui eksperimen

Membimbing murid

Memberi pertanyaan yang mengarahkan pada

b. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid

Tindakan pertama pada siklus 1 yaitu dilakukan disertai dengan pemberian posttest. Sasaran yang ingin dicapai melalui posttest ini yaitu, untuk mengetahui tingkat kemampuan murid terhadap materi yang akan diajarkan serta mengukur tingkat keberhasilan belajar murid dalam asprk pemahaman materi pelajaran. Hasil posttest dapat dilihat pada table berikut :.

Tabel

(10)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201268

siklus pertama dapat terlihat bahwa murid yang dianggap berhasil memperoleh nilai > 65 sebanyak 26 orang dengan persentase 66,66 %, sedangkan yang mendapatkan nilai dibawah 65 sebanyak 13 orang dengan presentase 33,34 %.

c. Analisis dan Refleksi 1) Analisis

Dari hasil pengamatan terhadap penerapan pembelajaran terpadu integrated pada siklus 1 yang dilakukan oleh mitra penelitian, strategi guru dalam penggunaan metode pembelajaran belum sepenuhnya berorientasi pada konsep penemuan sendiri.

Ketika murid melakukan percobaan, guru sering memberikan penjelasan yang mengarah pada pemberitahuan konsep yang seharusnya dicari sendiri oleh murid, sehingga guru terlihat lebih mendominasi dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

(11)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201269

Pertama, dalam proses pembelajaran yang guru belum sepenuhnya mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sehingga masih terdapat poin – poin kegiatan yang tidak dilaksanakan sesuai perencanaan.

Kedua, penerapan pembelajaran terpadu integrated dalam proses pembelajaran IPA belum di laksanakan secara maksimal sesuai dengan perencanaan. Dalam proses pembelajaran guru masih memanjakan murid dengan penjelasan materi yang seharusnya sitemukan sendiri oleh murid.

Ketiga, murid terlihat antusias dan sangat bersemangat dalam belajar artinya pembelajaran sudah mulai berpusat pada murid, namun dalam kondisi tersebut masih banyak murid yang tak mengerti makna pembelajaran yang sedang berlangsung.Banyak diantara mereka yang hanya bermain dan tidak melakukan tugas mereka seharusnya.

Keempat, guru masih diharapkan pada masalah koordinasi anatara kelompok agar mereka saling bekerjasama

Kelima, proses pembelajaran lebih interaktif dibandingkan sebelum menggunakan pembelajaran terpadu integrated. Guru dan murid mulai aktif berkomunisasi multi adah menggunakan pendapat dan pertanyaan mengenai materi pelajaran.

(12)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201270

dari itu harus dibuat perencanaan kagiatan berikutnya pada siklus 2.

3. Siklus 2

a. Hasil Observasi Aktivitas Murid siklus 2

Pada siklus kedua ini Guru sudah mulai dapat mengkondisikan murid dalam pembelajaran denganmenjelaskan langkah-langkah percobaan serta sistematis pada murid sehingga murid dapat memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan.

Setelah kegiatan ini selesai diberikan tes hasil belajar untuk mengukur tingkat pemahaman mereka setelah melakukan pembelajaran. Hasil belajar murid pada siklus kedua dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel : Hasil Observasi Aktivitas Murid siklus 2 No Aktivitas

Murid yang diamati

Pertemuan

rata %

1 2 3 4

1. Kehadiran 37 38 38 39 38 97,4%

2. Keaktifan 27 31 35 38 32,7 83,8% 3. Ketelitian 28 31 34 37 32,5 83,3% 4. Tanggung

Jawab 29

33 37 39 34,5 88,4%

Dari tabel daftar nilai tes pada tindakan kedua diatas dapat terlihat mulai ada peningkatan nilai dibandingkan dengan nilai hasil belajar pada siklus pertama.

b. Hasil Belajar Siklus 2

(13)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201271

sedangkan yang mendapatkan nilai dibawah 65 sebanyak 10 orang dengan prosentase 74,36%.

Sedangkan yang mendapatkan nilai dibawah 65 sebanyak 10 orang dengan prosentase 25,64 %. Nilai rata-rata yang diperoleh dari tindakan kedua adalah 70,64.

a. Analisis dan Refleksi 1) Analisis

Pada siklus kedua mulai ada peningkatan nilai, baik individu maupun rata-rata kelas.Namun nilai yang diperoleh belum merupakan nilai maksimal. Guru dalam pelaksanaan penerapan pembelajaran terpadu integrated sudah cukup mengarah pada siklus kedua ini adalah murid masih belum melaporkan hasil penemuan mereka.

2) Refleksi

Pertama, guru sudah mulai mengacu dan mengikut alur kegiatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sehingga proses pembelajaran mulai sistematis dan terarah.

Kedua, penerapan pembelajaran terpadu integrated dalam proses pembelajaran IPA pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya dapat dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan perenacanaan. Dalam proses pembelajaran guru sudah membelikan motivasi untuk merangsang murid melakukan penemuan. Ketiga, murid trelihat antusias dan sangat bersemangat

(14)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201272

mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan.

Keempat, murid mulai dapat bekerjasama dengan kelompoknya.Mereka bahu membahu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Kelima ,Guru dan murid aktif berkomonikasi multi arah mengemukakan pendapat dan pertanyaan mengenai materi pelajaran. Beradasarkan refleksi dari kegiatan pada siklus kedua hasil yang diacapai sudah baik yang ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar.Setelah diterapkannya pembelajaran terpadu integrated pada proses pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan sifat – sifat cahaya, terlihat adanya peningkatan hasil belajar pada murid. Hal tersebut menandakan bahwa pembelajaran terpadu integrated adalah metode yang tetap digunakan pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar..

B. Pembahasan Hasil Penelitian

(15)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201273

kekurangan-kekurangan yang ada pada saat tindakan dilakukan melalui refleksi. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 cukup menigkatkan dengan nilai rata-rata 70,64 perbaikan terus dilaksanakan hingga mencapai nilai maksimal yang diperoleh siklus 3 dengan niali rata-rata kelas 80,79, Hsil belajar ini merupakan nilai rata-rata kelas yang cukup memuaskan karena sudah jauh melebihi batas niali KKM yang ditetapkan sebelumnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pembelajaran terpadu integrated belajar yang Variatif, efektif dan efisien pembelajaran IPA di SD mencapai nilai yang memuaskan Penerapan pembelajaran terpadu integrated dianggap sangat efisien dalam pembelajaran IPA.

IV. Simpulan dan Saran A. Kesimpulan

(16)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201274

Hasil belajar murid yang diperoleh setelah menggunakan pembelajaran terpadu integrated dalam IPA di SD cukup baik. Oleh karena itu metode tersebut dirasakan sangat efektif bagi guru dalam meningkatkan tingkat professionalnya dalam bekerja rekomendasi dari penelitian penerapan pembelajaran terpadu integrated pada pembelajaran IPA di SD ini diantaranya

1. Guru harus mampu mengatur waktu seefisien mungkin pada saat pembelajaran terpadu integrated dilakukan, sehingga murid tidak banyak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pembelajaran.

2. Dengan adanya penlitian ini diharapkandapat memacu tenaga pendidik untuk lebih kreatiif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga hasil belajar murid akan kebih baik. Penelitian dapat digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda demi memaksimalkan hasil penelitian

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta. Balai Pustaka

Djamara, Syaiful Bahri. 1994. Strategi Belajar Mengajar Cetakan II. Jakarta : Rineka Cipta.

(17)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 201275

Habey, 1997.Kamus Populer. Cet XV. Jakarta: Centura

Hariani.2008. Upaya Meningkatkan Hasil belajar Matematika melaui Pembelajaran Koopetaif pada murid Kelas VII SMP Negeri 7 Makassar.SkrIPAi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Mappa, Syamsul. 1997. Dasar-dasarPendidikan. DIKLAT Ikip Ujung Pandang

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Pada Siklus 1
Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid Pada Siklus
Tabel : Hasil Observasi Aktivitas Murid siklus 2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang analisis strategi bersaing MAMI dalam industri Reksa dana di Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Perusahaan, yaitu hasil penelitian

Setelah melakukan proses bimbingan dan konseling denganterapi reward dan punishment untuk menangani perilaku bullying di sekolah MI DARUL ULUM yang dilakukan

 Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kuala Namu selama bulan September 2015 mencapai 244.811 orang, atau turun

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan perangkat pembelajaran berbasis PBI dengan hasil keterlaksanaan RPP sebesar 100%,

Kemampuan klien harga diri rendah setelah diberikan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif dari 100% klien yang tidak mampu mengidentifikasi pikiran otomatis

Salah satu metode spektroskopi yang dapat digunakan untuk pencirian atau pembedaan dari ketiga jenis karagenan tersebut adalah dengan spektroskopi

Pada hasil studi kelayakan menyebutkan bahwa daur Gmelina arborea adalah 12 tahun, sehingga data hasil studi kelayakan di riam kiwa tersebut tidak dapat digunakan untuk menentukan

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi terhadap kinerja karyawan administrasi perkantoran RS. RK Charitas Palembang. H2 : Terdapat hubungan yang kuat antara