EKONOMETRIKA DAN PERANANNYA
22 MARET 2015 / ELSA MUTIARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses kehidupan ekonomi dan social di Indonesia sudah menjadi makin kompleks sehingga membutuhkan pengkajian sistem yang lebih terarah dan sistematik, dan oleh karena itu membutuhkan pula peralatan analisis yang lebih baik. Ekonometrika merupakan suatu alat analisis kuantitatif yang dapat diterapkan untuk
menganalisis permasalahan ekonomi yang semakin kompleks itu.
Ekonometri sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, statistik dan matematika telah menampakkan peranannya dalam penelitian – penelitian empiris bidang ekonomi. Peranannya itu menjadi
semakin menonjol dewasa ini seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjawab tantangan permasalahan yang semakin kompleks dan bersifat
multidimensional. Metodologi ekonometrika telah berkembang dengan pesat akhir-akhir ini, dimana perkembangan itu didukung oleh berbagai fasilitas lainnya seperti komputer dan tentu saja karena perkembangan dari ilmu ekonomi, statistik dan
matematika itu sendiri.
Penggunaan ekonometrika telah sedemikian luas sehingga hamper semua jurnal, tesis, disertasi dan bahkan skripsi dalam ekonomi memakai ekonometri sebagai salah satu alat yang digunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometri
dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja
perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometrika jug sudah banyak dipakai diberbagai bidang ekonomi lain dan juga bisnis dan manajemen, seperti mikroekonomi, marketing dan finance.
1.2 Rumusan Masalah
Apa itu ekonometrika dan apa tujuannya?
Bagaimana metodologi ekonometrika?
Apa peran ekonometrika dalam bidang ekonomi?
Apa manfaat mempelajari ilmu ekonomi dan kaitannya
dengan ekonometrika?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui apa itu ekonometrika dan apa tujuannya.
Untuk mengetahui metodologi ekonometrika.
Untuk mengetahui peran ekonometrika dalam bidang
ekonomi.
Untuk mengetahui manfaat mempelajari ilmu ekonomi dan
kaitannya dengan ekonometrika.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ekonometrika
Pada dasarnya ekonometrika berkaitan dengan pengukuran
Secara sederhana ekonometrika dapat di definisikan sebagai suatu analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi yang aktual berdasarkan pada pengembangan secara bersama dari teori dan pengamatan, yang dihubungkan dengan metode-metode
penarikan kesimpulan yang sesuai. Dengan demikian
ekonometrika dapat di pandang sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, matematika, dan statistika yang bertujuan untuk
menghasilkan nilai-nilai numerik mengenai hubungan parameter ekonomi (seperti misalkan elastisitas, propensitas, nilai-nilai
marginal) dan menguji atau membuktikan teori-teori ekonomi. Hal ini merupakan suatu bentuk khusus dari analisis dan penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi umum dirumuskan dalam bentuk-bentuk matematik, kemudian dikombinasikan dengan pengukuran empirik dari penomen aekonomi. Berawal dari
hubungan-hubungan teori ekonomi, kemudian kita menyatakan hubungan-hubungan tersebut dalam bentuk matematik (merumuskan dalam model matematik) agar hubungan itu dapat di ukur, lalu kita gunakan metode khusus, yang disebut sebagai metode ekonometrika, agar memperoleh nilai-nilai numerik berupa koefisien-koefisien dari hubungan ekonomi tersebut.
Metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi sebenarnya telah lama dikembangkan sejak abad ke 18. Vilfredo pareto (paris, 15 juli 1848 – jenawa, 19 Agustus 1923) berkontribusi dalam
menjelaskan distribusi pendapatan dan pilihan individu melalui pendekatan matematis yang berdasarkan atas teori ekonomi. Selain pareto, marie esprit- leon walras dari prancis pada abad ke-18 mengembangkan teori keseimbangan umum yang
Pada awal tahun 1950-an ekonometri dikembangkan sebagai satu cabang sendiri dari ilmu ekonomi. Jan tinbergen dari belanda, yang kini namanya di abadikan sebagai salah satu institusi akademik besar di Eropa (tinbergen institut), merupakan salah satu tokoh utamayang mengembangkan ilmu ini.
Saat ini ekonometri telah berkembang sedemikian pesat sehingga banyak jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk ilmu ini, seperti Econometrica, jurnal of econometric, jurnal of applied
econometric, dan jurnal of the operanational reseach.
Penggunaan ekonometrik telah sedemikian luas sehingga hampir semua jurnal, testis, disertai, dan bahkan skripsi dalam ilmu
ekonomi memakai ekonometrika sebagai salah satu alat yang di gunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometrika
terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah untuk melakuakan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi, dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja
perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometrik juga sudah banyak di pakai di berbagai bidang ekonomi yang lain juga bisnis dan manajemen, seperti mikro ekonomi, marketing, dan finance.
Di Indonesia, peranan ekonometri masih terbatas dan
pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga atau universitas tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometrik di Indonesia adalah profesor insukindro dari universitas gajah mada terutama berkat penerapan ekonometrika untuk ekonomi
Jantinbergen dan ragnar anton kittil frisch mendapat hadiah
nobel ekonomi tahun 1969 (tahun pertama hadiah nobel ekonomi di berikan) karena mengembangkan dan
menerapakan model diamik untuk analisis ekonomi> Lawrence robet klein, profesor ekonomi di universitas of
pennsylvania, mendapat nobel tahun 1980 berkat pekerjaannya di pemodelan ekonomi melalui komputer. Trygive magnus haavelmo di hadiahi pada tahun 1989.
Kontribusi utamanya pada artikel yang ia tulis tahun 1994 di jurnal econometrica yang berjudul “the probability approach to ekonometrics”.
Daniel Little McFadden dan James Joseph Heckman berbagai
penghargaan untuk tahun 2000 untuk pekerjaannya
dibidang ekonomi mikro. McFadden mendirikan laboratorium ekonometri di university of California, Berkeley, Amerika Serikat.
Robert Fry Engle dan Clive William John Granger pada tahun
2003 karena kontribusi mereka pada pengembangan analisis runtun waktu. Engel menjadi pionir metode autoregressive conditional heteroskedasticity (ARCH) sedangkan granger atas metode kointegrasi.
Ekonometrika dapat didefinisikan sebagi ilmu sosial dimana perangkat teori ekonomi, matematika, dan statistik inferensial diterapkan dalam menganalisi fenomena ekonomi.
Ekonometrika, sebagai hasil dari tinjauan tertentu tentang peran ilmu ekonomi, menckup aplikasi statistika matematik atas data ekonomi guna memberikan dukungan empiris terhadap model yang disusun. Berdasarkan matematika ekonomi serta
memperoleh hasil berupa angka-angka.
Intriligator (1978:3) mendefinisikan ekonometrik sebagai berikut: “econometric is the branch of economic concerned with the
empirical estimation of economic relationship.
Atas dasar definisi tersebut diatas, ada 2 hal yang dapat dengan jelas dinyatakan berkaitan dengan ekonometri. Pertama,
ekonometri adalah bagian dari ilmu ekonomi. Sebagaimana dari ilmu ekonomi, ekonometri dipakai untuk menopang
perkembangan ilmu ekonomi itu sendiri. Kedua, tugas khusus ekonometri sebagai bagian dari ilmu ekonomi adalah
mengestimasi nisbah ekonomi secara empiris.
Secara harfiah, ekonometri dapat diartikan sebagai
”ukuran-ukuran ekonomi”. Sementaraitu, menurut pengertian yang global ekonometrika dapat didefinisikan sebagai: suatu ilmu yang
mempelajari ilmu analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi dalam artian secara umum.
Pada umumnya, kajian ekonometri hanya meliputi aplikasi
mengaalisis modal-modal ekonometri saja. Akan tetapi, dalam pengembangannya teori ini tidak hanya dapat digunakan untuk analisis model-model ekonomi, tetapi juga dapat digunakan untuk menganalisis berbagai fenomena social lainnya.
Teori-teori ekonomi mencoba mendefinisikan hubungan-hubungan antara berbagai variable ekonomi dalam bentuk matematis.
Tujuannya untuk membantu memahami fenomena ekonomi dalam dunia nyata.
Teori-teori tersebut harus diuji dengan data yang empiris dari dunia nyata. Jika data empiris membenarkan hubungan yang dimaksudkan oleh teori, maka teori tersebut dapat diterima.
Kalau tidak, maka harus ditolak. Ruang lingkup ekonometrika jauh lebih luas sebagaimana dilukiskan oleh para pakar ekonometri dalam berbagai definisi mereka yaitu sebagai berikut :
Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai ilmu social yang
menerapkan teori ekonomi, matematik, dan statistika
inferensi untuk menganalisis fenomena ekonomi (Arthur S. Goldberger, econometric theory 1964, halaman 1).
Ilmu ekonometri, merupakan hasil suatu pandangan tertentu
mengenai pandangan ilmu ekonomi yang meliputi penerapan statistic matematik data ekonomi untuk
memberikan dukungan empiris terhadap model-model yang digabungkan dengan ekonomi matematik serta memperoleh hasil-hasil numeric (Gerhard tintner, methodology of
Ilmu ekonometri juga didefinisikan sebagai suatu analisis
kuantitatif fenomena ekonomi nyata berdasarkan perkembangan teori dan pengamatan yang dikaitkan
dengan metode-metode inferensi yang sesuai (Samuel san, Koopmans, dan Stone, econometrica vol 22, april 1954, halaman 141-146)
Ilmu ekonometri adalah cabang ilmu ekonomi yang
berkaitan dengan penaksiran empiris dari hubungan-hubungan ekonomi. Kata “metric” dalam ekonometrik berarti “ukuran” ; dan ilmu ekonometri pada dasarnya
berkaitan dengan hubungan-hubungan ekonomi ( Michael D. intriligator, econometric models, techniques and
applications, 1980, halaman 2).
Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai pengamatan statistic
terhadap konsep-konsep yang dihasilkan secara teoritis; atau dapat pula dikatakan sebagai ilmu ekonomi matematik yang bekerja dengan data terukur (Jan Tinbergen,
econometric 1951).
Tugas utama teori ekonomi adalah menjembatani
hubungan-hubungan pasti teori ekonomi dan hubungan-hubungan-hubungan-hubungan gangguan kenyataan ekonomi (A.S golberger, econometric theory, 1964, halaman 2).
Menurut Van Tinbergen, “ekonometri adalalah suatu cabang
ilmu yang menerapkan kombinasi ilmu ekonomi matematik dan statistic matematik”. Ekonometri seolah-olah
merupakan suatu perbatasan kedua cabang ilmu dengan kelebihan dan kekurangannya.”kelebihan”, karena kombinasi baru itu sering kali membuka perspektif-perspektif
waktu untuk mempelajarinya “ [ecomometrics 1953, (second impression, halam 3)].
Nama ” Ekonometri ” diperkenalkan pada tahun 1926 oleh seorang pakar ekonomi dan statistik bangsa Norwegia, Ragnar Frisch. Ekonometri pada mulanya merupakan model “Biometri” yang mucul pada akhir abad ke -19, yaitu bidang ilmu biologi yang memanfaatkan penggunaan metode – metode statistik.
Berdasarkan hubungan – hubungan teori ekonomi prosedur atau tahapan ekonometri meliputi langkah – langkah sebagai berikut :
Merumuskan persamaan matematis yang menggambarkan
hubungan antara berbagai variabel ekonomi seperti yang terangkan oleh teori ekonomi (spesifikasi).
Merancang metode dan prosedur berdasarkan teori statistik,
untuk mendapatkan sampel yang mewakili dunia nyata. Menyusun metode penaksiran (estimasi) parameter
hubungan – hubungan yang di lukiskan pada langka pertama(penaksiran)
Menyusun metode (statistik) untuk keprluan pengujian
validitas teori, dengan menggunakan perameter yang telah di dapat pada langka ketiga (verifikasi)
Mengembangkan metode peramalan ekonomi ataupun
implikasi kebijakan berdasarkan parameter – parameter yang telah di taksir ( aplikasi/penerapan)
Kadang – kadang di perdebatkan mengapa harus mulai dari teori – teori ekonomi abstrak yang tidak pernah di uji dengan realitas kehidupan ekonomi. Bagaimanapun juga, teori – teori ekonomi di rumuskan berdasakan prinsip – prinsip berfungsinya sistem
Persyaratan dan kemungkinan kesalahan dalam langkah –
langkah yang telah disebutkan satu persatu di atas tersebut bisa di gambarkan seperti kerangka berikut :
Spesifikasi Persyaratan : Memilih variable;
Menspesifikasikan hubungan atas dasar teori-teori ekonomi ( hipotesis).
Kemungkinan kesa;ahan :
Variabel bebas yang sesuai tidak dimasukkan;
Variabel bebas yang tidak sesuai dimasukkan; “Under identification”.
Rancangan statistic untuk mendapatkan data.
Penaksiran (Estimation) Persyaratan :
Penaksiran-penaksiran yang memiliki sifat-sifat: a. Unbiased b. Konsisten c. Efisien
dan d. sufficient
Kemungkinan kesalahan :
Penaksiran-penaksiran tidak memiliki sifat yang dibutuhkan sebagai akibat adanya otokorelasi, heteroskedastisitas, multikolinearitas di dalam sampel
Verifikasi (Pengujian)
Persyaratan :
langkah 3. Evolusi dari teori ekonomi atau hipotesis. Penolakan teori ekonomi jika teori tersebut tidak vald, dan membuat
hipotesis baru lalu mulai lagi dari langkah 1.
Kemungkinan Kesalahan :
Kesalahan pengujian dan tidak sesuainya engujian dengan verifikasi validitas hipotesis.
Penerapan:
Persyaratan:
Tujuan utama ekonometri adalah mendapatkan
ramalan (prediksi) yang dipercaya (untuk keperluan pengambilankebijakan ekonomi).
Kemungkinan kesalahan:
Peramalan menyimpang; bila ramalan tersebut digunakan untuk pengambilan kebijaksanaan, mengakibatkan kerugian bagi
kesejahteraan masyarakat.
Ekonometrika membantu dalam mencapai tiga tujuan berikut :
Membuktikan atau menguji validitas teori-teori ekonomi
(Verifikasi).
Menghasilkan taksiran-taksiran numeric bagi
koefisien-koefisien hubungan ekonomi yang selanjutnya bias
digunakan untuk keperluan kebijakan ekonomi (Penaksiran). Meramalkan nilai besaran-besaran ekonomi dimasa yang
Berbagai langkah yang digambarkan pada diagram diatas
merupakan langkah-langkah penting dalam metodologi penelitan ekonometri. Langkah-langkah tersebut harus diikuti oleh peneliti, jika mengharapkan hasil penelitiaan yang masuk akal.
Langkah 1 :
Langkah pertama dan paling penting dalam setiap penelitian ekonometri adalah menspesifikasikan model. Langkah ini meliputi penentuan :
1. Variabel bebas atau variable penjelas (explanatory variable) maupun variable terikat (dependent variable) yang akan dimasukkan dalam model.
2. Asumsi-asumsi a priori mengenai nilai dan tanda parameter (atas dasar kriteria teoritis) dari model.
3. Bentuk matematis dari model
Sebagaimana telah dijelaskan, spesifikasi dari model ekonometri harus didasarkan teori ekonomi.
Langkah 2
Langkah kedua yaitu penaksiran model dengan metode ekonometri yang tepat, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data berkaitan dengan variable-variabel yang masuk dalam model (runtun waktu atau silang tempat).
2. Meyelidiki ada tidaknya masalah multikolineritas.
4. Memilih satu teknik ekonometri yang tepat untuk penaksiran model.
Langkah 3 :
Pada langkah ini, model (yang telah ditaksir) dievaluasi atas dasar kriteria tertentu, untuk melihat apakah taksiran-taksiran tersebut dapat dipercaya. Evaluasi atau pengujian tersebut dimaksudkan untuk memutuskan apakah taksiran-taksiran terhadap parameter sudah “bermakna secara teoritis” (theoretically meaningful) dan “nyata secara statistic” (statistically significant). Digunakan tiga kriteria untuk evaluasi, yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria “a priori” Ekonomi
Kriteria ini ditentukan oleh prunsip-prinsip teori ekonomi. Jika nilai maupun tanda taksiran-taksiran itu harus ditolak, kecuali kalau ada alas an kuat untuk menyatakan bahwa dalam kasus khusus ini, prinsip-prinsip ekonomi tidak berlaku. Sehingga alsan-alasan untuk membenarkan taksiran yang berbeda dengan yang telah digariskan oleh teori ekonomi, harus dinyatakan dengan jelas.
1. Kriteria Statistik (First Order Test)
Kriteria ini ditentukan oleh teori statistic, termasuk koefisien korelasi dan standar deviasi atau kesalahan standar (standard error) dari taksiran.kuadrat dari koefisien korelasi, yang disebut :
standar, semakin kurang bias dipercaya taksiran itu, dan sebaliknya.
1. Kriteria Ekonometri (second order test)
Kriteria ini ditentukan oleh teori ekonometri. Pengujian dengan kriteria ini membantu dala menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan seperti “unbia sedness”, konsistensi “sufficiency”, dan sebagainya. Jika asumsi-asumsi teknik ekonometri yang diterapkan untuk menaksir parameter tidak dipenuhimaka taksiran-taksiran tersebut dianggap tidak memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan. Oleh karena itu asumsi tersebut berbeda-beda antara teknik ekonometri yang satu dengan teknik ekonometri yang lain. Maka berbagai kriteria
ekonometrika juga berbeda-beda untuk setiap metode. Misalnya, “Statistic-d Durbin Watson” adalah slah satu kriteria ekonometri yang digunakn untuk menguji taksiran, yaitu untuk menguji validitas dari asumsi nir-otokorelasi variable gangguan. Contoh lain adalah “pengujian” untuk menentukan syarat atau kondisi identifikasi suatu persamaan.
Ketiga kriteria tersebut diatas (teori ekonomi, statistic, dan ekonometri) harus diputuskan untuk menerima atau menolak suatu taksiran.
Langkah 4
Langkah terakhir adalah menguji kekuatan peramalan model. Salah satu tujuan utama ilmuekonometri adalah membuat
erat kaitannya dengan pilihan kebijakan. Dalam enyataan,
sebagian besar metode evaluasi kebijakn menyadarka pada tipe peramalan khusus. Oleh karena itu, kombinasi fungsi sebagai peramal (forecaster) dan pengambil keputusan (decision maker) seringkali terdapat pada orang yang sama atau suatu badan yang bertanggung jawab menangani masalah permasalahan peramalan atau evaluasi kebijakan.
Kiranya perlu sekali menguji kekuatan peramalan suatu model. Suatu model kadang-kadang terlalu peka (sensitive) terhadap perubahan sampel. Suatu model yang secara ekonomis benar, secara statistic dan ekonometri berarti (significant) untuk sampel tertentu (kurun waktu model itu ditaksir), namun model itu masih sangat lemah bila digunakan untuk meramal.. selain kepekaan model, kelemahan dalam peramalan bisa disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Nilai-nilai varibel bebas yang digunakan untuk meramal tidak akurat.
2. Taksiran-taksiran koefisiennya mungkin tidak benar karena kekurangan data.
Salah satu prosedur untuk menentukan kekuatan ramalan (forecasting power) suatu model adalah mencoba
(significant), maka disimpulkan kekuatan peramalan dari model itu lemah.
Seperti halnya dengan ilmu-ilmu yang lain, ilmu ekonometri juga dibedakan menjadi dua cabang, yaitu Ekonometri Teoritis dan Ekonometri Terapan.
Ekonometri teoritis berkaitan dengan pengembangan metode yang tepat untuk mengukur hubungn-hubungan ekonomi yang digambarkan oleh model-model ekonometri. Metode ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua elompok yaitu:
Metode atau teknik persamaan tunggal, diterapkanuntuk
satu hunungan (persamaan)
Metode atau teknik persamaan simultan, diterapkan untuk
seluruh persamaan dalam model secara simultan. Bidang ilmu ekonometri teorotis juga menerangkan asumsi-asumsi dari berbagai metode, sifat-sifat dan apa yang akan terjadi dengan sifat-sifat itu bila satu atau lebih asumsi-asumsi tidak dipenuhi.
Ekonomi terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonometri. Jadi mencakup penerapan (aplikasi) teknik-teknik ekonometri yang dikembangkan dalam ekonometri teoritis, pada berbagai bidng teori ekonomi untuk keperluan pengujian dan pembuktian teori dan peramalan.
Dewasa ini semakin banyak studi empiris dalam bidang
ekonometri. Penerapan ekonometri telah memungkinkan studi-studi tersebut mencapai hasil-hasil numeric yang sangat berguna bagi para perencana.
Ada dua bahan dasar utama dari berbagai studi ekonometri, yaiutu teori dan fakta. Berdasarkan dua sumber ini, ada dua pandangan yang saling bertentangan sebelum ekonometri
muncul. Pandangan pertama semata-mata memusatkan diri pada implikasi deduktif dari bangunan teori ekonomi yang telah
dipostulatkan sebelumnya. Isalnya teori klasik dan neoklasik tentang permintaan, produksi dan keseimbangan umum.
Sebaliknya ada pula yang mulai dengan membangun data-base dan mengembangkannya, kemudian diindusikan ke teori ekonomi. Termasuk dalam kelompok ini adalah statisisi ekonomi yang
menekankan perlunya menghimpun data makro seperti
pendapatan nasional beserta komponen- komponennya , serta data mikro seperti produksi setiap ektor ekonomi beserta
komponen- kompoinennya . Kedua ekstrim ini mempunyai kekuatan dan keberatan sendiri – sendiri.Pandangan yang bertolak teori sedikit sekali pedoman untuk
membangun teori.Namun akhir –akhir ini mulai disadari bahwa kedua pendekatan itu harus dilakukan secara bergantian.
teori dalam kehidupan empiris. Proses spesifikasi model ini dilaksanakan dengan menentukan variable – variable yang relevan dengan konsep yang digunakan serta nisbah variable – variable itu menurut system nisbah teorinya. Sejak dari penyusun teori sampai dengan penyusun model teoritis, ekonometri masih belum. Bagian ini masih merupakan porsi dari matakuliah“
Bangunan Teori”. Ekonometri mulai diperankan ketika model teoritis itu diturunkan menjadi modelekonometri.Aspek lain yang penting dari study ekonometri adalah fakta. Setelah model
ekonometri terbentuk , langkah berikutnya adalah
mengumopulkan fakta, yaitu aspek khusus dari kejadian –
kejadian nyata yang berkaitan dengan fenomena yang diamati. Fakta merupakan objek study empiris dari suatu ilmu. Disinilah pentingnya pemahaman batas – batas study dari setiap disiplin ilmu, karena tanpa pemahaman ini tidak mungkin seorang peneliti membatasi fakta yang harus dikumpulkan. Seorang
ekonom harus mengetahui bahwa yang menjadi objek study ilmu ekonometri berbeda dengan objek study sosiologi atau ilmu social yan g lainnya walaupun sama –sama mempelajari prilaku manusia dan masyarakat.Bisa saja kejadian yang diamati sama, namun aspek study yang di pelajari harus sesuai dengan batas – batas disiplin ilmu tersebut. Sebagai contoh ekonom akan lebih tertarik mengkaji aspek ekonomi dari kasus sengketa tanah dari pada aspek hokum yang menjadi bidang kajian ilmu hokum maupun aspek lain dari kajian ilmu sosial yang lain.
adalah pengembangan dari salah satu bagian dari teori statistik, yaitu teknik parametrika, kususnya regresi dan korelasi.
Umumnya karena keterbatasan waktu, tenaga ,dan dana,
estimasi model ekonometri dengan memakai sampel memberikan besaran – besaran yang disebut “ Statistik “. Nilai statistik ini hanya berlaku pada sampel. Persoalannya adalah apakah kesimpulan akan sampel itu berlaku bagi populasinya?untuk keperluan itu diadakan pengujian, yang dikenal sebagai “ Teknik Inferensi”. Jika sampel mempunyai besaran statistik, populasi mempunyai besaran yang disebut “Parameter”. Dalam bentuk teknik objektif maupun fungsi kendala pada dasarnya adalah model ekonometri yang telah diestimasi sebelumnya. Kedua lakukan dengan mensimulasi dari berbagai kebijakan dan
membuat prakiraan kondisional dari nilai variable relevan tertentu dimasa depan untuk setiap alternative.Atas dasar simulasi itu dapat dipilih alternative kebijakan yang paling baik. Ada berbagai programasi yang dapat dipelajari, namun secara umum dapat dikelompok dalam programasi linier dan programasi non linier. Biasanya untuk penjelasan setiap jenis programsi itu
menggunakan parameter- parameter tertentu yang dianggap diketahui. Namun sebenarnya parameter itu diestimasi dengan menggunakan kaidah – kaidah ekonometrika.
Kendati ketiga manfaat itu dipisahkan satu sama lain, namun sebagai tujuan analisis ketiganya berkaitan satu sama lain.
2.2 Metodologi Ekonometrika
Bagaimana sebenarnya orang melakukan study ekonometrika? Pada umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi berikut:
1. Membuat pernyataan teori atau hipotesis.
2. Mengumpulkan data
3. Menentukan model matematis dari teori tersebut
4. Menentukan model statistik , atau ekonometri dari teori tersebut
5. Menaksir parameter – parameter dari model ekonometri yang dipilih
6. Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model
7. Menguji hipotesis yang dihasilkan dari model
8. Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan
Sebagai ilustrasi terhadap metode metodologi ekonometrika ini, mari pertimbangkan pertanyaan berikut : Apakah keadaan
ekonomi mempengaruhi keputusan orang untuk memasuki angkatan kerja atau dalam hal ini, kesediaan mereka untuk
bekerja? Sebagai ukuran terhadap partisipasi angkatan kerja kita gunakan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dan sebagai ukuran terhadap keadaan ekonomi, misalkan kita menggunakan angka pengangguran (AP) data tentang AP dan TPAK diterbitkan secara berkala oleh pemerintah jadi, untuk menjawab pertanyaan diatas kita mengikuti langkah- langkah sebagai berikut:
1. Membuat Pernyataan Teori atau Hipotesis
tenaga kerja ada dua hipotesis yang saling berlawanan. Tentang pengaruh keadaan ekonomi terhadap kesediaan orang untuk bekerja yaitu hipotesis (Efek) tenaga kerja berkurang dan hipotesis (Efek ) tenaga kerja bertambah.
Keynes mengatakan :
“ The fundamental psychological law . . . is the men (women) are disposed, as a rule and on average, to increase their consumtion as their incomes increase, but not as much as the increase
income “.
Secara garis besar hukum tersebut menyatakan bahwa berdasarkan konsep rata-rata, apabila penghasilan orang meningkat, maka pengeluaran konsumsi orang itu juga akan meningkat, tetapi meningkatnya pemgeluaran konsumsi tidak lebih besar dari mengingkatnya penghasilan.
2. Mengumpulkan Data
Ada tiga jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan analisis empiris:
Data deret berkala (Time Serises)
belanja pemerintah).Data ini bersifat kuantitatif misalnya harga , pendapatan, jumlah uang beredar, ataupun kuantitatif misalnya menikah ataupun belum menikah, hitam atau putih.
Data lintas- sektoral (Cross Sectional)
Data lintas- sektoral adalah data tentang satu atau lebih variable yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, seperti data sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap sepuluh tahun sekali, survey pengeluaran konsumen yang pernah dilakukan oleh university of Michigan, Amerika Serikat dan survey pengumpulan pendapatan seperti yang biasa dilakukan oleh
lembaga- lembaga semacam Gallup dan Hanis di Amerika Serikat.
Data Kelompok
Data kelompok merupakan gabungan dari data deret berkala dan data lintas- Sektoral. Sebagai contoh, jika kita harus
mengumpulkan data tingkat pengangguran di sepuluh ngara selama dua puluh tahun maka data itu akan merupakan data kelompok, data tingkat penggangguran di masing – masing negara selama 20 tahun merupakan data deret berkala
sedangkan data tingkat penggangguran di 10 negara untuk satu tahun tertentu merupakan data lintas – sentral.
Untuk mengestimasi model ekonometrika dibutuhkan nilai-nilai numerik pada β0 dan β1. Untuk itu dibutuhkan data. Data agregat
tentang tingkat konsumsi dan tingkat penghasilan dan atau data tentang variabel – variabel ekonomi makro lainnya dapat
digunakan data riil, yaitu data yang telah disesuaikan dengan harga konstan tahun tertentu.
3. Spesifikasi Model Matematika
Apabila kita menganggap variabel penghasilan sebagai X dan variabel pengeluaran konsumsi sebagai Y, maka model
matematikanya adalah Y = f (X), atau dalam bentuk persamaan ditulis
Y = β0 + β1X,
Dimana β0 dan β1 merupakan parameter – parameter pada model
dan masing-masing menunjukan konstanta dan koefisien tangent alpha atau slope. Dalam teori itu β1 disebut marginal propensity to
consumtion (mpc) dan besarnya mpc adalah 0 < β1 < 1.
Y
β1 = mpc
β0
X
Sumbu vertikal (Y) menunjukan variabel dependen yaitu pengeluaran konsumsi. Sementara sumbu horizontal (X)
menunjukan variabel independen atau explanatory variabel yaitu tingkat penghasilan.
4. Spesifikasi Model Ekonometrika
Model matematika untuk fungsi konsumsi, mengasumsikan
konsumsi dan tingkat penghasilan disposable dari 500 kepala keluarga, tidak serta merta kita mengharapkan bahwa seluruh pengamatan terhadap responden tersebut akan terletak pada garis lurus seperti gambar di atas. Sebab disamping tingkat penghasilan, variabel – variabel lain ikut mempengaruhi
pengeluaran konsumsi, misalnya jumlah keluarga, umur anggota keluarga, factor budaya, agama dan lain-lain. Variabel – variabel tersebut kemungkinan besar memberi tekanan pengaruh
terhadap konsumsi. Sebagai upaya untuk memperhitungkan hubungan variabel – variabel ekonomi yang tidak bersifat pasti, hubungan deterministic pada fungsi konsumsi dimodifikasi menjadi :
Y = β0 + β1X + u
Dimana u yang dikenal sebagai gangguan (disturbance or erro) merupakan variabel random (stochastic). Variabel ini mewakili semua faktor yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi, namun tidak dinyatakan secara eksplisit dalam model.
5. Estimilasi Model Ekonometrika
Setelah data dikumpulkan dan siap dianalisis, tugas selanjutnya adalah mengestimasi parameter – parameter dari fungsi konsumsi tersebut. Angka – angka estimasi itu memberikan isi empiris dari fungsi konsumsi.
6. Pengujian Hipotesis
Dengan menganggap bahwa model yang tergambarkan itu merupakan perkiraan yang baik dari realitas, maka perlu dikembangkan suatu kriteria yang cocok untuk menentukan apakah hasil – hasil estimasi yang diperoleh sesuai dengan
diuji dengan menggunakan hasil – hasil estimasi. Menurut Keynes, nilai mpc diharapkan positif dan lebih kecil dari satu.
7. Peramalan
Jika model yang dipilih telah menghasilkan penegasan sebagaimana yang diharapkan teori, maka kita dapat
menggunakan model itu untuk peramalan nilai – nilai ke depan variabel dependen atau variabel Y berdasarkan nilai – nilai harapan ke depan dari variabel independen X.
Ekonometri mengkonsumsikan setiap hubungan ekonomi sebagai hubungan statistik yaitu ada gangguan (disturbances) dalam pola – pola perilaku pasti seperti yang di gariskan oleh teori ekonomi atau ekonomi matematik. Banyak alasan mengapa ekonometri mengasumsikan ada faktor gangguan dalam hubungan –
hubungan pasti sehingga menjadi hubungan statistik selain itu, metode – metode ekonometri memberikan nilai – nilai numerik koefisien hubungan – hubungan pasti sehingga menjadi hubungan ekonomi. Nilai – nilai ini sangat di perlukan dalam pengambilan keputusan kebijakan
Ekonomi matematik tidak menghasilkan nilai – nilai numerik dengan mengkombinasikan formula matematik dari teori data empiris, ekonometri memberikan jalan untuk beralih dari
kerangka teori abstrak ke hasil hasil numerik dalam kasus – kasus nyata. Dengan demikian,ekonometri menjembatani hubungan – hubungan pasti dalam teori ekonomi dengan hubungan –
Seperti telah di ketahui, statistik berkaitan dengan pengumpulan data, kemudian mentabulasikan dalam bentuk yang di inginkan dan menyelidiki hubungan antara variabel – variabel ekonomi yang di pelajari jadi statistik ekonomi terutama menyajikan aspek deskriptif teori ekonomi .seperti halnya dalam kasus ekonomi matematik, statistik juag tidak menghasilkan nilai – nilai numerik bagi parameter – parameter yang terkandung dalam hubungan – hubungan ekonomi meskipun demikian, statistik menyediakan data numerik ekonometri sehingga hubungan – hubungan antara besaran – besaran ekonomi menjadi nyata.
Statistik ekonomi berbeda dengan statistik matematik. Statistik matematik (statistik modern atau statistik infernsi ) di dasarkan pada teori probabilitas, bekerja melalui metode – metode
pengukuran yang di bangun atas dasar percobaan atau
eksperimen terkendali atau terancam sacar cemat. Metode – metode statistik tersebut tidak dapat di terapakan dalam hubungan – hubungan ekonomi, karena metode percobaan semacam itu tidak dapat di rancang dalam fenomena ekonomi (kecuali dalam beberapa kasus, misal eksperimen pertanian atau sksperimen industri). Namun, ide – ide dasar dari statistik
matematik dapat di terapkan dalam ekonometri,asalkan tidak di terapakan secara membabi – buta. Metode – metode iitu di
terapakan setelah di adaptasi untuk perilaku random ( tau perilaku stokastik) yang terdapat dalam masalah – masalah
ekonomi. Metode – metode statistik yang telah di sesuikan inilah yang di sebut “ metode – metode ekonometri”
memberikan ketepatan dan kecermatan,sedangka nstatistik memberikan “darah hidup” atau bahan baku bagi ekonometri yang merupakan cabang ilmu yang baru.
Peran matematik ekonomi dalam permodelan ekonometri cenderung untuk menyatakan teori ekonomi dalam hubungan secara matematis yang tentunya sudah lebih spesifik lagi hubungannya bila di bandingkan dengan hubungan yang di nyatakan secara verbal yang berdasarkan teori ekonomi.
Intinya ekonometri merupakan ilmu sosial yang menerapkan peralatan teoriekonomi, matematik, dan statistik inferensi untuk menganalisis fenomena ekonomi.
2.3 Peran Ekonometrika dalam Bidang
Ekonomi
Tidak bisa di pungkiri ekonomertika tentu sangat penting dalam riset ekonomi. Sebagaimana secara sederhana, ekonometrika berarti pengukuran indikator ekonomi. Meskipun pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep – konsep ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB), pengguran – pengguran, inflasi, impor dan ekspor sangatlah penting. Namun ruang lingkup ekonometrika jauh lebih luas. Mengingat bahwa riset di bidang ekonomi, keuangan, manajemen, pemasaran dan disiplin ilmu terkait lainnya kini semakin bersifat kuantitatif. Tentulah peran ekonometrika sangat penting dalam hal ini. Ekonometri
permintaaan turun, katakanlah 100 unit maka kita bukan hanya menegaskan tentang kaidah permintaan, kenaikan dalam proses tersebut kita juga memberika taksiran angka – angka mengenai hubungan antara kedua variabel – harga dan jumlah permintaan atau kuantitas . ekonometrika seperti telah di nyatakan
sebelumnya, sangat berkepentingan terhadap verifikasi empiris teori ekonomi sebagaimana akan kita ketahui segera, pakar ekonometrika sering menggunakan model – model matematis yang di ajukan oleh pakar matematika ekonomi namun
menepatkan model – model matematis yang di ajukan oleh pakar matematika ekonomi namun menempatkan model – model ini dalam bentuk sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan pengujian empiris.
Statistika ekonomi terutama berkenaan dengan
pengumpulan,pengolahan dan penyajian data ekonomi dalam bentuk grafik,diagram, dan tabel. Ini merupakan tugas pakar statistika ekonomi. Mereka mengumpulkan data tentang PDB, kesempatan kerja, pengguran, harga- harga dan sebagainya. Kendati statistik matematik menyediakan banyak perangkat yang dpata di gunakan bagi pengujian teori ekonomi, namun pakar ekonometrika sering memerlukan metodologi khusus karena sebagian besar data ekonomi bersifat unik, yakni bahwa data tersebut tidak selali di hasilkan melalui suatu eksperimen yang terkendali. Seperti pakar di bidang meteorologi, pakar
ekonometrika umumnya tergantung pada data yang tidak dapat di kendalikan secara langsung. Jadi, data tentang konsumsi
ekonometrika mengambil data ini apa adanya. Hal ini
menimbulkan persoalan – persoalan khusus yang biasanya tidah di hadapi dalam statistik matematik. Lagi pula data semacama iti mungkin mengadung kesalahan pengukuran taau mungkin juga pembulatan dan pakar ekonometrika mungkin perlu
mengembangkan metode analisis khusus guna mengatasi maslaah kesalahan pengukuran tersebut.
Bagi mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis) ada alasan pragmatis dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah lulus dalam melakukan pekerjaanya mungkin saja mereka di minta untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga dan
jumlah jumlah uang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pakar
ekonomi sering di minta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat (DPR) maupun daerah (DPRD) untuk kepentingankien
mereka ataupun kepentingan sebagian besar masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas mengadilkan harga BBM dan listrik mungkin di minta untuk menilai damapk kenaikan harga yang di usulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik sebelum komisi tersebut
menyetujui kenaikkan harga BBM dan listrik dalam situasi semacam ini , pakar ekonomi mungkin perlu mengembangkan fungsi permintaan akan listrik yang akan memungkinkannya untuk menaksir elastisitas harga atas permintaan dalam hal ini persentase perubahan jumlah yang di minta utuk setiap
Cukup beralasan jika di katakan bahwa ekonometrika telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam ilmu ekonomi dan bisnis.
Terlepas dari penampilan yang meyakinkan di tambah dengan konsistensi logikanya, tidak satupun teori dapat mempertahankan keampuhannya tanpa pengujian empiris dan ekonometri
membantu pengujian empiris semacam itu.
Di awal –awal perkembangan teori ekonomi para pakar ekonomi yang hanya duduk di belakangmeja (armchair economist)
mungkin telah berspekulasi ,melalui prosedur deduktif,,mengenai kkutan – kekuatan yang menentukan harga –
harga,produksi,investasi,kesempatan kerja dan sebagainya tanpa perduli kemampuan teori – teorinya untuk bertahan terhadap pengujian empiris yang rumit. Dengan kata lain,teori – teori ekonomi yang dibangun dalam tingkat abstrak belum teruji oleh kenyataan ekonomi.
Tujuan utama ekonometri yaitu membuktikan teori – teori
ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan memutuskan seberapa jaauh suatu teori ekonomi mampu menjelaskan perilaku nyata darin satuan – satuan ekonomi.
Ekonometri berkaitan dengan analisis terhadap nilai atau pengukuran aktivitas ekonomi. Berkaitan dengan analisis terhadap nilai atau pengukuran akitivitas ekonomi.berbagao teknik ekonometri di terapkan dalam uasaha mendapatkan teksiran – taksiran yang dapat dipercaya (reliable) mengenai
koefisien – koefisien tiu, bergagai parameter teori ekonomi di evaluasi. Misalnya, ekonometri menghasilkan taksiran –taksiran tentang elastisitas koefisien multiplier ,koefisien teknik
produksi,biaya pengetahuan mengenai seluruh koefisien
semacam itu sangat bermanfaat untuk merumuskan kebijakan – kebijakan ekonomi.
Contoh : seorang produsen memperkirakan bahwa permintaan akan produknya relatif inelastis akan sangat berguna bagi si produsen untuk mengetahui dalam suatu batas probabilitas
tertentu, elasisitas permintaan berkisar antara -3 dan -5. Dengan koefisien sebesar itu tidak akan menurunkan harga produknya karena dengan menurunkan harga, penerimaan peruasaan berkurang.
Ekonomteri memberikan taksiran elastisitas semacam itu
pengetahuan mengenai elastisitas permintaan dan penawaran memungkinkan taksiran beban pembayaran pajak penjualan kepada pemerintah. Siapakah yang paling banyak menanggung beban pajak penjualan konsumen atau produsen ? berapa
besarnya ? jawaban terhadap semua pertanyaan itu di berikan oleh ekonometri. Penaksiran fungsi – fungsi produksi banyak
manfaatnya, misalnya membandingkan produktivitas tenaga kerja dan kapital berbagai perusahan atau industri memberikan
pengetahuan mengenai “ skala usaha” (economies of scale) industri yang di pelajari contoh – contoh ekonometri dalam perumusan kebijakan ekonomi.
hubungan ekonomi, juga di guanakn untuk meramal (forecasting) pada masa sekarang ini, “peramalan” menjadi semakin penting, baik untuk pengetahuan aktivitas ekonomi di negara – negara maju.
Contoh : berdasarkan taksiran MPC (marginal propensity to
consume) angka pengganda (multiplier) investasi dapat di hitung dengan rumus yang sederhana : K=1/(1-MPC) dengan kenaikan investasi tertentu, bisa di ramalkan kenaikkan penghasilan
nasional (dengan asumsi hal lain tetap sama) dalam batas – batas probabilitas tertentu.jika nilai ramalan kenaikkan penghasilan nasional lebih rendah dari yang di targetkan, maka pemerintah harus mengambil kebijakan lain untuk mencapai target tersebut dengan demikina “ peramalan “ sangat bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dalam memutuskan apakah perlu mengambil kebijakan lain untuk mempengaruhi variabel-variabel ekonomi yang bersangkutan.
Dalam suatu kebijakan pemerintah juga dapat mengunakan model ekonometri. Misalnya saja diperoleh model yang
menggambarkan pengeluaran belanja negara dan pendapatan negara seperti pada model berikut :
Belanja Negara = 4 + 0,65 Pendapatan Negara
Model ekonometri juga dapat digunakan untuk pemasaran produk sebuah perusahaan susu untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun (balita) membuat suatu model yang menggambarkan hubungan antara jumlah balita dan produk yang terjual pertahun (dalam ribuan kaleng) sebagai berikut :
Produk = 10 + 0,2 Balita
Jika dalam 1 tahun diperkirakan terjadi penambahan balita sebesar 1 juta jiwa, maka dapatlah dihitung, berapa besarnya peningkatan produksi perusahaan susu tersebut pertahun untuk memenuhi permintaan pasar, yaitu 0,2 x 1000 kaleng x 1 juta = 200 juta kaleng susu. Dapat terlihat, walau persamaan yang paling sederhana sekalipun, ternyata mempunyai banyak manfaat.
Setelah melihat beberapa contoh yang diberikan di atas, kiranya dapat diketahui betapa bermanfaatnya penerapan ekonometrika dalam berbagai bidang ilmu. Model persamaan yang sangat sederhana sekalipun dapat memberi informasi yang tidak sedikit jika pembuatan model sangat mengerti permasalahan yang
dihadapi. Oleh karena itu, sangatlah ideal bila seseorang yang telah menguasai suatu bidang ilmu, juga menguasai ilmu
ekonometri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekonometri sangatlah penting dalam riset ekonomi.
2.4 Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
dan Kaitannya dengan Ekonometrika
dengan ekonomi. Misalnya konsep-konsep mengenai produk domestik bruto (PDB), pengangguran, inflasi, impor, ekspor, kesempatan kerja, harga-harga dan sebagainya.
Dengan memahami, mempelajari, dan melatih skill keilmuan ekonomi, pastilah kita akan menjadi profesional, karena kita bisa melakukan segala hal tentang ekonomi berdasarkan ilmunya. Dimasa kini tidak sedikit orang yang melakukan segala sesuatu tidak dengan ilmunya, sehingga bisa terjadi kesalahan.
Segala sesuatu akan menghasilkan hasil yang lebih baik atau maksimal jika dilakukan dengan dasar keilmuan yang kuat, dimana selain dia mempelajari ilmu tersebut dia juga
memahaminya dan mampu melatih skillnya dalam keilmuan tersebut, dalam bidang ekonomi khususnya.
Ilmu ekonomi juga merupakan salah satu ilmu yang terdapat dalam ekonometrika, dimana ilmu ekonometrika itu berkaitan dengan penaksiran empiris dari hubungan-hubungan ekonomi. Dengan cara tertentu, ekonometri merupakan suatu tipe khusus analisis dalam penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi
dirumuskan secara matematik dan dikombinasikan dengan ukuran empiris fenomena ekonomi.
penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pada prakteknya jika kita melakukannya berdasarkan keilmuan
ekonomi yang kita miliki tentulah akan lebih baik, dan pekerjaan kita pun akan dipercaya kebenarannya dan akan dihargai dan dipakai. Terbukti bahwa pakar ekonomi sering diminta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat (DPR) maupun daerah (DPRD) untuk kepentingan klien mereka ataupun kepentingan sebagian besar masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas mengendalikan harga BBM dan listrik mungkin diminta untuk menilai dampak kenaikan harga yang diusulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik sebelum komisi tersebut menyetujui keniakan harga BBM dan listrik. Dalam situasi semacam ini, pakar ekonomi mungkin perlu mengembangkan fungsi permintaan akan listrik, yang akan
memungkinkannya untuk menaksir elastisitas harga atas
permintaan, dalam hal ini, persentase jumlah perubahan yang diminta untuk setiap persentase perubahan harga.
Kendati seperti itu, pengambilan keputusan ekonomi pada
umumnya selalu didasarkan pada dugaan tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Karena itu pengambilan keputusan ekonomi tidak pernah bersifat pasti sebab dugaan masa yang akan datang juga tidak pernah pasti. Seorang pengusaha harus tahu berapa banyak produk yang akan
pengusaha tersebut. Demikian pula dengan pemerintah maupun individu-individu. Keputusan – keputusan ekonomi yang diambil terpaksa dibuat atas dasar asumsi tertentu sehubungan dengan tidak diketahuinya faktor-faktor masa yang akan datang dengan pasti.
Dalam hal ini ekonometri dapat membantu dengan menyediakan alat-alat yang diperlukan, khususnya bagi pembuatan keputusan yang menyangkut masa yang akan datang (forecasting, prediksi dan sebagainya). Kecuali itu ekonometri juga dapat membantu bagi pembuatan keputusan, itu dengan kemampuannya untuk menyediakan alternatif – alternatif. Melalui teknik simulasi dapat dianalisis akibat – akibat apa yang dapat timbul dari pemilihan alternatif – alternatif tersebut. Disamping itu ekonometri masih pula dapat dipakai untuk analisa stuktural, hubungan antara sektor, dan sebagainya. Ekonometri telah banyak membantu mengubah perumusan hubungan konsumsi – konsumsi
pendapatan dengan analisis stuktural kelambanan yaitu melalui penemuan yang menyatakan bahwa tanggapan konsumsi karena berubahnya pendapatan – aktiva tidaklah seketika tetapi ada kelambanannya, dalam arti bahwa bila pendapatan bulan ini
turun konsumsi tidaklah ikut turun juga pada bulan ini tetapi baru akan turun bulan depan ataupun bulan – bulan berikutnya
tergantung pada lamanya kelambanan itu.
perusahan dan berapa besar intensitas pengaruhnya. Jadi ekonometri dapat dan telah banyak menyumbang bagi pengembangan teori ekonomi baik melalui penyempurnaan teorema-teorema yang sudah ada maupun teorema – teorema baru. Sangat jelaslah bahwa ternyata ilmu ekonomi berhubungan sangat erat dengan ilmu ekonometrika keduanya bila dikaitkan satu sama lain akan mampu menjelaskan fenomena – fenomena ekonomi.
Diawal – awal perkembangan teori ekonomi, para pakar ekonomi yang hanya duduk di belakang meja mungkin telah berspekulasi, melalui prosedur deduktif, mengenai kekuatan – kekuatan yang menentukan harga – harga, produksi, investasi, kesempatan kerja dan sebagainya tanpa peduli kemampuan teori – teorinya untuk bertahan terhadap pengujian empiris yang rumit. Dengan kata lain, teori – teori ekonomi yang dibangun dalam tingkat abstrak tentu belum teruji oleh kenyataan ekonomi.
Tujuan utama ekonometri yaitu membuktikan teori – teori
ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan memutuskan seberapa jauh suatu teori ekonomi mampu
menjelaskan perilaku nyata dari satuan-satuan ekonomi. Akan sangat profesional jika kita bisa memahami, mempelajari dan melatih skill tentang keilmuan ekonomi. Selain dapat
mempermudah dalam mengambil keputusan dalam sejumlah permasalahan ekonomi, keabsahan hasilnyapun dapat dipercaya (reliable).
pengukuran aktivitas ekonomi. Berbagai teknik ekonometri diterapkan dalam usaha mendapatkan taksiran – taksiran yang dapat dipercaya (reliable) mengenai hubungan koefisien –
koefisien hubungan – hubungan ekonomi. Berdasarkan koefisien – koefisien itu, berbagai parameter teori ekonomi di evaluasi.
Misalnya ekonometri menghasilkan taksiran-taksiran tentang elastisitas, koefisien multiplier, koefisien teknis produksi, biaya marginal, penghasilan marginal, dan sebagainya. Pengetahuan mengenai seluruh koefisien semacam itu sangat bermanfaat dalam merumuskan kebijakan – kebijakan ekonomi.
Contoh : Seorang produsen memperkirakan bahwa permintaan akan produknya relatif inelastis. Akan sangat berguna bagi si produsen untuk mengetahui, dalam suatu batas probabilitas
tertentu, elastisitas permintaan berkisar antara -3 dan -5. Dengan koefisien tersebut sebesar itu, tidak akan menurunkan harga produk karena dengan menurunkan harga, penerimaan
perusahaan berkurang.
Dengan mempelajari ilu ekonomi itu akan lebih mempermudah kita dalam mengambil keputusan, meramalkan, serta betul-betul memahami fenomena-fenomena ekonomi. Kita tidak akan pernah bisa lepas dari segala hal yang berkaitan dengan ekonomi.
Hampir setiap hari, bahkan setiap saat kita melakukan kegiatan ekonomi. Jika kita mengetahui teori-teorinya tentulah kita kan profesional dalam menyikapi persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan ekonomi.
ekonomi dan manajemen, karena kelak jika mereka bekerja maka akan secara langsung terjun dalam kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi. Dalam pekerjaannya nanti mungkin saja kita akan diminta untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga, dan jumlah uang yang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran ataupun elastisitas suatu produk, menentukan harga-harga, produksi, investasi, kesempatan kerja,
pengangguran dan lain sebagainya. Sangat banyak hal yang
berkaitan dengan ilmu ekonomi, tinggal bagaimana kita menelaah dan mengkajinya agar sesuai dengan pengaplikasiannya maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan malah
melenceng dari apa yang diharapkan, karena justru itu akan mempersulit kita dalam menghadapi fenomena-fenomena
ekonomi yang terjadi. Solusi yang tepat dalam hal ini adalah kita sebagai pelaku ekonomi harus profesional yaitu dengan cara memahami, mempelajari, dan melatih skill keilmuan ekonomi.
BAB III
KESIMPULAN
mengumpulkan data, menentukan model matematis dari teori tersebut, menentukan model statistik , atau ekonometri dari teori tersebut, menaksir parameter – parameter dari model ekonometri yang dipilih, memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model, menguji hipotesis yang dihasilkan dari model, dan
menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa ekonometrika memiliki banyak peran dalam bidang ekonomi, misalnya dalam melakukan
pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep – konsep ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB), pengguran – pengguran, inflasi, impor dan ekspor sangatlah penting. Dan tentunya dengan mempelajari ilmu ekonomi itu juga memiliki banyak manfaat terutama ada pula kaitannya dengan ekonometrika, manfaatnya antara lain kita akan lebih professional dalam melakukan
pekerjaan yang berkaitan dengan ilmu ekonomi maupun ekonometrika, contohnya dalam melakukan pekerjaan
meramalkan penjualan, tingkat suku bunga dan jumlah jumlah uang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk.
DAFTAR PUSTAKA
Aroef, D. M. (1991). Ekonometrika Terapan 1. Bandung: Tarsito. Gujarati, D. (2006). Dasar – Dasar Ekonometrika. Jakarta:
Erlangga.
Nachrowi, N. D. (2005). Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta: PT Raja Grafindo Press.
Sumodiningrat, G. (2002). Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE.
Yuwono, P. (2005). Pengantar Ekonometri. Yogyakarta: Andi.