• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN A.Sejarah Perusahaan 1. Gambaran Umum Kota Medan a. Gambaran Umum - Sistem Dan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Med

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN A.Sejarah Perusahaan 1. Gambaran Umum Kota Medan a. Gambaran Umum - Sistem Dan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Med"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN

A.Sejarah Perusahaan

1. Gambaran Umum Kota Medan a. Gambaran Umum

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera

Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis

secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan

sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan

pemerintah daerah.

Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab

berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat

dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia,

Singapura dan lain-lain.

Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki

pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah

penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai

2.083.156 jiwa.

Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang

didominasi sector tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang

(2)

b. Paradigma Baru Fungsi dan Peran Pemerintah Kota

Diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 ternyata telah membawa

perubahan, baik secara filosofis maupun administrative penyelenggaraan

Pemerintahan Kota. Secara filosofis, diberlakukannya Undang–undang tersebut

membawa implikasi bahwa:

1. Semua persoalan diselesaikan di tingkat lokal.

2. Semua daerah harus berkembang dengan prakarsa, kreativitas dan inovasi

daerah masing- masing.

3. Merubah pandangan kesatuan, dari yang semula harus sama menjadi

pengakuan adanya keanekaragaman, sebagai potensi bangsa/daerah.

4. Adanya pergeseran dari yang semula dominasi Eksekutif menjadi

keseimbangan dengan Legislatif.

5. Perlunya partisipasi masyarakat yang dinamis dalam pengelolaan

pemerintahan dan pembangunan kota.

Secara administratif, otonomi daerah juga dimaknai adanya pergeseran

kewenangan dari yang semula dominasi pusat kepada daerah, dan dari yang

semula dominasi daerah kepada masyarakat. Perubahan tersebut juga harus

dimaksimalkan adanya pergeseran dalam paradigma pembagunan kota.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunanan kota tersebut diantisipasi

dengan merumuskan apa yang disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM).

Kota Medan lima tahun kedepan, dengan menetapkan Pemerintah Kota,

(3)

2. Sejarah Ringkas Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan

Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang

kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

pokoknya mengelola keuangan pemerintah kota medan. Mengingat pada saat itu

potensi tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu

kompleks maka bagian keuangan kota medan terdiri dari 5 sub bagian yaitu

anggaran, perbendaharaan, gaji, verifikasi, dan pembukuan.

Dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan

penduduk kota medan, maka melalui peraturan daerah kota medan No. 2 Tahun

2011 tentang perubahan Atas Perda No. 3 tahun 2003 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, bagian keuangan

sekretariat daerah kota medan yang terdiri dari 5 bagian tersebut ditingkatkan

menjadi badan pengelola daerah keuangan yang tugas pokoknya mengelola

keuangan pemerintah kota medan.

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan yang mampu sebagai

konteks pelayanan publik dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang

baik (good governance). Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan

daerah yang bertujuan penataan organisasi perangkat daerah yang profesional dan

berkualitas dalam sistem dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah sebagai sarana pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan

daerah. Penataan organisasi perangkat daerah yang profesional guna pengawasan

dan akuntabilitas, kualitas serta penyusunan pelaporan dan pengelolaan keuangan

daerah. Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan berkeinginan agar setiap

(4)

baik, berdayaguna dan berhasil guna yang didukung dengan Kelembagaan

Perangkat Daerah yang efektif dan efisien sehingga dapat terwujud pelayanan

Pemerintah Kota Medan yang prima sesuai dengan sistem dan prosedur

pengelolaan keuangan serta standard operasional dan prosedur (SOP).

Organisasi BPKD, terdiri dari:

A. Badan

B. Sekretariat, membawahkan:

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program.

C. Bidang Anggaran, membawahkan:

a. Sub Bidang Pendapatan;

b. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung;

c. Sub Bidang Belanja Langsung.

D. Bidang Perbendaharaan, membawahkan:

a. Sub Bidang Gaji;

b. Sub Bidang Belanja;

c. Sub Bidang Verifikasi dan Kas.

E. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:

a. Sub Bidang Akuntansi;

b. Sub Bidang Pelaporan.

F. Unit Pelaksana Teknis (UPT);

(5)

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) berdiri pada tanggal 28

Desember 2011. Visi dan Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah diterapkan

mulai 2011-2015. Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi BPKD:

1. Visi BPKD Kota Medan

Visi BPKD Kota Medan dirumuskan untuk mendukung visi dan misi Kota

Medan. Upaya untuk mewujudkan keberhasilan visi ini tentunya sangat

ditentukan oleh kinerja dan peran Aparatur Pemerintah Kota Medan.

BPKD Kota Medan berkeinginan agar setiap Aparatur Pemerintah Kota

Medan berkemampuan melaksanakan tugasnya dengan baik, berdaya guna, dan

berhasil guna yang didukung dengan Kelembagaan Perangkat Daerah yang efektif

dan efisien, sehingga dapat terwujud pelayanan Pemerintah Kota Medan yang

prima sesuai dengan sistem dan prosedur pengeloaan keuangan serta standar

operasional dan prosedur (SOP).

Sejalan dengan visi dan misi Kota Medan, maka visi BPKD Kota Medan

Tahun 2011-2015 sebagai berikut:

“ TERWUJUDNYA SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH KOTA MEDAN YANG PROFESIONAL, BERWAWASAN MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN YANG SISTEMATIS, EFISIEN DAN EFEKTIF ”

Rasionalitas visi BPKD Kota Medan sebagaimana di atas adalah sebagai berikut:

a. Terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran yang professional

Pelayanan administrasi yang profesional sebagai unsure yang utama dalam

menjalankan fungsi pemerintah dalam pengaturan/Regulasi maupun fungsi

(6)

rangka menumbuhkembangkan pembangunan masyarakat, khususnya untuk

menjawab permasalahan dan peluang pada era globalisasi sekarang ini. Untuk

memungkinkan Pemerintah Kota Medan mampu mengambil bagian dalam proses

globalisasi yang telah terjadi pada seluruh aspek kehidupan manusia, salah satu

faktor penting yang harus dimiliki oleh Pemerintah Kota Medan adalah sumber

daya aparatur yang profesional dengan meningkatkan mutu pelayanan

administrasi.

b. Sumber daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang berwawasan manajemen pengelolaan keuangan

Sumber daya aparatur yang profesional dimaksud adalah sumber daya

aparatur yang memiliki intelektualitas dan kompetensi dalam hal merencanakan,

melaksanakan, dan mengendalikan proses pembangunan Kota Medan sekaligus

dapat segera merespon tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini akan

berimplikasi pada terbentuknya sumber daya aparatur yang bersih, berwibawa,

bermoral yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya.

Faktor-faktor tersebut akan berkembang sejalan dengan aparatur Kota

Medan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan spesialisasi sesuai

bidang tugasnya untuk menciptakan kualitas sumber daya aparatur serta

peningkatan pengetahuan bagi aparaturnya. Dengan demikian akan

memungkinkan Pemerintah dan masyarakat Kota Medan secara bersama mampu

mencapai keberhasilan dengan baik dalam pembangunan Kota sebagaimana Visi

dan Misi Kota Medan yaitu:

(7)

c. Sumber daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang berpengabdian

Bahwa pada era globalisasi sekarang semakin terasa luasnya cakupan

pembangunan yang harus dilaksanakan. Namun demikian dalam proses

pembangunan untuk melayani semua kebutuhan tersebut hanya dapat kita lakukan

secara bertahap. Dalam pembangunan dan pembinaan sumber daya aparatur

khususnya dan masyarakat pada umumnya juga dilaksanakan dalam kerangka

membangun persatuan dan kesatuan Bangsa.

Oleh karena itu, profesionalisme sumber daya aparatur yang akan

diwujudkan tersebut tidak semata hanya membangun kualitas, kompetensi,

menguasai ilmu, dan teknologi tetapi juga sangat penting memiliki integritas dan

rasa pengabdian untuk membangun bangsa dan negara melalui pembangunan

daerahnya. Dengan demikian perbedaan kecepatan pencapaian kemajuan

pembangunan antar daerah menjadi sebuah tantangan dan masukan untuk

perbaikan kebijakan dan kinerja ke arah yang lebih baik ke depan, sehingga

penerapan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengelolaan

keuangan daerah dan meningkatnya kualitas pelayanan aparatur.

d. Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Bahwa dalam rangka pencapaian sistem pelaporan kinerja dan keuangan

diperlukan pembinaan sumber daya aparatur yang mampu berdaya guna untuk

menunjang peningkatan sistem capaian kinerja. Oleh karena peningkatan capaian

kinerja dan keuangan bermuara dari kualitas sumber daya aparatur yang

kompetensi, menguasai perkembangan ilmu, dan teknologi tetapi juga sangat

penting memiliki integritas dan rasa pengabdian untuk membangun bangsa dan

(8)

pencapaian kemajuan pembangunan antar daerah menjadi sebuah tantangan dan

masukan untuk perbaikan kebijakan dan kinerja ke arah yang lebih baik.

Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sehingga dapat

meningkatnya kualitas dan sistem pelaporan.

e. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah

BPKD Kota Medan yang mampu sebagai konteks pelayanan publik dalam

rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance).

Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang bertujuan

penataan organisasi perangkat daerah yang profesional dan berkualitas dalam

sistem dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai sarana

pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah. Penataan

organisasi perangkat daerah yang profesional guna pengawasan dan akuntabilitas,

kualitas, serta penyusunan pelaporan dan pengelolaan keuangan daerah.

2. Misi BPKD Kota Medan

Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan merupakan

sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah dan pihak-pihak lain yang

berkepentingan agar harapan yang dicitacitakan pada masa mendatang akan

tercapai. Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) tersebut yaitu:

1. Meningkatkan transparansi, efisiensi, dan efektifitas pengelolaan keuangan

daerah Kota Medan.

2. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui teknologi

yang lebih baik.

3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Struktur Organisasi Perangkat

(9)

Dalam mencapai visi organisasi tersebut, Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD) Kota Medan merumuskan misi organisasi sebagai tugas utama

yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi dalam kurun waktu

tertentu. Ketiga misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan di

atas dapat dijelaskan dengan rasionalitas sebagai berikut:

A. Peningkatkan pelayanan administrasi perkantoran dan pelayanan Aparatur Pemerintah Kota Medan

Dengan terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana administrasi

perkantoran merupakan penunjang kelancaran tugas-tugas pelayanan bagi aparatur

sebagai aparatur Pemerintah Kota Medan yang berdaya guna dan berhasil guna

sesuai dengan sumber daya manusia (SDM) maka pelayanan administrasi dan

aparatur dapat berjalan sesuai program dan rencana kerja yang telah disusun dan

dapat menerapkan mutu pelayanan administrasi serta peningkatan kualitas

pelayanan publik.

a. Meningkatkan transparansi, efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan daerah Kota Medan

Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD) Kota Medan harus memiliki manfaat tepat yang berbasis

kinerja, sehingga aparatur pemerintah semakin memiliki pengetahuan,

keahlian, keterampilan, maupun pengalaman yang sesuai dengan ruang

lingkup wewenang. Tanggung jawab yang diemban sesuai prinsip-prinsip

penyelenggaraan pemerintahan khususnya bidang pengelolaan keuangan

(10)

b. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui teknologi yang lebih baik.

Terkait dengan salah satu tujuan organisasi Pemerintah Kota Medan untuk

meningkatkan kualitas, kuantitas, dan pemerataan pelayanan umum

Pemerintah Kota Medan kepada masyarakat, maka disadari bahwa pada

prakteknya, tujuan itu hanya dapat tercapai oleh sumber daya aparatur

Pemerintah Kota Medan yang secara langsung berinteraksi dengan sistem

teknologi yang harus diketahui oleh aparatur dan menyadari tugas pelayanan

yang harus dilakukannya. Oleh karenanya, motivasi, disiplin, dan kualitas

sumber daya aparatur sangat dibutuhkan guna mendukung penerapan

penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah yang good governance.

c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas struktur organisasi Perangkat Daerah Kota Medan

Bahwa untuk dapat tercapainya tujuan organisasi Kinerja organisasi akan

selalu ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia dalam organisasi yang

bersangkutan disamping adanya peran penting faktor-faktor lain. Oleh karena

itu, peningkatan kinerja sumber daya aparatur Pemerintah Kota Medan mutlak

harus dilakukan.

Dalam batasan misi di atas, peningkatan kinerja aparatur dapat terlepas

dari makna peningkatan produktifitas kerja aparatur Pemerintah Kota Medan

sehingga terbebas dari pemborosan dan ketidakefisienan.

Menempatkan aparatur pada suatu gugus kerja yang jelas, peningkatan

karier, dan kesejahteraan yang sesuai dengan prestasi aparatur, kepuasan kerja,

(11)

merupakan faktor-faktor yang secara simultan berkorelasi dalam proses

peningkatan kinerja sumber daya aparatur Pemerintah Kota Medan.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan /

keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk

mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi

dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan

dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan

melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

dicapai. Struktur organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan

(BPKD) Kota Medan.

C. Uraian Tugas Badan Pengelola Keuangan Daerah

Tugas pokok dan fungsi dari organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) terdiri dari:

1. Kepala BPKD

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dipimpin oleh kepala Badan

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Sekretaris Daerah. Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) mempunyai tugas

(12)

daerah di bidang pengelolaan keuangan daerah lingkup anggaran, perbendaharaan,

akuntansi dan pelaporan. Kepala BPKD menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan daerah dan

Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis urusan pemerintah daerah di

bidang pengelolaan keuangan daerah.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

pengelolaan keuangan, serta penyusunan dan penyelenggaraan

administrasi keuangan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan daerah.

serta Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

Dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Badan. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) lingkup

kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan

penyusunan program. Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sekretariatan.

2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Badan Pengelola

Keuangan Daerah (BPKD).

3. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi

(13)

meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan

kerumahtanggaan BPKD.

4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan

organisasi, dan ketatalaksanaan.

5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Badan Pengelola

Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

6. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian bidang

kesekretariatan, serta pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

kesekretariatan.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat, membawahkan Sub bagian:

a. Sub bagian Umum

Sub bagian umum dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub bagian umum mempunyai tugas

pokok pelaksanaan sebagian tugas sekretariat lingkup administrasi umum. Sub

bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Umum, serta

Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi.

b. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, penyelenggaraan

kerumahtanggaan dan keprotokolan Badan Pengelola Keuangan Daerah

(14)

c. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan Penyiapan bahan pembinaan,

pengawasan, dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan

kepegawaian.

d. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan Pelaksanaan monitoring, evaluasi,

dan pelaporan tugas Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

dengan tugas dan fungsinya.

b. Sub bagian Keuangan

Sub bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub bagian, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Seketaris. Sub Bagian Keuangan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagia tugas Seketariat lingkup

pengelolaan administrasi keuangan. Sub bagian Keuangan menyelenggarakan

fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan

serta penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi

keuangan.

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, dan

verifikasi, dan juga Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi

pengelolaan administrasi keuangan.

3. Penyusunan laporan keuangan Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD).

4. Pelaksanaan tugas selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

(15)

6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesua dengan

tugas dan fungsinya.

C. Sub bagian Penyusunan Program

Sub bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub bagian,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub bagian

Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan.

Sub bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan

Program, serta Pengumpulan bahan petunjuk tekni lingkup penyusunan

rencana, program, dan kegiatan Bada Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD).

2. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Badan Pengelola

Keuangan Daerah (BPKD) dan Penyusunan baha evaluasi pelaporan

kinerja kegiatan BPKD.

3. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dan juga

pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesua dengan

tugas dan fungsinya.

3. Bidang Anggaran

Bidang anggaran dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan

(16)

pokok melaksanakan sebagian tugas BPKD lingkup pendapatan, belanja tidak

langsung, dan belanja langsung.

Bidang anggaran menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang anggaran, Penyusunan

bahan petunjuk teknis lingkup anggaran yang meliputi pendapatan,

pembiayaan, belanja tidak langsung, dan belanja langsung.

b. Pengkoordinasian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD), Pengkoordinasian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

c. Pengkoordinasian dan penyusunan Rancangan APBD dan Perubahan

APBD atas usulan SKPD.

d. Penyiapan bahan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA)/Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD).

e. Penyiapan Surat Penyediaan Dana (SPD) sesuai DPA/DPPA SKPD.

f. Penyusunan laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD) Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD).

g. Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran.

h. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

(17)

Bidang anggaran, membawahkan:

a. Sub bidang Pendapatan

Sub bidang Pendapatan dipimpin oleh Kepala sub Bidang, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang anggaran. Sub bidang

Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

anggaran lingkup pendapatan dan pembiayaan.

Sub bidang Pendapatan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Pendapatan, serta

penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pendapatan dan penerimaan

pembiayaan.

b. Pengkoordinasian pelaksanaan dan pengendalian kegiatan, penyusunan

rencana dan program pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan

lain-lain pendapatan daerah yang sah.

c. Pengkoordinasian Rencana Keuangan Anggaran (RKA) pendapatan

SKPD, Penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan anggaran pendapatan

dan penerimaan pembiayaan.

d. Penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA pendapatan dan pembiayaan

SKPD, Penyiapan bahan SPD pendapatan dan pembiayaan sesuai

DPA/DPPA SKPD.

e. Penyiapan laporan realisasi SPD pendapatan dan pembiayaan,

Pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan

(18)

f. Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup pendapatan

dan pembiayaan, Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

b. Sub bidang Belanja Tidak Langsung

Sub bidang Belanja Tidak Langsung dipimpin oleh Kepala Sub bidang,

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Anggaran. Sub bidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Anggaran lingkup belanja tidak

langsung.

Sub bidang Tidak Langsung menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja Tidak

Langsung, serta Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja

tidak langsung.

b. Pengkoordinasian RKA belanja tidak langsung SKPD dan

Pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan anggaran belanja tidak

langsung dengan SKPD.

c. Pemeriksaan dan penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA belanja

tidak langsung SKPD, dan penyiapan bahan SPD belanja tidak

langsung sesuai DPA/DPPA SKPD.

d. Penyiapan laporan realisasi SPD belanja tidak langsung dan

penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup belanja

(19)

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub bidang Belanja Langsung

Sub bidang Belanja Langsung dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Anggaran. Sub

Bidang Belanja Langsung mempuyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Bidang Anggaran lingkup belanja langsung.

Sub bidang Belanja Langsung menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Belanja Langsung

serta penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja langsung.

b) Pengkoordinasian Rencana Keuangan Anggaran (RKA) belanja langsung

SKPD, pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan anggaran belanja

langsung dengan SKPD.

c) Pemeriksaan dan penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA belanja

langsung SKPD.

d) Penyiapan SPD belanja langsung sesuai DPA/DPPA SKPD dan Peyiapan

laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD) belanja langsung.

e) Penyusunan laporan anggaran kinerja program bidang anggaran lingkup

belanja langsung.

f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

(20)

4. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Perbendaharaan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelola

Keuangan Daerah (BPKD) lingkup gaji, belanja,verifikasi dan kas.

Bidang perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang serta penyusunan

petunjuk teknis lingkup perbendaharaan.

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang gaji, belanja, verifikasi dan

kas.

3. Penyiapan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) belanja tidak langsung,

belanja langsung, dan pengeluaran pembiayaan dan melakukan Pengujian

terhadap pengajuan pembayaran gaji, belanja, verifikasi dan kas.

4. Penyiapan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) belanja tidak langsung,

belanja langsung, dan pengeluaran pembiayaan serta penyusunan laporan

realisasi SP2D SKPD.

5. Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan dan

Penyiapan bahan dalam rangka penyelesaian masalah tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

6. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan tugas serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

(21)

Bidang perbendaharaan, membawahkan:

a. Sub bidang Gaji

Sub bidang Gaji dipimpin oleh Kepala Sub bidang yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perbendaharaan. Sub bidang

Gaji mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Perbendaharaan lingkup gaji. Sub bidang Gaji menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Gaji serta

penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup gaji pegawai.

b. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang gaji.

c. Pemeriksaan kelengkapan berkas pengajuan SPM gaji dan Penyiapan

bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) gaji.

d. Penyiapan bahan pembuatan dan penyusunan daftar gaji SKPD dan

melaksanakan penyelesaian permasalahan lingkup gaji.

e. Penyiapan bahan dalam rangka penyelesaian masalah tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi lingkup gaji.

f. Peyiapan bahan untuk penerbitan Surat Keputusan Pemberhentian

Pembayaran (SKPP) gaji dan Penyiapan pembayaran uang bagi PNS

yang meninggal dunia.

g. Penyusunan laporan realisasi SP2D gaji dan penyusunan laporan

kinerja program bidang perbendaharaan lingkup gaji.

h. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas

seta Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

(22)

b. Sub bidang Belanja

Sub bidang Belanja dipimpin oleh Kepala Sub bidang, yang bertanggung

jawab kepada Kepala bidang Perbendaharaan. Sub bidang Belanja

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja serta

penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja dan Penyiapan bahan

pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang belanja.

b. Pemeriksaan kelengkapan berkas pengajuan Surat Perintah Membayar

(SPM) belanja dari SKPD dan penyiapan register penolakan Surat Perintah

Membayar (SPM) belanja.

c. Penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

belanja dan Penyiapan register Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

belanja.

d. Penyiapan bahan penyelesaian masalah tuntutan perbendaharaan dan

tuntutan ganti rugi lingkup belanja.

e. Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran belanja dan

Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan lingkup

belanja.

f. Pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

monitoring serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

(23)

c. Sub bidang Verifikasi dan Kas

Sub bidang Verifikasi dan Kas dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Perbendaharaan. Sub Bidang Verifikasi dan Kas mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Perbendaharaan. Sub bidang Verifikasi

dan Kas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Verifikasi dan

Kas, serta penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup verfikasi dan

kas.

b. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

verifikasi dan kas.

c. Penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

bidang verifikasi dan kas serta penyiapan register SP2D bidang

verifikasi dan kas.

d. Pemeriksaan kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja dan

pelaksanaan pembinaan terhadap Bendahara SKPD.

e. Penyusunan laporan arus kas secara periodik, Pencatatan dan

penerimaan dan belanja ke dalam buku register serta membuat laporan

harian tentang penerimaan dan belanja daerah.

f. Pelaksanaan rekonsiliasi kas dengan bank per periode dan melakukan

Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran verfikasi dan

kas.

g. Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan lingkup

(24)

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Akuntansi dan Pelaporan

Bidang Akuntansi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Akutansi

dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan

Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) lingkup akuntansi dan pelaporan.

Bidang Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Akuntansi dan

Pelaporan.

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup akuntansi dan pelaporan.

3. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang akuntansi dan pelaporan.

4. Pelaksanaan penyusunan, sosialisasi, dan asistensi system penatausahaan

akuntansi pemerintahan daerah.

5. Pengkoordinasian laporan keuangan, laporan kinerja, dan laporan

manajerial dari SKPD menjadi laporan keuangan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

6. Penyajian data dan informasi di bidang analisa, bidang pelaporan

keuangan serta bidang penatausahaan keuangan.

7. Penatausahaan Pembukuan Keuangan Pemerintah Daerah dan penyusunan

Laporan Keuangan Daerah.

8. Penyusunan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(25)

9. Penelitian kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja dan pengesahan

surat pertanggungjawaban pendapatan.

10.Penyusunan laporan kinerja program bidang akuantansi dan pelaporan.

11.Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di

bidang akuntansi dan pelaporan.

12.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:

a. Sub bidang Akuntansi

Sub bidang Akuntansi dipimpin oleh Kepala Sub bidang, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan.

Sub Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Bidang Akuntansi dan Pelaporan lingkup akuntansi.

Sub bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Akuntansi, serta

penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan lingkup akuntansi.

b. Pelaksanaan verifikasi atas Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang

telah terbit.

c. Penghimpunan proyeksi pendapatan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) dalam rangka pengelolaan anggaran kas.

d. Pelaksanaan pembukuan keuangan daerah dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD).

(26)

f. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan pelaporan

lingkup akuntansi.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

b. Sub bagian Pelaporan

Sub bidang Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan.

Sub Bidang Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Bidang Akuntansi dan Pelaporan lingkup pelaporan.

Sub bidang Pelaporan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Pelaporan.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan kebijakan lingkup

pelaporan.

c. Penghimpunan dan pengelolaan data serta informasi yang berhubungan

dengan laporan keuangan daerah.

d. Pelaksanaan konsolidasi dan rekonsiliasi laporan keuangan SKPD dengan

laporan keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).

e. Pelaporan penerimaan daerah secara terpadu pada semua unit pelaksana

secara integrasi.

f. Penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan semester dan prognosis 6

(enam) bulan berikutnya.

(27)

h. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala tentang

laporan keuangan daerah.

i. Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD.

j. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan pelaporan

lingkup pelaporan.

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas serta

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

6. Unit Pelaksana Teknis

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi Unit Pelaksana

Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior

yang dihunjuk. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan

Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jumlah tenaga kerja tersebut

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan

fungsional tersebut diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

a. Jaringan Usaha/Kegiatan

Adapun jaringan kegiatan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota

Medan, yaitu dinas-dinas di kota Medan yang merupakan Satuan Kerja Perangkat

(28)

Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan untuk dikonsolidasi dan

diberikan kepada Kepala Daerah sebagai Laporan Pertanggungjawaban.

D. Kinerja Terkini

Kinerja terkini yang dilakukan pada BPKD Kota Medan, yaitu

Pendampingan Penatausahaan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota

Medan untuk meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan SKPD tahun

anggaran 2014 dengan menggunakan aplikasi SIMDA (Sistem Informasi

Manajemen dan Keuangan Daerah).

E. Rencana Kegiatan

Rencana Program dan kegiatan Badan Pengelola Keuangan Daerah

dirumuskan berdasarkan program dan kegiatan bidang-bidang pelaksana. Matrix

rencana program dan kegiatan disusun berdasarkan lampiran Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010, dimana setiap bidang menyusun rencana

program dan proiritas. Berikut adalah rencana program atau kegiatan BPKD Kota

Medan untuk tahun 2014.

Tabel 2.1 Rencana Program/ Kegiatan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan

NO. PROGRAM / KEGIATAN

A. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1. Penyediaan jasa surat menyurat.

2. Penyediaan jasa administrasi keuangan.

3. Penyediaan alat tulis kantor.

(29)

5. Penyediaan makanan dan minuman.

6. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

7. Penyediaan jasa tenaga pendukung teknis administrasi Perkantoran.

8. Pengelolaan administrasi kepegawaian.

9. Pembuatan aplikasi agenda harian dan surat masuk dan surat keluar.

B. PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA APARATUR

1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor.

2. Pengadaan peralatan gedung kantor.

3. Pengadaan membeleur.

4. Pemeliharan rutin/berkala gedung kantor.

5. Pengadaan laptop/notebook.

6. Pengadan computer dan perlengka.pannya

7. Pengadaan printer.

C. PENINGKATAN DISPLIN APARATUR

1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

2. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

D. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

1. Pembinaan bendahara pengeluaran dan penerimaan.

2. Bimbingan teknis laporan pertanggungjawaban.

3. Bimbingan teknis penatausahaan SPJ SKPD.

(30)

E. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN

KINERJA DAN KEUANGAN

1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD.

2. Penyusunan laporan keuangan semesteran.

3. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun.

4. Penyusunan RENJA.

5. Penyusunan LAKIP.

6. Penyusunan laporan keuangan triwulan.

F. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

1. Penyiapanrancangan peraturan daerah tentang APBD.

2. Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang perubahan

APBD.

3. Pendampingan penatausahaan keuangan SKPD.

4. Pasilitasi penyusunan belanja gaji.

5. Penatausahaan belanja bantuan hibah dan social.

6. Verifikasi RKA SKPD pelaksanaan APBD.

7. Penyiapan dan pengesahan DPA SKPD pelaksanaan.

8. Operasional majelis pertimbangan dan sekretariat majelis

pertimbangan tuntutan ganti rugi.

(31)

10. Pengembangan system pengelolaan keuangan.

11. Koordinasi pelaksanaan APBD.

12. Penyusunan Ranperda tentang tata kelola keuangan dan

peraturan walikota lainya.

13. Penyusunan dan pengembangan SOP Pengelolaan keuangan

Daerah.

14. Sosialisasi peraturan wali kota tentang pemberian bantuan hibah

dan bantuan sosial.

15. Verifikasi RKAP SKPD pelaksanaan perubahan APBD.

16. Penyiapan dan pengesahan DPPA SKPD pelaksanaan

perubahan APBD.

17. Pembenahan dan penataan dokumen keuangan.

18. Inventerisasi hutang dan piutang pemda.

19. Penyempurnaan penggunaan aplikasi gaji.

20. Penataan dokumen arsip perbendaharaan.

Gambar

Tabel 2.1 Rencana Program/ Kegiatan Badan Pengelola Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan.. tugas

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya dengan cara melaksanakan tugas diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

3) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.. Bidang Distribusi Pangan, membawahkan Sub Bidang Distribusi Dan Pemasaran

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan. tugas pokok

Kepala Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas pembukuan dan pelaporan yang meliputi penyusunan teknis pembukuan dan pelaporan, pelaksanaan pembukuan

d) Penyiapan bahan pembinaan kesehatan dasar dan kesehatan komunitas.. e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai. dengan tugas dan fungsinya. Seksi

Pelaksanaan pemantuan, evaluasi pelaporan pelaksanaan kegiatan Pencegahan Bencana Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan langsung sesuai dengan tugas dan fungsi

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Seksi Pengelolaan Pupuk Pestisida dan Pembiayaan Pertanian Seksi