KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN
A.Sejarah Perusahaan
1. Gambaran Umum Kota Medan a. Gambaran Umum
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera
Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis
secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan
sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintah daerah.
Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab
berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat
dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia,
Singapura dan lain-lain.
Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki
pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah
penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai
2.083.156 jiwa.
Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang
didominasi sector tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang
b. Paradigma Baru Fungsi dan Peran Pemerintah Kota
Diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 ternyata telah membawa
perubahan, baik secara filosofis maupun administrative penyelenggaraan
Pemerintahan Kota. Secara filosofis, diberlakukannya Undang–undang tersebut
membawa implikasi bahwa:
1. Semua persoalan diselesaikan di tingkat lokal.
2. Semua daerah harus berkembang dengan prakarsa, kreativitas dan inovasi
daerah masing- masing.
3. Merubah pandangan kesatuan, dari yang semula harus sama menjadi
pengakuan adanya keanekaragaman, sebagai potensi bangsa/daerah.
4. Adanya pergeseran dari yang semula dominasi Eksekutif menjadi
keseimbangan dengan Legislatif.
5. Perlunya partisipasi masyarakat yang dinamis dalam pengelolaan
pemerintahan dan pembangunan kota.
Secara administratif, otonomi daerah juga dimaknai adanya pergeseran
kewenangan dari yang semula dominasi pusat kepada daerah, dan dari yang
semula dominasi daerah kepada masyarakat. Perubahan tersebut juga harus
dimaksimalkan adanya pergeseran dalam paradigma pembagunan kota.
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunanan kota tersebut diantisipasi
dengan merumuskan apa yang disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM).
Kota Medan lima tahun kedepan, dengan menetapkan Pemerintah Kota,
2. Sejarah Ringkas Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan
Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang
kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas
pokoknya mengelola keuangan pemerintah kota medan. Mengingat pada saat itu
potensi tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu
kompleks maka bagian keuangan kota medan terdiri dari 5 sub bagian yaitu
anggaran, perbendaharaan, gaji, verifikasi, dan pembukuan.
Dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan
penduduk kota medan, maka melalui peraturan daerah kota medan No. 2 Tahun
2011 tentang perubahan Atas Perda No. 3 tahun 2003 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, bagian keuangan
sekretariat daerah kota medan yang terdiri dari 5 bagian tersebut ditingkatkan
menjadi badan pengelola daerah keuangan yang tugas pokoknya mengelola
keuangan pemerintah kota medan.
Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan yang mampu sebagai
konteks pelayanan publik dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang
baik (good governance). Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan
daerah yang bertujuan penataan organisasi perangkat daerah yang profesional dan
berkualitas dalam sistem dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah sebagai sarana pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan
daerah. Penataan organisasi perangkat daerah yang profesional guna pengawasan
dan akuntabilitas, kualitas serta penyusunan pelaporan dan pengelolaan keuangan
daerah. Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan berkeinginan agar setiap
baik, berdayaguna dan berhasil guna yang didukung dengan Kelembagaan
Perangkat Daerah yang efektif dan efisien sehingga dapat terwujud pelayanan
Pemerintah Kota Medan yang prima sesuai dengan sistem dan prosedur
pengelolaan keuangan serta standard operasional dan prosedur (SOP).
Organisasi BPKD, terdiri dari:
A. Badan
B. Sekretariat, membawahkan:
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Penyusunan Program.
C. Bidang Anggaran, membawahkan:
a. Sub Bidang Pendapatan;
b. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung;
c. Sub Bidang Belanja Langsung.
D. Bidang Perbendaharaan, membawahkan:
a. Sub Bidang Gaji;
b. Sub Bidang Belanja;
c. Sub Bidang Verifikasi dan Kas.
E. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:
a. Sub Bidang Akuntansi;
b. Sub Bidang Pelaporan.
F. Unit Pelaksana Teknis (UPT);
Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) berdiri pada tanggal 28
Desember 2011. Visi dan Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah diterapkan
mulai 2011-2015. Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi BPKD:
1. Visi BPKD Kota Medan
Visi BPKD Kota Medan dirumuskan untuk mendukung visi dan misi Kota
Medan. Upaya untuk mewujudkan keberhasilan visi ini tentunya sangat
ditentukan oleh kinerja dan peran Aparatur Pemerintah Kota Medan.
BPKD Kota Medan berkeinginan agar setiap Aparatur Pemerintah Kota
Medan berkemampuan melaksanakan tugasnya dengan baik, berdaya guna, dan
berhasil guna yang didukung dengan Kelembagaan Perangkat Daerah yang efektif
dan efisien, sehingga dapat terwujud pelayanan Pemerintah Kota Medan yang
prima sesuai dengan sistem dan prosedur pengeloaan keuangan serta standar
operasional dan prosedur (SOP).
Sejalan dengan visi dan misi Kota Medan, maka visi BPKD Kota Medan
Tahun 2011-2015 sebagai berikut:
“ TERWUJUDNYA SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH KOTA MEDAN YANG PROFESIONAL, BERWAWASAN MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN YANG SISTEMATIS, EFISIEN DAN EFEKTIF ”
Rasionalitas visi BPKD Kota Medan sebagaimana di atas adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran yang professional
Pelayanan administrasi yang profesional sebagai unsure yang utama dalam
menjalankan fungsi pemerintah dalam pengaturan/Regulasi maupun fungsi
rangka menumbuhkembangkan pembangunan masyarakat, khususnya untuk
menjawab permasalahan dan peluang pada era globalisasi sekarang ini. Untuk
memungkinkan Pemerintah Kota Medan mampu mengambil bagian dalam proses
globalisasi yang telah terjadi pada seluruh aspek kehidupan manusia, salah satu
faktor penting yang harus dimiliki oleh Pemerintah Kota Medan adalah sumber
daya aparatur yang profesional dengan meningkatkan mutu pelayanan
administrasi.
b. Sumber daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang berwawasan manajemen pengelolaan keuangan
Sumber daya aparatur yang profesional dimaksud adalah sumber daya
aparatur yang memiliki intelektualitas dan kompetensi dalam hal merencanakan,
melaksanakan, dan mengendalikan proses pembangunan Kota Medan sekaligus
dapat segera merespon tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini akan
berimplikasi pada terbentuknya sumber daya aparatur yang bersih, berwibawa,
bermoral yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya.
Faktor-faktor tersebut akan berkembang sejalan dengan aparatur Kota
Medan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan spesialisasi sesuai
bidang tugasnya untuk menciptakan kualitas sumber daya aparatur serta
peningkatan pengetahuan bagi aparaturnya. Dengan demikian akan
memungkinkan Pemerintah dan masyarakat Kota Medan secara bersama mampu
mencapai keberhasilan dengan baik dalam pembangunan Kota sebagaimana Visi
dan Misi Kota Medan yaitu:
c. Sumber daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang berpengabdian
Bahwa pada era globalisasi sekarang semakin terasa luasnya cakupan
pembangunan yang harus dilaksanakan. Namun demikian dalam proses
pembangunan untuk melayani semua kebutuhan tersebut hanya dapat kita lakukan
secara bertahap. Dalam pembangunan dan pembinaan sumber daya aparatur
khususnya dan masyarakat pada umumnya juga dilaksanakan dalam kerangka
membangun persatuan dan kesatuan Bangsa.
Oleh karena itu, profesionalisme sumber daya aparatur yang akan
diwujudkan tersebut tidak semata hanya membangun kualitas, kompetensi,
menguasai ilmu, dan teknologi tetapi juga sangat penting memiliki integritas dan
rasa pengabdian untuk membangun bangsa dan negara melalui pembangunan
daerahnya. Dengan demikian perbedaan kecepatan pencapaian kemajuan
pembangunan antar daerah menjadi sebuah tantangan dan masukan untuk
perbaikan kebijakan dan kinerja ke arah yang lebih baik ke depan, sehingga
penerapan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengelolaan
keuangan daerah dan meningkatnya kualitas pelayanan aparatur.
d. Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Bahwa dalam rangka pencapaian sistem pelaporan kinerja dan keuangan
diperlukan pembinaan sumber daya aparatur yang mampu berdaya guna untuk
menunjang peningkatan sistem capaian kinerja. Oleh karena peningkatan capaian
kinerja dan keuangan bermuara dari kualitas sumber daya aparatur yang
kompetensi, menguasai perkembangan ilmu, dan teknologi tetapi juga sangat
penting memiliki integritas dan rasa pengabdian untuk membangun bangsa dan
pencapaian kemajuan pembangunan antar daerah menjadi sebuah tantangan dan
masukan untuk perbaikan kebijakan dan kinerja ke arah yang lebih baik.
Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sehingga dapat
meningkatnya kualitas dan sistem pelaporan.
e. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah
BPKD Kota Medan yang mampu sebagai konteks pelayanan publik dalam
rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance).
Pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang bertujuan
penataan organisasi perangkat daerah yang profesional dan berkualitas dalam
sistem dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai sarana
pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah. Penataan
organisasi perangkat daerah yang profesional guna pengawasan dan akuntabilitas,
kualitas, serta penyusunan pelaporan dan pengelolaan keuangan daerah.
2. Misi BPKD Kota Medan
Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan merupakan
sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan agar harapan yang dicitacitakan pada masa mendatang akan
tercapai. Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) tersebut yaitu:
1. Meningkatkan transparansi, efisiensi, dan efektifitas pengelolaan keuangan
daerah Kota Medan.
2. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui teknologi
yang lebih baik.
3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Struktur Organisasi Perangkat
Dalam mencapai visi organisasi tersebut, Badan Pengelola Keuangan
Daerah (BPKD) Kota Medan merumuskan misi organisasi sebagai tugas utama
yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi dalam kurun waktu
tertentu. Ketiga misi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan di
atas dapat dijelaskan dengan rasionalitas sebagai berikut:
A. Peningkatkan pelayanan administrasi perkantoran dan pelayanan Aparatur Pemerintah Kota Medan
Dengan terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana administrasi
perkantoran merupakan penunjang kelancaran tugas-tugas pelayanan bagi aparatur
sebagai aparatur Pemerintah Kota Medan yang berdaya guna dan berhasil guna
sesuai dengan sumber daya manusia (SDM) maka pelayanan administrasi dan
aparatur dapat berjalan sesuai program dan rencana kerja yang telah disusun dan
dapat menerapkan mutu pelayanan administrasi serta peningkatan kualitas
pelayanan publik.
a. Meningkatkan transparansi, efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan daerah Kota Medan
Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan
Daerah (BPKD) Kota Medan harus memiliki manfaat tepat yang berbasis
kinerja, sehingga aparatur pemerintah semakin memiliki pengetahuan,
keahlian, keterampilan, maupun pengalaman yang sesuai dengan ruang
lingkup wewenang. Tanggung jawab yang diemban sesuai prinsip-prinsip
penyelenggaraan pemerintahan khususnya bidang pengelolaan keuangan
b. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah melalui teknologi yang lebih baik.
Terkait dengan salah satu tujuan organisasi Pemerintah Kota Medan untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas, dan pemerataan pelayanan umum
Pemerintah Kota Medan kepada masyarakat, maka disadari bahwa pada
prakteknya, tujuan itu hanya dapat tercapai oleh sumber daya aparatur
Pemerintah Kota Medan yang secara langsung berinteraksi dengan sistem
teknologi yang harus diketahui oleh aparatur dan menyadari tugas pelayanan
yang harus dilakukannya. Oleh karenanya, motivasi, disiplin, dan kualitas
sumber daya aparatur sangat dibutuhkan guna mendukung penerapan
penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah yang good governance.
c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas struktur organisasi Perangkat Daerah Kota Medan
Bahwa untuk dapat tercapainya tujuan organisasi Kinerja organisasi akan
selalu ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia dalam organisasi yang
bersangkutan disamping adanya peran penting faktor-faktor lain. Oleh karena
itu, peningkatan kinerja sumber daya aparatur Pemerintah Kota Medan mutlak
harus dilakukan.
Dalam batasan misi di atas, peningkatan kinerja aparatur dapat terlepas
dari makna peningkatan produktifitas kerja aparatur Pemerintah Kota Medan
sehingga terbebas dari pemborosan dan ketidakefisienan.
Menempatkan aparatur pada suatu gugus kerja yang jelas, peningkatan
karier, dan kesejahteraan yang sesuai dengan prestasi aparatur, kepuasan kerja,
merupakan faktor-faktor yang secara simultan berkorelasi dalam proses
peningkatan kinerja sumber daya aparatur Pemerintah Kota Medan.
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan /
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai. Struktur organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan
(BPKD) Kota Medan.
C. Uraian Tugas Badan Pengelola Keuangan Daerah
Tugas pokok dan fungsi dari organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah
(BPKD) terdiri dari:
1. Kepala BPKD
Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dipimpin oleh kepala Badan
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah. Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) mempunyai tugas
daerah di bidang pengelolaan keuangan daerah lingkup anggaran, perbendaharaan,
akuntansi dan pelaporan. Kepala BPKD menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan daerah dan
Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis urusan pemerintah daerah di
bidang pengelolaan keuangan daerah.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengelolaan keuangan, serta penyusunan dan penyelenggaraan
administrasi keuangan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan daerah.
serta Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
Dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) lingkup
kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan
penyusunan program. Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sekretariatan.
2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Badan Pengelola
Keuangan Daerah (BPKD).
3. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi
meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
kerumahtanggaan BPKD.
4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksanaan.
5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Badan Pengelola
Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).
6. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian bidang
kesekretariatan, serta pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
kesekretariatan.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat, membawahkan Sub bagian:
a. Sub bagian Umum
Sub bagian umum dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub bagian umum mempunyai tugas
pokok pelaksanaan sebagian tugas sekretariat lingkup administrasi umum. Sub
bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Umum, serta
Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi.
b. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah
dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, penyelenggaraan
kerumahtanggaan dan keprotokolan Badan Pengelola Keuangan Daerah
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan Penyiapan bahan pembinaan,
pengawasan, dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan
kepegawaian.
d. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan Pelaksanaan monitoring, evaluasi,
dan pelaporan tugas Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
dengan tugas dan fungsinya.
b. Sub bagian Keuangan
Sub bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub bagian, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Seketaris. Sub Bagian Keuangan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagia tugas Seketariat lingkup
pengelolaan administrasi keuangan. Sub bagian Keuangan menyelenggarakan
fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan
serta penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi
keuangan.
2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, dan
verifikasi, dan juga Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi
pengelolaan administrasi keuangan.
3. Penyusunan laporan keuangan Badan Pengelola Keuangan Daerah
(BPKD).
4. Pelaksanaan tugas selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesua dengan
tugas dan fungsinya.
C. Sub bagian Penyusunan Program
Sub bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub bagian,
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub bagian
Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan.
Sub bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan
Program, serta Pengumpulan bahan petunjuk tekni lingkup penyusunan
rencana, program, dan kegiatan Bada Pengelola Keuangan Daerah
(BPKD).
2. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Badan Pengelola
Keuangan Daerah (BPKD) dan Penyusunan baha evaluasi pelaporan
kinerja kegiatan BPKD.
3. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dan juga
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesua dengan
tugas dan fungsinya.
3. Bidang Anggaran
Bidang anggaran dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan
pokok melaksanakan sebagian tugas BPKD lingkup pendapatan, belanja tidak
langsung, dan belanja langsung.
Bidang anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang anggaran, Penyusunan
bahan petunjuk teknis lingkup anggaran yang meliputi pendapatan,
pembiayaan, belanja tidak langsung, dan belanja langsung.
b. Pengkoordinasian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD), Pengkoordinasian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
c. Pengkoordinasian dan penyusunan Rancangan APBD dan Perubahan
APBD atas usulan SKPD.
d. Penyiapan bahan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA)/Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
e. Penyiapan Surat Penyediaan Dana (SPD) sesuai DPA/DPPA SKPD.
f. Penyusunan laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD) Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
g. Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran.
h. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
Bidang anggaran, membawahkan:
a. Sub bidang Pendapatan
Sub bidang Pendapatan dipimpin oleh Kepala sub Bidang, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang anggaran. Sub bidang
Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
anggaran lingkup pendapatan dan pembiayaan.
Sub bidang Pendapatan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Pendapatan, serta
penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pendapatan dan penerimaan
pembiayaan.
b. Pengkoordinasian pelaksanaan dan pengendalian kegiatan, penyusunan
rencana dan program pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah.
c. Pengkoordinasian Rencana Keuangan Anggaran (RKA) pendapatan
SKPD, Penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan anggaran pendapatan
dan penerimaan pembiayaan.
d. Penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA pendapatan dan pembiayaan
SKPD, Penyiapan bahan SPD pendapatan dan pembiayaan sesuai
DPA/DPPA SKPD.
e. Penyiapan laporan realisasi SPD pendapatan dan pembiayaan,
Pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan
f. Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup pendapatan
dan pembiayaan, Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub bidang Belanja Tidak Langsung
Sub bidang Belanja Tidak Langsung dipimpin oleh Kepala Sub bidang,
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Anggaran. Sub bidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Anggaran lingkup belanja tidak
langsung.
Sub bidang Tidak Langsung menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja Tidak
Langsung, serta Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja
tidak langsung.
b. Pengkoordinasian RKA belanja tidak langsung SKPD dan
Pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan anggaran belanja tidak
langsung dengan SKPD.
c. Pemeriksaan dan penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA belanja
tidak langsung SKPD, dan penyiapan bahan SPD belanja tidak
langsung sesuai DPA/DPPA SKPD.
d. Penyiapan laporan realisasi SPD belanja tidak langsung dan
penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup belanja
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Sub bidang Belanja Langsung
Sub bidang Belanja Langsung dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Anggaran. Sub
Bidang Belanja Langsung mempuyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Anggaran lingkup belanja langsung.
Sub bidang Belanja Langsung menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Belanja Langsung
serta penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja langsung.
b) Pengkoordinasian Rencana Keuangan Anggaran (RKA) belanja langsung
SKPD, pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan anggaran belanja
langsung dengan SKPD.
c) Pemeriksaan dan penyiapan bahan pengesahan DPA/DPPA belanja
langsung SKPD.
d) Penyiapan SPD belanja langsung sesuai DPA/DPPA SKPD dan Peyiapan
laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD) belanja langsung.
e) Penyusunan laporan anggaran kinerja program bidang anggaran lingkup
belanja langsung.
f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
4. Bidang Perbendaharaan
Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Perbendaharaan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelola
Keuangan Daerah (BPKD) lingkup gaji, belanja,verifikasi dan kas.
Bidang perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang serta penyusunan
petunjuk teknis lingkup perbendaharaan.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang gaji, belanja, verifikasi dan
kas.
3. Penyiapan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) belanja tidak langsung,
belanja langsung, dan pengeluaran pembiayaan dan melakukan Pengujian
terhadap pengajuan pembayaran gaji, belanja, verifikasi dan kas.
4. Penyiapan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) belanja tidak langsung,
belanja langsung, dan pengeluaran pembiayaan serta penyusunan laporan
realisasi SP2D SKPD.
5. Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan dan
Penyiapan bahan dalam rangka penyelesaian masalah tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.
6. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang perbendaharaan, membawahkan:
a. Sub bidang Gaji
Sub bidang Gaji dipimpin oleh Kepala Sub bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perbendaharaan. Sub bidang
Gaji mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Perbendaharaan lingkup gaji. Sub bidang Gaji menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Gaji serta
penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup gaji pegawai.
b. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang gaji.
c. Pemeriksaan kelengkapan berkas pengajuan SPM gaji dan Penyiapan
bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) gaji.
d. Penyiapan bahan pembuatan dan penyusunan daftar gaji SKPD dan
melaksanakan penyelesaian permasalahan lingkup gaji.
e. Penyiapan bahan dalam rangka penyelesaian masalah tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi lingkup gaji.
f. Peyiapan bahan untuk penerbitan Surat Keputusan Pemberhentian
Pembayaran (SKPP) gaji dan Penyiapan pembayaran uang bagi PNS
yang meninggal dunia.
g. Penyusunan laporan realisasi SP2D gaji dan penyusunan laporan
kinerja program bidang perbendaharaan lingkup gaji.
h. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
seta Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
b. Sub bidang Belanja
Sub bidang Belanja dipimpin oleh Kepala Sub bidang, yang bertanggung
jawab kepada Kepala bidang Perbendaharaan. Sub bidang Belanja
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja serta
penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup belanja dan Penyiapan bahan
pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang belanja.
b. Pemeriksaan kelengkapan berkas pengajuan Surat Perintah Membayar
(SPM) belanja dari SKPD dan penyiapan register penolakan Surat Perintah
Membayar (SPM) belanja.
c. Penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
belanja dan Penyiapan register Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
belanja.
d. Penyiapan bahan penyelesaian masalah tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi lingkup belanja.
e. Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran belanja dan
Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan lingkup
belanja.
f. Pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
monitoring serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
c. Sub bidang Verifikasi dan Kas
Sub bidang Verifikasi dan Kas dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Perbendaharaan. Sub Bidang Verifikasi dan Kas mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Perbendaharaan. Sub bidang Verifikasi
dan Kas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Verifikasi dan
Kas, serta penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup verfikasi dan
kas.
b. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
verifikasi dan kas.
c. Penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
bidang verifikasi dan kas serta penyiapan register SP2D bidang
verifikasi dan kas.
d. Pemeriksaan kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja dan
pelaksanaan pembinaan terhadap Bendahara SKPD.
e. Penyusunan laporan arus kas secara periodik, Pencatatan dan
penerimaan dan belanja ke dalam buku register serta membuat laporan
harian tentang penerimaan dan belanja daerah.
f. Pelaksanaan rekonsiliasi kas dengan bank per periode dan melakukan
Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran verfikasi dan
kas.
g. Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan lingkup
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Akuntansi dan Pelaporan
Bidang Akuntansi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Akutansi
dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan
Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) lingkup akuntansi dan pelaporan.
Bidang Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Akuntansi dan
Pelaporan.
2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup akuntansi dan pelaporan.
3. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang akuntansi dan pelaporan.
4. Pelaksanaan penyusunan, sosialisasi, dan asistensi system penatausahaan
akuntansi pemerintahan daerah.
5. Pengkoordinasian laporan keuangan, laporan kinerja, dan laporan
manajerial dari SKPD menjadi laporan keuangan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
6. Penyajian data dan informasi di bidang analisa, bidang pelaporan
keuangan serta bidang penatausahaan keuangan.
7. Penatausahaan Pembukuan Keuangan Pemerintah Daerah dan penyusunan
Laporan Keuangan Daerah.
8. Penyusunan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
9. Penelitian kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja dan pengesahan
surat pertanggungjawaban pendapatan.
10.Penyusunan laporan kinerja program bidang akuantansi dan pelaporan.
11.Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di
bidang akuntansi dan pelaporan.
12.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:
a. Sub bidang Akuntansi
Sub bidang Akuntansi dipimpin oleh Kepala Sub bidang, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan.
Sub Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Akuntansi dan Pelaporan lingkup akuntansi.
Sub bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Akuntansi, serta
penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan lingkup akuntansi.
b. Pelaksanaan verifikasi atas Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang
telah terbit.
c. Penghimpunan proyeksi pendapatan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam rangka pengelolaan anggaran kas.
d. Pelaksanaan pembukuan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
f. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan pelaporan
lingkup akuntansi.
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub bagian Pelaporan
Sub bidang Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan.
Sub Bidang Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Akuntansi dan Pelaporan lingkup pelaporan.
Sub bidang Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Pelaporan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan kebijakan lingkup
pelaporan.
c. Penghimpunan dan pengelolaan data serta informasi yang berhubungan
dengan laporan keuangan daerah.
d. Pelaksanaan konsolidasi dan rekonsiliasi laporan keuangan SKPD dengan
laporan keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
e. Pelaporan penerimaan daerah secara terpadu pada semua unit pelaksana
secara integrasi.
f. Penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan semester dan prognosis 6
(enam) bulan berikutnya.
h. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala tentang
laporan keuangan daerah.
i. Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD.
j. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan pelaporan
lingkup pelaporan.
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas serta
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
6. Unit Pelaksana Teknis
Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi Unit Pelaksana
Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior
yang dihunjuk. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan
Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jumlah tenaga kerja tersebut
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan
fungsional tersebut diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.
a. Jaringan Usaha/Kegiatan
Adapun jaringan kegiatan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota
Medan, yaitu dinas-dinas di kota Medan yang merupakan Satuan Kerja Perangkat
Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan untuk dikonsolidasi dan
diberikan kepada Kepala Daerah sebagai Laporan Pertanggungjawaban.
D. Kinerja Terkini
Kinerja terkini yang dilakukan pada BPKD Kota Medan, yaitu
Pendampingan Penatausahaan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota
Medan untuk meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan SKPD tahun
anggaran 2014 dengan menggunakan aplikasi SIMDA (Sistem Informasi
Manajemen dan Keuangan Daerah).
E. Rencana Kegiatan
Rencana Program dan kegiatan Badan Pengelola Keuangan Daerah
dirumuskan berdasarkan program dan kegiatan bidang-bidang pelaksana. Matrix
rencana program dan kegiatan disusun berdasarkan lampiran Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010, dimana setiap bidang menyusun rencana
program dan proiritas. Berikut adalah rencana program atau kegiatan BPKD Kota
Medan untuk tahun 2014.
Tabel 2.1 Rencana Program/ Kegiatan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan
NO. PROGRAM / KEGIATAN
A. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
1. Penyediaan jasa surat menyurat.
2. Penyediaan jasa administrasi keuangan.
3. Penyediaan alat tulis kantor.
5. Penyediaan makanan dan minuman.
6. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.
7. Penyediaan jasa tenaga pendukung teknis administrasi Perkantoran.
8. Pengelolaan administrasi kepegawaian.
9. Pembuatan aplikasi agenda harian dan surat masuk dan surat keluar.
B. PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA APARATUR
1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor.
2. Pengadaan peralatan gedung kantor.
3. Pengadaan membeleur.
4. Pemeliharan rutin/berkala gedung kantor.
5. Pengadaan laptop/notebook.
6. Pengadan computer dan perlengka.pannya
7. Pengadaan printer.
C. PENINGKATAN DISPLIN APARATUR
1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
2. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.
D. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
1. Pembinaan bendahara pengeluaran dan penerimaan.
2. Bimbingan teknis laporan pertanggungjawaban.
3. Bimbingan teknis penatausahaan SPJ SKPD.
E. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN
KINERJA DAN KEUANGAN
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD.
2. Penyusunan laporan keuangan semesteran.
3. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun.
4. Penyusunan RENJA.
5. Penyusunan LAKIP.
6. Penyusunan laporan keuangan triwulan.
F. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
1. Penyiapanrancangan peraturan daerah tentang APBD.
2. Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang perubahan
APBD.
3. Pendampingan penatausahaan keuangan SKPD.
4. Pasilitasi penyusunan belanja gaji.
5. Penatausahaan belanja bantuan hibah dan social.
6. Verifikasi RKA SKPD pelaksanaan APBD.
7. Penyiapan dan pengesahan DPA SKPD pelaksanaan.
8. Operasional majelis pertimbangan dan sekretariat majelis
pertimbangan tuntutan ganti rugi.
10. Pengembangan system pengelolaan keuangan.
11. Koordinasi pelaksanaan APBD.
12. Penyusunan Ranperda tentang tata kelola keuangan dan
peraturan walikota lainya.
13. Penyusunan dan pengembangan SOP Pengelolaan keuangan
Daerah.
14. Sosialisasi peraturan wali kota tentang pemberian bantuan hibah
dan bantuan sosial.
15. Verifikasi RKAP SKPD pelaksanaan perubahan APBD.
16. Penyiapan dan pengesahan DPPA SKPD pelaksanaan
perubahan APBD.
17. Pembenahan dan penataan dokumen keuangan.
18. Inventerisasi hutang dan piutang pemda.
19. Penyempurnaan penggunaan aplikasi gaji.
20. Penataan dokumen arsip perbendaharaan.