• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI BERPIKIR KREATIF DALAM MEMB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI BERPIKIR KREATIF DALAM MEMB"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI BERPIKIR KREATIF

DALAM MEMBUAT PERUBAHAN DI PERUSAHAAN RESTORAN AGL (AYAM GORENG LAOS)

NOOR DINA CAMELIA

Ilmu Komunikasi B 210110150080

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN-JATINANGOR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Makalah Project Ujian Akhir Semester yang berjudul Implementasi Berpikir Kreatif Dalam Membuat Perubahan Di Restoran AGL (Ayam Goreng Laos) Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang ada. Akan tetapi berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, penyusunan

makalah ini berjalan lancar dan diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terimakasih

kepada :

1. Bapak Drs. M. KH. Rachman Ridatullah, M.Si dan Ibu Preciosa Alnashava, S.I.Kom, selaku Dosen Berpikir Kreatif yang telah

meluangkan waktunya untuk mengarahkan, membimbing, dan memotivasi penulis saat pengerjaan hingga penyelesaian karya

tulisi lmiah ini.

2. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah member dukungan semangat moril maupun materiilnya, serta telah mendidik dan

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

3. Teman-teman Ilmu Komunikasi B yang telah menyediakan waktu luangnya untuk mengisi kuisioner Karya Tulis Ilmiah Penulis.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan semoga karya tulis ini mampu menambah pengetahuan dan

wawasan. Jatinangor, 10 Juni 2016

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL……… i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI………... iii

DESKRIPSI HASIL OBSERVASI LAPANGAN………. 1

IDENTIFIKASI MASALAH………. 3

KONSEPTUALISASI BENTUK MASALAH……….. 4

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH………. 9

IDE PROGRAM KREATIF SOLUSI MASALAH……… 10

IMPLEMENTASI PROGRAM IDE KREATIF PERUBAHAN……… 18

LAMPIRAN SAMPEL PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUK KREATIF………. 21

PENUTUP………

(4)

DESKRIPSI HASIL OBSERVASI LAPANGAN

Perusahaan yang penulis pilih untuk sebagai target sasaran observasi adalah sebuah warung makan yang bernama

AGL (Ayam Goreng Laos) yang terletak di Jalan Raya Cirebon-Bandung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

tepatnya di depan Rabbani Jatinangor. AGL adalah usaha warung makan dengan menyajikan menu ayam dengan berbagai

olahan varian rasa Usaha warung makan dimiliki oleh Bapak seorang lelaki berusia tahun yang merintis usaha sejak 2003.

Awal mulanya, usaha AGL (Ayam Goreng Laos) ini hanya dipasarkan pada konsumen dengan menggunakan sebuah gerobak

dengan cara berkeliling kampung menyusuri tiap rumah warga. Namun, karena banyak mendapatkan respon positif dari para

konsumen, sang pemilik berinisiatif untuk mendirikan sebuah warung makan tepatnya di daerah Jatinangor pada tahun 2006.

Respon positif juga didapatkan oleh kalangan mahasiswa, sesuai dengan letak penempatan usaha tersebut yang

strategis yaitu berada dekat dengan beberapa perguruan tinggi di Jatinangor. Setelah bertahan selama 11 tahun, usaha AGL ini

akhirnya dapat mengimbangi restoran kecil lain, sang pemilik memutuskan untuk membuka cabang baru pada tahun 2013

yang letaknya tidak jauh dari warung yang pertama didirikan. Selain itu, satu cabang baru juga dibuka di wilayah Jakarta,

hingga tahun ini sang pemilik menangani tiga restoran AGL (Ayam Goreng Laos).

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan terhadap restoran AGL ini, terdapat banyak informasi yang didapatkan

seperti sejarah awal mula berdirinya usaha, perintisan usaha, omset, kendala, dan rencana progress restoran tersebut oleh

pemilik. Selain itu, penulis juga mengamati bagaimana situasi dan kondisi restoran tersebut. Restoran AGL ini merupakan

(5)

disertai pencahayaan yang temaram sehingga menciptakan kesan romantis. Selebihnya, restoran ini menyajikan berbagai

(6)

IDENTIFIKASI MASALAH

Sejak berdiri dan berjalannya usaha AGL (Ayam Goreng Laos) ini, sang pemilik tidak hanya mendapatkan

keuntungan yang besar, namun juga memiliki kendala-kendala dalam perintisan dan perkembangan usahanya. Menurut sang

pemilik, kendala yang sering didapatkan adalah banyaknya pesaing yang memiliki usaha yang sama persis seperti yang beliau

miliki yaitu restoran kecil yang menyajikan berbagai menu dengan bahan dasar ayam. Ia merasa resah saat mulai banyak

usaha berupa restoran kecil dengan desain tempat yang lebih menarik, tempat yang nyaman disertai dengan harga yang

terjangkau. Hal tersebut juga berdampak pada jumlah pengunjung yang mengunjungi restoran miliknya ini. Oleh karena itu,

penulis memfokuskan bahwa identifikasi masalah yang didapatkan pada restoran AGL ini adalah munculnya pesaing-pesaing

(7)

KONSEPTUALISASI BENTUK MASALAH

Penyebab yang menjadi landasan masalah yang dihadapi oleh pemiliki restoran menurut penulis adalah karena kurangnya

kreativitas dalam penataan ruangan, sehingga tidak heran jika pengunjung lebih tertarik dengan restoran yang memiliki kesan estetika

lebih meskipun menu yang disajikan cenderung tidak berbeda satu sama lain. Sedangkan restoran AGL menurut penulis terlalu

sederhana untuk dapat dikategorikan sebagai restoran masa kini. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan alternatif

solusi yang efektif dan efisien. Alternatif solusi yang tepat untuk diterapkan adalah dengan mengubah dekorasi ruangan (interior) dan

pemodifikasian dalam penyajian, dan program branding dan potongan harga. Alternatif solusi tersebut diharapkan dapat memajukan

perkembangan usaha AGL (Ayam Goreng Laos) ini untuk kedepannya. Beberapa teori yang penulis cantumkan sebagai landasan

alternative solusi dari masalah yang dihadapi.  Teori Desain Interior

Desain Interior adalah ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan bertujuan

untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun

nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang

arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. (D.K. Ching, 2002:46). Menurut Wicaksono (2014:5-6), dalam

bukunya yang berjudul Teori Interior , menyebutkan bahwa interior merupakan bagian yang terintegrasi dengan struktur bangunan, yang di dalamnya termasuk struktur bangunan. Peranan interior ialah menciptakan pemahaman yang baik terhadap

desain tata ruang dalam. Tujuan dari interior itu sendiri ialah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika, dan

(8)

Selain itu, pengertian desain interior menurut J. Pamudji Suptandar (1999:11) adalah karya arsitek atau desainer yang

khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam

proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaan-kebiasaan social yang diwujudkan dalam

gaya-gaya kontemporer. Adapun tujuan desain interior menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah untuk diantarany

memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika, dan meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan.

Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), elemen elemen dasar interior adalah seperti garis, bentuk (form), bidang

(shape), ruang (space), cahaya (light), warna (color), dan tekstur (texture). Elemen-elemen interior membentuk sebuah ruang yang

dapat memisahkan ruang dalam dari ruang luar. Elemen-elemen desain interior tersebut diantaranya lantai, dinding, langit-langit

(platford), jendela, pintu, tangga atau lorong, perabot. Adapun tujuh prinsip desain interior antara lain unity and harmony,

keseimbangan (balance), focal point, ritme, details, skala dan proporsi, dan warna.

 Teori penyajian

Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang/para tamu untuk di santap secara

keseluruhan yang berisikan komposisi yang di atur dan telah disesuaikan dengan permainan warna yang di susun secara menarik

agar dapat menambah nafsu makan. Adapun fungsi penyajian makanan diantaranya memberi keindahan pada menu atau makanan

yang akan disajikan, sebagai contoh : menu ikan bakar/goreng akan sangat indah bila disajikan dalam piring/piranti saji lainnya

yang cocok bila dibandingkan dengan menu yang dibiarkan dalam alat memasak, menambah selera makan konsumen yang akan

menyantap hidangan yang disajikan, menjadikan makanan yang kita masak menjadi lebih berarti dan lebih berkesan ketika kita

(9)

sebagai bentuk penghargaan terhadap orang yang mengolah/memasaknya. Selain itu, di Indonesia terdapat dua penyajian

makanan yaitu penyajian makanan tradisional dan modern.

 Teori Branding dan Diskon

Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang

menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan dan para pelanggan perusahaan.

(David A. Aaker, 1997) Merek yang melabeli sebuah produk dan sebagai wakil dari sesuatu yang dipasarkan menjadi penanda

bagi sebuah produk sekaligus pembeda dengan produk-produk lainnya. Merek sendiri berfungsi sebagai value indicator yaitu

menggambarkan seberapa kokoh value atau nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Jadi, merek menggambarkan nilai yang

ditawarkan dan mempunyai peranan penting bagi konsumen dalam menetapkan pilihannya. Oleh karena itu, persaingan merek

saat ini begitu dominan. Merek dianggap sebagai aset perusahaan yang paling berharga.

Sedangkan Kevin Lane Keller memperkenalkan konsep brand equity yang berdasarkan pada pelanggan (customer based

brand equity), yang berarti pengetahuan akan merek (brand knowledge) yang dimiliki pelanggan membutuhkan tanggapan pemasaran yang berbeda-beda untuk membangun suatu merek.. Brand knowledge menurut Keller dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Brand awareness

(10)

2. Brand image

Brand image adalah persepsi dari konsumen akan sebuah merek yang muncul (reflected) dari asosiasi suatu merek yang ada diingatan konsumen.

Adapun Ekuitas merek dapat dikelompokkan dalam empat kategori yang meliputi :

1. Kesadaran merek (brand awareness)

Kesadaran merek (brand awareness) menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat

kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

2. Asosiasi merek (brand association)

Asosiasi merek (brand association) menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritis (spoke person) dan lain-lain.

3. Persepsi kualitas (Perceived quality)

mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan

maksud yang diharapkan.

4. Loyalitas merek (brand loyalty)

Loyalitas merek (brand loyalty) mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk Teori dari Aaker ini akan dibahas lebih dalam lagi pada bagian selanjutnya, sebagai landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini (Durianto,dkk,

(11)

Transaksi perdagangan selalu melibatkan dua pihak yaitu pihak pembeli sebagai pihak penerima barang dan penjual sebagai

pihak yang menyerahkan barang. Sebelum transaksi terjadi kedua belah pihak harus mencapai kesepakatan mengenai harga dari

barang-barang yang diperjualbelikan beserta syarat-syarat lainnya, termasuk di dalamnya mengenai potongan penjualan.

Potongan penjualan merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk menarik minat pembeli untuk melakukan

transaksi pembelian.

Soemarso (2002:162) juga menjelaskan bahwa “Potongan penjualan atau potongan tunai (cash discount) adalah potongan

harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit.” Di lain pihak Simamora (2000:154) mengemukakan bahwa “Potongan penjualan adalah potongan tunai (cash discount) yang ditawarkan kepada para pelanggan yang membeli barang-barang dagangan secara kredit.” Menurut Ismaya (2005:252): “Potongan penjualan adalah potongan terhadap

harga penjualan yang telah disetujui apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu yang lebih cepat dari jangka waktu

(12)

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

Strategi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi yaitu dengan penerapan strategi dekorasi

ruangan (interior) strategi pemodifikasian dalam penyajian, dan strategi branding dan potongan harga. Strategi dekorasi

ruangan (interior) merupakan strategi yang dilakukan dengan mendekorasi atau mendesain tempat yang digunakan sebagai

usaha. Strategi ini dapat dikatakan efektif karena dari beberapa referensi yang didapat penulis, dengan mengubah desain

ruangan dapat membuat konsumen lebih tertarik untuk mengunjungi dan tentunya dapat menambah jumlah pengunjung.

Strategi pemodifikasian penyajian yaitu strategi yang dilakukan dengan memodifikasi dalam bentuk penyajian yang

dapat dilakukan dengan cara adanya penambahan variasi menu, sehingga menu yang disajikan tidak hanya itu-itu saja. Hal

tersebut dilakukan untuk menghindari kebosanan pengunjung dalam menikmati menu yang tersedia. Strategi branding yaitu

strategi yang dilakukan dengan mengenalkan dan menguatkan merk atau differensiasi usaha kepada konsumen, sehingga

(13)

IDE PROGRAM KREATIF SOLUSI MASALAH

Strategi Desain Interior

Restoran AGL merupakan restoran yang cenderung memiliki ukuran yang kecil sehingga diperlukan dekorasi ruangan

yang menampilkan kesan luas dan memiliki ruang lebih di dalamnya. Untuk memberikan nuansa yang lebih luas pada sebuah

restoran kecil disaranakan untuk mengaplikasikan warna. Warna bisa memanipulasi dimensi ruang, apakah akan menjadi

sempit ataupun luas. Penggunaan warna untuk resotoran kecil seperti AGL ini sebaiknya menggunakan warna-warna yang

cenderung lebih muda seperti biru ataupun hijau muda pada dinding yang dapat memberikan ilusi jarak. Selain itu, bisa juga

dengan mendesain langit-langit dengan warna terang sehingga membuat ruangan tampak lebih besar dan lebih luas secara

visual serta lantai gelap berbahan dasar kayu dengan tone warna yang cerah sehingga dapat membuat ruangan menjadi lebih

hangat, intim, dan bersahaja.

Pencahayaan juga sangat penting dalam dekorasi ruangan, maksimalkan cahaya alami dengan menggunakan lampu

warna agak kekuningan sehingga memberi kesan privat. Penataan tanaman berupa bunga juga dilakukan dalam desain

restoran ini untuk meramaikan suasana interior restoran di sekitarnya. Dekorasi ruangan (interior) dapat memilih berjenis

klasik serta penataan tempat duduk dapat juga dengan menerapkan tempat duduk lesehan. Lesehan, adalah suatu budaya

dalam hal menyajikan makanan sambil duduk di tikar atau lantai. Makanan yang disajikan biasanya di atas meja

pendek/rendah dengan menu lengkap baik minuman ataupun makanan utama dan di nikmati secara bersama-sama.

Lesehan ini membuat suasana makan menjadi lebih santai, sehingga perasaan nyaman dapat dinikmati oleh semua

(14)

meja makan yg menggunakan cuterelies yg lengkap dan makanan yang telah disusun/diatur sebelumnya. Budaya lesehan yang

sangat terkenal di Indonesia adalah di daerah, hal ini yang juga tenttunya menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi

wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Tidak hanya itu, di tengah ruangan restoran ini juga dibut sebuah taman kecil lengkap beserta air mancur, karena

umumnya pengunjung lebih menyukai warung makan dengan suasana yang menenangkan. Selain itu, untuk memberikan efek

seni, tidak salah jika menghadirkan aksesoris lain seperti lukisan, hiasan dinding, maupun poster. Elemen-elemen interior

membentuk sebuah ruang yang dapat memisahkan ruang dalam dari ruang luar. Elemen-elemen desain interior diantaranya

seperti :  Lantai

Lantai adalah bidang ruang interior yang datar dan mempunyai dasar yang rata. Sebagai bidang dasar yang menyangga

aktivitas interior dari furniture yang ada, lantai harus terstruktur sehingga mampu memikul beban tersebut dengan aman

dan permukaannya harus kuat untuk menahan semua beban yang berada di atasnya baik civitas manusia ataupun beban

mati. Pemilihan keramik pada lantai dianjurkan memilih warna pastel dan bercorak.

 Dinding

Dinding adalah elemen arsitektur yang penting untuk setiap bangunan. Secara tradisional, dinding telah berfungsi

sebagai struktur pemikul lantai di atas permukaan tanah, langit-langit, dan atap (Francis D. K. Ching, 1996; 176). Dinding

adalah elemen utama yang dengannya kita membentuk ruang interior. Bersama dengan bidang lantai dan langit-langit

(15)

penghalang yang merupakan batas sirkulasi kita, memisahkan satu ruang dengan ruang disebelahnya dan menyediakan

privasi visual maupun akustik bagi pemakainya. Dinding pada restoran sebaiknya menggunakan keramik yang

menyerupai batu alam, sehingga dapat mencerminkan suasana alam saat pengunjung berada di dalamnya.

 Langit-langit (plafond)

Langit-langit (plafond) adalah elemen yang menjadi naungan dalam desain interior dan menyediakan perlindungan

fisik maupun psikologis untuk semua yang ada dibawahnya. Meskipun berada diluar batas jangkauan tangan kita dan

tidak digunakan seperti halnya lantai dan dinding, langit-langit memainkan peran visual penting dalam pembentukan

ruang interior dan dimensi vertikalnya. Langit-langit juga didesain dengan menggunakan bahan dasar kayu dilengkapi

dengan plistur yang mengkilap sehingga menambahkan kesan estetika.

Adapun elemen-elemen pelengkapnya yaitu :  Jendela

Jendela merupakan elemen dari desain arsitektur dan interior yang menghubungkan baik secara visual dan fisik, satu

ruang ke ruang lain maupun bagian dalam ruangan dengan ruang luar seperti halaman ataupun view lainnya. Jendela

digunakan sebagai pembatas serta penghubung antar ruangan, jendela sebaiknya didesain berbentuk lingkaran agar tidak

(16)

 Pintu

Pintu dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita sendiri, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan

keluar bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain di dalam bangunan. Melalui desain, konstruksi dan lokasinya, pintu dan

jalan masuk dapat mengendalikan penggunaan ruang, pandangan dari satu ruang ke ruang berikutnya dan masuknya

cahaya, suara, udara hangat, dan udara sejuk. Pemilihan pintu menggunakan pintu jenis jaman dahulu yang sangat

sederhana, berbentuk dua buah kayu persegi dan jika pengunjung akan memasuki atau keluar dari ruangan satu ke ruangan

lain tidak repot-repot untuk membuka gagang pintunya, tapi cukup dengan menarik pintu sederhana tersebut dengan salah

satu tangan.

 Perabot

Perabot adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti selalu ada di hampir semua desain interior. Perabot

menjadi perantara antara arsitektur dan manusianya. Dekorasi atau aksesori dalam desain interior merujuk pada

benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang. Aksesori yang dapat menambah kekayaan visual dan

rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa alat-alat dan objek-objek yang memang berguna, elemen-elemen dan

kelengkapan arsitektur, dan benda seni, serta tanaman. Penggunaan perabot juga diterapkan dalam desain interior restoran

AGL ini, yaitu dengan memilih perabot yang memiliki tingkat estetika yang tinggi seperti vas yang terbuat dari kayu

(17)

 Pencahayaan

Pencahayaan menjadi salah satu faktor penting dalam desain interior karena cahaya mempengaruhi penataan interior

dalam hal menentukan atmosfer ruang, mempengaruhi mood pengguna (pengunjung), dan mendukung fungsi ruang.

Pencahayaan yang diterapkan dapat menggunakan dua jenis pencahayaan sekaligus yaitu pencahayaan alami dan buatan.

Pencahayaan alami adalah proses menempatkan jendela, bukaan, dan permukaan reflektif lainnya sehingga pada siang

hari ruangan tersebut dapat menyediakan cahaya alami yang efektif ke dalam ruangan. Sedangkan pencahayaan buatan

terkait dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu sendiri. Peletakan pencahayaan terpusat pada tengah ruangan

dengan lampu tengah yang terang dan diusahakan agar dapat menerangi hingga sudut ruangan. Tidak hanya itu,

pencahayaan lain juga digunakan seperti lampu lantai, lampu dinding, dan lampu plafon. Pencahayaan yang digunakan

menggunakan tematik romantis, sehingga dapat menimbulkan kesan romantis pada ruangan.

Strategi Penyajian

Strategi penyajian dilakukan dengan dua tahapan yaitu yang pertama adanya penambahan variasi menu pada produk

yang dikeluarkan oleh AGL dan program seragam unik bagi pelayan. Penambahan variasi menu dirasa menjadi strategi utama

seelah desain interior, karena selain dekorasi ruangan, para konsumen juga tetap mementingkan kualitas rasa dan variasi

makanan yang tersedia. Oleh karena itu, dilakukanlah strategi penyajian berupa penambahan variasi menu dengan mengambil

dan menginovasi berbagai masalakan terutama menu dengan olahan ayam di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya di suatu

(18)

menginovasikannya menjadi lebih modern. Biasanya, resep olahan ayam dari tiap daerah terkadang memiliki nama atau

sebutan yang berbeda pada makanannya. Gunakanlah strategi ini untuk menarik konsumen, sehingga saat konsumen

mengunjungi restoran, mereka akan dibuat penasaran oleh berbagai foto menu olahan ayam dari berbagai daerah di restoran

AGL ini.

Program seragam unik bagi pelayan juga diterapkan di dalam strategi penyajian ini. Penulis mengajukan ide ini,

karena dirasa para konsumen akan terpengaruh dan tentunya tertarik dengan sesuatu hal yang unik di lingkungan mereka.

Program seragam unik bagi pelayan ini dilakukan terutama pada hari-hari Besar seperti Tahun Baru, Valentine, Idul Fitri, Idul

Adha, Natal, dan lain-lain. Seragam unik disesuaikan dengan tema perayaan hari besarnya, tahun baru didominasi oleh

sesuatu hal yang baru, Valentine didominasi warna pink, Idul Fitri didominasi warna hijau sebagai simbol kedamaian, Natal

didominasi warna merah, dan lain-lain. Jika strategi ini berhasil, maka akan makin banyak pengunjung yang memilih datang

ke restoran AGL ini dibandingkan dengan restoran lain dengan alasan terdapat hal-hal unik dalam penyajiannya.

Strategi Branding dan Discount

Strategi Branding dilakukan dengan cara meningkatkan ekuitas merk dengan pemilihan nama dan pembuatan identitas

merek yang baik. Selain itu bisa juga melalui program pemasaran dan komunikasi pemasaran. Usaha komunikasi pemasaran

(19)

bertuliskan “Ayam dengan Aneka Bumbu” dengan disertai seekor ayam kecil di sebelah kiri. Namun, yang penulis rasa, baliho ini kurang menarik untuk dilihat karena terlalu simple dan sederhana.

Oleh karena itu, adanya inisiatif untuk mendesain baliho kembali dengna lebih unik tanpa menghilangkan tujuan

utama pemilik yaitu mengajak pengunjung untuk datang menikmati hidangannya sehingga keberhasilan untuk

menginterpretasikan melalui baliho pada konsumen tercapai. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan ekuiteas merk.

Merk produk yang memiliki ekuitas yang tinggi adalah produk yang memiliki kualitas tinggi dan merepresentasikan nilai

yang baik. Karena semakin tinggi ekuitas merek, akan semakin tinggi pula value yang akan diberikan merek tersebut kepada

konsumen. Apabila ekuitas merek meningkat, maka akan menumbuhkan loyalitas konsumen pada produk atau merek

tersebut.

Selain itu, dari beberapa strategi di atas, promosi dan kebijakan harga juga diterapkan. Dalam hal ini, promosi dan

kebijakan harga adalah pemberian potongan harga merupakan bagian yang penting serta berpengaruh terhadap peningkatan

hasil penjualan. Promosi dapat menambah serta mempengaruhi konsumen terhadap nilai pada barang atau jasa yang sedang

diedarkan di pasaran. Kegiatan ini mendorong dan mengarahkan konsumen untuk membeli, sehingga penjualan akan

meningkat sesuai tujuan yang diharapkan, selain itu pula pemberian potongan harga kepada pelanggan maupun pada saat

pembelian dalam skala yang lebih besar sedikit banyak akan dapat menambah bahkan mempertahankan minat konsumen

untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.

Selain itu, promosi dapat dilakukan dengan cara membuat sebuah akun sosial media khusus untuk AGL (Ayam

Goreng Laos) agar dapat meningkatkan keeksistensiannya sehingga tidak hanya dikenal oleh orang-orang yang berada di

(20)

mempromosikan produk dari restoran ini seperti Instagram, Facebook, LINE, Twitter, Youtube dan Blog. Strategi ini

dilakukan karena menurut penulis, strategi ini paling efektif dan efisien, yaitu bahwa kita tidak perlu menghabiskan banyak

pengeluaran untuk merealisasikannya, tinggal bagaimana cara kita untuk mengajak para pengguna sosial media untuk

mengikuti akun sosial media yang telah kita buat.

Dengan adanya promosi dan kebijakan harga dalam hal ini adalah potongan harga yang diberikan oleh usaha tersebut

diharapkan penjualan akan dapat ditingkatkan. Agar usaha dapat menggunakan promosi dan harga secara efektif, maka

sebelum mengadakan kegiatan tersebut hendaknya diadakan suatu perencanaan yang baik dengan memperhatikan segala

faktor yang berkaitan dengan promosi dan kebijakan harga sehingga apa yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik. Tentu

saja hal ini harus disesuaikan dengan maksud dari periklanan yang dapat menarik konsumen yang nantinya membuat minat

konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan.

Program kebijaksanaan promosi dan diskon dilakukan saat menjelang hari-hari besar ataupun special seperti

menjelang Tahun Baru, Valentine, Kemerdekaan, Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan lain-lain. Penerapan diskon dapat dengan “Beli 2 porsi gratis 1 porsi” ataupun diskon berapa puluh persen untuk menarik konsumen. Dari pengamatan yang dilakukan pada usaha AGL (Ayam Goreng Laos) ini, program kebijaksanaan promosi dan potongan harga yang akan dilakukan

mendapat banyak perhatian terutama pada target sasaran yaitu para mahasiswa. Keadaan ini dapat memicu ini selain itu

dikenalnya produk-produk baru yang dihasilkan oleh AGL ini oleh konsumen sehingga mereka tidak beralih kepada restoran

(21)

IMPLEMENTASI PROGRAM IDE KREATIF PERUBAHAN

Strategi Desain Interior

 Untuk merealisasikan desain interior yang akan digunakan di restoran AGL ini, dibutuhkan seorang ahli desain interior dalam menanganinya. Oleh karena itu, sebaiknya pilih dan sewalah seorang desainer terutama dalam bidang

interior untuk mendesain ruangan agar warung makan AGL dapat terlihat lebih menarik dari dekorasi sebelumnya dan

dapat menarik minat konsumen.

 Diperlukannya bahan-bahan dasar seperti bangunan untuk desain interiornya seperti kayu, batu alam, keramik, dan lain-lain. Pembelian bahan dasar bangunan dapat mengunjungi sebuah toko bangunan. Namun, tidak salah juga jika

sang pemilik berinisiatif untuk menggunakan kembali bahan dasar bangunan yang telah lama selagi masih layak untuk

digunakan. Selain itu, perabotan sebagai penunjang desain juga diperlukan seperti vas berukuran besar, lukisan, dan

ornamen-ornamen lain.

Strategi Penyajian

 Dilakukan dengan mencari menu variasi olahan ayam di setiap daerah, bisa juga dengan menanyakan pada koki atau ahli masak agar dapat belajar resep, sehingga menu tersebut tidak hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang

berdomisili disitu saja, namun konsumen juga dapat mengetahui berbagai olahan ayam pada tiap daerah yang

(22)

 Penerapan berbagai seragam pada pelayan mengikuti hari-hari besar yang sedang dirayakan. Misalnya ketika Idul Fitri akan tiba pelayan diharuskan untuk memakai pakaian yang berunsur islami seperti yang laki-laki diwajibkan untuk

memakai peci sedangkan yang perempuan diwajibkan untuk memakai jilbab. Contoh lain ketika hari Kemerdekaan

datang, ornament pada restoran sebisa mungkin didominasi warna merah dipenuhi dengan bendera merah putih. Selain

itu, bisa juga dengan mewajibkan pelayan menggunakan baju atau kaos berwarna merah dan putih serta dapat

ditambah dengan tato merah putih di setiap wajah pelayan. Bisa juga dengan memberikan reward pada pengunjung saat mereka menggunakan baju berwarna merah saat berkunjung ke restoran. Hal ini tentu sangat akan menarik para

konsumen, sehingga mereka tidak kapok untuk mengunjungi restoran AGL ini di kemudian hari. Mereka akan

semakin dibuat penasaran pada hal-hal unik semacam apa lagi yang dilakukan oleh pelayan dalam setiap penyajian

makanannya. Jadi, diperlukan seragam bagi tiap pelayan dan ornament-rn

Strategi Branding dan Discount

 Pembuatan baliho sebagai iklan promosi untuk meningkatkan keeksistensian restoran AGL dalam jangka waktu panjang. Desain baliho bisa ditangani oleh sang pemilik sendiri, namun jika tidak sanggup maka bisa diserahkan

kepada jasa desain pembuatan dan pencetakan baliho. Untuk pencetakannya sendiri, baliho bisa dicetak sebanyak 21

buah diantaranya satu baiho utama berukuran besar tepat di depan restoran dan 20 baliho berukuran kecil sisanya

dapat dipasang di setiap jalan menuju Jatinangor, agar pengunjung dari luar Jatinangor juga dapat mengenal restoran

(23)

 Pembuatan berbagai akun sosial media untuk mempromosikan produk-produk restoran AGL seperti berbagai olahan ayam dari berbagai daerah. Sosial media yang dapat dibuat seperti Instagram, Twitter, Facebook, LINE, Youtube, dan

Blog, agar dapat diikuti oleh banyak orang dari berbagai penjuru, usahakanlah setiap menerbitkan postingan haruslah

sekreatif mungkin baik dari segi gambar atau foto maupun konten. Hal ini dilakukan karena setiap harinya tiap

individu di dunia hampir menghabiskan sebagian waktunya untuk bermain sosial media, sehingga strategi ini cocok

(24)

LAMPIRAN SAMPEL PENDUKUNG PERUBAHAN

(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

PENUTUP

Demikianlah makalah yang penulis buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami

mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena

penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari

para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari penulis semoga dapat diterima di hati dan penulis

(30)

DAFTAR PUSTAKA

https://teguhparamartha13.wordpress.com/2015/10/09/progress-ii-teori-umum-interior-konsep/

https://ayuagungcandradewi.wordpress.com/2015/10/09/progress-ii-teori-umum-interior-konsep/

Referensi

Dokumen terkait

(3) Daerah sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri atau menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air atau pemerintah daerah sesuai dengan

Terdapat perbedaan signifikan nilai pretest dan posttest sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan, berdasarkan hasil t hitung lebih besar dari pada harga t tabel

Menurut Sodiq dan Abidin (2008:3), usaha peternakan kambing memiliki karakteristik pendukung sebagai berikut:.. Modal awal yang dibutuhkan relatif lebih kecil

Total operating expenses increased 8% YoY to Rp 3.9 trillion, a modest increase compared to the revenue growth of 35%.. COGS and Interconnection Charges increased by

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DE฀A ฀EMPU KECAMATAN ฀EMPU TENTANG PENGELUARAN DE฀A MENDAHULUI PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DE฀A ฀EMPU KECAMATAN ฀EMPU

Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan selisih rerata ion kalsium saliva yang signifikan antara sebelum dan sesudah tujuh hari mengonsumsiyoghurt dua strains

Anak mengalami peningkatan dalam menyiapkan perlengkapan makan sendiri, mengambil makanan sendiri, dan membereskan perlengkapan makan secara mandiri, pada proses

yang juga menyebabkan kurangnya minat mahasi wi Cina dan juga India untuk melibatkan diri di dalam pilihanraya kampus, Jika dilihat seC81'8 jel.. m nunj yang pilibanraya kampus