• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang yang beralamat di Jalan Kedungmundu No. 115 Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang Jawa Tengah. Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang ini memiliki visi dan misi. Visi Gugus ini adalah:

“Mengabdi dalam mencapai prestasi”

Sedangkan misi Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang ini yaitu: 1. Menjadikan insan yang beriman dan bertaqwa 2. Mewujudkan insan yang memiliki rasa ikhlas dan

cerdas

3. Menjadikan insan berprestasi 4. Mewujudkan inovasi pembelajaran

Tujuannya yaitu:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan 2. Mengembangkan potensi peserta didik

3. Mengembangkan karakter ikhlas dan santun 4. Meningkatkan kompetensi

5. Meningkatkan kedisiplinan

6. Meningkatkan pembelajaran Paikem

(2)

7. Mengembangkan pelaksanaan berbagai model pembelajaran

Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa SD di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang Tahun 2014

Sumber: Data Diolah, Desember 2014

Berdasarkan tabel di atas tentang anggota Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan

No Nama Sekolah Alamat No. Telepon 4 SDN Tandang 04 Jl. Karanggawang

Baru

(3)

Kecamatan Tembalang, maka dapat dideskripsikan bahwa beberapa SD di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang meliputi SDN Tandang 01 yang beralamat di Jl. Kedungmundu No.114 dengan Kepala Sekolah bernama Suprapti, S.Pd.; SDN Tandang 02 beralamat di Jalan Taman Kinibalu II No.9 dengan kepala sekolah bernama Ristasi Adi, S.Pd.; SDN Tandang 03 yang beralamat di Jl. Kaba Raya No. 1 dengan kepala sekolah bernama Drs. Riyanto Dwi H.; SDN Tandang 04 yang beralamat di Jl. Karanggawang Baru dengan Kepala Sekolah bernama Widiyanto, S.Pd.; SDN Sambiroto 01 yang beralamat di Jl Sambiroto Raya dengan Kepala Sekolah bernama Suwarno, S.Pd.; SDN Sendangguwo 01 yang beralamat di Jl. Sawi Raya dengan Kepala Sekolah bernama Suprapti, S.Pd.; SD Kanisius yang beralamat di Jl. Ngemplak Buntu Rt 01 Rw 09 dengan Kepala Sekolah bernama AM. Tri Iriyanti, S.Pd; dan SD Cipta Kreativa yang beralamat di Jl. Rogojembangan Timur dengan Kepala Sekolah bernama Agus Sumardi.

(4)

Tabel 4.2

Keadaan Guru Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

Sumber: Data diolah, Desember 2014

Berdasarkan tabel di atas tentang jumlah guru yang mengajar di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang, maka bisa didiskripsikan sebagai berikut:

(5)

berjumlah 28 orang. SD Tandang 02 memiliki 1 kepala sekolah, 12 guru kelas, 2 guru PAI, 2 guru olahraga, 1 guru bahasa inggris, 1 pegawai TU dan 1 penjaga sekolah. Sehingga semua guru dan pegawai SDN Tandang 02 berjumlah 20 orang. SDN Tandang 03 memiliki 1 kepala sekolah, 17 guru kelas, 2 guru PAI, 2 guru olahraga, 2 guru agama Kristen, 1 pegawai TU dan 1 penjaga sekolah. Sehingga jumlah guru dan pegawai SD Tandang 03 yaitu 26 orang. SDN Tandang 04 memiliki 1 kepala sekolah, 11 guru kelas, 1 guru PAI, 1 guru olahraga, dan 1 penjaga sekolah. Sehingga jumlah guru dan pegawai SDN Tandang 04 adalah 15.

(6)

Kanisius sebanyak 9 orang. SD Cipta Kreativa memiliki 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru PAI, 1 guru bahasa Inggris, 1 pegawai TU, dan 1 penjaga sekolah. Sehingga jumlah guru dan pegawai SD Cipta Kreativa sebanyak 11 orang.

4.2

Hasil Penelitian

4.2.1Prosentase Ketimpangan dalam Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

Supervisi akademik merupakan suatu kegiatan untuk membantu Kepala Sekolah mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

(7)

supervisi pada sekolah-sekolah lain. Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh pengawas sekolah tiap dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang melaksanakan supervisi dengan mempersiapkan instrumen supervisi akademik sebagai panduan pelaksanaan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Agus Sumardi selaku Kepala SD Cipta Kreativa 03 pada tanggal 20 Nopember 2014 sebagai berikut.

“….menurut hemat saya setiap kepala sekolah mempersiapkan instrumen supervisi akademik sehingga bisa dijadikan alat untuk mengukur kinerja Kepala Sekolah yang bersangkutan sendiri, dengan begitu akan mampu melihat seberapa tingkat kinerjanya.“

Program kegiatan supervisi akademik di SD Tandang 04 juga dilaksanakan oleh kepala sekolah SD yang bersangkutan pada setiap akhir semester, khususnya akhir semester genap. Pelaksanaan supervisi dilaksanakan secara rutin sehingga sudah menjadi kebiasaan sekolah pada kurun waktu 5 tahun terakhir ini.

Sebagaimana dikemukakan oleh Widiyanto S.Pd., selaku Kepala SD Tandang 04 tanggal 24 Nopember 2014 sebagai berikut.

(8)

setiap akhir semester. Dan biasanya pada akhir semester ganjil dan genap, karena untuk bahan pembelajaran pada tahun ajaran baru atau awal.”

Kepala sekolah SD Kanisius Lamper Tengah juga memprogram kegiatan supervisi akademik secara maksimal sebelum dilaksanakan guna persiapan lebih matang. Kepala sekolah mengatur waktu pelaksanaan supervisi akademik Kepala Sekolah SD Kanisius Lamper Tengah agar berjalan baik dan lancar.

Sebagaimana dikemukakan oleh Tri Iriyanti S.Pd, selaku Kepala SD Kanisius Lamper Tengah tanggal 25 Nopember 2014 sebagai berikut.

“Kepala Sekolah menyusun jadwal supervisi secara terprogram, menyiapkan instrument yang dibutuhkan. Kemudian melakukan supervisi secara bergilir dan berurutan dari guru kelas VI hingga guru kelas I, dan mensupervisi pada guru mapel yang ada di sekolah.”

Langkah-langkah kepala sekolah SDN Tandang 02 dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah mengacu pada aturan teknis untuk mempermudah di lapangan. Langkah-langkah supervisi ini dimulai dari penyusunan instrumen dan dilanjutkan dengan jadwal program pelaksanaan supervisi.

(9)

supervisi mencakup proses pembelajaran baik dari awal perencanaan, pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut.

Sebagaimana dikemukakan oleh Suprapti S.Pd, selaku Kepala SD Tandang 01 tanggal 1 Desember 2014 sebagai berikut.

“Kepala Sekolah melakukan supervisi guru pada berbagai aspek, meliputi: aspek administrasi perangkat pembelajaran (silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan mengakhiri dengan tindak lanjut yaitu pemberian pembinaan kepada masing-masing guru secara pribadi dan kelompok.”

Sasaran pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah SD Sendangguwo 01 pada semua guru di sekolah, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. supervisi akademik Kepala Sekolah SD Sendangguwo 01 juga ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal ini untuk menyamakan tujuan dan target kompetensi semua guru sehingga peningkatan mutu pembelajaran dapat terealisasi secara maksimal.

(10)

Sebagaimana dikemukakan oleh Suwarno S.Pd, selaku Kepala SDN Sambiroto 01 tanggal 2 Desember 2015 sebagai berikut.

“Sasaran supervisi Kepala Sekolah…? Memang benar, semua guru di SDN Sambiroto 01 disupervisi oleh KS baik guru kelas maupun guru mata pelajaran, guru PNS maupun non PNS. Namun lebih diprioritaskan guru yang berstatus PNS. Kepala sekolah menemui guru dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah SDN Sambiroto 01 sebanyak minimal 3 kali dalam 1 tahap supervisi. Tahap sosialisasi program supervisi, tahap kunjungan kepala sekolah pada guru, tahap evaluasi/refleksi.”

Guru profesional diharapkan dimiliki oleh setiap guru, sehingga pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah ini untuk meningkatkan keprofesionalan guru dalam pengelolaan pembelajaran dan mampu meningkatkan kinerja guru.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sudarni, S.Pd guru kelas V SD Tandang 01 tanggal 4 Desember 2014 sebagai berikut.

“ya, tapi saya menyadari selama ini dalam proses pembelajaran masih belum maksimal dan saya harus tetap belajar. Saya berusaha mengajar sesuai dengan aturan dan kode etik yang berlaku sebagai guru, namun saya masih tetap berusaha harus belajar dan belajar untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang proses pembelajaran yang berkualitas karena tuntutan sebagai guru yang profesional semakin tinggi.”

(11)

sekolah. Buku panduan bersumber dari beberapa referensi penerbit sebagai rujukan meskipun dari dinas pendidikan sudah tersedia. Guru kelas perlu memiliki sumber lain sebagai bahan perbandingan dan pelengkap.

Sebagaimana dikemukakan oleh Fauziah guru kelas SD Sendangguwo 01 tanggal 17 Desember 2014 sebagai berikut

“saya sebelum melaksanakan proses pembelajaran mempersiapkan beberapa buku referensi sebagai pegangan pembelajaran. Dalam 1 mata pelajaran minimal saya memiliki 3 buku paket dan 3 LKS dari sumber yang berbeda. Dengan sumber yang bervariasi harapan saya bisa saling melengkapi satu dengan lainnya. saya mengelola program pembelajaran dengan menyesuaikan silabus, RPP dan materi ajar. sehingga saya memilih metode pembelajaran yang sesuai.”

Pengelolaan pembelajaran menjadi tanggung jawab guru kelas masing-masing, sehingga guru mengelola pembelajaran untuk mendukung program supervisi akademik mengacu pada perangkat pembelajaran yang telah dipersiapkan sehingga pengelolaan pembelajaran berlangsung dengan maksimal.

(12)

Sebagaimana dikemukakan oleh Novi Arummi S.Pd, guru kelas Vc SD Sambiroto 01 tanggal 8 Desember 2014 sebagai berikut.

“agar kelas tetap kondusif maka saya berusaha mengatur ruang kelas yang tepat, mengatur tempat duduk siswa, menyiapkan media dan alat peraga, menyiapkan lembar kerja siswa dengan maksimal dan menyesuaikan antara kondisi siswa, materi pembelajaran dan pemilihan metode/strategi pemelajaran yang pas.”

Berdasarkan hasil pengisian observasi dan hasil wawancara di atas yang dilakukan peneliti kepada masing-masing Kepala Sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang tentang pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah maka dapat diketahui sebagai berikut:

 Aspek Penyusunan Program Supervisi Akademik

(13)

Tabel 4.3

Data Penyusunan Program Supervisi Akademik Kepala SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan

Kecamatan Tembalang Tahun 2014

No NAMA

Standar Deviasi 10,97446

(14)

sebesar 60, SD Tandang 04 mencapai kriteria penilaian sebesar 80, SD Kanisius Lamper Tengah mencapai 65, SDN Tandang 02 sebesar 75, SD Tandang 01 sebesar 75, SD Sendangguwo 01 sebesar 70, SDN Sambiroto 01 sebesar 75 dan SDN Tandang 03 sebesar 70.

(15)

Grafik 4.1

Data Penyusunan Program Supervisi Akademik Kepala SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan

Kecamatan Tembalang

 Aspek Pelaksanaan Supervisi Akademik di sekolah

(16)

Tabel 4.4

Data Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan

Kecamatan Tembalang Tahun 2014

Sumber: Data diolah, Desember 2014

No NAMA

6 SD Sambiroto 01 Suprapti

,S.Pd

(17)

Dalam aspek pelaksanaan supervisi akademik di Sekolah ini ternyata masih terbagi dalam beberapa aspek yang lebih kecil lagi. Aspek tersebut meliputi langkah sebelum pelaksanaan, langkah-langkah memulai pelaksanaan supervisi, materi supervisi dan kegiatan setelah supervisi. Dari beberapa aspek tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: SD Cipta Kreativa 03 mendapat nilai 65, SD Tandang 04 mendapat nilai 85, SD Kanisius Lamper Tengah mendapat nilai 70, SDN Tandang 02 mendapat nilai 80, SD Tandang 01 mendapat nilai 80, SD Sendangguwo 01 mendapat nilai 75, SDN Sambiroto 01 mendapat nilai 80 dan SDN Tandang 03 mendapat nilai 75.

(18)

Grafik 4.2

Data Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan

Tembalang Tahun 2014

0 10 20 30 40 50 60 70 80

90 SD Cipta Kreativa

SD Tandang 01

SD Tandang 02

SD Tandang 03

SD Tandang 04

SD Kanisius Lamper Tengah

SD Sendangguwo 01

SDN Sambiroto 01

4.2.2Prosentase Ketimpangan yang menjadi Permasalahan dalam Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

(19)

beberapa kendala sebagai hambatan yang ditemui oleh kepala sekolah di lapangan. Pendukung dan hambatan supervisi akademik ini berasal dari faktor internal dan juga faktor eksternal.

Sebagaimana dikemukakan oleh Novi Arummi S.Pd, guru kelas Vc SD Sambiroto 01 tanggal 10 Desember 2014 sebagai berikut.

”yang menjadi pendukung pelaksanaan supervisi

akademik kepala sekolah SD Sambiroto 01 ini berupa 1) aturan dinas pendidikan tentang perintah pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, 2) posisi kepala sekolah lebih tinggi daripada guru, 3) sikap guru yang tunduk dan patuh pada pelaksanaan supervisi. hambatan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik kepala sekolah SDN Sambiroto 01 antara lain berupa: 1) ada sebagian guru yang masih acuh pada program supervisi, 2) masih ada sebagian guru yang berakting pada saat supervisi, 3) ada sebagian guru yang belum siap dengan adanya supervisi.”

Selain faktor pendukung pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah juga menemui hambatan yang menjadi kendala kelancaran program supervisi. Untuk mengatasi hambatan pelaksanaan supervisi akademik Kepala Sekolah SDN Sambiroto 01 oleh kepala sekolah dilakukan berbagai cara baik yang bersifat teoritis dalam bentuk bimbingan maupun dalam bentuk praktis secara teknis di lapangan.

(20)

“Cara mengatasinya antara lain: 1) kepala sekolah harus bersikap tegas pada guru yang kurang sungguh-sungguh dalam mengelola pembelajaran, 2) kepala sekolah harus mampu mensupervisi secara mendalam, sehingga bisa membedakan sikap pengelolaan guru dalam pembelajaran. 3) kepala sekolah menginformasikan pada awal semester tentang adanya pelaksanaan supervisi sehingga guru-guru sudah mempersiapkan jauh hari sebelumnya.”

Sebagai supervisor, kepala sekolah menghadapi kesulitan untuk meningkatkan kompetensi professional guru. kesulitan tersebut sebagian besar berada pada diri guru yang notabene

sudah memiliki usia di atas 45 tahun sehingga menjadi pengaruh yang cukup besar pada peningkatan kinerja guru.

Sebagaimana dikemukakan oleh Suwarno S.Pd, selaku Kepala SDN Sambiroto 01 tanggal 16 Desember 2014 sebagai berikut.

“Kesulitan yang saya hadapi sebagai kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi professional guru antara lain: 1) masih ada guru yang gagap teknologi (gaptek), 2) lebih dari 50% guru sudah berusia di atas 45 tahun.”

(21)

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak Suwarno selaku Kepala SDN Sambiroto 01 tanggal 16 Desember 2014 sebagai berikut.

“Dalam meningkatkan kualitas guru yang saya

lakukan adalah: 1) saya mengadakan bimtek untuk semua guru baik yang diadakan oleh dinas pendidikan maupun lokal guna peningkatan kemampuan teknologi, 2) saya memberikan pantauan tiap seminggu sekali pada akhir pekan untuk mengecek persipan administrasi yang akan dilaksanakan pada pembelajaran berikutnya dan mengevaluasi program pembelajaran pada minggu yang telah lalu. 3) saya memberikan bimbingan baik secara pribadi maupun kelompok.”

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara di atas yang dilakukan oleh peneliti kepada kepala sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang maka diperoleh hasil sebagai berikut:

(22)

Tabel 4.5

Data Hambatan pada Supervisi Akademik Kepala SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan

Kecamatan Tembalang Tahun 2014

No Nama

1.07 0.99 1.49 1.51 1.19

1.19

Sumber: Data diolah, Desember 2014

(23)

Kecamatan Tembalang SD yang memiliki hasil supervisi akademik dengan kategori baik adalah pada SDN Tandang 04, sedangkan SD dengan kategori kurang baik yaitu pada SD Cipta Kreativa.

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Supervisi ini diharapkan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan guru yang disupervisi selama proses KBM. Berdasarkan hasil diskusi dalam FGD yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah diketahui bahwa pelaksanaan supervisi akademik ini sangat penting untuk dilakukan oleh kepala sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan di gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang.

4.3

Pembahasan

4.3.1 Prosentase Ketimpangan dalam Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

(24)

peningkatan kompetensi guru dalam bidang akademik. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan layaknya supervisi pada sekolah lain. Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh pengawas sekolah tiap dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Kepala SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 melaksanakan supervisi dengan mempersiapkan instrumen supervisi akademik sebagai panduan pelaksanaan.

(25)

semester II, karena untuk bahan refleksi pada tahun ajaran baru.

Kepala sekolah SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 memprogram kegiatan supervisi akademik sebelum dilaksanakan guna persiapan lebih matang. Kepala sekolah SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 mengatur waktu pelaksanaan supervisi akademik agar berjalan baik dan lancar. Kepala sekolah menjadwal secara terprogram. Melaksanakan supervisi akademik secara bergilir dan berurutan dari guru kelas VI hingga guru kelas I, selanjutnya mensupervisi pada guru mapel.

(26)

supervisi pada masing-masing guru dengan instrumen penilaian yang sudah dipersiapkan.

Aspek/materi yang menjadi sasaran kepala sekolah SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 dalam pelaksanaan supervisi akademik yaitu mencakup proses pembelajaran baik dari awal perencanaan, pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut. Dalam hal ini kepala sekolah mensupervisi pada aspek pokok yang meliputi administrasi perangkat pembelajaran (silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan mengakhiri dengan pemberian pembinaan kepada masing-masing guru secara pribadi dan kelompok.

(27)

Tandang 03 juga ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal ini untuk menyamakan tujuan dan target kompetensi semua guru sehingga peningkatan mutu pembelajaran dapat terealisasi secara maksimal.

Kepala sekolah menemui guru dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 sebanyak minimal 3 kali dalam 1 tahap supervisi. Tahap sosialisasi program supervisi, tahap kunjungan kepala sekolah pada guru, tahap evaluasi/refleksi.

Agar menguasai materi pembelajaran guru kelas memiliki buku panduan yang dipersiapkan oleh sekolah. Buku panduan bersumber dari beberapa referensi penerbit sebagai rujukan meskipun dari dinas pendidikan sudah tersedia. Guru kelas perlu memiliki sumber lain sebagai bahan perbandingan dan pelengkap. Dalam 1 mata pelajaran minimal guru memiliki 3 buku paket dan 3 LKS dari sumber yang berbeda. Dengan sumber yang bervariasi harapan guru bisa saling melengkapi satu dengan lainnya.

(28)

SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 mengelola pembelajaran untuk mendukung program supervisi akademik mengacu pada perangkat pembelajaran yang telah dipersiapkan sehingga pengelolaan pembelajaran berlangsung dengan maksimal. Guru mengelola program pembelajaran dengan menyesuaikan silabus, RPP dan materi ajar. sehingga saya memilih metode pembelajaran yang sesuai.

Guna mendukung kelas yang kondusif guru kelas mengkondisikan kelas baik dari sarana prasarana, materi ajar, maupun metode pembelajaran sesuai dengan kondisi kemampuan siswa.

4.3.2 Prosentase Ketimpangan yang menjadi Permasalahan dalam Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Gugus Baskoro Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

(29)

pelaksanaan program supervisi pada sekolah-sekolah yang lain. Pelaksanaan supervisi mengalami beberapa hambatan yang ditemui oleh kepala sekolah di lapangan. Namun ada juga pendukung yang melancarkan pelaksanaan program supervisi. Factor Pendukung dan hambatan supervisi akademik ini berasal dari faktor internal dan juga faktor eksternal.

Beberapa pendukung pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 ini berupa 1) aturan dinas pendidikan tentang perintah pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, 2) posisi kepala sekolah lebih tinggi daripada guru, 3) sikap guru yang tunduk dan patuh pada pelaksanaan supervisi.

(30)

program supervisi, 2) masih ada sebagian guru yang berakting pada saat supervisi, 3) ada sebagian guru yang belum siap dengan adanya supervisi.

Dalam upaya mengatasi hambatan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 oleh para kepala sekolah dilakukan berbagai cara baik yang bersifat teoritis dalam bentuk bimbingan maupun dalam bentuk praktis secara teknis di lapangan. cara mengatasinya antara lain: 1) kepala sekolah harus bersikap tegas pada guru yang kurang sngguh-sungguh dalam mengelola pembelajaran, 2) kepala sekolah harus mampu mensupervisi secara mendalam, sehingga bisa membedakan sikap pengelolaan guru dalam pembelajaran. 3) kepala sekolah menginformasikan pada awal semester tentang adanya pelaksanaan supervisi sehingga guru-guru sudah mempersiapkan jauh hari sebelumnya.

(31)

peningkatan kinerja guru. Kesulitan yang dihadapi oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru antara lain: 1) masih ada guru yang gagap teknologi (gaptek), 2) lebih dari 50% guru sudah berusia di atas 45 tahun.

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Prosentase Ketimpangan dalam Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dasar di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang penting guna peningkatan kompetensi guru dalam bidang akademik. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan layaknya supervisi pada sekolah lain. Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh pengawas sekolah tiap dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Kepala SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 melaksanakan supervisi dengan mempersiapkan

(33)

instrumen supervisi akademik sebagai panduan pelaksanaan.

Aspek/materi yang menjadi sasaran kepala sekolah SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 dalam pelaksanaan supervisi akademik yaitu mencakup proses pembelajaran baik dari awal perencanaan, pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut. Dalam hal ini kepala sekolah mensupervisi pada aspek pokok yang meliputi administrasi perangkat pembelajaran (silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan mengakhiri dengan pemberian pembinaan kepada masing-masing guru secara pribadi dan kelompok.

(34)

Pada aspek pelaksanaan supervisi akademik di sekolah penilaian SDN Tandang 04 tergolong tinggi yaitu sebesar 85 dengan kriteria 13,93%, dengan begitu maka pada SDN Tandang 04 dalam aspek kedua pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah tergolong sangat baik.

5.1.2 Prosentase Ketimpangan yang menjadi Permasalahan dalam Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

(35)

jauh hari sebelumnya. Kesulitan yang dihadapi oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru antara lain: 1) masih ada guru yang gagap teknologi (gaptek), 2) lebih dari 50% guru sudah berusia di atas 45 tahun. Upaya apa yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru meliputi 1) Kepala sekolah mengadakan bimtek untuk semua guru baik yang diadakan oleh dinas pendidikan maupun lokal guna peningkatan kemampuan teknologi, 2) kepala sekolah memberikan pantauan tiap seminggu sekali pada akhir pekan untuk mengecek persiapan administrasi yang akan dilaksanakan pada pembelajaran berikutnya dan mengevaluasi program pembelajaran pada minggu yang telah lalu. 3) guru memberikan bimbingan baik secara pribadi maupun kelompok.

5.2

Saran

1.Bagi SDN Tandang 04, hendaknya dapat meningkatkan kompetensinya dalam penyusunan dan pelaksanaan program supervisi akademik kepala sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang.

(36)

dalam pelaksanaan supervisi kepala sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu dan kinerja dalam pembelajaran.

3.Dinas Pendidikan Kota Semarang, hendaknya dapat dijadikan sumbang pemikiran dalam pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan mutu pembelajaran Sekolah Dasar di Kota Semarang

Gambar

Tabel 4.1  Data SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Tabel 4.2 Keadaan Guru Gugus Baskara Sumirat UPTD
Tabel 4.3 Data Penyusunan Program Supervisi Akademik Kepala
Grafik 4.1 Data Penyusunan Program Supervisi Akademik Kepala
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pendapat yang sama juga dilontarkan oleh Pengawas TK/SD kabupaten Demak, kepala SD Lamper Tengah 01, kepala SMP Negeri Bandungan 1 dan guru IPA SMP Negeri 41

Penelitian ini berupaya untuk mengevaluasi sejauh mana implementasi program Supervisi akademik direncanakan, dlaksanakan dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku di

Jadi dari jawaban tersebut nampak bahwa Kepala Sekolah tidak faham konsep Supervisi Akademik yang benar karena mengacu pada teori atau konsep Supervisi akademik dinyatakan

Apakah Bapak/Ibu faham dan mengalami kendala dalam menganalisa dan tindak lanjut hasil supervisi akademik di sekolah Bapak/Ibu.. Bisa dijelaskan

November 2014 sebagai berikut. Solusi dalam mengatasi hambatan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 dengan membagi waktu sesuai program. Solusi untuk para guru, dari

(2) pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan sangat sesuai program, jadwal, intrumen yang digunakan sesuai rancangan, aspek-aspek yang disupervisi dinilai telah

Dalam penelitian supervisi akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat

Faktor perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah akan sangan berpengaruh terhadap keberhasilak supervisi akademik secara berkesinambungan, jika tanpa perencanaan supervisi