• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Tinjauan Perusahaan

PT. Garam (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran garam. Cikal bakal PT. Garam bermula pada tahun 1921, saat pertama kali Pemerintah Kolonial Belanda mulai mendirikan perusahaan dengan nama Jawatan Regie Garam. Kemudian pada tahun 1937, berganti nama menjadi Jawatan Regie Garam dan Candu (berdasarkan Lembaran Negara No.254 dan diganti Lembaran Negara No.357).

Setelah kemerdekaan, perusahaan yang tadinya milik pemerintah kolonial ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Oktober 1945. Kemudian pada tahun 1949 berganti nama menjadi Jawatan Regie Garam dan tahun 1952 berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1952 bertransformasi menjadi Perusahaan Garam dan Soda Negara (PGSN). Namun, PGSN tersebut dipecah menjadi Perusahaan Negara Garam (PN Garam) dan Perusahaan Negara Soda (PN Soda) berdasarkan PP. 138 tahun 1961.

PT Garam ( persero ) memfokuskan usahanya pada pembuatan garam industri dan garam konsumsi. Garam industri adalah garam yang digunakan untuk bahan tambahan industri / pabrik dengan garam sebagai bahan utama seperti industri makanan ringan, bumbu penyedap, sedangkan garam konsumsi adalah garam siap pakai. Target pasarnya adalah industri makanan, rumah sakit serta toko retail kesehatan di seluruh Indonesia.

Perusahaan ini berproduksi berdasarkan make to order dan make to

stock. Garam yang diproduksi antara lain:

1. Garam Beryodium

(2)

28

b. Garam Powder (Pwd Y) c. Garam Halus (Hls Y) 2. Garam Non Iodium

a. Garam Cyclone (Cyc NY) b. Garam Powder (Pwd NY) c. Garam Halus (Hls NY)

Terdapat 2 Jenis ukuran produk yaitu ukuran 50 Kg dengan jumbo Bag 1 Ton. Produk dikemas dengan zak jenis supersonic dimana zak ini mempunya ciri:

1. terdapat 2 lapisan yaitu lapisan plastik pada sisi dalam dan sisi serat zak pada sisi luar.

2. Tahan dengan suhu tertentu sehingga dapat menjaga kualitas produk. 3. Jahitan sisi bawah lebih kuat karena dijahit 2x bolak balik dari dalam

hingga keluar.

4.2 Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan

dua cara, yaitu melalui pengamatan langsung untuk mendapatkan data ukuran, bentuk gudang dan dimensi produk. Selain pengamatan langsung, data juga diperoleh dari dokumen perusahaan seperti data jenis produk, penjualan, dan produksi.

4.2.1 Layout dan Luas Gudang

Gudang transit 1 PT.Garam Unit Segoromadu ini memiliki luas keseluruhan 520 m2 dengan ukuran 40 x 13 m. Produk yang disimpan di gudang , akan diletakkan di atas pallet berukuran 1 x 1 m. Peletakan

pallet pada gudang saat ini hanya memberikan sedikit jarak dan lajur

untuk digunakan lintasan forklift. Terdapat 2 jenis blok/slot untuk kondisi gudang saat ini, slot besar dan slot kecil. untuk slot besar berukuran 4x10 meter dimana dapat menampung 40 pallet, sedangkan slot kecil

(3)

berukuran 5x4 meter dimana dapat menampung 20 pallet. Terdapat beberapa kelemahan untuk layout saat ini seperti :

a. Dalam 1 blok/slot, beberapa produk masih tercampur dalam peletakanya. Hal ini dapat menimbulkan masalah yaitu ketika operator akan mengambil suatu produk yang terletak di tengah, maka produk didepan haruslah dipindahkan sementara.

b. Ukuran gang antara slot/blok terlalu kecil sehingga material

handling tidak dapat untuk beberapa gang. Terdapat 1 jenis material handling yaitu forklift.

Gambar 4.1 Ukuran forklift PT. Garam (persero)

Forklift yang digunakan adalah jenis Mitsubishi Forklift Grendia

FG15N. Forklift ini berbahan bakar gas dengan spesifikasi sebagai berikut :

Kapasitas : 1,5 Ton Panjang : 2,7 Meter Lebar : 1,5 Meter Haluan Putar : 3,35 Meter Max Speed : 19,5 KmH

(4)

Sumber : PT. Triguna Karya Nusa

(5)

Gambar 4.3 Forklift yang digunakan.

c. Belum adanya tanda/sign untuk setiap slot sehingga dalam peletakan/pengambilan produk, operator kesulitan dalam mencarinya.

d. Sistem FIFO belum berjalan dengan lancar, hal ini disebabkan oleh produk yang terletak disisi bagian dalam akan susah terambil. Jumlah produksi dan penjualan yang tidak berimbang akan berdampak pada penumpukan pada produk yang diletakan pada sisi dalam slot.

Pada kondisi saat ini, produk yang siap disimpan akan diletakkan pada area yang kosong dalam gudang. Tidak ada tempat pasti dalam peletakan produk, sehingga dalam 1 slot bisa terdapat 2-3 jenis produk. Gambar layout gudang dapat dilihat pada Gambar 4.4

(6)

40 30 20 10 39 29 19 9 38 28 18 8 37 27 17 7 36 26 16 6 35 25 15 5 34 24 14 4 33 23 13 3 32 22 12 2 31 21 11 1 20 15 10 5 19 14 9 4 18 13 8 3 17 12 7 2 16 11 6 1 5 10 15 20 4 9 14 19 3 8 13 18 2 7 12 17 1 6 11 16 10 20 30 40 9 19 29 39 8 18 28 38 7 17 27 37 6 16 26 36 5 15 25 35 4 14 24 34 3 13 23 33 2 12 22 32 1 11 21 31 1 M 3 M 1 M 1 M 1 M 1 M 1 M 3 M 1 M 3 M 10 M S L O T A S L O T B S L O T C S L O T D S L O T E S L O T F S L O T G S L O T H S L O T I 20 15 10 5 19 14 9 4 18 13 8 3 17 12 7 2 16 11 6 1 20 15 10 5 19 14 9 4 18 13 8 3 17 12 7 2 16 11 6 1 20 15 10 5 19 14 9 4 18 13 8 3 17 12 7 2 16 11 6 1 10 20 30 40 9 19 29 39 8 18 28 38 7 17 27 37 6 16 26 36 5 15 25 35 4 14 24 34 3 13 23 33 2 12 22 32 1 11 21 31 10 20 30 40 9 19 29 39 8 18 28 38 7 17 27 37 6 16 26 36 5 15 25 35 4 14 24 34 3 13 23 33 2 12 22 32 1 11 21 31 Jalur Keluar Masuk Produk 13 Meter 40 M e te r 1 M 1 M 4 M 4 M 5 M 1 M 1 M

(7)

Ukuran gudang yang menjadi objek penelitian ini adalah 14 meter untuk lebar dan 40 meter untuk panjang. Lantai gudang bertipe tanah padat. Pada gudang ini terdapat 2 jenis slot yaitu slot 4 besar dan 5 slot kecil. slot besar dapat menampung 40 pallet serta slot kecil. Tiap angka pada gambar diatas melambangkan 1 pallet dengan ukuran pallet 1x1 meter.

Dalam peletakan produk, 1 slot terkadang berisikan 2-3 jenis produk. Tidak ada tempat pasti dalam peletakan produk karena setiap hari terdapat aktivitas keluar masuk produk, sehingga setiap hari pasti terdapat perubahan jenis produk yang berada dalam slot tersebut. Seperti contoh dalam slot A terdapat produk jenis Hls NY dan Pwd NY pada hari pertama, tetapi dikarenakan terdapat penjualan pada 2 jenis produk tersebut membuat slot kosong dan digantikan dengan jenis produk lain yang diproduksi pada hari yang sama.

Terdapat 1 pintu untuk jalur keluar dan masuk produk. Pada proses produk masuk, produk akan diangkut dengan forklift namun pada proses bongkar muat untuk pengiriman, truk pengangkut akan parkir dimulut pintu dan produk akan diangkut dari posisinya menuju truk dengan menggunakan 1 pallet. Dalam 1 kali angkut, forklift dapat mengangkut 30 zak ukuran 50 Kg dengan berat total 1,5 ton atau 1 jumbo bag dengan berat 1 ton.

4.2.2 Data Jumlah Stock

Data stock awal produk berikut digunakan untuk menghitung data jumlah produk yang masuk ke gudang. Berat produk masing-masing zak adalah 50 kg dan ditumpuk dalam 1

pallet yang berisikan 30 zak sehingga 1 pallet berisi 1,5 ton.

Data stock awal berikut merupakan data jumlah stock bulan Juni 2019 dan dapat dilihat pada tabel 4.1.

(8)

Tabel 4.1 Data stock bulan Juli

Tanggal

Jenis Produk (Zak) Hls NY Pwd NY Cyc NY Hls Y Pwd Y Cyc Y Jb NY Jb Y 1 415 40 4 480 33 5 7 6

4.2.3 Data Jumlah Produksi

Data jumlah produksi garam berikut merupakan data produksi pada bulan Juni 2019. PT.Garam memproduksi garam setiap hari kecuali hari minggu. Data jumlah produksi digunakan untuk menghitung jumlah produk yang masuk. Data jumlah produksi dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Data produksi bulan Juni

Tanggal

Jenis Produk ( zak ) Hls NY Pwd NY Cyc NY Hls Y Pwd Y Cyc Y Jb NY Jb Y 1 444 38 6 404 31 2 2 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 3 419 36 7 378 30 7 1 1 4 415 43 3 427 38 8 0 2 5 422 34 6 449 45 8 2 2 6 397 34 8 436 44 7 1 2 7 408 35 9 384 45 5 2 2 8 429 35 3 420 31 8 1 2 9 0 0 0 0 0 0 0 0 10 420 35 2 393 34 5 1 0 11 428 35 8 381 35 4 3 0 12 424 44 9 444 42 7 0 3 13 399 32 8 408 33 4 2 1 14 406 37 6 419 38 3 0 1 15 400 37 5 410 45 8 2 3 16 0 0 0 0 0 0 0 0 17 430 30 2 380 44 7 0 3 18 429 34 3 416 42 3 2 3

(9)

Jenis Produk Hls NY Pwd NY Cyc NY Hls Y Pwd Y Cyc Y Jb NY Jb Y 19 426 43 9 387 45 6 3 3 20 387 38 4 393 34 4 3 0 21 402 30 6 440 39 5 3 1 22 441 42 4 395 29 2 2 3 23 0 0 0 0 0 0 0 0 24 428 30 3 394 30 6 3 3 25 407 32 7 446 32 8 0 1 26 390 31 6 409 45 6 2 2 27 395 31 4 428 34 2 3 0 28 384 29 9 386 32 2 3 2 29 450 32 4 391 34 3 0 1 30 0 0 0 0 0 0 0 0 Rata-Rata 358 30 5 352 32 4 1 2

Sumber : Data produksi Divisi PGI bulan Juni. = Hari Libur / Minggu

4.2.4 Data Jumlah Penjualan

Data penjualan garam berikut digunakan untuk menghitung data jumlah produk yang keluar dari gudang. Data penjualan berikut merupakan data penjualan bulan Juni 2019 dan dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Data penjualan bulan Juni

Tanggal

Jenis Produk ( zak ) Hls NY Pwd NY Cyc NY Hls Y Pwd Y Cyc Y Jb NY Jb Y 1 350 25 5 350 20 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 3 400 40 4 400 30 2 0 1 4 410 0 5 0 20 4 1 1 5 400 25 3 300 30 1 1 2 6 350 50 2 350 30 5 0 1 7 0 0 0 0 0 0 0 0 8 375 40 5 350 50 10 1 1

(10)

Jenis Produk Hls NY Pwd NY Cyc NY Hls Y Pwd Y Cyc Y Jb NY Jb Y 9 0 0 0 0 0 0 0 0 10 1200 20 3 500 30 4 2 1 11 300 20 3 0 0 2 1 2 12 500 50 3 700 20 2 2 1 13 0 0 0 300 50 10 1 3 14 400 35 5 0 0 5 2 0 15 400 20 5 500 25 3 0 1 16 0 0 0 0 0 0 0 0 17 450 40 10 1000 75 20 2 1 18 500 30 3 0 40 2 0 2 19 400 0 4 500 30 5 2 2 20 0 0 8 350 100 3 1 1 21 500 30 3 1000 0 3 3 1 22 500 25 20 200 50 2 4 3 23 0 0 0 0 0 0 0 0 24 400 35 5 1000 20 15 2 1 25 400 20 10 500 40 3 0 2 26 0 20 5 400 40 5 0 0 27 350 50 6 0 50 15 2 2 28 0 35 3 400 30 3 2 0 29 1000 30 10 750 10 1 0 1 30 0 0 0 0 0 0 0 0 Rata-Rata 320 21 4 328 26 4 1 1

Sumber : Data produksi Divisi PGI bulan Juni. = Hari Libur / Minggu

4.2.5 Data Jumlah Produk yang Masuk dan Keluar

Data jumlah produk yang masuk merupakan data jumlah produk yang sudah dikemas dalam zak masuk ke dalam gudang. Sedangkan data jumlah produk yang keluar merupakan data produk yang dikirim ke

customer. Pencatatan stock dilakukan setiap hari. Data jumlah produk

yang masuk dan keluar berikut merupakan data untuk bulan Juni 2019. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

(11)

Tabel 4.4 Pencatatan Stock Bula Juni Tanggal Jenis Produk Hls NY Pwd NY Cyc NY Hls Y Pwd Y Cyc Y Jb NY Jb Y Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir 1 859 509 69 44 8 3 918 568 65 45 7 6 9 8 8 6 2 509 509 44 44 3 3 568 568 45 45 6 6 8 8 6 6 3 834 434 76 36 12 8 971 571 75 45 10 8 8 8 6 5 4 859 449 65 65 15 10 997 997 89 69 10 6 10 9 5 4 5 862 462 104 79 16 13 1432 1132 107 77 14 13 9 8 6 4 6 878 528 114 64 18 16 1554 1204 111 81 21 16 10 10 4 3 7 923 923 101 101 19 19 1605 1605 126 126 23 23 10 10 3 3 8 1349 974 131 91 21 16 2011 1661 163 113 31 21 11 10 5 4 9 974 974 91 91 16 16 1661 1661 113 113 21 21 10 10 4 4 10 1373 173 133 113 21 18 2039 1539 158 128 28 24 10 8 6 5 11 623 323 157 137 21 18 1917 1917 158 158 29 27 11 10 7 5 12 743 243 179 129 22 19 2324 1624 202 182 30 28 13 11 7 6 13 669 669 171 171 27 27 2063 1763 220 170 37 27 12 11 9 6 14 1118 718 206 171 32 27 2150 2150 201 201 30 25 13 11 7 7 15 1157 757 212 192 30 25 2580 2080 231 206 29 26 11 11 9 8 16 757 757 192 192 25 25 2080 2080 206 206 26 26 11 11 8 8 17 1140 690 233 193 28 18 2497 1497 244 169 32 12 11 9 8 7

(12)

Tanggal Jenis Produk Hls NY Pwd NY Cyc NY Hls Y Pwd Y Cyc Y Jb NY Jb Y Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir Penyim panan Awal Penyim panan Akhir 20 1033 1033 281 281 28 20 2256 1906 220 120 31 28 12 11 6 5 21 1425 925 325 295 24 21 2325 1325 152 152 36 33 11 8 8 7 22 1310 810 324 299 29 9 1721 1521 190 140 38 36 9 5 8 5 23 810 810 299 299 9 9 1521 1521 140 140 36 36 5 5 5 5 24 1221 821 337 302 12 7 1897 897 169 149 39 24 5 3 7 6 25 1258 858 345 325 14 4 1308 808 190 150 33 30 6 6 9 7 26 1248 1248 360 340 10 5 1216 816 183 143 34 29 7 7 7 7 27 1642 1292 383 333 11 5 1199 1199 177 127 33 18 7 5 7 5 28 1692 1692 365 330 9 6 1648 1248 159 129 24 21 7 5 5 5 29 2094 1094 373 343 14 4 1640 890 163 153 27 26 7 7 6 5 30 1094 1094 343 343 4 4 890 890 153 153 26 26 7 7 5 5 Max Penyim panan 2094 383 32 2580 244 39 14 9 (sumber : Diolah)

(13)

Contoh perhitungan : Pada tanggal 1 Juli 2019

Penyimpanan awal = produksi tanggal 1 + penyimpanan akhir periode 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 ( stock terakhir )

= 444 + 415 = 859 unit

Penyimpanan akhir = penyimpanan awal tanggal 1 – penjualan tanggal 1 = 859 – 350

= 509 unit

4.3 Pengolahan Data 4.3.1 Layout Kondisi Awal

Masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan adalah tata letak gudang yang belum mengikuti aturan yang pasti. Produk-produk diletakkan pada lokasi mana saja yang masih kosong atau jumlah tumpukannya sedikit. Keadaan seperti ini akan menimbulkan proses pencarian produk yang lebih lama, sehingga dapat menghambat aktivitas material handling.

4.3.1.1 Menghitung Space Requirement

Awal Space requirement merupakan bagian dari kebijakan

dedicated storage yang mana produk akan disimpan diletakkan pada satu

lokasi yang disebut slot. Kebutuhan ruang (space requirement) untuk setiap jenis produk dapat dihitung dari kebutuhan maksimum penyimpanan produk yang dapat dilihat pada tabel 4.4.

Produk yang akan disimpan digudang diletakkan di atas pallet yang digunakan untuk alas penyimpanan produk. 1 pallet dapat menampung 30 zak garam ukuran 50 Kg atau 1 jumbo bag ukuran 1 ton

Menggunakan persamaan 2.1 pada bab II, space requirement dapat dihitung sebagai berikut :

(14)

Untuk produk Hls NY :

space requirement = 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘/𝑝𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡

= 2094

30 = 69,8 / 70 pallet

Kebutuhan luas lantai = space requirement x dimensi pallet

= 70 x ( 1 m x 1 m )

= 70 meter2

Perhitungan kebutuhan ruang dan luas lantai untuk setiap jenis produk dapat dilihat pada tabel 4.5. berikut :

Tabel 4.5 space reqirement setiap produk

No Produk Max Penyimpanan Space Requirement Kebutuhan Lantai (m2) 1 Hls NY 2094 70 70 2 Pwd NY 383 13 13 3 Cyc NY 32 2 2 4 Hls Y 2580 86 86 5 Pwd Y 244 9 9 6 Cyc Y 39 2 2 7 Jb NY 14 14 14 8 Jb Y 9 9 9 Total 205 205

4.3.1.2 Menghitung Throughput Awal

Throughput merupakan pengukuran aktivitas penyimpanan/pengiriman yang terjadi per periode waktu. Perhitungan throughput dilakukan berdasarkan pada aktivitas penerimaan dan pengiriman di gudang. Jenis material handling yang digunakan dalam aktivitas penerimaan/pengiriman tembakau adalah forklift. Dalam satu kali angkut, forklift mengangkut 1 pallet yang berisikan 30 zak garam atau 1

(15)

jumbo bag ukuran 1 ton. Sehingga throughput yang terjadi dari jumlah penerimaan/pengiriman.

Menggunakan persamaan (2.2) pada bab II, perhitungan throughput dari produk garam Hls NY. Rata-rata penerimaan didapatkan dari data produksi yaitu sebanyak 358 unit dan ratarata pengiriman didapatkan dari data penjualan sebanyak 320 unit. Sehingga perhitungan throughput untuk produk Hls NY adalah sebagai berikut

T= 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 + 3𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 Throughput : 358 30 + 320 30 : 23 pallet / hari

Perhitungan throughput untuk setiap jenis produk garam dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut ini :

Tabel 4.6 Perhitungan Throughput

No Produk Penerimaan Rata-Rata Pengiriman Rata-Rata Throughput (pallet/hari) Unit pallet Unit Pallet

1 Hls NY 358 12 320 11 23 2 Pwd NY 30 1 21 1 2 3 Cyc NY 5 1 4 1 2 4 Hls Y 352 12 328 11 23 5 Pwd Y 32 2 26 1 3 6 Cyc Y 4 1 4 1 2 7 Jb NY 1 1 1 1 2 8 Jb Y 2 2 1 1 3 Total 59 Keterangan :

Satuan unit adalah zak.

(16)

4.3.1.3. Perhitungan Jarak Perjalanan (Distance Traveled) Tiap Slot Penyimpanan dengan Titik I/O

Distance traveled merupakan jarak yang harus ditempuh material

handling menuju slot yang ada dengan titik I/O sebagai titik awal perjalanannya. Jarak perjalanan antara tiap slot dengan titik I/O diukur dengan rumus metode rectilinear distance. Dimana jarak akan diukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus satu dengan lainnya.

Menurut Purnomo (2004), Pengukuran dengan jarak rectilinear sering digunakan karena mudah penghitunganya, mudah dimengerti dan untuk beberapa masalah lebih sesuai, misalkan untuk menentukan jarak antar fasilitas dimana peralatan pemindah bahan hanya dapat bergerak tegak lurus

Terdapat 2 jenis slot yang terdapat pada gudang yaitu slot besar dan slot kecil. Slot besar dapat menampung 40 pallet dan untuk slot kecil dapat menampung 20 pallet. Setiap produk disimpan secara random pada pallet-pallet yang ada pada gudang. Kemudian, setiap pallet-pallet dihitung jaraknya dari titik I/O. Sebagai contoh perhitungan jarak pallet dengan titik I/O adalah sebagai berikut :

(17)

Menggunakan persamaan (2.11) pada bab II, pengukuran jarak

rectilinear digunakan notasi sebagai berikut.

Dij =⃒𝑋𝑖 − 𝑋𝑗 + 𝑌𝑖 − Y𝑗⃒

Dimana : Xi,Yi = kordinat x pada pusat fasilitas i / Koordinat letak produk

Xj,Yj= kordinat y pada pusat fasilitas j / Koordinat pintu keluar masuk produk

Dij = jarak antara pusat fasilitas i dan j A1 = ⃒𝑋𝑖 − 𝑋𝑗 |+ |𝑌𝑖 − Y𝑗⃒

= | 2 - 0 | + | 1,5 – 0 | = 2 + 1,5 = 3,5 Meter

Traveled distance setiap pallet terhadap titik I/O dapat dilihat pada tabel 4.7.

berikut :

Tabel 4.7 Traveled Distance Setiap Pallet

Slot No Pallet Jarak ( m ) No Pallet Jarak ( m ) No Pallet Jarak ( m ) No Pallet Jarak ( m ) A 1 3,5 6 4,5 11 5,5 16 6,5 2 4,5 7 5,5 12 6,5 17 7,5 3 5,5 8 6,5 13 7,5 18 8,5 4 6,5 9 7,5 14 8,5 19 9,5 5 7,5 10 8,5 15 9,5 20 10,5 B 1 9,5 6 10,5 11 11,5 16 11,5 2 10,5 7 11,5 12 12,5 17 12,5 3 11,5 8 12,5 13 13,5 18 13,5 4 12,5 9 13,5 14 14,5 19 14,5 5 13,5 10 14,5 15 15,5 20 15,5 C 1 17,5 6 18,5 11 19,5 16 20,5 2 18,5 7 19,5 12 20,5 17 21,5 3 19,5 8 20,5 13 21,5 18 22,5 4 20,5 9 21,5 14 22,5 19 23,5

(18)

No Pallet Jarak (m) No Pallet Jarak (m) No Pallet Jarak (m) No Pallet Jarak (m) 5 21,5 10 22,5 15 23,5 20 24,5 D 1 23,5 6 24,5 11 25,5 16 26,5 2 24,5 7 25,5 12 26,5 17 27,5 3 25,5 8 26,5 13 27,5 18 28,5 4 26,5 9 27,5 14 28,5 19 29,5 5 27,5 10 28,5 15 29,5 20 30,5 E 1 31,5 11 32,5 21 33,5 31 34,5 2 32,5 12 33,5 22 34,5 32 35,5 3 33,5 13 34,5 23 35,5 33 36,5 4 34,5 14 35,5 24 36,5 34 37,5 5 35,5 15 36,5 25 37,5 35 38,5 6 36,5 16 37,5 26 38,5 36 39,5 7 37,5 17 38,5 27 39,5 37 40,5 8 38,5 18 39,5 28 40,5 38 41,5 9 39,5 19 40,5 29 41,5 39 42,5 10 40,5 20 41,5 30 42,5 40 43,5 F 1 31,5 11 32,5 21 33,5 31 34,5 2 32,5 12 33,5 22 34,5 32 35,5 3 33,5 13 34,5 23 35,5 33 36,5 4 34,5 14 35,5 24 36,5 34 37,5 5 35,5 15 36,5 25 37,5 35 38,5 6 36,5 16 37,5 26 38,5 36 39,5 7 37,5 17 38,5 27 39,5 37 40,5 8 38,5 18 39,5 28 40,5 38 41,5 9 39,5 19 40,5 29 41,5 39 42,5 10 40,5 20 41,5 30 42,5 40 43,5 G 1 25,5 6 30,5 11 31,5 16 32,5 2 26,5 7 31,5 12 32,5 17 33,5 3 27,5 8 32,5 13 33,5 18 34,5 4 28,5 9 33,5 14 34,5 19 35,5 5 29,5 10 34,5 15 35,5 20 36,5 H 1 14,5 11 15,5 21 16,5 31 17,5 2 15,5 12 16,5 22 17,5 32 18,5 3 16,5 13 17,5 23 18,5 33 19,5 4 17,5 14 18,5 24 19,5 34 20,5

(19)

No Pallet Jarak (m) No Pallet Jarak (m) No Pallet Jarak (m) No Pallet Jarak (m) 5 18,5 15 19,5 25 20,5 35 21,5 6 19,5 16 20,5 26 21,5 36 22,5 7 20,5 17 21,5 27 22,5 37 23,5 8 21,5 18 22,5 28 23,5 38 24,5 9 22,5 19 23,5 29 24,5 39 25,5 10 23,5 20 24,5 30 25,5 40 26,5 I 1 3,5 11 4,5 21 5,5 31 6,5 2 4,5 12 5,5 22 6,5 32 7,5 3 5,5 13 6,5 23 7,5 33 8,5 4 6,5 14 7,5 24 8,5 34 9,5 5 7,5 15 8,5 25 9,5 35 10,5 6 8,5 16 9,5 26 10,5 36 11,5 7 9,5 17 10,5 27 11,5 37 12,5 8 10,5 18 11,5 28 12,5 38 13,5 9 11,5 19 12,5 29 13,5 39 14,5 10 12,5 20 13,5 30 14,5 40 15,5

Total Distance travel yang dihasilkan adalah

Total Distance Travel = Total semua distance travel tiap slot = 3,5 + 4,1 + 5,5 ... + 15,5 = 5935,0 meter.

Total distance travel ini merupakan total jarak dari semua pallet menuju pintu gudang. Mengesampingkan perbandingan storage dan througput, distance travel ini bukanlah untuk mengukur jarak yang dibutuhkan material handling dalam proses bongkar muat.

4.3.1.4. Jarak Perjalanan Total (Total Traveled Distance)

Jarak perjalanan total (total traveled distance) pada kondisi layout sekarang dapat dihitung dengan cara mengalikan nilai perbandingan ∑𝑇𝑗 / ∑𝑆𝑗 dengan jarak setiap slot. Karena posisi peletakkan produk pada gudang masih random, maka perlu dilakukan perhitungan jarak antara titik I/O

(20)

dengan setiap slot. Throughput yang digunakan adalah total throughput seluruh produk yang tersimpan dalam gudang yaitu 59 pallet/hari dan Sj merupakan total space requirement saat ini yaitu 205 pallet sehingga ∑𝑇𝑗 / ∑𝑆𝑗 yang digunakan adalah 59/205 = 0,287

(21)

Tabel 4.8 Total Perjalanan Total ( Total Traveled Distance ) Setiap Pallet Slot No Pallet Jarak ( m ) ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Pallet Jarak ( m ) ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Pallet Jarak ( m ) ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Pallet Jarak ( m ) ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) A 1 3,5 0,287 12,20 6 4,5 0,287 15,68 11 5,5 0,287 19,16 16 6,5 0,287 22,65 2 4,5 0,287 15,68 7 5,5 0,287 19,16 12 6,5 0,287 22,65 17 7,5 0,287 26,13 3 5,5 0,287 19,16 8 6,5 0,287 22,65 13 7,5 0,287 26,13 18 8,5 0,287 29,62 4 6,5 0,287 22,65 9 7,5 0,287 26,13 14 8,5 0,287 29,62 19 9,5 0,287 33,10 5 7,5 0,287 26,13 10 8,5 0,287 29,62 15 9,5 0,287 33,10 20 10,5 0,287 36,59 B 1 9,5 0,287 33,10 6 10,5 0,287 36,59 11 11,5 0,287 40,07 16 11,5 0,287 40,07 2 10,5 0,287 36,59 7 11,5 0,287 40,07 12 12,5 0,287 43,55 17 12,5 0,287 43,55 3 11,5 0,287 40,07 8 12,5 0,287 43,55 13 13,5 0,287 47,04 18 13,5 0,287 47,04 4 12,5 0,287 43,55 9 13,5 0,287 47,04 14 14,5 0,287 50,52 19 14,5 0,287 50,52 5 13,5 0,287 47,04 10 14,5 0,287 50,52 15 15,5 0,287 54,01 20 15,5 0,287 54,01 C 1 17,5 0,287 60,98 6 18,5 0,287 64,46 11 19,5 0,287 67,94 16 20,5 0,287 71,43 2 18,5 0,287 64,46 7 19,5 0,287 67,94 12 20,5 0,287 71,43 17 21,5 0,287 74,91 3 19,5 0,287 67,94 8 20,5 0,287 71,43 13 21,5 0,287 74,91 18 22,5 0,287 78,40 4 20,5 0,287 71,43 9 21,5 0,287 74,91 14 22,5 0,287 78,40 19 23,5 0,287 81,88 5 21,5 0,287 74,91 10 22,5 0,287 78,40 15 23,5 0,287 81,88 20 24,5 0,287 85,37 D 1 23,5 0,287 81,88 6 24,5 0,287 85,37 11 25,5 0,287 88,85 16 26,5 0,287 92,33 2 24,5 0,287 85,37 7 25,5 0,287 88,85 12 26,5 0,287 92,33 17 27,5 0,287 95,82 3 25,5 0,287 88,85 8 26,5 0,287 92,33 13 27,5 0,287 95,82 18 28,5 0,287 99,30

(22)

NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) 4 26,5 0,287 92,33 9 27,5 0,287 95,82 14 28,5 0,287 99,30 19 29,5 0,287 102,79 5 27,5 0,287 95,82 10 28,5 0,287 99,30 15 29,5 0,287 102,79 20 30,5 0,287 106,27 E 1 31,5 0,287 109,76 11 32,5 0,287 113,24 21 33,5 0,287 116,72 31 34,5 0,287 120,21 2 32,5 0,287 113,24 12 33,5 0,287 116,72 22 34,5 0,287 120,21 32 35,5 0,287 123,69 3 33,5 0,287 116,72 13 34,5 0,287 120,21 23 35,5 0,287 123,69 33 36,5 0,287 127,18 4 34,5 0,287 120,21 14 35,5 0,287 123,69 24 36,5 0,287 127,18 34 37,5 0,287 130,66 5 35,5 0,287 123,69 15 36,5 0,287 127,18 25 37,5 0,287 130,66 35 38,5 0,287 134,15 6 36,5 0,287 127,18 16 37,5 0,287 130,66 26 38,5 0,287 134,15 36 39,5 0,287 137,63 7 37,5 0,287 130,66 17 38,5 0,287 134,15 27 39,5 0,287 137,63 37 40,5 0,287 141,11 8 38,5 0,287 134,15 18 39,5 0,287 137,63 28 40,5 0,287 141,11 38 41,5 0,287 144,60 9 39,5 0,287 137,63 19 40,5 0,287 141,11 29 41,5 0,287 144,60 39 42,5 0,287 148,08 10 40,5 0,287 141,11 20 41,5 0,287 144,60 30 42,5 0,287 148,08 40 43,5 0,287 151,57 F 1 31,5 0,287 109,76 11 32,5 0,287 113,24 21 33,5 0,287 116,72 31 34,5 0,287 120,21 2 32,5 0,287 113,24 12 33,5 0,287 116,72 22 34,5 0,287 120,21 32 35,5 0,287 123,69 3 33,5 0,287 116,72 13 34,5 0,287 120,21 23 35,5 0,287 123,69 33 36,5 0,287 127,18 4 34,5 0,287 120,21 14 35,5 0,287 123,69 24 36,5 0,287 127,18 34 37,5 0,287 130,66 5 35,5 0,287 123,69 15 36,5 0,287 127,18 25 37,5 0,287 130,66 35 38,5 0,287 134,15 6 36,5 0,287 127,18 16 37,5 0,287 130,66 26 38,5 0,287 134,15 36 39,5 0,287 137,63 7 37,5 0,287 130,66 17 38,5 0,287 134,15 27 39,5 0,287 137,63 37 40,5 0,287 141,11 8 38,5 0,287 134,15 18 39,5 0,287 137,63 28 40,5 0,287 141,11 38 41,5 0,287 144,60 9 39,5 0,287 137,63 19 40,5 0,287 141,11 29 41,5 0,287 144,60 39 42,5 0,287 148,08

(23)

NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) 10 40,5 0,287 141,11 20 41,5 0,287 144,60 30 42,5 0,287 148,08 40 43,5 0,287 151,57 G 1 25,5 0,287 88,85 6 30,5 0,287 106,27 11 31,5 0,287 109,76 16 32,5 0,287 113,24 2 26,5 0,287 92,33 7 31,5 0,287 109,76 12 32,5 0,287 113,24 17 33,5 0,287 116,72 3 27,5 0,287 95,82 8 32,5 0,287 113,24 13 33,5 0,287 116,72 18 34,5 0,287 120,21 4 28,5 0,287 99,30 9 33,5 0,287 116,72 14 34,5 0,287 120,21 19 35,5 0,287 123,69 5 29,5 0,287 102,79 10 34,5 0,287 120,21 15 35,5 0,287 123,69 20 36,5 0,287 127,18 H 1 14,5 0,287 50,52 11 15,5 0,287 54,01 21 16,5 0,287 57,49 31 17,5 0,287 60,98 2 15,5 0,287 54,01 12 16,5 0,287 57,49 22 17,5 0,287 60,98 32 18,5 0,287 64,46 3 16,5 0,287 57,49 13 17,5 0,287 60,98 23 18,5 0,287 64,46 33 19,5 0,287 67,94 4 17,5 0,287 60,98 14 18,5 0,287 64,46 24 19,5 0,287 67,94 34 20,5 0,287 71,43 5 18,5 0,287 64,46 15 19,5 0,287 67,94 25 20,5 0,287 71,43 35 21,5 0,287 74,91 6 19,5 0,287 67,94 16 20,5 0,287 71,43 26 21,5 0,287 74,91 36 22,5 0,287 78,40 7 20,5 0,287 71,43 17 21,5 0,287 74,91 27 22,5 0,287 78,40 37 23,5 0,287 81,88 8 21,5 0,287 74,91 18 22,5 0,287 78,40 28 23,5 0,287 81,88 38 24,5 0,287 85,37 9 22,5 0,287 78,40 19 23,5 0,287 81,88 29 24,5 0,287 85,37 39 25,5 0,287 88,85 10 23,5 0,287 81,88 20 24,5 0,287 85,37 30 25,5 0,287 88,85 40 26,5 0,287 92,33 I 1 3,5 0,287 12,20 11 4,5 0,287 15,68 21 5,5 0,287 19,16 31 6,5 0,287 22,65 2 4,5 0,287 15,68 12 5,5 0,287 19,16 22 6,5 0,287 22,65 32 7,5 0,287 26,13 3 5,5 0,287 19,16 13 6,5 0,287 22,65 23 7,5 0,287 26,13 33 8,5 0,287 29,62 4 6,5 0,287 22,65 14 7,5 0,287 26,13 24 8,5 0,287 29,62 34 9,5 0,287 33,10 5 7,5 0,287 26,13 15 8,5 0,287 29,62 25 9,5 0,287 33,10 35 10,5 0,287 36,59

(24)

NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) NO Pallet Jarak (m) ∑Tj / ∑Sj Total (m/hari) 6 8,5 0,287 29,62 16 9,5 0,287 33,10 26 10,5 0,287 36,59 36 11,5 0,287 40,07 7 9,5 0,287 33,10 17 10,5 0,287 36,59 27 11,5 0,287 40,07 37 12,5 0,287 43,55 8 10,5 0,287 36,59 18 11,5 0,287 40,07 28 12,5 0,287 43,55 38 13,5 0,287 47,04 9 11,5 0,287 40,07 19 12,5 0,287 43,55 29 13,5 0,287 47,04 39 14,5 0,287 50,52 10 12,5 0,287 43,55 20 13,5 0,287 47,04 30 14,5 0,287 50,52 40 15,5 0,287 54,01

Maka jarak perjalanan total (total distance traveled) semua slot pada kondisi Layout usulan sekarang adalah untuk penyimpanan palletisasi di gudang per harinya adalah 21585,37 m/hari

(25)

4.4 Perancangan Slot/Usulan 1

Slot adalah lokasi penyimpanan pada gudang yang berfungsi untuk memudahkan operator dalam menempatkan produk. dalam hal ini PT.GARAM memiliki gudang penyimpanan produk dengan menggunakan pallet. Pada tempat penyimpanan produk dengan menggunakan pallet tidak adanya slot yang dibatasi oleh garis, untuk itu akan dirancang slot dan layout untuk area penyimpanan produk dengan menggunakan pallet sehingga dapat mendukung penerapan metode dedicated storage pada gudang material PT.GARAM

Melihat beberapa kelemahan layout awal gudang 1, ada beberapa point utama permasalahan dan perlu adanya perbaikan, seperti lebar gang, penomoran

palllet atau slot dan penentuan jenis produk akan diletakan pada tiap slot. 3 point

tersebut menjadi titik utama dalam perbaikan layout.

4.4.1 Perancangan Slot palletisasi

Pada perancangan slot dan layout usulan, layout awal akan dijadikan landasan untuk membuat usulan layout baru, hal ini dikarenakan jika membuat

layout baru yang berbeda jauh dari layout awal akan menyulitkan perusahaan

ketika menata ulang produk sesuai usulan. Setiap produk akan diurutkan berdasarkan troughput dari yang terbesar ke yang terkecil. Produk dengan

troughput besar akan diletakan didekat titik O. Selain itu akan ditambahkan

gang/aisle untuk jalur material handling. Setiap slot akan terdapat 1 jenis produk dan setiap slot akan dipisahkan oleh gang/aisle sesuai ukuran material handling. Adapun slot yang dirancang dapat memuat 1 pallet. Ukuran pallet yang digunakan adalah 100 cm x 100 cm.

Menurut Purnomo (2004), Langkah-langkah perancangan slot palletisasi adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Panjang

Panjang slot disesuaikan dengan ukuran panjang pallet ditambah kelonggaran (allowance) sebesar 20 cm. Kelonggaran dibuat untuk memberikan jarakdiantara pallet. Maka perhitungannya adalah:

(26)

Panjang slot = Panjang pallet + kelonggaran = 100 cm +20 cm

= 120 cm 2. Menentukan Lebar

Lebar slot disesuaikan dengan ukuran lebar pallet ditambah kelonggaran (allowance) sebesar 10 cm. Kelonggaran dibuat untuk memberi jarak antar pallet. Maka perhitungannya adalah:

Lebar slot = lebar pallet + kelonggaran = 100 cm +10 cm

= 110 cm

Maka ukuran dimensi slotuntuk penyimpanan palletisasi adalah adalah 120 cm x 110 cm

Adapun gambar dimensi slot dapat dilihat pada gambar 4.5

120 CM

110

CM

Gambar 4.6 dimensi slot palletisasi

4.4.2 Space Requirement

Space Requirement merupakan jumlah kebutuhan ruang yang dibutuhkan dalam menyimpan material. Dalam penyusunan material dengan aturan dedicated storagelayout, setiap material ditempatkan pada lokasi yang spesifik dan juga hanya satu jenis material yang ditempatkan pada lokasi penyimpanan. Kebutuhan ruang untuk tiap material dapat dihitung dengan mengetahui jumlah penyimpanan maksimum pada tiap barang yang terlihat pada tabel 4.5

(27)

4.4.3 Space Requirement untuk Penyimpanan Palletisasi

Untuk penyimpanan produk pada palletisasi, produk akan ditempatkan diatas pallet. Dalam rancangan ini akan dibuat garis pembatas/slot dimana 1 pallet akan memuat 30 zak dan 2 tumpukan pallet ke atas. Pada penyimpanan produk palletisasi ini dikhususkan untuk menyimpan semua produk jadi.

Sebagai contoh, perhitungan kebutuhan slot pada penyimpanan

palletisasi untuk produk Hls NY. Pada tabel 4.5 diketahui penyimpanan

maksimum untuk produk Hls NY sebesar 2094 m. Sehingga perhitungan kebutuhan ruang untuk produk Hls NY adalah :

S = 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑥 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡

S = 2094

30 𝑥 2 = 34,9 = 35 slot pallet

Luas Lantai = kebutuhan slot x Dimensi Slot pallet Luas Lantai = 35 x ( 1,2 x 1,1 ) m2 = 46,2 M2

Dengan cara yang sama maka kebutuhan ruang (space requirement) untuk tiap material pada penyimpanan palletisasi dapat dihitung dan dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Kebutuhan ruang pada penyimpanan palletisasi

No Produk Max Penyimpanan Space Requirement Teoritis Slot Kebutuhan Lantai (m2) 1 Hls NY 2094 34,9 35 46,2 2 Pwd NY 383 6,3 7 9,24 3 Cyc NY 32 0,5 1 1,32 4 Hls Y 2580 43 43 56,76 5 Pwd Y 244 4,06 5 6,6 6 Cyc Y 39 0,6 1 1,52 7 Jb NY 14 7 7 9,24

(28)

No Produk Max Penyimpanan Space Requirement Teoritis Slot Kebutuhan Lantai (m2) 8 Jb Y 9 5 5 6,6 Total 101,36 104 137,48

Untuk mengatisipasi kekurangan slot palletisasi atau lonjakan produksi yang tidak terprediksi, maka dibuatlah reserve slot/cadangan sebanyak 10% untuk setiap produk. Sehingga kebutuhan slot pallet untuk layout rancangan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Kebutuhan slot dan ruang penyimpanan palletisasi setalah reverse slot

No Produk Slot Reverse Slot (10%) Slot yang dibutuhkan Kebutuhan Lantai total(m2) 1 Hls NY 35 4 39 51,48 2 Pwd NY 7 1 8 10,56 3 Cyc NY 1 1 2 2,64 4 Hls Y 43 5 48 63,36 5 Pwd Y 5 1 6 7,92 6 Cyc Y 1 1 2 2,64 7 Jb NY 7 1 8 10,56 8 Jb Y 5 1 6 7,92 Total 119 157,08

Selanjutnya setiap slot palletisasi akan mendapatkan nomor urutan slot seperti A1,A2 dan seterusnya.

4.4.4 Penempatan Produk ( Assigment )

Adapun tahapan dalam penempatan material dengan aturan dedicated

(29)

1. Perangkingan produk berdasarkan perbandingan Throughput (Tj) dan

Storage (Sj)

Pada tabel 4.6, telah diketahui Throughput untuk semua produk perharinya. Dan pada tabel 4.10 telah diketahui kebutuhan slot untuk setiap produk. Perbandingan ini bertujuan untuk mengatisipasi produk datang mempunyai tempat untuk meletakan produk, jika hasil produksi tidak mempunyai tempat untuk meletakan maka operator akan kesulitan dan akan mencari tempat kosong pada area gudang yang dimana tempat tersebut bukan untuk produk tersebut. Setalah itu dapat dihitung untuk perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj). Berikut adalah salah satu perhitungan perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj) untuk produk Hls NY

𝑇𝑗

𝑆𝑗 =

23

39 = 0,589

Dengan cara yang sama perbandingan Throughput (Tj) dengan

Storage (Sj) tiap material yang telah diranking dapat dilihat pada tabel

4.11

Tabel 4.11 Perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj).

No Nama Produk Throughput (Tj) Slot/Storage (Sj) Tj/Sj 1 Cyc NY 2 2 1 2 Cyc Y 2 2 1 3 Hls NY 23 39 0,58 4 Pwd Y 3 6 0,50 5 Jb Y 3 6 0,50 6 Hls Y 23 48 0,47 7 Pwd NY 2 8 0,25 8 JB NY 2 8 0,25

(30)

Perangkingan ini bertujuan untuk penempatan produk dimana produk dengan nilai perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj) terbesar akan diletakan dekat dengan pintu keluar masuk gudang.

2. Penghitungan distance travel dengan titik I/O

Jarak perjalanan antara tiap slot dengan titik I/O diukur dengan menggunakan metode rectilinear distance, dimana jarak diukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus (orthogonal) satu dengan yang lainnya. Jumlah slot yang dibuat untuk penyimpanan produk 119 slot untuk penyimpanan pada area palletisasi. 119 slot palletisasi telah mencakup slot cadangan/reserve slot.

Sebelum melakukan perhitungan distance traveled terlebih dahulu dilakukan penataan slot didalam gudang. Salah satu pertimbangan dalam penataan slot adalah dengan mempertimbangkan gang pada gudang. Pada gudang saat ini lebar gudang untuk lintasan forklift sebesar 3 m, namun tidak semua gang memiliki gang minimal untuk dilewati

forklift. Namun untuk mengetahui apakah lebar gang pada gudang

sekarang cukup untuk forklift bermanufer yaitu dapat dihitung dengan menghitung panjang diagonal material handling yang sedang mengangkut pallet. Material handling yang dipakai adalah forklift, Adapun rumus yang dipakai untuk menghitung lebar minimal gang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.7 Ukuran forklift PT. Garam (persero)

Lebar Minimal Gang = √(𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑓𝑜𝑟𝑘𝑙𝑖𝑓𝑡)2+ (𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐹𝑜𝑟𝑘𝑙𝑖𝑓𝑡)2

= √(1,5)2+ (2,7)2

(31)

Maka dari perhitungan tersebut didapat lebar minimal gang adalah 3,3 m. Dan pada layout gudang material saat ini menggunakan lebar gang 1 m, maka lebar gang pada layout saat ini akan dilebarkan karena belum memenuhi lebar minimal gang. Tiap slot akan dihitung jaraknya dari titik I/O (Pintu Gudang) dengan menggunakan metode rectalinier distance. Sebagai contoh slot pallet A1 jarak perjalanannya dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.8 Koordinat pallet setelah perubahan layout.

Xj,Yj Merupakan titik O dimana pada gudang merupakan pintu keluar masuk produk. Titik Xi,Yi merupakan titik tengah pallet A1. Koordinat Xi mendapat titik 2,25 dimana 2,25 berasal dari lebar gang yaitu 3,3 dibagi 2 karena titik tengah gudang dan ditambah dengan lebar setengah pallet. Sedangkan titik Yi didapat dari lebar gang yaitu 3,85 m ditambah dengan lebar setengah pallet yaitu mendapat titik 3,85.

Menurut Purnomo (2004), Pengukuran dengan jarak rectilinear

sering digunakan karena mudah penghitunganya, mudah dimengerti dan

untuk beberapa masalah lebih sesuai, misalkan untuk menentukan jarak antar fasilitas dimana peralatan pemindah bahan hanya dapat bergerak tegak lurus.

Menggunakan persamaan (2.11) pada bab II, pengukuran jarak

rectilinear digunakan notasi sebagai berikut.

(32)

Dimana : Xi,Yi = kordinat x pada pusat fasilitas i / Koordinat letak produk

Xj,Yj= kordinat y pada pusat fasilitas j / Koordinat pintu keluar masuk produk

Dij = jarak antara pusat fasilitas i dan j A1 = ⃒𝑋𝑖 − 𝑋𝑗 |+ |𝑌𝑖 − Y𝑗⃒

= | 2,25 - 0 | + | 3,85 – 0 | = 2,25 + 3,85 = 4,1 Meter

Dengan cara yang sama jarak perjalanan untuk tiap slot pada Palettisasi usulan terhadap titik I/O dapat dilihat pada Tabel 4.12

Tabel 4.12 Distance Travel pada layout usulan

Jenis produk No mor Distance Travel No mor Distance Travel No mor Distance Travel No mor Distance Travel Cyc NY 1 4,1 2 4,7 3 5,3 4 5,9 Cyc Y 1 4,1 2 4,7 3 5,3 4 5,9 Pwd Y 1 8,5 2 9,6 3 9,7 4 10,7 5 10,9 6 11,9 7 12,1 8 13,1 Jb Y 1 12,9 2 14 3 14,1 4 15,2 5 15,3 6 16,4 7 16,5 8 17,6 Hls NY 1 8,5 11 9,7 21 10,9 31 12,1 2 9,6 12 10,8 22 12 32 13,2 3 10,7 13 11,9 23 13,1 33 14,3 4 11,8 14 13 24 14,2 34 15,4 5 12,9 15 14,1 25 15,3 35 16,5 6 14 16 15,2 26 16,4 36 17,6 7 15,1 17 16,3 27 17,5 37 18,7 8 16,2 18 17,4 28 18,6 38 19,8 9 17,3 19 18,5 29 19,7 39 20,9 10 18,4 20 19,6 30 20,8 40 22 Hls Y 1 17,85 11 19,05 21 20,25 31 21,45 2 18,95 12 20,15 22 21,35 32 22,55 3 20,05 13 21,25 23 22,45 33 23,65 4 21,15 14 22,35 24 23,55 34 24,75

(33)

No mor Distance Travel No mor Distance Travel No mor Distance Travel No mor Distance Travel 5 22,25 15 23,45 25 24,65 35 25,85 6 23,35 16 24,55 26 25,75 36 26,95 7 24,45 17 25,65 27 26,85 37 28,05 8 25,55 18 26,75 28 27,95 38 29,15 9 26,65 19 27,85 29 29,05 39 30,25 10 27,75 20 28,95 30 30,15 40 31,35 Pwd NY 1 22,8 2 23,9 3 24 4 25,1 5 25,2 6 26,3 7 26,4 8 27,5 Jb NY 1 28,3 2 29,4 3 29,5 4 30,6 5 30,7 6 31,8 7 31,9 8 33

Total Distance travel yang dihasilkan adalah

Total Distance Travel = Total semua distance travel tiap slot = 4.1 + 4,7 + 5,3 ... + 33 = 2288,9 meter.

Total distance travel ini merupakan total jarak dari semua pallet menuju

pintu gudang. Mengesampingkan perbandingan storage dan througput, distance

travel ini bukanlah untuk mengukur jarak yang dibutuhkan material handling

dalam proses bongkar muat. Penempatan Barang

Penempatan barang dilakukan dengan cara menempatkan barang dengan nilai T/S tertinggi pada slot dengan jarak terkecil, lalu barang tertinggi kedua pada slot terkecil kedua, dan seterusnya. Dalam hal ini perbandingan T/S untukmaterial yang disimpan pada palletisas dan material yang disimpan secara pelletisasi dibedakan.

Hasil penempatan material pada penyimpanan palletisasi pada tiap slot dapat dilihat pada Tabel 4.1.

(34)

Tabel 4.13 Ranking urutan berdasarkan Perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj). No Nama Produk Throughput (Tj) Slot/Storage (Sj) Tj/Sj 1 Cyc NY 2 2 1 2 Cyc Y 2 2 1 3 Hls NY 23 39 0,58 4 Pwd Y 3 6 0,50 5 Jb Y 3 6 0,50 6 Hls Y 23 48 0,47 7 Pwd NY 2 8 0,25 8 JB NY 2 8 0,25

4.4.5 Perancangan Layout Usulan untuk Gudang Material

Perancangan layout usulan untuk gudang material didasarkan pada luas gudang saat ini yang berukuran 520 m2 dan juga ukuran pallet yang digunakan. Dari subbab sebelumnya diketahui bahwa Jumlah slot yang dibuat adalah sebanyak 119 slot palletisasi dengan 2 tumpukan, dengan ukuran slot pada penyimpanan palletisasi (1,2 m x 1,1 m) untuk penyimpanan palletisasi. palletisasi beserta penempatan materialnya dapat dilihat pada gambar 4.7

(35)

4 3 2 1 3,3 M 8 6 4 2 7 5 3 1 2 4 6 8 1 3 5 7 10 22 34 46 9 21 33 45 8 20 32 44 7 19 31 43 6 18 30 42 5 17 29 41 4 16 28 40 3 15 27 39 2 14 26 38 1 13 25 37 Jalur Keluar Masuk Produk 13 Meter 40 M et er 4 3 2 1 1 2 3 4 40 30 20 10 39 29 19 9 38 28 18 8 37 27 17 7 36 26 16 6 35 25 15 5 34 24 14 4 33 23 13 3 32 22 12 2 31 21 11 1 2 4 6 8 1 3 5 7 12 24 36 48 11 23 35 47 8 6 4 2 7 5 3 1 3 ,3 M 7 ,1 M 3 ,3 M 3 ,3 M 3 ,3 M 4,85 M 3 ,3 M 3 ,3 M 4,85 M 1 ,1 M 1 ,1 M 1,2 M Sl o t C yc NY Sl o t C yc Y Sl o t Hl s NY Sl o t P w d Y Sl o t Jb Y S lo t Hl s Y Sl o t P w d NY Sl ot J b N Y

Gambar 4.9 Layout Usulan 1

Melihat hasil layout usulan diatas, masih terdapat space kosong yang luas, hal ini disebabkan oleh tiap slot pallet dapat ditumpuk setinggi 2 tumpukan. Layout tersebut juga meminimasi slot pallet yang tidak digunakan dilayout sebelumnya. Dalam layout baru, sudah terdapat blok-blok yang sudah dibedakan berdasarkan jenis produk. Gang yang terdapat pada layout lama sudah diperbaiki lebarnya sehingga forklift akan lebih bebas dalam pengambilan barang. Pallet yang mempunyai warna akan diutamakan terisi ketika produk datang. Urutan blok-blok

(36)

diatas berdasarkan perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj) pada subbab sebelumnya.

4.4.6 Total Distance Traveled Layout Gudang Usulan 1

Jarak perjalanan total (total distance traveled) untuk layout gudang usulan per bulannya dapat dihitung dengan cara menjumlahkan (Tj/Sj x Distance tiap produk). Perhitungan total distance traveld produk dapat dilihat pada Tabel 4.14

(37)

Tabel 4.14 Total Distance Traveled Layout gudang usulan 1 Jenis produk No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) Cyc NY 1 4,1 0,287 14,29 2 4,7 0,287 16,38 3 5,3 0,287 18,47 4 5,9 0,287 20,56 Cyc Y 1 4,1 0,287 14,29 2 4,7 0,287 16,38 3 5,3 0,287 18,47 4 5,9 0,287 20,56 Pwd Y 1 8,5 0,287 29,62 2 9,6 0,287 33,45 3 9,7 0,287 33,80 4 10,7 0,287 37,28 5 10,9 0,287 37,98 6 11,9 0,287 41,46 7 12,1 0,287 42,16 8 13,1 0,287 45,64 Jb Y 1 12,9 0,287 44,95 2 14 0,287 48,78 3 14,1 0,287 49,13 4 15,2 0,287 52,96 5 15,3 0,287 53,31 6 16,4 0,287 57,14 7 16,5 0,287 57,49 8 17,6 0,287 61,32 Hls NY 1 8,5 0,287 29,62 11 9,7 0,287 33,80 21 10,9 0,287 37,98 31 12,1 0,287 42,16 2 9,6 0,287 33,45 12 10,8 0,287 37,63 22 12 0,287 41,81 32 13,2 0,287 45,99 3 10,7 0,287 37,28 13 11,9 0,287 41,46 23 13,1 0,287 45,64 33 14,3 0,287 49,83 4 11,8 0,287 41,11 14 13 0,287 45,30 24 14,2 0,287 49,48 34 15,4 0,287 53,66 5 12,9 0,287 44,95 15 14,1 0,287 49,13 25 15,3 0,287 53,31 35 16,5 0,287 57,49 6 14 0,287 48,78 16 15,2 0,287 52,96 26 16,4 0,287 57,14 36 17,6 0,287 61,32 7 15,1 0,287 52,61 17 16,3 0,287 56,79 27 17,5 0,287 60,98 37 18,7 0,287 65,16 8 16,2 0,287 56,45 18 17,4 0,287 60,63 28 18,6 0,287 64,81 38 19,8 0,287 68,99 9 17,3 0,287 60,28 19 18,5 0,287 64,46 29 19,7 0,287 68,64 39 20,9 0,287 72,82 10 18,4 0,287 64,11 20 19,6 0,287 68,29 30 20,8 0,287 72,47 40 22 0,287 76,66 Hls Y 1 17,85 0,287 62,20 11 19,05 0,287 66,38 21 20,25 0,287 70,56 31 21,45 0,287 74,74 2 18,95 0,287 66,03 12 20,15 0,287 70,21 22 21,35 0,287 74,39 32 22,55 0,287 78,57 3 20,05 0,287 69,86 13 21,25 0,287 74,04 23 22,45 0,287 78,22 33 23,65 0,287 82,40 4 21,15 0,287 73,69 14 22,35 0,287 77,87 24 23,55 0,287 82,06 34 24,75 0,287 86,24

(38)

No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (m/Hari) 5 22,25 0,287 77,53 15 23,45 0,287 81,71 25 24,65 0,287 85,89 35 25,85 0,287 90,07 6 23,35 0,287 81,36 16 24,55 0,287 85,54 26 25,75 0,287 89,72 36 26,95 0,287 93,90 7 24,45 0,287 85,19 17 25,65 0,287 89,37 27 26,85 0,287 93,55 37 28,05 0,287 97,74 8 25,55 0,287 89,02 18 26,75 0,287 93,21 28 27,95 0,287 97,39 38 29,15 0,287 101,57 9 26,65 0,287 92,86 19 27,85 0,287 97,04 29 29,05 0,287 101,22 39 30,25 0,287 105,40 10 27,75 0,287 96,69 20 28,95 0,287 100,87 30 30,15 0,287 105,05 40 31,35 0,287 109,23 Pwd NY 1 22,8 0,287 79,44 2 23,9 0,287 83,28 3 24 0,287 83,62 4 25,1 0,287 87,46 5 25,2 0,287 87,80 6 26,3 0,287 91,64 7 26,4 0,287 91,99 8 27,5 0,287 95,82 Jb NY 1 28,3 0,287 98,61 2 29,4 0,287 102,44 3 29,5 0,287 102,79 4 30,6 0,287 106,62 5 30,7 0,287 106,97 6 31,8 0,287 110,80 7 31,9 0,287 111,15 8 33 0,287 114,98

Maka jarak perjalanan total (total distance traveled) semua slot pada kondisi Layout usulan sekarang adalah untuk penyimpanan palletisasi di gudang per harinya adalah 7975,26 meter/ hari

(39)

65

4.5 Perancangan Slot/Usulan 2

Pada usulan 2 ini, dasar yang digunakan adalah tetap menggunakan metode dedicated storage. Namun terdapat penambahan gang pada slot yang memiliki kapasitas produksi terbesar, hal ini bertujuan untuk menambah utulitas dan mobilisasi ketika ada proses bongkar muat.

Untuk penyimpanan produk pada palletisasi, produk akan ditempatkan diatas pallet. Dalam rancangan ini akan dibuat garis pembatas/slot dimana 1 pallet akan memuat 30 zak dan 2 tumpukan pallet ke atas. Pada penyimpanan produk palletisasi ini dikhususkan untuk menyimpan semua produk jadi.

Sebagai contoh, perhitungan kebutuhan slot pada penyimpanan

palletisasi untuk produk Hls NY. Pada tabel 4.5 diketahui penyimpanan

maksimum untuk produk Hls NY sebesar 2094 m. Sehingga perhitungan kebutuhan ruang untuk produk Hls NY adalah :

S = 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑥 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡

S = 2094

30 𝑥 2 = 34,9 = 35 slot pallet

Luas Lantai = kebutuhan slot x Dimensi Slot pallet Luas Lantai = 35 x ( 1,2 x 1,1 ) m2 = 46,2 m2

Dengan cara yang sama maka kebutuhan ruang (space requirement) untuk tiap material pada penyimpanan palletisasi dapat dihitung dan dilihat pada tabel 4.9

(40)

66

Tabel 4.15 Kebutuhan ruang pada penyimpanan usulan 2

No Produk Max Penyimpanan Space Requirement Teoritis Slot Kebutuhan Lantai (m2) 1 Hls NY 2094 34,9 35 46,2 2 Pwd NY 383 6,3 7 9,24 3 Cyc NY 32 0,5 1 1,32 4 Hls Y 2580 43 43 56,76 5 Pwd Y 244 4,06 5 6,6 6 Cyc Y 39 0,6 1 1,52 7 Jb NY 14 7 7 9,24 8 Jb Y 9 5 5 6,6 Total 101,36 104 137,48

Untuk mengatisipasi kekurangan slot palletisasi atau lonjakan produksi yang tidak terprediksi, maka dibuatlah reserve slot/cadangan sebanyak 10% untuk setiap produk. Sehingga kebutuhan slot pallet untuk layout rancangan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16 Kebutuhan slot dan ruang penyimpanan setalah reverse slot usulan 2

No Produk Slot Reverse Slot (10%) Slot yang dibutuhkan Kebutuhan Lantai total(m2) 1 Hls NY 35 4 39 51,48 2 Pwd NY 7 1 8 10,56 3 Cyc NY 1 1 2 2,64 4 Hls Y 43 5 48 63,36 5 Pwd Y 5 1 6 7,92 6 Cyc Y 1 1 2 2,64

(41)

67 No Produk Slot Reverse Slot (10%) Slot yang dibutuhkan Kebutuhan Lantai total(m2) 7 Jb NY 7 1 8 10,56 8 Jb Y 5 1 6 7,92 Total 119 157,08

Selanjutnya setiap slot palletisasi akan mendapatkan nomor urutan slot seperti A1,A2 dan seterusnya.

4.5.1 Penempatan Produk ( Assigment )

Adapun tahapan dalam penempatan material dengan aturan dedicated

storage adalah:

1. Perangkingan produk berdasarkan perbandingan Throughput (Tj) dan

Storage (Sj)

Pada tabel 4.6, telah diketahui Throughput untuk semua produk perharinya. Dan pada tabel 4.10 telah diketahui kebutuhan slot untuk setiap produk. Perbandingan ini bertujuan untuk mengatisipasi produk datang mempunyai tempat untuk meletakan produk, jika hasil produksi tidak mempunyai tempat untuk meletakan maka operator akan kesulitan dan akan mencari tempat kosong pada area gudang yang dimana tempat tersebut bukan untuk produk tersebut. Setalah itu dapat dihitung untuk perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj). Berikut adalah salah satu perhitungan perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj) untuk produk Hls NY

𝑇𝑗

𝑆𝑗 =

23

39 = 0,589

Dengan cara yang sama perbandingan Throughput (Tj) dengan

Storage (Sj) tiap material yang telah diranking dapat dilihat pada tabel

(42)

68

Tabel 4.17 Perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj).

No Nama Produk Throughput (Tj) Slot/Storage (Sj) Tj/Sj 1 Cyc NY 2 2 1 2 Cyc Y 2 2 1 3 Hls NY 23 39 0,58 4 Pwd Y 3 6 0,50 5 Jb Y 3 6 0,50 6 Hls Y 23 48 0,47 7 Pwd NY 2 8 0,25 8 JB NY 2 8 0,25

Perangkingan ini bertujuan untuk penempatan produk dimana produk dengan nilai perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj) terbesar akan diletakan dekat dengan pintu keluar masuk gudang.

2. Penghitungan distance travel dengan titik I/O

Jarak perjalanan antara tiap slot dengan titik I/O diukur dengan menggunakan metode rectilinear distance, dimana jarak diukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus (orthogonal) satu dengan yang lainnya. Jumlah slot yang dibuat untuk penyimpanan produk 119 slot untuk penyimpanan pada area palletisasi. 119 slot palletisasi telah mencakup slot cadangan/reserve slot.

Sebelum melakukan perhitungan distance traveled terlebih dahulu dilakukan penataan slot didalam gudang. Salah satu pertimbangan dalam penataan slot adalah dengan mempertimbangkan gang pada gudang. Pada gudang saat ini lebar gudang untuk lintasan forklift sebesar 3 m, namun tidak semua gang memiliki gang minimal untuk dilewati

forklift. Namun untuk mengetahui apakah lebar gang pada gudang

sekarang cukup untuk forklift bermanufer yaitu dapat dihitung dengan menghitung panjang diagonal material handling yang sedang

(43)

69

mengangkut pallet. Material handling yang dipakai adalah forklift, Adapun rumus yang dipakai untuk menghitung lebar minimal gang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.10 Ukuran forklift PT. Garam (persero)

Lebar Minimal Gang = √(𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑓𝑜𝑟𝑘𝑙𝑖𝑓𝑡)2+ (𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐹𝑜𝑟𝑘𝑙𝑖𝑓𝑡)2

= √(1,5)2+ (2,7)2

= 3,3 meter

Maka dari perhitungan tersebut didapat lebar minimal gang adalah 3,3 m. Dan pada layout gudang material saat ini menggunakan lebar gang 1 m, maka lebar gang pada layout saat ini akan dilebarkan karena belum memenuhi lebar minimal gang. Tiap slot akan dihitung jaraknya dari titik I/O (Pintu Gudang) dengan menggunakan metode rectalinier distance. Sebagai contoh slot pallet A1 jarak perjalanannya dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.11 Koordinat pallet setelah perubahan layout.

Xj,Yj Merupakan titik O dimana pada gudang merupakan pintu keluar masuk produk. Titik Xi,Yi merupakan titik tengah pallet A1.

(44)

70

Koordinat Xi mendapat titik 2,25 dimana 2,25 berasal dari lebar gang yaitu 3,3 dibagi 2 karena titik tengah gudang dan ditambah dengan lebar setengah pallet. Sedangkan titik Yi didapat dari lebar gang yaitu 3,85 m ditambah dengan lebar setengah pallet yaitu mendapat titik 3,85.

Menurut Purnomo (2004), Pengukuran dengan jarak rectilinear

sering digunakan karena mudah penghitunganya, mudah dimengerti dan

untuk beberapa masalah lebih sesuai, misalkan untuk menentukan jarak antar fasilitas dimana peralatan pemindah bahan hanya dapat bergerak tegak lurus.

Menggunakan persamaan (2.11) pada bab II, pengukuran jarak

rectilinear digunakan notasi sebagai berikut.

Dij =⃒𝑋𝑖 − 𝑋𝑗 + 𝑌𝑖 − Y𝑗⃒

Dimana : Xi,Yi = kordinat x pada pusat fasilitas i / Koordinat letak produk

Xj,Yj= kordinat y pada pusat fasilitas j / Koordinat pintu keluar masuk produk

Dij = jarak antara pusat fasilitas i dan j A1 = ⃒𝑋𝑖 − 𝑋𝑗 |+ |𝑌𝑖 − Y𝑗⃒

= | 2,25 - 0 | + | 3,85 – 0 | = 2,25 + 3,85 = 4,1 Meter

Dengan cara yang sama jarak perjalanan untuk tiap slot pada Palettisasi usulan terhadap titik I/O dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.18 Distance Travel pada layout usulan 2

Jenis produk No Distance Travel No Distance Travel No Distance Travel No Distance Travel Cyc NY 1 4,1 2 4,7 3 5,3 4 5,9 Cyc Y 1 4,1 2 4,7 3 5,3 4 5,9 Pwd Y 1 8,5 2 9,6 3 9,7 4 10,7 5 10,9 6 11,9 7 12,1 8 13,1 Jb Y 1 12,9 2 14 3 14,1 4 15,2

(45)

71 No Distance Travel No Distance Travel No Distance Travel No Distance Travel 5 15,3 6 16,4 7 16,5 8 17,6 Hls NY 1 8,5 11 9,7 21 10,9 31 12,1 2 9,6 12 10,8 22 12 32 13,2 3 10,7 13 11,9 23 13,1 33 14,3 4 15,1 14 16,6 24 17,5 34 18,7 5 16,2 15 17,4 25 18,6 35 19,8 6 17,3 16 18,5 26 19,7 36 20,9 7 21,7 17 22,9 27 24,1 37 25,3 8 22,8 18 24 28 25,2 38 26,4 9 23,9 19 25,1 29 26,3 39 27,5 10 25 20 26,2 30 27,4 40 28,6 Hls Y 1 17,85 11 25,65 21 26,85 31 24,35 2 18,95 12 26,75 22 27,95 32 25,85 3 20,05 13 21,25 23 29,05 33 30,25 4 21,15 14 22,35 24 30,15 34 31,35 5 25,55 15 23,45 25 24,65 35 32,45 6 26,65 16 24,55 26 25,75 36 33,55 7 27,75 17 28,95 27 26,85 37 28,05 8 28,85 18 30,05 28 27,95 38 29,15 9 33,25 19 31,15 29 32,35 39 30,25 10 34,35 20 32,25 30 33,45 40 31,35 Pwd NY 1 32,7 2 33,8 3 33,9 4 35 5 35,1 6 36,2 7 36,3 8 37,4 Jb NY 1 41,5 2 42,6 3 42,7 4 43,8 5 43,9 6 45 7 45,1 8 46,2

Total Distance travel yang dihasilkan adalah

Total Distance Travel = Total semua distance travel tiap slot = 4,1 + 4,7 + 5,3 ... + 46,2

= 2737,5 meter.

Total distance travel ini merupakan total jarak dari semua pallet menuju

(46)

72

distance travel ini bukanlah untuk mengukur jarak yang dibutuhkan material handling dalam proses bongkar muat.

3. Penempatan Barang

Penempatan barang dilakukan dengan cara menempatkan barang dengan nilai T/S tertinggi pada slot dengan jarak terkecil, lalu barang tertinggi kedua pada slot terkecil kedua, dan seterusnya. Dalam hal ini perbandingan T/S untukmaterial yang disimpan pada palletisas dan material yang disimpan secara pelletisasi dibedakan.

Hasil penempatan material pada penyimpanan palletisasi pada tiap slot dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.19 Ranking urutan berdasarkan Perbandingan Throughput (Tj) dengan Storage (Sj).

No Nama Produk Throughput (Tj) Slot/Storage (Sj) Tj/Sj 1 Cyc NY 2 2 1 2 Cyc Y 2 2 1 3 Hls NY 23 39 0,58 4 Pwd Y 3 6 0,50 5 Jb Y 3 6 0,50 6 Hls Y 23 48 0,47 7 Pwd NY 2 8 0,25 8 JB NY 2 8 0,25

4.5.2 Perancangan Layout Usulan untuk Gudang

Perancangan layout usulan untuk gudang material didasarkan pada luas gudang saat ini yang berukuran 520 m2 dan juga ukuran pallet

yang digunakan. Dari subbab sebelumnya diketahui bahwa Jumlah slot yang dibuat adalah sebanyak 119 slot palletisasi dengan 2 tumpukan, dengan ukuran slot pada penyimpanan palletisasi (1,2 m x 1,1 m) untuk penyimpanan palletisasi. Yang membedakan dari usulan 1 adalah pada

(47)

73

usulan ini terdapat gang yang lebih banyak pada slot yang memiliki produktivitas tetiinggi dengan tujuan membuat utilitas dan mobilisasi proses bongkar muat menjadi lebih mudah. Pada layout usulan 2 ini, terdapat sisa area kosong yang bisa digunakan untuk parkir forklift ketika sedang tidak digunakan. Palletisasi beserta penempatan materialnya dapat dilihat pada gambar 4.11

4 3 2 1 3,3 M 8 6 4 2 7 5 3 1 2 4 6 8 1 3 5 7 10 22 34 46 9 21 33 45 8 20 32 44 7 19 31 43 6 18 30 42 5 17 29 41 4 16 28 40 3 15 27 39 2 14 26 38 1 13 25 37 Jalur Keluar Masuk Produk 13 Meter 40 M e te r 4 3 2 1 1 2 3 4 40 30 20 10 39 29 19 9 38 28 18 8 37 27 17 7 36 26 16 6 35 25 15 5 34 24 14 4 33 23 13 3 32 22 12 2 31 21 11 1 2 4 6 8 1 3 5 7 12 24 36 48 11 23 35 47 8 6 4 2 7 5 3 1 3 ,3 M 3 ,3 M 3 ,3 M 3 ,3 M 4,85 M 3 ,3 M 3 ,3 M 4,85 M 1 ,1 M 1 ,1 M 1,2 M S lot C yc N Y S lot C yc Y S lot H ls N Y S lot P w d Y S lot J b Y S lot H ls Y S lot P w d N Y S lot J b N Y 4 ,8 M 3 ,3 M 3 ,3 M 3 ,3 M 3 ,3 M

(48)

74

4.5.3 Total Distance Traveled Layout Gudang Usulan 2

Jarak perjalanan total (total distance traveled) untuk layout gudang usulan per bulannya dapat dihitung dengan cara menjumlahkan (Tj/Sj x Distance tiap produk). Perhitungan total distance traveld produk dapat dilihat pada Tabel 4.14

Tabel 4.20 total distance traveled usulan 2

Jenis produk No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) Cyc NY 1 4,1 0,287 14,29 2 4,7 0,287 16,38 3 5,3 0,287 18,47 4 5,9 0,287 20,56 Cyc Y 1 4,1 0,287 14,29 2 4,7 0,287 16,38 3 5,3 0,287 18,47 4 5,9 0,287 20,56 Pwd Y 1 8,5 0,287 29,62 2 9,6 0,287 33,45 3 9,7 0,287 33,80 4 10,7 0,287 37,28 5 10,9 0,287 37,98 6 11,9 0,287 41,46 7 12,1 0,287 42,16 8 13,1 0,287 45,64 Jb Y 1 12,9 0,287 44,95 2 14 0,287 48,78 3 14,1 0,287 49,13 4 15,2 0,287 52,96 5 15,3 0,287 53,31 6 16,4 0,287 57,14 7 16,5 0,287 57,49 8 17,6 0,287 61,32 Hls NY 1 8,5 0,287 29,62 11 9,7 0,287 33,80 21 10,9 0,287 37,98 31 12,1 0,287 42,16 2 9,6 0,287 33,45 12 10,8 0,287 37,63 22 12 0,287 41,81 32 13,2 0,287 45,99 3 10,7 0,287 37,28 13 11,9 0,287 41,46 23 13,1 0,287 45,64 33 14,3 0,287 49,83 4 15,1 0,287 52,61 14 16,6 0,287 57,84 24 17,5 0,287 60,98 34 18,7 0,287 65,16 5 16,2 0,287 56,45 15 17,4 0,287 60,63 25 18,6 0,287 64,81 35 19,8 0,287 68,99 6 17,3 0,287 60,28 16 18,5 0,287 64,46 26 19,7 0,287 68,64 36 20,9 0,287 72,82 7 21,7 0,287 75,61 17 22,9 0,287 79,79 27 24,1 0,287 83,97 37 25,3 0,287 88,15 8 22,8 0,287 79,44 18 24 0,287 83,62 28 25,2 0,287 87,80 38 26,4 0,287 91,99

(49)

75 No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) No Distance Travel ∑Tj / ∑Sj Total (M/Hari) 9 23,9 0,287 83,28 19 25,1 0,287 87,46 29 26,3 0,287 91,64 39 27,5 0,287 95,82 10 25 0,287 87,11 20 26,2 0,287 91,29 30 27,4 0,287 95,47 40 28,6 0,287 99,65 Hls Y 1 17,85 0,287 62,20 11 25,65 0,287 89,37 21 26,85 0,287 93,55 31 24,35 0,287 84,84 2 18,95 0,287 66,03 12 26,75 0,287 93,21 22 27,95 0,287 97,39 32 25,85 0,287 90,07 3 20,05 0,287 69,86 13 21,25 0,287 74,04 23 29,05 0,287 101,22 33 30,25 0,287 105,40 4 21,15 0,287 73,69 14 22,35 0,287 77,87 24 30,15 0,287 105,05 34 31,35 0,287 109,23 5 25,55 0,287 89,02 15 23,45 0,287 81,71 25 24,65 0,287 85,89 35 32,45 0,287 113,07 6 26,65 0,287 92,86 16 24,55 0,287 85,54 26 25,75 0,287 89,72 36 33,55 0,287 116,90 7 27,75 0,287 96,69 17 28,95 0,287 100,87 27 26,85 0,287 93,55 37 28,05 0,287 97,74 8 28,85 0,287 100,52 18 30,05 0,287 104,70 28 27,95 0,287 97,39 38 29,15 0,287 101,57 9 33,25 0,287 115,85 19 31,15 0,287 108,54 29 32,35 0,287 112,72 39 30,25 0,287 105,40 10 34,35 0,287 119,69 20 32,25 0,287 112,37 30 33,45 0,287 116,55 40 31,35 0,287 109,23 Pwd NY 1 32,7 0,287 113,94 2 33,8 0,287 117,77 3 33,9 0,287 118,12 4 35 0,287 121,95 5 35,1 0,287 122,30 6 36,2 0,287 126,13 7 36,3 0,287 126,48 8 37,4 0,287 130,31 Jb NY 1 41,5 0,287 144,60 2 42,6 0,287 148,43 3 42,7 0,287 148,78 4 43,8 0,287 152,61 5 43,9 0,287 152,96 6 45 0,287 156,79 7 45,1 0,287 157,14 8 46,2 0,287 160,98

Maka jarak perjalanan total (total distance traveled) semua slot pada kondisi Layout usulan sekarang adalah untuk penyimpanan palletisasi di gudang per harinya adalah 9538,68 meter/ hari

(50)

76

4.6 Analisa Biaya

4.6.1 Analisa Biaya Layout Awal

Analisa ekonomi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk menerapkan rancangan layout gudang.. Berikut adalah biaya-biaya yang diperlukan pada layout gudang kondisi saat ini :

1. Pallet = Rp 100.000/Unit 2. Zak 50 Kg = Rp 2.500/Unit 3. Zak 1 Ton = Rp 50.000/Unit

4. Bahan Bakar Forklift/hari = 3 Tabung gas / Rp 139.000/Unit Perhitungan :

Dalam layout sekarang, terdapat 260 slot pallet yang tersedia sehingga pallet yang dibutuhkan sebanyak 260 buah/bulan. Dalam 260 pallet tersebut 240 dipergunakan untuk produk ukuran 50 Kg adalah 240 dan 20 pallet untuk produk 1 ton. Dalam 1 hari, forklift bergerak sepanjang 21585,37 meter. Menurut operator forklift, 1 tabung gas dapat menggerakan forklift sepanjang 6000-7000 meter. Dalam 1 Bulan, biaya yang dikeluarkan untuk layout awal adalah

a) Pallet = Kebutuhan Pallet/Bulan x Harga = 260 x Rp 100.000 = Rp 26.000.000 b) Zak 50 Kg = Kebutuhan Zak/Bulan x Harga

= 7200 x Rp Rp. 2.500 = Rp 18.000.000 c) Zak 1 Ton = Kebutuhan Zak/Bulan x Harga

= 20 x Rp 50.000 = Rp 1.000.000 d) Bahan Bakar = Kebutuhan Tabung Gas/Bulan x Harga

= 3 x 26 x Rp. 139.000 =Rp 10.842.000 Total = Rp 55.842.000

4.6.2 Analisa Biaya Layout Usulan 1

Setelah diketahui layout usulan 1, terdapat pengurangan jarak dan efisiensi pallet sehingga dapat mengurai pernggunaan tabung gas dan

Gambar

Gambar 4.1 Ukuran forklift PT. Garam (persero)
Gambar 4.2 Spesifikasi Forklift
Gambar 4.3 Forklift yang digunakan.
Gambar 4.4 Layout awal gudang transit 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengedit nomor plat truk, langkahnya adalah mengambil teks yang ada dalam EditText setelah user mengisikan nomor platnya. Namun belum ada aturan yang melarang

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam mengadakan penelitian diantaranya peneliti mengadakan survei awal sehingga peneliti dapat menganalisis bagaimana pengembangan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) desain media pembelajaran dengan software courselab versi 2.4 yang sesuai untuk implementasi model pembelajaran Interaktif

•• Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul atau tempat lain mensekresi leptin ke dalam

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang.. Adapun jenis-jenis

Penerapan model shema bagi pendidikan anak dalam keluarga Kristen dapat dilakukan sebagai berikut: Pertama, Alkitab menjadi fondasi dalam mendidik anak-anak.. Bahkan Alkitab

Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif,

Gerak adalah salah satu aspek penghubung antara manusia dengan hewan.Gerak menghubungkan ruang dan waktu di antara dua makhlu k tersebut.Gerak juga mampu