LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian
ANGKET PENELITIAN
Evaluasi Kualitas Jasa Sekolah Dasar dengan Model Servqual
untuk Meningkatkan Jumlah Peserta Didik
Salam damai sejahtera.
Perkenalkan saya Gloria Jonathan, mahasiswi tingkat akhir jurusan Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana.
Dalam rangka penelitian untuk tugas akhir saya, maka dengan ini saya memohon kesediaan adik-adik dan bapak/ibu orang tua murid untuk meluangkan waktunya mengisi angket penelitian untuk mengetahui layanan jasa SD Kanaan ini, karena setiap jawaban yang diberikan akan sangat berguna bagi penelitian ini.
Atas kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk Pengisian:
1. Angket ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Untuk mengetahui persepsi Anda (layanan jasa yang diterima), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat layanan jasa yang Anda rasakan.
b. Untuk mengetahui harapan Anda, yang dibagi menjadi Harapan Minimum yaitu nilai yang menunjukkan tingkat
layanan minimum yang Anda perkirakan terpenuhi; dan Harapan yang Diinginkan, yaitu tingkat layanan yang Anda harapkan sendiri.
*) Nilai Harapan Minimum seperti “at least, setidaknya”, tetapi sesungguhnya Anda menginginkan nilai Harapan yang Diinginkan.
2. Anda cukup melingkari skor pada kolom yang disediakan, yang menurut Anda paling benar. Nilai (1) untuk “sungguh sangat buruk”; terus sampai nilai (7) untuk “sungguh sangat baik”
Persepsi terhadap kualitas jasa SD Kristen Kanaan Banjarmasin
No Pertanyaan Skor Persepsi
1 Sekolah menyediakan jasa sesuai dengan yang dijanjikan
1 2 3 4 5 6 7
2 Dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa pelanggan
1 2 3 4 5 6 7
3 Proses belajar mengajar
disiplin dan lancar 1 2 3 4 5 6 7 4 Guru memberi materi
dengan baik dan sesuai 1 2 3 4 5 6 7 5 Sekolah mendorong dan
membantu siswa
mengembangkan potensi
6 Terbuka untuk membantu
pelanggan 1 2 3 4 5 6 7
7 Memberi pelayanan yang
cepat (tanggap) 1 2 3 4 5 6 7
8 Karyawan ramah dan sopan dalam menjelaskan / bekerja sama
1 2 3 4 5 6 7
9 Sekolah professional dalam menanggapi
keluhan/masalah
1 2 3 4 5 6 7
10 Guru dan karyawan
menumbuhkan rasa percaya 1 2 3 4 5 6 7 11 Sekolah memberikan rasa
aman dan terjamin 1 2 3 4 5 6 7 12 Sekolah bersikap adil pada
semua siswa 1 2 3 4 5 6 7
13 Sekolah menempatkan guru terbaik yang cocok dengan bidangnya
1 2 3 4 5 6 7
14 Sekolah memberikan
perhatian kepada siswa yang susah / belum memahami materi pelajaran
1 2 3 4 5 6 7
15 Guru memahami semua anak memiliki potensi masing-masing
16 Sekolah sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan bersama
1 2 3 4 5 6 7
17 Pihak sekolah yang memahami kebutuhan pelanggan
1 2 3 4 5 6 7
18 Waktu layanan sekolah yang
nyaman 1 2 3 4 5 6 7
19 Gedung, ruang kelas, laboratorium dan
perpustakaan yang bagus dan nyaman
1 2 3 4 5 6 7
20 Fasilitas kelas, laboratorium dan perpustakaan yang terawat
1 2 3 4 5 6 7
21 Guru dan karyawan yang berpenampilan rapi dan profesional
1 2 3 4 5 6 7
22 Website / sosmed yang
Harapan terhadap kualitas jasa SD Kristen Kanaan Banjarmasin
No Saya berharap Skor Persepsi
Harapan Minimum Harapan yang Diinginkan 1 Sekolah menyediakan jasa sesuai dengan yang dijanjikan 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 2 Dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa pelanggan 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 3 Proses belajar mengajar disiplin dan lancar 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 4 Guru memberi materi dengan baik dan sesuai
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 5 Sekolah mendorong dan membantu siswa mengembangkan potensi 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
6 Terbuka untuk membantu pelanggan 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 7 Memberi pelayanan yang cepat (tanggap) 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 Karyawan ramah dan sopan dalam menjelaskan / bekerja sama 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 9 Sekolah professional dalam menanggapi keluhan/masalah 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 10 Guru dan karyawan menumbuhkan rasa percaya 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 11 Sekolah memberikan rasa aman dan terjamin
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
12 Sekolah bersikap adil pada semua siswa
13 Sekolah menempatkan guru terbaik yang cocok dengan bidangnya 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 14 Sekolah memberikan perhatian kepada siswa yang susah / belum memahami materi pelajaran 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 15 Guru memahami semua anak memiliki potensi masing-masing 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 16 Sekolah sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan bersama 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 17 Pihak sekolah yang memahami 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
kebutuhan pelanggan 18 Waktu layanan sekolah yang nyaman 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 19 Gedung, ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan yang bagus dan nyaman 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 20 Fasilitas kelas, laboratorium dan perpustakaan yang terawat 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 21 Guru dan karyawan yang berpenampilan rapi dan profesional 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 22 Website / sosmed yang informatif 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Lampiran 3
Pedoman Wawancara A
Subjek: Orang tua murid, guru
1. Bagi Anda, apa kekurangan kualitas jasa SD Kristen Kanaan?
Mengapa demikian?
2. Dari hasil penelitian kuesioner mengenai kualitas jasa yang
telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil aspek yang
kurang adalah XXX, apa Anda setuju?
3. Dari hasil penelitian kuesioner mengenai kualitas jasa yang
telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil aspek yang
unggul adalah XXX, apa Anda setuju?
4. Apa menurut Anda SD Kanaan berprestasi atau menghasilkan
murid yang berprestasi? Jika ya, apa saja itu, baik dari sisi
akademik maupun non-akademik (seni, olahraga, nilai-nilai,
karakter)?
5. Apa pendapat Anda mengenai kegiatan belajar-mengajar di
SD Kanaan?
6. Apa pendapat Anda mengenai kepemimpinan sekolah?
7. Apa pendapat Anda mengenai manajemen sekolah ini?
8. Bagaimana harapan Anda terhadap kualitas jasa SD Kristen
9. Jika dibandingkan dengan SD lain di Banjarmasin yang Anda
ketahui, apa aspek yang dapat menjadi keunggulan yang
hanya dimiliki SD Kristen Kanaan?
10. Promosi atau keuntungan seperti apa yang menurut Anda
dapat ditawarkan SD Kristen Kanaan?
Pedoman Wawancara B
Subjek: Pihak manajemen, kepala sekolah, guru
1. Strategi pemasaran apa saja yang sudah dilakukan SD Kristen
Kanaan Banjarmasin?
2. Bagaimana dampak yang terjadi setelah dilaksanakannya
strategi?
3. Apa respon masyarakat?
4. Dari hasil survey dan wawancara terhadap murid, orang tua
murid dan guru, banyak yang memberi saran demikian,
bagaimana tanggapan pihak sekolah? Apakah mampu
direalisasikan?
Lampiran 4
Hasil Wawancara
Dimensi Lingkup Hasil yang Didapatkan
Keandalan
Sekolah menyediakan jasa sesuai dengan yang dijanjikan
• Belum lama ini sekolah menjanjikan beberapa terobosan baru seperti Kanaan Next Gen dan program KIS, juga pembelajaran yang bilingual. Akan tetapi sampai saat ini belum bisa terlaksana. Orang tua murid seperti sedang di tahap wait and see, apakah benar sekolah dapat
memenuhi apa yang dijanjikan. • Orang tua murid sempat
menceritakan beberapa kasus bagaimana sekolah membantu dalam menangani masalah anak di sekolah, seperti anak yang kejahilannya dilakukan dengan tindakan fisik maupun saat anak sakit atau ada kecelakaan (jatuh) segera dilakukan tindakan pertolongan pertama. Ini menunjukkan sekolah dapat
diandalkan untuk menangani masalah pelanggan.
Dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa pelanggan
Proses belajar mengajar disiplin dan lancar
Guru memberi materi dengan baik dan sesuai
Sekolah mendorong dan membantu siswa mengembangkan potensi
• Kontrol kualitas pembelajaran cukup baik, kegiatan belajar mengajar berjalan disiplin. Apabila guru yang seharusnya mengajar tidak hadir, maka akan segera diaturkan guru pengganti dan jam pelajaran pasti dipergunakan untuk sebaik mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan ke orang tua (ada bukti).
• Sekolah mendorong dan membantu siswa mengembangkan potensi siswa dengan menyediakan ekstrakurikuler yang beragam. Ada dari segi olahraga, seni budaya, pengetahuan, bahkan sekarang ada robotik yang masih jarang ada di Banjarmasin. Sekolah juga mengikutsertakan para murid dalam lomba-lomba dan pertandingan baik akademik maupun non-akademik.
Daya Tanggap
Terbuka untuk membantu pelanggan
• Kepala Sekolah, guru BP dan wali kelas cukup terbuka untuk
menampung keluh-kesah orang tua murid dan anak-anak.
• Dilihat dari respon membalas chat Whatsapp, ada guru yang bisa
Memberi pelayanan yang cepat (tanggap)
merespon cepat, tapi rata-rata setelah jam kerja berlalu respon guru menjadi tidak begitu cepat, apalagi setelah malam hari. Tindakan untuk menindaklanjuti feedback dari orang tua murid juga masih kurang cepat. • Karyawan kebersihan ramah
terhadap anak-anak dan orang tua • Satpam sebagai barisan depan di
awal sudah bisa memberikan rasa nyaman. Pengunjung disapa dengan ramah dan apabila ada membutuhkan pertolongan seperti bertanya lokasi atau orang yang dicari, satpam bisa menyediakan informasi.
• Saat pertemuan orang tua murid, pernah ada pihak manajemen menjawab, saya bukan orang yayasan, hanya perwakilan yayasan. Kami tidak bisa, tidak punya kuasa mengambil keputusan dan lain sebagainya karena semua itu dari pusat di Jakarta. Mereka
melemparkan kembali masalah ke pusat. Sepertinya orang tua murid memberi feedback pun percuma karena sampai POT berikutnya tetap sama saja. Orang tua jadi kesal. Karyawan ramah dan
sopan dalam menjelaskan / bekerja sama Sekolah professional dalam menanggapi keluhan/masalah
Jaminan
Guru dan karyawan menumbuhkan rasa percaya
• Karyawan (petugas kebersihan dan security) ramah dan memberi rasa aman. Orang tua juga percaya untuk menitipkan anaknya ke petugas kebersihan selama belum dijemput. Guru pun berkualitas mempu memberi kualitas pembelajaran yang baik. Namun beberapa orang tua murid menjadi agak khawatir dengan beberapa guru yang kurang peduli dengan kemampuan siswa menyerap pengajaran, seakan beberapa guru ini hanya mempedulikan mereka ada mengajar saja dengan baik sudah cukup, tanpa tahu apa siswa memahami pembelajaran atau tidak. • Adanya gap antara guru-guru muda
dan senior. Beberapa guru masih mengajar dengan cara lama, sementara anak sekarang lebih suka pada guru yang asik supaya anak-anak tidak bosan, karena mereka beranggapan bahwa pengetahuan bisa dicari di internet, sementara jika mereka bosan dan tidak suka pada pembelajaran sang guru, mereka tidak tertarik belajar dan nilai bisa menurun
• Sekolah memberi harga khusus untuk jemaat gereja dan anak guru. Pada Sekolah memberikan
rasa aman dan terjamin
Sekolah bersikap adil pada semua siswa
Sekolah menempatkan guru terbaik yang cocok di bidangnya
hal ini orang tua menjadi kurang maklum karena jemaat yang diberikan diskon bukanlah jemaat kurang mampu, melainkan jemaat-jemaat kaya yang lebih mampu dari keluarga murid lain yang bukan jemaat. Orang tua menjadi kecewa karena kebijakan sekolah ini dirasa kurang adil. Lebih adil apabila diskon diberikan kepada yang memang kurang mampu. Apalagi mengingat sekolah membutuhkan peserta didik, maka lebih baik bahwa promo diskon diberikan kepada orang luar dan bukannya orang dalam.
Empati
Sekolah memberikan perhatian kepada siswa yang susah / belum memahami materi pelajaran
• Perihal sekolah memperhatikan siswa yang susah/belum memahami pelajaran, dari wawancara terdapat respon positif dan negatif, kembali pada guru masing-masing.
• Guru dan sekolah cukup mendorong siswa dari berbagai keterampilan, tak hanya akademik, juga non-akademik. • Dari proses wawancara terlihat
bahwa sekolah belum sungguh-sungguh menggali apa yang sebenarnya dibutuhkan orang tua murid dan murid itu sendiri. Pihak Guru memahami bahwa
semua anak memiliki potensi masing-masing
Sekolah sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan bersama
Pihak sekolah yang memahami kebutuhan pelanggan
sekolah ada membuat kuesioner tapi hanya sebatas apakah mau
melanjutkan bersekolah di Kanaan atau tidak, tetapi belum membangun hubungan lebih untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan mendetail dari pelanggan.
• Waktu layanan sekolah sudah terbilang baik, namun ditemukan malahan orang tua murid yang menuntut guru-guru dapat stand-by sepanjang hari selama orang tua merasa membutuhkan (contoh, chat Whatsapp harus segera dibalas walaupun sudah diatas jam 10 malam)
Waktu layanan sekolah yang nyaman
Bukti Fisik
Gedung, ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan yang bagus dan nyaman
• Gedung dan ruangan masih tergolong bagus walaupun sudah cukup tua. Akan tetapi karena sekolah pernah menjanjikan peremajaan gedung dan ruangan tetapi belum terealisasi, orang tua murid juga masih menanti. Juga ada satu sekolah pesaing yang cukup kuat yang memang high-end dan baru, sehingga bila
dibandingkan, gedung dan ruangan Kanaan terlihat kalah bagus. • Fasilitas laboratorium kurang
terawat, beberapa komputer rusak Fasilitas kelas,
laboratorium dan perpustakaan yang terawat
Guru dan karyawan yang berpenampilan rapi dan profesional
Website / sosmed yang informatif
sehingga siswa harus menggunakan satu komputer bersama-sama • Sekolah sudah berusaha
mengaktifkan sosial media sekolah, namun masih kurang optimal karena tergendala petugas yang memegang jobdesk ini masih baru dan kurang proaktif.
Lain-lain
• Uang sekolah tiap tahun naik, tapi masih ada yang lebih mahal. Beberapa menganggap Kanaan hitungannya masih menengah, apalagi disebutkan sesuai dengan mutu pelajarannya. Fasilitas, keamanan, kebersihan pun baik. Selain itu tak ada pungutan biaya lain lagi (seperti untuk kegiatan camping dll). Namun hal ini juga membuat Kanaan terkesan hanya untuk anak orang kaya. • Saat ini hanya sedikit (hampir tidak ada potongan biaya untuk
siblings. Tidak ada reward voucher untuk anak berprestasi, padahal jika ada, anak lebih terpacu, orang tua juga lebih giat mendampingi, dan bisa membantu promosi dengan bilang ke teman-teman yang lain. Penting membangun hubungan dan kepercayaan orang tua murid. Ada biaya khusus untuk jemaat, tetapi dirasa tidak adil oleh yang bukan jemaat.
• Pada PSB sebelumnya, Kanaan memberikan diskon cukup besar sebanyak 30%, tetapi dibatasi pada kuota tertentu. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di antara orang tua murid. Mereka menyatakan lebih baik diskon 10% tapi berlaku untuk semua orang.
• Kanaan Banjarmasin merupakan Kanaan terbagus dari Kanaan lain, dan membantu dalam dana agar Kanaan lain masih dapat bertahan.
• Tingkat pendidikan Kanaan lebih unggul dari Mitra Kasih (pesaing utama Kanaan saat ini) dan Kanaan masih lebih murah dari Mitra Kasih. Ini sudah keunggulan, kemenangan di Kanaan. • Beberapa orang tua mulai berpikir untuk mencari sekolah favorit
lain yang lebih murah, karena beranggapan dari segi pendidikan sudah tidak beda jauh. Untuk orang tua yang secara ekonomi mampu dan ingin agar sekolah anaknya lebih bagus dan tidak mau dibebani dengan pelajaran anak karena mereka sendiri sibuk, mereka lari ke sekolah yang beban pelajarannya tidak terlalu berat dan memiliki sarpras yang lebih baru dan lebih bagus. • Sekarang Kanaan sudah banyak saingan (Mitra Kasih, sekolah
khatolik seperti St. Angela, St. Maria); Saingan banyak tetapi jumlah calon murid menurun dikarenakan orang tua sekarnag tidak ingin memiliki banyak anak.
• Orang tua juga turut khawatir jika nanti saking jumlah murid terus menurun, maka anaknya nantinya tidak ada teman lagi, muridnya habis. Jadi orang tua murid bersedia membantu sekolah.
• Promosi yang telah dilakukan Kanaan antara lain dengan mengirim paduan suara ke gereja-gereja, juga melakukan acara promosi di mall, serta posting di sosial media.
• Salah satu keunggulan sekolah Kanaan ada pada pendidikan karakter. Anak-anak dibiasakan nilai-nilai Kristiani di sekolah, jadi anak di rumah pun mengerti, mau belajar berdoa dulu. Sekolah juga memperhatikan dan melatih kemandirian, kedisiplinan dan etika anak. Sekolah menjaga anak memiliki pergaulan yang baik, dari sisi kerohanian dan nilai-nilai. Anak dididik tidak berkata kotor dan jorok serta bersikap jujur. Mengajarkan untuk takut akan Tuhan semenjak dari SD.
• Saat ini Kanaan Banjarmasin memiliki slogan "Caring for your growth"
Karakteristik Orang Tua Murid
• Orang tua Kanaan sangat kritis, banyak menuntut. Mereka juga memiliki kelompok main dan grup WA sendiri, bahkan dari jenjang kelas yang berbeda-beda. Ada satu hal tidak memuaskan, akan segera tersebar.
• Promosi word-of-mouth orang tua sangat penting. Mempertahankan loyalitas orang tua sangat penting.
• Kanaan telah menawarkan fasilitas, pelayanan dan lainnya yang sudah tingkat tinggi dibandingkan sekolah lain di Banjarmasin, dengan biaya SPP yang juga cukup besar. Namun sayangnya kesadaran masyarakat di Banjarmasin akan kualitas yang siap menyongsong revolusi 4.0 ini belum terbina, sehingga mungkin membuat masyarakat hanya melihat sisi mahalnya saja tanpa kualitasnya. Pasar belum melihat itu sebagai sesuatu yang sangat diperlukan.
• Masyarakat Banjarmasin sangat konsumtif, menyukai diskon dan voucher, dan sangat suka membandingkan harga dari berbagai sisi. Karena itu urusan biaya menjadi cukup sensitif.
Manajemen Sekolah
• Sekarang sistem manajemen terintegrasi ke pusat (di Jakarta). • Kebijakan pusat menentukan SPP tiap tahun naik. Persentase
kenaikan berapa persen, tidak diaturoleh pusat, tetapi dari Banjarmasin harus lapor. Banjarmasin melakukan presentasi mengajukan, pusat berhak menyetujui atau tidak.
• Sekarang ini Kanaan mengejar perubahan kualitas pada sisi SDM. Di luar guru-gurunya muda dan menguasai bahasa Inggris. Di Kanaan kebanyakan guru senior yang susah belajar dengan cepat.
• Manajemen kalau menerima laporan sering tidak mengkonfirmasi terlebih dahulu dan langsung mengambil keputusan.
• Manajemen mencari anak didik yang secara keuangan berlebih. • Manajemen saat difeedback mengenai pemberian diskon PSB
yang dikuota, merespon dengan tidak mungkin, nanti kita rugi, agak terkesan sombong, padahal sekolah memerlukan murid. • Saat pertemuan orang tua murid, manajemen cenderung
menghindar. Manajemen dan bagian keuangan tidak hadir, orang tua tidak puas. Guru-guru jadi bingung juga bisa berbuat apa, hanya bisa menyampaikan ke atasan.
• Manajemen sekarang membuat kesan bahwa tidak ada yang berwenang di Banjarmasin sendiri. Mau konsultasi, dibalas dengan nanti ya kami laporkan ke Yayasan (di Jakarta). Jadi terpentok di sana dan belum tentu ditanggapi.
• Banjarmasin menjadi kurang power karena tidak ada yang berani mengemban tanggung jawab. Kebanyakan kasus saling lempar tanggung jawab, tanpa ada kejelasan penyelesaian masalah • Manajemen sekarang ini terasa seperti hilang arah terutama
dengan peralihan ke sistem-sistem baru, juga dengan hierarti ke yayasan pusat.
• Manajemen Kanaan terlihat sebagai politik keluarga karena kebetulan pemimpin di pusat, di Banjarmasin, dan tim kerohanian (juga bagian dari tim manajemen) di Banjarmasin adalah keluarga dekat. Sehingga kadang terlihat keputusan dapat diambil sepihak.
• Manajemen sudah mengiming-imingi sekolah mau mengglobal, tetapi kenyataan di lapangan membuat orang tua merasa sekolah tidak siap ke arah global, membuat orang tua kecewa lagi. • Sekolah mengiming-imingi akan ada perubahan, akan
mengglobal karena diwajibkan oleh pusat
• Kepala sekolah jarang ada turun ke lapangan memantau secara langsung kegiatan belajar mengajar. Untuk guru senior masih
aman karena sudah tahu tugas masing-masing dan bertanggung jawab akan perannya. Namun guru baru sebenarnya masih perlu untuk diperhatikan.
• Informasi tidak berjalan dengan lancar dan tepat sampai ke bawahan, kadang terlambat atau berganti-ganti.
• Terkadang keputusan yang dibuat bisa berubah-ubah, termasuk yang berdampak pada murid. Sekolah seperti tidak konsisiten. Ini cukup mengancam kepercayaan orang tua, termasuk dengan janji akan mengglobal atau sistem baru yang digaungkan. Orang tua seperti menunggu membuktikan realisasi dari apa yang dijanjikan • Kepala sekolah mungkin terlihat kurang tegas pada guru-guru
yang anggapannya tidak dapat mengikuti zaman (dengan tidak memutus hubungan kerja) karena telah bekerja bersama bertahun-tahun, dan mempertahankan prinsip jika masih bisa dibina, mengapa harus membinasakan. Dan lagi dalam beberapa waktu akan ada yang pensiun, jadi mungkin akan dengan cara seleksi alam.
• Menyikapi guru-guru yang kurang mau bergerak menyongsong perubahan, kepala sekolah berinisiatif menjadi contoh, memulai dari dirinya sendiri.
• Adanya program baru (KIS) sekaligus menjadi sebuah kontrol karena semua informasi transparan, sehingga apabila ada guru tidak teratur juga akan terlihat oleh semua orang.
• Sekolah mengharapkan ada posisi CRM (Customer Relation Management), untuk menampung keluh kesah orang tua murid, menjembatani orang tua murid dengan tim manajemen dan kepala sekolah, memberi update dari perkembangan feedback orang tua murid, serta menjalankan peran social media manager. Tetapi yang menjabat sebagai CRM masih baru dan sepertinya kurang cocok, ia hanya menjadikan pekerjaan ini sebagai batu
loncatan untuk pekerjaan selanjutnya. Kenyataannya orang ini dipekerjakan dari agen yang dipakai oleh pusat jakarta dan pusat meminta Banjarmasin untuk pakai saja orang yang sudah disediakan, bahkan tanpa ada proses wawancara sebelumnya dengan tim di Banjarmasin sendiri yang lebih paham keadaan orang tua murid di Banjarmasin