• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pemanfaatan Layanan Internet di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pemanfaatan Layanan Internet di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum adalah sebuah fenomena yang terdapat di seluruh dunia. Mereka di bangun dalam berbagai jenis masyarakat, dalam budaya yang berbeda dan pada berbagai tahap pengembangan. Meskipun berada dalam konteks yang bervariasi dimana mereka beroperasi pasti mengakibatkan perbedaan dalam layanan yang mereka berikan, dan cara layanan tersebut dilakukan, mereka biasanya memiliki karakteristik yang sama.

Dalam buku Layanan Perpustakaan Umum Panduan IFLA/UNESCO Untuk Pengembangan Perpustakaan (2015, 1) tercantum bahwa :

Perpustakaan Umum adalah sebuah organisasi yang didirikan, didukung dan didanai oleh masyarakat, baik melalui pemerintahan kota, provinsi atau nasional atau organisasi kemasyarakatan. Perpustakaan Umum memberikan akses kepada pengetahuan, informasi dan karya imajinasi melalui berbagai sumber daya yang ada dan pelayanannya. Sumber daya dan pelayanan tersebut tersedia untuk semua anggota masyarakat tanpa memandang ras, kebangsaan, usia, jenis kelamin, agama, bahasa, keterbatasan fisik, status ekonomi, lapangan kerja dan status pendidikan. Badan Standarisasi Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan (2009, 6) menyatakan bahwa :

Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah kabupaten/kota serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama, status sosial dan gender.

(2)

district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds.”

Dalam pengertian sederhana definisi di atas menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga mesyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sutoyo (2001, 184):

Perpustakaan Umum adalah salah satu jenis perpustakaan yang terbuka untuk umum, diselenggarakan dari dana yang berasal dari umum dengan sasaran untuk melayani umum dengan tidak memandang perbedaan kedudukan, pekerjaan, pandangan politik, agama, jenis kelamin, usia dan suku bangsa.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa perpustakaan umum merupakan suatu jenis perpustakaan terbuka yang diselenggarakan pemerintah daerah kabupaten/kota yang dana berasal dari umum dan melayankanya kepada masyarakat umum tanpa memandang perbedaan agama, jenis kelamin, ras, usia, dan status sosial ekonomi.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum

Sebagai instansi umum, perpustakaan umum memiliki tujuan yaitu dapat menjadi media pembelajaran masyarakat sepanjang hayat. Tujuan Perpustakaan Umum dalam buku Layanan Perpustakaan Umum Panduan IFLA/UNESCO Untuk Pengembangan Perpustakaan (2015, 2) :

(3)

tengah masyarakat dengan memberikan akses terhadap pemustaka untuk beragam pengetahuan, ide dan pendapat.

Dalam Manifesto UNIESCO yang dikutip oleh Sulistyo-Basuki (1993, 46) dinyatakan bahwa perpustakan umum memiliki empat tujuan utama yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik. 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi

masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dapat dapat dilakukan oleh perpustakaan umum karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi umum. Perpustakaan nasional juga terbuka bagi umum namun untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan dan ada kalanya harus melalui perpustakaan lain.

4. Berlaku selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas untuk menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran, dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya. Pendapat lain dikemukakan oleh Hermawan dan Zen (2006, 31) bahwa perpustakaan umum memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pustaka utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar.

(4)

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di suatu wilayah tertentu utuk media pembelajaran guna meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kesejahteraan masyarakat dan membantu masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik melalui media pembelajaran yang diberikan perpustakaan umum kepada masyarakat.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan suatu lembaga masyarakat yang terbuka bagi semua kalangan tanpa memandang perbedaan kedudukan, pekerjaan, pandangan politik, agama, jenis kelamin, dan suku bangsa. Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Menurut Siregar (2011, 42) fungsi perpustakaan umum adalah :

Fungsi utama dari sebuah perpustakaan umum adalah membantu orang, terutama orang-orang muda dan anak-anak menjadi literasi informasi. Dalam hal ini termaksud memberitahu mereka bagaimana menemukan informasi, dan juga mengembangkan kebiasaan membaca. Perpustakaan umum membantu orang dewasa untuk belajar sepanjang hayat dan belajar kembali untuk perubahan karir. Perpustakaan umum juga berperan dalam memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

(5)

2.1.3 Tugas Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan memilki tugas sesuai dengan jenis perpustakaannya. Begitu juga dengan perpustakaan umum sebagaimana dinyatakan dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 5) “Tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.”

Sedangkan Yusuf (1996, 18) menyatakan bahwa tugas pokok perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka masyarakat

2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin

3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal, dan informal

4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tugas perpustakaan umum

adalah menyediakan dan melayani kebutuhan informasi bagi semua lapisan

masyarakat umum yang ada pada suatu daerah tertentu.

2.2 Evaluasi

(6)

akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya.

2.2.1 Pengertian Evaluasi

Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran Echols dan Shadily, (2000, 220). Sedangkan menurut Yunanda (2009) pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan”.

Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Menurut Stufflebeam yang dikutip oleh Lababa (2008), evaluasi adalah “the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision

alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Worthen and Sanders yang dikutip oleh Lababa (2008) mendefenisikan “evaluasi sebagai usaha mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu”.

(7)

selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu program.

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2002 : 13), ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.

Menurut Crawford (2000 ; 30), tujuan dan atau fungsi evaluasi adalah : 1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah

tercapai dalam kegiatan.

2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil. 3. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan.

4. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.

Pada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan bahan-bahan pertimbangan untuk menentukan/membuat kebijakan tertentu, yang diawali dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis.

2.2.3 Teknik Evaluasi

Untuk membuat sebuah keputusan yang merupakan tujuan akhir dari proses evaluasi diperlukan data yang akurat. Untuk memperoleh data yang akurat diperlukan teknik dan instrumen yang valid dan reliabel. Secara garis besar evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan teknik nontes (alternative test).

(8)

1. Menurut bentuknya; secara umum terdapat dua bentuk tes, yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif adalah bentuk tes yang diskor secara objektif. Disebut objektif karena kebenaran jawaban tes tidak berdasarkan pada penilaian (judgement) dari korektor tes. Tes bentuk ini menyediakan beberapa option untuk dipilih peserta tes, yang setiap butir hanya memiliki satu jawaban benar. Tes subjektif adalah tes yang diskor dengan memasukkan penilaian (judgement) dari korektor tes. Jenis tes ini antara lain: tes esai, lisan.

2. Menurut ragamnya; tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas (restricted essay), dan tes esai bebas (extended essay). Butir tes objektif menurut ragamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: tes benar-salah (true-false), tes menjodohkan (matching), dan tes pilihan ganda (multiple choice). Teknik nontes dalam evaluasi banyak macamnya, beberapa di antaranya adalah: angket (questionaire), wawancara (interview), pengamatan (observation), skala bertingkat (rating scale), sosiometri, paper, portofolio, kehadiran (presence), penyajian (presentation), partisipasi (participation), riwayat hidup, dan sebagainya.

2.2.4 Standar Evaluasi

Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga aspek utama (Umar, 2002 : 40), yaitu;

1. Utility (manfaat)

Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan.

2. Accuracy (akurat)

Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan tinggi.

3. Feasibility (layak)

Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara layak

.

2.2.5. Model Evaluasi

Ada beberapa model yang dapat dicapai dalam melakukan evaluasi (Umar, 2002 : 41-42), yaitu :

1. Sistem assessment

(9)

2. Program planning

Yaitu evalusi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya.

3. Program implementation

Yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang telah direncanakan.

4. Program Improvement

Yaitu evaluasi orang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana mengantisispasi masalah-masalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan.

5. Program Certification

Yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat program.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa meskipun terdapat beberapa perbedaan antara model evaluasi, tetapi secara umum model-model tersebut memiliki persamaan yaitu mengumpulkan data atau informasi obyek yang dievaluasi sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan. 2.2.6 Pendekatan-pendekatan terhadap Evaluasi

Evaluasi memiliki tujuan-tujuan alternatif dan tujuan-tujuan tersebut mempengaruhi evaluasi suatu program atau kegiatan. Mengenal pandangan-pandangan yang beraneka ragam dan mengetahui bahwa tidak semua evaluator setuju pada pendekatan tersebut dalam melakukan evaluasi suatu program/kegiatan adalah penting. Ada beberapa pendekatan umum dalam melakukan evaluasi yaitu:

1. Objective-oriented approach.

Fokus pada pendekatan ini hanya tertuju kepada tujuan program/proyek dan seberapa jauh tujuan itu tercapai. Pendekatan ini membutuhkan kontak intensif dengan pelaksana program/proyek yang bersangkutan.

2. Three-dimensional cube atau Hammond’s evaluation approach. Pendekatan Hammond melihat dari tiga dimensi yaitu instruction

(10)

administrasi sekolah/kampus/organisasi), dan behavioral objective (tujuan program itu sendiri, sesuai dengan taksonomi Bloom, meliput i tujuan kognitif, afektif dan psikomotor)

3. Management-oriented approach.

Fokus dari pendekatan ini adalah sistem (dengan model CIPP: context-input-proses-product). Karena pendekatan ini melihat program/proyek sebagai suatu sistem sehingga jika tujuan program tidak tercapai, bisa dilihat di proses bagian mana yang perlu ditingkatkan.

4. Goal-free evaluation.

Berbeda dengan tiga pendekatan di atas, pendekatan ini tidak berfokus kepada tujuan atau pelaksanaan program/proyek, melainkan berfokus pada efek sampingnya, bukan kepada apakah tujuan yang diinginkan dari pelaksana program/proyek terlaksana atau tidak. Evaluasi ini biasanya dilaksanakan oleh evaluator eksternal.

5. Consumer-oriented approach.

Dalam pendekatan ini yang dinilai adalah kegunaan materi seperti

software, buku, silabus. Mirip dengan pendekatan kepuasan konsumen di ilmu pemasaran, pendekatan ini menilai apakah materi yang digunakan sesuai dengan penggunaannya, atau apakah diperlukan dan penting untuk program/proyek yang dituju. Selain itu, juga dievaluasi apakah materi yang dievaluasi di-follow-up dan cost effective.

6. Expertise-oriented approach.

Dalam pendekatan ini, evaluasi dilaksanakan secara formal atau informal, dalam artian jadwal dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan, standar penilaian dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Proses evaluasi bisa dilakukan oleh individu atau kelompok. Pendekatan ini merupakan pendekatan tertua di mana evaluator secara subyektif menilai kegunaan suatu program/proyek, karena itu disebut subjective professional judgement.

7. Adversary-oriented approach.

Dalam pendekatan ini, ada dua pihak evaluator yang masing-masing menunjukkan sisi baik dan buruk, disamping ada juri yang menentukan argumen evaluator mana yang diterima. Untuk melakukan pendekatan ini, evaluator harus tidak memihak, meminimalkan bias individu dan mempertahankan pandangan yang seimbang.

8. Naturalistic & participatory approach.

Pelaksana evaluasi dengan pendekatan ini bisa para stakeholder. Hasil dari evaluasi ini beragam, sangat deskriptif dan induktif. Evaluasi ini menggunakan data beragam dari berbagai sumber dan tidak ada standar rencana evaluasi. Kekurangan dari pendekatan evaluasi ini adalah hasilnya tergantung siapa yang menilai (Salehudin, 2009 : 5-7).

(11)

secara eksternal yaitu pengguna. Bentuk-bentuk pendekatan evaluasi yang telah ada harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sebagai tujuan utama suatu program dijalankan.

2.3 Layanan Perpustakaan

Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi layanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan di perpustakaan harus di minimalkan.

Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 pasal 14 tentang layanan perpustakaan menyebutkan:

1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka.

2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan.

3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.

5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka. 6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar

perpustakaan.

7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring telematika.

Sedangkan dalam Standar Nasional Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota (2011, 5-6) dinyatakan bahwa layanan perpustakaan meliputi:

1. Jam buka

(12)

2. Jenis layanan

Perpustakaan menyelenggarakan jenis layanan sekurang-kurangnya meliputi: layanan sirkulasi, layanan membaca ditempat, layanan referensi, layanan bercerita, layanan keliling (mobil keliling), dan layanan bimbingan pemustaka.

3. Kerjasama

Untuk mengoptimalkan layanan, perpustakaan mengembangkan kerjasama dengan sesama perpustakaan maupun instansi teknis di lingkungan instansi.

4. Keanggotaan sebagai persentasi penduduk

Jumlah anggota perpustakaan sekurang-kurangnya 10% dari jumlah penduduk.

5. Kunjungan per kapita per tahun

Jumlah kunjungan fisik per kapita per tahun sekurang-kurangnya 0,55 (jumlah kunjungan pertahun/ jumlah penduduk)

6. Pinjaman per eksemplar (turnover stock)

Frekuensi pinjaman koleksi sekurang-kurangnya 0,125 per eksemplar per tahun (jumlah transaksi pinjaman dibagi dengan jumlah seluruh koleksi perpustakaan).

7. Sirkulasi (pinjaman) per kapita

Jumlah transaksi sirkulasi (peminjaman) koleksi sekurang-kurangnya 0,23 per kapita per tahun

8. Kepuasan pemustaka

Tingkat kepuasan pemustaka sekurang-kurangnya 40% menyatakan/menilai bahwa layanan perpustakaan adalah sangat memuaskan atau memuaskan. Survei dilakukan 1 kali dalam 1 tahun. Dari uraian di atas dikemukakan bahwa setiap layanan perpustakaan harus dilakukan secara prima dan memenuhi kepuasan pemustaka.

2.3.1 Jenis-jenis Layanan Perpustakaan

(13)

1. Jasa Peminjaman (sirkulasi). Fungsi utamanya adalah untuk meminjamkan koleksi perpustakaan dengan jangka waktu tertentu.

2. Jasa Referens (Jasa Rujukan). Jasa referens adalah jasa perpustakaan yang ditawarkan untuk menyediakan informasi kepada pemustaka dengan memanfaatkan koleksi acuan yang dimiliki.

3. Jasa Buku Tandon (Reserve Book Service). Jasa buku tandon yang disediakan baik dengan sistem terbuka maupun tertutup bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang mempunyai tugas khusus.

4. Jasa Pinjam Antar Perpustakaan (Jasa Silang Layan), dalam hal ini perpustakaan harus bekerjasama dan menjalin hubungan dengan jenis perpustakaan lainnya.

5. Jasa Kesiagaan Informasi (Current Awareness Service) adalah jasa yang ditujukan untuk pemberitahuan kilat tentang informasi atau dokumen baru yang dibutuhkan, memilih pustaka, memilah dokumen yang sesuai dengan minat pemustaka dan memencarkan informasi. 6. Jasa Pembuatan Indeks dan Abstrak

Meliputi proses penentuan deskriptor (pemeri) untuk mengidentifikasi sebuah data atau informasi dan kemudian dicerna dan dimengerti. 7. Jasa Reprografi

Keuntungan reprografi adalah: (a) mendapatkan kopi dari dokumen yang tidak dicetak lagi atau karya literatur yang tidak diterbitkan, seperti catatan laboratorium, (b) memelihara isi dari dokumen barharga, (c) terbitan–terbitan dengan edisi terbatas, (d) menghemat ruang penyimpanan dan (e) pengadaan kopi seluruh atau bagian buku, jurnal dsb, tanpa mengadakan seluruh aslinya.

8. Jasa Terjemahan

Jasa ini bertujuan membantu pemustaka dengan menerjemahkan halaman–halaman buku tertentu, artikel-artikel sehingga informasi yang ada di dalamnya dapat dimanfaatkan secarta optimal.

9. Jasa Internet

Internet salah satu produk teknologi informasi sangat bermanfaat untuk akses informasi yang letaknya tak dibatasi oleh apapun dan dapat diakses kapanpun.

(14)

Pendapat di atas menyatakan bahwa ada beberapa layanan yang terdapat di Perpustakaan Perguruan Tinggi, semua jasa atau layanan tersebut terhimpun dalam satu tujuan yaitu memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkannya. Semua jasa/layanan ini dirancang untuk selalu berupaya menjawab semua kebutuhan dan permintaan informasi pengguna perpustakaan. Salah satunya adalah Layanan Internet yang disediakan oleh Perpustakaan. Seiring dengan meningkatnya permintaan pengguna akan informasi yang terbaru, Perpustakaan menghadirkan layanan internet sebagai salah satu jasa/layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Kemudahan dalam pengaksesan dan kelengkapan informasi yang terkandung di dalam internet menjadi daya tarik pengguna untuk mamanfaatkan layanan ini. 2.3.2 Layanan Internet di Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang dahulunya memiliki koleksi yang hanya tercetak saja. Tetapi dengan perubahan perkembangan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini, mengakibatkan perpustakaan juga mengalami perubahan dalam perkembangannya dimana perpustakaan tidak lagi hanya menyediakan koleksi tercetak, melainkan koleksi elektronik juga misalnya e-book, e-journal dan lain sebagainya.

(15)

dimanfaatkan oleh jutaan pemakai yang terdiri dari individu maupun organisasi”.Menurut Hardjito (2005: 1), “Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif”. Sedangkan Prasetyo (2008: 1) menyatakan bahwa, “Kehadiran internet dalam dimensi pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak, dan sudah merupakan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan, maka kehadiran internet pada dasarnya sangat membantu dunia pendidikan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih kondusif dan interaktif. Dimana para peserta didik tidak lagi dihadapkan dengan situasi yang lebih konvensional, namun mereka akan sangat terbantu dengan adanya metode pembelajaran yang lebih menekankan padaaspek pemakaian lingkungan sebagai sarana belajar.” Sedangkan pernyataan Simanjuntak yang dikutip oleh Hasugian (2005:10) “menyatakan bahwa ketersambungan antara berbagai perpustakaan melalui internet ini, membentuk suatu sistem informasi yang maha besar, yang sering disebut perpustakaan virtual”.

(16)

online. Internet juga bisa di jadikan sebagai media pembelajaran di sdalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

2.3.3 Petugas Pada Layanan Internet

Kualitas pelayanan harus selalu diperhatikan dan dirasakan oleh pengguna, sehingga dapat menimbulkan suatu sikap tertentu dari pengguna terhadap perpustakaan. Persepsi pengguna ini perlu diketahui oleh perpustakaan untuk melihat apakah fasilitas dan pelayanannya telah memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. Selain itu kerjasama yang baik antar petugas dapat meningkatkan kinerja perpustakaan. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas jasa pelayanan yaitu sikap pegawai, komunikasi, sumber daya fisik dan kepribadian dalam layanan dengan demikian dapat membantu para pengambil keputusan guna menyusun strategi dalam upaya meningkatkan kualitas jasa pelayanan informasi di perpustakaan dan kepedulian petugas dalam melayani pengguna secara profesional dan totalitas dalam menjalankan profesinya akan berdampak positif bagi interaksi yang terjalin dengan pengguna. Petugas harus lebih pedulidengan kebutuhan pengguna dan tidak menyepelekan masalah sekecil apapun yang menyangkut kehausan pengguna pada informasi yang relevan dan berkualitas.

Menurut Purwono (2008), ” fasilitas online tidak akan maksimal penggunaannya kalau tidak menggunakan strategi atau kemampuan menelusur yang baik, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas penelusuran yang tersedia”.

(17)

No 43 Tahun 2007 dikemukakan bahwa “Pustakawan merupakan seorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Sedangkan menurut Hermawan dan Zen (2006:45) “Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tujuan lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan”.

2.4 Layanan Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, sehingga terjalin komunikasi yang dapat dilakukan secara interpersonal (misalnya e-mail dan chatting) maupun secara masal.

2.4.1 Pengertian Internet

(18)

dunia baru yang memiliki pola, corak sekaligus karakteristik yang berbeda dengan dunia nyata.

Brace yang dikutip oleh Hardjito (2005, 3) “menyatakan bahwa internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer dan komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi satu sama lain”. Senada dengan pendapat di atas, Bustami (2000, 1) “menyatakan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer termasuk jaringan-jaringan lokal. Dari segi pengetahuan, internet didefinisikan sebagai sebuah perpustakaan besar dengan segudang informasi lengkap di dalamnya”.

Menurut Ramadhan (2005 , 2) internet adalah, ”interconnected network,

merupakan sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia dari berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomunikasi melalui internet.” Sedangkan menurut LaQuery yang dikutip oleh Hasugian (2006, 9) menyatakan bahwa, “internet merupakan jaringan dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia”.

(19)

2.4.2 Fasilitas di Internet

Internet menawarkan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat yang membutuhkan informasi tidak terkecuali pengguna perpustakaan. Beberapa fasilitas internet yang sering digunakan menurut ( Fairus, 2007: 4-5), antara lain:

1. Electronik Mail (e-mail) adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui internet. Dengan fasilitas ini, orang biasa mengirim atau menerima surat dari dan ke pengguna internet ke seluruh dunia.

2. World Wide Web (Web) adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen Hypertext di internet. Melalui web, orang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film. 3. File Transfer Protocol (FTP) adalah mekanisme transfer data di internet.

Melalui software FTP, orang dapat mengirim dan menerima data atau file dari satu komputer ke komputer lain, yang disebut dengan upload.

4. News Group yaitu merupakan ruang percakapan bagi para anggota yang mempunyai kepentingan sama. Di internet tersedia bermacam-macam

Newsgroup dengan tema yang berbeda-beda.

5. Mailing List (milis) adalah ajang berdiskusi dalam kelompok melalui email. Melalui milis, orang dapat biasa berdiskusi dan bertukar informasi dalam satu kelompok. Informasi yang ingin dipertukarkan atau didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk surat elektronik.

6. Gopher adalah sistem yang digunakan pemakai agar dapat mengakses informasi di komput er lain. Perbedaan Gopher dengan Web adalah Gopher

tidak bias menampikan gambar hanya teks. Oleh sebab itu saat ini Gopher

mulai banyak ditinggalkan oleh pemakai internet.

7. Chat Group adalah forum untuk pemakai internet agar dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincang dengan pemakai internet lain.

8. Telnet yang berada pada terminal dapat berhubungan dengan komputer lain melalui internet. Pengguna internet dapat mengakses dan bekerja pada komputer yang dihubungi dengan Telnet.

9. Ping (Packet Internet Gopher) berfungsi untuk mengetahui hubungan antara komputer kita dengan komputer lain di internet. Pengecekan dilakukan dengan mengirimkan paket data.

(20)

1. E-mail

E-mail disebut juga surat elektronik, merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau tidak bersifat real time.

2. Mailing List (mills)

Mailing list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling memberikan saran pemecahan (brain storming).

3. File Transfer Protocol(FTP)

FTP adalah fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (down load) di suatu server yang terhubung ke Internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memang diizinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya.

4. News group

News group dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode). 5. World Wide Web

WWW merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan

hypermedia, dengan menggunakan Hypertext Markup Language(HTML)

yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya.

2.4.3 Manfaat Internet

(21)

Manfaat internet adalah penawaran produk informasi dan produk yang mudah digunakan. Fungsi ini disediakan melalui fasilitas World Wide Web (Web), sering disebut dengan web saja. Penyediaan fasilitas ini merupakan akibat dari banyaknya penggunaan internet oleh kalangan bisnis. WWW adalah suatu standard untuk menyimpan, menulusur, memformat dan menampilkan informasi menggunakan suatu arsitektur client/ server (Siregar, 2004: 5-6).

Manfaat lain dari internet adalah sistem temu balik informasi. Sistem temu balik informasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai. Hasugian (2006, 2) mengemukakan bahwa “pada dasarnya sistem temu balik informasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (retrieve) suatu dokumen dari suatu simpanan (file), sebagai jawaban atas permintaan informasi”.

Sedangkan Menurut Soekartawi yang dikutip oleh Prasetyo (2008, 1), manfaat internet dalam dunia pendidikan adalah:

a. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

b. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari;

c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

d. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

e. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

(22)

g. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.

Dari uraian di atas, jelas terlihat begitu besarnya manfaat dan peranan internet dalam dunia pendidikan. Media Pembelajaran dengan menggunakan internet ini memberikan banyak kemudahan baik bagi tim pengajar maupun mahasiswanya dalam mencari, mengevaluasi, memanfaatkan dan mengelola informasi tersebut menjadi ilmu baru yang bemanfaat bagi si pengguna internet tersebut maupun untuk orang lain ke depannya, dan internet juga mempermudah komunikasi, temu balik informasi, belajar jarak jauh, penawaran produk informasi dan produk yang mudah digunakan serta untuk meningkatkan pengetahuan.

2.4.4 Tujuan Internet

(23)

atau pelacakan informasi yang kita butuhkan secara cepat. Untuk mengirim SMS ke telepon seluler. Sarana entertainment dan permainan. Berbagi pakai file, menyimpan file multimedia seperti, audio, foto, dokumen, maupun video, menjalin persahabatan / mencari teman baik lokal maupun mancanegara dengan situs jejaring sosial. Menyalurkan ide kreatif melalui blogging. Perkembangan internet akhirnya diharapkan dapat membantu mempercepat perkembangan pendidikan. Pendidikan lebih maju dan berkualitas.

2.5 Pemanfaatan

Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 711) dinyatakan bahwa “Pemanfaatan mengandung arti, proses, cara, perbuatan memanfaatkan.” berarti dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan adalah proses atau cara, perbuatan untuk memanfaatkan suatu yang kita butuhkan.

Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan adalah suatu proses, cara, perbuatan atau memanfaatkan sesuatu hal, misalnya seseorang pengguna dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi, memanfaatkan fasilitas yang ada pada sebuah perpustakaan.

2.5.1 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan

(24)

optimal”. Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan proses, cara seta perbuatan yang dilakukan oleh penyelengara maupun pengguna perpustakaan, dalam memanfaatkan perpustakaan dan segala yang tersedia di dalamnya dengan baik dan maksimal.

2.5.2 Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan

Pada umumnya masyarakat luas mengenal perpustakaan hanya memiliki sumber informasi yang tercetak, tertapi persepsi itu berubah ketika teknologi informasi masuk ke perpustakaan, sehingga media penyimpanan informasi sudah mulai beralih ke bentuk elektronik dan cara penelusuran informasi pada perpustakaan juga sudah lebih mudah dan cepat. Dengan ditambahnya layanan internet menjadikan perpustkaan memiliki koleksi informasi yang canggih.

Salah satu tujuan pengguna datang ke perpustakaan adalah ingin mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2.5.2.1 Internet Sebagai Sumber Pendidikan dan Wawasan

Internet sebagai salah satu teknologi yang dapat menjadi media sekaligus sebagai sumber pendidikan dalam mencari pengetahuan. Yang dimaksud dengan sumber pendidikan adalah segala yang bisa mendatangkan manfaat atau dukungan dan menunjang individu untuk berubah ke arah yang lebih positif, dinamis (belajar) atau menuju perkembangan. Menurut Soekartawi yang dikutip oleh Prasetyo (2008, 1), manfaat internet dalam dunia pendidikan adalah:

(25)

2. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. 3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana

saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. 4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

5. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif

7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya.

Banyak keuntungkan yang didapatkan dari internet dalam semua bidang seperti bisnis, pendidikan, pemerintahan,organisasi, dan lain sebaginya. Berikut ini beberapa manfaat dari penggunaan internet dalam bidang

pendidikan antara lain yaitu: 1. Komunikasi interaktif. 2. Akses ke pakar.

3. Akses ke perpustakaan.

4. Membantu penelitian dan pengembangan. 5. Pertukaran data.

6. Kolaborasi (Laila, 2006, 9).

(26)

Dari uraian di atas, jelas terlihat begitu besarnya manfaat dan peranan internet dalam dunia pendidikan. Media Pembelajaran dengan menggunakan internet ini memberikan banyak kemudahan baik bagi tim pengajar maupun mahasiswanya dalam mencari, mengevaluasi, memanfaatkan dan mengelola informasi tersebut menjadi ilmu baru yang bemanfaat bagi si pengguna internet tersebut maupun untuk orang lain ke depannya.

2.5.2.2 Internet Sebagai Media Hiburan dan Hobi

Teknologi internet hadir sebagai media / sarana yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara massal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list).Internet sebagai media hiburan, sebenarnya sebuah hiburan bisa didapatkan bukan hanya di dunia nyata saja, di dunia maya pun bisa. Di internet, juga bisa mendapatkan hiburan sesuai yang diinginkan, misalnya menonton sebuah video lucu, gambar yang menghibur, bermain game secara online, menyegarkan pikiran dengan mencari informasi menghibur, dan lain-lain.

Manfaat internet sebagai salah satu media terbesar di dunia bisa digunakan sebagai pendorong majunya dunia hiburan. Begitu juga dengan adanya aplikasi

(27)

2.5.3Tujuan Pemanfaatan

Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk selalu memberikan pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi.

Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai. Menurut Salim (2002, 928) pengertian “pemanfaatan sebagai proses, cara atau perbuatan pemanfaatan.”

Sedangkan Sutarno (2006, 123) mengemukakan bahwa tujuan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Tahu arti dan manfaatnya

2. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan 3. Tertarik dengan perpustakaan

4. Merasa senang dengan perpustakaan 5. Dilayani dengan baik

Referensi

Dokumen terkait

Proses komunikasi yang terjadi secara linier sedikitnya melibatkan empat elemen atau komponen sebagai berikut:. Sumber/komunikator, yakni

Immunoreactivity for NR1, NR2A / B, GluR1, GluR2, Co-expression of immunoreactivity for NMDA receptor GluR2 / 3 and GluR4 was identified by the presence of subunits, NR1 and NR2A /

Gaya pada otot deltoid yang dibutuhkan oleh dokter gigi saat melakukan praktik dapat dinilai dari aspek biomekanika pada segmen tubuh bahu dan lengan. Sikap kerja dan free

Model bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran secara efektif dapat meningkatkan interaksi sosial siswa pada semua indikator yang meliputi: berani di depan

• Ketentuan Pajak Penghasilan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013, merupakan kebijakan Pemerintah yang mengatur mengenai Pajak Penghasilan atas

Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanya adalah

Penelitian ini dilaksankan pada bulan Mei-Juni 2017 di Sungai Babarsari Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, dengan menganalisis pengaruh kegiatan masyarakat

Berdasarkan pendapat tersebut mendorong keinginan penulis sebagai peneliti untuk melaksanakan penelitian yang terfokus pada kegiatan Penelitian Tindakan dalam Bimbingan