• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Kamus O net The Occupationa (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Kamus O net The Occupationa (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Kamus O’net (The Occupational Information Network) sebagai media layanan Bimbingan dan Konseling karir bagi siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Klaten.

Mint Husen Raya Aditama, 143713251017

Prodi Bimbingan dan Konseling, Program Magister Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstrak

Isu minimnya keterampilan kerja dan informasi kerja mempengaruhi tingkat pengangguran yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu memahami mengenai jenis pekerjaan dan jabatan sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi proses pemahaman karir di masa depan. Pengembangan Kamus O’Net bertujuan untuk mengajak guru pembimbing berperan aktif dalam memberikan informasi karir kepada peserta didik melalui media kamus O’Net. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Research and Development (penelitian pengembangan). Desain uji coba menggunakan desain dengan satu kali pengumpulan data (one shout case study). Adapun subjek Uji coba yang dilakukan adalah pada konselor sekolah dan siswa SMP N 1 Cawas, Klaten.

PENDAHULUAN

Isu minimnya keterampilan kerja dan informasi kerja mempengaruhi tingkat

(2)

Sementara untuk tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA mengalami penurunan, masing-masing yakni dari 3,69 persen menjadi 3,61 persen, 7,44 persen jadi 7,14 persen, dan 9,10 persen menjadi 8,17 persen.

Pada era globalisasi saat ini, memahami mengenai jenis pekerjaan dan jabatan yang nantinya akan kita jalani sangatlah penting, hal ini karena dapat mempengaruhi proses pemilihan karir dan pandangan terhadap suatu karir di masa depan. Oleh karena itu pemahaman akan pentingnya informasi jabatan atau pengetahuan tentang jabatan karir haruslah sudah diberikan sejak dini. Sebagai contoh sering kita temukan dalam proses pemberian bimbingan pada anak TK dimana seorang guru dalam suatu kesempatan memberikan bimbingan pada muridnya dengan peragaan jababatan yang dilakukan dengan siswanya mengenakan pakaian layaknya polisi, dokter, perawat, pilot, dsb. Dimana semua siswa TK tersebut juga disuruh untuk memperagakan dirinya layaknya seperti tokoh yang sedang diperankannya tersebut, dan selanjutnya guru TK tersebut memberikan gambaran dan penjelasan mengenai tokoh yang diperankan oleh siswanya.

Penyelenggaraan Bimbingan dan konseling pada pendidikan dini sampai

pendidikan menengah merupakan hal yang dianggap penting bagi pengembangan peserta didik. Pemerintah melalui Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebagaimana di jelaskan dalam Pasal 6 ayat 1 menjelaskan bahwa “komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system”.

(3)

program perencanaan individual, layanan dasar, dukungan sistem, layanan responsif, dan akuntabilitas pelaksanaan program.

Pada saat ini jenis pekerjaan sangatlah banyak dan beragam dari waktu kewaktu. Agar siswa dapat dengan jelas dan memahami dunia kerja, dibutuhkan layanan yang berbasis informasi karir yang mampu mewakili keseluruhan dari informasi karir/jabatan yang diperlukan siswa. Oleh karena itu melalui Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, rasio paling banyak mengenai Bimbingan dan Konseling karir berada pada peminatan dan perencanaan individual, dimana program kurikulum yang diberikan oleh sekolah haruslah memenuhi aspek dalam pengembangan karir siswa. Proses pengembangan karir siswa tidak terlepas dari media yang digunakan dalam proses bimbingan. Salah satu media yang digunakan dalam proses bimbingan dan konseling karir adalah media informasi karir, yaitu salah satunya adalah Kamus Karir. Di Indonesia terdapat dua kamus karir yang biasa digunakan, yaitu KJBI (Klarifikasi Buku Jenis Pekerjaan Indonesia) dan KJI (Kamus Jabatan Indonesia). Shertzer dan Stone (dalam Luhur Wicaksono, 2012:5) menjelaskan bahaw infomasi karir/jabatan

haruslah valid dan dapat digunakan dalam mempertimbangkan posisi dan fungsi suatu pekerjaan, tugas dan kewajiban dalam pekerjaan, prasyarat pekerjaan, kondisi dan upah/gaji yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, sehingga pembaca/pemakai informasi karir ini dapat memperoleh pandangan dan pemahaman dalam dunia kerja.

Penggunaan layanan informasi karir berbasis kamus karir ini belum banyak digunakan dan diterapkan di sekolah. Hal ini tidak terlepas dari peran guru pembimbing dalam kurangnya memberikan sosialisasi adanya kamus karir yang dapat dimanfaatkan oleh siswa. Sedangkan dalam kenyataanya kamus karir yang ada belum mampu memberikan minat guru pembimbing untuk memakai media ini dalam proses pemberian bimbingan karir kepada siswanya. Peran seorang guru pembimbing dalam hal ini belumlah maksimal dalam memanfaatkan media informasi karir berbasis kamus karir yang ada.

(4)

didik melalui media kamus O’Net. Kamus O’Net diberikan karena memiliki kelebihan daripada kamus karir yang ada sebelumnya seperti KJBI atau KJI. Kelebihan kamus O’Net ini adalah memfasilitasi lebih dari 950 diskripsi informasi pekerjaan dan 12.741 jenis jabatan pekerjaan dalam bentuk cetakan/kamus karir yang dibuat secara praktis, jelas dan lengkap.

Dasar pemikiran pengembangan kamus O’Net ini adalah kurangnya minat konselor dalam memanfaatkan media kamus karir sebagai paduan dalam memberikan informasi karir pada siswa. Diharapkan dengan adanya kamus O’Net ini konselor akan semakin tertarik menggunakan kamus karir sebagai media informasi karir bagi siswanya.

Alasan lain adalah karena kamus karir yang tersedia di Indonesia belum sepenuhnya digunakan dan menarik minat konselor untuk memakainya, karena konselor merasa kamus karir yang ada kurang lengkap dan hanya sekilas membahas mengenai jabatan dan pekerjaan yang ada di Indonesia dan belum begitu lengkap memberikan informasi mengenai jabatan dan syarat kerja apa yang harus siswa miliki apabila ingin bekerja di instansi atau di lapangan kerja tersebut dan belum memiliki

unsur Bimbingan dan Konseling didalamnya.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan layanan informasi karir berbasis kamus O’Net agar dapat diterapkan di Sekolah Menengah Pertama khususnya di kabupaten Klaten. (2) Mendorong konselor di seluruh Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Klaten untuk memberikan layanan informasi karir media informasi karir berbasis kamus O’Net.

Bimbingan dan Konseling karir di Sekolah Menengah Pertama merupakan proses pemberian layanan yang dilakukan konselor kepada siswa dalam rangka pemberian informasi karir sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki.

Tujuan bimbingan karir di Sekolah Memengah Pertama adalah:

1. Memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa.

2. Membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.

3. Mengenal berbagai jenis sekolah lanjutan tingkat menegah atas (SMA/MA).

4. Mengenal berbagai jenis pekerjaan. 5. Memberi penghargaan yang obyektif dan

(5)

Fungsi bimbingan karir di Sekolah Memengah Pertama adalah:

1. Memberikan arahan kepada siswa agar mempunyai wawasan awal yang objektif tentang pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan

2. Memberikan bekal tambahan dalam melalui masa peralihan yang sistematis dari status siswa menjadi anggota masyarakat yang produktif.

3. Memberikan kesempatan untuk mengenal serta membina sikap, minat, dan nilai terhadap dunia kerja.

Materi pokok bimbingan karir di Sekolah Menengah Pertama, yaitu:

1. Pengenalan konsep diri berkenaan dengan bakat dan kecenderungan pilihan karir/jabatan serta arah pengembangan karir.

2. Pengenalan bimbingan karir khususnya berkenaan dengan pilihan pekerjaan. 3. Orientasi dan informasi jabatan dan

usaha untuk memperoleh penghasilan. 4. Pengenalan berbagai jenis lapangan

pekerjaan yang dapat dimasuki tamatan SMP.

5. Orientasi dan informasi pendidikan menengah sesuai dengan cita-cita melanjutkan pendidikan dan pengembangan karir.

Kamus O’Net merupakan sebuah layanan berbentuk database computer yang

berisi informasi mengenai pekerjaan yang dikembangkan oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1998. O’Net merupakan singkatan dari “The Occupational Information Network”. O’Net menyediakan informasi pada sekitar 950 pekerjaan dan 12.741 jenis jabatan pekerjaan dalam bentuk kamus karir/pekerjaan (Dictionary of Occupational Titles).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Research and Development (penelitian pengembangan), dengan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan kamus O’Net sebagai media Informasi karir agar dapat diterima dan diterapkan si Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Klaten.

(6)

Desain uji coba menggunakan desain dengan satu kali pengumpulan data (one shout case study) di setiap kegiatan prosedur pengembangannya. Adapun subjek Uji coba yang dilakukan adalah pada konselor sekolah dan siswa SMP N 1 Cawas, Klaten.

Penelitian ini berfokus pada tiga hal yakni: (a) kebutuhan akan informasi karir siswa dan kebutuhan akan modul informasi karir konselor sebagai bagian dari penelitian prasurvei, (b) penerapan model kamus karir O’Net sebagai model pengembangan, (c) uji validitas pengembangan kamus O’Net. Sedangkan data yang dikumpulkan disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan tahap-tahap penelitian, yaitu: tahap survey, tahap pengembangan model dan tahap uji validasi.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2007, Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam jalur Pendidikan Formal. Jakarta.

Brown, D. 2007. Career Information, Career Counseling, Career Development (9th

ed). Boston: Pearson Education, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis kepraktisan dari LKS bercirikan 4C bermuatan soal HOTS ditinjau dari keterlaksanaan LKS berdasarkan hasil angket respon peserta didik, dengan cara

Upaya mengnyinergikan pariwisata dan budaya dalam pengembangan dan pemasaran sektor pariwisata telah menjadi praktek yang sering dilakukan. Sebagian besar daerah tujuan

suara untuk bermain musik rock pengambilan keputusan para gitaris rock dalam pembelian gitar elektrik dan spare part-nya dipengaruhi oleh peran artis idola mereka, merek yang

Oleh karena itu, Artha Wiweka hadir untuk menjadi solusi dalam penyaluran edukasi mengenai literasi keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik di masyarakat

Majelis Jemaat GKI Gunung Sahari mengucapkan terima kasih atas partisipasi jemaat baik dalam bentuk doa, pemikiran, tenaga, dan dana yang disalurkan melalui Kelker Sadana,

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan membuat sebuah rancangan prototype sistem informasi pelayanan

Sebagai contoh temuan adalah fosil terbesar dari gading gajah purba yang ditemukan di desa Terban Jekulo kabupaten Kudus. Gading gajah purba ini panjangnya lebih dari 4 meter.

perlakuan tingkat kerapatan naungan, pemupukan, dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelimpahan nematoda parasit tumbuhan pada bibit kopi pada