Spesifikasi sampel
Nama : bodrex® EXTRA
Nomor Bet : 020034 Tanggal Kadaluarsa : Januari 2017
Lampiran 2. Foto alat
Keterangan: a. Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800) dan Seperangkat PC dengan Software UV Probe; b. Sonicator (Branson); c. Timbangan (Boeco)
a
Parasetamol dalam dapar fosfat pH 7,2 Absorbansi = 0,65530
Transmitan (%) = antilog (2-A) = antilog (2-0,65530) = 22,11566
Transmitan = 22,11566/100 = 0,22116
Maka kesalahan fotometrik parasetamol dalam dapar fosfat pH 7,2 adalah dc
c =
0,4343 T (log T)dt
dc c =
0,4343
0,2211 (log 0,2211)1%
= 3,00 %
Selisih persen kesalahan fotometrik parasetamol dalam buffer fosfat pH 7,2 dengan persen kesalahan terkecil adalah
Lampiran 4. Titik zero-crossing untuk metode zero-crossing
a. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 2
λ (nm) Nilai amplitudo campuran amplitudo Nilai parasetamol
b. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 4
λ (nm) Nilai amplitudo campuran amplitudo Nilai parasetamol c. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol,
ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 8
d. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 16
e. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 2 Δλ 2
λ (nm) Nilai amplitudo campuran amplitudo Nilai parasetamol
f. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 2 Δλ 4
Lampiran 4. (Lanjutan)
g. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 2 Δλ 8
h. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 2 Δλ 16
j. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 3 Δλ 4
Lampiran 4. (Lanjutan)
l. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 3 Δλ 16
m. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing spektrum campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan spektrum parasetamol, ibuprofen dan kofein pada derivat 4 Δλ 8
Tidak ada titik zero-crossing ditemukan
n. (Lanjutan)
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo parasetamol
Nilai amplitudo
ibuprofen
Nilai amplitudo
Lampiran 5. Titik zero-crossing untuk metode ratio spectra zero-crossing a. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran
parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 2 dengan parasetamol sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo ibuprofen
Nilai amplitudo kofein
b. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 4 dengan parasetamol sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo ibuprofen
b. (Lanjutan)
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo ibuprofen
Nilai amplitudo kofein
c. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 8 dengan parasetamol sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo ibuprofen
Nilai amplitudo kofein
d. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra ibuprofen dan kofein pada derivat 1 Δλ 16 dengan parasetamol sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo ibuprofen
Nilai amplitudo kofein
Lampiran 5. (Lanjutan) d. (Lanjutan)
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo ibuprofen
Nilai amplitudo kofein
e. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectraparasetamol dan ibuprofen pada derivat 1 Δλ 2 dengan kofein sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo parasetamol
Nilai amplitudo ibuprofen
f. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectraparasetamol dan ibuprofen pada derivat 1 Δλ 4 dengan kofein sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo parasetamol
g. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra parasetamol dan ibuprofen pada derivat 1 Δλ 8 dengan kofein sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo parasetamol
Nilai amplitudo ibuprofen
283,8 0,13706 0,13634 -0,00042
284 0,14394 0,14305 -0,00030
284,2 0,15132 0,15025 -0,00021
284,8 0,17592 0,17413 0,00011
h. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra parasetamol dan ibuprofen pada derivat 1 Δλ 16 dengan kofein sebagai divisor
Tidak ditemukan titik zero-crossing
i. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra parasetamol dan kofein pada derivat 1 Δλ 2 dengan ibuprofen sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo parasetamol
Nilai amplitudo kofein
225,2 0,13398 0,13129 0,00017
j. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra parasetamol dan kofein pada derivat 1 Δλ 4 dengan ibuprofen sebagai divisor
Tidak ditemukan titik zero-crossing
k. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra parasetamol dan kofein pada derivat 1 Δλ 8 dengan ibuprofen sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo parasetamol
Nilai amplitudo kofein
218,6 -0,03706 -0,00017 -0,03796
224,6 0,19366 0,19118 0,00020
l. Nilai amplitudo pada titik zero-crossing dari ratio spectra campuran parasetamol, ibuprofen dan kofein dan ratio spectra parasetamol dan kofein pada derivat 1 Δλ 16 dengan ibuprofen sebagai divisor
λ (nm) Nilai amplitudo campuran
Nilai amplitudo parasetamol
Nilai amplitudo kofein
217,8 -0,02583 0,00002 -0,02746
Lampiran 6. Kurva dan perhitungan kalibrasi parasetamol dengan menggunakan metode zero-crossing pada derivat pertama λ 271,2 nm dengan Δλ 4 nm Jumlah 52,50000 -0,04805 -0,52048 568,75000 0,00048 Mean 7,50000 -0,00686 -0,07435 81,25000 0,00007
= –0,00686 – (–0,00091)(7,50000) = 0,00000
Lampiran 7. Kurva dan perhitungan kalibrasi ibuprofen dengan menggunakan metode zero-crossing pada derivat pertama λ 242,2 nm dengan Δλ 16 nm Jumlah 31,50000 -0,04805 -0,14627 204,75000 0,00010 Mean 4,50000 -0,00686 -0,02090 29,25000 0,00001
= −0,00321 – (−0,00072)(4,50000) = 0,00002
Lampiran 8. Kurva dan perhitungan kalibrasi kofein dengan menggunakan Jumlah 8,40000 -0,01385 -0,02393 14,56000 0,00004 Mean 1,20000 -0,00198 -0,00342 2,08000 0,00001
Lampiran 9. Kurva dan perhitungan kalibrasi parasetamol dengan menggunakan metode ratio spectra zero-crossing pada derivat pertama λ 270,4 nm dengan Δλ 2 nm (kofein 1,6 µg/mL sebagai Jumlah 52,50000 -0,65841 -7,12423 568,75000 0,08924 Mean 7,50000 -0,09406 -1,01775 81,25000 0,01275
= −0,09406 – (− 0,01249)(7,50000) = −0,00037
Lampiran 10. Kurva dan perhitungan kalibrasi ibuprofen dengan menggunakan metode ratio spectra zero-crossing pada derivat pertama λ 242 nm nm dengan Δλ 16 nm (parasetamol 10 µg/mL sebagai divisor)
No. X Y XY X2 Y2 Jumlah 52,50000 -0,04885 -0,31824 204,75000 0,00049 Mean 7,50000 -0,00698 -0,04546 81,25000 0,00007
= −0,00698 – (−0,00156)(4,50000) = 0,00005
Lampiran 11. Kurva dan perhitungan kalibrasi kofein dengan menggunakan metode ratio spectra zero-crossing pada derivat pertama λ 272 nm dengan Δλ 4 nm (parasetamol 10 µg/mL sebagai divisor)
No. X Y XY X2 Y2 Jumlah 8,40000 0,15071 0,26178 14,56000 0,00471 Mean 1,20000 0,02153 0,03740 2,08000 0,00067
= 0,02153 – (0,01807)(1,20000) = – 0,00015
Lampiran 12. Contoh Perhitungan LOD dan LOQ
Jumlah -0,04805 -0,00481 2742,85714
SD =
(
)
2742,85714x −12Metode Zero-crossing
Zat Slope Standar Deviasi LOD
(µg/mL)
LOQ (µg/mL) Parasetamol -0,00091 0,00002 0,08448 0,25601 Ibuprofen -0,00072 0,00002 0,07997 0,24235
Kofein -0,00163 0,00003 0,06302 0,19096
Metode Ratio Spectra Zero-crossing
Zat Slope Standar Deviasi LOD
(µg/mL)
LOQ (µg/mL) Parasetamol -0,01249 0,00049 0,12819 0,38846 Ibuprofen -0,00156 0,00004 0,07556 0,22896
Lampiran 14. Contoh perhitungan kadar parasetamol, ibuprofen dan kofein pada sediaan tablet
Berat 20 tablet adalah 15807,1 mg
Ditimbang analit setara dengan 100 mg parasetamol, maka jumlah analit yang ditimbang adalah
= 100 mg
20 x 350 mg x 15807,1 mg
= 225,816 mg
Kemudian dihitung kesetaraan ibuprofen yang terkandung dalam 225,816 mg
=225,816 mg
15807,1 mg x (20 x 200 mg)
= 57,14293
Kemudian dihitung kesetaraan kofein yang terkandung dalam 225,816 mg
=225,816 mg
15807,1 mg x (20 x 50 mg)
= 14,28573
Dilarutkan dengan dapar fosfat pH 7,2 dalam labu tentukur 250 ml sampai garis tanda. Larutan kemudian dihomogenkan dengan sonicator selama 15 menit. Larutan kemudian disaring, lebih kurang 25 ml filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya ditampung. Dipipet 1,25 mL filtrat tersebut, dimasukkan kedalam labu 50 mL. Larutan ini selanjutnya digunakan untuk analisis.
Konsentrasi parasetamol
= 100 mg 250 mL x
1,25 mL
50 mL x 1000
= 10 µg/mL
Konsentrasi ibuprofen
=57,14293 mg 250 mL x
1,25 mL
= 5,714 µg/mL Konsentrasi kofein
=14,28573 mg 250 mL x
1,25 mL
50 mL x 1000
=1,429 µg/mL
Misal berat yang ditimbang adalah 225,5 mg, maka konsentrasi sesuai klaim adalah
Parasetamol
= 225,5
225,816x 10 µg/mL = 9,986 µg/mL
Ibuprofen
= 225,5
225,816x 5,714µg/mL = 5,706 µg/mL
Kofein
= 225,5
225,816x 1,429 µg/mL = 1,427 µg/mL
Konsentrasi hitung dihitung dari persamaan kurva kalibrasi
Sebagai contoh nilai amplitudo parasetamol pada derivat pertama pada panjang gelombang 271,2 nm metode spektrofotometri derivatif zerocrossing, adalah -0,00861
Persamaan kurva kalibrasi untuk parasetamol adalah Y = –0,00091X + 0,00000 Konsentrasi hitung
=−0,00861−0,00000
Lampiran 14. (Lanjutan) Kadar parasetamol
=9,462
9,986 x 100,31% = 95,07%
Sebagai contoh nilai amplitudo ibuprofen pada derivat pertama pada panjang gelombang 242,2 nm metode spektrofotometri derivatif zerocrossing, adalah -0,00427
Persamaan kurva kalibrasi untuk ibuprofen adalah Y = −0,00072X + 0,00002
Konsentrasi hitung
=−0,00427−0,00002
−0,00072 = 5,9583 µg/mL
Kadar ibuprofen
=5,9583
5,706 x 99,9% = 104,32%
Sebagai contoh nilai amplitudo kofein pada derivat pertama pada panjang gelombang 302,4 nm metode spektrofotometri derivatif zerocrossing, adalah -0,00240
Persamaan kurva kalibrasi untuk kofein adalah Y = −0,00163X −0,00002
Konsentrasi hitung
=−0,00240 + 0,00002
−0,00163 = 1,4601 µg/mL
Kadar kofein
=1,460
PAR (λ 271,2 nm derivat 1 Δλ 4) scalling factor 1
IBU (λ 242,4 nm derivat 1 Δλ 16) scalling factor 1
Lampiran 16. Spektrum sampel dengan menggunakan metode ratio spectra zero-crossing
PAR (λ 270,4 nm derivat 1 Δλ 2) scalling factor 1
IBU (λ 242 nm derivat 1 Δλ 16) scalling factor 1
Metode
Berat sampel
(mg)
Nilai Amplitudo
Konsentrasi sesuai label (µg/mL)
Konsentrasi hitung (µg/mL)
Kadar (%)
Zero-crossing
225,5 -0,00861 9,9860 9,4615 95,04 225,6 -0,00826 9,9904 9,0769 91,14 225,6 -0,00843 9,9904 9,2637 93,01 225,8 -0,00855 9,9993 9,3956 94,25 225,7 -0,00832 9,9949 9,1429 91,76 225,6 -0,00840 9,9904 9,2308 92,68 Ratio spectra
zero-crossing
Lampiran 18. Kadar ibuprofen dalam tablet
Metode
Berat sampel
(mg)
Nilai Amplitudo
Konsentrasi sesuai label (µg/mL)
Konsentrasi hitung (µg/mL)
Kadar (%) Zero-crossing 225,5 -0,00427 5,7060 5,9583 104,32
225,6 -0,00435 5,7085 6,0694 106,22 225,6 -0,00438 5,7085 6,1111 106,95 225,8 -0,00421 5,7136 5,8750 102,72 225,7 -0,00444 5,7111 6,1944 108,35 225,6 -0,00429 5,7085 5,9861 104,76 Ratio spectra
zero-crossing
Metode
Berat sampel
(mg)
Nilai Amplitudo
Konsentrasi sesuai label (µg/mL)
Konsentrasi hitung (µg/mL)
Kadar (%)
Zero-crossing
225,5 -0,00240 1,4270 1,4601 101,34 225,6 -0,00232 1,4276 1,4110 97,89 225,6 -0,00230 1,4276 1,3988 97,04 225,8 -0,00237 1,4289 1,4417 99,93 225,7 -0,00236 1,4283 1,4356 98,54 225,6 -0,00233 1,4276 1,4172 98,32 Ratio spectra
zero-crossing
Lampiran 20. Perhitungan statistik kadar parasetamol dengan menggunakan metode zero-crossing
No. Kadar (Xi) % (Xi-X) (Xi-X)2 1 95,04 2,0600 4,2436 2 91,14 -1,8400 3,3856 3 93,01 0,0300 0,0009 4 94,25 1,2700 1,6129 5 91,76 -1,2200 1,4884 6 92,68 -0,3000 0,0900 Jumlah 557,88 0,0000 10,8214 Rata-rata 92,98 (X) 0,0000 1,8036
SD =�∑(Xi−X) 2
n−1 = �
10,8214
5 = 1,4711
RSD = (1,4711/92,98)x100% = 1,58%
Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; n = 6; dk = 5, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 4,03
Data ditolak jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ - t tabel t hitung = Xi−X
SD/√n t hitung 1 : 2,0600/0,6006 = 3,4299 t hitung 2 : -1,8400/0,6006 = -3,0636 t hitung 3 : 0,0300/0,6006 = 0,0500 t hitung 4 : 1,2700/0,6006 = 2,1146 t hitung 5 : -1,2200/0,6006 = -2,0313 t hitung 6 : -0,3000/0,6006 = -0,4995
karena semua data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara :
µ= X ± t tabel x SD
√n
= 92,98 ± (4,03 x1,4711
No. Kadar (Xi) % Xi-X (Xi-X)2 1 96,73 2,5150 6,3252 2 92,11 -2,1050 4,4310 3 94,10 -0,1150 0,0132 4 95,71 1,4950 2,2350 5 92,75 -1,4650 2,1462 6 93,89 -0,3250 0,1056 Jumlah 565,2900 0,0000 15,2564 Rata-rata 94,22 (X) 0,0000 2,5427
SD =�∑(Xi−X) 2
n−1 = �
15,2564
5 = 1,7468
RSD = (1,7468/94,22)x100% = 1,85%
Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; n = 6; dk = 5, dari daftar tabel
distribusi t diperoleh nilai t tabel = 4,03
Data ditolak jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ - t tabel
t hitung = Xi−X SD/√n t hitung 1 : 2,5150/0,7131 = 3,5267 t hitung 2 : -2,1050/0,7131 = -2,9518 t hitung 3 : -0,1150/0,7131 = -0,1613 t hitung 4 : 1,4950/0,7131 = 2,0964 t hitung 5 : -1,4650/0,7131 = -2,0543 t hitung 6 : -0,3250/0,7131 = -0,4557
karena semua data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara :
µ= X ± t tabel x SD
√n
= 94,22 ± (4,03 x1,7468
Lampiran 22. Perhitungan statistik kadar ibuprofen dengan menggunakan metode zero-crossing
No. Kadar (Xi) % Xi-X (Xi-X)2 1 104,32 -1,2333 1,5211 2 106,22 0,6667 0,4444 3 106,95 1,3967 1,9507 4 102,72 -2,8333 8,0278 5 108,35 2,7967 7,8213 6 104,76 -0,7933 0,6294 Jumlah 633,32 0,0000 20,3947 Rata-rata 105,55 0,0000 3,3991
SD =�∑(Xi−X)2
n−1 = �
20,3947
5 =2,0196
RSD = (2,0196/105,55)x100% = 1,91%
Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; n = 6; dk = 5, dari daftar tabel
distribusi t diperoleh nilai t tabel = 4,03
Data ditolak jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ - t tabel
t hitung = Xi−X SD/√n t hitung 1 : -1,2333/0,8245 = -1,4958 t hitung 2 : 0,6667/0,8245 = 0,8086 t hitung 3 : 1,3967/0,8245 = 1,6939 t hitung 4 : -2,8333/0,8245 = -3,4364 t hitung 5 : 2,7967/0,8245 = 3,3919 t hitung 6 : -0,7933/0,8245 = -0,9622
karena semua data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara :
µ= X ± t tabel x SD
√n
= 105,55 ± (4,03 x2,0196
No. Kadar (Xi) % Xi-X (Xi-X)2 1 105,95 -1,1283 1,2731 2 107,69 0,6117 0,3741 3 108,59 1,5117 2,2851 4 104,12 -2,9583 8,7517 5 110,00 2,9217 8,5361 6 106,12 -0,9583 0,9184 Jumlah 642,47 0,0000 22,1387 Mean 107,07 0,0000 6,3253
SD =�∑(Xi−X) 2
n−1 = �
22,1387
5 = 2,1042
RSD = (2,1042/107,07)x100% = 1,97%
Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; n = 6; dk = 5, dari daftar tabel
distribusi t diperoleh nilai t tabel = 4,03
Data ditolak jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ - t tabel t hitung = Xi−X
SD/√n t hitung 1 : -1,1283/0,8590 = -1,3135 t hitung 2 : 0,6117/0,8590 = 0,7120 t hitung 3 : 1,5117/0,8590 = 1,7597 t hitung 4 : -2,9583/0,8590 = -3,4438 t hitung 5 : 2,9217/0,8590 = 3,4011 t hitung 6 : -0,9583/0,8590 = -1,1156
karena semua data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara :
µ= X ± t tabel x SD
√n
= 107,07 ± (4,03 x2,1042
Lampiran 24. Perhitungan statistik kadar kofein dengan menggunakan metode zero-crossing
No. Kadar (Xi) % Xi-X (Xi-X)2 1 101,34 2,4967 6,2333 2 97,89 -0,9533 0,9088 3 97,04 -1,8033 3,2520 4 99,93 1,0867 1,1808 5 98,54 -0,3033 0,0920 6 98,32 -0,5233 0,2739 Jumlah 593,06 0,0000 11,9409 Mean 98,84 0,0000 3,4117
SD =�∑(Xi−X) 2
n−1 = �
11,9409
5 = 1,5454
RSD = (1,5454/98,84)x100% = 1,56%
Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; n = 6; dk = 5, dari daftar tabel
distribusi t diperoleh nilai t tabel = 4,03
Data ditolak jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ - t tabel t hitung = Xi−X
SD/√n t hitung 1 : 2,4967/0,6309 = 3,9573 t hitung 2 : -0,9533/0,6309 = -1,5111 t hitung 3 : -1,8033/0,6309 = -2,8584 t hitung 4 : 1,0867/0,6309 = 1,7224 t hitung 5 : -0,3033/0,6309 = -0,4808 t hitung 6 : -0,5233/0,6309 = -0,8295
karena semua data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara :
µ= X ± t tabel x SD
√n
= 98,84 ± (4,03 x1,5454
No. Kadar (Xi) % Xi-X (Xi-X)2 1 99,63 1,4050 1,9740 2 96,60 -1,6250 2,6406 3 99,09 0,8650 0,7482 4 100,46 2,2350 4,9952 5 95,74 -2,4850 6,1752 6 97,83 -0,3950 0,1560 Jumlah 589,35 0,0000 16,6894 Mean 98,23 0,0000 4,7684
SD =�∑(Xi−X) 2
n−1 = �
16,6894
5 = 1,8270
RSD = (1,8270/98,23)x100% = 1,86%
Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; n = 6; dk = 5, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel = 4,03
Data ditolak jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ - t tabel t hitung = Xi−X
SD/√n t hitung 1 : 1,4050/0,7459 = 1,8837 t hitung 2 : -1,6250/0,7459 = -2,1787 t hitung 3 : 0,8650/0,7459 = 1,1597 t hitung 4 : 2,2350/0,7459 = 2,9965 t hitung 5 : -2,4850/0,7459 = -3,3317 t hitung 6 : -0,3950/0,7459 = -0,5296
karena semua data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara :
µ= X ± t tabel x SD
√n
= 98,23 ± (4,03 x1,8270
Lampiran 26. Contoh perhitungan uji perolehan kembali (%) Berat 20 tablet adalah 15807,1 mg
Perolehan 80%
Perhitungan untuk penimbangan Parasetamol
= 80
100x100 = 80 mg
80 mg parasetamol tersebut berasal 70% dari tablet dan 30% berasal dari baku parasetamol
Maka sampel yang ditimbang setara dengan
= 70
100x 80 mg = 56 mg
Oleh karena itu sampel yang ditimbang adalah
= 56 mg
20 x 350 mgx 15807,1 mg = 126,457 mg
Baku parasetamol yang ditambahkan adalah = 30
100 x 80 mg = 24 mg
Ibuprofen
Ibuprofen yang terdapat dalam 126,457 mg sampel
=126,457
15807,1x (20 x 200 mg) = 32 mg
Baku ibuprofen yang ditambahkan adalah = 30
100x 200 mg x
80 mg
350 mg= 13,71 mg
Kofein
Ibuprofen yang terdapat dalam 126,457 mg sampel
=126,457
15807,1x (20 x 50mg) = 8 mg
Baku ibuprofen yang ditambahkan adalah = 30
100x 50 mg x
80 mg
Perhitungan untuk memperoleh perolehan kembali (% recovery)
=A− B
C x D x E
F x G x 100% A= jumlah zat saat pengukuran (sampel + bahan baku) B= sampel yang ditimbang
C= sampel setara 70% dari 80 mg parasetamol D= 56 mg (70% dari 80 mg)
E= persentase kadar rata-rata parasetamol yang didapatkan F= jumlah baku yang ditimbang
G= kadar baku dari sertifikat analisis Contoh
=
76,4725−(126,457 mg126,4 mg x 56 mg x 92,98 %)
24,1 mg x 100,07% x 100%
Lampiran 26. (Lanjutan) Perolehan 100%
Parasetamol =100
100x100 = 100 mg
100 mg parasetamol tersebut berasal 70% dari tablet dan 30% berasal dari baku parasetamol
Maka sampel yang ditimbang setara dengan = 70
100x 100 mg = 70 mg
Oleh karena itu sampel yang ditimbang adalah
= 70 mg
20 x 350 mgx 15807,1 mg = 158,071 mg
Baku parasetamol yang ditambahkan adalah = 30
100 x 100 mg = 30 mg
Ibuprofen
Ibuprofen yang terdapat dalam 158,071 mg sampel
=158,071
15807,1x (20 x 200 mg) = 40 mg
Baku ibuprofen yang ditambahkan adalah
= 30
100x 200 mg x
100 mg
350 mg= 17,14 mg
Kofein
Ibuprofen yang terdapat dalam 158,071 mg sampel
=158,071
15807,1x (20 x 50mg) = 10 mg
Baku ibuprofen yang ditambahkan adalah = 30
100x 50 mg x
100 mg
Perhitungan untuk memperoleh perolehan kembali (% recovery)
=A− B
C x D x E
F x G x 100%
A= jumlah zat saat pengukuran (sampel + bahan baku) B= sampel yang ditimbang
C= sampel setara 70% dari 100 mg parasetamol D= jumlah parasetamol dalam sampel setara 70 %
E= persentase kadar rata-rata parasetamol yang didapatkan F= jumlah baku yang ditimbang
G= kadar baku dari sertifikat analisis Contoh
=
95,9619−(158,071 mg158,8 mg x 70 mg x 92,98 %)
30 mg x 100,07% x 100%
Lampiran 26. (Lanjutan) Perolehan 120%
Parasetamol =120
100x100 = 120 mg
120 mg parasetamol tersebut berasal 70% dari tablet dan 30% berasal dari baku parasetamol
Maka sampel yang ditimbang setara dengan = 70
100x 120 mg = 84 mg
Oleh karena itu sampel yang ditimbang adalah
= 84 mg
20 x 350 mgx 15807,1 mg = 189,685 mg
Baku parasetamol yang ditambahkan adalah = 30
100 x 120 mg = 36 mg
Ibuprofen
Ibuprofen yang terdapat dalam 189,685 mg sampel
=189,685
15807,1x (20 x 200 mg) = 48 mg
Baku ibuprofen yang ditambahkan adalah
= 30
100x 200 mg x
120 mg
350 mg= 20,57 mg
Kofein
Ibuprofen yang terdapat dalam 189,685 mg sampel
=189,685
15807,1x (20 x 50mg) = 12 mg
Baku ibuprofen yang ditambahkan adalah = 30
100x 50 mg x
80 mg
Perhitungan untuk memperoleh perolehan kembali (% recovery)
=A− B
C x D x E
F x G x 100%
A= jumlah zat saat pengukuran (sampel + bahan baku) B= sampel yang ditimbang
C= sampel setara 70% dari 120 mg parasetamol D= jumlah parasetamol dalam sampel setara 70 %
E= persentase kadar rata-rata parasetamol yang didapatkan F= jumlah baku yang ditimbang
G= kadar baku dari sertifikat analisis Contoh
=
113,8663−( 189,9 mg
189,685 mg x 84 mg x 92,98 %)
36 mg x 100,07% x 100%
Lampiran 27. Spektrum uji perolehan kembali metode zero-crossing
Parasetamol 80%
Ibuprofen 80%
Parasetamol 100%
Ibuprofen 100%
Lampiran 27. (Lanjutan)
Parasetamol 120%
Ibuprofen 120%
crossing
Parasetamol 80%
Ibuprofen 80 %
Lampiran 28. (Lanjutan)
Parasetamol 100%
Ibuprofen 100%
Parasetamol 120%
Ibuprofen 120%
Lampiran 29. Hasil uji perolehan kembali (%) parasetamol dengan menggunakan metode zero-crossing dan ratio spectra zero-crossing
Metode Zero-crossing
No
Metode Ratio Spectra Zero-crossing
crossing
Metode Zero-crossing
No
Mean 100,35
Metode Ratio Spectra Zero-crossing
Lampiran 31. Hasil uji perolehan kembali (%) kofein dengan menggunakan metode zero-crossing dan ratio spectra zero-crossing
Metode Zero-crossing
No
Mean 100,61
Metode Ratio Spectra Zero-crossing
No
α 0,1 0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005
df
1 3,0777 6,3138 12,706 31,821 63,657 636,62 2 1,8856 2,9200 4,3027 6,9646 9,9248 31,599 3 1,6377 2,3534 3,1824 4,5407 5,8409 12,924 4 1,5332 2,1318 2,7764 3,7469 4,6041 8,6103 5 1,4759 2,0150 2,5706 3,3649 4,0321 6,8688
6 1,4398 1,9432 2,4469 3,1427 3,7074 5,9588 7 1,4149 1,8946 2,3646 2,9980 3,4995 5,4079 8 1,3968 1,8595 2,3060 2,8965 3,3554 5,0413 9 1,3830 1,8331 2,2622 2,8214 3,2498 4,7809 10 1,3722 1,8125 2,2281 2,7638 3,1693 4,5869
11 1,3634 1,7959 2,2010 2,7181 3,1058 4,4370 12 1,3562 1,7823 2,1788 2,6810 3,0545 4,3178 13 1,3502 1,7709 2,1604 2,6503 3,0123 4,2208 14 1,3450 1,7613 2,1448 2,6245 2,9768 4,1405 15 1,3406 1,7531 2,1314 2,6025 2,9467 4,0728
16 1,3368 1,7459 2,1199 2,5835 2,9208 4,0150 17 1,3334 1,7396 2,1098 2,5669 2,8982 3,9651 18 1,3304 1,7341 2,1009 2,5524 2,8784 3,9216 19 1,3277 1,7291 2,0930 2,5395 2,8609 3,8834 20 1,3253 1,7247 2,0860 2,5280 2,8453 3,8495
21 1,3232 1,7207 2,0796 2,5176 2,8314 3,8193 22 1,3212 1,7171 2,0739 2,5083 2,8188 3,7921 23 1,3195 1,7139 2,0687 2,4999 2,8073 3,7676 24 1,3178 1,7109 2,0639 2,4922 2,7969 3,7454 25 1,3163 1,7081 2,0595 2,4851 2,7874 3,7251