• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Validasi Metode Zero Crossing Spektrofotometri Derivatif Pada Penetapan Kadar Kafein dan Parasetamol Dalam Sediaan Tablet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Validasi Metode Zero Crossing Spektrofotometri Derivatif Pada Penetapan Kadar Kafein dan Parasetamol Dalam Sediaan Tablet"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UJI VALIDASI METODE ZERO CROSSING

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF PADA PENETAPAN

KADAR KAFEIN DAN PARASETAMOL

DALAM SEDIAAN TABLET

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera

OLEH:

NURUL ROSITA

NIM 121524019

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UJI VALIDASI METODE ZERO CROSSING

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF PADA PENETAPAN

KADAR KAFEIN DAN PARASETAMOL

DALAM SEDIAAN TABLET

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

NURUL ROSITA

NIM 121524019

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt. NIP 195008261974122001 PENGESAHAN SKRIPSI

UJI VALIDASI METODE ZERO CROSSING

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF PADA PENETAPAN

KADAR KAFEIN DAN PARASETAMOL

DALAM SEDIAAN TABLET

OLEH:

NURUL ROSITA NIM 121524019

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 20 Juni 2015

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. NIP 195807101986012001

Panitia Penguji,

Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt. NIP 195108161980031002

Pembimbing II,

Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt. NIP 195401101980032001

Dra. Sudarmi, M.Si., Apt. NIP 1954091019832001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat

dan kasih_Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Uji Validasi Metode Zero Crossing Spektrofotometri Derivatif Pada Penetapan

Kadar Kafein dan Parasetamol Dalam Sediaan Tablet”. Skripsi ini diajukan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas

Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang tulus

dan ilkhas kepada Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan

Fakultas Farmasi USU Medan yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis

dapat menyelesaikan pendidikan demi memperoleh gelar sarjana farmasi. Bapak

Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt., selaku

Pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama

penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Bapak Drs. Chairul Azhar

Dalimunthe, M.Si., Apt., selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan. Bapak dan Ibu staf pengajar

Fakultas Farmasi USU Medan yang telah mendidik selama perkuliahan. Bapak

dan Ibu Staf Laboratorium Penelitian yang telah memberikan fasilitas, petunjuk

dan membantu selama penelitian.

Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt., Ibu Dra.

Sudarmi, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt., selaku dosen penguji

yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

(5)

v

Ibunda tercinta, Baharuddin S.Pd dan Anita yang tiada hentinya memberi

semangat dan doa bagi kesuksesan penulis, juga kepada Suami tercinta Cheryl

Bayu Zachary dan anakku tersayang M. Al Azzam Mudrik Mutawakil serta Kakak

dan Adikku, Briptu Badrul Rahman, Anharuddin, Suryani, Ana Maulida dan

Ahmad Thaybi yang selalu memberi doa, motivasi dan semangatnya. Buat

teman-teman seperjuangan di Laboratorium Penelitian: Aisyah, kak Tina, Dadang, Yudi,

Tya, dan Husna serta teman-teman: Fauzul, Dara, Cut Nuri, Rini, Maiza, Kak

Mus, Marjan dan teman-teman stambuk 2012 lainnya yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu namanya, terima kasih telah memberi bantuan, dukungan

dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima

kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2015

Penulis,

(6)

UJI VALIDASI METODE ZERO CROSSING

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF PADA PENETAPAN

KADAR KAFEIN DAN PARASETAMOL DALAM SEDIAAN

TABLET

ABSTRAK

Latar Belakang: Banyak obat yang menggunakan berbagai macam zat aktif, seperti obat analgesik. Sehingga muncul kesulitan untuk menganalisis kadar masing-masing komponen. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk menganalisis masing-masing komponen tersebut, misalnya untuk menganalisis kadar campuran parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet. Spektrofotometri derivatif merupakan metode transformasi dari spektrofotometri konvensional yang dikembangkan untuk analisis kuantitatif multikomponen senyawa aktif pada suatu sediaan.

Tujuan Penelitian: Untuk menguji validasi metode zero crossing spektrofotometri

derivatif kandungan parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet.

Metode: Pengambilan sampel secara purposif terhadap sediaan tablet Paramex® dan

Saridon® dan kemudian menentukan jumlah kandungan parasetamol dan kafein dengan spektrofotometri derivatif metode zero crossing pada serapan derivat kedua dalam pelarut HCl 0,1N.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar parasetamol dalam sediaan tablet Paramex® yang dianalisis sebesar 100,13% ± 0,8455% dan sediaan tablet Saridon® sebesar 98,21% ± 5,1002% dan kadar kafein dalam sediaan tablet Paramex® sebesar 101,39% ± 5,7119% dan sediaan tablet Saridon® sebesar 98,18% ± 3,8038%. Dapat disimpulkan bahwa hasil penetapan kadar campuran parasetamol dan kafein dalam tablet memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan yang tertera pada United States Pharmacopoeia, (USP 30 NF 25, 2007). % perolehan kembali parasetamol sebesar 99,93% dan kafein sebesar 101,77%. RSD parasetamol sebesar 3,5% dan kafein sebesar 3,5%.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka metode spektrofotometri derivatif yang digunakan memenuhi persyaratan akurasi dan presisi dan dapat digunakan untuk menetapkan kandungan parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet.

(7)

vii

VALIDATION TEST WITH ZERO CROSSING METHODE OF DERIVATIVE SPECTROFOTOMETRY FOR DETERMINATION OF

CAFFEINE AND PARACETAMOL IN TABLET

ABSTRACT

Background: Many drugs that use various active substance, such as analgesics. Hence the difficulty to analyze the levels of each component. Therefore we need a method to analyze each of these components, for example, to analyze the levels of a mixture of paracetamol and caffein in tablets. The purpose of this research is to developmentof derivative spectrophotometry method with the zero crossing for determination of paracetamol and caffein mixture in tablet. Derivative spectrophotometry is a transformation method from conventional spectrophotometric that developed for quantitative analysis of multicomponent active compounds in a preparation.

Objective: The aim of this study was to test the validation of derivative spectrophotometry method in estimating the content of paracetamol and caffeine in tablets.

Method: The method of research was done by purposive sampling to Paramex® and Saridon® in tablets and then determine the amount of paracetamol and caffeine content using derivative spectrophotometric with zero crossing method to second derivative in the solven HCl 0.1N.

Result: The results of research was exhibited that paracetamol in Paramex® that were analyzed are 100.13% ± 0.8455% and Saridon® are 98.21% ± 5.1002% and caffeine in Paramex® are 101.39% ± 5.7119% and Saridon® are 98.18% ± 3.8038%. Therefore, it suggested was result of determination of paracetamol and caffeine mixture in tablet the requirement of the United States Pharmacopoeia, (USP 30 NF 25, 2007). % Recovery of paracetamol are 99.93% and caffeine are 101.77%. RSD of paracetamol are 3.5% and caffeine are 3.5%.

Conclusion: Based on the results of research that derivative spectrophotometry method fulfilled the requirements of accuracy and precision and can be used to determinate the content of paracetamol and caffeine in tablets.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... . iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 5

2.1. Uraian Bahan ... 5

2.1.1 Parasetamol ... 5

2.1.2. Kafein ... 6

2.2. Spektrofotometri Ultraviolet - Visibel ... 7

(9)

ix

2.2.2. Pembagian Metode Analisis Spektrofotometri

Ultraviolet – Visibel ... 7

2.2.3. Proses Penyerapan Radiasi pada Spektrofotometri Ultraviolet – Visibel ... 7

2.2.4. Kegunaan Spektrofotometri Ultraviolet – Visibel ... 10

2.2.5. Komponen Spektrofotometri Ultraviolet – Visibel ... 11

2.3. Spektrofotometri Derivatif ... 12

2.3.1. Pengertian Spektrofotometri Derivatif ... 12

2.3.2. Metode Spektrofotometri Derivatif ... 14

2.3.3. Kegunaan Spektrofotometri Derivatif ... 15

2.4. Validasi Metode Analisis ... 16

2.4.1. Akurasi ( Kecermatan ) ... 17

2.4.2. Presisi ( Keseksamaan ) ... 18

2.4.3. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 18

2.4.4. Linieritas ... 19

2.4.5. Rentang ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 20

3.2 Alat ... 20

3.3 Bahan ... 20

3.4 Pengambilan Sampel ... 20

3.5 Prosedur Penelitian ... 21

(10)

3.5.2 Pembuatan Larutan Induk Baku ... 21

3.5.2.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Parasetamol ... 21

3.5.2.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Kafein ... 21

3.5.3 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ... 21

3.5.3.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Parasetamol ... 21

3.5.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Kafein ... 22

3.5.4 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif ... 22

3.5.4.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Parasetamol ... 22

3.5.4.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Kafein ... 22

3.5.5 Penentuan Zero Crossing ... 23

3.5.6 Penentuan Panjang Gelombang ( ) Analisis ... 23

3.5.7 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi... 23

3.5.7.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Penentuan Kurva Kalibrasi Parasetamol ... .... 23

3.5.7.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Penentuan Kurva Kalibrasi Kafein ... 25

3.5.8 Penentuan Kadar Parasetamol dan Kafein dalam Sediaan Tablet .... ... 25

3.5.9 Uji Validasi ... 26

3.5.9.1 Uji Akurasi ... 26

3.5.9.2 Uji Presisi ... 26

(11)

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil Penentuan Kurva Serapan Maksimum ... 29

4.2 Hasil Penentuan Kurva Serapan Derivatif Parasetamol ... 30

4.3 Hasil Penentuan Kurva Serapan Derivatif Kafein ... 32

4.4 Hasil Penentuan Zero Crossing ... 34

4.4.1 Zero Crossing Derivat Kedua Pada Parasetamol dan Kafein ... 34

4.5 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Analisis ... 36

4.6 Hasil Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Parasetamol dan Kafein ... 44

4.6.1 Kurva Kalibrasi Parasetamol dan Kafein... 44

4.7 Hasil Penentuan Kadar Parasetamol dan Kafein Pada Sediaan Tablet ... 45

4.8 Hasil Uji Validasi ... 46

4.8.1 Hasil Uji Akurasi ... 46

4.8.2 Hasil Uji Presisi ... 48

4.8.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbedaan antara transisi n→π* dan transisi π→π* ... 10

Tabel 4.1. Panjang gelombang analisis dan absorbansi pada derivat

kedua ... 43

Tabel 4.2. Kadar parasetamol dan kafein pada sediaan tablet ... 46

Tabel 4.3. Perolehan kembali parasetamol dan kafein dengan metode penambahan baku standar pada sediaan tablet

(13)

xiii

Gambar 4.8. Kurva Tumpang Tindih Serapan Parasetamol dalam berbagai konsentrasi ... 30

Gambar 4.9. Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Pertama Parasetamol dalam berbagai konsentrasi ... 31

Gambar 4.10. Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Kedua Parasetamol dalam berbagai konsentrasi ... 31

Gambar 4.11. Kurva Tumpang Tindih Serapan Kafein dalam berbagaikonsentrasi ... 32

Gambar 4.12. Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Pertama Kafein dalam berbagai konsentrasi ... 33

Gambar 4.13 Kurva Tumpang Tindih SerapanDerivat Kedua Kafein dalam berbagai konsentrasi ... 33

Gambar 4.14. Zero Crossing Parasetamol Derivat Pertama dengan = 217,37 nm; 242,83 nm; dan 312,32 nm; ... 34

Gambar 4.15. Zero Crossing Parasetamol Derivat Kedua dengan = 225,59 nm; 257,30 nm; dan 277,91 nm; ... 35

Gambar 4.16. Zero Crossing Kafein Derivat Pertama dengan = 245,18 nm; 272,73 nm; dan 311,52 nm ... 35

(14)

Gambar 4.18. Kurva Serapan Campuran Parasetamol 20 µ g/mL

dan Kafein 4 µ g/mL ... 37

Gambar 4.19. Kurva Tumpang Tindih Serapan Parasetamol 20 µg/mL dan Kafein 4 µg/mL ... 37

Gambar 4.20. Kurva Tumpang Tindih Serapan Parasetamol 20 µg/mL dan Kafein 4 µ g/mL dan Campuran Parasetamol 20 µg/mL dan Kafein 4 µ g/mL ... 37

Gambar 4.21. Kurva Serapan Derivatif Pertama Campuran

Parasetamol 20 µ g/mL dan Kafein 4 µ g/mL ... 38

(15)

xv

Gambar 4.33. Panjang Gelombang Analisis Derivatif Kedua Kafein ... 43

Gambar 4.34. Kurva Kalibrasi Parasetamol Pada Panjang

Gelombang 215,6 nm ... 44

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Gambar Sampel Sediaan Tablet ... 53

Lampiran 2. Komposisis Sampel Sediaan Tablet ... 54

Lampiran 3. Gambar Alat Spektrofotometer Ultraviolet (UV) ... 55

Lampiran 4. Perhitungan Pembuatan HCl 0,1N ... 56

Lampiran 5. Bagan Alir Prosedur Penelitian ... 57

Lampiran 6. Kurva Serapan Parasetamol Baku dan Kafein Baku ... 62

Lampiran 7. Kurva Serapan Derivat Kedua Parasetamol Baku dan Kafein Baku ... 67

Lampiran 8. Kurva Serapan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Kafein ... 72

Lampiran 9. Data Kalibrasi Parasetamol BPFI, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ... 74

Lampiran 10. Data Kalibrasi Kafein BPFI, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ... 76

Lampiran 11. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Qua ntita tion, LOQ) Parasetamol ... 78

Lampiran 12. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Kafein ... 79

Lampiran 13. Kurva Serapan Derivat Kedua Sampel ... 80

Lampiran 14. Hasil Analisis Kadar Parasetamol dan Kafein dalam Sampel ... 86

Lampiran 15. Contoh Perhitungan Kadar Parasetamol dan Kafein dalam Sampel Paramex® ... 87

Lampiran 16. Contoh Perhitungan Kadar Parasetamol dan Kafein dalam Sampel Saridon® ... 91

(17)

xvii

Lampiran 18. Perhitungan Statistik Kadar Parasetamol dan Kafein

dalam Sampel Saridon ® ... 98

Lampiran 19. Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Parasetamol dan Kafein dalam Sampel Paramex ® ... 102

Lampiran 20. Hasil Uji Perolehan Kembali Parasetamol dan Kafein dalam Sampel Paramex® ... 107

Lampiran 21. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali dengan menggunakan Sampel Paramex® ... 108

Lampiran 22. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (Relative Standard Devia tion, RSD) Persen Perolehan Kembali Parasetamol . 113

Lampiran 23. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (Relative Standard Devia tion, RSD) Persen Perolehan Kembali Kafein ... 114

Lampiran 24. Daftar Nilai Distribusi t ... 115

Lampiran 25. Sertifikat Pengujian Parasetamol ... 116

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel secara purposif terhadap campuran tablet betametason dan deksklorfeniramin maleat dengan spektrofotometri derivatif metode zero crossing pada serapan derivat

Analisis campuran parasetamol dan fenilpropanolamin hidroklorida dalam sediaan uji dilakukan secara spektrofotometri derivatif metode zero crossing.. Pelarut yang digunakan adalah

Pengambilan sampel secara purposif terhadap campuran tablet betametason dan deksklorfeniramin maleat dengan spektrofotometri derivatif metode zero crossing pada serapan

Apakah metode spektrofotometri derivatif dengan cara penentuan zero crossing dapat digunakan untuk menetapkan kadar campuran metampiron danfenilbutazon dalam sediaan kapsul..

PENETAPAN KADAR HIDROKORTISON ASETAT DAN KLORAMFENIKOL DALAM SEDIAAN KRIM SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN METODE..

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode spektrofotometri derivatif zero-crossing dan ratio-spectra zero-crossing untuk menetapkan kadar ternary mixtures

Hasil pengembangan metode spektrofotometri derivatif zero-crossing dan spektrofotometri derivatif ratio spectra zero-crossing yang dilakukan dapat diaplikasikan untuk

(2001) melakukan penetapan kadar parasetamol, propyphenazone dan kofein dengan menggunakan spektrofotometri derivatif metode ratio spectra zero-crossing yang didasarkan