INSTRUMEN 2
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
KODE BUKU 2. Keruntutan penyajian materi dalam bab 3. Keseimbangan penyajian antarbab 4. Sistematika penyajian dalam bab
5. Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
10. Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi 11. Ejaan dan aksara
12. Keutuhan tema 13. Materi audio B. PENDUKUNG
SKOR
AN 18. Menghindari SARA dan bias jender
SKOR SUBKOMPONEN
1 BUTIR
2 3 4
ALASAN PENILAIAN
24. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik
C. KESESUAIAN DENGAN PERKEMBAN GAN
PESERTA DIDIK
25. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosional peserta didik
Rangkuman dan saran perbaikan:
Rangkuman Kualitatif Supervisor:
…………., ………. ….
Supervisor I, Supervisor II, Penilai,
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
I. KELAYAKAN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 1 Konsistensi sistematika penyajian
Deskripsi Penyajian buku teks pelajaran disajikan secara logis, mencakup bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal terdiri dari kata pengantar, daftar isi, dan pendahuluan. Bagian isi mencakup semua pelajaran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (daftar kosakata, indeks, glosarium, tabel ejaan HanyuPinyin, tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han, tabel komposisi karakter Han). Butir 2 Keruntutan penyajian materi dalam bab
Deskripsi ● Materi disajikan secara runtut mulai dari yang umum ke yang khusus, misalnya tema umum seperti salam, identitas diri, keluarga, kegemaran, aktifitas sehari-hari, diajarkan lebih dahulu daripada tema khusus seperti arah, belanja, piknik.
● Pengajaran fonetik, kosakata, dan struktur dimulai dari yang sederhana meningkat ke yang kompleks, misalnya bunyi-bunyi yang terwakili dalam Bahasa Indonesia diajarkan lebih dahulu daripada bunyi-bunyi yang tidak terwakili, misalnya dengan cara mengontraskan bunyi b [p] dan p [p’], d [t] dan t [t’], g [k] dan k [k’].
Butir 3 Keseimbangan penyajian antarbab
Deskripsi Keseimbangan sajian materi (substansi) antarbab dan antarsubbab yang proporsional. Butir 4 Sistematika penyajian dalam bab
Deskripsi Dengan bertolak dari pengajaran bahasa secara komunikatif, setiap bab secara berurutan menyajikan langkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang kemahiran yang akan dicapai setelah mempelajari bab terkait yang merupakan pembangkit motivasi peserta didik; 2. Kalimat kunci; 3. Teks (dialog, narasi); 4. Daftar kosakata; 5. Penjelasan Ekspresi; 6. Penjelasan tata bahasa; 7. Latihan. Butir 5 Sistematika penyajian ejaan HanyuPinyin dan karakter Han
Deskripsi Untuk kelas X, kalimat disajikan dengan meletakkan ejaan HanyuPinyin di bagian atas karakter Han-nya, sedangkan untuk kelas XI & XII, kalimat disajikan dengan meletakkan karakter Han di atas ejaan HanyuPinyin-nya. Contoh:
● Kelas X Nǐ jiào shénme míngzì? ● Kelas XI/XII
Butir 6 Penyajian ragam latihan
Deskripsi Bentuk latihan harus mencakup unsur fonetik, kosakata, struktur, ejaan HanyuPinyin, karakter Han, budaya (kelaziman berbahasa), dan 4 keterampilan berbahasa yang ditampilkan secara variatif. Contoh: melengkapi kalimat/dialog/narasi dengan kata-kata yang ditampilkan melalui gambar, menghubungkan kata dengan gambar, teka-teki silang, menggambar denah berdasarkan cerita, menyelesaikan
kalimat, menyempurnakan karakter Han, memasangkan karakter Han dengan pinyin-nya, mengisi bagian yang kosong (cloze procedure), bermain peran (role play), dan sebagainya.
Butir 7 Tata letak
Deskripsi Tata letak teks (dialog, narasi) dan kosakata bersifat variatif dan menarik. Misalnya dialog dan monolog dapat diletakkan pada posisi tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan secara variatif dengan cara mengelompokkannya berdasarkan kelas kata yang diletakkan dalam kotak atau balon. Contoh: (a) Pada tema tentang waktu kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1)
diǎn(zhōng) ’jam’, (2) guò ’lebih/lewat’, (3) chà ’kurang’, (4) bàn ’setengah’, (5) (yī) kè ’(se)perempat’; (b) Pada
tema tentang kegiatan sehari-hari kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) qǐchuáng (bangun tidur), (2) xǐzǎo
’mandi’, (3) chīfàn ’makan’, (4) shàngxué ’ke sekolah’, (5) huíjiā ’pulang ke rumah’, (6) shuìjiào ’tidur’.
Butir 8 Keatraktivan gambar
Deskripsi Foto, gambar dalam buku teks didesain semenarik mungkin. Misalnya ilustrasi yang menunjukkan kekhasan Cina, gambar-gambar dalam buku cerita komik Jepang, dan sebagainya.
B. PENDUKUNG PENYAJIAN
Butir 9 Pemakaian istilah
Deskripsi ● “Bahasa Mandarin” dipakai untuk menamakan Bahasa Han ( )/Putonghua ( )/Huayu ( )/Guoyu ( ); “aksara Han”
dipakai untuk menamakan Hanwenzi ( : Han Script ); “karakter Han” dipakai untuk menamakan Hanzi ( ); “ejaan Hanyu Pinyin”
dipakai untuk menamakan HanyuPinyin ( ).
● “Orang Cina/Tionghoa/Tiongkok” dipakai untuk menyebut warganegara RRC/RRT, sedangkan orang Indonesia keturunan Cina tetap disebut orang Indonesia.
● “RRC (Republik Rakyat China)/RRT (Republik Rakyat Tiongkok)” dipakai untuk menyebut ZhōnghuáRénmínGònghéguó ( ).
Butir 10 Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
Deskripsi Kutipan dan ilustrasi yang berasal dari pengarang lain harus disebutkan dengan jelas sumbernya.
Deskripsi Materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan keutuhan makna dan ketertautan antarsubbab. Butir 13 Materi audio
Deskripsi Tersedia ikon audio (gambar kaset, CD, headset, dan lain-lain) yang materinya dapat dituliskan di dalam bab dan/atau diletakkan di bagian akhir buku dalam lampiran tersendiri sesuai kebutuhan.
Butir 14 Penulisan daftar pustaka
Deskripsi Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku teks disusun menurut aturan yang baku, misalnya: ● Penulisan pustaka buku/kamus dimulai dari nama pengarang, tahun, judul buku, kota, penerbit. Judul buku harus dicetak miring.
Contoh: Liu, Xun. (2002). Hànyǔ Zùowéi Dì’èr Yǔyán Jiàoxué Jiǎnlùn . Beijing: Beijing Yuyan Wenhua
Daxue Chubanshe. Sutami, Hermina. (2004). Kamus Dasar Bahasa Mandarin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ● Penulisan pustaka jurnal dimulai dari nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman. Nama jurnal harus dicetak
miring. Contoh: Sulanti, Nita Madona. (2008). ”Tes Diagnostik Adverbia Derajat: Zuì , Gèng , Bǐjiào , Yóuqí , Xiāngdāng ”
dalam JurnalKongres Linguistik Tahunan AtmajayaVI (KOLITA VI). hlm.96-101. ● Penulisan pustaka yang diperoleh dari internet dimulai dari nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat website, tanggal
pengunduhan. Alamat website harus dicetak miring. Contoh: Rahmat Wijaya. (2006). Pengantar Bahasa Mandarin. www.ebook.org/publikasi/209, [23 Juli 2009].
Butir 15 Lampiran
Deskripsi Lampiran minimal terdiri dari:
● Daftar kosakata baru, memuat semua kosakata baru yang muncul di setiap pelajaran. ● Tabel ejaan Hanyu Pinyin, memuat semua bunyi yang terdapat dalam Bahasa Mandarin. ● Tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han.
● Tabel komposisi karakter Han. Contoh: (2 komponen sama besar: kiri kanan), (2 komponen sama besar: atas bawah), (3 komponen tidak sama besar: kiri dan kanan atas bawah).
● Indeks, memuat kata-kata penting yang diikuti nomor halaman pemunculannya, misalnya istilah gramatika, nama negara, nama tempat, dan sebagainya. Contoh: Changcheng 8, 12, 20.
● Glosarium, memuat istilah beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Zhǔyǔ Subyek. ● Teks monolog/dialog yang terdapat dalam media audio (CD, kaset).
C. PENYAJIAN BAHAN PEMBELAJARAN
Butir 16 Memotivasi keingintahuan peserta didik
tema terkait. Misalnya dari tema ”makan di restoran” akan terbangkitkan keingintahuan tentang menu, nama masakan, minuman, jenis daging yang dimasak, cara memasak, dan sebagainya.
Butir 17 Keterlibatan peserta didik
Deskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak peserta didik untuk berpartisipasi), misalnya mengajak peserta didik berlatih dengan data baru. Contoh: mencari informasi yang terkait dengan tema tertentu dalam sumber lain (internet, majalah).
Butir 18 Menghindari SARA dan bias jender
Deskripsi Materi yang disajikan mulai dari teks, contoh kalimat, gambar/foto, dan sebagainya tidak menampilkan hal-hal yang berbau SARA dan bias jender.
II. KELAYAKAN BAHASA
A. KEAKURATAN PENGGUNAAN BAHASA
Butir 19 Keefektivan kalimat Bahasa Indonesia
Deskripsi Kalimat Bahasa Indonesia yang dipakai sederhana dan langsung mewakili pesan yang hendak disampaikan, terutama bahasa yang digunakan dalam penjelasan materi dan instruksi latihan.
Butir 20 Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Deskripsi Bahasa Indonesia yang digunakan dalam instruksi bacaan, penjelasan, dan latihan mengacu pada Bahasa Indonesia Baku. Butir 21 Keefektivan kalimat Bahasa Mandarin
Deskripsi Kalimat Bahasa Mandarin yang dipakai sederhana dan langsung mewakili pesan yang hendak disampaikan, terutama bahasa yang digunakan dalam penjelasan materi dan instruksi latihan.
B. KOMUNIKATIF
Butir 22 Keterbacaan pesan dalam Bahasa Indonesia
Deskripsi Penjelasan atau instruksi yang disampaikan menggunakan Bahasa Indonesia Baku yang lazim dan mudah dipahami. Butir 23 Keterbacaan pesan dalam Bahasa Mandarin
Deskripsi Penjelasan atau instruksi yang disampaikan menggunakan Bahasa Mandarin Baku yang lazim dan mudah dipahami.
C. KESESUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK