DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
I. KELAYAKAN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 1 Konsistensi sistematika penyajian
Deskripsi Memahami bahwa buku teks disajikan secara logis, mencakup bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari kata pengantar, daftar isi, dan pendahuluan. Bagian isi harus memenuhi prinsip pendekatan ilmiah (scientific approach) yang mencakup aktifitas (1) mengamati, (2) mencari tahu, (3) mencoba, (4) menganalisis, (5) mensosialisasikan. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (daftar kosakata, indeks, glosarium, tabel ejaan Hanyu Pinyin, tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han, tabel komposisi karakter Han).
Butir 2 Keruntutan penyajian materi dalam bab
Deskripsi
● Materi disajikan secara runtut mulai dari hal umum ke hal khusus. Tema umum seperti salam, identitas diri, keluarga, kegemaran, aktifitas sehari-hari diajarkan lebih dahulu daripada tema khusus seperti arah, belanja, piknik.
● Pengajaran fonetik, kosakata, dan struktur dimulai dari yang sederhana meningkat ke yang kompleks, misalnya bunyi-bunyi yang terwakili dalam Bahasa Indonesia diajarkan lebih dulu daripada bunyi-bunyi-bunyi-bunyi yang tidak terwakili, Cara yang digunakan dengan kontras, misalnya kontras antara bunyi b [p] dan p [p’], d [t] dan t [t’], g [k] dan k [k’].
Butir 3 Keseimbangan penyajian antarbab
Deskripsi Keseimbangan sajian materi (substansi) antarbab dan antarsubbab yang proporsional.
Butir 4 Sistematika penyajian dalam bab
Butir 5 Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
Deskripsi Untuk kelas X, kalimat disajikan dengan meletakkan ejaan Hanyu Pinyin di bagian atas karakter Han-nya, sedangkan untuk kelas XI & XII, kalimat disajikan dengan meletakkan karakter Han di atas ejaan Hanyu Pinyin-nya. Contoh:
● Kelas X Nǐ jiào shénme míngzì? ● Kelas XI/XII 我 去 买 东西。
你 叫 什么 名字? Wǒ qù mǎi dōngxi.
Butir 6 Penyajian ragam latihan
Deskripsi Bentuk latihan harus mencakup unsur fonetik, kosakata, struktur, ejaan Hanyu Pinyin, karakter Han, budaya (kelaziman berbahasa), dan 4 keterampilan berbahasa yang ditampilkan secara variatif. Contoh: melengkapi kalimat/dialog/narasi dengan kata-kata yang ditampilkan melalui gambar, menghubungkan kata dengan gambar, teka-teki silang, menggambar denah berdasarkan cerita, mengubah dialog menjadi monolog atau sebaliknya, parafrase, soal rumpang (cloze procedure), dan sebagainya.
Butir 7 Tata letak
Deskripsi Tata letak teks (dialog, narasi) dan kosakata bersifat variatif dan menarik. Misalnya dialog dan monolog dapat diletakkan pada posisi tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan secara variatif dengan cara mengelompokkannya berdasarkan kelas kata yang diletakkan dalam kotak atau balon. Contoh: (a) Pada tema tentang waktu kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) diǎn(zhōng) 点 钟 ’jam’, (2) guò 过 ’lebih/lewat’, (3) chà 差 ’kurang’, (4) bàn 半 ’setengah’, (5) (yī) kè 一 刻 ’(se)perempat’; (b) Pada tema tentang kegiatan sehari-hari kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) qǐ chuáng (bangun tidur), (2) xǐ zǎo 洗澡 ’mandi’, (3) chī fàn 吃饭 ’makan’, (4) shàng xué上 学 ’ke sekolah’, (5) huíjiā回家 ’pulang ke rumah’, (6) shuì jiào 睡觉 ’tidur’.
Butir 8 Keatraktifan gambar
B. PENDUKUNG PENYAJIAN Butir 9 Pemakaian istilah
Deskripsi ● Memahami bahwa “Bahasa Mandarin” dipakai untuk menamakan Bahasa Han (汉语)/Putonghua (普通话)/Huayu (华 语)/Guoyu (国语); “aksara Han” dipakai untuk menamakan Hanwenzi (汉文字: Han Script ); “karakter Han” dipakai untuk menamakan Hanzi (汉字); “ejaan Hanyu Pinyin” dipakai untuk menamakan Hanyu Pinyin (汉语拼音).
● Memahami bahwa “orang Tiongkok” dipakai untuk menyebut warganegara RRT, sedangkan anggota komunitas Tionghoa di Indonesia disebut orang Indonesia.
● Memahami bahwa “RRT (Republik Rakyat Tiongkok)” dipakai untuk menyebut Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó (中华人民
共和国).
Butir 10 Ejaan dan aksara
Deskripsi Memahami bahwa ortografi yang diajarkan adalah ejaan Hanyu Pinyin dan aksara Han sederhana dari RRT.
Butir 11 Keutuhan tema
Deskripsi Materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan keutuhan makna dan ketertautan antarsubbab.
Butir 12 Ketersediaan materi audio
Deskripsi Menerapkan pemakaian audio dalam pembelajaran bahasa dengan menggunakan CD.
Butir 13 Daftar Pustaka
Deskripsi Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku teks disusun menurut aturan yang baku,
misalnya:
●Penulisan pustaka buku/kamus dimulai dari nama pengarang, tahun, judul buku, kota, penerbit. Judul buku harus dicetak miring. Contoh:
● Penulisan pustaka jurnal dimulai dari nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman. Nama jurnal harus dicetak miring. Contoh:
Sulanti, Nita Madona. (2008). ”Tes Diagnostik Adverbia Derajat: Zuì最, Gèng更, Bǐjiào比较, Yóuqí尤其, Xiāngdāng相当” dalam Jurnal Kongres Linguistik Tahunan Atmajaya VI (KOLITA VI), 96-101.
● Penulisan pustaka yang diperoleh dari internet dimulai dari nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat website, tanggal pengambilan. Alamat website harus dicetak miring. Contoh:
Rahmat Wijaya. (2006). Pengantar Bahasa Mandarin. www.ebook.org/publikasi/209, [23 Juli 2009]. Butir 14 Lampiran
Deskripsi
Lampiran minimal terdiri dari:
● Daftar kosakata baru, memuat semua kosakata baru yang muncul di setiap pelajaran. ● Tabel ejaan Hanyu Pinyin, memuat semua bunyi yang terdapat dalam Bahasa Mandarin. ● Tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han.
● Tabel komposisi karakter Han. Contoh: 好 (2 komponen sama besar: kiri kanan), 爸 (2 komponen sama besar: atas bawah), 语 (3 komponen tidak sama besar: kiri dan kanan atas bawah).
● Indeks memuat kata-kata penting yang diikuti nomor halaman pemunculannya, misalnya istilah gramatika, nama negara, nama tempat, dan sebagainya. Contoh: Changcheng 8, 12, 20.
● Glosarium memuat istilah beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Zhǔyǔ 语 Subyek. ● Teks monolog/dialog yang terdapat dalam media audio (CD, kaset).
C. PENYAJIAN BAHAN PEMBELAJARAN
Butir 15 Memotivasi keingintahuan peserta didik
Deskripsi
Butir 16 Melibatkan peserta didik
Deskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak peserta didik untuk berpartisipasi), misalnya mengajak peserta didik berlatih dengan data baru. Contoh: mencari informasi yang terkait dengan tema tertentu dalam sumber lain (internet, majalah).
Butir 17 Menghindari SARA, pornografi dan bias jender
Deskripsi Materi yang disajikan mulai dari teks, contoh kalimat, gambar/foto, dan sebagainya tidak menampilkan hal-hal yang berbau SARA, pornografi dan bias jender.
II. KELAYAKAN BAHASA A. KEAKURATAN PENGGUNAAN BAHASA
Butir 18 Keefektifan kalimat Bahasa Indonesia Deskripsi
Kalimat Bahasa Indonesia yang dipakai sederhana dan langsung mewakili pesan yang hendak disampaikan, misalnya bahasa yang digunakan dalam penjelasan materi dan instruksi latihan mengacu kepada Bahasa Indonesia baku.
Butir 19 Keefektifan kalimat Bahasa Mandarin
Deskripsi Kalimat Bahasa Mandarin yang dipakai sederhana dan langsung mewakili pesan yang hendak disampaikan, misalnya bahasa yang digunakan dalam penjelasan materi dan instruksi latihan mengacu kepada Bahasa Mandarin baku.
B. KOMUNIKATIF
Butir 21 Keterbacaan pesan dalam Bahasa Mandarin
Deskripsi Penjelasan atau instruksi yang disampaikan menggunakan Bahasa Mandarin Baku yang lazim dan mudah dipahami.
C. KESESUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Butir 22 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik
Deskripsi Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan suatu konsep harus sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik.
Butir 23 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial dan emosional peserta didik