RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 1
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH
A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun
2011
Kondisi perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2010 dan 2011 mengalami perbaikan seiring dengan meningkatnya kestabilan ekonomi global, nasional dan regional Jawa Tengah. Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta tahun 2010 sebesar 5,94% dan tahun 2011 diperkirakan tumbuh sebesar 6,03% .
Laju inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,65% dan angka inflasi Kota Surakarta tahun 2011 diperkirakan masih dalam range prediksi angka inflasi nasional sebesar 5% ± 1% , dimana per september 2011, angka inflasi Kota Surakarta (m to m) sebesar 3,13% . Karakter inflasi masih didominasi oleh volat ile food’s
inflation.
Nilai ekspor Kota Surakarta tahun 2010 sebesar US$ 50.237.526,31, terj adi kenaikan sebesar 17,40% dari tahun 2009 sebesar US$ 42.790.794,69. Meskipun tahun 2008 terjadi krisis keuangan global, yang dipicu jatuhnya saham property dan sektor keuangan di Amerika Serikat, perkembangan data ekspor atas negara tujuan tahun 2010, mulai menunjukkan recovery, di mana Amerika Serikat masih mendominasi sebagai tujuan ekspor utama Kota Surakarta. Negara tujuan ekspor selain Amerika Serikat sebagai tujuan utama ekspor Kota Surakarta, adalah I tali, Belanda, Jerman, Belgia, Spanyol dan Uni Emirat Arab.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 2 PERKEMBANGAN I NDI KATOR MAKRO EKONOMI
KOTA SURAKARTA
No I ndikator Makro
Realisasi Bertambah / Berkurang
Proyeksi
2008 2009 2010 2011 2012
1 PDRB (Harga berlaku)
7.901.886.060.000 8.880.691.240.000 978.805.180.000 9.941.136.560.000 11.020.163.560 12.181.358.130
2 PDRB (Harga Konst an)
4.549.342.950.000 4.817.877.640.000 268.534.690 5.103.886.240.000 5.411.868.940.000 5.742.409.960.000
3 Tingkat Pert umbuhan Ekonomi/ PDRB Harga berlaku tahun tertent u
5,69 / 7.901.886.060.000
5,90 / 8.880.691.240.000
0,56 5,94 / 9.941.136.560.000
6,03 / 11.020.163.560
6,11 / 12.181.358.130
4 Tingkat Pert umbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertent u
5,69 / 4.549.342.950.000
5,90 / 4.817.877.640.000
0,03 5,94 / 5.103.886.240.000
6,03 / 5.411.868.940.000
6,11 / 5.742.409.960.000
5 Tingkat I nflasi 6,96 2,63 4,33 6,65 - -
6 Produktivit as tenaga kerja yang merupakan rasio antara Nilai Tambah Bruto (NTB) terhadap jumlah t enaga kerja
- - - -
7 Strukt ur PDRB Pendekatan Pengeluaran (Konsumsi Rum ah Tangga, Konsumen Pemerintah, I nvest asi dan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri)
- - - -
8 Besaran I COR (I ncremental
Capital Output Ratio)
- - - -
9 Jumlah Penduduk Miskin
83.400 77.970 5.430 - - -
10 Tingkat Pengangguran
9,57 10,44 1 - - -
11 Disparitas Pendapat an Regional yang dilihat dari perbedaan :
- Pendapatan Perkapit a
8.699.633,70 9.258.881,76 559.248,06 10.221.325,96 10.087.398,16 -
- Kemam puan I nvest asi
- - - -
- Besaran I ndeks Gini (Gini Ratio
I ndex)
- - - -
- Besaran I PM (I ndeks
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 3
Makro / Berkurang
2008 2009 2010 2011 2012
Pengem bangan Manusia)
12 Berbagai m acam besaran ratio dan perbandingan-perbandingan
- Paj ak Daerah terhadap PDRB
46.855.622.021 / 4.549.342.950.000
= 0,01
52.163.818.689 / 4.817.877.640.000
= 0,01
0 61.641.623.410 / 5.103.886.240.000
= 0,012
90.879.228.000 / 5.411.868.940.000
= 0,017
103.841.123.000 / 5.742.409.960.000
= 0,018
- Anggaran pendidikan, kesehatan, penelitian dan sebagainya terhadap PDRB
- - 0 - - -
-
Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah (PAD dan Dana Perimbangan terhadap PDRB)
616.329.914.409 / 4.549.342.950.000
= 0,14
650.296.846.597 / 4.817.877.640.000
= 0,14
0 724.692.865.157,5 / 5.103.886.240.000
= 0,14
801.891.386.000 / 5.411.868.940.00
0 = 0,15
-
- Strukt ur Pembiayaan Pembangunan Daerah
- - 0 - - -
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun
2012
Garis besar kebijakan ekonomi Kota Surakarta tahun 2012, masih diorientasikan pada penguatan sektor UMKM dan daya saing sektor informal (PKL), melalui peningkatan daya saing pasar tradisional sebagai penopang aktivitas perdagangan bagi berjalannya ekonomi kerakyatan. Pengembangan lembaga pra koperasi, sebagai lembaga keuangan non bank, terus didorong pertumbuhannya, melalui pengembangan Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMM), yang diawali dari hibah DBHCHT tahun 2009, melalui program dana abadi RT di 2667 RT.
Target pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sebesar 6,11% , diproyeksi masih disumbang dari sektor tersier, melalui pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran dan jasa serta lembaga keuangan persewaan dan jasa perusahaan. Kontribusi sektor ini tumbuh seiring dengan berhasilnya pencitraan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 4
sektor listrik, gas dan air minum tumbuh seiring dengan pertumbuhan sektor tersier, utamanya dari peningkatan aktivitas pariwisata dan investasi di industri hotel sebagai penunjang aktivitas MI CE. Ancaman terhadap inflasi selama ini masih disumbang dari volatile foods, dari terhambatnya ketersediaan pasokan kebutuhan pangan. Stabilitas harga, yang tercermin dari angka inflasi di Kota Surakarta, relatif masih rendah, dibandingkan dengan besaran inflasi ditingkat propinsi dan nasional.
Peningkatan investasi, meskipun masih didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), pertumbuhan dari investasi skala kecil dan menengah menunjukkan peningkatan dalam 2 tahun terakhir. Sektor ekspor makin bergairah, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi global, utamanya bagi negara tujuan ekspor utama Kota Surakarta, seperti Amerika Serikat, meskipun ancaman terhadap fluktuasi dan ancaman resesi ekonomi global juga perlu untuk diwaspadai, seiring dengan meningkatnya rasio utang negara-negara industri maju, sebagai penggerak ekonomi global.
Dengan optimisnya target pertumbuhan PDRB, diharapkan akan meningkatkan indikator makro pembangunan yang lain, seperti meningkatnya pendapatan per kapita, penurunan jumlah pengangguran terbuka, penurunan jumlah penduduk miskin dan peningkatan kesempatan kerja.
B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
TABEL I I I .2
EVALUASI / CATATAN ATAS PERHI TUNGAN KAPASI TAS KEUANGAN DAERAH RKPD TAHUN 2012
KOTA SURAKARTA
No Uraian Proyeksi RPJMD
Tahun 2012
( 1) ( 2) ( 3)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah 158.630.988.000
Pajak Daerah 93.068.105.000
Retribusi Daerah 49.601.812.000
Hasil pengelolaan keuangan Daerah yang dipisahkan
6.073.404.000
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 5 Tahun 2012
( 1) ( 2) ( 3)
1.2 Dana Perimbangan 666.744.567.000 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan
pajak
62.854.635.000
Dana Alokasi Umum 568.994.332.000 Dana Alokasi Khusus 34.895.600.000 1.3 Lain- lain Pendapatan yang Sah 101.188.941.000
Hibah 0
Dana Darurat 0
Dana Bagi Hasil dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
58.800.132.000
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 18.698.550.000 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah lainnya
23.690.229.000
Total Pendapatan ( a) 926.564.496.000
2 Pencairan Dana Cadangan (b) -
3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 15.000.000.000
Saldo kas neraca daerah -
Dikurangi :
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun yang belum terselesaikan
750.000.000
Kegiatan lanjutan -
Jumlah (c) 14.250.000.000
Jumlah proyeksi penerimaan riil ( a+ b+ c)
956.989.496.000
Sumber : Bappeda Kota Surakarta, 2011.
TABEL I I I .3
PROYEKSI / TARGET PENERI MAAN DAERAH KOTA SURAKARTA
NO Uraian Proyeksi RPJMD tahun 2012
Proyeksi RKPD
tahun 2012 Selisih
( Rp) ( Rp) ( Rp)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah 158.630.988.000 182.758.718.000 (24.127.730.000) Pajak Daerah 93.068.105.000 103.241.123.000 (10.173.018.000) Retribusi Daerah 49.601.812.000 51.491.411.000 (1.889.599.000) Hasil Pengelolaan
keuangan Daerah yang Dipisahkan
6.073.404.000 7.126.281.000 (1.052.877.000)
Lain-lain PAD yang sah 9.887.667.000 20.899.903.000 (11.012.236.000) 1.2. Dana Perimbangan 666.744.567.000 774.601.835.000 ( 107.857.268.000)
Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak
62.854.635.000 63.816.197.000 (961.562.000)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 6 tahun 2012 tahun 2012
( Rp) ( Rp) ( Rp)
1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
101.188.941.000 149.874.462.000 (48.685.521.000)
Hibah dari Pem. Pusat 0 6.294.800.000 (6.294.800.000)
Dana Darurat 0 0 0
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
58.800.132.000 61.150.938.000 (2.350.806.000)
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
18.698.550.000 82.428.724.000 (63.730.174.000)
Bantuan Keuangan dari provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya
23.690.229.000 0 23.690.229.000
Total Pendapatan ( a) 926.564.496.000 1.107.235.015.000 (180.670.519.000) 2 Penerimaan Pembiayaan 16.175.000.000 75.552.550.000 (59.377.550.000)
Pencaiaran Dana Cadangan
- - -
Hasil Penjualan Kek. Daerah yang dipisahkan
- - -
Penerimaan Pinjaman Daerah
- 32.441.000.000 (32.441.000.000)
Pengembalian Utang - - -
Penerimaan Piutang - - -
Jumlah ( b) 16.175.000.000 75.552.550.000 ( 59.377.550.000)
3 Proyeksi Silpa Riil - - -
Saldo Kas neraca daerah - - -
Dikurangi :
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun yang Belum terselesaikan
- - -
Kegiatan lanjutan - - -
Jumlah ( c ) - - -
Jumlah Kapasitas
Keuangan Daerah (a) + ( b)
942.739.496.000 1.182.787.565.000 ( 240.048.069.000)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 7 RATA-RATA PERTUMBUHAN NERACA DAERAH
No Uraian 2008 2009 2010
Rata2 Pertumb ( Rp) ( Rp) ( Rp) ( % )
1 ASET
1.1. ASET LANCAR 94,172,062,813 53,884,182,462 -
1.1.1. Kas 36,353,409,805 19,964,195,040 -
1.1.2. Piutang 1,352,627,669 1,084,832,590 - 1.1.3. Persediaan 56,466,025,339 32,835,154,832 - 1.2. ASET TETAP 2,967,475,726,483 5,666,906,334,755 - 1.2.1. Tanah 1,889,265,053,504 4,481,978,998,740 - 1.2.3. Peralatan dan Mesin 161,826,665,151 184,825,444,011 - 1.2.3. Gedung dan Bangunan 510,409,811,733 577,003,310,190 - 1.2.4. Jalan, I rigasi dan Jaringan 362,687,169,120 380,956,147,295 - 1.2.5. Aset Tet ap Lainnya 11,367,822,087 14,739,330,006 - 1.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 31,919,204,888 27,403,104,513 - 1.3. ASET LAI NNYA 405,908,510,000 405,912,957,000 -
1.3.1. Tagihan Penj ualan Angsuran - - -
1.3.2. Tagihan Tunt utan Ganti Kerugian Daerah
- - -
1.3.3. Kemitraan Dengan Pihak Kedua 71,155,160,000 71,155,160,000 -
1.3.4. Aset Tak Berwujud - - -
1.3.5. Aset lain-lain 334,753,350,000 334,757,797,000 - JUMLAH ASET DAERAH 3,467 ,556 ,299 ,29 6 6,126 ,703 ,474 ,21 7 -
2 KEWAJI BAN 233,846,526 7,575,855 -
2.1. KEWAJI BAN JANGKA PENDEK 233,846,526 7,575,855 2.1.1. Ulang Perhitungan Pihak Ketiga 233,846,526 7,575,855 -
2.1.2. Uang Muka dari Kas Daerah - - -
2.1.3. Pendapat an Diterima Dimuka - - -
3 EKUI TAS DANA 3,429,587,971,796 6,105,646,870,733 - 3.1. EKUI TAS DANA LANCAR 56,203,735,313 32,827,578,977 -
3.1.1. SI LPA 42,091,119,779 19,956,619,185
3.1.2. Cadangan Piutang 7,018,318,246 6,809,950,435 - 3.1.3. Cadangan Persediaan 7,094,297,288 6,061,009,357 - 3.2. EKUI TAS DANA I NVESTASI 3,373,384,236,483 6,072,819,291,756 - 3.2.1. Diinvestasikan Dalam Aset Tet ap 2,967,475,726,483 5,666,906,334,756 - 3.2.2. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 405,908,510,000 405,912,957,000 -
JUMLAH KEWAJI BAN DAN EKUI TAS DANA
3,429 ,821 ,818 ,32 2 6,105 ,654 ,446 ,58 8 -
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 8
Dalam kurun waktu empat tahun pendapatan daerah Kota Surakarta mengalami peningkatan, dari sebanyak 505,971 milyar rupiah pada tahun 2006 menjadi 692,871 milyar rupiah pada tahun 2009. Penerimaan pembiayaan juga mengalami peningkatan dari sebanyak 19,142 milyar rupiah pada tahun 2006 menjadi 179,876 milyar rupiah pada tahun 2008. Namun demikian, pada tahun 2009 jumlah penerimaan pembiayaan daerah mengalami penurunan menjadi 43.101 milyar rupiah. Kondisi ini disebabkan penurunan penerimaan dari SI LPA dan pinjaman daerah. Perkembangan pendapatan dan penerimaan pembiayaan Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL I I I .5
REALI SASI DAN PROYEKSI / TARGET PENDAPATAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 S/ D 2013
No Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun 2009
Realisasi Tahun 2010
Tahun Berjalan 2011
Proyeksi/ Target pada
tahun 2012
Proyeksi/ Target pada tahun 2013 1.1 Pendapatan asli
Daerah
65,90 5,38 3,2 5 6 77,24 0,51 6,4 3 7 11 5.9 7 0.2 33.8 40 18 2.7 5 8.7 18.0 00 11 6,2 2 7,8 09,7 52
1.1.1 Pajak daerah 52,163,818,689 61,641,623,410 53.512.500.000 103.241.123.000 96,413,772,985 1.1.2 Retribusi daerah 5,363,638,946 5,964,656,557 42.690.951.840 51.491.411.000 6,548,441,321 1.1.3 Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan
3,427,336,463 4,984,197,541 3.298.557.000 7.126.281.000 6,136,453,536
1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
4,950,589,158 4,650,038,929 16.468.225.000 20.899.903.000 7,129,141,910
1.2 Dana perimbangan 54 8,3 2 4,5 27,9 15 61 0,7 1 5,8 57,6 16 54 2.9 4 4.3 41.6 73 77 4.6 0 1.8 35.0 00 64 2,7 2 6,6 04,0 00
1.2.1 Dana bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan paj ak
74,088,717,915 82,149,324,216 85.577.014.673 63.816.197.000 62,541,201,000
1.2.2 Dana alokasi umum 435,470,810,000 499,448,133,400 428.248.927.000 681.813.458.000 545,289,803,000 1.2.3 Dana alokasi khusus 38,765,000,000 29,118,400,000 29.118.400.000 28.972.180.000 34,895,600,000 1.3 Lain- lain
pendapat an daerah yang sah
78,64 1,34 1,3 5 5 13 3,8 5 2,1 02,2 14 17 5.3 9 5.2 61.5 78 14 9.8 7 4.4 62.0 00 20 1,7 3 2,1 23,0 00
1.3.1 Hibah - 2,000,000,000 86.800.000.000 6.294.800.000 6,810,000,000
1.3.2 Dana darurat - -
1.3.3 Bagi hasil pajak dan provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya
50,428,876,240 47,953,758,943 46.195.054.578 61.150.938.000 56,150,157,000
1.3.4 Dana penyesuaian dan Otonomi khusus
12,985,725,000 60,150,000,112 19.285178.000 82.428.724.000 118,698,550,000
1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya
15,226,740,115 23,748,343,159 23.115.029.000 - 20,073,416,000
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH
69 2,8 7 1,2 52,5 26 82 1,8 0 8,4 76,2 67 83 4.3 0 9.8 37.0 91 1.1 07.2 35.01 5.00 0 96 0,6 8 6,5 36,7 52
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 9
perimbangan, baik dari APBN maupun APBD Provinsi. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta pada tahun 2010 hanya berkontribusi sebesar 9% saja. Kondisi ini menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2010 ketergantungan pemerintah Kota Surakarta pada dana perimbangan dari pusat dan provinsi masih cukup besar.
Kontribusi masing-masing sumber pendapatan terlihat secara jelas pada gambar berikut:
9%
75% 16%
Pendapatan asli Daerah
Dana perimbangan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
GAMBAR 3.1
GRAFI K KONTRI BUSI SUMBER PENDAPATAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2010
Penerimaan pembiayaan daerah Kota Surakarta sebagian besar berasal dari SI LPA. Pada tahun 2010 kontribusi SI LPA terhadap total penerimaan pembiayaan sebesar 95% , seperti terlihat pada gambar berikut:
Jum lah Realisasi Tahun 2010
95% 1%
4%
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA) Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Penerimaan dari Pihak Ketiga
GAMBAR 3.2
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 10
ditetapkan sebesar 821,808 milyar rupiah. Penerimaan pembiayaan daerah diperkirakan hanya sebanyak 21.045 milyar rupiah. Belanj a daerah pada tahun 2010 ditetapkan sebesar 96.455 milyar rupiah, sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah hanya sebesar 9.771 milyar rupiah. Pada tahun 2011 pendapatan daerah Kota Surakarta diperkirakan mengalami peningkatan menjadi sebesar 954.014 milyar rupiah, sedangkan penerimaan pembiayaan daerah menjadi hanya 74.229 milyar rupiah. Belanj a daerah diperkirakan mengalami penurunan menjadi hanya 8.738 milyar rupiah. Secara rinci pendapatan dan belanja daerah sert a pembiayaan daerah Kota Surakarta tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL I I I .6
RATA-RATA PERTUMBUHAN REALI SASI PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA
No Uraian 2008 2009 2010 Rata
2 Pertumb.
( Rp) ( Rp) ( Rp) ( % )
1 PENDAPATAN 751,269,361,957 692,871,252,526 821,808,476,267 3.63% 1.1. Pendapatan Asli Daerah 102,930,501,970 65,905,383,256 77,240,516,437 -20.75% 1.1.1. Pajak Daerah 46,856,622,021 52,163,818,689 61,641,623,410 12.77% 1.1.2. Retribusi Daerah 39,325,240,832 5,363,638,946 5,964,656,557 -311.55% 1.1.3. Hasil Pengelolaan keuangan
Daerah yang Dipisahkan
4,067,242,953 3,427,336,463 4,984,197,541 6.28%
1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 12,681,396,164 4,950,589,158 4,650,038,929 -81.31% 1.2 Dana Perimbangan 513,400,412,439 548,324,527,915 610,715,857,616 8.29% 1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil
Bukan Pajak
61,481,691,439 74,088,717,915 82,149,324,216 13.41%
1.2.2. Dana Alokasi Umum 420,911,721,000 435,470,810,000 499,448,133,400 8.08% 1.2.3. Dana Alokasi Khusus 31,007,000,000 38,765,000,000 29,118,400,000 -6.56% 1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah
134,938,447,548 78,641,341,355 133,852,102,214 -15.17%
1.3.1. Hibah 38,968,500,000 - 2,000,000,000 - 1.3.2. Dana Darurat - - - - 1.3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah lainnya
47,211,139,965 50,428,876,240 47,953,758,943 0.61%
1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
36,095,637,400 12,985,725,000 60,150,000,112 -49.78%
1.3.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
12,663,170,183 15,226,740,115 23,748,343,159 26.36%
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 11 PERSENTASE SUMBER PENDAPATAN DAERAH
KOTA SURAKARTA
No Uraian
Tahun
2008 2009 2010 ( % ) ( % ) ( % ) 1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah 13,70% 9,51% 9,40% 1.1.1. Pajak Daerah 45,52% 79,15% 79,80% 1.1.2. Retribusi Daerah 38,21% 8,14% 7,72% 1.1.3. Hasil Pengelolaan keuangan Daerah yang dipisahkan 3,95% 5,20% 6,45% 1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 12,32% 7,51% 6,02% 1.2. Dana Perimbangan 68,34% 79,14% 74,31% 1.2.1 Dana Bagi Hasil pajak/ Bagi hasil bukan pajak 11,98% 13,51% 13,45% 1.2.2. Dana Alokasi Umum 81,99% 79,42% 81,78% 1.2.3. Dana Alokasi Khusus 6,04% 7,07% 4,77% 1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 17,96% 11,35% 16,29%
1.3.1 Hibah 28,88% 0,00% 1,49%
1.3.2. Dana Darurat
1.3.3. Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
34,99% 64,13% 35,83%
1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 26,75% 16,51% 44,94% 1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
9,38% 19,36% 17,74%
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
TABEL I I I .8
KI NERJA REALI SASI PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA
No Uraian
Tahun
2008 2009 2010 ( % ) ( % ) ( % )
1 PENDAPATAN 102,55% 86,67% 94,37%
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 12
No Uraian 2008 2009 2010
( % ) ( % ) ( % ) 1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 106,24% 56,34% 94,05%
1.3.1 Hibah 104,00% - 40,00%
1.3.2. Dana Darurat
1.3.3. Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
116,23% 108,09% 89,75%
1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 100,00% 16,67% 100,00%
1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
98,69% 101,55% 100,00%
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
TABEL I I I .9
PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA
No Uraian Proyeksi Tahun 2011
( Rp)
1 PENDAPATAN 834.309.837.091
1.1. Pendapatan Asli Daerah 115.970.233.840
1.1.1. Pajak Daerah 53.512.500.000
1.1.2. Retribusi Daerah 42.690.951.840
1.1.3. Hasil Pengelolaan keuangan Daerah yang dipisahkan 3.298.557.000 1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 16.468.225.000
1.2. Dana Perimbangan 542.944.341.673
1.2.1 Dana Bagi Hasil pajak/ Bagi hasil bukan pajak 85.577.014.673
1.2.2. Dana Alokasi Umum 428.248.927.000
1.2.3. Dana Alokasi Khusus 29.118.400.000 1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 175.395.261.578
1.3.1 Hibah 86.800.000.000
1.3.2. Dana Darurat
1.3.3. Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 46.195.054.578 1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 19.285.178.000 1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 23.115.029.000
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
Target kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan Kota Surakarta pada tahun 2010 hanya sebesar 9% , mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 sebesar 10% . Pada tahun 2011 ditargetkan kontribusi PAD mengalami peningkatan menjadi sebesar 11% .
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 13 9%
75% 16%
Pendapatan asli Daerah
Dana perimbangan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Tahun Berjalan 2011
11%
68% 21%
Pendapatan asli Daerah
Dana
perimbangan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Sumber : Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (2011).
GAMBAR 3.7
GRAFI K KONTRI BUSI SUMBER PENDAPATAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DERAH TAHUN 2010 DAN TAHUN 2011
2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Ada dua sumber pembiayaan yang memegang peranan penting dalam keuangan daerah di Kota Surakarta;
Pertama,
sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta, yang pelaksanaannya ditetapkan melalui peraturan daerah setiap tahunnya.
Kedua,
sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di dalamnya terakomodasi dana tugas pembantuan dan dana pinjaman luar negeri serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah (APBD).
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 14
sedangkan sumber penerimaan daerah yang berasal dari penerimaan sendiri masih terlalu kecil dibandingkan dengan bantuan pusat. Hal ini menunjukkan bahwa, Kota Surakarta selama ini dalam pembiayaan administrasi pemerintahan dan pembangunannya masih sangat tergantung dari pemerintah pusat, terutama untuk belanja pegawai berupa gaji.
Dalam rangka menunjang kesinambungan pembiayaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, Pemerintah Daerah Kota Surakarta berupaya untuk terus menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial pada tahun 2012 yang akan datang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menyikapi kondisi sebagaimana dimaksud di atas, maka akan dimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
1) Semua pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, merupakan jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/ atau dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/ daerah dalam rangka bagi hasil.
2) Target pendapatan yang dianggarkan pada pos pendapatan daerah adalah berdasarkan cash basic, yaitu capaian kinerja pendapatan yang dapat diraih pada tahun 2012 termasuk penerimaan tunggakan dan piutang.
3) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, dengan memperhatikan pemberlakuan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan peraturan perundang – undangan yang masih berlaku.
4) Guna meningkatkan intensifikasi pendapatan daerah perlu lebih dimaksimalkan pelaksanaan perda yang sudah ada serta peningkatan mutu pelayanan kepada para pengguna jasa layanan pemerintah.
5) Semua penerimaan yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi merupakan pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD.
6) Penerimaan dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat dibandingkan target penerimaan tahun anggaran 2011.
7) Komponen PAD disesuaikan dengan ketentuan Undang –
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 15
Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi komponen PAD. Dalam rangka pencapaian target pendapatan daerah Kot a Surakarta tahun 2012, akan dilakukan beberapa upaya sebagai berikut :
1) Mengoptimalkan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah.
2) Melakukan Evaluasi Pendapatan Daerah berdasarkan persentase Anggaran Kas Pendapatan (AKP) secara periodik pada semua SKPD penghasil.
3) Pemetaan terhadap obyek-obyek pendapatan daerah yang dikelola oleh masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta.
4) Melaksanakan kegiatan koordinasi yang optimal dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi atas penerimaan negara yang menjadi hak daerah secara proporsional.
5) Mengoptimalkan perencanaan kegiatan dalam kerangka regulasi sumber CSR/ sumber dana lain yang tidak mengikat.
b. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, maka belanja daerah dibagi menjadi 2 kelompok belanja, yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja
langsung adalah belanja yang secara langsung
mempengaruhi/ dipengaruhi oleh ada tidaknya suatu kegiatan. Belanja langsung terbagi dalam 2 (dua) urusan, yaitu urusan wajib dan urusan pilihan.
TABEL I I I .10
RATA-RATA PERTUMBUHAN REALI SASI BELANJA TI DAK LAGSUNG DAERAH KOTA SURAKARTA
No Uraian 2008 2009 2010
Rata2 Pertumb. ( Rp) ( Rp) ( Rp) ( % ) 1 Belanja Pegawai 368,453,136,387 410.530.875.235 520.436.276.027,60 19,10 2 Belanja Bunga 1,826,532,514 855.515.163 2.326.912.038,00 59,41 3 Belanja Hibah 17,832,100,000 80.073.976.300 59.424.399.322,00 161,63 4 Belanja Bantuan Sosial 36,086,612,160 15.018.307.050 5.816.025.035,00 -59,83 5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintahan Desa 11,940,148,405 9.995.819.400 10.688.841.227,00 -4,68 6 Belanja Tidak Terduga - 823.475.000,00
Jumlah Belanja Tidak Langsung 436,138,529,466 516.474.493.148 599.515.928.649,60 17,25
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 16 REALI SASI DAN PROYEKSI BELANJA DAERAH
TAHUN 2009 S.D TAHUN 2013
No Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun 2009
Realisasi Tahun 2010
Tahun Berjalan 2011
Proyeksi/ Target pada Tahun 2012
Proyeksi/ Target pada Tahun 2013 2.1 Belanja tidak
langsung
2.1.1 Belanja pegawai 410.530.875.235 520.436.276.027,60 577.109.218.000 626.272.639.000 626.875.734.000 2.1.2 Belanja bunga 855.515.163 2.326.912.038 2.600.000.000 3.230.035.000 5.884.128.000
2.1.3 Belanja subsidi 0 0 0 0 0
2.1.4 Belanja hibah 80.073.976.300 59.424.399.322 65.935.497.000 71.562.850.000 59.202.739.000 2.1.5 Belanja bantuan
sosial
15.018.307.050 5.816.025.035 6.686.916.000 500.000.000 7.511.239.000
2.1.6 Belanja bagi hasil 0 0 0 0 0
2.1.7 Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/ Kab/ Kota dan pemerintahan Desa
9.995.819.400 10.688.841.227 6.686.916.000 690.516.000 0
2.1.8 Belanja tidak terduga 0 823.475.000 1.000.000.000 1.750.000.000 1.000.000.000 B JUMLAH BELANJA
TI DAK LANGSUNG
51 6.4 7 4.4 93.1 48 59 9.5 1 5.9 28.6 49,60 65 3.3 3 1.6 31.0 00 70 7.0 0 6..0 40 .0 00 70 0.4 7 3.8 40.0 00
2.2 Belanja langsung
2.2.1 Belanja pegawai 33.416.351.720 27.225.361.619 30.964.696.000 - 30.277.659.000 2.2.2 Belanja barang dan
jasa
115.493.142.632 119.354.711.919,65 138.896.353.000 - 126.215.062.000
2.2.3 Belanja modal 81.881.493.303 79.762.498.284 245.921.993.000 - 105.310.939.000 C JUMLAH BELANJA
LANGSUNG
23 0.7 9 0.9 87.6 55 22 6.3 4 2.5 71.8 22,65 41 5.7 8 3.0 42.0 00 45 0.3 0 5.3 67.0 00 26 1.8 0 3.6 60.0 00
D TOTAL JUMLAH BELANJA
74 7.2 6 5.4 80.8 03 82 5.8 5 8.5 00.4 72,25 1.0 69.1 14.67 3.00 0 1.1 57.3 11.40 7.00 0 96 2.2 7 7.5 00.0 00
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
TABEL I I I .12
PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA & PENGELUARAN PEMBI AYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA
NO Uraian
Proyeksi RPJMD Tahun
2012
Proyeksi RKPD
Tahun 2012 Selisih
( Rp) ( Rp) ( Rp)
A Belanj a Tidak Langsung 674.565.143.000 707.006.040.000 (32.440.897.000) 1. Belanj a Gaji 602.935.674.000 629.272.639.000 (26.336.965.000) 2. Belanj a Penerimaan Anggota dan Pimpinan
DPRD sert a operacional KDH/ WKDH
- - -
3. Belanj a Bunga 7.092.347.000 3.230.035.000 3.862.312.000
4. Belanj a Bagi Hasil - - -
5. Belanj a Bant uan kepada Desa - - -
6. Belanj a Bant uan Part ai Politik - - -
B Pengeluaran Pembiayaan 17.340.136.000 25.476.158.000 (8.136.022.000)
1. Pembentukan Dana Cadangan - - -
2. Pembayaran Pokok Utang 12.965.136.000 19.314.372.000 (6.349.236.000) TOTAL PENGELUARAN WAJI B DAN
MENGI KAT
1.314.898.436.000 1.384.299.244.000 (69.400.808.000)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 17 PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA LANGSUNG:
WAJI B/ MENGI KAT DAN PRI ORI TAS KOTA SURAKARTA
NO Uraian
Proyeksi RPJMD tahun 2012
Proyeksi RKPD tahun
2012
Selisih
Ket
( Rp) ( Rp) ( Rp) 1. Program/ kegiatan yang menampung
belanja honorarium PNS untuk guru dan tenaga medis
- - -
2. Program/ kegiatan yang menampung belanja Beasiswa Pendidikan PNS
- - -
3. Program/ kegiatan yang menampung belanja jasa kantor (Khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)
- - -
4. Program/ kegiatan yang menampung belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya
- - -
5. Program/ kegiatan yang menampung belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
- - -
TOTAL BELANJA LANGSUNG WAJI B DAN MENGI KAT
- - -
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
Secara rinci kebij akan masing-masing komponen belanj a Kota Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Belanja Tidak Langsung
1) Belanj a Pegawaia) Gaji dan tunjangan pegawai dihitung dengan memperhatikan rencana kenaikan gaji PNS dan accres untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga, dan penambahan jumlah pegawai akibat adanya mutasi serta kebutuhan pengangkatan CPNSD formasi tahun 2012.
b) Besaran Tambahan Penghasilan PNS berpedoman pada ketentuan perundangan yang berlaku dan termasuk di dalamnya adalah pemberian tambahan penghasilan bagi guru PNSD dan tunjangan profesi guru PNSD.
c) Pemberian Tambahan Penghasilan PNSD diupayakan
meningkat secara proporsional dengan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 18
pertimbangan objektif lainnya.
d) Tambahan penghasilan bagi guru PNSD/ CPNSD yang belum menerima tunjangan profesi (non sertifikasi) dan tunjangan profesi bagi guru PNSD yang telah bersertifikasi disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat melalui mekanisme APBD. Besaran tambahan penghasilan tersebut adalah :
(1) Tambahan penghasilan bagi guru yang belum menerima tunjangan profesi (non sertifikasi) sebesar Rp.250.000,- per bulan.
(2) Tunjangan profesi bagi guru yang telah bersertifikasi sebesar 1 (satu) kali gaj i pokok setiap bulan.
Pengaturan lebih lanjut atas kedua jenis tambahan penghasilan tersebut berpedoman pada Juknis yang diterbitkan Pemerintah Pusat.
e) Penganggaran belanja gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sert a biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000.
f) Pemberian biaya penunjang operasional kepala daerah dan wakil kepala daerah meningkat seiring dengan Peningkatan Penerimaan PAD Tahun Anggaran Berjalan.
g) Penganggaran belanja Pimpinan dan Anggota DPRD berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 beserta perubahan-perubahannya sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2007 sert a Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007.
h) Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a tidak langsung dipergunakan untuk belanja pegawai. i) Belanj a insentif (upah pungut) pajak daerah dan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 19
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2) Belanj a Bunga
Belanj a bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga hutang daerah yang dihitung atas kewajiban pokok hutang (pricipal outstanding) yang memasuki masa jatuh tempo pembayaran. Anggaran belanja bunga diutamakan untuk pembayaran bunga hutang yang jatuh tempo pada tahun 2012 termasuk tunggakan tahun 2011 beserta biaya administrasi dan denda-dendanya.
3) Belanj a hibah, bantuan sosial, bagi hasil dan bantuan keuangan
a) Pemberian hibah untuk mendukung fungsi
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
dilakukan oleh pemerintah (instansi vertikal, TMMD, KPUD dan Panwaslu), semi pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
b) Penentuan organisasi atau lembaga yang akan diberikan hibah dilakukan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
c) Belanj a bantuan sosial digunakan untuk
menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/ atau barang kepada kelompok/ anggota masyarakat dan partai politik. Sedangkan bantuan kepada partai politik berpedoman pada Peraturan pemerintah Nomor 5 tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24
Tahun 2009 tentang Pedoman Tata cara
Penghitungan Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik, serta Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 20
peningkatan kemampuan keuangan. 4) Belanj a tidak terduga
Belanj a tidak terduga dianggarkan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan atau tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Adapun kriteria tidak biasa sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a) Tanggap darurat dalam rangka pencegahan ganguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat di daerah;
b) Bencana Alam; c) Bencana Sosial.
Belanja Langsung
1) Dalam merancang anggaran kegiatan memperhatikan rencana pola pelaksanaannya, yaitu dengan swakelola atau kontraktual (pengadaan barang/ jasa, kontruksi, konsultansi).
2) Pendistribusian anggaran/ kegiatan dari sat u SKPD ke beberapa SKPD lainnya atau sub unit kerjanya memperhatikan tugas pokok dan fungsi dari setiap SKPD. 3) Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya
dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a langsung dipergunakan untuk belanja pegawai, belanj a barang dan jasa, serta belanja modal.
4) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau diarahkan untuk pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan/ atau pemberantasan barang kena cukai palsu ( cukai ilegal) sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah.
5) Belanj a pegawai
a) Pemberian honorarium bagi pegawai dalam rangka
pelaksanaan program dan kegiatan
mempertimbangkan asas efisiensi, kepatutan dan kewajaran serta pemerataan penerimaan penghasilan yang besarnya berpedoman pada standarisasi satuan harga.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 21
2005 serta memperhat ikan Surat Edaran Walikot a Surakarta Nomor : 817/ 5077 tanggal 28 Desember
2005 perihal Penegasan Kembali Larangan
Pengangkatan Tenaga Honorer dan Sejenisnya, maka pada tahun 2011 tidak ada penambahan pegawai honorer/ THL. Tambahan tenaga kerja dalam rangka mendukung kinerja program dan kegiatannya dilaksanakan secara outsourcing dan dikriteriakan sebagai jasa dari pihak ketiga.
d) Pemberian insentif terhadap Guru Bantu (GB), Guru Tetap Yayasan (GTY) dan Guru Tidak Tetap (GTT) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6) Belanj a Barang dan Jasa
a) Belanj a barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan
dalam melaksanakan program dan kegiatan
pemerintahan/ SKPD dan memperhatikan kebijakan penetapan batas minimal kapitalisasi (Capitalization
Threshold)
b) Pelayanan jasa yang dilaksanakan secara outsourcing dikriteriakan sebagai jasa dari pihak ketiga, dialokasikan belanja barang dan jasa, diantaranya : - Jasa kebersihan/ cleaning service/ petugas sampah. - Jasa keamanan/ Linmas.
- Jasa pengemudi. - Jasa pertukangan. - Jasa keahlian tertentu.
c) Penganggaran belanja modal yang akan diserahkan kepemilikannya kepada pihak ketiga/ masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dialokasikan pada belanja barang dan jasa.
d) Biaya pemeliharaan waj ib dianggarkan sesuai standar pelayanan dan usia pakai sarana dan prasarana yang
dioperasikan atau telah dibangun dapat
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 22
swakelola pengalokasian anggarannya dirinci sesuai kebutuhan belanja, yaitu untuk upah pada kode rekening jasa pertukangan dan untuk material pada
kode rekening bahan/ material. Sedangkan
pemeliharaan yang dilaksanakan secara kontraktual dialokasikan anggarannya pada kode rekening belanja pemeliharaan.
f) Belanj a pemeliharaan yang dialokasikan pada belanja pemeliharaan dapat bersifat standby, dimana dalam penggunaannya harus diawali dengan adanya survey untuk menentukan besaran RAB guna penentuan nilai paket pengadaannya dengan tetap berpedoman pada ketentuan nomor 3 di atas.
g) Belanj a Perjalanan Dinas memperhatikan Surat Edaran Walikota Nomor: 090/ 2.176 tanggal 13 September 2005 perihal Perjalanan Dinas ke Luar Kota, dimana biaya perjalanan dinas direncanakan seefisien mungkin dengan melakukan pengendalian perjalanan dinas. Sedangkan perjalanan dinas dalam rangka studi banding/ kunjungan kerja diatur sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
h) Dalam rangka peningkatan akuntabilitas penggunaan biaya perjalanan dinas, penerapan pengganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip kebutuhan nyata (at cost) akan dilakukan secara bertahap. Perubahan secara bertahap tersebut dilakukan dengan memadukan komponen-komponen yang sudah dapat diperlakukan secara at cost dan yang masih diberikan secara lumpsum/ paket.
i) Tata cara penganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas untuk kegiatan yang mengikutsertakan personil non PNS (seperti staf khusus, murid teladan,
kelompok masyarakat, pengrajin UMKM)
menggunakan belanja perjalanan dinas, dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
7) Belanj a Modal
a) Belanj a modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 23
sebagai berikut :
(1) Masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan; (2) Merupakan objek pemeliharaan;
(3) Jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan batasan Capitalization Threshold.
b) Sesuai ketentuan Pasal 53 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang dianggarkan pada belanja modal adalah sebesar harga beli/ bangunan aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/ pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.
c) Biaya pendukung proses pengadaan barang/ jasa dalam rangka memperoleh aset/ inventaris/ modal dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal dimaksud dan dianggarkan pada kode rekening belanja modal yang bersangkutan.
d) Biaya yang dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal tersebut dianggarkan pada kode rekening belanja modal yang bersangkutan. Biaya yang dapat dikapitalisasi antara lain :
(1) Honor panitia/ pejabat pengadaan, pejabat pembuat komitmen, PPTK, PTK, PPP, direksi lapangan, tim survey, tim teknis, tim administrasi. (2) Biaya ATK, dokumentasi, pengumuman lelang,
penggandaan, makan minum rapat.
(3) Biaya perjalanan dinas dalam rangka proses pengadaan.
(4) Biaya konsultan perencana dan konsultan pengawas.
(5) Biaya pemindahan sementara.
(6) Biaya penghapusan aset. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan gedung/ bangunan/ konstruksi diperlukan adanya biaya penghapusan aset, maka waj ib dialokasikan anggarannya oleh
SKPD yang melaksanakan kegiatan dan
dikapitalisasi dalam nilai belanja modal.
(7) Biaya pengosongan lahan yang akan dibangun gedung/ aset.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 24
Arah kebijakan penerimaan pembiayaan daerah Kota Surakarta, yaitu realisasi SI LPA Tahun 2012 diprediksi sebesar Rp.33,070,519,000 akan disesuaikan penganggarannya dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012 sesuai hasil audit BPK atas perhitungan APBD 2011.
TABEL I I I .14
REALI SASI DAN PROYEKSI PEMBI AYAAN DAERAH TAHUN 2009 S.D TAHUN 2013
No Uraian
Jumlah Realisasi Tahun
2009
Realisasi Tahun 2010
Tahun Berjalan 2011
Proyeksi/ Target pada
tahun 2012
Proyeksi/ Target pada tahun 2013 3.1 Penerimaan
pembiayaan
3.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran t ahun sebelumnya (SI LPA)
42,091,119,779 19,956,619,185 19.352.438.469 38.649.064.000 15.000.000.000
3.1.2 Pencairan dana cadangan
0 0 0 0 0
3.1.3 Hasil penj ualan kekayaan daerah yang dipisahkan
0 0 0 0 0
3.1.4 Penerimaan pinjam an daerah
- - 8.100.000.000 32.441.000.000 0
3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinj aman
288,605,300 262,869,300 0 0 450.000.000
3.1.6 Penerimaan piut ang daerah
0 0 0
3.1.7 Penerimaan dari Pihak Ketiga
721,646,875 825,560,150 3.947.221.862 3.947.221.862 800.000.000
JUMLAH PENERI MAAN PEMBI AYAAN
43,10 1,37 1,95 4 21,04 5,04 8,63 5 59.52 2.22 5.33 1 75.552 .550 .000 16.25 0.00 0.00 0
3.2 Pengeluaran Pembiayaan
3.2.1 Pembentukan dana cadangan
0 0 0 0 0
3.2.2 Penyertaan modal (I nvestasi) daerah
195,000,000 2,000,000,000 3,161,000,000 1.000.000.000 3.000.000.000
3.2.3 Pembayaran pokok utang
3,590,041,509 6,950,332,903 3.097.674.000 19.314.372.000 12.965.136.000
3.2.4 Pemberian pinjam an daerah
678,500,000 401,500,000 662,000,000 662.000.000 625.000.000
3.2.5 Pengem balian Kepada Pihak Ketiga
353,918,409 419,944,163 3.947.221.862 3.947.221.000 750.000.000
JUMLAH PENGELUARAN PEMBI AYAAN
4,817 ,459 ,918 9,771 ,777 ,066 10.86 7.89 5.86 2 25.47 6.15 8.00 0 17.30 0.00 0.00 0
JUMLAH PEMBI AYAAN NETTO
38,283,912,036 11,273,271,569 48.654.329.469 50.076.392.000 -1.050.000.000
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 25 PROYEKSI PENERI MAAN PEMBI AYAAN DAERAH
KOTA SURAKARTA
No Uraian Proyeksi Tahun 2 011
( Rp)
1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 43.959.738.469
1.1. Pelampauan Penerimaan PAD -
1.2. Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan -
1.3. Pelampauan penerimaan lain-lain Pendapat an Daerah yang Sah - 1.4. Sisa Penghem atan Belanj a atau akibat lainnya - 1.5. Kewajiban kepada pihak ketiga sam pai dengan akhir tahun belum t erselesaikan -
1.6. Kegiatan lanj ut an -
2 Pencairan Dana Cadangan -
2.1. Pencairan Dana Cadangan -
3 Hasil Penj ualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan - 3.1. Hasil penj ualan perusahaan milik daerah/ BUMD - 3.2. Hasil penj ualan aset milik pemerintah daerah yang dikerj asam akan dengan pihak
ketiga
-
4 Penerimaan Pinjam an Daerah 8.100.000.000
4.1. Penerimaan Pinjam an Daerah dari Pemerint ah - 4.2. Penerimaan Pinjam an Daerah dari pemerintah daerah lain - 4.3. Penerimaan Pinjam an Daerah dari lembaga keuangan bank - 4.4. Penerimaan Pinjam an Daerah dari lembaga keuangan bukan bank - 4.5 Penerimaan hasil penerbitan obligasi daerah -
5 Penerimaan kembali pem berian pinj aman -
5.1. Penerimaan kembali penerim aan pinj aman -
6 Penerimaan Piut ang Daerah -
6.1. Penerimaan piut ang daerah dari pendapatan daerah - 6.2. Penerimaan piut ang daerah dari pem erint ah - 6.3. Penerimaan piut ang daerah dari pem erint ah daerah lain - 6.4. Penerimaan piut ang daerah dari lem baga keuangan bank - 6.5. Penerimaan piut ang daerah dari lem baga keuangan bukan bank -
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
Secara rinci kebij akan pembiayaan Kota Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut:
1) Penerimaan Pembiayaan
a) Penerimaan dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (SI LPA) dihitung hanya menampung sisa anggaran dari kegiatan yang tidak dapat terserap kegiatannya.
b) Penerimaan pinjaman daerah untuk mendanai tahapan pembangunan RSUD pada tahun 2012.
2) Pengeluaran Pembiayaan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 1
PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
KOTA SURAKARTA
Prioritas Pembangunan Daerah yaitu tema atau agenda pembangunan pemerintah daerah tahunan yang menjadi benang merah/ tonggak capaian antara (milestones) menuju sasaran 5 (lima) tahunan dalam RPJMD melalui rencana program pembangunan daerah tahunan. Suatu prioritas pembangunan merupakan jawaban atas sasaran pembangunan daerah dalam suatu pernyataan yang mengandung komponen program prioritas atau gabungan program prioritas.
Suatu prioritas pembangunan daerah pada dasarnya (berisi) program-program unggulan SKPD (terpilih) yang paling tinggi relasinya (leading indicators) bagi tercapainya target sasaran pembangunan daerah tahun rencana. Dalam menentukan prioritas pembangunan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi permasalahan pembangunan daerah yang bersifat internal maupun eksternal. Setelah diketahui faktor penyebab atau pemicu secara internal maupun eksternal kemudian dapat disusun prioritas dan sasaran pembangunan beserta program prioritas.
Dengan demikian, suatu program pembangunan daerah merupakan program atau sekumpulan program unggulan kepala daerah yang berhubungan dengan janji politik kepala daerah pada saat pilkada dan hasil perumusan teknokratis terkait.
Tidak semua program prioritas dapat menjadi prioritas pembangunan daerah, menyangkut keterbatasan anggaran dan identifikasi masalah. Suatu prioritas pembangunan dimasa lalu yang telah berhasil dicapai, tidak lagi diprioritaskan dimasa berikutnya, walau tetap harus dijaga kesinambungannya (performance maintenance).
Suatu prioritas pembangunan daerah juga dapat dikategorikan sebagai operasionalisasi dari tujuan strategik daerah mengingat urgensi daya ungkit pada kesejahteraan dan cakupan pembangunannya. Sebagai suatu strategic, pengelolaan kinerja menjadi faktor utama bagi kepemimpinan daerah.
Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 2
nasional, sepert i terhadap MDGs, Standar Pelayanan Minimal, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja.
2. Korelasinya terhadap pencapaian visi dan misi Kepala Daerah yang dituangkan dalam RPJMD,
3. Korelasinya terhadap pengembangan sektor/ bidang yang terkait keunggulan kompetitif daerah.
4. Korelasinya terhadap isu strategis daerah.
A. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Berdasar pada tujuan pembangunan tahun kedua dalam dokumen RPJP Daerah Kota Surakarta, tujuan yang akan dicapai dalam dokumen RPJM Daerah Tahun 2010 – 2015 yang pada dasarnya merupakan penjabaran dari setiap misi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015, tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005-2025 adalah
Surakarta Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejahtera
. Untuk melaksanakan Visi – Misi Walikota – Wakil Walikota terpilih Tahun 2010 – 2015, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah Kota Surakarta selama 5 ( lima) tahun (2010 – 2015) dengan uraian sebagai berikut:TABEL I V.1
HUBUNGAN MI SI DAN TUJUAN/ SASARAN PEMBANGUNAN
NO VI SI / MI SI TUJUAN SASARAN
Misi :
2. 1. Mengembangkan dan meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan sektor riil, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dengan fasilitasi kredit, menuntaskan penataan PKL, melanjutkan program revitalisasi pasar
tradisional, meningkatkan kemampuan manajemen pedagang pasar serta
1. Mengembangkan sektor riil pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) untuk semua sektor usaha.
a. Meningkatnya kemandirian Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKMK).
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 3 mempromosikan
keberadaan pasar dan pedagang.
2. Mengembangkan lembaga pembiayaan Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMM).
a. Terbentuknya BUMM di 51 kelurahan.
b. Pengelolaan dan Pembinaan BUMM di 51 kelurahan.
c. Semakin meningkatnya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui fasilitasi pendirian, pelatihan
keterampilan dan bantuan pembiayaan/ modal. 3. Menata Pedagang Kaki
Lima (PKL)
a. Semakin tertatanya atau adanya revitalisasi ruang publik kota.
b. Memberdayakan PKL sebagai potensi ekonomi kerakyatan.
4. Merevitalisasi pasar tradisional.
a. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar
tradisional.
b. Semakin meningkatnya manajemen pengelolaan pasar tradisional. c. Semakin meningkatnya
manajemen atau tata kelola dari para pelaku atau pedagang pasar tradisional.
d. Semakin meningkatnya keamanan dan ketertiban pasar tradisional.
5. Menyelenggarakan promosi pedagang dan pasar tradisional.
a. Semakin berkembangnya jejaring pasar tradisional. b. Terbentuknya kerjasama
antara retail dan pedagang pasar tradisional.
c. Meningkatnya intensitas promosi baik kualitas dan kuantitas.
6. Semakin
berkembangnya potensi ekonomi mikro
masyarakat.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 4 2. Pengembangan budi
pekerti, tata krama dan tata nilai budaya Jawa melalui ranah pendidikan, keteladanan,
penyelengaraan
event-event dan
program-program pendukung lainnya.
1. Mengembangkan budi pekerti, tata krama, dan perilaku berlandaskan filosofi pengajaran tata nilai Budaya Jawa melalui pendidikan formal, informal dan nonformal.
a. Semakin berkembangnya tata nilai Budaya Jawa yang melandasi budi pekerti, tata krama, dan perilaku melalui pendidikan formal, informal dan nonformal.
2. Mengembangkan budi pekerti dan tata krama berlandaskan filosofi pengajaran tata nilai Budaya Jawa melalui keteladanan perilaku pejabat dan masyarakat pada umumnya.
a. Berkembangnya budi pekerti, tata krama dan perilaku berlandaskan filosofi pengajaran tata nilai Budaya Jawa dalam tata kehidupan masyarakat Kota Surakarta pada umumnya. b. Berkembangnya model
perumusan kebijakan Pemerintah Kota dan cara implementasi kebijakan berlandaskan filosofi pengajaran tata nilai Budaya Jawa dalam perilaku pejabat publik di kota Surakarta.
3. Melestarikan dan mengembangkan pengenalan karakter Budaya Jawa dalam adat dan seni budaya di masyarakat mulai dari kelurahan.
a. Meningkatnya pemahaman, pengenalan dan kecintaan pada adat dan seni Budaya Jawa di masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya, dimulai dari kelurahan. 4. Mengembangkan dan
melestarikan penggunaan Bahasa Jawa dalam
komunikasi secara intensif.
a. Berkembangnya pemakaian Bahasa Jawa dalam
komunikasi secara intensif di kalangan pejabat, masyarakat, dan generasi muda pada khususnya. 5. Mengembangkan
produk Budaya Jawa sebagai daya tarik wisata kota.
a. Meningkatnya popularitas ” wisata kota” , yaitu kehidupan masyarakat yang merefleksikan tata nilai Budaya Jawa di tingkat nasional dan internasional sebagai daya tarik wisata Kota
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 5 3. Memperkuat karakter
kota dengan aksentuasi Jawa dan melestarikan aset-aset budaya, baik yang tangible (bendawi) maupun intangible (tak bendawi).
1. Memperkuat karakter kota dengan
Aksentuasi Jawa.
a. Tertatanya wajah kota dengan aksentuasi Budaya Solo dan ramah lingkungan menuju terwujudnya
eco-cultural city (kota budaya
ramah lingkungan). b. Masyarakat luas lebih
mengenal aksen jawa di tempat-tempat publik. 2. Melestarikan aset-aset
budaya.
a. Revitalisasi dan konservasi aset-aset budaya.
3. Menjaga dan
melestarkan situs-situs Kebudayaan Jawa.
a. Konservasi situs-situs kebudayaan/ tertatanya kawasan-kawasan yang mempunyai nilai budaya dan sejarah.
4. Merumuskan peraturan perundang-undangan sebagai landasan hukum dalam
melestarikan budaya.
a. Tersusunnya produk-produk hukum atau peraturan perundangan yang aspiratif.
4. Meningkatkan pelayanan dan perluasan akses masyarakat di bidang pendidikan, antara lain dengan program sekolah gratis, sekolah plus, bantuan pendidikan masyarakat,
pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
a. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan yang inklusif, berkualitas dan berkeadilan dalam pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah, maupun pendidikan non formal.
b. Terwujudnya fasilitas pendidikan dan penyelenggaran pendidikan yang ramah anak.
2. Memperluas akses masyarakat di bidang pendidikan dan berkeadilan gender.
a. Meningkatnya kesempatan memperoleh pendidikan, terutama bagi kelompok miskin.
b. Meningkatnya akses masyarakat untuk menambah pengetahuan dan pengembangan minat baca melalui pelayanan perpustakaan umum c. Meningkatnya akses
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 6
kepemudaan dan olah raga d. Meningkatnya akses
perempuan untuk mendapatkan pendidikan non formal untuk
kecakapan hidup (life skill) e. Meningkatnya akses
pendidikan untuk anak usia dini
f. Terjaminnya hak anak untuk mendapatkan pendidikan.
3. Meningkatkan
partisipasi pihak swasta (Corporate Social
Responsibility/ CSR)
dalam pendanaan pendidikan, terutama untuk pendidikan warga miskin.
a. Meningkatnya partisipasi swasta dalam pendanaan pendidikan masyarakat miskin.
b. Meningkatnya kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha untuk
pengembangan pendidikan Kota Surakarta.
5. Meningkatkan pelayanan dan perluasan akses masyarakat di bidang kesehatan, di antaranya melalui program
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS), meningkatkan kualitas kesehatan bersertifikasi I SO, makin memberdayakan
Posyandu Balita dan Lansia, perbaikan gizi masyarakat serta menekan angka kematian ibu dan bayi.
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang tinggi, terutama
masyarakat miskin.
a. Semakin meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Semakin meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan. b. Semakin meningkatnya
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan.
c. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang ramah anak.
2. Meningkatkan manajemen sistem informasi pelayanan kesehatan.
a. Terbangunnya sistem dan jejaring informasi
kesehatan yang akurat dan cepat berbasis kelurahan. 3. Meningkatkan fasilitasi
kerjasama dengan Dunia Usaha (CSR) dalam bidang kesehatan.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 7 6. Meningkatkan akses ke
lapangan kerja dengan titik berat pada
menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru melalui pelatihan, bantuan permodalan dan membangun jejaring pemasaran produk.
1. Meningkatkan
lapangan kerja melalui perbaikan sistem informasi dan penyederhanaan prosedur.
a. Terkelolanya sistem informasi untuk data sasaran program bagi para wirausahawan baru. b. Terselenggaranya
pelayanan pendaftaran pelatihan melalui Sistem Pelayanan Pendaftaran secara on line.
2. Memperluas jejaring pemasaran produk.
a. Tersedianya data dan informasi klaster industri di 51 kelurahan.
b. Tersedianya data dan informasi produk unggulan wilayah.
3. Mengembangkan inkubator bisnis.
a. Terciptanya wirausahawan baru.
b. Tersedianya fasilitas permodalan bagi wirausahawan baru.
c. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi melalui
Pengembangan Ekonomi Kreatif (PEK).
d. Meningkatnya unsur-unsur pendukung Sistem I novasi Daerah (SI D).
e. Pemanfaatan teknologi dalam peningkatan produktivitas dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).
4. Meningkatkan
kesempatan kerja bagi masyarakat.
a. Meningkatnya upaya-upaya dalam perluasan kesempatan kerja, meningkatnya kualitas SDM, serta meningkatnya upaya pengembangan kesempatan kerja. 7. Membuka lapangan kerja
baru dengan menciptakan iklim
1. Meningkatkan investasi melalui perbaikan sistem informasi dan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 8 investasi yang makin
kondusif (Kota Ramah I nvestasi) dan suasana kota yang aman dan damai.
penyederhanaan prosedur.
b. Semakin dipermudahnya dalam sistem pembayaran retribusi.
2. Menciptakan iklim investasi yang kondusif.
a. Adanya advokasi dalam kebijakan investasi. b. Adanya kepastian hukum
dalam pelayanan investasi. c. Meningkatnya pelayanan
perijinan investasi. d. Tersedianya peta potensi
investasi Kota Surakarta. e. Semakin bermanfaatnya
data potensi investasi. f. Terciptanya kondusifitas
keamanan investasi. g. Tersedianya sistem
layanan informasi ketenagakerjaan.
3. Meningkatkan iklim yang kondusif, aman dan damai.
a. Semakin meningkatnya keamanan dan ketertiban serta kenyamanan lingkungan. 8. Meningkatkan sarana dan
prasarana kota antara lain jalan dan jembatan, transportasi, air bersih, sanitasi dan drainase, penuntasan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penertiban hunian tak berizin,
pengembangan ruang terbuka hijau dan
pengelolaan persampahan
1. Meningkatkan daya dukung sarana-prasarana kota.
a. Kebutuhan masyarakat atas sanitasi dan drainase terpenuhi.
b. Kebutuhan masyarakat akan ruang publik terpenuhi.
c. Persampahan kota tertangani.
d. Semakin meningkatnya kapasitas dan kapabilitas dalam penanganan dan pengendalian banjir. e. Terjadinya percepatan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 9 dan prasarana perkotaan yang mendukung
akselerasi pembangun di Kota Surakarta Bagian Utara sebagai Kawasan Strategis.
f. Penyediaan ruang publik bagi pejalan kaki.
g. Penyediaan data informasi sarana prasarana kota. 2. Meningkatkan akses
untuk skala regional, nasional maupun internasional.
a. Kebutuhan transportasi masyarakat terpenuhi, termasuk akses untuk skala regional, nasional, maupun internasional. 3. Menetapkan tata guna
lahan yang sesuai daya dukung dan daya tampung.
a. Meningkatnya tertib hukum masyarakat atas tempat tinggal, khususnya dalam pengamanan dan
penertiban tanah negara.
4. Menangani isu-isu perubahan iklim.
a. Menurunkan tingkat pencemaran lingkungan. b. Pengendalian dampak
perubahan iklim. 5. Menuntaskan
pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
a. Kebutuhan masyarakat menempati Rumah Layak Huni terpenuhi.
b. Penataan Prasarana Sarana Utilitas (PSU) Rumah Layak Huni permukiman kumuh. c. Terciptanya perencanaan
yang sinergis dan komprehensif dalam Pembangunan Perumahan Daerah (PPD).
9. Pengembangan brand
image kota dengan
melakukan penataan kawasan wisata, budaya dan perdagangan serta meningkatkan
event-event bertaraf nasional
dan internasional
1. Meningkatkan pencitraan dan daya tarik kota.
a. Kota Surakarta dikenal luas tingkat nasional dan international sehingga mendorong capital inflow yang mampu
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). b. Sentra-sentra industri
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 10 semakin dikenal luas oleh masyarakat, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional. 2. Meningkatkan
event-event bertaraf nasional
dan internasional.
a. Produk-produk dan
kegiatan pariwisata di Kota Surakarta semakin
terinformasikan kepada masyarakat di tingkat nasional maupun internasional melalui jaringan telekomunikasi dan informasi.
b. Kunjungan wisatawan domestik dan
mancanegara semakin banyak disertai dengan masa tinggal di Kota Surakarta yang semakin lama.
c. Event-event budaya serta
aset-aset kekayaan budaya semakin terorganisir dengan baik sehingga mampu menarik
wisatawan domestik dan mancanegara.
Sumber : Bappeda Kota Surakarta, 2010 dalam RPJ daerah Kota Surakarta Tahun 2010-2015.
Tema pembangunan merupakan payung utama atau koridor pembangunan yang menjadi acuan dalam pencapaian tujuan pembangunan pada masing-masing tahapan pembangunan dalam RPJM Daerah Kota Surakarta selama 5 (lima) tahun pelaksanaannya, yaitu dari tahun 2010 – 2015. RKPD Kota Surakarta Tahun 2012 merupakan penjabaran dari pelaksanaan RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015 Tahun ke 2, yaitu tahun perencanaan 2011 untuk dilaksanakan di tahun 2012.
B. Prioritas dan Pembangunan
RKP 2012 merupakan Tahun ke – 3 RPJMN Tahun 2010 – 2014, Tema Pembangunan Nasional Tahun 2012 :
“Percepatan dan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 11
titik berat, sebagai berikut :
1. Percepatan dan perluasan Pertumbuhan Ekonomi :
Mendorong pertumbuhan di daerah melalui KORI DOR EKONOMI
Membangun infrastruktur untuk mewujudkan GLOBALLY CONNECTED dan DOMESTI CALLY I NTEGRATED
Percepatan pembangunan Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur2. I nklusif dan berkeadilan :
Partisipasi Luas (stakeholders) -> swasta
Affirmative Action (4 klast er penanggulangan kemiskinan + peningkatan kesempatan kerja).RKP 2012 memprioritaskan pada empat klaster program, yaitu (1) program bantuan sosial berbasis keluarga, (2) program pemberdayaan masyarakat, (3) program pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta (4) program pro rakyat.
Prioritas Pembangunan Nasional sebagaimana dituangkan di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah sebagai berikut:
1. Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Prioritas 2 : Pendidikan
3. Prioritas 3 : Kesehatan
4. Prioritas 4 : Penanggulangan kemiskinan 5. Prioritas 5 : Ketahanan Pangan
6. Prioritas 6 : I nfrastruktur
7. Prioritas 7 : I klim I nvestasi dan I klim Usaha 8. Prioritas 8 : Energi
9. Prioritas 9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10. Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan
Pasca-Konflik
11. Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan I novasi Teknologi 12. Prioritas 12 : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
13. Prioritas 13 : Bidang Perekonomian
14. Prioritas 14 : Bidang Kesej ahteraan Rakyat