BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini dunia bisnis dan industri sudah semakin berkembang, terbukti dengan banyaknya bermunculan bisnis dengan mengedepankan inovasi baik terhadap produknya ataupun terhadap strategi pemasaran produknya.Perusahan
menerapkan seluruh inovasi produk dan strategi pemasaran dimaksudkan untuk pencapaian tujuan usaha dan untuk menciptakan eksistensi dari perusahaan
tersebut.Dari segi bisnis untuk menghadapi persaingan, para pelaku bisnis harus terus dituntut menemukan dan membutuhkan strategi yang tepat, untuk mengantisipasi, mempertahankan usahanya dan dapat unggul dalam persaingan
dengan usaha lainnya. Dimasa ini dunia bisnis dan industri tidak hanya dihuni oleh sekumpulan perusahaan besar yang memiliki modal yang besar untuk
menguasai pasar tetapi juga mulai banyak bermunculan usaha – usaha kecil dengan modal yang kecil pula. Usaha – usaha kecil ini bermunculan diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain : ketidakmampuan perusahaan besar memenuhi
keinginan pasar secara menyeluruh, keinginan dari pasar yang semakin berkembang, terbukanya kesempatan dengan banyaknya bank – bank yang
memberi pinjaman untuk mendirikan usaha kecil, ketidak tersediannya lapangan kerja yang luas.
Usaha kecil sesuai dengan Undang – Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atapun usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima pulu juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Kedua, menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri
rumah tangga. BPS mengklasifikasi industri berdasarkan jumblah tenaga pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan pekerja
20 – 99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS, 1999 :250).
Masyarakat-pun dewasa ini semakin berkembang terbukti dengan banyaknya permintaan masyarakat terhadap jenis – jenis produk ataupun layanan. Oleh sebab itu usaha – usaha yang adapun harus memperhatikan
keinginan dari masyarakat tersebut seperti : keinginan dari masyarakat akan produk yang inovatif, pelayanan yang sigap dan sesuai dengan keingginan
masyarakat. Setelah mengetahui keingginan dari masyarakat tersebut maka usaha harus memenuhi keinginan dari masyarakat karena maka akan berdampak terhadap peningkatan laba usaha dan mempertahankan posisi usaha dalam
persaingan usaha kuliner.
Usaha kuliner saat ini menjadi lini usaha yang paling dimininati dewasa
dengan kuliner mulai dari usaha pinggir jalan sampai usaha restoran
mewah.Usaha kuliner adalah satu satu usaha yang menjanjikan yang dikarenakan keuntungan yang diperoleh cukup cepat dan pengelolaan usaha
yang mudah.Hampir diseluruh daerah terdapat usaha kuliner baik yang sifatnya adalah usaha kuliner yang menjual makanan – makanan khas dari daerah masing – masing sampai ke usaha kuliner yang menjual makanan – makanan
internasional. Kualitas produk dan pelayanan bagi usaha kuliner sangatlah penting karena dengan memperhatikan hal tersebut dan selalu memperbaikinya
maka akan membantu usaha tersebut untuk berkembang dan bertahan pada persaingan usaha kuliner. Peningkatan jumlah pelaku bisnis kuliner tentunya menimbulkan persaingan tersendiri, mulai dari penentuan lokasi usaha yang
dekat dengan pasar, penentuan kualitas produk dan bahan baku, karakteristik produk, strategi pemasaran, pelayanan, yang tujuannya menarik konsumen.
Mdn - Crispy 22 merupakan usaha rumahan yang bergerak dibagian kuliner yang menjual berbagai jenis olahan bawang merah goreng seperti: bawang goreng original, bawang goreng pedas, bawang goreng teri medan, dan
abon udang. Bawang goreng terbuat dari bahan baku berupa bawang merah segar yang diperoleh dari dataran tinggi Samosir, Sumatera Utara. Bawang
merah Samosir terkenal dengan aroma dan cita rasanya yang khas. Bumbu yang digunakan untuk mengolah produk bawang goreng berasal dari bahan – bahan segar pilihan yang diproses secara tradisional dengan tetap memperhatikan
kebersihan dan kesehatan. Usaha ini didirikan sejak tahun 2008 yang didirikan oleh Bapak Koad Komadi yang bertempat di Jalan Anugrah VII No.11 Komplek
Sumatera Utara. Adapun alasan peneliti memilih Mdn – Crispy 22 sebagai lokasi
penelitian adalah karena berdasarkan pra penelitian dan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti selama tujuh hari, peneliti menemukan kelemahan
dalam usaha Mdn- Crispy 22 adalah sebagai berikut: promosi yang masih kurang dan pemposisian produk di pasar.
Pengertian Positioning menurut Ries & Trout (2002:3) :
“Positioning is the first body of thought to come to grips with the problems
of communicating in a overcommunicated society”
PositioningmerupakansesuatuyangAndalakukanterhadappikiran calonkonsumen,yaknimenempatkanprodukitupadapikirancalonkonsumen
melaluikomunikasi. Atas dasar pengertian tersebut dan masalah yang ditemukan oleh
peniliti dalam pra penelitian maka diperlukan penetapan langkah – langkah pelaksanaan positioning untuk pencapaian tujuan usaha yaitu : mengenalkan produk ke calon
konsumen, menempatkan produk di pikiran konsumen yang nantinya akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk sehingga dapat menunjang kemajuan usaha dan eksistensi usaha.
Adapun peneliti memilih peneliti terdahulu yang menjadi referensi penelitian ini adalah sebagai berikut : Tucunan,Devi Pratya Ariani dari Universitas Brawijaya
Malang pada tahun 2010 dengan judul penelitian : Pengaruh Positioning Product Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Air Minum Dalam Kemaasan Merek Aqua Di Desa Randuagung Gresik.Mengemukakan bahwa
dalam kemasan merek aqua secara simultan. Variabelproduct positioningyaitu :
atribut, manfaat, dan harga mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk air minum dalam kemasan merek
aqua di Desa Randuagung Gresik. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk air minum dalam kemasan merek aqua di Desa Randuagung Gresik adalah variabel atribut.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melihat positioning dan analisis positioning pada usaha Mdn- Cprispy 22. Oleh karena ini maka peneliti
menentukan judul penelitian sebagai berikut :“ Pelaksanann Langkah – Langkah Positioning Produk Bawang Goreng Inovatif Pada Mdn-Crispy 22 Jalan Anugrah VII Kompleks Cemara Abadi, Keluraham Sampali, Kabupatem Deli Serdang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telat di uruikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “bagaimana pelaksanaan langkah – langkah Positioning Produk Bawang Goreng Inovatif Pada Mdn-Crispy 22
Jalan Anugrah VII Kompleks Cemara Abadi, Keluraham Sampali, Kabupatem Deli Serdang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan oleh peneliti, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
Mdn-Crispy 22 Jalan Anugrah VII Kompleks Cemara Abadi, Keluraham
Sampali, Kabupatem Deli Serdang.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik sehingga dapat membantu untuk kedepannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pemasaran khususnya positioning produk.
2. Bagi pemilik usaha untuk menjadi sumber informasi kepada pemilik usaha dalam melakukan positioning produk.
3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis untuk menjadi bahan