• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Gerak Sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Gerak Sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Usaha Kecil Menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Gerak Sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut permintaan pasar, hal ini dapat dilihat dari UKM sendiri cukup terdiversifikasi dan memberikan konstribusi penting dalam ekspor dan perdagangan. Peranan UKM di Indonesia juga telah menciptakan lapangan pekerjaan yang jauh lebih cepat di sektor usaha lainnya.

Pengertian UKM di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan pengklasifikasian menurut berbagai instansi pemerintah. Menurut Departemen Perindustrian, Usaha Kecil Menengah (UKM) didefenisikan sebagai Perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp 600 juta (diluar area perumahan dan perkebunan). Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), defenisi UKM lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap yang menggunakan skala kecil kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang. diperkirakan UKM akan tumbuh lebih cepat setelah krisis ekonomi, tetapi seringkali Usaha Kecil Menengah (UKM) mengalami pasang surut dan tak sedikit yang mengalami hambatan dan akhirnya sulit untuk berkembang. permasalahan yang paling sering timbul dalam pengembangan Usaha Kecil

(2)

Menengah (UKM) adalah berhubungan dengan karakteristik yang dimiliki oleh usaha kecil ini sendiri. (Lupioyadi, 2007: 5)

Sumber penghidupan masyarakat Indonesia sebagian besar amat bergantung pada sektor UKM. Kebanyakan usaha kecil terkonsentrasi pada sektor perdagangan, pangan, olahan pangan, tekstil, garmen dan olahan kayu, tetapi kini seiring dengan adanya perkembangan pada dunia Teknologi Informasi (TI), yang sangat besar peranannya dalam aktivitas kehidupan masyarakat global.

Prospek bisnis telekomunikasi di Indonesia sangat besar. Itu karena pengukuran sambungan telekomunikasi nasional dan regional di Indonesia mencapai 5% dan akan terus meningkat secara signifikan jumlah pelanggan telepon selule pada tahun 2008 diperkirakan mencapai 90 juta orang angka ini meningkat sekitar 12% di banding jumlah pelanggan di tahun 2007.

Banyaknya pilihan usaha yang dapat di masuki oleh UKM, salah satunya adalah menjual pulsa. Teknologi komunikasi seluler yang semakin canggih, pertumbuhan jumlah pelanggan dari berbagai produk operator seluler yang semakin meningkat menggambarkan semakin tingginya permintaan pasar dan Harga handphone yang semakin murah tentunya hal ini menduku ng bisnis ponsel, kartu perdana, dan pulsa isi ulang serta reperasi ponsel, situasi ini menciptakan peluang usaha yang begitu besar pada saat sekarang ini. Hal ini berimbas terhadap bisnis penjualan pulsa. sebagian besar masyarakat memanfaatkan peluang ini dengan menjual pulsa secara eceran, sebagian lagi menjalankan usaha ini sebagai usaha sampingan. bisnis pulsa dijalankan di tempat penjualan atau kios maupun tanpa kios, apapun pilihan bagi UKM, keuntungan yang diraih dari bisnis ini bisa mencapai ratusan ribu perhari selain itu pelajar atau mahasiswa pun bisa menjadi pebisnis pulsa. adapun faktor yang mendorong para wiraswasta memulai usaha kecil usaha kecil

(3)

pada penjualaan pulsa adalah masih berkembangnya industri telekomunikasi, penggunaan telepon seluler dapat digunakan oleh berbagai kalangan, Harga perangkat komunikasi dan pulsa semakin terjangkau, Tidak membutuhkan modal besar dan Faktor sosial masyarakat. ( Endah Tri Utami, dkk 2008) dan menjamurnya gerai – gerai penjualan pulsa Handpone dari pedagang kecil sampai pedagang besar dengan sistem pengisian pulsa secara elektrik maupun voucher yang dapat dilakukan dengan mudah dan harga bervariasi yang tentunya berbeda– beda antara gerai yang satu dengan gerai yang lainnya yang hanya berjarak sekitar satu meter atau bahkan saling berdampingan.

Jadi apa sebenarnya faktor–faktor yang mendorong seseorang untuk berwiraswasta? setiap orang memiliki faktor yang berbeda - berbeda ketika ditanya mengapa berwiraswasta. Mulai dari faktor keluarga, keadaan yang memaksa, dan bahkan memang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang wiraswasta. (Musrofi,2004)

Berdasarkan latar belakang permasalahan terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor– Faktor yang Mendorong Wiraswasta Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai penjualan Pulsa handpone) Penelitian ini dilakukan di sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

(4)

Tabel 1.1

Daftar Nama Geray Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan.

Sumber : data diolah oleh penulis.

Dari jumlah gerai atau responden yang ada di jalan dr. mansyur sebanyak 12 responden tapi data atau wawancara responden yang diperoleh sebanyak 10 responden.

B. Perumusan Masalah.

Sesuai judul yang digunakan peneliti, maka permasalahan yang ingin di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut : Apakah Faktor Keluarga, Faktor Yang di Sengaja dan Faktor Pemaksa yang mendorong Wiraswasta Memulai Usaha Kecil? Studi Kasus Pada Gerai penjualan Pulsa handpone di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan.

No Nama Geray Pemilik Lamam berusaha

1 Cenderawasi Ponsel Asmar Tarigan 2 Tahun

2 D rock Ponsel Mika Saragih 1 Tahun

3 I-One Ponsel Iwan 2 Tahun

4 Iwan Iwan 2 Tahun

5 Jeni Ponsel Welly Marbun 1 Tahun

6 Lingga Jati Ponsel Barry Sinulingga 2 Tahun

7 Murah Meriah Ponsel Yusnita 3 Tahun

8 Petri Ponsel Petri 4 Tahun

9 Taty Ponsel Aunitha 2 Tahun

(5)

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur

(Kuncoro, 2003 : 44). Faktor dan alasan untuk memulai usaha kecil adalah factor berdasarkan modal yang dimilik, kemampuan, hobi, atau bahkan sebagai penyambung kehidupan dengan megandalkan sengala yang dimiliki, baik berupa materi maupun kemauan keinginan atau keadaan yang dialami bias menjadi ide cemerlang yang muncul sat anda memutar otak untuk memulai usaha kecil.

(Adi ImamTaufik, 2009 : 19) dalam penelitian ini perumasan masalah di identifikasi melalui Proses wawancara dan studi dekomentasi

Menurut Musrofi ( 2004:3) Faktor-faktor yang mendorong wiraswasta seperti faktor keluarga, faktor yang disengaja dan faktor pemaksa merupakan faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil.

Penulis mengambil 3 (tiga) variabel yang mendorong wiraswasta dalam memulai usaha kecil pada penjualan pulsa handphone.

(Musrofi 2004:3)

a. Faktor-faktor Yang Mendorong Wiraswasta (X) :

1. Faktor Keluarga (confidence modalities).

Seseorang lahir dan atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang memang memiliki tradisi kuat dalam berwiraswasta.

(6)

2. Faktor Yang Disengaja (emotion modalities).

Seseorang yang memang dengan sengaja mempersiapkan dirinya untuk berwiraswasta

3. Faktor Pemaksa (tension modalities).

Seseorang yang karena berbagai faktor seolah - olah tidak mempunyai pilihan lain selain berwiraswasta.

b. Memulai Usaha Kecil

Memulai Usaha Kecil merupakan variabel Y dalam penelitian ini.

Berdasarkan teori-teori yang di kemukakan, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Musrofi, 2004:3

Memulai Usaha Baru (Y)

Faktor yang mendorong wiraswasta : Faktor Keluarga (X1)

Faktor yang di sengaja (X2) Faktor Pemaksa (X3)

(7)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, hipotesis Penelitian ini adalah Faktor Keluarga, Faktor yang Disengaja dan Faktor Pemaksa pada gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah Menganalisis apakaah faktor keluarga, faktor yang disengaja dan faktor pemaksa, faktor - faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil yaitu pada penjualan pulsa di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wiraswasta untuk mempertahankan usahanya dalam persaingan yang ketat dan sebagai bahan masukan kepada para wiraswasta mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong berkembangnya usaha kecil dalam usahanya.

b. Bagi Fakultas Ekonomi USU, diharapkan dapat menambah dan memperluas khazanah penelitian yang ada.

c. Bagi penulis, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang entrepreneur, khususnya yang berkaitan dengan usaha mengembangkan usaha kecil.

d. Bagi penelitian lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa mendatang.

(8)

F. Metode Penelitian

1. Batasan Variabel Penelitian

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada Faktor-faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil, dalam hal ini peneliti meneliti usaha penjualan pulsa di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah

a. Variabel Bebas (Independen) (X) : Faktor-faktor yang mendorong wiraswasta yaitu: Variabel faktor keluarga (X1), Variabel faktor yang disengaja (X2), serta Variabel faktor pemaksa (X3)

b. Variabel terikat (Dependen) (Y) : Memulai Usaha Kecil. (Musrofi, 2004:3).

2. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

a. Faktor-faktor Yang Mendorong Wiraswasta (variabal terikat) 1. Faktor Keluarga (confidence modalities).

Seseorang lahir dan atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang memang memiliki tradisi kuat dalam berwiraswasta

2. Faktor Yang Disengaja (emotion modalities).

Seseorang yang memang dengan sengaja mempersiapkan dirinya untuk berwiraswasta

(9)

3. Faktor Pemaksa (tension modalities).

Seseorang yang karena berbagai faktor seolah - olah tidak mempunyai pilihan lain selain berwiraswasta

b. Memulai Usaha Kecil (variable bebas) 1. Potensi Penghasilan Tak Terbatas.

Membuka usaha berbeda dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang lain. Kalau bekerja sebagai karyawan, penghasilan adalah sebesar gaji (mungkin ditambah dengan tunjangan-tunjangan bila ada), dimana gaji dan tunjangan tersebut telah ditetapkan berdasarkan jabatan (atau masa kerja) oleh bos atau pemilik perusahaan 2. Memaksimalkan Kemampuan.

Kemampuan yang dimaksud bisa berupa ide -ide kreatif, ataupun kemampuan yang lain seperti kemampuan menjual, bernegosiasi, dan lain sebagainya. Dengan memiliki usaha sendiri maka wiraswasta memiliki kebebasan seluas -luasnya untuk berkreasi dengan ide -ide tersebut, untuk bekerja tanpa adanya batasan- batasan yang mungkin akan sering ditemui jika memilih untuk bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan.

3. Bebas Mengatur Ritme Kerja

Dengan menjadi karyawan, sebenarnya seseorang telah melakukan suatu transaksi dengan perusahaan tempat bekerja, yaitu transaksi jual-beli. Seseorang telah menjual waktu dan kemampuannya untuk digunakan oleh perusahaan, dan akan mendapat gaji sebagai imbalannya. Jika bekerja sebagai karyawan, maka ada keterbatasan untuk bisa mengatur waktu

(10)

4. Sikap Mental Yang Mandiri

Sebagai bos dalam suatu usaha sendiri, maka bersikap mandiri dalam menjalankan usaha merupakan tuntutan yang harus dilakukan. Sikap mental yang kuat dan mandiri ini sering kali sangat dibutuhkan pada saat usaha sedang menghadapi masalah yang berat sehingga menuntut untuk dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat

5. Kepuasan Atas Keberhasilan

Sering kali terdengar bahwa salah satu faktor kuat yang mendorong para pengusaha untuk membuka usaha sendiri adalah rasa puas jika telah berhasil menghasilkan sesuatu. Hal ini menimbulkan motivasi tersendiri bagi para pengusaha untuk terus dan terus berusaha supaya bisa menjadi yang terbaik.

(11)

Tabel 1.2

Definisi Operasionalisasi Variabel

VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR

a. Faktor Keluarga

1. terlahir dari lingkungan keluarga yang memiliki tradisi yang kuat

2. usaha warisan dan turun temurun

Guttman

b.Faktor Yang Disengaja

1 adanya peluang

2 banyaknya media-media yang menyediakan sumber

informasi tentang peluang usaha

3. adanya jiwa

kewirausahaandalam diri 4. sebagai usaha sampingan 5. untuk mendapatkan

penghasilan yang lebih besar

Guttman

c. Faktor Pemaksa

1. tidak memiliki pilihan lain 2. tidak mendapatkan pekerjaan

dalam waktu yang lama 3. keadaan tuntutan ekonomi 4. hanya untuk mengisi waktu

luang

5. sebagai penghasilan utama

(12)

VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR

e. Memulai Usaha Kecil

1. Potensi Penghasilan Tak Terbatas.

2. Memaksimalkan Kemampuan

3. Bebas mengatur ritme kerja 4. Sikap mental yang mandiri 5. Kepuasan atas keberhasilan

Guttman

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor–faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil diukur dengan menggunakan Skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu “ya – tidak”, “benar – salah”, “pernah – tidak pernah”, “positif – negatif”, dan lain – lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan Skala Guttman dilakukan bila ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk cheklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan skor terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor satu (1) dan tidak setuju diberi skor nol (0).

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di sepanjang Jalan Dr. mansyur Medan. Medan. Waktu penelitian dilakukan dari Bulan juli 2010 hingga agustus 2010.

(13)

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiyono (2005: 72), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terditi atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 11 Gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan, dimana populasinya adalah pemilik.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini sampel representatif adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha tersebut yaitu pemilik dari Gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan. dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data-data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha tersebut. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 11 gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

6. Jenis data dan sumber data Dalam Penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis sumber data untuk

membantu memecahkan masalah yaitu : a. Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer yang diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

(14)

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7.Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara (interview)

Wawancara dengan panduan questioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

8. Metode Analisis Statistik a. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan adalah Statistik deskritif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui

(15)

tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan melalui Statistik Deskritif yang penyajiannya di lakukan melalui tabel, dan diagram.

Referensi

Dokumen terkait

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Dalam hal ini kita dapat menggunakan komputer dengan memanfaatkan parallel port yang akan mengatur jalanya aliran listrik ke lampu yang di kendali kan oleh bahasa pemrograman

Merupakan kegiatan pembinaan kepada Pemerintahan Nagari dalam rangka pengelolaan keuangan nagari di Basa Ampek Balai Tapan dengan jumlah pagu anggaran yang tersedia

Lingkungan internal yang menjadi kekuatan KRB adalah (1) pusat konservasi ex-situ , (2) panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami, (3) KRB memiliki aksesbilitas tinggi

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Columns 2 and 4 report estimates of the average difference between the control and treatment students’ test scores from the fi rst and second followup surveys,