• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. PULVERES. Keuntungan: Kerugian: S u c

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. PULVERES. Keuntungan: Kerugian: S u c"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK SEDIAAN OBAT Padat

BSO pdt (kec puIvis) mrp sediaan dg sistem “unit dose”. Tiap unit (puyer, tabIet, kapsuI, piI,

suppositoria mengandung dosis tertentu dr 1 atau bbrp komponen obat

KEUNTUNGAN

– reIatif cepat menuIiskan resep – Psn reIatif cepat diayani di apotek

KERUGIAN

– Obat hrs mengaIami disintegrasi dan disoIusi dahuIu dIm GIT sbIm diserap/absorpsi utk msk sistemik – MuIa krj obat ummnya Ibh Iama drpd soIutio

– Bav obat sering tdk sempurna t.u bila ada ggn GIT 1. PULVIS

Pulvis/serbuk: bhn/campuran homogen dr bhn2 dan dlm keadaan relatif kering dg drjt khlsn ttt

Pulvis obat dlm utk efek sistemik

ITER. 2X R/ Oralit sacchet No. III S u c

---#--- £

Pulvis obat luar untuk efek lokal/topikal R/ SaIicyl Talc 2%

S u e 2 dd setelah mandi ---#--- £ 2. PULVERES

Keuntungan:

– Obat berupa unit-dose sistem – Dosis obat sesuai kebutuhan psn

– Utk psn kesuIitan meneIan tabet, kapsuI

– Puyer Ibh stabiI dIm penyimpanan drpd soIutio/Irtn – disoIusi obat dIm cairan GIT Ibh cpt drpd

tabIet/kapsuI Kerugian:

– Obat yg rasanya pahit sukar tertutup

– Obat yg merangsang mukosa mulut dan/atau GIT dpt mengganggu

Pulveres obat luar

R/ Kalii Permangan 100 mg mf pulv. dtd No. III

(2)

---#---£ Pulveres obat dalam

R/ Paracetamol 100 mg

Diazepam 1 mg

Equal qs mf pulv. dtd No. X

S 3 dd pulv. I bila demam

---#---£ 3. KAPSUL

Kapsul adalah sediaan obat trbungkus cangkang kapsul yang ummnya terbuat dari gelatin. Gelatin terbuat dari bahan kolagen.

Jenis

– Kapsul keras: berisi bahan obat kering – Kapsul lunak: berisi bahan obat berupa

minyak atau larutan obat dalam minyak, mis: vit A, D, E, K (bhn obat higroskopis dan mengandung air atau alkohol dpt merusak gelatin shg tdk dpt diberikan dlm btk kapsul)

• KEUNTUNGAN KAPSUL

– Dpt menutupi rasa obat yg tdk enak, pahit, atau amis

– Bhn ob tunggal ataupun campuran dpt diberikan dlm kapsul

– Lbh mdh ditelan drpd tablet krn lbh lunak – Kapsul dpt dilapisi dg bhn ttt, shg tdk

pecah atau larut dlm lambung dan obat dilepas saat di usus halus (enteric coating) – Bhn ob kering lain yg dpt dimasukan dlm

kapsul mis granul shg mhslkn kapsul “sustained release” (kapsul Ferro-fumarat) • R/ Caps. Chloramphenicol 250 mg No. XX

S 4 dd caps. I ---#---£ R/ Acetosal 500 mg Luminal 30 mg Codein 10 mg mf pulv. dtd No. XV da in caps S 3 dd caps. I ---#---Budianto

(3)

R/ Vit. E 200 I.U. No. XX S 1 dd caps I

4. TABLET

• Tablet: sediaan pdt yg kompak, dibuat scr kempa-cetak, berbentuk pipih dg kedua permukaan rata atau cembung, dan

mengandung satu atau beberapa bahan obat, dg atau tanpa zat tambahan. Umumnya dibuat scr masal di pabrik.

• Berat 300-600 mg (obat + zat tambahan) Tablet bersalut • Tujuan: – ↑ stabilitas bhn ob yg mdh rusak krn lembab/ oksigen – Menutupi rs bhn ob yg tdk enak – Menghindari penguapan bhn ob – Memperbaiki rupa tablet

– Identifikasi produsen • Jenis tablet bersalut:

– Salut gula (dragee) – Salut selaput/film

– Salut enterik: disalut dg bhn/zat penyalut yg tdk hancur dlm lambung tp larut dlm suasana basa di usus dan melepaskan obat.

• Tujuan tablet salut enterik

– M’hindari iritasi obat pd mukosa lambung  pdrhn lambung (Acetosal) atau obat yg dpt menyebabkan mual dan muntah (Dietilstilbestrol)

– M’hindari dekomposisi obat dlm lambung (Penicillin)

– M’hindari pencernaan di lambung (laxans bulk)

– Obat alkalis dpt menetralisir asam lambung

• Syarat tablet

– Diameter 1 ½ - 3 kali tebal tablet – Rata2 300 mg (+- 5-10%)

– Waktu disintegrasi dlm air 15 mnt suhu 36-38 C

– Waktu disintegrasi tab salut gula dlm air 60 mnt

(4)

– Bentuk unit-dose system

– Dokter mudah/cpt menulis resep dan psn cpt dilayani di apotek krn sdh tsedia tdk perlu diracik

– Lbh mdh disimpan dan dibawa – Tidak pahit seperti puyer

• Kerugian

– Komposisi dan dosis obat tetap, tidak dpt diubah shg tdk individual

– Komposisi dan dosis blm tentu sesuai dg kbthn psn

– Wkt disintegrasi dan wkt disolusi tablet bila tdk memenuhi syarat  kdr plasma tdk tercapai

5. PILULAE

• Masa bulat mengandung satu atau lebih bahan obat

• Keuntungan

– Rasa obat yg tdk enak dpt tertutupi – Mudah ditelan

• Kerugian

– Disimpan lama mjd keras

– Bahan tambahan dari nabati kmgknn ditumbuhi jamur

6. SUPPOSITORIA

• BSO pdt digunakan dg memasukan ke rongga tubuh

1. Rectum: suppositoria anal

2. Vagina: suppositoria vaginalia atau ovula 3. Uretra: suppositoria uretra atau bacilla • Syarat:

1. Hrs pdt pd suhu kamar biasa dan mencair ssdh dimskn ke rgg tbh dan melarut dlm cairan yg ada setempat

Suppositoria analia

– Berat 3 gram (dws), 2 gram (anak2). – Btk tbaik torpedo, peluru, kerucut – Tujuan:

• Efek lokal: hemorrhoid

• Sistemik: tdk bs inj, hiperemesis, post op GIT, tdk bs menelan, ob dirusak enzim GIT.

(5)

• Bhn ob tdk diabsorpsi sempurna • Obat mengiritasi mukosa tdk baik

diberikan • Suppositoria vaginalia

– Berat 5-15 g, btk telur, tujuan efek lokal (fluor albus, trichomonas vaginalis) • Suppositoria urethralia= Bacilla

– Berat: 2-4 gram. Bentuk batang diameter 5 mm, panjang 50 mm (wanita), 125 mm (pria)

– Sekarang jarang digunakan. • Cara pemakaian

– Sesudah defekasi (supp anal)

– Malam sblm tdr, posisi telentang (supp anal dan vag)

• R/ Anusol Supp No. V S post defaec supp.I

---#---Bentuk sediaan obat setengah padat

• Salep ( unguentum / ointment ) • Krim ( cremor / cream )

• Pasta • Jelly ( gel ) • Linimenta

• Sapo medicatus (sabun obat) • Emplastra ( plester )

Komposisi BSO setengah padat

• Bahan berkhasiat ( bahan aktif / remedium cardinale )

• Bahan tambahan ( vehiculum ) Unguentum salep / ointment

• Sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunkan sebagai obat luar.

• Disini bahan obat harus larut atau terdispersi homogen kedalam bahan dasar salep yang sesuai.

Fungsi dasar salep

• Pembawa obat ( vehiculum ) • Menyejukkan

• Protektif • Emolien

(6)

• Adstringent (menutupi) Tipe dasar salep

• Dasar salep hidrokarbon • Dasar salep serap

• Dasar salep dapat dicuci dgn air • Dasar salep larut dalam air

Bahan dasar salep • Vaselin • Parafin • Adeps lanae • Cera • Cetaceum • Lemak

Contoh resep salep Salep 2 – 4 R/ Acidum Salicylicum 2 Sulfur praecipitatum 4 Vaselin flavum ad 100 mf. Unguentum S. uc. ====== Salep mata occulenta

• salep mata bahan dasarnya juga hidrokarbon. • Syarat occulenta :

- steril.

- bahan obat harus tersebar rata dalam air mata

Resep occulenta

• R/ Garamycin eye ointment tube no I

S. 4 dd ods.

========= Cream / krim

• Sediaan setengah padat berupa emulsi.

Mengandung air tidak kurang dari 60 %. Krim disini digunakan untuk obat luar

(7)

- emulsi M/A (minyak dalam air) atau O/W - emulsi A/M (air dalam minyak) atau W/O Bahan dasar cream

• Minyak dan air • Emulgator :

- Gummi arabicum ( gom arab ) - Tri Etanol Amin ( TEA )

- Span, Tween. - CMC

- Surfaktan, anionik, kationik, nonionik ( Na hipophosphas, Ca hipophosphas )

- Sabun polivalen

- Triethanolamin (sabun monovalen) • Adeps Lanae, • Cera, • Emulgide, • Dll. Fungsi cream • Emolien • Protektif • Vehiculum

Contoh resep standar cream 1 • Cold cream R/ Cera flava 2.5 Cetaceum 5 Adeps lanae 5 Ol. Sesami 25 Aqua rosarum 12.5 mf. Cream S.u.c ======= Resep 2 • Vanishing cream R/Ac. Stearinicum 15 Cera alba 2 Vaselin album 8 Trietanol amin 1.5

(8)

Propylen glycol 8 Aquadest 65.5 mf. Cream S.uc. ====== Linimentum

• Umumnya berupa sediaan liquid atau semi liquid dan digunakan sebagai obat luar pd kulit. • Indikasi :

- Untuk melemaskan otot ( rubifacien) - Analgetik Berupa : – Solutio, mixtura – Emulsi – Dll Cara Pemakaian :

• Dioleskan sambil dipijat dan di urut (untuk menghangatkan)

• Dioleskan dengan menggunakan kain flanel panas (untuk melemaskan otot)

Contoh resep linimen

• R/ Methyl salicylat 60 Ol. Cayuputi 20 inf. Hyocyami oleosa 20 chloroform 20 mf. Linimen

s.obat luar ========== Pasta

• Sediaan berupa massa yang lembek

mengandung lebih dari 60 % bahan padat

• Tujuan pemberian pasta adalahuntuk adsorben pada eksudat.

• Pasta berlemak : berupa salep, mengandung > 50 % zat padat (serbuk).

konsistensi : salep yang tebal, kaku, keras dan tidak meleleh pada suhu badan.

• Pasta kering : pasta bebas lemak mengandung ± 60 % zat padat (serbuk)

• Pasta pendingin : berupa campuran zat padat, minyak lemak dan cairan = salep tiga dara.

(9)

Contoh resep pasta • R/ Acid salicylicum 1 Zinc oxyd 12.5 Amyl.tritici 12.5 Vaselin flavum ad 50 mf.pasta S.ue. ======= Gelones = gel = gelly

• Sediaan berupa cairan kental yang berlendir yang dibuat dari bahan gelling agent yang dilarutkan dalam air.

• Bahan gelling agent :

gelatin,amylum,tragacantha,cellulose Contoh resep jelly

• R/ Bioplasenton Jelly tube NoI S.3 dd applic.

====== Sapo

• Sapo kalinus

• Sapo medicatus contoh Sabun sulfur untuk acne vulgaris.

Emplastra / plester

• Terbuat dari bahan obat yang dioleskan pada kain.

• Terdiri dari garam 2 logam berat. Latihan soal

Untuk kasus2 dibawah ini: 1. Acne vulgaris

2. Scabies 3. Tinea Pedis

(a) sebutkan masing2, 3 (tiga) bentuk sediaan obat yang dapat dipakai

(b) nama obat yang dipilih pada point (a)

(c) Tuliskan resepnya dengan lengkap sesuai dengan jenis BSO yang dipilih! ( total 9 resep)

Catatan :

Untuk dapat mengerjakan soal diatas sdr. Perlu mengetahui patofisiologi dan penatalaksanaan dari penyakitnya .

(10)

• BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR

• Tiga macam formula pada penulisan resep: • Formula Magistralis/resep racikan

• Formula Officinalis/resep standard • Formula Specialitis/resep obat paten • Formula magistralis

( =resep racikan )

• Formula atau resep dimana komposisi, bentuk sediaan dan dosis obat di tentukan dokter

berdasarkan indikasi penyakit pasien, umur dan berat badan secara individual

• Formula Officinalis ( = resep standard )

• Formula/resep dimana komposisi dan bentuk sediaan obat telah tercantum dalam buku resmi, a.l. : Farmakope Belanda, FMS, FMI, dll

• Contoh : Potio Nigra Contra Tussim • Formula Specialitis

( =resep obat paten)

• Formula/resep ,dimana komposisi dan bentuk sediaan obat berupa obat paten/obat generik yang dibuat oleh industri farmasi.

• BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR

1. SOLUTIO = larutan 2. MIXTURA & ELIXIR 3. MIXTURA AGITANDA 4. SUSPENSI 5. EMULSI 6. SIRUP 7. GUTTAE 8. INJECTIO 9. SATURATIO 10. GALENICA • SOLUTIO = larutan (1)

• Campuran homogen antara bahan kimia / zat berkhasiat yang mudah larut. • Konsentrasi /kadar zat berkhasiat dinyatakan

dalam:

% b/b = jumlah gram zat dalam 100 gram larutan

% b/v = jumlah gram zat dalam 100 ml larutan

(11)

• SOLUTIO = larutan (2) • Syarat :

• Semua zat berkhasiat harus larut, tidak boleh ada endapan.

• Jernih, bebas dari partikel –partikel yang kasar • SOLUTIO = larutan (3)

)

• Obat dalam/obat minum : Resep standard :

R/ Solutio NaHCO3 2 % 100 ml ====#====

• SOLUTIO = larutan (4) Obat luar (topikal)

OBAT KOMPRES : Resep standard : R/ Solutio PK 1/5000 200 ml S kompres =====#===== -• SOLUTIO = larutan (5)

OBAT KUMUR-KUMUR /GARGARISMA

Resep standard :R/ Gargarisma Kan 300 ml

S 3 d.d. gargl. =====#===== atau dapat ditulis komposisinya

R/ Zinci Chlorida 1 Aluminii et Kalii Sulfas 1 Acidum Salicylicum 0,300

Ol.Menthae Pip. gtt (guttae) II Aqua dest. ad 300 ml

m. f. gargl.

====#====

Resep Paten: R/ Hexadine gargl. fl. No. I S 3. d. d. gargl.

(12)

=====#==== • SOLUTIO = larutan (6)

OBAT CUCI MULUT/COLLUTIO

Resep Paten :R/ Listerine Mouthwash fl. No I S. u. c.

=====#==== • SOLUTIO = larutan (7)

OBAT CUCI MATA/COLLYRIUM Resep paten

R/ Optrex Sol. Fl. No. I S collyr.

=====#====

• Beda dengan obat tetes mata : • volume lebih besar

• cara pakai menggunakan alat gelas , bukan pipet

penetes.

• SOLUTIO = larutan (8)

CAIRAN INFUS Resep paten :

R/ Infus Dextrose 5 % solution kolf No III S pro infus

====#==== • MIXTURA(1)

• Campuran antara larutan ( zat terlarut dalam pelarut ) dengan pelarut lain

• MIXTURA(2) OBAT DALAM / POTIO

• Resep standard

R/ Potio nigra contra tussim (OBH) 200 ml S. 3. d.d. 15 ml

=====#=====

atau dapat ditulis komposisinya : R/ Succus Liquiritiae 10

Ammonii Chlorid. 6

(13)

S. A. S. A. 6 Aqua destilata ad 300 ml m. f. potio ====#==== • Resep paten R/ OBH IndoFarma fl. No I S. 3. d. d. cth. I =====#==== • ELIXIR Sediaan obat cair dengan rasa manis (gula 20%) mengandung alkohol sampai 8%. Contoh : Tusapres elixir Isi : tiap 5 ml : Theophilin 50 mg Glyceril guaicolas 40 mg Diphenhydramine HCl 12,5 mg • MIXTURA AGITANDA(1) • Sediaan obat cair yang mengandung bahan padat yang tidak larut di dalam pelarut. Mixtura agitanda hanya digunakan untuk obat luar. • MIXTURA AGITANDA(2) Resep standard R/ Liquor Faberi 200 S. u. c. ====#==== atau dapat ditulis komposisinya R/ Acidum Salicylicum 1 Zinci Oxidum 10 Talcum venetum 10 Amylum Oryzae 10 Alkohol 90 % ad 200 m. f. mixt. agitanda =====#==== • SUSPENSI(1)

• Sediaan cair yang mengandung zat padat /zat berkhasiat yang tidak larut tetapi dapat

(14)

terdispersi sempurna dalam pelarut dengan bantuan suspending agent.

• Syarat suspensi :

• Zat berkhasiat harus dalam bentuk halus dan tidak boleh cepat mengendap

• Jika terjadi endapan, dengan dikocok dapat terdispersi kembali.

• Mengandung zat tambahan (suspending agent) untuk menjamin stabilitas suspensi.

• SUSPENSI(2)

• Contoh suspending agent :

• dari alam : Pulvis Gummi Arabicum, Pulvis Gummosus

• Sintetik : Methyl cellulose = Methocel ,Sodium Carboxy Methylcellulose = CMC, Polysorbate 20 ; 60 ; 80 ( tween 20 ; 60 ; 80 ), dll.

• SUSPENSI(3) OBAT DALAM

( sediaan obat paten/ generik ). Resep paten

R/ Colcetin susp. fl. No. I 3 d.d. c orig I

====#====

Isi : Chloramphenicol 125 mg / 5 ml Kemasan : 60 ml

• SUSPENSI(4)

• Dry suspensi / dry syrup

Suspensi dalam penyimpanannya terutama yang mengandung antibiotika tersedia dalam bentuk dry suspensi.

Contoh :

- Megapen dry suspensi

Isi : Ampicillin 125 mg / 5ml Kemasan : 60 ml

- Kalthrocin dry suspensi

Isi : Erythromycin 200 mg/5ml Kemasan : 60 ml

• SUSPENSI(5)

• Suspensi forte/D.S. ( Double Strength) suspensi :

• Sediaan suspensi dengan nama paten yang sama, tetapi mempunyai 2 (dua) konsentrasi yang berbeda, maka konsentrasi yang terbesar

(15)

disebut forte suspensi/D.S. ( Double Strength ) suspensi.

• SUSPENSI(6) Contoh :

Ospexin : suspensi & suspensi forte

Isi: Sefalexine 125 mg/5ml dan 250 mg/5ml Kemasan : 60 ml

Arcamox : suspensi & suspensi forte

Isi : Amoxicillin 125 mg/5ml dan 250 mg/5ml Kemasan : 60 ml

• SUSPENSI(7)

Suspensi OBAT LUAR ( disebut Lotio ) Resep standard

R/ Lotio Calamine 200 ml

S. u. c ====#====

Resep paten

R/ Caladin lotion fl. No. I S. u. c.

====#==== • EMULSI(1)

• Sediaan homogen yang mengandung bahan obat cair ,minyak atau lemak yang terdispersi dalam vehikulum distabilkan dengan emulgator. • EMULSI(2)

Emulsi terdiri dari 2 phase :

1. Internal phase = bahan obat cair yang akan diemulsikan

2. External phase = cairan pembawa (vehiculum). Type emulsi :

Type O/W : oil in water Type W/O : water in oil

• EMULSI(3) Contoh emulgator :

Berasal dari alam : Pulvis Gummi Arabicum,Pulvis Tragacantha,Na-alginat, Gelatine

Sintetik : derivat Cellulose, Emulgide, Stearyl alcohol, sorbitan esters (spans).

• EMULSI(4) OBAT DALAM

(16)

Resep standard

R/ Emuls. Ol. Ricini 100 ml S. haust. ====#====

Resep paten

R/ Laxadine Emulsion fl. No. I S. 3 .d. d. C orig I =====#====

• EMULSI(5) OBAT LUAR Resep standard

R/ Emuls. Benzylis benzoatis 25 % 100 ml S. u. e

====#==== Resep paten

R/ Phisohex Emulsion fl. No. I s. u. e

====#==== • SIRUP (1)

• Larutan yang mengandung Saccharosa dengan kadar 64 – 66 %.

• Dalam istilah Farmasi, sirup adalah : Medicated sirup • SIRUP (2) Resep paten Tempra Sirup Isi : Parasetamol 160 mg/5ml Kemasan : 60 ml Ersylan sirup Isi : tiap 5 ml : DMP 7,5 mg CTM 0,5 mg NH4Cl 30 mg Na-sitrat 60 mg Ephedrin HCl 3 mg Kemasan : 60 ml ; 120 ml • SIRUP (3)

Sirup sama halnya dengan suspensi yang

mengandung antibiotik umumnya tersedia dalam bentuk dry sirup.

(17)

Contoh :

Biopenam dry sirup

Isi : Ampicillin 125 mg/5ml Kemasan : 60 ml

• SIRUP (4)

Sirup tersedia dalam bentuk sirup forte/ D.S. (Double Strength) sirup

Contoh :

Augmentin sirup Augmentin forte sirup (tiap 5 ml mengandung): Amoxicillin 125 mg 250 mg Asam Klavulanat 31,25 mg 62,5 mg • OBAT TETES/GUTTAE/DROPS (1) OBAT DALAM = Pediatric drops

Sediaan cair yang dimaksudkan untuk pemberian obat dengan dosis tertentu dalam volume yang kecil.

• OBAT TETES/GUTTAE/DROPS (2) Contoh :

- Tempra drops

Isi : Parasetamol 80 mg/0,8 ml

Skala pipet ( pipet kalibrasi ) : 0,4 ml ; 0,8 ml ; 1 ml

Kemasan : 15 ml - Erythrocin drops

Isi : Erythromicyn 100 mg/2,5 ml

Skala pipet (pipet kalibrasi) : 50 mg ; 75 mg ; 100 mg

Kemasan : 30 ml

• Cendo xytrol tetes mata

3 kali sehari 2 tetes mata kiri dan kanan • OBAT TETES/GUTTAE/DROPS (3)

Cara penulisan resep :

R/ Amoxan drops fl No I S 3 d d 100 mg

(18)

====#==== Kalibrasi pipet : 50 mg ; 100 mg R/ Panadol drops fl no I S 3 d d 0.3 ml =====#==== Kalibrasi pipet : 0,3 ml ; 0,6 ml • OBAT TETES/GUTTAE/DROPS (4) . Drops (obat tetes)

OBAT LUAR

- Obat tetes mata ( Guttae Opthalmicae) : Eye drops

Syarat obat tetes mata : = Steril

= Harus jernih dan bebas dari partikel asing. = Isotonis dan isohidri

• OBAT TETES/GUTTAE/DROPS (5) Contoh dan cara penulisan resep :

R/ Cendoxitrol eye drops fl No I

S 3 d d gtt II ODS ====#====

• OBAT TETES/GUTTAE/DROPS (6) Obat tetes telinga

=Guttae Auriculares = Ear drops Syarat :

Cairan pembawa (vehiculum), bukan air.

Harus mempunyai kekentalan yang sesuai , agar obat mudah melekat pada dinding telinga.

Contoh dan cara penulisan resep : R/ Tarivid ear drops fl No I

S 3 d d gtt I ADS ====#====

• OBAT TETES/GUTTAE/DROPS (7) Obat tetes hidung

= Guttae Nasales = Nasal drops Syarat :

• Sebagai vehiculum dipakai air

• Tidak boleh digunakan minyak lemak atau minyak

(19)

mineral.

Contoh dan cara penulisan resep :

R/ Iliadin P nasal drops fl No I S 1 d d gtt I nasal

======#===== • Injectio

• Definisi

– Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus

dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral • Syarat:

– Steril

– Disimpan dalam wadah yang menjamin sterilitas

• Injectio • Keuntungan

– Onset cepat

– Efek obat dapat diramalkan dengan pasti – Bav sempurna atau hampir sempurna

– Kerusakan obat dalam sal cerna dpt dihindari

– Dpt diberikan kepada pasien kesadaran  • Kelemahan

– Nyeri

– Efek psikologis pd pasien yg takut disuntik – Kesalahan obat/dosis sulit diperbaiki – Hanya dapat diberikan oleh orang

kompeten – Injectio • Cara pemberian – Subkutan/SC • Vol max 2 ml • Onset oral<SC<IV • Insulin, epinefrin – Intramuskular/IM • Vol max 3 ml • Absorpsi: SC<IM<IV – Intravena/IV

(20)

• Vol 1-50 ml

• Perhatikan kec penyuntikan • Obat t ½ pendek à drip – Cara pemberian lain

– Intraarterial – Intraspinal – Intrathecal – Intraarticular – Intrapleural – Intradermal – Intracardial – Peritoneal dialisis

R/ Inj. Pethidin HCl 5% amp No. X S dc f

---#---R/ Inj. Adrenalin 0,1% amp No.V

S dcf

---#---Pro: up

• Galenika • Tinctura

– Penyarian simplisia dengan alkohol – Tinctura belladona (parasimpatolitik) • Extractum

– Penyarian simplisia dengan air/campuran air dg alkohol, kemudian diuapkan

• Infusum

– Simplisia direbus dg air 90, 15’ – Dekokta: bahan direbus 90, 30’ AEROSOLUM

= EROSOL = SPRAY

= SEMPROTAN

SUATU SEDIAAN OBAT YANG MENGANDUNG SATU ATAU LEBIH

ZAT BERKHASIAT DALAM WADAH YANG DIBERI TEKANAN, BERISI PROPELLAN

(21)

- PROPELLAN .

YANG MENGHASILKAN TEKANAN DALAM SISTEM AEROSOL SEHINGGA DAPAT MENDORONG BAHAN DARI WADAH.

MERUPAKAN GAS YANG DICAIRKAN ATAU DIMAMPATKAN HINGGA TEKANAN UAPNYA LEBIH BESAR DARI TEKANAN LUAR.

JENIS PREPARAT AEROSOL DENGAN CARA PENGGUNAAN YANG BERBEDA YAITU : 1. NEBULIZERS (NEB)

Nebula atau semprot hidung atau dekongesti nasal, umumnya tidak menggunakan propelant, tetapi wadahnya elastis sehingga dengan menekan wadah dengan jari, obat akan tersemprot keluar melalui tabung halus.

Istilah lain adalah spray yaitu nebula dengan alat nebulizers atau atomizer.

Ukuran partikel diistilahkan sebagai Mean Mass Aerodynamic Diameter (MMAD), ukuran partikel bervariasi antara 0,1 - 10 m.

NEB lebih banyak digunakan pada pasien rawat jalan. 2. Metered Dose Inhaler (MDI).

Dalam MDI terdapat kristal bahan aktif mikro yang tersuspensi dalam chlorofluorocarbon yang

bertekanan. Jika botol disemprotkan sejumlah obat dihasilkan dan masuk jalan pernafasan. Obat yang dihasilkan dalam setiap semprotan sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya.

Cara penggunaan, saat aerosol disemprot pasien inspirasi perlahan sampai Tidal Lung Capacity (TLC). Diakhir inspirasi pasien menahan nafas selama 8 - 10 detik, agar obat dapat mencapai bronkus. Ukuran partikel dalam MDI antara 1 dan 7 m.

3. Dry Powder Inhalers (DPI)

Alat DPI memiliki resiko untuk terkontaminasi

(moisture, mikroorganisme) Pada DPI interaksi ringan maupun kompleks dapat terjadi antara bahan obat , pembawa, komponen wadah, dan sistem penutup yang mempengaruhi keamanan dan efektivitas obat. Kelebihan DPI tidak menggunakan campuran yaitu propelan freon dan relatif lebih mudah digunakan dibandingkan MDI. Saat inhalasi hanya dibutuhkan kecepatan aliran udara inspirasi minimal. Didalam DPI terdapat tablet yang telah diemulsikan dan serbuknya dihisap.

Golongan obat respiratori Inhaler : 1. 2 AGONIS

2. KORTIKOSTEROID 3. KROMOLIN

4. ANTIKOLINERGIK

Keuntungan bentuk sediaan Inhalasi aerosol : 1. Pemakaian mudah

2. Obat yang perlu diberikan dengan dosis tertentu dapat diberikan sebagai

(22)

“metered aerosol” yang wadahnya ditutup dengan katup khusus.

3. Respons obat lebih cepat

dibandingkan pemberian per-oral. 4. Merupakan obat “ self medication” CARA MENULISKAN RESEP :

R/ Bricasma Aerosol fl No. I

S. 3. d.d. puff . I

---//---R/ Ventolin Rotacaps No. X

S. u. n. 3. d. d. caps. I

Referensi

Dokumen terkait

• Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral.. •

Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai atau sediaan setengah padat yang mempunyai

Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai atau sediaan setengah padat yang

Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersi sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam

ream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan yang sesuai.. Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan

Suspensi oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai

Menurut formularium nasional, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersi sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan padat terdiri dari

Sediaan krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.. Krim adalah sediaan setengah