• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKSI PERUBAHAN"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

PERCEPATAN LAYANAN PERALIHAN HAK MELALUI INOVASI PELITA ONLINE

PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA BANJARMASIN

NAMA : Drs. FREDY MARFIN, M.Si.

NIP : 19710304 199403 1 001 NO. ABSEN : 12

JABATAN : KEPALA KANTOR

UNIT KERJA : KANTOR PERTANAHAN KOTA BANJARMASIN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2021

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL

Judul Rancangan Aksi Perubahan yang diangkat :

PERCEPATAN LAYANAN PERALIHAN HAK MELALUI INOVASI PELITA ONLINE PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA BANJARMASIN.

Disahkan di Banjarmasin, tanggal April 2021

COACH MENTOR

Drs. DARAJAT MUHAMMAD JAELANI, M.Si.

NIP. 19610512 198903 1 003

ALEN SAPUTRA, S.H., M.Kn.

NIP. 19650922 199103 1 002

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR

Rancangan Aksi Perubahan diajukan oleh

Nama Peserta : Drs. FREDY MARFIN, M.Si.

NIP : 19710304 199403 1 001 Jabatan : Kepala Kantor

Pelatihan : Pendidikan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan : I

Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin

Judul Rancangan Aksi Perubahan :

Percepatan Layanan Peralihan Hak Melalui Inovasi Pelita Online pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.

Telah diseminarkan dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan Pelatihan Kepemimpinan Administrator, untuk selanjutnya diimplementasikan dalam aksi perubahan pada saat off class mulai tangal Aprill 2021.

COACH MENTOR

Drs. DARAJAT MUHAMMAD JAELANI, M.Si.

NIP. 19610512 198903 1 003

ALEN SAPUTRA, S.H., M.Kn.

NIP. 19650922 199103 1 002

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ijin-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan dengan baik dan tepat waktu. Rancangan Aksi Perubahan ini disusun berdasarkan hasil akhir Pelatihan Kepemimpian Administrator (PKA) Angkatan I di Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yang dilakukan secara daring, serta dari hasil analisa isu-isu strategis dalam tugas dan fungsi jabatan administrator di Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Deni Santo,ST, MSc Selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

2. Bapak Drs. Darajat Muhammad Jaelani, M.Si. selaku Coach yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan proposal ini.

3. Bapak Alen Saputra, S.H., M.Kn. selaku Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus sebagai mentor.

4. Bapak/Ibu Widyaiswara Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan Pelatihan berlangsung.

5. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administator Angkatan I tahun 2021 yang telah bekerja sama dan saling berbagi pengalaman.

(5)

v Kami menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat.

Banjarmasin, Juni 2021

Drs. FREDY MARFIN, M.Si NIP. 19710304 199403 1 001

(6)

vi

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL ………. ii

LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR ………. iii

KATA PENGANTAR ………..…. iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR BAGAN ………. x

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A Latar Belakang ……… 1

B Tujuan Aksi Perubahan ………. 2

C Manfaat Aksi Perubahan ………..………. 3

BAB II PROFIL KINERJA ORGANISASI ……… 4

A Tugas dan Fungsi Organisasi ……….. 4

1. Tugas dan Fungsi Instansi ………... 4

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ………... 6

3. Area Bermasalah ………... 8

B Sumber Daya Instansi ……… 9

BAB III ANALISIS MASALAH ……… 11

A Identifikasi Masalah Pada Area Tugas dan Fungsi yang Bermasalah ………. 11

B Penetapan Masalah Utama ………….………. 12

C Analisis Kelayakan Inovasi ……… 14

BAB IV STRATEGI MENGATASI MASALAH ………..… 15

A Terobosan Inovasi ……….. 15

B Hasil Inovasi ……..……….. 18

C Pemanfaat Sumber daya ……….. 19

D Manajemen Resiko ………. 25

BAB V LAPORAN AKSI PERUBAHAN …….………..… 27

A Deskripsi Proses Kepemimpinan ………. 27 1. Membangun Integritas dan Akuntabiltas Kinerja 27

(7)

vii Organisasi ………...

2. Pengelolaan Budaya Kerja ....……….. 28

3. Membangun Jejaring Kerja dan Organisasi ………….. 29

B Hasil Kepemimpinan ……….. 37

1. Capaian Dalam Perbaikan Kinerja Organisasi ………. 37

2. Capaian Dalam Perbaikan Sistem Pelayanan ………. 38

3. Manfaat Aksi Perubahan ………..…………... 39

C Keberlanjutan Aksi Perubahan …………..……….. 40

1. Legalitas Penerapan Inovasi ………... 40

2. Keberlanjutan Kegiatan Inovasi Dengan Menetapkan Target Jangka Menengah Dan Jangka Panjang ………..……..………... 40

BAB VI PENUTUP ………...… 41

A Kesimpulan ……….. 41

B Rekomendasi ……….. 41

DAFTAR PUSTAKA ………... 42

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pendaftaran Layanan bulan Januari sd Maret 2021 1

Tabel 2. Perbatasan Kota Banjarmasin 6

Tabel 3. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin 9 Tabel 4. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan 10 Tabel 5. Kriteria Masalah berdasarkan USG 11 Tabel 6. Prosedur Pelaksanaan Pelita Online 17

Tabel 7. Hasil Inovasi Pelita Online 18

Tabel 8. Pemetaan Sumberdaya 19

Tabel 9. Manajemen Risiko 25

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Kota Banjarmasin 7

Gambar 2. SDM Berdasarkan Jenis Kelamin 9

Gambar 3. SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan 10

Gambar 4. Konsep dan Gagasan 18

Gambar 5. Tim Aksi Perubahan 20

Gambar 6. Tampilan Aplikasi Loket Online 22

Gambar 7. Peran dan Hubungan Stakeholder 24

Gambar 8. Himbauan Penerapan Integritas 27

Gambar 9. Pengarahan oleh Project Leader 28

Gambar 10. Konsultasi dengan Mentor 29

Gambar 11. Rapat Pembentukan Tim 30

Gambar 12. Rapat dengan Tim 31

Gambar 13. Daftar dan Memilih Jenis Layanan pada Aplikasi

Loket PPAT Online 32

Gambar 14. Melakukan Entri Dokumen Permohonan 33

Gambar 15. Mencetak STTD 33

Gambar 16. Menginput tanggal Perjanjian 34

Gambar 17. Verifikasi dan Validasi oleh Petugas 34

Gambar 18. Sosialisasi Aksi Perubahan 36

(10)

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Diagram Fishbone 13

Bagan 2. Analisa Stakeholder 23

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan masyarakat akan terbentuknya pemerintahan yang bersih, akuntabel dan transparan, mendorong pemerintah untuk segera melakukan perubahan terhadap penyusunannya demi mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Pelayanan publik yang ada di Indonesia meliputi beberapa bidang salah satunya pertanahan. Sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam rangka layanan pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin memiliki peranan penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.

Intensitas permohonan pelayanan di Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin rata-rata per bulan mencapai ± 2.000 permohonan, yang di dominasi permohonan dari mitra kerja. Adapun datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Pendaftaran Layanan bulan Januari sd Maret 2021

No. Jenis Permohonan Jumlah Berkas

1. Pemecahan Bidang 22

2. Pemisahan Bidang 21

3. Pendaftaran SK Hak 80

4. Pengukuran Dan Pemetaan Kadastral 209

5. Peralihan Hak 962

6. Hak Tanggungan 439

7. Roya 421

Berdasarkan data tersebut Layanan Peralihan Hak merupakan salah satu layanan yang paling banyak didaftarkan. Peralihan hak atas tanah adalah perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah yang

(12)

2 dilakukan dengan sengaja supaya hak tersebut terlepas dari pemegangnya semula dan menjadi hak pihak lain.

Namun berdasarkan data pengaduan yang diterima oleh Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin terkait Layanan Peralihan Hak, terdapat berupa saran dan kritik yang dapat disimpulkan bahwa pengguna layanan masih belum puas dengan jangka waktu penyelesaian Layanan Peralihan Hak yang berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan jangka waktu penyelesaian adalah selama 5 (lima) hari kerja.

Mereka menginginkan percepatan penyelesaian layanan dengan memangkas jangka waktu pelayanan. Sehingga untuk menindaklanjuti harapan pengguna layanan tersebut Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin membuat suatu inovasi yaitu Pelita Online, yang merupakan singkatan dari Pelayanan Peralihan Hak Tiga Hari secara Online.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan serta dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk Terwujudnya Tata Kelola Kelembagaan yang Komprehensif dan Berstandar Kepemerintahan yang Baik, oleh karena itu bermaksud untuk membuat rancangan aksi perubahan yaitu Percepatan Layanan Peralihan Hak Melalui Inovasi Pelita Online Pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.

B. Tujuan Aksi Perubahan

Tujuan dari aksi perubahan adalah untuk mempercepat proses penyelesaian kegiatan Layanan Peralihan Hak pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin, yang semula berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan jangka waktu penyelesaian adalah selama 5 (lima) hari kerja, menjadi 3 (tiga) hari kerja.

(13)

3 C. Manfaat Aksi Perubahan

1) Manfaat bagi Lembaga

a) Mengoptimalkan kinerja layanan publik pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin;

b) Meminimalisir terjadinya tunggakan Layanan Pertanahan.

2) Manfaat bagi Pengguna Layanan

a) Mempercepat proses penyelesaian permohonan Layanan Peralihan Hak;

b) Mencegah praktek gratifikasi karena semua permohonan didaftarkan secara online, dan dapat dipantau setiap saat.

(14)

4

BAB II

PROFIL KINERJA ORGANISASI

A. Tugas dan Fungsi Organisasi

1. Tugas dan Fungsi Instansi

Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang, infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan, penataan agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, serta penanganan masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;

b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang;

c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agraria dan Tata Ruang;

d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang;

e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Agraria dan Tata Ruang di daerah; dan

(15)

5 f. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Sedangkan sesuai Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional, Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pertanahan Nasional menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan;

b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan;

c. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;

d. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan pengendalian kebijakan pertanahan;

e. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah;

f. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan penanganan sengketa dan perkara pertanahan;

g. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Pertanahan Nasional;

h. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Pertanahan Nasional;

(16)

6 i. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian

pangan berkelanjutan dan informasi di bidang pertanahan;

j. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; dan

k. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di daerah, dibentuk Kantor Wilayah BPN di provinsi dan Kantor Pertanahan di kabupaten/kota.

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja

Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus Ibukota dari Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Perbatasan-batasan wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Perbatasan Kota Banjarmasin Utara Kabupaten Barito Kuala Timur Kabupaten Banjar Selatan Kabupaten Banjar Barat Kabupaten Barito Kuala

(17)

7 Gambar 1. Peta Wilayah Kota Banjarmasin

Menurut data statistik tahun 2019 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 𝑘𝑚2 yang terdiri dari Banjarmasin Selatan dengan luas 38,27 𝑘𝑚2 , Banjarmasin Timur 23,86 𝑘𝑚2 , Banjarmasin Barat dengan luas 13,13 𝑘𝑚2 , Banjarmasin Tengah dengan luas 6,66 𝑘𝑚2 dan Banjarmasin Utara dengan luas 16,54 𝑘𝑚2. Secara administratif, Kota Banjarmasin memiliki 5 (lima) kecamatan dan 52 (lima puluh dua) kelurahan.

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan;

b. Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan;

c. Pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan pemberdayaan masyarakat;

d. Pelaksanaan penataan pertanahan;

e. Pelaksanaan pengadaan tanah;

(18)

8 f. Pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan

sengketa dan perkara pertanahan; dan

g. Pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten/Kota.

Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin didirikan untuk menyelenggarkan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan. Organisasi dan Tata Kerja diatur dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020. Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin yang berkedudukan di Jalan Pramuka/Tirta Dharma Komplek PDAM Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin, mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan nasional pemerintah di bidang pertanahan.

3. Area Bermasalah

Beberapa area bermasalah Layanan Peralihan Hak pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin yang mengakibatkan jangka waktu penyelesaian melebihi batas yang telah ditetapkan diantaranya adalah kurang cermatnya petugas loket dalam verifikasi berkas permohonan, kurang optimal tata kelola buku tanah sehingga terkadang masih tidak dapat ditemukan, arsip pertanahan yang belum didigitalisasi dan validasi, gangguan aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP), serta jaringan internet yang kurang stabil.

(19)

9 B. Sumber Daya Instansi

Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh sejumlah sumber daya manusia. Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin memiliki sumber daya manusia sebanyak 84 orang yang terdiri dari 31 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 42 orang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN), dan 11 orang Asisten Surveyor Kadastral (ASK).

Gambar 2. SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 3. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin No. Jabatan

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 PNS 17 14 31

2 PPNPN 25 17 42

3 ASK 10 1 11

Total 52 32 84

Laki-laki 61,90%

Perempuan 38,10%

Perbandingan Jenis Kelamin

(20)

10 Tabel 4. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan

No

. Jabatan

Jabatan

Jumlah PNS PPNPN ASK

1 S-2 4 1 1 6

2 S-1 14 14 3 31

3 D-IV 3 - - 3

4 D-III 1 7 1 9

5 D-I 4 - 1 5

6 SMA 5 20 5 30

Total 31 42 11 84

Gambar 3. SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pedidikan SDM

S-2 S-1 D-IV D-III D-I SMA

(21)

11

BAB III

ANALISIS MASALAH

A. Identifikasi Masalah Pada Area Tugas dan Fungsi yang Bermasalah Permasalahan yang ada pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin akan dianalisis menggunakan metode Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG). Metode USG adalah salah satu metode skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.

Pada tahap ini masing-masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya dengan jumlah skor tertentu sehingga dapat menentukan prioritas masalah yang harus segera diselesaikan. Langkah skoring dengan menggunakan metode USG dilakukan dengan membuat daftar akar masalah, membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot skoring 1-5 dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah (Kotler dkk, 2001) yakni sebagaimana permasalah sebagai berikut:

1) Percepatan layanan peralihan hak yang berpedoman kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 untuk dipangkas jangka waktunya menjadi 3 (tiga) hari

2) Belum seluruhnya data pertanahan terdigitalisasi dan validasi

3) Kurangnya kemampuan mitra kerja dalam mendaftarkan berkas peralihan hak secara online

4) Melakukan pelatihan kepada pihak internal (petugas loket) dan pihak mitra kerja (PPAT/karyawannya)

Tabel 5. Kriteria Masalah berdasarkan USG No. Isu Strategis/Masalah Nilai

Total Ranking

U S G

1.

Percepatan layanan peralihan hak yang berpedoman kepada

5 5 5 15 1

(22)

12 Peraturan Kepala Badan

Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 untuk

dipangkas jangka waktunya menjadi 3 (tiga) hari

2.

Belum seluruhnya data pertanahan terdigitalisasi dan validasi

4 5 4 13 2

3.

Kurangnya kemampuan mitra kerja dalam

mendaftarkan berkas

peralihan hak secara online

3 4 5 12 3

4.

Melakukan pelatihan kepada pihak internal (petugas loket) dan pihak mitra kerja (PPAT/karyawannya)

3 4 3 10 4

Keterangan:

Skala Likert 5 = Sangat 4 = Lebih cukup 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Kurang sekali

Urgency Seriousness Growth

=

=

=

mendesak/gawat waktu

menyangkut dampak/

keadaan menjadi lebih buruk

B. Penetapan Masalah Utama

Berdasar hasil pengamatan baik itu melalui wawancara langsung kepada pengguna layanan, hasil pengaduan, dan saran kritik pada aplikasi IKM maka disimpulkan ada beberapa hal yang menyebabkan

(23)

13 lambatnya penyelesaian layanan Peralihan Hak pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.

Bagan 1. Diagram Fishbone

Pertama faktor manusia, masih terdapat petugas loket yang tidak cermat dan teliti dalam melakukan verifikasi permohonan, sehingga berkas yang masih belum lengkap maupun masih terdapat yang perlu perbaikan lolos untuk didaftarkan, serta petugas pelaksana yang apabila terdapat permohonan yang bukan pada umumnya belum memahami akan ketentuan perundangan yang berlaku.

Kedua, faktor metode, para pengguna layanan masih menganggap bahwa jangka waktu pelayanan sesuai Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan, yaitu selama 5 hari kerja masih terbilang lama, mereka menginginkan untuk lebih cepat lagi. Serta dalam pelaksanaan penyelesaian pelayanan, beberapa kasus terdapat buku tanah yang belum ditemukan, sehingga menghambat proses selanjutnya.

Faktor mesin, salah satu hal yang paling intens menghambat dalam penyelesaian layanan adalah terdapat gangguan pada aplikasi

Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) maupun pada aplikasi Loket Money

PPh dan BPHTB Belum validasi

Biaya Layanan tinggi

Machine

Jaringan internet kurang stabil Gangguan Aplikasi KKP

Measure

Tidak ada tunggakan layanan

Percepatan layanan peralihan hak yang berpedoman kepada Peraturan Kepala Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 untuk dipangkas jangka waktunya menjadi 3

(tiga) hari

Method

Buku Tanah yang tidak ditemukan Jangka waktu Penyelesaian

Man

Petugas Loket tidak cermat verifikasi

permohonan

Petugas pelaksana belum memahami

Material

Tidak ada peraturan peralihan 3 hari

(24)

14 Online. Yang terakhir dalam identifikasi masalah melalui diagram

Fishbone yaitu faktor uang, beberapa kasus keterlambatan penyelesaian layanan diakibatkan masih terdapat biaya BPHTB dan PPh yang belum di validasi oleh instansi terkait.

C. Analisis Kelayakan Inovasi

Inovasi pada intinya adalah aktivitas konseptualisasi, serta ide menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi organiasasi dan nilai sosial bagi masyarakat. Jadi inovasi berangkat dari suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak sederhana dengan membuka mata dan telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan masyarakat. Subyek penerapan inovasi sendiri bisa individu, kelompok atau perusahaan (Myers dan Marquis, 2003).

Dalam penelitian Damapour 1991 mengklasifikasikan inovasi menjadi beberapa tipe, antara lain : administrative innovation, technical innovation, product/service innovation, process innovation, radical innovation, incremental innovation.

Pelita Online merupakan inovasi yang mempunya tipe Administrative innovation. Administrative innovation adalah berhubungan dengan struktur organisasi dan proses administrasi yang secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitas dasar pekerjaan dari sebuah organisasi dan berhubungan secara langsung dengan manajemen organisasi.

(25)

15

BAB IV

STRATEGI MENGATASI MASALAH

A. Terobosan / Inovasi

Pelayanan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan semangat #AyoSenangMemudahkan dituntut untuk semakin cepat dan semakin dekat kepada masyarakat.

Oleh karena itu Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional meluncurkan aplikasi untuk PPAT yang dapat mensinergikan kegiatan pendaftaran di PPAT dengan Loket Pelayanan Pendaftaran di Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin yang disebut aplikasi PPAT Online. PPAT yang dapat mengakses aplikasi PPAT Online adalah PPAT yang telah terdaftar dan melalui verifikasi serta validasi oleh Kantor Pertanahan sesuai wilayah kerja. Proses registrasi PPAT melalui Portal Mitra Kerja. Loket PPAT terhubung dengan aplikasi Portal Mitra Kerja di browser dengan alamat https://mitra.atrbpn.go.id/datappat.

Layanan pertanahan di Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dalam rangka mempercepat proses entry data guna mendorong kemudahan bagi Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), tanpa terkecuali masyarakat yang juga merasakan dampak positifnya adalah dengan memberikan inovasi pelayanan berupa PELITA Online.

PELITA Online merupakan Pelayanan Peralihan Hak Tiga Hari bagi proses pelayanan peralihan yang didaftarkan secara online melalui loket PPAT online, dimana hal ini merupakan langkah untuk efisiensi waktu.

Adapun prosedur pelaksanaan pelayanan pendaftaran Pelita Online pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut :

1. Memilih Jenis Layanan

(26)

16 PPAT dapat memilih jenis layanan peralihan yang ingin didaftarkan pada Loket PPAT Online (jual beli, pewarisan, hibah, pembagian hak bersama dan lain-lain)

2. Melengkapi Dokumen

PPAT melakukan proses entri dokumen kelengkapan (data pemohon, data pemberi kuasa, sertipikat hak atas tanah, Akta dari PPAT, Fotocopy PBB, Fotocopy BPHTB, Fotocopy SSP/PPH, NPWP, dan kelengkapan berkas lainnya).

3. Cetak STTD dan Proses Berkas

PPAT mencetak Surat Tanda Terima Dokumen yang akan diserahkan kepada pemberi kuasa

4. Input dan Cetak Perjanjian Datang ke BPN

PPAT menginput tanggal perjanjian datang ke BPN, setelah berkas perjanjian dibuat maka lakukan pencetakan Berkas Perjanjian.

5. Validasi Berkas

Dokumen/berkas permohonan yang sudah diinput olet PPAT diserahkan pada petugas loket di Kantor Pertanahan sesuai dengan tanggal perjanjian akan di cek oleh petugas kelengkapannya dan apabila semua berkas sudah sesuai maka berkas akan di validasi oleh petugas.

6. Cetak Surat Perintah Setor (SPS)

Berkas permohonan yang sudah divalidasi dapat dilakukan pencetakan Surat Perintah Setor (SPS)

7. Pembayaran

Surat Perintah Setor (SPS) yang dikeluarkan oleh petugas loket dapat dilakukan pembayaran pada loket pembayaran untuk mendapatkan kwitansi pendaftaran.

8. Proses Back Office

Berkas permohonan yang sudah dilaksanakan pembayaran diproses oleh bagian Back Office. Jangka waktu penyelesaian

(27)

17 pelayanan peralihan online adalah selama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak penerimaan berkas lengkap dan telah lunas pembayaran biaya PNBP yang ditetapkan.

Tabel 6. Prosedur Pelaksanaan Pelita Online

Hari ke 1 − Berkas permohonan diserahkan Petugas Pembayaran ke Analis Pertanahan Pertama

− Pelaksana pemeliharaan data hak tanah dan pembinaan PPAT menyerahkan berkas permohonan pada petugas buku tanah untuk mencari buku tanah.

− Setelah buku tanah dilengkapi, oleh pelaksana dilakukan klik Daftar Isian (DI) dan mencatatkan peralihan hak pada Sertipikat Hak Atas Tanah dan Buku Tanah.

Hari ke 2 − Berkas permohonan diperiksa dan diparaf oleh Analis Pertanahan Pertama

− Berkas permohonan diperiksa dan diparaf oleh Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Hari ke 3 − Berkas permohonan diperiksa dan ditanda

tangani oleh Kepala Kantor Pertanahan

− Berkas permohonan diserahkan ke Loket Penyerahan.

Terobosan/inovasi Percepatan Peralihan Hak pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dapat kami gambarkan sesuai konsep dan gagasan sebagai berikut:

(28)

18 Gambar 4. Konsep dan Gagasan

B. Hasil Inovasi

Berdasarkan kondisi sebelum adanya aksi perubahan yang dirasakan oleh pengguna layanan masih merasa belum puas dengan jangka waktu penyelesaian Layanan Peralihan Hak yang berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan yang mana jangka waktu penyelesaian adalah selama 5 (lima) hari kerja. Mereka menginginkan percepatan penyelesaian layanan dengan memangkas jangka waktu pelayanan. Oleh karena itu Project Leader membuat suatu inovasi yaitu Pelita Online, yang merupakan singkatan dari Pelayanan Peralihan Hak Tiga Hari secara Online.

Adapun hasil inovasi yang didapatkan berdasarkan analisa data maupun wawancara dengan pengguna layanan adalah mereka sangat

KONDISI AWAL GAP/KESENJANGAN KONDISI YANG DIINGINKAN

Layanan Peralihan Hak penyelesaian melebihi jangka waktu

pelayanan

GAGASAN

Perlu upaya percepatan penyelesaian

pelayanan

Peralihan Hak melebih jangka waktu

penyelesaian karena :

✓ Petugas Loket yang kurang cermat verifikasi

✓ Buku tanah tidak ditemukan

✓ Belum seluruhnya data pertanahan terdigitalisasi

INOVASI

Percepatan Layanan Peralihan Hak

Layanan Peralihan Hak selesai 3 Hari

Kerja

DAMPAK INOVASI

1. Tidak ada Layanan Peralihan Hak konvensional untuk mitra kerja 2. Pencegahan

gratifikasi layanan 3. Kantor modern

menggunakan TI

(29)

19 mengapresiasi adanya inovasi Pelita Online dan mereka mendapatkan langsung manfaat atas inovasi tersebut, yaitu dengan lebih cepatnya penyelesaian permohonan layanan peralihan hak mereka. Berdasarkan data pada aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil Inovasi Pelita Online Jenis

Layanan

Jumlah Permohonan

Selesai sesuai SOP

Selesai 3 Hari Kerja

Presentase Capaian

Pelita Online Layanan

Peralihan 378 378 366 97%

C. Pemanfaatan Sumber Daya 1. Tim Efektif

Pelaksanaan inovasi dalam aksi perubahan membutuhkan beberapa sumberdaya yaitu berupa sumberdaya manusia, sumberdaya anggaran dan sumber daya sarana dan prasarana.

Berikut disajikan identifikasi kebutuhan sumberdaya dalam rancangan aksi perubahan.

Tabel 8. Pemetaan Sumberdaya

Gagasan/ide Perubahan

(inovasi)

Identifikasi Kebutuhan Sumberdaya

Ketersediaan SDM (Tim efektif)

Ketersediaan Anggaran

Ketersediaan Sarana dan

Prasarana Percepatan

Layanan Peralihan Hak Melalui Inovasi Pelita Online

1. Project Leader - Kepala Kantor

Pertanahan Kota Banjarmasin 2. Tim Efektif

- Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran

Biaya yang di timbulkan dalam kegiatan ini, dibebankan pada DIPA Kantor Pertanahan Kota

Banjarmasin

1.Perangkat Komputer 2.Jaringan

internet 3.Aplikasi

Loket Online

(30)

20 - Kepala Seksi

Survei dan Pemetaan - Kepala

Subaggian Tata Usaha

- Analis Pertanahan - Petugas Loket

Layanan

tahun 2021.

Sedangkan pembentukan tim efektif perlu dilakukan dalam rangka untuk membangun kerjasama antar individu didalam tim kerja agar pelaksanaan inovasi rancangan aksi perubahan dapat terwujud secara efektif dan efisien.

Gambar 5. Tim Aksi Perubahan

Tim Aksi Perubahan di atas dibentuk untuk membangun koalisi dengan seluruh stakeholder yang terkait.

MENTOR

PROJECT LEADER Alen Saputra, S.H., M.Kn Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Selatan

Drs. FREDY MARFIN, M.Si.

Kepala Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin

COACH NARASUMBER

Awaludin, S.H., M.H.

PROJECT TEAM

• Kepala Bidang Survei dan Pemetaan

• Kepala Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran

• Kepala Seksi Survei dan Pemetaan

• Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran

• Jabatan Fungsional Analis Pertanahan

Drs. Darajat M. Jaelani, M.Si Widyaiswara

(31)

21 Deskripsi masing-masing anggota tim dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Mentor

Bertugas mengarahkan, membimbing dan menyetujui serta mendukung aksi perubahan.

b. Coach

Bertugas memberikan bimbingan, arahan, masukan serta konseling kepada Project Leader selasa aksi perubahan berlangsung.

c. Project Leader

Bertanggungjawab terhadap seluruh tahapan proses aksi perubahan dan kesuksesan aksi perubahan.

d. Kepala Bidang Survei dan Pemetaan

Bertugas membantu Project Leader mengkoordinasikan, membangun komitmen, dan pendampingan pelaksanaan kegiatan.

e. Kepala Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran

Bertugas membantu Project Leader mengkoordinasikan, membangun komitmen, dan pendampingan pelaksanaan kegiatan.

f. Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Bertugas sebagai pelaksana kegiatan

g. Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Bertugas sebagai pelaksana kegiatan

(32)

22 2. Teknologi Informasi

Secara umum seluruh proses pelaksanaan Pelita Online menggunakan sistem teknologi informasi. Diawali proses registrasi PPAT melalui Portal Mitra Kerja. Kemudian PPAT dapat mendaftarkan permohonannya melalui Loket PPAT yang terhubung dengan aplikasi Portal Mitra Kerja di browser dengan alamat https://mitra.atrbpn.go.id/datappat. PPAT dapat memilih jenis layanan peralihan yang ingin didaftarkan pada Loket PPAT Online (jual beli, pewarisan, hibah, pembagian hak bersama dan lain-lain).

Gambar 6. Tampilan Aplikasi Loket Online

3. Jejaring Kerja/Stakeholder 3.1. Stakeholder Internal

1) Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan

2) Kepala Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran 3) Kepala Bidang Survei dan Pemetaan

4) Kepala Seksi Survei dan Pemetaan

5) Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran 6) Kepala Subbagian Tata Usaha

7) Analis Penata Pertanahan

(33)

23 8) Petugas Loket Layanan

3.2. Stakeholder Eksternal

1) Walikota Banjarmasin

2) Kepala Badan Keuangan Daerah 3) PPAT

4) LSM 5) Wartawan

Dari semua stakeholder tersebut, project leader membagi empat kelompok yang didasarkan pada besarnya interest (kepentingan) dan influence (pengaruh) seperti tergambar pada bagan analisa stakeholder di bawah ini :

Bagan 2. Analisa Stakeholder

Stakeholder Promoters adalah merupakan pihak yang sangat berperan besar dalam keberhasilan aksi perubahan, terutama motivasi Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Kalimantan Selatan yang telah membimbing dan mendukung penyusunan rancangan aksi perubahan, para

Latens : Walikota

Kepala Bakeuda PPAT

Promoters :

Kakanwil Kabid PHP

Kabid Survei dan Pemetaan Kasi PHP

Kasi Survei dan Pemetaan Kasubag TU

Analis dan Petugas Loket

Aphathetic : LSM

Wartawan

Defenders : Masyarakat

(34)

24 PROJECT

LEADER

Kepala Kanwil BPN Prov. Kalsel

Kepala Bidang Survei dan Pemetaan

Kepala Bidang Penetapan Hak dan

Pendaftaaran

Jabfung Analis Pertanahan

Kepala Seksi Penetapan Hak dan

Pendaftaran Kepala Seksi Survei

dan Pemetaan Kepala Subbagian

Tata Usaha

Jalur Koordinasi Jalur Pelaporan

pelaksana di Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran dan Kepala Subbagian Tata Usaha, PPAT dan pengguna layanan lainnya.

Stakeholder Laten adalah Walikota Banjarmasin dan Kepala Badan Keuangan Daerah yang mempunyai pengaruh yang besar dapat mendorong keberhasilan perubahan dalam hal peningkatan pelayanan.

Stakeholder Defenders adalah masyarakat yang mempunyai ketertarikan tinggi namun pengaruhnya kurang cukup mempengaruhi keberhasilan aksi perubahan. Sedangkan Stakeholder Apathetics adalah wartawan dan LSM pihak yang tidak ada ketertarikan dan pengaruh yang rendah.

Peran dan hubungan antar stakeholder internal yang terlibat dalam penyelenggaraan aksi perubahan ini dapat diilustrasikan seperti terurai pada Gambar sebagai berikut :

Gambar 7. Peran dan Hubungan Stakeholder

(35)

25 D. Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Di dalamnya ada kegiatan identifikasi, perencanaan, strategi, tindakan, pengawasan dan evaluasi terhadap hal-hal negatif yang kemungkinan akan menimpa usaha.

Manajemen risiko pada Rancangan Aksi Perubahan ini dilakukan pada tahapan utama atau jangka pendek yang akan dilaksanakan pada saat implementasi off class yang secara umum adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Manajemen Risiko

No. Potensi Hambatan Potensi Risiko Rencana Mitigasi 1. Belum semua

mitra kerja mengetahui adanya layanan Pelita Online

Terhambatnya proses pendaftaran permohonan

Melakukan sosialisasi secara terus menerus melalui media informasi Kantor Pertanahan, maupun dengan surat pemberitahuan kepada mitra kerja

2. Belum meratanya pemahaman mitra kerja dalam tata cara mendaftarkan permohonan melalui Pelita Online

Terhambatnya proses pendaftaran permohonan

Mengadakan pelatihan atau pendampingan kepada mitra kerja

3. Jaringan internet pada Kantor Pertanahan maupun pada kantor mitra kerja belum optimal

Terhambatnya proses pendaftaran permohonan

Melakukan kerjasama dengan penyedia jaringan internet untuk upgrade kualitas

4. Adanya pandemi Covid-19

Terhambatnya proses koordinasi, rapat-rapat dan sosialisasi yang

Memanfaatkan komunikasi dengan medsos dan pertemuan menggunakan jaringan

(36)

26 melibatkan

pertemuan langsung

online atau sangat diperlukan dpt

dilakukan pertemuan langsung dengan

memperhatikan protokol kesehatan

5. Ketidaksiapan SDM pelaksana layanan pada Kantor Pertanahan

Terhambatnya pemberian

pelayanan kepada mitra kerja

Penguatan kapasitas SDM melalui penguatan Tim work

(37)

27

BAB V

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

A. Deskripsi Proses Kepemimpinan

1. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi

Salah satu prinsip dari akuntabilitas publik yaitu adanya keterbukaan, kejujuran, inovatif dan objektif dalam pelaksanaan pemerintahan. Pelita Online mencerminkan hal-hal yang terkandung dalam prinsip akuntabilitas tersebut, Pelita Online merupakan layanan yang terbuka dan transparan, dengan bantuan teknologi informasi yang handal, pengguna layanan dapat mengakses informasi terhadap proses pelayanan yang mereka mohonkan, yang dapat di akses dimana saja dan kapan saja.

Dengan adanya Pelita Online juga dapat menjamin layanan yang bebas gratifikasi karena inovasi ini dapat meminimalisir pertemuan antara petugas dengan pengguna layanan.

Gambar 8. Himbauan Penerapan Integritas

(38)

28 2. Pengelolaan Budaya Kerja

Aksi perubahan ini merubah budaya kerja yang dulunya konvensional menjadi digital. Tidak semua pihak tentu sepakat dengan perubahan-perubahan yang terjadi, ketika para pengguna layanan diperkenalkan inovasi baru dan lambat laun mengubah budaya atau cara kerja mereka dalam proses pelayanan, namun dengan keyakinan dan pemahaman yang diberikan oleh Project Leader kepada para petugas layanan serta para pengguna layanan, perubahan budaya kerja kearah lebih baik ini dapat terlaksana.

Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin juga telah menetapkan beberapa orang pegawai terbaik sebagai agen perubahan, mereka ditugaskan sebagai agen yang juga memberikan pemahaman kepada semua pihak, agen perubahan yang terampil mendengar dengan seksama, memperoleh informasi dari apa yang mereka dengar, dan membuat perbaikan terhadap desain perubahan dan implementasinya. Walaupun merubah tata cara dalam pelayanan, namun dalam pelaksanaannya aksi perubahan Pelita Online dapat diterima baik oleh semua pihak.

Gambar 9. Pengarahan oleh Project Leader

(39)

29 3. Membangun Jejaring Kerja dan Kolaborasi

Kegiatan aksi perubahan ini berupaya membangunan kolaborasi antara semua stakeholder menjadi lebih baik. Jejaring dan kolaborasi yang terjadi tersebut ditempuh dengan melaksanakan sosialisasi pelaksanaan aksi perubahan Pelita Online kepada para pemangku kepentingan.

Sebagaimana kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan dalam rancangan aksi perubahan yang telah Project Leader sampaikan terkait dengan Percepatan Pelayanan Peralihan Hak melalui Inovasi Pelita Online, berikut merupakan realisasi dan output kegiatan rencana aksi perubahan selama menjalani off class:

a. Kegiatan Koordinasi dengan Mentor

Waktu pelaksanaan pada tanggal 23 April 2021, adapun tahapan dalam kegiatan ini project leader melaporkan serta meminta arahan terkait persiapan pelaksanaan aksi perubahan kepada mentor dalam hal ini Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan, Bapak Alen Saputra, S.H., M.Kn.. Arahan dari mentor untuk aksi perubahan dapat sesegera mungkin untuk dilaksanakan, dan lakukan evaluasi perbaikan apabila terdapat kendala.

Gambar 10. Konsultasi dengan Mentor

(40)

30 b. Kegiatan Rapat Pembentukan Tim

Waktu pelaksanaan pada tanggal 26 April 2021, kegiatan ini dipimpin oleh Project Leader yang diikuti oleh seluruh Supporting Team yang terdiri dari Pejabat Pengawas dan para pelaksana kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan Peralihan Hak pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.

Kegiatan ini menghasilkan susunan Tim Efektif Kegiatan Rencana Aksi Perubahan yang selanjutnya akan dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin. (Lampiran I).

Gambar 11. Rapat Pembentukan Tim

c. Kegiatan Melakukan Penyusunan dan Penerbitan SK

Waktu pelaksanaan pada tanggal 26 April 2021. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan penerbitan SK terkait kegiatan rencana aksi perubahan serta pembentukan tim efektif untuk kegiatan rencana aksi perubahan tersebut. Hasil dari kegiatan ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepala Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin tentang Kegiatan Rencana Aksi

(41)

31 Perubahan Nomor 29.1/SK-63.71/IV/2021, serta Surat Keputusan Kepala Kepala Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin tentang Penunjukan Tim Efektif Kegiatan Rencana Aksi Perubahan Nomor 29.2/SK-63.71/IV/2021. (Lampiran II dan III)

d. Kegiatan Rapat dengan Tim

Waktu pelaksanaan pada tanggal 28 April 2021. Pada kegiatan ini dilaksanakan koordinasi antara Project Leader dengan tim efektif yang telah dibentuk. Kegiatan ini menghasilkan draft Standar Operasional Prosedur Inovasi Pelita Online, jadwal pelaksanaan kegiatan sosialisasi, serta kegiatan pendukung rencana aksi perubahan lainnya. (Lampiran IV)

Gambar 12. Rapat dengan Tim

e. Kegiatan Membuat Standar Operasional Prosedur Inovasi Pelita Online

Agar pelaksanaan kegiatan aksi perubahan dapat berjalan dengan baik dan lancar, Project Leader dengan tim secara bersama-sama menyusun rancangan Standar Operasional

(42)

32 Prosedur (SOP) Inovasi Pelita Online. Dengan adanya SOP ini dapat memudahkan dan menertibkan pekerjaan yang akan dijalankan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Adapun tahapan yang dirumuskan adalah pada tahap pertama, PPAT dapat memilih jenis layanan peralihan yang ingin didaftarkan pada Loket PPAT Online (jual beli, pewarisan, hibah, pembagian hak bersama dan lain-lain).

Gambar 13. Daftar dan Memilih Jenis Layanan pada Aplikasi Loket PPAT Online

Kedua, PPAT melakukan proses entri dokumen kelengkapan permohonan Layanan Peralihan Hak yang diingin diajukan ke Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin (data pemohon, data pemberi kuasa, sertipikat hak atas tanah, Akta dari PPAT, Fotocopy PBB, Fotocopy BPHTB, Fotocopy SSP/PPH, NPWP, dan kelengkapan berkas lainnya).

(43)

33 Gambar 14. Melakukan Entri Dokumen Permohonan

Ketiga, cetak Surat Tanda Terima Dokumen (STTD) dan Proses Berkas PPAT mencetak Surat Tanda Terima Dokumen yang akan diserahkan kepada pemberi kuasa.

Gambar 15. Mencetak STTD

Keempat, PPAT menginput tanggal perjanjian datang ke Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin, setelah berkas perjanjian dibuat maka lakukan pencetakan Berkas Perjanjian.

(44)

34 Gambar 16. Menginput tanggal Perjanjian

Dokumen/berkas permohonan yang sudah diinput olet PPAT diserahkan pada petugas loket di Kantor Pertanahan sesuai dengan tanggal perjanjian akan dilakukan pemeriksaan kelengkapan oleh petugas dan apabila semua berkas sudah lengkap dan benar maka berkas akan di validasi oleh petugas.

Gambar 17. Verifikasi dan Validasi oleh Petugas

(45)

35 Berkas permohonan yang sudah divalidasi dapat dilakukan pencetakan Surat Perintah Setor (SPS). Surat Perintah Setor (SPS) yang dikeluarkan oleh petugas loket dapat dilakukan pembayaran pada loket pembayaran untuk mendapatkan kwitansi pendaftaran. Selanjutanya Berkas permohonan yang sudah dilaksanakan pembayaran diproses oleh bagian Back Office. Jangka waktu penyelesaian pelayanan peralihan online adalah selama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak penerimaan berkas lengkap dan telah lunas pembayaran biaya PNBP yang ditetapkan.

Setelah pengguna layanan telah melakukan pembayaran atas tagihan layanan, tahapan untuk pelaksana pelayanan pada hari pertama adalah berkas permohonan diserahkan Petugas Pembayaran ke Analis Pertanahan Pertama, kemudian Koordinator Pemeliharaan Data Hak Tanah dan Pembinaan PPAT menyerahkan berkas permohonan pada petugas buku tanah untuk mencari buku tanah. Setelah buku tanah dilengkapi, oleh pelaksana dilakukan klik Daftar Isian (DI) dan mencatatkan peralihan hak pada Sertipikat Hak Atas Tanah dan Buku Tanah. Pada hari kedua, berkas permohonan diperiksa dan diparaf oleh Analis Pertanahan Pertama, selanjutnya berkas permohonan diperiksa dan diparaf oleh Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran. Pada hari ketiga, berkas permohonan diperiksa dan ditanda tangani oleh Kepala Kantor Pertanahan, untuk selanjutnya berkas permohonan diserahkan ke Loket Penyerahan.

f. Kegiatan Sosialisasi Pelita Online kepada para Mitra Kerja Waktu pelaksanaan sosialisasi aksi perubahan kepada para Mitra Kerja Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dilaksanakan

(46)

36 pada minggu pertama dan kedua bulan Mei 2021. Project Leader melakukan sosialisasi ke para mitra kerja, diantaranya:

Yosua Ananta Tenardi, S.H., M.Kn., Afred Kusuma, S.H., M.Kn., Gaby Siantori S.H., M.H., dan Linda Kenari, S.H., M.H.

Selain melakukan sosialisasi dengan kunjungan ke kantor- kantor mitra kerja, Project Leader juga melakukan sosialisasi bertempat di Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin yang dihadiri baik oleh PPAT serta para stafnya. Hasil dari kegiatan tersebut selain memberikan pengenalan aksi perubahan ini juga untuk memberikan pemahaman dan tata cara pelaksanaan Pelita Online. Inovasi Pelita Online mendapat respon positif dari para Mitra Kerja, karena dapat mempercepat penyelesaian jangka waktu pelayanan.

Gambar 18. Sosialisasi Aksi Perubahan

g. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Pelita Online

Evaluasi diperlukan untuk menilai/tolak ukur kemampuan, berhasil atau tidaknya metode yang digunakan. dengan adanya

(47)

37 evaluasi kita menjadi tau apa yang perlu ditingkatkan, diperbaiki, dinilai cukup/kurang, tanpa adanya evaluasi kita tidak tau kemajuan/ kemunduran yang terjadi pada sebuah proses. Pada aksi perubahan ini dilakukan evaluasi pelaksanaan yang sudah berjalan kurang lebih selama dua bulan. Terdapat beberapa hal yang perlu perbaikan, namun tidak mengurangi komitmen dalam proses percepatan penyelesaian Pelayanan Peralihan Hak pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.

B. Hasil Kepemimpinan

1. Capaian Dalam Perbaikan Kinerja Organisasi

Dalam budaya kerja terkandung hal-hal terkait mutu dan inovasi yaitu nilai-nilai dan norma. Nilai adalah segala hal terkait budaya organisasi. Nilai juga mempengaruhi perilaku spesifik anggota organisasi. Bila anggota organisasi memiliki nilai yang baik dalam hal mutu, maka perilakunya tentu akan mengarah kepada hal-hal baik. Berkat aksi perubahan serta nilai-nilai yang ditanamkan oleh Project Leader dapat merubah budaya kerja dan kedisiplinan petugas layanan, dengan mengedepankan tagline Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yaitu prinsip

#SenangMemudahkan, para petugas pelaksana saat ini menjadi lebih bersemangat dalam melayani masyarakat, mereka menginginkan secepat mungkin dalam proses penyelesaian pekerjaan. Jadi aksi perubahan Pelita Online tidak hanya mempercepat proses penyelesaian layanan yang bermanfaat bagi pengguna layanan, tetapi juga secara internal merubah nilai dan norma petugas pelayanan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya.

(48)

38 2. Capaian Dalam Perbaikan Sistem Pelayanan

Pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin sebelumnya berdasarkan data yang dihimpun melalui Aplikasi KKP, terdapat layanan-layanan pertanahan yang melebihi jangka waktu pelayanan. Padahal sebagai instansi pelayanan publik, Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, handal, dan cepat kepada masyarakat.

Perbaikan sistem pelayanan dapat diukur melalui tingkat kualitas layanan, bila layanan yang diterima sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal, sebaliknya bila layanan yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas layanan akan dipersepsikan buruk. Dengan adanya aksi perubahan melalui inovasi Pelita Online Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin mengharapkan akan adanya peningkatan kualitas layanan yang diberikan, terutama dari sisi waktu penyelesaian layanan.

Selama 2 (dua) bulan pelaksanaan aksi perubahan, terutama terkait layanan Peralihan Hak terdapat peningkatan yang baik dibandingkan dengan periode sebelumnya, dari 378 berkas permohonan yang masuk, tidak ada satu berkaspun yang melewati jangka waktu pelayanan dalam artian 100% layanan diselesaikan dengan tepat waktu, bahkan 97% layanan diselesaikan hanya dalam 3 hari kerja. Dengan adanya Inovasi Pelita Online pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin, secara signifikan meningkatkan presentase layanan yang selesai sesuai dengan tenggat waktu Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.

(49)

39 3. Manfaat Aksi Perubahan

Aksi perubahan ini memberikan manfaat baik untuk pihak internal maupun eksternal, diantaranya:

a. Mengoptimalkan kinerja layanan publik pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin

Dengan terbentuknya tim efektif, Project Leader lebih mudah untuk mengarahkan tercapainya kinerja layanan publik yang prima, karena anggota tim telah memahami tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

b. Meminimalisir terjadinya tunggakan Layanan Pertanahan.

Dengan adanya Pelita Online seluruh tahapan kegaiatan dalam Layanan Peralihan Hak dapat dipantau secara berkala dan berjenjang, mulai dari petugas layanan, pejabat pengawas hingga kepala kantor, sehingga apabila terdapat kendala atau hal yang menghambat penyelesaian pekerjaan dapat ditangani terlebih dahulu sehingga mengurangi resiko terjadinya tunggakan.

c. Mempercepat proses penyelesaian permohonan Layanan Peralihan Hak.

Sebelum adanya Inovasi Pelita Online, masih terdapat berkas permohonan layanan Peralihan Hak yang melebihi jangka waktu pelayanan. Melalui aksi perubahan dilakukan perbaikan- perbaikan atas layanan tersebut, dengan penggunaan teknologi informasi, pemberian pengarahan intensif kepada para petugas layanan, perkuatan komunikasi dan kolaborasi antar pihak, sehingga tercipta layanan Peralihan Hak yang selesai hanya dalam 3 (tiga) hari kerja.

d. Mencegah praktek gratifikasi.

Pelita Online merupakan layanan yang terbuka dan transparan, dengan bantuan teknologi informasi yang handal, pengguna layanan dapat mengakses informasi terhadap proses

(50)

40 pelayanan yang mereka mohonkan, yang dapat di akses dimana saja dan kapan saja. Dengan adanya Pelita Online juga dapat menjamin layanan yang bebas gratifikasi karena inovasi ini dapat meminimalisir pertemuan antara petugas dengan pengguna layanan.

C. Keberlanjutan Aksi Perubahan 1. Legalitas Penerapan Inovasi

Legalitas penerapan inovasi ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepala Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin tentang Kegiatan Rencana Aksi Perubahan Nomor 29.1/SK-63.71/IV/2021 tentang Kegiatan Rencana Aksi Perubahan.

2. Keberlanjutan Kegiatan Inovasi dengan Menetapkan Target Jangka Menengah dan Jangka Panjang

a. Kegiatan Jangka Pendek

Percepatan Layanan Peralihan Hak melalui Inovasi Pelita Online telah terlaksana, aksi perubahan ini telah dimanfaatkan oleh para mitra kerja Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dalam rangka permohonan Layanan Peralihan Hak.

b. Kegiatan Jangka Menengah

Melakukan kolaborasi dengan Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk pengembangan aplikasi Loket Online agar dapat mendukung maksimal pelaksanaan Inovasi Pelita Online.

c. Kegiatan Jangka Panjang

Melakukan percepatan layanan tidak hanya pada Layanan Peralihan Hak, akan tetapi seluruh Layanan Pertanahan.

(51)

41

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan aksi perubahan Percepatan Layanan Peralihan Hak melalui Inovasi Pelita Online pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dapat dinyatakan berhasil dan dapat dikembangkan dan dilakukan inovasi lebih lanjut.

B. Rekomendasi

Untuk peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih baik dan memberikan kemudahan bagi pengguna layanan, percepatan pelayanan dapat diterapkan bukan hanya pada Layanan Peralihan Hak, namun juga pada Layanan Pertanahan lainnya.

(52)

42

DAFTAR PUSTAKA

Myers, S. and D. G. Marquis. 2003: Successful Industrial Innovation, Washington D.C. National Science Foundation

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional.

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Gambar

Tabel 1. Pendaftaran Layanan bulan Januari sd Maret 2021
Tabel 2. Perbatasan Kota Banjarmasin  Utara  Kabupaten Barito Kuala  Timur  Kabupaten Banjar  Selatan  Kabupaten Banjar  Barat  Kabupaten Barito Kuala
Tabel 3. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin  No.  Jabatan  Jenis Kelamin  Jumlah  Laki-laki  Perempuan  1  PNS  17  14  31  2  PPNPN  25  17  42  3  ASK  10  1  11  Total  52  32  84 Laki-laki61,90%Perempuan38,10%
Gambar 3. SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan

Dalam rangka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi ... di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun ….. , Panitia Seleksi Terbuka Pengisian

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,

Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan (Ditjen II) sebagai unit organisasi yang berada dalam ruang lingkup Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan

DAFTAR NOMOR HOTLINE PELAYANAN PERTANAHAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG BADAN