• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEBIASAAN MEMBACA BUKU PAKET PAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI

KELAS XI SMA NEGERI 4 TAKALAR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Pendidikan Agama Islam

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Oleh:

NISA NURSAFANI NIM: 20100118072

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nisa Nursafani NIM : 20100118072

Tempat, Tanggal Lahir : Taipanaorang 29 Agustus 2000 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Alamat : Desa Bontosunggu, Kec. Galesong Utara, Kab. Takalar Judul : Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI

Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

Menyatakan dengan sebenarnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Takalar, 15 Agustus 2022 Penyusun

NISA NURSAFANI NIM: 20100118072

(3)

PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

(4)

PENGESAHAN SKRIPSI

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt, yang telah memberikan nikmat hidayah, taufik, kesehatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad saw, para sahabat, keluarga, pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.

Penyusun menyadari bahwa pada proses penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir terdapat banyak kekurangan, kesulitan dan kendala yang dihadapi, namun berkat pertolongan Allah swt. dan bimbingan dari berbagai pihak maka segala kesulitan, dan kendala yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penyusun mengucapkan permohonan maaf dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua saya ayahanda Jufri dan ibunda Sahari yang penuh rasa cinta, sayang, kesabaran dan keikhlasannya dalam membesarkan, merawat, mendidik, yang selalu mendoakan, memberikan semangat, dan dukungan kepada pennyusun. Begitu pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof.

Dr. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor 1, Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro M. Hum, Wakil Rektor II, Prof. Dr. H. Darussalam, M.Ag., Wakil Rektor III, Dr. H.

Kamaluddin Abunawas, M.Ag., Wakil Rektor IV., yang telah membina dan memimpin UIN Alauddin Makassar menjadi tempat bagi penyusun untuk memperoleh banyak ilmu baik dari segi akademik maupun non akademik.

(6)

2. Dr. H. Marjuni, M.Pd.I. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Dr. M. Sabir U., M.Ag. Wakil Dekan 1, Dr. H. M. Rusdi, M.Ag., Wakil Dekan II dan Dr. Ilyas, M.Pd., M.Si. Wakil Dekan III, yang telah memimpin Fakultas Tarbiyah dan Keguruan menjadi tempat bagi penulis untuk memperoleh ilmu serta telah membina penyusun selama menjalani proses perkuliahan.

3. Dr. H. Syamsuri, S.S., M. A. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Dr.

Muhammad Rusmin B., M.Pd.I Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan petunjuk dan arahanya selama proses perkuliahan.

4. Nur Khalisah L., S.Ag., M.Pd. Pembimbing I dan Rofiqah Al Munawwarah S.Pd.I., M. Pd. Pembimbing II yang telah bersedia dan bersabar meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penyusun mulai dari awal hingga selesainya skripsi ini.

5. Dr. H. Muzakkir, M.Pd.I. Penguji I dan Dr. Idah Suaidah, M.H.I. Penguji II yang telah bersedia dan bersabar meluangkan waktunya untuk mengarahkan penyusun hingga selesainya skripsi ini.

6. Para dosen, karyawan, karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan bantuan secara konkrik baik secara langsung maupun tidak langsung.

7. Kepala Sekolah, guru-guru dan para staf pendidik serta adik-adik peserta didik di SMA Negeri 4 Takalar yang telah membantu dalam proses pengumpulan data.

8. Kepada kakak senior jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2016 dan 2017 yang telah bersedia menjadi tempat bertanya dan memberikan motivasi kepada penyusun selama proses penyusunan skripsi ini.

(7)

9. Kepada sahabatku A. Resti Nur Ramadhana A. Ainun Fitrah, Iffa Munifah, Khaerunnisa, Resky Fatimah, Sitti Nirwana, Mustika Puspita Sari, Sri Wahyuni, dan Nurul Reski Pratami yang telah mendoakan, dan memberikan semangat sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada teman-teman seperjuangan akademik mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 terkhusus kelas PAI 3-4 atas semangatnya sehingga penulis bisa sampai pada titik ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Olehnya itu, penyusun berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Takalar 15 Agustus 2022 Penyusun

NISA NURSAFANI NIM: 20100118072

(8)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI ... iii

PERSETUJUAN UJIAN MUNAQASYAH SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Hipotesis Penelitian ... 5

D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ... 5

E. Kajian Pustaka ... 6

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN TEOREITIS ... 13

A. Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI ... 13

B. Prestasi Belajar ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

A. Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian ... 20

B. Pendekatan Penelitian ... 27

C. Populasi dan Sampel ... 27

D. Metode Pengumpulan Data ... 30

E. Instrumen Penelitian... 30

(9)

F. Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 33

G. Teknik Pengolahan dan Analisi Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 61

BAB V PENUTUP ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Implikasi Penelitian ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 73

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 93

(10)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

3.1 Tabel Populasi Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar 3.2 Tabel Sampel Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

3.3 Tabel Skor Jawaban Skala Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

3.4 Tabel Kisi-kisi Skala Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Pesera Didik 3.5 Tabel Kriteria TingkatValidasi

3.6 Tabel Kriteria Tingkat Reabilitas

4.1 Tabel Hasil Perhitungan Angket Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

4.2 Tabel Analisis Deskriptif Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

4.3 Tabel Kategorisasi Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

4.4 Tabel Data Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

4.5 Tabel Analisis Deskriptif Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik

4.6 Kategorisasi Prestasi Belajar Peserta Didik

4.7 Hasil Uji Normalitas Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI dan Prestasi Belajar

4.8 Hasil Uji Linearitas Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI terhadap Prestasi Belajar

4.9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana 4.10 Hasil uji Signifikansi Persamaan Regresi 4.11 Tabel Hasil Uji Korelasi

(11)

ABSTRAK

NAMA : Nisa Nursafani NIM : 20100118072

JUDUL : Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan kebiasaan membaca buku paket PAI di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar, 2) Mendeskripsikan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar, 3) Menganalisis pengaruh kebiasaan membaca buku paket PAI terhadap prestasi belajar peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian ex post facto, menggunakan desain penelitian regresi linear sederhana. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar sebanyak 280 orang.

Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang dengan menggunakan metode simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket skala likert untuk kebiasaan membaca buku paket PAI dan dokumentasi untuk prestasi belajar. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kebiasaan membaca buku paket PAI peserta didik di SMA Negeri 4 Takalar berada pada kategori sedang, yaitu 65,71 %, 2) Prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar berada pada kategori sedang, yaitu 68, 60%. 3) Hasil perhitungan diperoleh (thitung) = 3,549 sementara (ttabel) = 1,995 untuk taraf signifikansi 0,05 %, karena thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh kebiasaan membaca buku paket PAI terhadap Prestasi belajar peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar.

Implikasi penelitian ini adalah: 1) Bagi kepala sekolah, agar senantiasa memberikan perhatian lebih terhadap peserta didik agar mampu belajar dengan baik terutama kebiasaan membaca dengan membentuk pojok baca atau program literasi agar menarik perhatian peserta didik untuk membaca . 2) Bagi pendidik, agar terus meningkatkan kebiasaan membaca peserta didik dengan melakukan suatu perbuatan yang memicu berkembangnya kebiasaan membaca yaitu memberi motivasi pentingnya kebiasaan membaca buku paket PAI dan juga buku-buku lainnya agar mampu meningkatkan hasil belajarnya. 3) Bagi peserta didik, agar melatih meningkatkan dan mengaplikasikan kebiasaan membaca dalam setiap mata pelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga hasil belajar peserta didik meningkat sehingga juga akan berdampak pada kehidupan sehari-harinya. 4) Bagi peneliti selanjutnya, jika ingin melakukan penelitian yang serupa hendaknya menambah varibel bebas lainya yang mendukung terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan aspek yang paling mendasar dalam pendidikan. Islam menempatkan belajar merupakan awal dari segala kegiatan dan belajar yang lebih diutamakan atau yang paling pokok adalah belajar membaca, dengan membaca manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan sebagaimana dijelaskan di dalam Qs. Al-„alaq : 1-5 yang berbunyi :



















































Terjemahnya:

Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 1

Menurut M. Quraish Shiha, Iqra‟ atau perintah membaca, adalah kata pertama wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang dua kali dalam rangkaian wahyu pertama. Mungkin mengherankan bahwa perintah tersebut ditujukan pertama kali kepada seseorang yang tidak pernah membaca suatu kitab sebelum turunnya Al- Qur‟an, bahkan seseorang yang tidak pandai membaca suatu tulisan sampai akhir hayatnya. Namun, keheranan ini akan sirna jika disadari arti kata iqra‟ dan

1 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Hafalan dan Terjemahan (Bandung: Cordoba, 2020), h. 596.

(13)

disadari pula bahwa perintah ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad saw. Semata-mata, tetapi juga untuk umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan, karena realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi.2

Perintah untuk “membaca” dalam ayat itu disebut dua kali perintah kepada Rasulullah saw. dan selanjutnya perintah kepada seluruh umatnya. Membaca adalah sarana untuk belajar dan kunci ilmu pengetahuan, baik secara timologis berupa membaca huruf-huruf yang tertulis dalam buku-buku, maupun terminologis, yakni membaca dalam arti lebih luas. Kata “kalam” disebut dalam ayat itu lebih memperjelas makna hakiki membaca, yaitu sebagai alat belajar.

Dalam surah Al-Qalam disebutkan yaitu termasuk dalan surah-surah yang pertama diturunkan Allah swt. bersumpah dengab kata yang amat penting ini, yaitu kalam.

Dengannya, ilmu dapat ditransfer dari individu ke individu, dari generasi ke generasi atau dari umat ke umat yang lain.3

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama teknologi percetakan yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang di peroleh. Membaca merupakan jendela dunia, siapapun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar

2 M. Quraish Shihab, Membbumikan Al-Qur’an dan Peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1992), h. 260.

3 M. Quraish Shihab, Op.Cit, h. 263.

(14)

kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi yang diperoleh tidak akan maksimal.4

Kebiasaan membaca merupakan budaya yang menjadi komponen penting dalam membangun literasi dalam dunia pendidikan. Kebiasaan membaca menurut Tambupolon adalah kegiatan membaca yang telah mendarah daging pada diri seseorang. 5 Peserta didik mampu membaca bukan karena kebetulan saja, akan tetapi karena peserta didik tersebut belajar dan berlatih membaca teks yang terdiri dari kumpulan huruf-huruf yang bermakna. Membaca buku merupakan kegiatan atau proses menerapkan sejumlah keterampilan mengolah teks bacaan dalam rangka memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, membaca buku dapat dikatakan sebagai kegiatan memperoleh informasi atau pesan yang disampaikan oleh penulis dalam tuturan bahasa tulis. Membaca disini berarti memahami teks bacaan baik secara literal, interprelatif, kritis maupun kreatif.6

Peningkatan kualitas pendidikan dicerminkan oleh kemampuan belajar peserta didik. Kualitas pendidikan yang bagus akan membawa peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar yang tinggi. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonsia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Yaitu :

4 Nia Gustika Sari, Pengaruh Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Skripsi, (Bengkulu, IAIN Bengkulu 2018).

5 Tambupolon, Kemampuan Membaca dengan Kreativitas Pada Siswa Kwlas VIII MTs Surya Buana Malang, Skripsi, (Malang. UIN Maulana Malik Ibrahim 2017). http://Ethenses.uin- malang,ac.id/(diakses 1 April 2021).

6 Slameto, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015), h.54.

(15)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.7

Membangun kebiasaan membaca bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, tidak hanya cukup dengan membeli buku dan membuat perpustakaan. Akan tetapi bukan pula sebuah pekerjaan yang terlalu sulit untuk dilakukan. Pada zaman informasi seperti yang tengah terjadi sekarang ini, menemukan sumber informasi bukanlah pekerjaan yang sulit. Namun ironisnya, kebiasaan membaca tetap saja rendah hal ini menunjukkan bahwa rendahnya kebiasaan membaca bukan hanya diakibatkan oleh ketiadaan sumber informasi semata, melainkan juga karena kondisi psikologis atau mentalitas seseorang. Untuk itu, membangun kebiasaan membaca harus dimulai dari membangun kepribadian individu.8

Membaca membutuhkan keterampilan dan pembiasaan, banyak orang- orang yang rajin membaca akan tetapi dia tidak menemukan apa-apa dari bacaannya, demikian juga membaca adalah pekerjaan yang berat, sering kita melihat orang yang membaca sekitar beberapa menit matanya merah dan menguap. Menumbuhkan kebiasaan membaca tentu harus memiliki kemampuan membaca yang tinggi dan merasa senang dalam membaca.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memiliki hasil belajar yang baik maka membiasakan diri membaca buku secara berulang-ulang dan pada akhirnya akan menjadi suatu ketetapan dan bersifat otomatis.

Hasil observasi tanggal 6 Agustus 2021 pada hari Jum‟at calon peneliti melihat peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar dalam kesehariannya yang dilihat adalah tidak memiliki kebiasaan membaca buku paket, ada juga yang

7 Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), h. 72.

8 Suherman, Menghidupkan Kembali Semangat Membaca Para Mahaguru Peradaban (Bandung: MSQ Publishing, 2010), h. 146.

(16)

mengunjungi perpustakaan hanya melihat koleksi buku tanpa membaca, dan peserta didik lebih banyak membaca buku novel, majalah, komik dan lainnya saat mengunjungi perpustakaan. Maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI Terhadap Prestasi Belajar peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kebiasaan membaca buku paket PAI di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar ?

2. Bagaimanakah prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar ?

3. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca buku paket PAI terhadap prestasi belajar peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar?

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh kebiasaan membaca buku paket PAI terhadap prestasi belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 4 Takalar.

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk mendapatkan gambaran dan memudahkan pemahaman serta memberikan persepsi yang sama antara penulis dan pembaca terhadap judul serta memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian yang sesuai dengan variabel dalam judul skripsi ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpang siuran dalam pembahasan selanjutnya.

Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen) Berdasarkan judul penelitian yang ada, maka variabel dalam penelitian ini adalah:

(17)

1. Variabel X (Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI)

Kebiasaan membaca buku paket PAI dipengaruhi oleh adanya proses menangkap dan memperoleh materi atau informasi yang dimaksud oleh penulis dalam buku tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebiasaan membaca tidak hanya dapat memperoleh materi atau informasi, tetapi juga untuk memahami arti dari setiap kata atau kalimat, sehingga memperoleh pemahaman yang lebih banyak. Adapun indikator kebiasaan membaca buku paket PAI dalam penelitian ini adalah :

a. Frekuensi membaca b. Intensitas membaca c. Durasi membaca

2. Variabel Y (Prestasi Belajar)

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Indikator pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini adalah aspek kognitif yang berhubungan dengan pengetahuan peserta didik. Melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

E. Kajian Pustaka

Variabel-variabel dalam penelitian ini tlah diteliti oleh peneliti sebelumnya, variabel tersebut yaitu kebiasaan membaca buku dan variabel hasil belajar. Adapun penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Muammar Mubaraq dalam Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Minat dan Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI pada Peserta Didik di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Minat Membaca Buku Paket PAI di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa termasuk berada pada kategori

(18)

sedang, yaitu 72,22%, 2) Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI pada Peserta Didik di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa termasuk berada pada kategori sedang, yaitu 66,67%. 3) Ada pengaruh yang signifikan antara Minat dan Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI pada Peserta Didik di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa. Hal ini dibuktikan dengan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,215 > 2,006 (t tabel) dan nilai sig hasil belajar siswa sebesar 0,0000 yang sama 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran Pedidikan Agama Islam Peserta Didik di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa.9

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Muammar Mubaraq yaitu sama-sama meneliti tentang hasil belajar dan kebiasaan membaca buku paket PAI. Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian sebelumnya melakukan penelitian tentang minat membaca, sedangkan peneliti akan melakukan penelitian kebiasaan membaca buku paket PAI. Perbedaan lain yaitu terdapat pada lokasi penelitian, dalam hal ini penelitian Muammar Mubaraq dilakukan di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa, sedangkan lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu di SMA Negeri 4 Takalar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Damsi dalam Skripsinya yang berjudul

“Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas X SMAS Taman Siswa Teluk Bentung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: diperoleh nilai t hitung sebesar 10,231

> 2,064 (t tabel) dan nilai sig hasil belajar siswa sebesar 0,0000 yang sama 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti buku teks

9 A. Resti Nur Ramadhana, “Pengaruh Minat dan Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI pada Peserta Didik di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa”, Skripsi, (Samata: Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Makassar, 2014), h. xix.

(19)

dan cetak berpengaruh terhadap hasil belajar pendidikan agama islam di kelas X SMAS taman siswa Teluk Bentung.10

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Damsi yaitu sama-sama meneliti tentang buku dan hasil belajar. Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian sebelumnya melakukan penelitian ini pada jenjang kelas X sedangkan peneliti pada jenjang kelas XI . Sedangkan perbedaanya yaitu terdapat pada lokasi penelitian, dalam hal ini penelitian damsi dilakukan di SMAS Taman Siswa Teluk Bentung sedangkan lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu di SMA Negeri 4 Takalar.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyono dengan judul “Pengaruh Minat, Kebiasaan Membaca Buku Perpustakaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Semarang tahun 2007/2008”. Hasil penelitian tersebut menginformasikan bahwa ada pengaruh yang positif antara minat, kebiasaan membaca buku perpustakaan dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar secara parsial. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji koefisisen determinasi diketahui besarnya antara minat, kebiasaan membaca buku perpustakaan dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78,3%. Sedangkan sisanya 21,7% dipengaruhi faktor lain.11

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyono yaitu sama-sama meneliti tentang kebiasaan membaca buku dan hasil belajar dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket. Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian sebelumnya melakukan penelitian ini pada jenjang

10 Damsi, “Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas X SMAS Taman Siswa Teluk Bentung”, Skripsi, (Lampung : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro, 2013/2014), h. x.

11 Mulyono, Fakultas Ekonomi, “Pengaruh Minat, Kebiasaan Membaca Buku Perpustakaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Semarang ”, Skripsi, (Semarang: Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Semarang, 2008).

(20)

SMK sedangkan peneliti jenjang SMA. Sedangkan perbedaanya yaitu terdapat pada lokasi penelitian, dalam hal ini penelitian Mulyono dilakukan di SMK Negeri 2 Semarang, sedangkan lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu di SMA Negeri 4 Takalar.

4. Agustina, Refni.2013. Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 69 Kota Bengkulu.

Pembimbing I Dra. Resnani,M.Si, dan pembimbing II Drs. Lukman, M.

Ag.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 69 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasi.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 69 Kota Bengkulu yang berjumlah 104 orang.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rhitung= 0,798 yang berada pada taraf signifikan 5% sebesar 0,388. Dengan demikiandiketahui bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 69 Kota Bengkulu.12

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustina, Refni yaitu sama-sama meneliti tentang kebiasaan membaca buku dan hasil belajar dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan dokumentasi. Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian sebelumnya melakukan penelitian ini pada jenjang SD sedangkan peneliti pada jenjang SMA dan juga pada mata pelajaran dimana pada penelitian sebelumnya mata pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan penelitian ini yaitu mata pelajaran PAI . Sedangkan

12 Agustina,Refni “Pengaruh Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 69 Kota Bengkulu”, Skripsi, (Universitas Bengkulu 2014).

(21)

perbedaanya yaitu terdapat pada lokasi penelitian, dalam hal ini penelitian Agustina Refni dilakukan di kelas V SDN 69 Kota Bengkulu , sedangkan lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu di SMA Negeri 4 Takalar.

5. Kusumadewi, Ardini Ratih. (2019). Pengaruh Kebiasaan Membaca dan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SDN se-Gugus Sultan Agung Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Suwandi, M.Pd. penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kebiasaan membaca dan sumber belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas V SDN se-Gugus Sultan Agung Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kebiasaan membaca terhadap hasil belaja rbahasa Indonesia yang di tunjukkan dengan nilai t hitung>t tabel(4,064 >1,983) dengan pengaruh sebesar 13,9%;(2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sumber belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia yang ditunjukkan dengan nilai thitung>ttabel(5,381 >1,983)dengan pengaruh sebesar 22,1%; (3) terdapat pengaruh yangpositif dan signifikan kebiasaan membacadan sumber belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia yang ditunjukkan dengan nilai Fhitung> Ftabel(17,835 > 3,086) dengan pengaruh sebesar 26,1%.Disimpulkan bahwa kebiasaan membaca dan sumber belajar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN se-Gugus Sultan Agung Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.13

13 Kusumadewi, Ardini Ratih “Pengaruh Kebiasaan Membaca dan Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SDN se-Gugus Sultan Agung

(22)

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumadewi, Ardini Ratih yaitu sama-sama meneliti tentang kebiasaan membaca buku dan hasil belajar dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan dokumentasi. Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian sebelumnya melakukan penelitian ini pada jenjang SD sedangkan peneliti pada jenjang SMA dan juga pada mata pelajaran dimana pada penelitian sebelumnya mata pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan penelitian ini yaitu mata pelajaran PAI . Sedangkan perbedaanya yaitu terdapat pada lokasi penelitian, dalam hal ini penelitian Kusumadewi, Ardini Ratih dilakukan di kelas V SDN se-Gugus Sultan Agung Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal , sedangkan lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu di SMA Negeri 4 Takalar.

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan kebiasaan membaca buku paket PAI di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar!

b. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar!

c. Untuk menganalisis pengaruh kebiasaan membaca buku paket PAI terhadap prestasi belajar peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar!

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal”, Skripsi. (Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang 2019).

(23)

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kegunaan Ilmiah

Secara ilmiah penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan bahan perbandingan bagi pembaca dan peneliti dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya kebiasaan membaca.

b. Kegunaan Praktis 1) Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan peserta didik meningkatkan hasil belajarnya melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam .

2) Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pencapaian tujuan pembentukan kepribadian peserta didik serta mengetahui sejauhmana kecerdasan peserta didik dalam menanggapi masalah yang dihadapi.

3) Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tolak ukur sekolah bahwa kebiasaan membaca sebelum pelajaran dimulai memiliki pengaruh besar terhadap peserta didik guna meningkatkan hasil belajarnya.

(24)

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Kebiasaan Membaca Buku Paket PAI 1. Pengertian Kebiasaan Membaca

Setiap peserta didik yang mengalami proses belajar, kebiasaan- kebiasaan akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dalam menggunakan stimulasi yang berulang-ulang.

Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Proses penyusutan atau pengurangan inilah, muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relative menetap dan otomatis. 14

Kebiasaan (habit) sebagai “an acquired way of acting which ispersistent, uniform, and fairly automatic.” Yang mempunyai arti bahwa kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. 15

Pernyataan tersebut sejalan dengan Tambupolon, yang menyatakan bahwa apabila suatu kegiatan atau sikap yang berupa fisik atau mental telah mendarah daging pada diri seseorang, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan atau sikap tersebut telah menjadi kebiasaan orang itu. Dapat dipahami bahwa terbentuknya suatu kebiasaan tidak dapat terjadi dalam waktu singkat, tetapi pembentukan itu adalah proses perkembangan yang memakan waktu yang relative lama. Selain waktu, faktor keinginan dan kemauan serta motivasi perlu ada. Selain ketiga

14 M. E. Suhenra dan Pien Supinah, Pengajaran dan Ujian Keterampilan Membaca dan Keterampilan Menulis (Bandung: CV.Pionir Jaya 2002). h.118

15 Nurhadi, Bagaimana Meningkatan Kemampuan Membaca (Bandung: CV. Sinar Baru 2009). h.127-128

(25)

faktor tersebut, faktor lingkungan juga berperan. Jika lingkungan tidak mendukung, dan bahkan menghambat maka kebiasaan tidak akan terbentuk, walaupun ada keinginan, kemauan, dan motivasi. Dalam hubungan ini, lingkungan juga dapat menimbulkan motivasi.16 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan adalah proses belajar yang berulang- ulang untuk hal yang sama dan memakan waktu yang relative lama yang bersifat mendarah daging pada diri seseorang.

Membaca adalah menggali informasi dari teks, baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua. 17 Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata/ bahasa tulis. Dalam hal ini, membaca adalah suatu usaha untuk menelusuri makna yang ada dalam tulisan. 18

Salah satu aktivitas fisik dalam membaca yaitu pembaca menggerakkan mata sepanjang baris tulisan dalam suatu teks bacaan sedangkan aktivitas mentalnya meliputi pemerolehan pemahaman menjadi maksimal. Jadi membaca bukan hanya sekedar menggerakkan bola mata mengikuti teks bacaan tetapi lebih kepada aktivitas untuk memahami bahasa tulisan.19

Berdasarkan pengertian membaca yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses yang dipergunakan pembaca untuk memperoleh pemahaman melalui bahasa tulis. Dengan membaca, maka banyak

16 Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, (Bandung:

CV.Angkasa 2007). h.227.

17 Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, (Bandung:

CV.Angkasa 2007). h. 228.

18 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008). h. 8-9

19 Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, (Bandung:

CV.Angkasa 2007), h.33.

(26)

manfaat yang dapat kita peroleh, manfaat tersebut antara lain memperluas pengetahuan dan dapat memperoleh pesan-pesan tertulis yang ada pada bahan bacaan.

Tarigan menyatakan bahwa keterampilan membaca mempunyai ciri khas, yaitu keterampilan ini dikuasai melalui latihan dan praktik secara rutin dengan disertai dengan minat dan motivasi dalam diri seseorang. Keniasaan membaca tidak terlepas dari minat baca dikarenakan kebiasaan membaca terbangun dari beberapa faktor salah satunya adalah minat baca. Minat merupakan peranan yang sangat penting dalam membaca karana ia merupakan faktor utama seseorang dalam melakukan aktivitas membaca orang memiliki minat baca yang tinggi umumnya frekuensi membaca juga sangat tinggi dan waktu yang dipergunakannya pun akan sangat tinggi pula. Peserta didik yang sekedar membaca saja tidaklah sulit selama peserta didik mengenal huruf. Akan tetapi membaca untuk memperoleh suatu hasil yang bermanfaat adalah suatu kecakapan yang perlu di usahakan. Dalam hal ini, yang perlu diusahakan adalah membina diri untuk terbiasa membaca, karena dengan terbiasa membaca seseorang akan memperoleh pengetahuan yang luas.20

Sejalan dengan pendapat Tampubolon, menjelaskan kebiasaan membaca merupakan salah satu faktor penentu dalam kemampuan membaca. dalam usaha pembentukan kebiasaan membaca, dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan keterampilan membaca.

Jika keingiana dan kemauan tidak ada, pada umumnya kebiasaan tidak tumbuh dan berkembang.21

20 Tarigan, Membaca “Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”, (Bandung: Angkasa 2015), h.23.

21 Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, (Bandung:

CV.Angkasa 2015), h.243.

(27)

Berdasarkan pendapat di atas bahwa kebiasaan membaca adalah suatu kegiatan membaca secara rutin dilakukan berulang-ulang dengan waktu relatif lama yang melibatkan fisik dan mental untuk memperoleh pemahaman atau pengetahuan yang igin disampaikan peneliti.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Membaca

` Masalah kebiasaan membaca berkaitan dengan minat membaca seseorang.

Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang. Menurut Dawsen dan Bahman, ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat baca, yaitu:

1. Tujuan dan manfaat yang diperoleh setelah membaca, yaitu rasa aman, kepuasan efektif dan kebebasan yang sesuai dengan kedudukan kenyataan serta tingkat perkembangan siswa. Kebutuhan ini berpengaruh pada pilihan dan minat baca siswa.

2. Tersedianya buku bacaan dilingkungan keluarga merupakan salah satu pendorong terhadap pilihan bacaan dan minat siswa.

3. Faktor guru berperan penting dalam menumbuhkan minat setiap invidu karena dengan informasi yang menarik tentang sebuah buku maka siswa akan tertarik untuk membacanya sekaligus memperoleh sumber informasi.

4. Tersedianya sarana dan prasana yang baik serta menyediakan koleksi yang mereka butuhkan.22

Jadi peningkatan kebiasaan membaca dipengaruhi oleh adanya sarana dan prasarana seperti koleksi/buku bacaan yang tersedia dilingkungan sekitar mereka, begitu juga dengan guru, guru berperan sebagai pemberi informasi kepada peserta didik sehingga peserta didik akan tertarik untuk mencari informasi tersebut yang mana akan dicari melalui membaca buku.

22 M Rahman, Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan, (Semarang: IKIP Semarang, 1985), h.6.

(28)

3. Indikator Kebiasaan Membaca

Dalam membina siswa untuk membentuk kebiasaan membacanya, setiap siswa dapat mengembangkan kebiasaan dalam membaca melalui banyak aspek dan latihanyang rutin. Tampubolon, mengklarifikasi aspek yang berkaitan dengan membaca ialah waktu, keinginan dan kemauan, motivasi, dan lingkungan.

Berdasarkan pendapat di atas, aspek yang harus diketahui tentang kebiasaan membaca peserta didik yaitu waktu, keinginan dan kemauan, motivasi dan lingkungan, aspek inilah yang saling terkait dan tidak bisa lepas dari satu sama lain semua harus saling mendorong untuk menciptakan kebiasaan membaca pada anak. Kebiasaan membaca dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus yang melibatkan fisik maupun mental untuk memperoleh pesan atau pengetahuan. Dengan membiasakan membaca, maka akan terbentuk suatu kebiasaan membaca, dalam hal ini yang mendasari terbentuknya suatu kebiasaan membaca antara lain adalah waktu, keinginan, motivasi, kemauan dan lingkungan.23

Kebiasaan membaca dilihat menggunakan empat parameter. Keempat parameter tersebut adalah:

a. Frekuensi responden membaca buku atau materi perpustakaan lainnya dalam kurun waktu tertentu. Kebiasaan membaca dapat ditingkatkan frekuensinya, misalnya dari dua kali sehari menjadi tiga kali sehari dan seterusnya. Mengatur waktu yang tepat untuk membaca seperti menggunakan waktu yang santai atau pada saat kita bersemangat sehingga kita bisa konsentrasi membaca dan berfikir dengan hasil yang memuaskan.

Untuk mengubah kebiasaan dibutuhkan komitmen yang kuat. Jika

23 Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, (Bandung:

CV.Angkasa 2015), h.227.

(29)

keteraturan waktu telah menjadi kebiasaan, maka kebiasaan membaca yang baik akan terbiasa.

b. Durasi - waktu yang dihabiskan oleh responden saat membaca buku.

Setiap orang memiliki waktu bekerja dan waktu luang yang berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu, setiap pembaca diharapkan mampu mengatur waktu membaca yang sesuai tanpa menggangu aktivitas lainnya.

Keberhasilan membaca bukan karena lamanya melainkan keefektifan dan keefisienannya. Lebih baik sebentar tapi sering dan berkelanjutan, daripada lama tapi hanya satu kali.

c. Sumber bahan bacaan- berapa banyak uang yang dihabiskan responden untuk membeli buku dan perpustakaan lainnya dalam jangka waktu tertentu.

d. Koleksi yang dimiliki, berapa banyak buku dan lainnya. Bahan perpustakaan yang dimiliki responden dalam koleksi pribadi mereka. Para periset percaya bahwa keempat parameter tersebut merupakan salah satu indikator kebiasaan membaca masyarakat.24

Dengan demikian, indikator kebiasaan membaca seseorang dapat dilihat dari sering tidaknya, lama tidaknya (waktu), jenis bacaan (ragam), cara memperoleh (kiat dan jurus-jurus membaca), sumber bacaan, dan lain sebagainya.

24 Hasmiati, Pengaruh Beasiswa, Motivasi Berprestasi, dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa, Proposal Penelitian, (Makassar: STIE Yayasan Pendidikan Ujung Panjang, 2012). http://repository.unhas.ac.id. (Diakses 12 Juni 2021)

(30)

4. Pengertian Buku Paket PAI a. Buku Paket

Buku adalah wadah informasi berupa lembaran kertas yang dicetak, dilipat, dan diikat menjadi satu pada punggungnya serta diberi sampul. 25 Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan disatuan pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkataan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkataan kemampuan kinestetis dan kesehatan yag disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. 26

Buku memiliki berbagai aspek yang terkandung di dalamnya, diantaranya adalah:

1) Aspek Karya (creation)

Buku dilihat dari segi bentuknya merupakan hasil ciptaan atau karya dari seseorang atau lembaga. Bentuk fisik inilah yang kemudian dikelola dan dipelihara oleh perpustakaan, yang kemudian disajikan kembali kembali kepada para pemustakanya. Melalui karya ini pula, seorang penulis mengungkapkan segala ide atau gagasannya.

2) Aspek Informasi (information)

Selain secara fisik terlihat dan dirasakan keberadaannya, buku memiliki nilai informasi dikatakan demikian karena buku merupakan hasil pemikiran penulis berangkat dari fakta yang diketahuinya. Kemudian, fakta ini dikemas

25 Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana & Penerbitan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 50-51.

26Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 87.

(31)

dalam bahasa yang sekomunikatif mungkin, yang dapat diterima oleh pembaca sehingga menjadi alat penyampai informasi dari sesuatu yang sebelumnya belum atau sudah diketahui oleh pembaca.

3) Aspek Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah objek kajian yang terkait daya intelektual seseorang.

Buku merupakan karya yang ditulis berdasarkan kekuatan intelektual penulis yang mampu mengolaborasikan berbagai informasi dengan fakta yang dimilikinya sehingga mampu memengaruhi daya intelektual bagi orang yang membacanya.27

b. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah rumpun mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok yang terdapat dalam ajaran agama Islam. Dari segi isi, Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi salah satu komponen, dan tidak dapat dipisahkan dari rumpun mata pelajaran yang bertujuan mengembangkan moral dan kepribadian peserta didik.28

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur‟an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Kurikulum PAI).29

27 Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana & Penerbitan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 53-54.

28Nazaruddin, Manajemen Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2007), h. 13

29 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 11-12

(32)

Pendidikan Agama Islam adalah upaya yang sudah terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk memahami, mengenal, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamnya yaitu Al-Qur‟an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pelatihan, pengajaran, dan pengalaman.30

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa buku paket Pendidikan Agama Islam adalah buku standar pembelajaran yang disusun secara sistematis oleh pakar yang ahli dibidangnya sebagai sarana pembelajaran yang mudah dipahami sehingga dapat menunjang suatu proses pembelajaran. Buku Paket PAI berisi pelajaran agama Islam yang berlandaskan al-Qur‟an dan al-Hadis yang mengharapkan peserta didik mempelajari agama Islam dengan saksama disertai dengan praktik dan pengaplikasian seluruh pelajaran yang sudah didapatkan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

B. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Kemampuan pengetahuan peserta didik sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi tujuannya untuk mengetahi prestasi yang diperoleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Winkel mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melalui proses pembelajaran.

Adapun pengertian prestasi belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah adalah hasil yang diperoleh atau didapatkan berupa kesan-kesan yang mengakibatkan

30 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: kalam Mulia, 2010), h. 21.

(33)

perubahan dari dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau respon yang disebabkan oleh pengalaman. Singkatnya, pembelajaran akan memberikan perubahan pada tingkah laku diri. Pada hakikat belajar mengajar, anak adalah subjek dan objeknya kegiatan mengajar. Oleh karena itu inti dari proses belajar mengajar tidak lain adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan mengajar. Tujuan pengajaran tentu saja akan tercapai jika peserta didik secara aktif berusaha mencapainya. 31

Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan mengajar.

belajar merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari adanya interaksi, proses, dan evaluasi. Interaksi antara pendidik dan pesrta didik untuk melakukan proses pembelajaran dan evaluasi belajar agar hasilnya memuaskan. 32

Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar yang diperoleh. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 berbunyi:

Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual, dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang akan dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. 33

31 Sobron Adi Nugraha dkk, Studi Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar Matematika, vol. 01 no. 3 (Agustus 2020), h. 270-271. https://media.neliti.com. (Diakses 12 Juni 2021)

32 Edy Saputra, Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar (Sukabumi:

Haura Publishing, 2020), h. 25.

33 Tim Penyusun, Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2014.

(34)

Setiap proses memiliki tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiiki setelah mengalami pengalaman melalui proses pembelajaran. Biasanya Prestasi belajar berupa angka, simbol, huruf, maupun kalimat.

Perubahan perilaku dalam hal ini seperti yang disebabkan oleh proses kematangan fisik, kemampuan, kelelahan, dan kebosanan tidak dipandang sebagai proses pembelajaran.

b. Indikator Prestasi Belajar

Hal yang utama dalam memperoleh data prestasi belajar adalah dengan mengetahui garis besar indikator hasil belajar. Indikator hasil belajar menurut Benjamin S. Bloom dengan taxsonomy of education objectives membaginya pada tiga ranah, yaitu:

1) Aspek Kognitif

Dimensi kognitif merupakan kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Kawasan kognitif merupakan kawasan yang membahas tujuan pembelajaran yang berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai tingkat yang paling tinggi, yakni evaluasi.34

2) Aspek Afektif

Dimensi afektif merupakan kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi.

3) Aspek Psikomotorik

Kawasan psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual. Sebagaimana kedua aspek yang lain. Aspek

34 Jamil Suprihatinungrum, Strategi Pembelajaran, (Teori & Aplikasi), (Jokjakarta: Ar- Ruzz Media, 2016), h. 39-45.

(35)

ini juga mempunyai beberapa tingkatan. Urutan yang paling sederhana hingga paling kompleks, yaitu persepsi, kesiapan melakukan suatu kegiatan, mekanisme, respon terbimbing, kemahiran, adaptasi, dan organisasi. 35

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar

Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan.

Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.36 Perubahan yang terjadi sebagai akibat kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu perubahan itu adalah hasil yang dicapai dari proses belajar. Jadi untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu dan faktor dari luar individu.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar, yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang dapat memengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor internal meliputi faktor fisiologis, psikologis dan kelelahan.

a) Faktor Fisiologis, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik peserta didik.

b) Faktor Psikologis, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan keadaan psikologis peserta didik.

c) Faktor kelelahan, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan lelahnya jasmani dan rohani peserta didik.

b. Faktor eksternal

35 Jamil Suprihatinungrum, Strategi Pembelajaran, (Teori & Aplikasi), (Jokjakarta: Ar- Ruzz Media, 2016), h. 39-45.

36 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Cet. IV; Jakarta:

Prenamedia Group, 2016), h. 12.

(36)

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, dalam hal ini Syah menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang mampu memengaruhi hasil belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat yaitu:

a) Faktor Keluarga, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan cara orang tua dalam mendidik, relasi antar anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga, suasana rumah, perhatian orang tua serta latar belakang kebudayaan.

b) Faktor Sekolah, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin kepala sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar serta tugas rumah.

c) Faktor Masyarakat, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, serta kehidupan masyarakat. 37

37 Ni Nyoman Parwati, Belajar dan Pembelajaran (Jawa Barat: Rajagrafindo Persada, 2018), h. 36.

(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian a. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian berupa angka- angka dan analisis secara statistik. 38 Jenis penelitian ini adalah ex-Post facto yaitu penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan, atau treatment tidak dilakukan pada saat penelitian berlangsung. Sehingga penelitian ini biasanya dipisahkan dengan penelitian eksperimen.39 Arti ex-post facto, yaitu “dari apa yang dikerjakan setelah kenyataan”, maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian.40 Pada penelitian variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) telah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian relasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada variabel terikat.41

Pada penelitian ini, keterkaitan antara variabel bebas dan variabel terikat, sudah terjadi secara alami dan telah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian relasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada variabel terikat.

38 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 13

39 Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 164.

40 Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian Panduan bagi Peneliti Pemula (Gowa: Pustaka Almaida, 2019), h. 168

41 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2011), h.

35-36.

(38)

b. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah paradigma sederhana.

Paradigma sederhana adalah paradigma dimana penelitian terdiri dari satu veriabel bebas dan satu veriabel terikat.42 Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan:

X = Kebiasaan membaca buku paket PAI

Y = Prestasi belajar dari kebiasaan membaca buku paket PAI c. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Takalar yang terletak di Jalan Pendidikan Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Peneliti mengambil lokasi di SMA Negeri 4 Takalar karena merupakan asal sekolah SMA dan lokasinya dekat dari rumah peneliti, sehingga memudahkan untuk melakukan proses penelitian.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan pedagogik. Adapun arti dari pedagogik adalah praktek cara seseorang mengajar dan ilmu pengetahuan mengenai prinsip dan metode-metode membimbing dan mengawasi pelajaran dan dengan satu perkataan yang disebut juga pendidikan.43

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

42 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 60-61.

43 Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan (Jakarta:Gunumg Agung, 1980), h.

254.

X Y

(39)

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.44 Dalam penelitian ini polulasinya adalah peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 4 Takalar sebanyak 242 orang

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No. Kelas Jumlah

1 XI IPA 1 35

2 XI IPA 2 35

3 XI IPA 3 34

4 XI IPA 4 35

5 XI IPA 5 34

6 XI IPS 1 35

7 XI IPS 2 35

8 XI BAHASA 1 37

Total 280

Sumber Data: Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Takalar 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.45 Sampel adalah sejumlah anggota yang diambil/dipilih dari suatu populasi. Besarnya sampel ditentukan oleh banyaknya data atau observasi dalam sampel itu. Sampel yang dipilih harus mewakili (representative) terhadap populasi, karena sampel merupakan alat atau media untuk mengkaji sifat-sifat populasi.46 Sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin

44 Kamaluddin, Statistika Untuk Penelitian (Cet. I, Makassar. Alauddin University Press, 2013), h.165.

45 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2015), h 118.

46 Nursalam, Statistik Untuk Penelitian (Cet.I, Makassar:Alauddin UniversityPress,2011),h.15-16.

(40)

karakteristik populasi, artinya sampel harus valid atau bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.

Jika populasinya lebih dari 100 maka dapat diambil 10%-15% atau 20%- 25% atau lebih.47 Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil 25%

populasi yang ada dan memudahkan memperoleh data yang kongkrit dan relevan dari sampel. Adapun teknik sampel yang di gunakan oleh peneliti adalah teknik simple random sampling, dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi yang ada dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.48 Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 70 orang peserta didik di kelas XI SMA Negeri 4 Takalar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2.

Sampel Peserta Didik pasa Kelas XI di SMA Negeri 4 Takalar

No. Kelas Jumlah

1 XI IPA 1 9

2 XI IPA 2 9

3 XI IPA 3 8

4 XI IPA 4 9

5 XI IPA 5 7

6 XI IPS 1 9

7 XI IPS 2 9

8 XI BAHASA 1 10

Total 70

47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Cet; Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), h. 120.

48 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2013), h.61.

(41)

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Peneliti menggunakan dua metode, yaitu:

1. Kuesioner/Angket

Sugiyono mengatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.49 Kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden. 50

2. Dokumetasi

Dokumentasi adalah saah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berdasarkan tiga sumber yaitu tulisan, tempat, dan kertas atau orang.51 dokumentasi digunakan untuk mengetahui data peserta didik, data fasilitas belajar dan data lainnya yang mendukung penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang dipergunakan dalam mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati oleh peneliti. Semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

49 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2015), h.119.

50 Sambas Ali Muhidin & Maman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), h. 25

51 Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta 2013),h.226.

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan lounge &amp; bar untuk eksekutif muda yang fashionable , mempunyai karakter khusus dan menghasilkan suatu perancangan interior yang mengakomodasi

“Faktor-faktor yang mempengaruhi Profit Distribution Management atas Simpanan Deposan Pada Bank Syariah di Indonesia”.. Skripsi S1 Universitas

Di samping itu, pengguna harus juga dikelompokkan dalam segmentasi yang lebih rinci, seperti siapa yang menggunakan jalan tol sebagai bagian utama dan bagian

Perusahaan tidaklah berkompetisi dengan perusahaan yang diketahui sebagai pesaing terdekat saja,dalam hal ini pesaing terdekat PT.Indosurya Gemilang adalah PT.Subur

Pendapat Adrian Sutedi menjelaskan bahwa KPR adalah kredit yang diberikan bank kepada debitor untuk digunakan membeli atau membayar sebuah rumah tinggal dengan

a) Menentukan Dos Paparan Batas dosis bagi masyarakat di Malaysia adalah 1 mSv/tahun atau 0.5 µSv/jam (Akta Perlesenan Tenaga Atom 1984 tepatnya pada Peraturan- Peraturan

“Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam aktiva lancar yang diharapkan akan menjadi kas dalam waktu setahun atau kurang dan net working capital adalah

Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jakarta.. Pusat Bahasa Departemen