• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya berlangsung dalam bentuk pembelajaran yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik dalam hal ini menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik. Proses pembelajaran yang efektif juga tergantung dari bagaimana seorang guru membuat suasana belajar yang kondusif di dalam ruangan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan dibutuhkan suatu pola pengembangan pendidikan yang diatur secara sistematis dan berkelanjutan.

Hal tersebut dimaksudkan agar pendidikan yang diselenggarakan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas berdasarkan standar konpetensi, sehingga mampu pro aktif menjawab tantangan yang selalu berubah.

Pendidikan dimaksudkan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 yaitu :

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

1

(2)

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menelaah fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas, jelas bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Peranan pendidikan dalam pembangunan terletak dalam usaha menyiapkan manusia sebagai subjek dalam pembangunan nasional yang titik sentralnya adalah kegiatan pembelajaran. Pembiasaan untuk melakukan gerakan motorik harus dimulai sejak didni karena pada usia ini anak dini karena pada usia ini anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Kalau fisik anak kuat maka daya tahan tubuhnya akan kuat pula dan artinya anak akan kebal terhadap penyakit. Dengan kegiatan gerak dan lagu yang menyenangkan maka minat belajar anak juga akan meningkat karena kondisi fisiknya yang senantiasa sehat dan ceria sehingga dapat mempengaruhi proses belajar dan kecerdasa anak serta mampu berkonsentrasi.

Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah.

Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah RI nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan Bab I pasal 1, ayat (2) menjelaskan bahwa : “Taman kanak-kanak adlah salah satu pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Dalam Kepmen Dikbud RI No. D4B6/u/1992, Bab II, pasal 3 ayat I, tujuan pendidikan di taman kanak-kanak adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah pembangunan, sikap, pengetahuan, keterampilan dan

(3)

daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dilingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Usia taman kanak-kanak dikenal sebagai masa bermain. Dengan bermain anak tumbuh dan mengembangakan seluruh aspek-aspek perkembangan dirinya.

Untuk itu kita sebagai pendidik harus mendidik dengan benar dan tepat karena anak adalah calon penerus cita-cita bangsa. Taman kanak-kanak adalah lembaga pendidikan pertama yang dimasuki anak usia TK selain dari pendidikan yang didapat anak-anak dilingkungan keluarganya. Kebutuhan akan lembaga pendidikan taman kanak-kanak sangat diperlukan anak karena meningkatnya kebutuhan anak untuk belajar.

Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang cepat. Misalnya, kecepatan lari seorang anak akan semakin bertambah sesuai dengan pertambahan usianya. Selain itu secara fisik anak juga akan terlibat lebih tinggi atau lebih besar, pada anak usia TK perkembangan kemampuan anak akan sangat terlihat pula salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya, perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui gerakan dan permainan yang mereka lakukan.

Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perekmbangan motorik anak. Fikriyati, Mirroh (2013) menjelaskan bahwa motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melaui kegiatan terkoordinir antara

(4)

susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Lebih lanjut Mirroh Fikriyati menjelaskan bahwa perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus.

Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.

Dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya yaitu melalui kegiatan gerak dan lagu.

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih ketangkasan, kelenturan, serta ketepatan koordinasi tubuh dan indera. Meningkatkan kemapuan motorik sangat diperlukan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap perkembangan anak memiliki keunikan tersendiri, dan disinilah peran orang tua, pendidik, serta lingkungan masyarakat untuk memahami setiap keunikan dari tahapan perkembangan seorang anak. Dengan pemahaman demikian, diharapkan dapat menjadi pijakan bagi orang tua maupun para pendidik dalam membimbing dan mendidik anak-anak secara lebih bijak.

Keadaan ini terlihat di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar. Setelah peneliti melakukan observasi awal pada hari sabtu tanggal 16 Januari sampai dengan 18 Januari 2014 peneliti menyimpulkan bahwa belum ada upaya maksimal dari guru untuk betul-betul mengembangkan kemampuan motorik kasar anak. Guru-guru melakukan kegiatan fisik kepada anak-anak hanya pada saat olah raga tanpa mempunyai tujuan untuk meningkatkan motorik kasar anak.

Dan kemampuan anak didik dalam melakukan kegiatan fisik seperti gerak dan

(5)

lagu meningkatkan motorik kasarnya masih rendah di karenakan hanya melakukan kegiatan fisik pada saat senam.

Melalui kegiatan gerak dan lagu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Lebih luas lagi bahwa upaya pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar anak, diharapkan dapat terbentuk anak-anak berkualitas yang mampu mengembangkan potensi dalam dirinya guna menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks di masa yang akan datang. Namun yang menjadi masalah sekarang ini adalah kenyataan yang terjadi di sekolah-sekolah sampai saat ini, upaya peningkatan motorik kasar belum difungsikan secara maksimal untuk mengembangkan potensi anak. Upaya peningkatan motorik kasar anak di Taman kanak-kanak hanya sekedar aktifitas fisik yang tidak mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik. Kegiatannya pun dilakukan tanpa perencanaan yang sistematis dan terorganisir. Semuanya berjalan begitu saja tanpa ada tujuan pasti.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji penerapan kegiatan gerak dan lagu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana menerapkan kegiatan gerak dan lagu dalam meningkatkan

(6)

kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar. ?

C. Tujuan Penelitan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan gerak dan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi akademisi, sebagai bahan masukan/informasi bagi Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini tentang pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai peninngakatan motorik kasar anak melalui kegiatan gerak dan lagu.

b. Bagi peneliti yang lain, sebagai bahan referensi dan sebagai bahan untuk mengkaji permasalahan yang relevan dengan permasalahan seperti peneliti angkat pada penelitian ini.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

(7)

Agar sekolah dapat menerapkan kegiatan gerak dan lagu untuk meneingkatkan motorik kasar anak.

b. Bagi Guru

Sebagai tindakan yang akan dilakukan oleh guru dalam emberi alternatif jalan pemecahan dari masalah-masalah yang timbul dalam upaya penerapan kegiatan gerak dan lagu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.

c. Bagi Anak

Sebagai masukan pentingnya motorik kasar anak sebagai modal utama dalam perkembangan motorik kasar anak baik dalam lingkungan sekolah, maupun masyarakat.

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. KAJIAN PUSTAKA

1. Motorik Kasar

a. Pengertian Motorik Kasar

Motorik merupakan terjemahan dari kata “Motor” yang artinya dasar mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak.

Bambang (2007:12.3), Pengertian motorik kasar adalah “gerakan fisik yang melibatkan otot-otot besar, seperti otot lengan, kaki, dan leher”.

Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik halus. Keterampilan motorik kasar membuat seseorang dapat melakukan aktivitas normal untuk berjalan, berlari, duduk, bangun, mengangkat benda, melempar benda dan sebagainya.

Hampir semua aktivitas bermain diluar ruangan melibatkan keterampilan motorik kasar anak.

Menurut Santrock (Rahyubi, 2012:175) Pada usia 4-6 tahun, anak tidak perlu lagi melakukan suatu usaha hanya untuk sekedar berdiri tegak dan bergerak ke sekitar. “Ketika anak-anak menggerakkan kaki-kaki mereka dengan percaya diri dan membawa diri mereka ke tujuan yang lebih khusus, proses bergerak ke sekitar di dalam lingkungannya menjadi lebih otomatis”. Pada usia ini, kegiatan anak mulai dipadati dengan

8

(9)

aktivitas otot besarnya. Hal ini karena anak mulai kehilngan lemak bayi, yang membuat tubuh terlihat makin tinggi. Ketika anak usai 4 tahun, perkembangan motorik menapai puncaknya dimana anak telah mampu membuat gerakan dengan tepat.

Aisyah (2007;4.43) mengemukakan alasan pentingnya mengembangkan motorik pada masa kanak-kanak yaitu :

1. Tubuh anak-anak lebih lentur daripada tubuh remaja atau orang dewasa sehingga anak lebih mudah untuk menerima pelajaran dan untuk mengembangkan motoriknya; 2. Anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajarinya, maka bagi anak mempelajari keterampilan baru lebih mudah; 3. Secara keseluruhan anak lebih berani waktu kecil dari pada sudah besar. Oleh karenanya mereka lebih berani mencoba sesuatu yang baru; 4. Anak-anak sangat menyenangi kegiatan yang sifatnya pengulangan. Oleh karenanya anak-anak akan bersedia mengulangi suatu pelajaran hingga otot-ototnya terlatih untuk melakukannya secara efektif; 5. Tanggung jawab dan kewajiban anak lebih kecil dari pada tanggung jawabnya ketika mereka semakin besar, sehingga anak-anak memiliki waktu lebih banyak untuk belajar memiliki keterampilan motorik dan mereka tidak pernah bosan mengulanginya berkali-kali.

Dengan melihat masalah yang ada pada perkembangan motorik maka kita sebagai pendidik dan orang tua sebaiknya mengambil tindakan.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi penguasaan keterampilan motorik pada anak. Pada usia ini, anak tidak perlu lagi melakukan suatu usaha hanya untuk sekedar berdiri tegak dan bergerak ke sekitar. Ketika anak- anak menggerakkan kaki-kaki mereka dengan lebih percaya diri dan

(10)

membawa mereka ke tujuan yang lebih khusus, proses bergerak ke sekitar di dalam limgkungannya menjadi lebih otoamatis.

Selain faktor kematangan alat-alat tubuh, hal yang tidak kalah penting adalah faktor latihan dan pengalaman. Anak usia dini terkadang masih membutuhkan dukungan, dari orang dewasa untuk mengembangkan rasa percaya diri dan perasaan kemampuannya dalam melakukan kegiatan fisik.

b. Jenis-Jenis Gerakan Dalam Perkembangan Motorik Kasar

Rahyubi, Heri (2012) dalam perkembangan motorik kasar Ada empat jenis gerakan yang dapat dilakukan dalam motorik kasar, yaitu : gerak lokomator dan gerak non lokomotor,

1) Gerak Lokomotor

Gerak Lokomotor adalah Gerak dasar lokomotor merupakan salah satu domain dari gerak dasar fundamental (fundamental basic movement), disamping gerak non-lokomotor dan gerak dasar manipulatif.

Para ahli mendefinisikan gerakan lokomotor diartikan sebagai gerakan-gerakan yangyang menyebabkan tubuh berpindah tempat atau mengembara dalam berbagai ruang, sehingga dalam bahasa inggris disebut juga traveling. Gerak dasar lokomotor diartikan sebagai gerakan atau keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, sehingga di buktikan dengan adanya perpindahan

(11)

tubuh (traveling) dari satu titik ke titik lain. Beberapa gerakan yang termasuk pada gerakan lokomotor adalah:

a. Melangkah, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan menggerakkan salah satu kaki ke depan, belakang, samping, atau serong dengan diikuti yang satunya lagi.

b. Berjalan, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan melangkahkan kaki secara berulang-ulang dan bergantian, dimana salah satu kaki pasti menginjak bumi.

c. Berlari, yaitu mirip berjalan, namun dengan jangkauan yang lebih jauh dan ada waktu, dimana kedua kaki tidak menginjak bumi.

d. Melompat, yaitu memindahkan tubuh ke depan atau ke atas dengan bertumpu pada kedua kaki.

e. Meloncat, yaitu memindahkan tubuh ke depan atau ke atas dengan bertumpu pada kedua kaki dan mendarat dengn kedua kaki

f. Merangkak, yaitu menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki.

g. Merayap, yaitu menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan sampai siku dan badan bagian depan mulai dari dada sampai ujung kaki.

h. Berjingkat, yaitu memindahkan tubuh ke depan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki baik kiri maupun kanan dan mendarat pada kaki yang sama.

(12)

i. Berguling, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan cara merebahkan diri lalu menggulingkan seluruh badan ke kanan atau ke kiri.

2) Gerak Non Lokomotor

Gerak Non Lokomotor yaitu sesuai sebutannya, gerakan non lokomotor merupakan lawan atau kebalikan dari lokomotor. Artinya, gerakan non lokomotor adalah gerakan yang tidak menyebabkan tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam gerakan non lokomotor hanya sebagian anggota tubuh tertentu saja yang di gerakkan, namun tidak berpindah tempat. Pola gerak atau keterampailan yang bersifat non lokomotor dapat diartikan juga sebagai keterampilan stabil, gerakan yang dilakukan tanpa atau hanya sedikit sekali bergerak di daerah tumpuannya. Contoh gerak nonlokomotor adalah:

a. Gerakan-gerakan memutar tubuh atau bagian-bagian tubuh (kepala, lengan, pinggang, kedua lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan)

b. Menekuk atau membungkukkan tubuh, seperti gerakan bangun tidur, duduk dan membungkuk sambil memeluk dua kaki, dada sampai kepala.

c. Latihan keseimbangan, seperti berputar, sikap lilin (berbaring terlentang dan kedua kaki dinaikkan lurus ke atas), gerak pesawat

(13)

terbang (salah satu kaki diangkat, kedua tangan direntangkan lalu perlahan badan dibungkukkan).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motorik kasar pada anak

Pada dasarnya perkembangan motorik pada anak tidak bisa berkembang dengan sendirinya melainkan dipengaruhi oleh beberapa hal. Hildayani, (2005:8.7) mengemukakan bahwa “perkembangan motorik anak dipengaruhi oleh gizi, genetik, pengasuhan dan latar budaya, hal-hal tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1.Gizi, Gizi merupakan unsur yang paling penting tubuh.

Dengan gizi yang gizi yang baik tubuh akan segar dan dapat anak dapat melakukan aktivitas dengan baik. Dimasa kanak- kanak, gizi harus terpenuhi karena gizi sangat penting untuk pertumbuhan badan perkembangan otak. Apabila makanan gizi yang dibutuhkan dan keadaan ini berlangsung lama akan menyebabkan metabolisme dalam otak berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan keterbatasan antara lain; pertumbuhan merata, beratm tinggi badan menyimpang dari pertumbuhan normal. Keadaan kurang gizi juga berasosiasi dengan keterlambatan motorik, apabila keadaan kurang gizi diperbaiki dengan pemberian vitamin/ suplemen maka perkembangan motorik akan bertambah baik; 2. Genetik, Gen merupakan subtansi hereditas, perkembangan motorik seorang anak dipengaruhi oleh gen orang tuanya. Gen dalam tubuh berfungsi untuk mengatur perkembangan metabolisme individu, gen juga berfungsi untuk menyampaikan informasi genetik kepada generasi sebagai berikutnya. Maksudnya, gen akan diwariskan pada keturunan berikutnya, misalnya dari segi fisik, kalau kedua oerang tuanya tinggi maka generasi berikutnya akan tinggi juga begitu juga sebaliknya; 3. Pengasuhan, jika dalam pengasuhan kita membiarkan anak untuk mandiri dan melakukan berbagai hal yang ia inginkan maka sel-se motoriknya bekerja dengan baik. Beebeda halnya jika kita memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan hal yang

(14)

ia inginkan maka ia akan kaku dan tidak bisa mandiri.

Perkembangan motorik anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan diluar rumag biasa menjadi piliha terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot; 4.

Latar belakang budaya, keadaan budaya yang berbeda-beda akan menyebabkan perkembangan anak yang berbedaa pula karena mereka akan segala sesuatu sesuai dengan dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada dilingkungannya. Contoh kecil kepada masyarakat papua dimana kondisi anak disana bermain bebas dengan alam, sehingga sel-sel motoriknya teratih dengan kuat.

Selain keempat faktor diatas, faktor kesehatan juga sangat menunjang karena anak tidak bisa melakukan kegatan-kegiatan motorik kasar seperti berlari, melompat, merangkak, merayap, melempar, menangkap bola, jikalau kesehatannya terganggu, karena jika anak itu lemah maka dia akan kurang bergairah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat melatih keterampilan motorik kasarnya.

Secara umum faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2, yaitu penyediaan makanan bergizi dan pemberian kesempatan serta bimbingan pada anak untuk bermain dan berlatih. Kesehatan dan nutrisi/gizi sangat penting untuk memberikan energi pada anak yang sangat aktif di usia dini.

Perkembangan motorik anak yang ditunjang dengan cukup nuntrisi/gizi dpat merangsang pertumbungadan perkembangan organ-organ tubuh yang pada saatnya sangat membutuhkan energi dari zat-zat makanan/nutrisi/gizi, yang dapat mempercepat dan membantu proses perkembangan organ tubuh manusia.

(15)

2. Kegiatan Gerak dan Lagu a. Pengertian Gerak dan Lagu

Gerakan dapat di artikan sebagai perubahan posisi atau perubahan sikap dan irama adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan. Dengan irama, hidup kita akan terasa kuat, dinamis, menarik, dan menyenangkan terutama dalam melangkah dan bergerak.

(Bambang,2007:9) Gerak dan lagu adalah gerakan yang dilakukan anak berdasarkan syair lagu yang di nyayikan oleh anak secara bersama-sama. Syair lagu mengarahka atau menuntun anak pada gerakan yang meniru gerak dalam lagu tersebut. Ketika anak menyanyikan sebuah lagu, kata-kata dalam lagu tersebut memberitahukan gerakan yang harus di lakukan anak. Gerakan anak merupakan hasil interprestasi mereka terhadap kata-kata dalam lagu tersebut. Misalnya, pada lagu senamp gerak yang menyanyikan tentang bebek yang berenang, kelinci yang melompat-lompat dan mobil yang didorong karena mogok.

Gerakan dapat di tinjau dari dua segi, yaitu dari segi ruang atau jarak dan dari system otot. Dilihat dari segi ruang tau jarak gerakan ini dapat dibagi menjadi; gerak lokomotor dan gerak non lokomor (stabilitasi). Dan ditinjau dari system otot, gerakan dapat dibagi tiga yaitu; fleksi, ekstensi, rotasi. Fleksi adalah gerakan kontaksi otot yang menyebabkan gerakan membengkok.

Ekstensi adalah gerakan meluruskan atau membentangkan yang berlawanan dengan fleksi, sedangkan rotasi adalah gerakan berputar yang berporos pada satu sumbu.

(Philip Sheppard,2007). Perpindahan tubuh dari posisi ke posisi yang lain atau pada saat seseorang berpindah dari suatu posisi keposisi yang lain,

(16)

sesungguhnya ia tidak langsung berpindah, tetapi melewati suatu gerak penghubung ( dengan mlangkah, melompat, jinjit dan sebagainya). Mungkin pula selain gerak penghubung tersebut, di temukan beberapa gerak tertentu yang baik untuk penghubung. Sebenarnya dalam mnegikuti gerakan, seorang anak tidak langsung berfikir tentang posisi demi posisi, tetapi langsung memperhatikan gerakan itu sebagai satu komposisi gerak dan lagu di TK, sebagai langkah pertama dapat kita perhatikan sikap gerak manusia atau binatang yang ada disekitar kita. Bagaimana sikap dan geakan seseorang pada saat mensorong mobil, atau seekor bebek yang sedang berjalan tau berenang, bagaimana jika seseorang sedang kaget, marah, sedih, gembira, dan sebagainya

Gerakan-gerakan tersebut dapat diubah, dimodifikasi untuk berpindah atau diperkuat daya ungkapnya dengan menambahkan sikap dan gerak tertentu. Susunan penataan gerak diatas akan menyerupai suatu tarian apabilaa dipadukan dengan irama yang ditata, dan disertai iringan musik. Jadi, gerak dan irama yang dipadukan dan diiringi dengan musik atau lainnya sudah merupakan suatu tarian kreatif. Gerak merupakan pembinaan kebugaran jasmani seorang anak, terdiri dari gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot mulai dari tubuh bagian atas, batang tubuh, sampai dengan bawah tubuh.

Yang pada dasarnya anak senang bergerak, secara khusus ia senang bergerak berirama. Gerakan seperti itu merupakan kegembiraan dan kebutihan bagi anak. Gerakan berirama yang biasa disebut kegiatan ritmik diperlukan untuk

(17)

melatih motorik kasar dan halus. Latihan gerakan yang baik membuat anak dapat bergerak dengan mudah dan luwes dalam mengatasi tantangan seperti ruang dan waktu, melalui pola gerakan yang melibatkan tubuh kasar dan pergerakan lokomotor, anak dapat lebih menghargai dan mengerti penggunaan tubuhnya.

b. Gerak (Move)

Swanson, 1961 (Mutiah, 2010:168) mengatakan bahwa “Gerak merupakan sarana ekspresi dan mengalihkan ketakutan, kesedihan, kemarahan, kenikmatan, dan sebagainya”. Gerak juga merupakan ekspresi pembebasan dari belenggu ketidakberdayaan, simbolis ”displacmen” maupun kataris khususnya pada anak-anak mereka mengekspresikan dirinya secara langsung dan efektif melalui gerakan.

Gerakan yang erat hubungannya dengan musik merupakan isyarat yang ekspresif dan membebaskan diri dari ketegangan melalui gerakan-gerakan yang lebih dapat di terima oleh lingkungannya dan juga cepat dipahami oleh semua kalangan terutama anak usia dini

Piaget (Mutiah, 2010:168) Gerakan menjadi hal yang sangat kreatif bila dipadukan dengan musik yang diinterprestasikan anak menurut caranya masing-masing. Akan tetapi sebelun anak mampu melakukan gerak yang ekspresif ini, terlebih dahulu ia harus menguasai variasi-variasi dari gerakan tubuhnya.dari gerakan tubuhnya. Dengan cara ini ia dapat mengenali dirinya dan menyadari bahwa “mood” dan perasaan-perasaan tertentu dapat di

(18)

keluarkan melalui gerakan-gerakan ekspresif. Dengan belajar melalui gerakan maka anak dapat belajar tentang dirinya dan dunianya

Aktivitas gerak (movement activities) memainkan peran penting bagi perkembangan psikomotorik, pengalaman dalam gerak memberikan dalam mengeksplorasikan dan mengekspresikan gerakan-gerakan dengan ekspresif.

c. Lagu / Musik

Musik dapat diibaratkan sebagai bahasa dari emosi Boyden (Mutiah, . 2010). Musik dapat memberikan kesenangan baik yang mendengarnya maupun bagi yang memainkannya.Mendengarkan musik merupakan salah satu bentuk kaomunikasi efektif dan memberikan pengalaman emosional.

Untuk dapat merasakan dan menghayati serta mengevaluasi maknadari interaksi denhan lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya melalui musik sejak masa dini.

Banyak orang memperoleh kesenangan yang sangat baik dalam kontak langsung dengan musik seperti bernyanyi, bertepuk tangan, tertawa, berayun- ayun,melompat, berputar, berbaris, menari, berjoget, atau tingkah laku lainnya. Dengan bermain musik menimbulkan kegairahan (semangat), menghilanngkan ketegangan dan memberikan suasana nyaman, musik juga mempunyai efek untuk penyaluran perasaan-perasaan.

Musik dapat memberikan perasaan kepeuasan dan perasaan nyaman serta dapat bersifat sebagai terapi. Musik mendorong anak untuk memperoleh kesempatan mengekspresikan dirinya. Musik juga memberikan kesempatan

(19)

kepada anak untuk melepaskan emosi yang tertahann maupun mengeluarkan emosi-emosi yang tidak dapat diterima oleh lingkungannya.

d. Manfaat gerak dan lagu

Gerak dan lagu adalah sarana yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berolahraga atau bersenam. Karena dengan gerak dan lagu, anak-anak bisa bergerak sambil mendengarkan musik. Ini berarti bahwa anak-anak bisa merasakan keeriaan, sambil menggerakkan tubuh mereka atau berolahraga atau bersenam hal ini tentu akan bermanfaat bagi anak secara jasmani dan rohani. Tubuh anak menjadi sehat, dan jiwa mereka pun merasakan suka cita.

Manfaat lain dari gerak dan lagu menurut Zeve 2011 untuk anak-anak, PAUD dan TK yakni :

1. Dengan gerakan-gerakan yang bersesuaian dengan lagu yang mereka dengarkan, anak-anak secara tidak langsung motorik anak pun jadi terlatih. Semakin bervariasi gerakan yang diberikan kepada anak-anak, maka motorik anak-anak pun semakin banyak yang terlatih. Biasanya variasi gerakan meliputi; geerakan kepala, gerakan tangan, gerakan kaki, gerakan pinggang, dan bagian-bagian tubh lainnya. 2. Lagu yang mereka dengarkan akan memungkinkan keterampilan kognitif anak menjadi terlatih pula. Kemampuan kognitif meliputi; kemampuan untuk belajar, mengembangkan diri, memecahkan masalah dan lain-lain. 3.Biasanya senam gerak dan lagu dilakukan secara massal. Hal ini membuat anak terbiasa untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya, dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Dan 4.Karena untuk melakukan senam gerak dan lagu anak-anak harus berbaris rapi, mengikutu intruksi dari guru, dan gerakan- gerakan antara satu anak dengan anak yang lain didalam gerak dan lagu yang bersesuaian, maka anak-anak pun terlatih untuk bisa disiplin. 5.Karena gerak dan lagu adalah salah satu bagian dari olahraga atau senam, maka manfaatnya pun hampir seragam, misalnya untuk menstabilkan dan

(20)

menambah kekebalan tubuh, menyehatkan badan, membuat anak berpikir lebih jernih, menghindarkan kemalasan, melatih sportifitas dan lain-lain.

Anak usia dini selalu bergerak aktif, perkembangan gerak yang terjadi adalah berupa peningkatan kualitas penguasaan pola gerak. Peningkatan kemampuan gerak terjadi sejalan dengan meningkatnya kemampuan koordinasi mata-tangan dan kaki. Perkembangan gerak bisa terjadi dengan baik apabila anak memperoleh kesempatan cukup besar untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk geraka-gerakan yang melibatkan keseluruhan bagian anggota-anggota tubuh, karena anak sangat senang bermain dan bergerak apalagi kegiatan-kegiatan seperti gerak dan lagu yang dapat meningkatkan motorik kasar anak.

e. Langkah-langkah Pelaksanaan Gerak Dan Lagu

Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan gerak dan lagu (Depdikbud 1997) yang akan diterapkan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Mamajang Makassar adalah sebagai berikut :

1. Latihan Pendahuluan/Pemanasan.

Latihan yang dilakukan dengan berjalan, berlari, dan meloncat sambil diiringi lagu.

(21)

2. Latihan Inti

a. Guru dapat memberikan latihan gerakan-gerakan dasar secara terpimpin, agar dapat menguasai gerakan-gerakan dasar tersebut seperti, gerakan berjalan, berlari, meloncat, dan mengayun lengan.

b. Setelah gerakan-gerakan dasar dapat dikuasai oleh anak maka seluruh gerakan dapat dilatihkan sekaligus dengan guru memberikan aba-aba pada setiap pergantianpergerakan.

c. Latihan-latihan yang di berikan pada tahap permulaan di berikan lagi dan setiap gerakan dasar sekarang diiringi lagu namun sebelum anak diberi perintah untuk melakukan suatu gerakan terlebih dahulu musik di mainkan satu kali dan anak disuruh mendengarkan.

d. Setelah mendengarkan, anak diberi aba-aba untuk berjalan, berlari dan melompat dengan atau tanpa ayunan lengan, dan dengan irama musik.

Untuk pertama kali berlatih dengan iringan musik sedapat mungkin dipakai lagu yang sama, supaya tidak membingungkan anak.

3. Latihan Penenangan

Sambil beristirahat diberikan kegiatan atau nyanyian yang sifatnya menenangkan.

e. Indikator Kemampuan Motorik Kasar

Rahyubi, (2012) dalam perkembangan motorik kasar Ada dua jenis gerakan yang dapat dilakukan dalam motorik kasar, yaitu : gerak lokomator dan gerak non lokomotor,

(22)

1) Gerak Lokomotor

Gerak Lokomotor adalah Gerak dasar lokomotor merupakan salah satu domain dari gerak dasar fundamental (fundamental basic movement), disamping gerak non-lokomotor dan gerak dasar manipulatif.

Para ahli mendefinisikan gerakan lokomotor diartikan sebagai gerakan-gerakan yangyang menyebabkan tubuh berpindah tempat atau mengembara dalam berbagai ruang, sehingga dalam bahasa inggris disebut juga traveling. Gerak dasar lokomotor diartikan sebagai gerakan atau keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, sehingga di buktikan dengan adanya perpindahan tubuh (traveling) dari satu titik ke titik lain. Beberapa gerakan yang termasuk pada gerakan lokomotor adalah:

a. Melangkah, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan menggerakkan salah satu kaki ke depan, belakang, samping, atau serong dengan diikuti yang satunya lagi.

b. Berjalan, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan melangkahkan kaki secara berulang-ulang dan bergantian, dimana salah satu kaki pasti menginjak bumi.

c. Berlari, yaitu mirip berjalan, namun dengan jangkauan yang lebih jauh dan ada waktu, dimana kedua kaki tidak menginjak bumi.

d. Melompat, yaitu memindahkan tubuh ke depan atau ke atas dengan bertumpu pada kedua kaki.

(23)

e. Meloncat, yaitu memindahkan tubuh ke depan atau ke atas dengan bertumpu pada kedua kaki dan mendarat dengn kedua kaki

f. Merangkak, yaitu menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki.

g. Merayap, yaitu menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan sampai siku dan badan bagian depan mulai dari dada sampai ujung kaki.

h. Berjingkat, yaitu memindahkan tubuh ke depan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki baik kiri maupun kanan dan mendarat pada kaki yang sama.

i. Berguling, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan cara merebahkan diri lalu menggulingkan seluruh badan ke kanan atau ke kiri.

3) Gerak Non Lokomotor

Gerak Non Lokomotor yaitu sesuai sebutannya, gerakan non lokomotor merupakan lawan atau kebalikan dari lokomotor. Artinya, gerakan non lokomotor adalah gerakan yang tidak menyebabkan tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam gerakan non lokomotor hanya sebagian anggota tubuh tertentu saja yang di gerakkan, namun tidak berpindah tempat. Pola gerak atau keterampailan yang bersifat non lokomotor dapat diartikan juga sebagai keterampilan stabil, gerakan yang dilakukan tanpa atau hanya

(24)

sedikit sekali bergerak di daerah tumpuannya. Contoh gerak non lokomotor adalah:

a. Gerakan-gerakan memutar tubuh atau bagian-bagian tubuh (kepala, lengan, pinggang, kedua lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan).

b. Menekuk atau membungkukkan tubuh, seperti gerakan bangun tidur, duduk dan membungkuk sambil memeluk dua kaki, dada sampai kepala.

c. Latihan keseimbangan, seperti berputar, sikap lilin (berbaring terlentang dan kedua kaki dinaikkan lurus ke atas), gerak pesawat terbang (salah satu kaki diangkat, kedua tangan direntangkan lalu perlahan badan dibungkukkan).

Dari teori tersebut diatas, peneliti akan memfokuskan peningkatan pada gerakan motorik kasar yaitu: Melangkah, Meloncat dan Gerakan Keseimbangan dalam kegiatan gerak dan lagu di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar karena kegiatan gerak dan lagu dapat menigkatkan motorik kasar anak

(25)

B. KERANGKA PIKIR

Usia prasekolah merupakan usia efektif untuk mengembangkan kemampuan atau potensi yang dimiliki anak serta mengasah kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Salah satu karakteristik anak usia dini adalah memiliki perkembangan dan pertumbuhan motorik secara cepat. Perkembangan dan pertumbuhan anak-anak ditandai dengan kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung terhadap guru dan teman-temanya, mengekspresikan berbagai gerakan, dan kegitan yang menunjang motorik kasarnya.

Kegiatan gerak dan lagu juga dapat menunjang perkembangan fisik seorang anak, keterampilan anak untuk melatih otot-otot besarnya akan membuat ototnya kuat. Pemberian gerakan-gerakan motorik kasar setiap hari akan melatih sel-sel motorik dan ototnya. Bila kita sebagai guru dan orang tua selalu memberi latihan motorik kasar pada anak kita telah memberi peluang pada anak untuk mengembangkan fisiknya. Pemberian kegiatan motorik kasar pada anak harus disesuaikan dengan umur dan kemampuannya, maksudnya janganlah sekali-kali memberi kegitan pada anak diluar kemampuannya, dan kita juga harus mengawasi dan mengamati anak pada saat melakukan kegiatan motorik kasar.

(26)

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir GURU

ASPEK-ASPEK MOTORIK KASAR

Ditingkatkan Melalui Kegiatan Gerak dan

Lagu

Meningkatkan Motorik Kasar

Anak masih kurang mampu dalam hal:

1. Melangkah 2. Meloncat

3. Gerakan Keseimbangan

Langkah-langkah Kegiatan Gerak dan Lagu:

a. Guru memberikan latihan gerakan- gerakan dasar secara terpimpin, agar anak anak dapat menguasai gerakan-gerakan dasar tersebut seperti, gerakan berjaan, berlari, meloncat, dan mengayun lengan.

b. Setelah gerakan-gerakan dasar dapat dikuasai oleh anak maka seluruh gerakan dapat dilatihkan sekaligus dengan guru memberikan aba-aba pada setiap pergantian pergerakan.

c. Latihan-latihan yang diberikan pada tahap permulaan diberikan lagi dan setiap gerakan dasar sekarang diiringi lagu namun sebelum anak diberi perintah untuk melakukan suatu gerakan terlebih dahulu musik dimainkan satu kali dan anak akan mendengarkan.

d. Setelah mendengarkan, anak diberi aba- aba untuk berjalan, berjalan dan melompat dengan atau tanpa ayunan lengan, dan dengan irama musik.

Anak sudah mampu dalam hal : 1. Melangkah

2. Meloncat

3. Gerakan Keseimbangan

(27)

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir, maka hipotesis penelitian adalah : Jika kegiatan gerak dan lagu diterapkan dalam pembelajaran, maka kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar dapat meningkat.

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kulitatif ini dilaksanakan melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembngkan atas dasar masalah yang terjadi di lapangan. Maka dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dapat terlaksana secara simultan dengan analisis data selama penelitian dilakukan. Tujuan dari penelitian kualitatif untuk memahami fenomena-fenomena setting sosial yang terjadi di lapangan, bersifat melingkar (siklus).

Menurut Sudjarwo (Iskandar 2010:203) pendekatakan penelitian kualitatif harus memiliki prinsip yaitu peneliti harus menjadi partisipan yang aktif bersama objek yang diteliti, disini diharapkan peneliti mampu melihat suatu fenomena di lapangan secara struktural dan fungsional.

Jenis penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu senam gerak dan lagu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan menggunakan penelitan tindakan kelas (PTK). Yang diperoleh dari hasil

28

(29)

pengamatan untuk mengungkap bagaimana kegiatan gerak dan lagu dalam meningkatkan motorik kasar anak.

B. Fokus Penelitian

Fokus Penelitian ini terkait dengan faktor-faktor yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :

1. Kemampuan Motorik Kasar

Motorik kasar adalah gerakan fisik yang meliputi gerakan tubuh yang mengunakan otot-otot besar, seperti otot lengan, kaki, dan leher atau sebagian besar atau seluruh tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri

2. Kegiatan Gerak dan Lagu

Gerak dan lagu adalah gerakan yang dilakukan oleh anak berdasarkan syair lagu yang biasanya dinyayikan oleh anak secara bersama-sama, jadi yang akan digali atau dikaji oleh peneliti adalah bagaimana guru dalam meningkatkan motorik kasar anak melalui kegiatan gerak dan lagu.

C. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar pada semester II tahun pelajaran 2013-2014, bulan Mei sampai Juni 2014. Dan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang guru dan anak

(30)

Aksi

Aksi Identifikasi masalah

Perencanaan

Observasi Refleksi

Perencanaan ulang

Observasi

Refleksi

Kesimpulan

kelompok B4 sebanyak 15 orang anak yang terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang di dalamnya terdapat siklus yang merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, artinya pelaksanaan siklus ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan sesuai hakikat penelitian tindakan kelas yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun gambaran pelaksanaan tindakan kelas pada setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut:

(31)

Gambar 3.1 PenelitianTindakan Model Hopkins Sumber : Sanjaya, Wina (2009 : 53)

Keterangan dari gambar di atas secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Siklus

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan yaitu peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas tentang peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan gerak dan lagu pada Taman Kanak-Kanak, dan peneliti juga telah menelaah kurikulum, menyusun dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan, persiapan tersebut berup penyusunan RKH.

b. Tahap Tindakan (Action)

Perencanaan yang telah dibuatkan direalisasikan kedalam tahapan tindakan penelitian. Pada pelaksanaan tindakan, guru kelas sebagai pelaksana tindakan yang melaksanakan pemebelajaran kepada anak berupa gerak dan lagu.

c. Tahap Pengamatan (Observe)

Tahapan pengamatan dilakukan agar dapat diketahui sejauh mana hasil yang telah dicapai oleh anak didik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengamatan adalah :

(32)

a) Melakukan observasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan anak didik di lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.

b) Pengumpulan data melalui proses observasi dilakukan peneliti untuk mengamati guru dan anak dlam kelas selama melaksanakan proses pembelajaran kegiatan gerak dan lagu dlam meningkatkan motorik kasar anak didik.

d. Tahap Refleksi (Reflect)

Pada tahap refleksi peneliti melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembelajaran dan segala tindakan yang dilakukan serta hambatan-hambatannya.

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap refleksi yaitu meganalisis hasil tes I, dan lembar observasi serta menganalisis kelebihan dan kekurangan kegiatan gerakan dan lagu ini selama kegiatan pembelajaran kemudian memikirkan upaya yang dilakukan dalam siklus selanjutnya.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lengkap dilakukan dengan menggunakan pengumpulam data yang sesuai dengan situasi dan kondisi penelitian, adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian adalah observasi dan dokumentasi.

Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data agar memperoleh data yang objektif. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

(33)

a. Teknik Observasi.

Observassi dilakukan dengan cara mengamatiseara langsung kemampuan motorik anak dalam kegiatan geraak dan lagu serta cara guru mengajarkan gerak dan lagu.

b. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi yang di maksud disni adalah dokumen yang berupa foto-foto anak pada saat melakukan kegiatan pembelajaran gerak dan lagu yag di lakukan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Mamajang Makassar.

F. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan a. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif, sehingga data-data yang terungkap melalui observasi dan dokumentasi akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif guna mendeskripsikan hasil penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian dapat dipaparkan secara kualitatif sehingga diharapkan dapat menjelaskan tentang permasalahan yang dikaji tentang penerapan kegiatan gerak dan lagu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar.

Penilaian hasil belajar penelitian ini didasarkan pada buku pedoman penelitian di Taman Kanak-Kanak oleh (Departemen Pendidikan Nasional 2005) secara kualitatif dalam table seabagai berikut:

(34)

Tabel 3.1 Kategori Penilaian Hasil Belajar

Kategori Kemampuan Simbol

Sangat Baik Anak didik dapat melakukan perlakuan dengan sangat baik, cekatan secara benar dan tepat

****

Baik

Anak didik dapat melakukan perlakuan dengan baik, cekatan secara benar

***

Sedang

anak didik dapat melakukan perlakuan dengan baik,

sedikit lamban secara benar **

Kurang

Anak didik tidak dapat melakukan perlakuan dengan

baik, lamban, kadang salah dan kurang tepat *

b. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu apabila terjadinya peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan gerak dan lagu terdapat 80% anak didik memperoleh nilai baik (B) diatas maka kelas dianggap tuntas secara klasikal.

(35)
(36)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar di dirikan tanggal 5 Mei pada tahun 1950 dengan nomor statistik 002196002007 di bawah naugan Aisyiyah Muhammadiyah. Status sekolah ini swasta dan status tanah 635 m adalah hak kepemilikkan. Sedangkan jenis bangunannya 400m adalah permanen dengan luas tanak m2 dan luas bangunannya m2 Taman Kanak-Kanak Asyiyah Mamajang Makassar terletak di jalan Tupai No. 35 Kelurahan Mamajang Dalam Kecamatan Mamajang Kota Makassar.

Awal mula didirikan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang kota Makassar karena di sekitar lingkungan tersebut tidak ada taman kanak-kanak. Sejak didirikan pada tahun 1950 hingga Taman Kanak-Kanak ini termasuk Taman Kanak- Kanak tertua yang ada di Kota Makassar dan senantiasa mengalami perkembangan.

Hal ini dapat di lihat dari jumlah anak dari tahun ke tahun selalu bertambah.

a. Fasilitas

Fasilitas di taman kanak-kanak Aisyiyah Mamajang Kota Makassar sudah memadai. Fasilitas terdiri dari :

1. Kantor/ruang guru, di mana pada ruangan ini terdapat 1 meja kepala sekolah, 2 pasang kursi tamu, 2 buah lemari.

35

(37)

2. Ruang belajar ini, terdapat 6 sentra dan 1 KB yaitu sentra peran, sentra persiapan, sentra sains,sentra pembangunan,sentra ibadah dan sentra kreativitas dan kelompok bermain.

3. Ruang aula, di mana pada ruangan ini dijadikan pada saat ada pertemuan atau rapat guru dan orang tua anak didik.

4. Perpustakaan, di mana perpustakaan ini digunakan untukanak didik atau guru untuk membaca buku.

5. Kolam renang, di gunakan setiap hari secara bergiliran setiap kelas

6. Alat bermain. Adapun kondisi alat permainan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar dapat di sajikan dalam bentuk table sebagai berikut :

Tabel 4.1. Kondisi Alat bermain di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Kota Makassar

No. Nama Jumlah Kondisi

1. Jungkat jangkit 3 Baik

2. Panjatan 1 Baik

3. Ayunan 2 Baik

4. Kuda-Kudaan 2 Baik

5. Papan titian 1 Baik

Sumber Data : Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar

b. Keadaan Guru

Guru yang mengajar pada Taman Kanak-kanak Aisyiyah Mamajang Kota Makassar terdiri dari guru negeri dan guru tetap, dan juga bujang Taman Kanak- Kanak, secara keseluruhan berjumlah 15 orang, adapun rinciannya dapat dilihat pada table berikut :

(38)

Tabel 4.2. Keadaan Guru Tenaga Pendidik Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Kota Makassar.

No. Nama Jabatan

1. Hj. Misbahu Abdullah S.Ag Kepala Taman Kanak-Kanak

2. Ida Asniar, S.Pd Guru

3. Nurbiati, S.Pd Guru

4. Siti B, S.Pd Guru

5. Rosliana, S.Pd Guru

6. Ir. Andryani Akib,M.Pd Guru

7. Ina Sutina, S.Pd Guru

8. Ita Rostia ichan, S.Pd Guru

9. Suhaenah, S.Pd Guru

10. Salma Rachim, S.Pd Guru

11. Hasniah, S.Pd Guru

12. Murtini Guru

13. Arief Budiman Bujang Taman Kanak-Kanak

14. Ahmad Anshari Bujang Taman Kanak-Kanak

15. Rifka Guru

B. Hasil Penelitian 1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan yaitu peneliti dan guru berkolaborasi dalam menyusun rencana dan skenario dengan menerapkan kegiatan gerak dan lagu. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan nantinya, peneliti dan guru mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Setelah itu peneliti dan guru membuat lembar observasi yang akan dijadikan acuan pengamatan saat pelaksanaan kegiatan gerak dan lagu. Dan menelaah materi

(39)

penelitian yang sesuai dengan aspek perkembangan motorik kasar anak.

b. Pelaksanaan 1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 Mei 2014.

Dalam pelaksanaanya guru kelompok B4 bertindak sebagai guru, peneliti sebagai observer adapun kegitan di uraikan sebagai berikut :

a) Kegiatan awal

Sebelum memasuki kelas anak didik di arahkan berbaris di halaman sekolah untuk mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan gerak dan lagu, kemudian melakukan gerakan tanpa lagu hanya dengan aba-aba oleh guru. Pada awal kegiatan guru terlebih dahulu menyiapkan alat media sumber belajar dan menjelaskan kepada anak didik tentang kegiatan yang dilakukan .

Langkah-langkah Kegiatan Gerak dan Lagu

a) Guru dapat memberikan latihan gerakan-gerakan dasar secara terpimpin, agar dapat menguasai gerakan-gerakan dasar tersebut seperti, gerakan berjalan, berlari, meloncat, dan mengayun lengan.

b) Setelah gerakan-gerakan dasar dapat dikuasai oleh anak maka seluruh gerakan dapat dilatihkan sekaligus dengan guru memberikan aba-aba pada setiap pergantian pergerakan.

(40)

c) Latihan-latihan yang di berikan pada tahap permulaan di berikan lagi dan setiap gerakan dasar sekarang diiringi lagu namun sebelum anak diberi perintah untuk melakukan suatu gerakan terlebih dahulu musik di mainkan satu kali dan anak disuruh mendengarkan.

d) Setelah mendengarkan, anak diberi aba-aba untuk berjalan, berlari dan melompat dengan atau tanpa ayunan lengan, dan dengan irama musik. Untuk pertama kali berlatih dengan iringan musik sedapat mungkin dipakai lagu yang sama.

Kemudian setelah itu masuk kegiatan awal proses pembelajaran dilakukan dimana guru melakukuan kegiatan bercakap-cakap tentang perbuatan baik dan buruk kemudian melakukan kegiatan motorik kasar dalm kelas yaitu meloncat dari ketinggian 30-40 cm.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan pemberian tugas diberikan kepada anak didik yaitu mengurutkan gambar proses terjadinya banjir, kemudian kegiatan selanjutnya mengukur panjang tali dengan jengkal dan memilih bentuk huruf vokal dan konsonan. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesui dengan tema pada perencanaan kegiatan harian.

c) Istirahat

Mencuci tangan sebelum makan. Pada waktu istirahat guru mengarahkan anak didiknya untuk mencuci tangan sebelum dengan

(41)

menggunakan sabun kemudian mencuci tangan di wastavel yang ada dalam kelas kemudian mengambil bekal masing-masing, guru mengajak anak didik untuk membaca doa sebelum makan, setelah anak selesai makan guru mengajarkan kepada anak didik tentang rasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rezeki.

d) Penutup

Guru bersama anak didik melakukan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan tadi, kemudian memberitahukan kepada anak didk agar tidak berteriak pada saat berbicara, kemudian guru membimbing anak untuk mengucapkan doa keselamatan dunia akhirat lalu memepersilahkan anakuntuk pulang.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 22 Mei 2014. Dalam pelaksanaanya guru kelompok B4 bertindak sebagai guru, peneliti sebagai observer adapun kegitan di uraikan sebagai berikut :

a) Kegiatan awal

Guru membimbing anak berbaris sebelum memasuki kelas.

Setelah di dalam kelas, guru memberi salam dan membimbing anak sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan selanjutnya, guru meminta

(42)

ank didik untuk menyebutkan hari-hari besar agama islam, setelah itu guru melakukan penjelasan kegiatan gerak dan lagu. Pada awal kegiatan guru terlebih dahulu menyiapkan alat media sumber belajar dan menjelaskan kepada anak didik tentang kegiatan yang dilakukan . Langkah-langkah Kegiatan Gerak dan Lagu

a) Guru dapat memberikan latihan gerakan-gerakan dasar secara terpimpin, agar dapat menguasai gerakan-gerakan dasar tersebut seperti, gerakan berjalan, berlari, meloncat, dan mengayun lengan.

b) Setelah gerakan-gerakan dasar dapat dikuasai oleh anak maka seluruh gerakan dapat dilatihkan sekaligus dengan guru memberikan aba-aba pada setiap pergantian pergerakan.

c) Latihan-latihan yang di berikan pada tahap permulaan di berikan lagi dan setiap gerakan dasar sekarang diiringi lagu namun sebelum anak diberi perintah untuk melakukan suatu gerakan terlebih dahulu musik di mainkan satu kali dan anak disuruh mendengarkan.

d) Setelah mendengarkan, anak diberi aba-aba untuk berjalan, berlari dan melompat dengan atau tanpa ayunan lengan, dan dengan irama musik. Untuk pertama kali berlatih dengan iringan musik sedapat mungkin dipakai lagu yang sama.

b) Kegiatan Inti

(43)

Kegiatan inti di awali dengan membilang gambar awan yaitu mengenal konsep bilangan dengan benda, kemudian guru melanjutkan kegiatan dengan mengerjakan maze dimana anak didik diarahkan untuk mencari jejak yang lebih kompleks, dan kegiatan selanjutnya membaca suku kata, yaitu kegiatannya melengkapi kata.

c) Istirahat

Mencuci tangan sebelum makan. Pada waktu istirahat guru mengarahkan anak didiknya untuk mencuci tangan sebelum dengan menggunakan sabun kemudian mencuci tangan di wastavel yang ada dalam kelas kemudian mengambil bekal masing-masing, guru mengajak anak didik untuk membaca doa sebelum makan, setelah anak selesai makan guru mengajarkan kepadnakdidik tentang rasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rezeki.

d) Penutup

Guru bersama anak didik melakukan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan tadi, kemudian memberitahukan kepada anak didik agar saling membantu kepada teman yang yang membutuhkan, kemudian guru membimbing anak untuk mengucapkan

(44)

doa keselamatan dunia akhirat lalu mempersilahkan anak untuk pulang.

3) Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari kamis tanggal 24 Mei 2014. Dalam pelaksanaanya guru kelompok B4 bertindak sebagai guru, peneliti sebagai observer adapun kegitan di uraikan sebagai berikut :

a) Kegiatan awal

Sebelum memasuki kelas anak didik di arahkan berbaris di halaman sekolah untuk mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan gerak dan lagu, kemudian melakukan gerakan terpimpin hanya dengan aba-aba oleh guru. Pada awal kegiatan guru terlebih dahulu menyiapkan alat media sumber belajar dan menjelaskan kepada anak didik tentang kegiatan yang dilakukan.

Langkah-langkah Kegiatan Gerak dan Lagu

a) Guru dapat memberikan latihan gerakan-gerakan dasar secara terpimpin, agar dapat menguasai gerakan-gerakan dasar tersebut seperti, gerakan berjalan, berlari, meloncat, dan mengayun lengan.

(45)

b) Setelah gerakan-gerakan dasar dapat dikuasai oleh anak maka seluruh gerakan dapat dilatihkan sekaligus dengan guru memberikan aba-aba pada setiap pergantian pergerakan.

c) Latihan-latihan yang di berikan pada tahap permulaan di berikan lagi dan setiap gerakan dasar sekarang diiringi lagu namun sebelum anak diberi perintah untuk melakukan suatu gerakan terlebih dahulu musik di mainkan satu kali dan anak disuruh mendengarkan.

d) Untuk pertama kali berlatih dengan iringan musik sedapat mungkin dapat dipakai lagu yang sama agar tidak membingungkan anak didik dan anak didik berhasil melakukan dengan aba-aba dari guru dengan baik, juga tidak lupa memberikan pujian agar`anak merasa percaya diri dan memotivasi agar dapat melakukan yang lebih baik lagi, tetapi anak didik belum terlalu bisa melakukan dengan sendirinya.

Kemudian setelah itu masuk kegiatan awal proses pembelajaran dilakukan dimana guru melakukuan kegiatan membiasakan diri anakdidik untuk memberi salam, dan berdoa sebelum melakukan kegiatan pembeljaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan pembelajaran yaitu mengungkapkan asal mula terjadinya sesuatu dengan mengurutkan gambar pelangi,

(46)

selanjutnya mengunting gambar pelangi dengan mengikuti pola, dan kegitan selanjutnya menghubungkan tulisan awan, petir, hujan, pelangi, ombak dengan simbol yang melambangkannya.

c) Istirahat

Mencuci tangan sebelum makan. Pada waktu istirahat guru mengarahkan anak didiknya untuk mencuci tangan sebelum dengan menggunakan sabun kemudian mencuci tangan di wastavel yang ada dalam kelas kemudian mengambil bekal masing-masing, guru mengajak anak didik untuk membaca doa sebelum makan, setelah anak selesai makan guru mengajarkan kepadnakdidik tentang rasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rezeki.

d) Penutup

Guru bersama anak didik melakukan mengucapkan syair sederhana yaitu syair pelangi kemudian guru membimbing anak untuk mengucapkan doa keselamatan dunia akhirat, doa kedua orang tua dan dan doa naik kendaraan dan mengucapkan salam lalu mempersilahkan anak untuk pulang.

c. Observasi

1) Hasil Observasi Kegiatan Guru

(47)

a) Menyiapkan alat yang digunakan. Pada pertemuan I guru dalam menyiapkan alat yang akan digunakan sudah baik karena menggunakan tape sehingga anak-anak lebih bersemangat dan pertemuan II, sampai III menurut pengamatan, guru sudah melakukannya dengan baik karena menggunakan tape dan semua persiapan dilakukan sebelum anak-anak baris-berbaris untuk memulai kegiatan gerak dan lagu.

b) Menjelaskan kegiatan gerak dan lagu. Berdasarkan hasil observasi peneliti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan kepada anak didik dalam pembelajaran berada pada kategori cukup karena hanya beberapa anak saja yang bisa menerima apa yang disampaikan oleh guru. Pada pertemuan II dalam kategori yang cukup baik dimana guru menjelaskan kepaada anak-anak didik sudah mulai menggunakan bahasa yang gampang di mengerti anak. Pada pertemuan III sudah berada pada kategori yang baik danhampir sempurna di karenakan guru menjelaskan kepada anak sepenuhnya dalam pelaksanaan pembelajaran dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak didik sehingga anak terlihat sangat senang dan merespon apa yang disampaikan oleh guru.

(48)

c) Memberi contoh gerak dan lagu. Menurut pengamatan pada pertemuan I belum terlalu baik karena guru sendiri masih sering lupa dengan gerakan-gerakan yang akan di contohkan kepada anak didik begitu pun dengan pertemuan II guru juga belum mampu memberikan contoh gerakan yang benar tetapi sudah mulai mengajak anak didik untuk bergerak mengikuti gerakan, selanjutnya pada pertemuan III guru sudah mulai sedikit demi sedikit guru membimbing anak untuk mengikuti gerakan yang dicontohkan secara keseluruhan gerak dengan gaya yang menarik.

d) Membimbing anak dalam bergerak. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada pertemuan I belum terlalu bisa melakukan gerakan yang utuh karena anak didik belum lancar dari gerakan yang satu guru sudah berpindah kegerakan yang baru, pada pertemuan II masih belum bisa dikatakan baik karena anak didk sedikit bingung dengan gurunya yang sibuk melakukan gerak dan lagu sendiri sementara anak didik yang hanya menonton saja, selanjutnya pada pertemuan III sudah`bisa membimbing anak didik melakukan gerak dan lagu tetapi terkadang anak didik tidak bisa melakukan gerakan sesuai dengan lagu yang dinyanyikan.

(49)

e) Memberi latihan dasar. Menurut pengamatan, pada pertemuan I hanya beberapa anak saja yang bisa melakukan gerakan dasar yang sudah dilatihkan oleh guru, pada pertemuan II nampak anak didik yang sudah bisa melakukan gerakan dasar sudah bertambah, kemudian pada`pertemuan III berbeda pada pertemuan sebelumnya agak mulai menurun dikarenakan anak didik yang lainnya tidak hadir pada hari dilakukan gerak dan lagu.

f) Memberikan aba-aba setiap pergantian. Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti, pada`pertemuan I belum bisa dikatakan baik dikarenakan masih sebagian besar anak belum mampu melakukan pergantian gerak melalui aba-aba yang diberikan oleh guru, begitu pula pertemuan II, dan III karena anak didik belum mengusai gerakan dasar yang di latihkan oleh guru.

2) Hasil Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak

Pada hasil observasi kemampuan motorik kasar anak dengan indikator melangkah, meloncat, dan gerakan keseimbangan pada kegiatan gerak dan lagu yang berlangsung di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Mamajang Makassar menunjukkan bahwa:

1) Pertemuan I

(50)

a) Melangkah. Anak mampu melangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan ke samping kiri pada indikator ini 3 anak yang berada pada kategori bintang tiga (***), dan 6 berada pada pada kategori bintang dua (u (**), dan 6 anak pada kategori bintang satu (*)

b) Meloncat. Anak mampu meloncat ke depan dengan bertumpu pada dengan kedua kaki sesuai dengan irama lagu, pada indikator ini 2 anak berada pada kategori bintang tiga (***), dan 7 anak pada kategori bintang dua (**), dan 6 anak pada kategori bintang satu (*).

c) Gerakan Keseimbangan. Anak mampu mengangkat satu kaki dengan kedua tangan direentangkan dengan baik sesuai dengan irama lagu , pada indikator ini 2 berada pada kategori bintang tiga (***), dan 5 berada pada kategori bintang dua (**), dan 8 pada kategori bintang satu (*).

2) Pertemuan II

a) Melangkah. Anak mampu melangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan ke samping kiri pada indikator ini 3 anak yang berada pada kategori bintang tiga (***), dan 9 berada pada pada kategori bintang dua (**), dan 3 anak pada kategori bintang satu (*)

(51)

b) Meloncat. Anak mampu meloncat ke depan dengan bertumpu pada dengan kedua kaki sesuai dengan irama lagu, pada indikator ini 2 anak berada pada kategori bintang tiga (***), dan 9 anak pada kategori bintang dua (**), dan 4 anak pada kategori bintang satu (*).

c) Gerakan Keseimbangan. Anak mampu mengangkat satu kaki dengan kedua tangan direentangkan dengan baik sesuai dengan irama lagu , pada indikator ini 2 berada pada kategori bintang tiga (***), dan 8 berada pada kategori bintang dua (**), dan 5 pada kategori bintang satu (*).

3) Pertemuan III

a) Melangkah. Anak mampu melangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan ke samping kiri pada indikator ini 1 anak pada kategori bintang empat (****)4 anak yang berada pada kategori bintang tiga (***), dan 8 berada pada pada kategori bintang dua (**), dan 2 anak pada kategori bintang satu (*)

b) Meloncat. Anak mampu meloncat ke depan dengan bertumpu pada dengan kedua kaki sesuai dengan irama lagu, pada indikator ini 2 anak pada kategori bintang empat (****), 5 anak berada pada kategori bintang tiga (***), dan

(52)

7 anak pada kategori bintang dua (**), dan 1 anak pada kategori bintang satu (*).

c) Gerakan Keseimbangan. Anak mampu mengangkat satu kaki dengan kedua tangan direentangkan dengan baik sesuai dengan irama lagu , pada indikator ini 1 anak pada kategori bintang empat (****), 6 berada pada kategori bintang tiga (***), dan 6 berada pada kategori bintang dua (**), dan 2 pada kategori bintang satu (*).

d. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan penelitian dan melihat hasil observasi pada setiap pertemuan pada siklus I maka ada beberapa komponen-komponen yang perlu diperbaiki agar pembelajaran selanjutnya lebih baik lagi seperti perencanaan pada siklus I, pada pertemuan I, II, dan III sudah terlaksana dengan baik yaitu: cara penyusunan rencana kegitan harian, menyiapkan alat media sumber belajar/sarana, menyusun instrument penilaian dan mengobservasi anak sementara kegiatan berlansung.

Pelaksanaan pada siklus I ,pada pertemuan I, II, dan III, dari awal sampai akhir juga sudah terlaksana dengan baik, sebagian besar`anak sudah lincah atau dapat bergerak secara tepat dalam melakukan perubahan arah, mampu mengkoordinasi dua atau lebih pola-pola gerak, mampu menyesuaikan gerakan dengan perintah yang

(53)

dimaksudkan lagu secara tepat serta mampu menjaga keseimbangan atau mempertahankan tubuh agar tidak jatuh pada saat melakukan gerkan. Namun masih ada anak didik yang belum mampu melakukannya dan masih dibantu oleh guru.

Dari hasil observasi tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa kegiatan gerak dan lagu pada siklus I belum berhasil dan harus dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I.

Ada pun hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk memperbaiki hal tersebut, sebgai berikut:

1) Membantu setiap anak dalam melakukan kegitan gerakan dan lagu khususnya dalam memberikan gerakan-gerakan terpimpin secara berulang.

2) Memberi penjelasan tentang kegiatan gerak dan lagu yang mudah di mengerti anak didik.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan yaitu peneliti dan guru berkolaborasi dalam menyusun rencana dan skenario dengan menerapkan kegiatan gerak dan lagu. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan nantinya, untuk lebih meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dalam kegitan gerak dan lagu pada siklus II dan guru mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Setelah itu

(54)

peneliti dan guru membuat lembar observasi yang akan dijadikan acuan pengamatan saat pelaksanaan kegiatan gerak dan lagu.

b. Pelaksanaan 1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 mei 2014.

Dalam pelaksanaanya guru kelompok B4 bertindak sebagai guru, peneliti sebagai observer adapun kegitan di uraikan sebagai berikut :

a) Kegiatan awal

Sebelum memasuki kelas anak didik di arahkan berbaris di halaman sekolah untuk mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan gerak dan lagu, kemudian melakukan gerakan tanpa lagu hanya dengan aba-aba oleh guru. Pada awal kegiatan guru terlebih dahulu menyiapkan alat media sumber belajar dan menjelaskan kepada anak didik tentang kegiatan yang dilakukan.

Langkah-langkah Kegiatan Gerak dan Lagu

a) Pada kegiatan gerak dan lagu di siklus II, guru tidak terlalu mengalami kesulitan karena pada siklus I terlihat sudah ada beberapa anak yang sudah mampu melakukan gerakan-gerakan yang diajarkan guru jadi, guru hanya melakukan pengulangan saja b) Setelah melakukan pemanasan , guru pun memutarka lagu untuk

anak, agar anak termotivasi lagi dalam melakukan kegitan ini, guru

(55)

memberi kesempatamkepada beberapa anak yang sudah mampumelakukannya sendiri untuk memimpin di depan agar yang berada di belakang yan belum mampu lebih mudah untuk meniru jika ada yang salah.

c) Setelah gerakan-gerakan dasar dapat dikuasai oleh anak maka seluruh gerakan dapat dilatihkan sekaligus dengan guru memberikan aba-aba pada setiap pergantian pergerakan.

d) Pada kegiatan gerak dan lagu ini guru tetap menggunakan lagu yang sama pada siklus I, yaitu lagu-lagu yang terdapat dalam kaset senam gerak dan lagu pada anak TK. Sebenarnya dalam lagu-lagu tersebut bukan hanya tema alam semesta, dan banyak tema yang tercakup didalamnya seperti tema binatang dan tema kendaraan.

Kemudian setelah itu masuk kegiatan awal proses pembelajaran dilakukan dimana guru melakukuan kegiatan salam lalu berdoa bersama, lalu dilanjutkan menyanyikan lagu nama- nama malaikat Allah, kemudian bermain simpai.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan memasangkan gambar bintang sesuai dengan warnanya, kemudian lanjut menyusun gambar bulan dari yang terbesar sampai yang terkecil dengan memakai laptop dan CD karena kegiatan ini sperti bermain

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kontribusi sumber sedimen di daerah aliran sungai Cisadane telah diperoleh berdasarkan pada pengambilan sampel permukaan (0-2 cm) pada lapisan sub-soil, pada tata

Dari hasil penelitian tentang Studi Tingkat Pengetahuan Kebencanaan Terhadap Sikap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Tanah Longsor Di Desa Lonjoboko Kecamatan

Dari berbagai pengertian diare diatas dapat disimpulkan bahwa, diare merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

ibadah adalah penyampaian Firman Allah yang disebut dengan kotbah. Kotbah yang benar dan baik serta memiliki pengurapan Roh Kudus serta diterima dengan hati yang

Dengan demikian, variabel leverage pada tipe 1 memberikan pengaruh yang signifikan dan bersifat positif (hubungan berbanding lurus) terhadap ETR perusahaan, artinya banyak

Produk ini memiliki risiko investasi tidak terkecuali kehilangan seluruh modal dan risiko nilai tukar mata uang asing apabila berinvestasi dalam produk obligasi dalam mata uang

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Desember 2013 antara lain: cabe merah, bawang merah, ikan cakalang, rokok kretek filter, sabun