• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang penelitian yang relevan dengan hasil penelitian terdahulu serta fokus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang penelitian yang relevan dengan hasil penelitian terdahulu serta fokus"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada sub bab ini menjelaskan mengenai studi penelitian terdahulu, berisi tentang penelitian yang relevan dengan hasil penelitian terdahulu serta fokus penelitian yang sejenis. Selain itu, penelitian terdahulu ini akan menjadi bahan referensi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Dalam bab ini pula akan menjelaskan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan inovasi dalam pengembangan ekonomi kreatif dengan pemanfaatan teknologi. Berikut tabel yang penjelasan yang menerangkan mengenai penelitian terdahulu :

(2)

25 Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

1 Strategi

Pengembangan Usaha Kuliner di Kota Malang berbasis Ekonomi Kreatif

Menjamurnya franchise di beberapa tempat

memberikan dampak buruk pada UMKM lokal selain itu usaha kuliner yang hanya berkonsentrasi di satu tempat

mengakibatkan disfungsi lahan sehingga terjadi banjir juga promosi kuliner kurang, serta minimnya riset dan pengembangan produk sehingga tidak adanya inovasi terlebih kurangnya penggunaan ilmu

teknologi dalam

mengembangkan usaha sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan zaman.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif kualitatif

Klaster kuliner Jl.Pulosari dan Jl.

Kawi dapat

menjadi role model dalam memulai perkembangan sentra kuliner kreatif dan memiliki basis perekonomian daerah di Kota Malang yang dilihat dari beberapa aspek yang mendukung selain itu usaha kuliner kreatif ini dapat

meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan

Penelitian ini akan digunakan sebagai gambaran serta pandangan terkait

pengembangan ekonomi kreatif dalam hal ini aspek aspek pendukung gerak nya ekonomi kreatif

Dalam penelitian ini meneliti tentang aspek pendukung dalam strategi yang menunjang

pengembangan ekonomi kreatif yang terdiri dari aspek industri, teknologi, amber daya, institusi serta lembaga keuangan dengan beberapa aktor yang memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi kreatif yakni pihak akademisi, pihak pebisnis dan pihak pemerintah yang dikenal dengan

25

(3)

26 NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

masyarakat Kota Malang.

Triple Helix sedangkan dalam penelitian saya menggunakan teori difusi inovasi Rogers yang menyampaikan 5 indikator penting yang menentukan tahapan pengambilan keputusan inovasi yaitu tahap pengetahuan

(knowledge), persuasi (persuasion),

keputusan (decision), pelaksanaan

(implementation), memutuskan (confirmation).

2 Sistem Informasi Pariwisata Pantai Berbasis Web Pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki pesona panorama

pariwisata yang beragam, yang dapat mendatangkan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Banggai Kepulauan melakukan

Penelitian ini akan menjadi gambaran serta pandangan terkait penggunaan

Penelitian ini menyorot pada metode

pengembangan sistem yakni

26

(4)

27 NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

Kabupaten Banggai Kepulauan

wisatawan lokal maupun turis untuk berwisata.

Namun, penyebaran promosi informasi pariwisata masih menggunakan teknik manual melalui media cetak, brosur, poster dan sebagainya. Sehingga penggunaan teknologi dalam promosi sangat dibutuhkan

kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif kualitatif

terobosan inovasi dengan menciptakan sebuah sistem informasi pariwisata berbasis website yang memudahkan promosi pariwisata dapat diakses oleh siapapun dan penyampaian informasi dengan baik, serta penggunaan teknologi

memudahkan para pelaku usaha di sekitar tempat wisata untuk ikut berkembang.

teknologi website sebagai promosi pariwisata

waterfall modelling yang digunakan dalam penelitian ini sedangkan dalam penelitian saya lebih mengarah pada tahapan keputusan inovasi oleh Rogers yang terdiri dari 5 indikator penting yakni tahap pengetahuan, persuasi, keputusan, pelaksanaan dan memutuskan.

3 Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pada Era Masyarakat

semakin berkembang UMKM di Kota Batam dengan jumlah yang tinggi namun kegiatan promosi yang rendah serta

Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan waterfall dengan

Penggunaan digital marketing dapat mempengaruhi peningkatan penjualan produk

menggunakan teknologi sebagai media promosi dan media

pemasaran produk

Pada penelitian ini lebih menjelaskan pada pemanfaatan melalui digital berupa media sosial,

27

(5)

28 NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

Ekonomi Asean penggunaan teknologi dalam promosi dan pemasaran tidak membawa penjualan produk UMKM Kota Batam dikenal secara luas, sehingga penggunaan teknologi sangat dibutuhkan

model triangulasi

UMKM dapat diakses dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun, selain itu dapat melakukan komunikasi langsung pada konsumen sehingga dapat menghemat biaya promosi secara manual.

Relevansi : menggunakan teknologi sebagai media promosi dan media pemasaran produk

sedangkan pada penelitian saya fokus pada pengembangan UMKM melalui sistem informasi pariwisata dengan teori tahapan keputusan inovasi oleh Rogers

4 Analisa Dampak Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten

Pringsewu Dengan Peningkatan Penjualan Produk

Penggunaan sistem yang secara manual dapat mempengaruhi penurunan pada penjualan tiket dan promosi pariwisata dikarenakan tidak dapat mendatangkan turis dari

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif dengan tipe waterfall

Pariwisata Kabupaten Pringsewu telah memiliki website yang didalamnya terdapat informasi dan pelayanan

Penggunaan teknologi sistem informasi

digunakan dengan tujuan

memudahkan UMKM

Pada penelitian ini lebih menyorot pada pengembangan website

menggunakan

metode waterfall, sedangkan penelitian

28

(6)

29 NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

UMKM luar daerah sehingga hal ini juga berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar objek wisata salah satunya pelaku UMKM.

pada

perancangan website

seputar objek wisata.

Pelaku UMKM juga mengalami kenaikan penjualan produk lebih tinggi sebelum adanya website, serta peningkatan juga terjadi pada jumlah kunjungan wisatawan dari bulan ke bulan.

mengalami kenaikan penjualan serta kemudahan wisatawan mengakses informasi dan pelayanan terkait objek wisata.

saya menyoroti pada inovasi sistem informasi pariwisata dalam

pengembangan UMKM

5 Analisis Pengelolaan Sistem Informasi dan Manajemen Website Sebagai Media Promosi Pariwisata Di Provinsi

Lampung

Penggunaan website yang begitu baik untuk

pemasaran dan promosi namun, isi maupun informasi yang tidak dikelola dengan baik sehingga membuat beberapa ruang kosong terkait informasi mengenai objek wisata di Provinsi Lampung. sedangkan , informasi ialah isi atau konten yang merupakan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif dengan tipe pendekatan kualitatif deskriptif

Manajemen website yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Lampung telah berjalan dengan baik dapat memenuhi aspek- aspek dalam pengelolaan website ,

Penggunaan dan pengelolaan website sebagai inovasi dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk

meningkatkan kemajuan dari pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Penelitian ini berfokus pada pengelolaan sebuah website yang terdiri dari beberapa aspek serta hanya

menyoroti pariwisata yang ada, sedangkan pada penelitian saya lebih menyoroti pada tahapan keputusan inovasi oleh Rogers pada pengembangan

29

(7)

30 NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

komponen utama pada sebuah website

mencukupi dan memberikan pelayanan publik serta informasi yang baik terkait promosi, pemasaran dan penjualan kepada wisatawan

UMKM

6 Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Website Untuk Meningkatkan Kesadaran

masyarakat Terhadap Potensi Daerah Kabupaten Dompu

Kabupaten Dompu

memiliki daya tarik wisata yang unggul serta objek wisata yang memiliki panorama indah namun, untuk mempromosikannya masih secara manual seperti menggunakan papan informasi, papan pengumuman serta atraksi budaya. Sehingga daya tarik wisatawan lokal maupun luar daerah untuk berkunjung kurang serta tidak mengetahui adanya objek wisata yang ada

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan dengan metode waterfall

Pengembangan website untuk pariwisata

dilakukan dengan tujuan agar meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi daerah yang dimiliki.

Pengembangan informasi wisata berbasis teknologi memudahkan untuk penyebaran

Penggunaan website sebagai cara membangun kesadaran

masyarakat akan adanya potensi daerah dan pengelolaan potensi daerah untuk

meningkatkan perekonomian.

penelitian ini lebih menyoroti pada pengembangan website untuk pengelolaan

pariwisata,

sedangkan penelitian saya menyoroti pada pengembangan ekonomi kreatif pada

sektor UMKM

melalui website yang dikelola oleh DInas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Batu.

30

(8)

31 NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

informasi sehingga mengefisiensikan biaya, waktu dan harga. Masyarakat sekitar telah sadar akan adanya kekayaan potensi daerah sebagai peningkatan ekonomi.

7 Inovasi Pelayanan Berbasis Electronic Government Melalui Aplikasi Pendaftaran Antrian Paspor Online (Apapo) di Kantor Imigrasi Kelas I

Tanjungpinang Tahun 2019

Setiap tahun banyak masyarakat melakukan perjalan luar domestik hal ini membuat kantor imigrasi mendapat banyak antrian untuk melakukan pendaftaran paspor, antrian yang lama membuat masyarakat merasakan layanan tersebut kurang optimal walaupun begitu sama hal nya dengan menggunakan layanan sistem berbasis

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif dengan tipe pendekatan kualitatif deskriptif

Pada penelitian ini aplikasi Apapo dikatakan cukup berhasil dalam implementasinya terhadap

masyarakat, dari keempat indikator keberhasilan inovasi menurut Rogers yakni karakteristik inovasi, saluran komunikasi, upaya

berinovasi dalam pelayanan publik pada penggunaan teknologi

memberikan kemudahan dalam menyelenggaraka n pelayanan publik pada instansi pemerintah sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik,

31

(9)

32 NO Penulis/Tahun/

Judul/Jurnal

Problematik Metode

Penelitian

Hasil Relevansi GAP/Prbedaan

online masih memiliki kendala seperti terjadinya kerusakan pada halaman website (eror) serta kurangnya sosialisasi terhadap aplikasi

menjadikan masih banyak masyarakat tanjungpinang belum mengetahui adanya aplikasi tersebut.

dari agen dan sistem sosial.

Indikator yang dominan mencapai keberhasilan atau targetnya adalah karakteristik inovasi dan sistem sosial.

memberikan efektivitas dan efisiensi kinerja pada pemberi pelayanan.

32

(10)

33 2.2 Inovasi

2.2.1 Pengertian Inovasi

Pada umumnya inovasi diartikan sebagai gagasan baru yang dihasilkan dari pemikiran seseorang maupun kelompok dengan mengemban riset dan pengalaman untuk menciptakan sebuah produk ataupun sistem baru yang memberikan nilai yang berarti secara signifikan. Inovasi juga dapat dikaitkan erat dengan kreativitas yang tidak ada batasannya yang dapat diimplementasikan melalui teknologi yang lebih baik, dalam artian dapat memudahkan dan memberikan efektivitas dan efisiensi pada sebuah program maupun produk (Rofaida et al., 2020).

Pada teori dasar inovasi, inovasi terbagi menjadi tiga bagian yakni inovasi produk, inovasi proses dan inovasi pemasaran. Selain tiga inovasi tersebut, adapun beberapa tipe inovasi lainnya yaitu inovasi teknologi yang dimana inovasi ini melaksanakan kegiatan riset dan pengembangan untuk menciptakan sebuah pembaharuan dari struktur lama yang memberikan dampak keterlambatan dalam perubahan (Wahyudi, 2019).

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 2002, Inovasi merupakan sebuah konteks ilmu pengetahuan baru, kegiatan kajian , pengembangan, dan/atau perekayasaan yang mempunyai tujuan pengembangan dari kemudahan penerapan ilmu dan pengetahuan kebaruan serta cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah berjalan dalam sebuah produk ataupun proses produksi.

(11)

34 Berdasarkan beberapa definisi inovasi diatas dapat dilihat bahwasannya Inovasi dapat dilakukan dalam berbagai hal dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi merupakan inovasi yang baru untuk dilakukan mengingat seiring berkembangnya revolusi yang menjadi acuan dalam melakukan perubahan dan perkembangan, tidak hanya dalam pemanfaatan teknologi, inovasi juga dapat dilakukan meliputi inovasi produk baru, proses baru, bentuk layanan baru sehingga terlihat adanya pembaharuan dalam penyelenggaran organisasi.

Inovasi tidak hanya memasuki sektor swasta saja tetapi juga pada sektor publik dalam hal penyelenggaraan publik. Publik yakni pemerintah dituntut untuk selalu melakukan sebuah pembaharuan terutama pada penyelenggaran pelayanan.

Melalui penyelenggaraan pelayanan publik masyarakat sebagai penerima layanan dapat memberikan nilai baik buruknya suatu pelayanan dalam suatu organisasi publik. Untuk itu, pelayanan publik juga membutuhkan sebuah pembaharuan inovasi di setiap prosesnya.

Inovasi pelayanan publik merupakan sebuah terobosan baru dalam jenis pelayanan dengan menggagas ide kreatif yang diadaptasi maupun dimodifikasi guna memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung baik berupa penerapan pendekatan baru menggunakan teknologi maupun inovasi hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi yang ada. Inovasi merupakan solusi untuk memperbaiki penyelenggaraan pelayanan publik yang belum memenuhi ekspektasi masyarakat.

(12)

35 2.2.2 Ciri-ciri Inovasi

Inovasi merupakan kajian yang mengarah pada menumbuhkan nilai-nilai inovatif dalam suatu program, produk maupun proses produksi. Selain itu, inovasi merupakan sebuah perubahan yang telah direncanakan dengan tujuan untuk memperbaiki praktek-praktek . Inovasi merupakan sebuah produk dari pemikiran baru yang diharapkan dapat melakukan perubahan pada paradigma penyelenggaraan pelayanan publik. Jika didefinisikan dengan perspektif organisasi publik, inovasi merupakan sebuah rancangan cara untuk mengatasi permasalahan dalam masyarakat serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pelayanan (Noor, 2013).

Inovasi yang identik dengan pemanfaatan ilmu teknologi informasi dan komunikasi dalam tahapan penentuan penciptaan dan penggunaannya melewati beberapa proses sehingga dapat terlaksana dan diaplikasikan kepada masyarakat . Pada dasarnya inovasi merupakan sebuah ide atau gagasan yang memiliki ciri khas sebagai berikut, (Remaja, 2019) :

1. Khas

Khas atau ciri khas merupakan sebuah keunggulan yang tidak dimiliki lebih dari satu dan tidak dapat ditiru. Ciri khas merupakan sebuah hal yang mudah diingat dalam inovasi. Tanpa adanya ciri khas yang spesifik, inovasi tidak dapat dikatakan sebagai gagasan baru atau inovasi baru.

2. Baru

Setiap inovasi yang ada merupakan inovasi yang dibuat dengan kebaruan yang tidak dimiliki sebelumnya. Belum pernah diterapkan sebelumnya maupun diaplikasikan sebelumnya.

(13)

36 3. Terencana

Sebuah inovasi biasanya sengaja dibuat dan direncanakan setelah melaksanakan riset dan pengembangan pada objek-objek terkait. Dengan kata lain, inovasi merupakan kegiatan yang telah memiliki rencana dari awal sebelum pembuatan.

4. Memiliki Tujuan

Sudah pasti inovasi diciptakan dengan memiliki tujuan, karena pada dasarnya inovasi dibuat untuk mempermudah mencapai tujuan. Memiliki tujuan, fungsi dan manfaat yang jelas untuk individu maupun masyarakat luas.

2.2.3 Tipologi Inovasi

Inovasi pada organisasi pemerintahan sangat dibutuhkan untuk sebagai bentuk perubahan akan tuntutan zaman. Inovasi dibuat dengan memperhatikan dasar kepentingan serta acuan-acuan yang penting seperti kualitas yang akan dihasilkan dan diperuntukan oleh siapa. Oleh karenanya kebermanfaatan dari adanya inovasi ini harus dapat dirasakan oleh masyarakat, karena pada dasarnya inovasi yang dilakukan oleh organisasi publik tujuannya untuk memperoleh kemudahan dalam pelayanan publik. Sebuah inovasi dalam penerapannya dikatakan sukses apabila inovasi tersebut melahirkan sebuah pembaharuan yang terletak pada prosesnya, produk yang dihasilkan, sistem pelayanannya dan metode pelayanan baru yang diberikan dalam upaya mewujudkan efektivitas dan efisiensi (Wicaksono, 2019).

(14)

37 Konsep inovasi bahwasannya akan berhubungan dengan kebaruan dan berorientasi pada kebaruan. Dalam menciptakan inovasi membutuhkan koordinasi yang terikat terkait pengetahuan yang sifatnya teknis dan penilaian baik dari penggunaan produk pelayanan organisasi pemerintah dengan tujuan memenuhi berbagai tuntutan perubahan termasuk teknologi, ekonomi dan tuntutan perubahan lainnya. Inovasi tidak hanya dimaknai dalam lingkup produk dan pelayanan semata tetapi juga meliputi adanya perubahan bentuk dan suatu desain produk.

Inovasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam instansi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Inovasi yang berhasil merupakan inovasi hasil kreasi dan implementasi dari suatu proses, produk layanan dan metode pelayanan baru dan sebagai bentuk pengembangan pelayanan publik yang nyata.) Berikut tipologi inovasi yang dilihat dari beberapa aspek meliputi, (Indarwati, 2016) :

1. Inovasi Produk

Dimulai dengan adanya perubahan desain dan produk suatu layanan sehingga terlihat perbandingan antara produk lama dna produk baru.

Merupakan sebuah pengembangan produk layanan baru.

2. Inovasi Proses

Mengarah pada pembaharuan kualitas yang berkelanjutan mengacu pada berbagai kombinasi seperti perubahan organisasi, prosedur dan kebijakan yang dibutuhkan untuk berinovasi.

3. Inovasi metode pelayanan

Berkaitan dengan adanya pembaharuan pola hubungan yang akan dilaksanakan oleh pemberi dan penerima layanan. Inovasi dalam metode

(15)

38 pelayanan biasanya dikaitkan dengan pembaharuan pelayanan yang menggunakan penerapan teknologi untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan.

4. Inovasi Kebijakan atau Strategi

Merujuk pada pembaharuan aspek visi, misi, tujuan dan strategi baru serta beserta alasannya yang berangkat dari realitas yang ada.

5. Inovasi SIstem

Berkaitan dengan perubahan jaringan dan konektivitas dan relasi penyedia layanan dengan pihak lain dengan kata lain menciptakan cara baru dalam berinteraksi dengan tujuan melakukan perubahan dalam tata kelola pemerintahan

Adapun tipologi inovasi pada sektor publik menurut Halvorsen yakni pelayanan baru atau pelayanan yang diperbaiki, inovasi proses, inovasi administrasi, inovasi sistem inovasi konseptual dan perubahan radikal (Luis &

Moncayo, 2020) .

Penerimaan inovasi yang dilakukan dapat diketahui dengan melihat karakteristik dari sebuah inovasi apakah sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada dalam masyarakat serta dapat mengikuti perkembangan jaman yang selalu berjalan dan mengalami perubahan dan memberikan manfaat dalam jangka waktu yang panjang. Berikut 5 indikator karakteristik inovasi yang disampaikan oleh Rogers dalam difusi inovasi (Ahmad Yahya, 2016), yakni

1. Keuntungan Relatif ( Relative Advantage ), beranggapan bahwa sebuah inovasi harus memiliki nilai lebih pada inovasi sebelumnya. Inovasi tersebut memiliki ciri khas yang membedakannya dengan yang lain. Memunculkan suatu kebaruan yang belum pernah ada sebelumnya.

(16)

39 2. Kesesuaian ( Compatibility ), inovasi memiliki sifat yang sesuai dengan inovasi yang telah ada dahulu. Karena inovasi terdahulu dapat dijadikan sebagai referensi atau gambaran untuk menciptakan sebuah inovasi baru yang dapat memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi secara optimal.

3. Kerumitan ( Complexity ), inovasi memiliki tingkat kerumitan yang tinggi dari inovasi sebelumnya. Namun, apabila inovasi dapat membawa perubahan lebih baik maka tingkat kerumitan pada umumnya tidak menjadi masalah penting.

4. Kemungkinan dicoba ( Trialability ), inovasi dapat diterima apabila telah di uji coba dan terbukti mempunyai keuntungan atau nilai lebih dibandingkan inovasi sebelumnya.

5. Kemudahan diamati ( observability ), sebuah inovasi harus dapat diamati dari segi bagaimana inovasi tersebut bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baik.

Berbicara mengenai Inovasi adapun tokoh ahli yang terkenal dengan pandangannya terhadap inovasi dan bukunya yang berjudul Diffusion of innovation yaitu Everett Rogers. Dalam pandangan Rogers difusi merupakan

proses ketika sebuah inovasi melalui beberapa saluran dan jangka waktu tertentu.

Difusi inovasi dalam artinya adalah sebuah proses yang mengkomunikasikan dalam arti menyampaikan informasi tentang ide baru yang dipandang subjektif (Meydora, 2019).

Rogers menerangkan bahwa dalam proses difusi inovasi ada empat elemen pokok, yaitu :

(17)

40 1. Inovasi (gagasan)

Inovasi dilihat sebagai bentuk gagasan, ide atau produk yang dianggap baru. Kebaruan Nya diukur secara subjektif pada pandangan setiap individu yang menerimanya.

2. Saluran Komunikasi

Merupakan saluran pertukaran informasi dalam anggota sosial.

Sebagai alat yang menyampaikan pesan inovasi dari sumber kepada penerima untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak umum sehingga mudah dan cepat tersebar dengan luas.

3. Jangka Waktu

Proses dimana menentukan keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Hal ini berkaitan dengan dimensi waktu. Pertama, waktu terlihat pada proses pengambilan keputusan inovasi, kedua tingkat keinovatifan seseorang (apakah cepat atau lambat dalam menerima informasi ), ketiga tingkat kecepatan waktu dalam pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

4. Sistem Sosial

Merupakan kumpulan berbagai unit yang berbeda dengan fungsi yang terikat dengan kerjasama dalam memecahkan masalah untuk mencapai visi dan misi yang ditentukan. Anggota dari sistem sosial bisa berupa individu, kelompok informal, organisasi atau sub sistem yang lain. Artinya sebuah inovasi dalam proses penyebarannya tidak selalu sesuai dengan rencana dan berjalan lancar karena adanya kemungkinan terjadi perbedaan inovasi yang dikembangkan dengan sistem sosial yang ada.

(18)

41 Inovasi menurut Rogers, memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi digunakan atau tidak inovasi oleh seseorang, individu atau kelompok dapat dilihat dari relative advantage, compatibility, complexity, trialability, dan observability.

Selain itu, tidak hanya memperhatikan beberapa karakteristik tersebut, lebih kompleksnya Rogers kembali menerangkan terkait proses tahapan keputusan inovasi. Dalam tahapan ini merupakan tahap yang dilakukan seseorang untuk mengambil keputusan, sebuah keputusan inovasi yang diambil dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu , sehingga individu atau kelompok maupun organisasi memiliki waktu untuk menjadikan bahan pertimbangan untuk memutuskan sebuah inovasi tersebut. Berikut proses tahapan keputusan inovasi menurut Rogers, yaitu :

1. Knowledge

Proses keputusan yang dimulai dari tahap pengetahuan yang dimiliki bagi pengambil keputusan inovasi. Dimana seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi itu.

2. Persuasion

Proses keputusan melalui tahap dimana seseorang menyetujui atau tidak menyetujui adanya inovasi tersebut. Dalam hal ini seseorang mencari tahu mengenai inovasi tersebut lebih mendalam dengan segala rangkaian pemahaman pengetahuan terkait inovasi. Dalam hal ini seseorang akan detail dalam memahami inovasi. Pada tahap ini calon pengguna memiliki peranan besar.

(19)

42 3. Decision

Pada tahap ini seseorang dapat membuat keputusan terkait sebuah inovasi. Seseorang mengambil konsep inovasi dan menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi.

4. Implementation

Tahap implementasi ini terjadi apabila seseorang menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan. Seseorang memutuskan untuk siap menerima dan menerapkan inovasi tersebut.

5. Confirmation

Pada tahapan ini seseorang akan mengevaluasi dan memutuskan apakah akan terus menggunakan inovasi tersebut atau akan mengakhirinya. Seseorang akan mencari berbagai penguatan atas keputusan yang diambil sebelum nya.

Apabila inovasi tersebut memiliki manfaat yang baik dalam dirinya maka inovasi tersebut akan digunakan dan sebaliknya jika inovasi tersebut tidak memberikan perubahan baik maka seseorang tersebut dapat menghentikan menerima dan menggunakan inovasi tersebut (Wibowo, 2019).

2.2.4 Inovasi Pelayanan Publik

Inovasi dalam institusi pemerintahan merupakan transformasi dari fungsi utama organisasi dan perubahan yang mendasar dalam struktur organisasi dan sistem pelayanan publik. Inovasi pelayanan publik merupakan kreasi dan implementasi baru pada aspek proses, produk layanan, pelayanan dan metode penyampaian dengan tujuan melahirkan dampak yang signifikan pada efektivitas, efisiensi dan kualitas.

(20)

43 Dalam Permenpanrb No. 30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, 2014 , inovasi pelayanan publik adalah konsep layanan baru yang lahir dari gagasan/ide kreatif yang original dan diadaptasi maupun dimodifikasi sehingga dapat memberikan faedah kepada masyarakat selaku pihak yang membutuhkan layanan. Inovasi pelayanan publik tidak hanya berpatokan pada penemuan sesuatu yang baru, akan tetapi lebih luas daripada itu. Dalam artian, inovasi tidak hanya terpaku pada penciptaan inovasi baru, namun juga dapat dilihat dari inovasi yang sudah ada dan berjalan yang telah mengalami perbaikan atau evaluasi untuk kesempurnaan inovasi.

Inovasi pelayanan publik adalah bagian dari upaya memperbaiki atau mereformasi birokrasi. Semangat reformasi yang pada akhirnya menghadirkan inovasi sektor publik. Sehingga, dalam perspektif ini, inovasi menjadi salah satu pilar pada open government, dimana unsur dari open government terdiri dari akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan dan inovasi.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Inovasi Daerah, 2017, dijelaskan bahwa inovasi pelayanan publik pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang mencakup tata laksana internal serta pelaksanaan manajemen dan pengelolaan unsur manajemen dalam rangka menyediakan pelayanan kepada masyarakat baik pelayanan barang , pelayanan jasa dan pelayanan administrasi dengan sasaran tujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan adanya peningkatan pelayanan, peningkatan perekonomian masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.

Inovasi haruslah memiliki terobosan sesuatu yang baru baik dari cara.

Proses, metode ataupun teknologi baru. Pembaharuan yang diinginkan masyarakat

(21)

44 harus memberikan kebermanfaatan dalam kegiatan kehidupan masyarakat sehingga inovasi tersebut dapat diterima baik oleh masyarakat. Sehingga Inovasi yang diciptakan sepenuhnya dapat membantu masyarakat baik dalam sektor pertanian, ekonomi, sosial, pendidikan , pariwisata dan lain sebagainya. Selain itu, inovasi harus menyesuaikan dengan memperhatikan perkembangan masyarakat.

2.2.5 Sistem informasi pariwisata

Sistem informasi adalah sekumpulan elemen-elemen atau bagian yang saling berkaitan dan bekerja sama guna untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengedarkan suatu informasi. Dengan kata lain kesatuan elemen- elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan kontrol terhadap jalannya suatu organisasi. Sedangkan pariwisata adalah suatu aktivitas dari manusia yang melakukan sebuah perjalanan ke suatu wilayah diluar lingkungan kesehariannya dan tinggal di wilayah tersebut dalam kurun waktu yang tak terbatas dan tertentu. Dapat juga diartikan sebagai perencanaan untuk melakukan perjalanan dengan tujuan untuk rekreasi atau untuk suatu kepentingan sehingga keinginannya dapat terpenuhi.

Dari penjelasan diatas ditarik kesimpulan dari pengertian sistem informasi dan pariwisata bahwa sistem informasi pariwisata merupakan kumpulan elemen- elemen yang saling bekerja sama dalam mengumpulkan,menyimpan dan menyajikan suatu informasi atau data yang berkaitan dengan potensi dari suatu daerah baik potensi sumber daya alam maupun budaya dan ekonomi yang terdapat di daerah. Dengan kata lain, sistem informasi pariwisata suatu sistem yang

(22)

45 mendistribusikan informasi-informasi mengenai tentang objek wisata, hasil kebudayaan dan sejarah, keadaan kreativitas dan kreasi dari masyarakat yakni lingkungan ekonomi kreatif, informasi berupa kuliner, transportasi hingga tempat penginapan (Siradjuddin, 2018).

Inovasi SIstem Informasi Pariwisata dan Pengembangan Ekonomi Kreatif (SIPBANGET) merupakan inovasi pelayanan publik yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Kota Batu. Inovasi tersebut dapat memenuhi kriteria yang terdapat dalam peraturan yang dijelaskan sebelumnya. Inovasi SIPBANGET ini hadir sebagai pembaharuan dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis website untuk mempermudah masyarakat Kota Batu maupun masyarakat luar Kota Batu dapat mudah mengakses informasi mengenai pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di kota Batu.

2.2.6 Inovasi SipBanget

Kota Batu merupakan kota yang terkenal dengan berbagai macam panorama pariwisata dan kegiatan ekonomi kreatif terutama pada sektor UMKM.

Oleh karena, itu Pemerintah Kota Batu tidak hentinya melakukan pengembangan pada sektor pariwisata dan ekonomi, karena kedua sektor tersebut merupakan sektor terbesar dalam menyumbangkan pendapatan asli daerah di Kota Batu.

pembaharuan yang dilakukan pemerintah kota batu terhadap kedua sektor tersebut agar terus mengalami perkembangan yang baik adalah dengan menciptakan sebuah inovasi yang dapat memudahkan dan mempercepat aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif dengan baik. Inovasi tersebut diciptakan dengan memanfaatkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Mengingat bahwa

(23)

46 perkembangan revolusi yang telah memasuki dunia teknologi tidak memungkinkan untuk ikut beradaptasi pada perkembangannya. Oleh karena itu, pemerintah kota Batu dengan semangat revolusi industri 4.0 membawa teknologi ke dalam penyelenggaran pelayanan publik berbasis teknologi.

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada sektor UMKM beberapa telah berkembang dengan baik yang lokasinya berada dekat dengan pusat kota Batu.

Beberapa lainnya kurang mendapat kunjungan wisatawan dikarenakan tempatnya yang tidak berada di sekitar pusat kota sehingga pendapatan perekonomian berbeda. Tidak adanya informasi yang dapat diakses dengan mudah juga menjadi permasalahan bagi para wisatawan untuk menjelajahi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Kota Batu. sebagian besar wisatawan yang datang ke batu mendapat informasi atau rekomendasi objek wisata dan UMKM kreatif hanya yang bekerja sama dengan tempat tour wisata atau tempat penginapan yang mereka pilih ataupun yang terlihat famous melalui media sosial saja. Sehingga, objek wisata serta pelaku UMKM kreatif yang tidak terekspos kurang mendapat kunjungan.selain itu, adapun beberapa desa yang ada di Kota Batu masih tidak menyadari adanya potensi sumber daya yang dapat dikelola sebagai tempat objek wisata dan mengembangan kegiatan ekonomi kreatif. Dalam pengelolaan objek wisata dan ekonomi kreatif pun di Kota Batu masih ada beberapa yang belum efektif dalam mengelolanya dengan baik seperti penyediaan fasilitas, pemandu wisata, promosi wisata dan pemasaran produk UMKM, sumber daya manusia yang kurang memadai. Serta minimnya penggunaan teknologi informasi sebagai alat untuk mendukung berkembangnya wisata dan UMKM dalam hal promosi, pemasaran, penjualan serta penyampaian informasi.

(24)

47 Dalam permasalahan diatas yang berperan dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif kota Batu adalah wewenang dan kewajiban dari Dinas Pariwisata. Membuat sebuah gagasan baru atau ide baru mengenai cara penanganan serta perubahan yang signifikan termasuk dalam pokok pikiran dari kinerja Dinas Pariwisata Kota Batu. Oleh karena itu, Disparta Kota Batu mengambil tindakan dengan pemanfaatan penggunaan teknologi informasi sebagai solusi untuk menangani permasalahan tersebut sejalan dengan itu juga sebagai solusi dalam optimalisasi reformasi birokrasi. Pada 8 Juni 2021 Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko sebagai perantara dalam mengenalkan inovasi milik disparta pada ajang kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) 2021 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia dan masuk dalam jajaran Top 99 (Newsmalangpos, 2021).

Inovasi ini dihadirkan dengan tujuan memfasilitasi para pelaku UMKM serta pariwisata untuk meningkatkan sektor pariwisata dan serta mengangkat potensi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam promosi dan penjualan serta dapat menjemput bola dan memberikan informasi terbaik dengan tampilan menarik dan mudah dipahami.

Inovasi ini juga mendorong UMKM untuk berkembang menjadi UMKM kreatif.

Hadirnya inovasi pelayanan publik disparta ini yang diberi nama sistem informasi pariwisata dan pengembangan ekonomi kreatif (SIPBANGET) memberikan kemudahan akses dalam pelayanan publik serta informasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga dampak yang diberikan kepada masyarakat akan secara keseluruhan, hal ini juga akan berdampak baik kepada pemerintah untuk citra dan kepercayaan publik terhadap layanan umum dan kinerja dari pemerintah untuk terus memberikan yang terbaik kepada publik.

(25)

48 Manfaat yang dirasakan masyarakat pelaku pariwisata dan pelaku UMKM dengan adanya inovasi SIPBANGET ini yaitu memberikan kemudahan dalam pemasaran dan promosi produk yang mereka miliki. Setiap desa yang terdaftar dalam SIPBANGET dapat menampilkan wisata serta UMKM sebanyak yang mereka miliki dan telah siap untuk dipromosikan dalam SIPBANGET. Selain itu, setiap desa menjadi memahami fungsi dan pemanfaatan penggunaan teknologi untuk pengembangan usaha yang mereka miliki di desa. Dapat memberikan efisiensi waktu serta pengurangan penggunaan media cetak sebagai bahan promosi sehingga mengurangi sampah yang ada. Masyarakat desa menyadari pentingnya pengelolaan potensi desa yang dimiliki sebagai aset dalam perekonomian desa dan masyarakat desa.

Desa yang ingin pariwisata dan UMKM nya dipromosikan dapat mendatangi sekertariat SIPBANGET yang merupakan tempat pengelolaan dan pengembangan SIPBANGET oleh disparta Kota Batu beralamat di alun alun Kota Batu tepatnya berada di Mall Tourism Batu. Dengan membawa berkas syarat dan ketentuan serta profil dari objek wisata dan UMKM yang akan dipromosikan sebagai ketentuan dalam mempromosikan melalui SIPBANGET. Syarat dan berkas yang harus dipenuhi agar ekraf dari desa tersebut dapat di promosikan dan di pasarkan melalui SipBanget ialah sederhana dan tidak sulit untuk dilakukan hanya dengan memberikan informasi terkait ekraf yang akan di promosikan maupun pasarkan yakni katalog dari ekonomi kreatif tersebut seperti informasi atau profil dari ekraf, daftar harga dari produk yang dijual, gambar dari ekraf, keuntungan yang diperoleh pengunjung setelah berwisata, daftar harga paket wisata yang ditawarkan, nomor handphone dari setiap pengurus ekraf, nomor

(26)

49 rekening dari ekraf, surat izin usaha perdagangan sebagai bukti pengesahan dari usaha yang dijalankan, surat izin mendirikan bangunan untuk memastikan bangunan yang didirikan sesuai dengan alokasi lahan, usaha yang dijalankan memiliki sertififikasi CHSE (cleaning ,healthy,safe and environmentally sustainable), surat izin usaha mikro kecil (IUMK) dari pemerintah kota Batu dan surat keterangan wajib pajak umkm serta produk yang didaftarkan telah terintegrasi dengan kejaksaan negeri kota batu untuk mendapatkan perlindungan hukum atas kepemilikan produk dan surat keterangan kepengurusan usaha kemudian syarat tersebut dibawa ke desa untuk mendapatkan persetujuan dan validasi data kemudian barulah dibawa ke dinas pariwisata sebagai tahap akhir dari pemenuhan syarat dan dokumen ekonomi kreatif. Selain itu, objek wisata dan UMKM yang akan dipromosikan harus siap baik dalam pelayanan administrasi seperti tiket serta pelayanan fasilitas mengenai pemandu wisata, kemudian fasilitas terkait edukasi dari UMKM serta produk dari UMKM sebagai buah tangan yang akan diperjual belikan semasa kegiatan wisata berlangsung.

SIPBANGET merupakan inovasi berbasis website yang didalamnya terdapat fitur-fitur pendukung pelayanan publik seperti promosi, pemasaran serta penyebaran informasi mengenai objek wisata dan UMKM di dalamnya. Tampilan yang diberikan dalam website tersebut dibuat agar terlihat menarik dan berwarna sehingga pada saat menggunakan website tersebut akan merasa mudah dan nyaman. Fitur pencarian juga dibuat sedetail mungkin dengan memunculkan kategori yang ada sehingga terlihat lebih rapi, dalam hal ini yang dimaksud adalah pengelompokkan kategori sesuai dengan jenisnya seperti kategori wisata memiliki pencarian tersendiri dan kategori UMKM memiliki pencarian tersendiri sehingga

(27)

50 lebih tertata dengan rapi. Selain itu, setiap katalog dari objek wisata dan UMKM yang ada masing-masing memiliki informasinya tersendiri, seperti kegiatan apa saja yang akan dilakukan, informasi mengenai profil dari objek wisata dan UMKM itu sendiri juga memiliki gambar pada setiap katalog yang ada sehingga memudahkan wisatawan untuk mengetahui seperti apa objek wisata dan UMKM yang akan dikunjungi. Selain itu, fitur terkait sistem booking atau pemesanan juga tersedia sehingga wisatawan dapat bisa memesannya melalui daerah asal maupun dapat merencanakan jauh hari sebelum berkunjung sehingga tidak menyebabkan kepadatan pengunjung.

Adanya layanan secara online ini memberikan kemudahan, efektivitas serta efisiensi waktu terhadap kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif. Secara prinsip, layanan online ini mengubah model pelayanan, pemasaran dan promosi di masa lalu.

Dimana para pelaku usaha pariwisata dan pelaku UMKM melakukannya secara manual melalui media cetak seperti brosur dan pamflet, media sosial serta papan informasi dan papan pengumuman, kemudian pemasaran secara langsung di tempat wisata sama halnya dengan penjualan secara langsung di tempat wisata sehingga hanya terjangkau pada wisatawan daerah saja. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwasannya teknologi informasi merupakan asupan atau pendamping kegiatan manusia sehari hari dalam mencari dan menyebarkan informasi serta memasarkan dan menjual barang/jasa. Sehingga tidak menutup kemungkinan teknologi informasi akan selalu ada dalam kegiatan manusia. Inovasi ini masih terus mengalami perkembangan fitur-fitur pendukung layanan agar lebih beragam, dan mampu mengajak masyarakat untuk terus mengembangkan ekonomi kreatif berkelanjutan dan mempermudah pelayanan bagi masyarakat .

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena banyak fakta-fakta di lapangan yang memunculkan berbagai macam bentuk mainan(toys) dan permainan(game) yang berasal dari luar negeri yang

Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program TUK Teknisi Otomotif di SMK Negeri 2 Salatiga bagi peserta TUK?. Apakah

Oleh karena itu, adanya jaminan dalam pembiayaan bank syariah dalam memberikan suatu tekanan psikologis terhadap untuk memenuhi kewajibannya, yaitu dengan mengelola

Balai PATP mendukung arah dan sasaran Strategis Pembangunan Pertanian dan Pangan Lima Tahun ke depan (2020-2024), melalui upaya-upaya pengelolaan alih teknologi, invensi

Atas dasar hal ini, maka penelitian tentang: Kajian aktivitas dan mekanisme kerja molekuler antikanker ekstrak etanol daun Chromolaena odorata Linn pada Tikus Putih Wistar

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa sistem pengendalian temperatur menggunakan logika fuzzy mendapatkan data yang linier antara data Setting Point dan data

 Bahan lain yang tidak terdapat dalam daftar diatas akan tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus diadakan baru dan

Pembelajaran merupakan kumpulan dari kegiatan guru dan siswa yang disengaja atau dimaksudkan guna terwujudnya tujuan pembelajaran. Pembelajaran bertujuan agar siswa