ISSN : 2338-414 X Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan IX – 2018
07 Juli 2018
Ketua Editor : Dr. Ir. I Wayan Bandem Adnyana, M.Erg
Editor Pelaksana
: I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T.
Dr. Wayan Nata Septiadi, ST, MT Ir. Made Suarda,M. Eng
Penyunting Ahli
: Prof. Ir. NPG Suardana,MT.PhD (Universitas Udayana) Prof. Dr. Ir.
I Wayan Surata M.Erg. (Universitas Udayana) Prof. Dr. Tjok Gde Tirta Nindhia,ST,MT (Universitas Udayana) Prof. I Nyoman Suprapta Winaya,ST,MASc.Ph.D (Universitas Udayana) Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara,M.Eng (Universitas Udayana)
Prof. Dr. Ir. I Gusti Bagus Wijaya Kusuma (Universitas Udayana) Prof.
Dr. Ir. Akhmad Herman Yuwono, M.Phil.Eng (Universitas Indonesia) Prof. Dr. –Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra (Universitas Indonesia) Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D (Institut Teknologi Sepuluh November) Prof. Ir. I. Nyoman Sutantra, MSc., PhD (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Prof. Dr.-Ing. Ir. Mulyadi Bur (Universitas Andalas)
Prof. M. Noer Ilman,S.T., M.Sc, Ph.D (Universitas Gajah Mada) Dr. Jamari,S.T, M.T. (Universitas Diponogoro)
Dr. Ir. I Wayan Suweca DEA (Institut Teknologi Bandung) Dr. Mulya Juarsa, S.Si., M.Esc (PTRKN-BATAN)
Hak Cipta @ 2018 oleh KNEP IX – 2018 Program Studi Teknik Mesin – Universitas Udayana. Dilarang
mereproduksi dan mendistribusi bagian dari publikasi ini dalam bentuk maupun media apapun tanpa seijin
Program Studi Teknik Mesin – Universitas Udayana.
Dipublikasikan dan didistribusikan oleh Program Studi Teknik Mesin
– Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362, Indonesia.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya acara Konferensi Nasional Engineering Perhotelan IX (KNEP-IX) bisa terselenggara pada tanggal 07-08 Juli 2018, di Gedung Pasca Sarjana, Kampus Sudirman Denpasar.
KNEP-IX diselenggarakan sebagai suatu forum untuk membicarakan, mendiskusikan serta mempresentasikan inovasi-inovasi, hasil riset yang dilakukan oleh berbagai kalangan baik peneliti, mahasiswa maupun praktisi guna menunjang perkembangan industri pariwisata.
Adapun seminar atau konferensi ini juga terkait dengan perayaan kegiatan BKFT ke 53 dan Dies Natalis
Universitas Udayana ke-56. KNEP-IX mengambil suatu tema: “Teknologi Hijau Pendukung Industri Pariwisata Berkelanjutan” yang dikelompokkan dalam Tiga topik yakni:
1. Teknik Industri dan Lain-Lain 2. Material dan Manufaktur 3. Konversi Energi
Adapun makalah yang dipresentasikan dalam konferensi ini merupakan makalah yang lolos pada seleksi abstrak dan diterima sebagai makalah yang dipresentasikan secara oral.
Adapun jumlah makalah berjumlah 77 makalah dengan 14 makalah dari bidang Teknik Industri dan Lain- Lain (TI), 35 makalah dari bidang Material dan Manufaktur (M) dan 28 makalah dari bidang Konversi Energi (KE)
Kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber (Keynote speaker), para pemakalah, peneliti, sciencetific committee serta praktisi yang telah berpartisipasi pada Konferensi Nasional Engineering Perhotelan IX ini sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada staf pimpinan di lingkungan Universitas Udayana baik Rektor, Dekan serta Ketua Jurusan yang juga telah membantu terselenggaranya kegiatan ini dengan sukses.
Bukit Jimbaran, Bali 07 Juli 2018 Ketua Panitia KNEP IX
Dr. Ir. I Wayan Bandem Adnyana, M.Erg
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
NARASUMBER iii
SCIENCE
Implementasi Sistem Kontrol Fuzzy pada Robot Lengan Exoskeleton 1 - Wayan Reza Yuda Ade Prasetya, I Wayan Widhiada
TEKNIK INDUSTRI
Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Ari Kelapa
6
- D N K Putra Negara, AAIA Sri Komaladewi, I P Hari Wangsa, A Sentana, R Akbar
Kajian Karakteristik Traksi Dan Kinerja Transmisi Standar Pada Kendaraan Roda
Tiga 11
- I Made Dwinda Suhartawan, I Ketut Adi Atmika, I Made Widiyarta
Analisis Kinerja Traksi Kendaraan Roda Tiga Dengan Modifikasi Progresi Geometri Bebas
18
- Dewa Gede Eka Putra, I Ketut Adi Atmika, I Made Widiyarta
Analisis Karakteristik Traksi Dan Kinerja Transmisi Modifikasi Terbatas Pada
Kendaraan Roda Tiga 26
- Dewa Putu Adi Setiawan, I Ketut Adi Atmika, I Made Widiyarta
vii
Pengaruh Waktu Deposisi Terhadap Jumlah Tembaga Pada Proses Electroless
Plating Multi-Walled Karbon Nanotube 33
- I DM Pancarana, Rudy Soenoko, Djarot B. Darmadi, Yudy Surya Irawan
Karakteristik Sifat Akustik Pada Green Komposit Getah Pinus Dengan Variasi Fraksi Volume Penguat Serat Batang Pisang
38
- Kadek Dedi Astrawan
Analisis Waktu Baku Elemen Kerja pada Kelompok Kerja Pembuatan Batako Secara
Manual di PT. X 43
- I Wayan Sukania
Optimasi proses produksi dalam pengisian air mineral PT. XX
53
- IGN.Priambadi, I Putu okantara, Achmad Zaenuri
MATERIAL DAN MANUFAKTUR
Kekuatan Tarik dan Lentur Komposit Serat Sabut Kelapa 58 - I Wayan Surata, Tjokorda Gde Tirta Nindhia dan I Gede Ryan Trisna Wirawan
Analisa Kekuatan Mekanik Pada Material Komposit Papan Partikel (Particle Board) dari Campuran Limbah Pelepah Kelapa Sawit dengan Matriks Plastik Daur Ulang (Polypropylene)
65
- Dody Yulianto, Dedikarni, Ekolanda Prasetiawan
Pengaruh Variasi Pluida Pendingin dan Gerak Makan Pada Proses Milling Terhadap
Kekasaran Permukaan 71
vii
- I Gusti Komang Dwijana, I Made Astika, Made Suarda
Densitas Dan Kekerasan Perunggu Dari Hasil Pengecoran Open Casting Dan Sand
Casting 76
- I Kadek Agus Herinanda
Porositas Dan Kekuatan Impact Perunggu Hasil Pengecoran Open Casting dan Sand Casting
83
- I Gusti Ngurah Satria Wibawa, Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita.,MT, Dr. Ir. I Gusti Ngurah Priambadi.,MT
Kekerasan dan Struktur Mikro Sambungan Las Pada Hasil Pengelasan Gamelan Bali 88 - Werdi Pramurti, I Ketut Gede Sugita, I Gusti Ngurah Priambadi
Karakteristik Ketangguhan Impak Sambungan Las Pada Hasil Las Retakan Gamelan Bali
93
- Dewa Gde Pratama Purnayoga, I Ketut Gede Sugita, I Gusti Ngurah Priambadi
Perlakuan Temperatur Pack Carburizing Dan Waktu Penahanan Pada Baja Poros St 42
Terhadap Umur Lelah 98
- K Suarsana, I M. Astika, D.N.K Putra Negara
Perbandingan Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Proses Forging Pada Pembuatan Gamelan Bali
103
- Made Hendra Putra Sudi, I Gusti Ngurah Priambadi, I Ketut Gede Sugita
vii
Perbandingan Densitas Dan Cacat Bilah Pada Proses Forging Pembuatan Gamelan Bali 107 - I Kadek Agus Wira Andika, I Gusti Ngurah Priambadi, I Ketut Gede Sugita
Karakteristik Ketahanan Api Komposit Polyester Berpenguat Serat Sabut Kelapa 113 - I Made Astika, I Gusti Ketut Sukadana, I Gusti Komang Dwijana
Pengaruh Waktu Deposisi Terhadap Jumlah Tembaga Pada Proses Electroless Plating Multi-Walled Karbon Nanotube
118
- I DM Pancarana, Rudy Soenoko, Djarot B. Darmadi, Yudy Surya Irawan
Pengaruh Variasi Ketebalan Panel Green Komposit Getah Pinus Dengan Penguat Serat
Batang Pisang Terhadap Serapan Bunyi 123
- I Putu Saris Pebrianata
Karakteristik Sifat Akustik Pada Green Komposit Getah Pinus Dengan Variasi Fraksi
Volume Penguat Serat Batang Pisang 127
- I K Dedi Astrawan, C I P K Kencanawati, I K G Sugita
Pengaruh Variasi Panjang Serat Terhadap Koefisien Serap Bunyi Panel Green Komposit Getah Pinus Dengan Penguat Serat Batang Pisang
132
- I Putu Indra Wahyu Pradana
Karakteristik Karbon Aktif Sekam Padi Dengan Naoh Untuk Mengurangi Methylene
Blue Air Limbah 138
- Bayu Dwi Jayanto
xviii
Kekerasan Baja Karbon Sedang dengan Variasi Suhu Permukaan Material - Dwipayana, I Made Parwata, I Made Widiyarta
141
Pengaruh Konsentrasi Hcl Terhadap Karbon Aktif Sekam Padi Untuk Mengurangi Methylene Blue
- Khadafi Ahmad F
145
Pengujian Laju Keausan Dan Temperatur Kerja Pada Kampas Rem Komposit Hibrida 148 - I Komang Triadi Sukarta, I Ketut Adi Atmika, I Dewe Gede Ary Subagia
Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Kekerasan dan Porositas Aluminium Paduan 152 - Ma’ruf, Rudy Soenoko, Wahyono Suprapto, Achmad As’ad Sonief
Disain dan Perancangan Material Komposit Hibrida untuk Kampas Rem Kendaraan Bermotor
155
- I.D.G Ary Subagia, NPG Suardana, Steven FS
Pengaruh Gerak Makan Dan Kedalaman Potong Terhadap Kekasaran Permukaan Pada
Proses Pembubutan Wheel Disc Toyota Avanza 161
- I Gede Yogi Adi Kartika, I Gusti Komang Dwijana, I Made Astika
Pengaruh Kedalaman Potong Dan Gerak Makan Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Proses Pembubutan Flywheel Toyota Avanza
164
- I Gede Sunadiarta, I Gusti Komang Dwijana, I Made Astika
Pengaruh Fraksi Volume Green Composite Ampas Tebu Terhadap Koefisien Serap
Bunyi, Densitas, Dan Porositas 169
- I Putu Septa Ariawan, Cok Istri Putri Kusuma K, I Ketut Gede Sugita
xviii
Green Composite Serbuk Ampas Tebu Dengan Matrik Getah Pinus Sebagai Peredam
Bunyi 174
- Luh Altari Padhmayoni Surya, Cok Istri Putri Kusuma K, I Ketut Gede Sugita Perbandingan Kinerja Traksi Multi Purpose Vehicle dengan Sistem Penggerak Roda Belakang dan Sistem Penggerak Roda Depan
43
- I Ketut Adi Atmika
Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kacang Hijau Dan Tauge Sebagai Sumber Nitrogen
Terhadap Ketebalan Nata De Lontar 185
- Melsiani R F Saduk, Duran Hore, Dessy Parra KONVERSI ENERGI
Harvesting Energi Pada Permukaan Daun Colocasia Esculenta L. Dengan Water Droplet
189
- Komang Metty Trisna Negara, ING.Wardana, Denny W, Nurkholis Hamidi
Visualisasi Pola Aliran Air Di Sekitar Katup Limbah Pompa Hidram Dengan Variasi
Diameter Lubang Katup Limbah 195
- I Made Dwi Putra Juliana, Made Suarda, Ainul Ghurri
Visualisasi Pola Aliran Air Di Sekitar Katup Limbah Pompa Hidram Dengan Variasi
Diameter Piringan Katup Limbah 203
- I Putu Pasek Sandi Darsana, Made Suarda, Ainul Ghurri
xviii
Pengaruh Variasi Diameter Pipa Penyerap Terhadap Unjuk Kerja Kolektor Surya Tubular Tersusun Seri Dengan Menggunakan Pasir Sebagai Media Penyimpan Panas 211
- Ketut Astawa dan Nengah Suarnadwipa
Analisis Airfoil Double-Slot Flap LS (01)-0417 Mod Dengan Airfoil Tanpa Flap Nasa
SC (2) 0610 215
- Gaguk Jatisukamto, Mirna Sari
Pengujian Geometri Backward-facing Step dengan variasi Bilangan Reynolds
220
- Steven Darmawan
Pengaruh Penambahan Zat Aditif Pada Biodiesel Terhadap Emisi Gas Buang Dan
Spesific Fuel Consumption 225
- G.G.S. Pratama, I K.G. Wirwan, A. Ghurri
Uji Sifat Fisik Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif
231
- A.A.G.O. Ardhistira, I K.G. Wirawan, K. Astawa
Pengaruh Pencampuran Biodiesel Dengan Solar Terhadap Emisi Gas Buang 237 - I W. Warisman, I K.G. Wirwan, K. Astawa
Efek Konsentrasi Partikel TiO2 Terhadap Koefisien Konveksi pada Penukar Kalor dengan Pipa Spiral
242
- Sri Poernomo Sari, Pekik Sih Baskoro, Sahrul Romadon, Astuti
Perancangan Kendaraan Prototype Hybrid Shell Eco Marathon kategori Urban Concept 249 - Muhammad Luqman, ST., MT, Agung Dwi Sapto, ST, MT
xviii
Preparasi Hybrid Nanofluida dengan Penambahan Surfaktan Kationik 256 - Wayan Nata Septiadi, Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi, I Gusti Ketut Sukedana,
Nandy Putra
Penurunan Temperatur Operasional CPU dengan Penggunaan Cascade Heat Pipe
262
- Wayan Nata Septiadi, Imanuel Adam Tnunay, I Ketut Gede Wirawan
Hambatan Termal Heat Pipe Solar Kolektor pada Aplikasi Pemanas Air Rumah Tangga dan Sistem Perhotelan
264
- Wayan Nata Septiadi, Agus Saskara Yoga, I Ketut Gede Wirawan
Beban Pendinginan Heat Pipe Air Conditioning (Hpac) dengan dan Tanpa Bagian
Adiabatik 270
- Wayan Nata Septiadii, Hendra Wijaksana, Made Ricki Murti
Analisa Sistem Heat Pipe Air Conditioning ( HPAC) pada Sistem Air Conditioning dengan Sirkulasi Udara Segar
275
- Wayan Nata Septiadi, Hendra Wijaksana, I Made Ricki Murti, I Ketut Astawa
Arak Bali Sebagai Bahan Bakar Mesin Empat dan Dua Langkah Terhadap Unjuk Kerja 261 - I Gusti Ketut Sukadana, I Ketut Gede Wirawan, I Made Astika
Analisis Performansi Pembangkit Listrik Tenaga Gas P.T. Indonesia Power Pemaron 265 - Hendra K. S, I K.G. Wirawan, I G.K. Sukadana
Analisa Kinerja Thermal Heat Pipe Air Conditioning (HPAC) Posisi Vertical Dan Horizontal
270
- I Kadek Dwin Surya Aditama, Wayan Nata Septiadi, Hendra Wijaksana
xviii
Analisa Kinerja Thermal Heat Pipe Air Conditioning ( HPAC) dengan dan Tanpa
Bagian Adiabatik Yang Dipasang Pada Posisi Horizontal 277
- I Made Dwi Janu Wanantha, Wayan Nata Septiadi, Hendra Wijaksana Analisis Temperatur Pada Sistem Penerangan Jalan Tol dengan Pemanfaatan
28
Panas Aspal Berbasis Heat Pipe Dan Termoelektrik
- Wayan Nata Septiadi , Arliyandi, I G. A. Pristha Arvikadewi dan Achmad Amirudin
xviii
rosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan IX - 2018 (164-168) ISSN 2338 – 414X
PENGARUH KEDALAMAN POTONG DAN GERAK MAKAN TERHADAP
KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMBUBUTAN FLYWHEEL TOYOTA AVANZA
I Gede Sunadiarta, I Gusti Komang Dwijana, I Made Astika.
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali.
Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, Kampus Depok
Abstrak
Bentuk dan kekasaran permukaan dari sebuah produk dihasilkan oleh mesin perkakas seperti mesin bubut. Hal ini disebabkan oleh kekasaran permukaan produk berkaitan dengan gesekan, keausan dan lain – lainnya. Suatu proses permesinan akan menentukan level tertentu untuk kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan sebuah produk tidak harus memiliki nilai kecil. Salah satu produk yang mensyaratkan memiliki suatu tingkat kekasaran permukaan adalah flywheel.
Pada penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi kedalaman potong dan gerak makan pada pembubutan permukaan flywheel dengan mesin bubut Morton FCL 2010 dan menggunakan pahat potong jenis karbida. Variasi yang
digunakan dengan mengkombinasikan kedalaman potong ( a) 0.1 mm, 0.3 mm, dan 0.6 mm serta variasi gerak makan ( f) 0.04 mm/put, 0.06 mm/put, dan 0.10 mm/put. Setelah proses pembubutan selesai, dilakukan pengukuran nilai kekasaran permukaan rata – rata ( Ra) pada flywheel untuk mengetahui variasi nilai Ra pada masing – masing variasi dan mencari nilai Ra yang mendekati nilai Ra pada flywheel asli. Nilai Ra menunjukkan peningkatan setiap gerak makan dan kedalaman potong yang divariasikan semakin besar pada proses pembubutan permukaan. Nilai Ra yang paling rendah ditunjukkan pada kedalaman potong 0.1 mm dan gerak makan 0.04 mm/put, untuk nilai Ra yang tertinggi didapatkan pada kedalaman potong 0.6 dan gerak makan 0.10 mm/put. Semakin tinggi kedalaman potong dan gerak makan yang diberikan akan menghasilkan nilai Ra yang tinggi. Nilai Ra yang mendekati nilai kekasaran permukaan benda uji yang asli didapatkan pada variasi kedalaman potong 0.1 mm dan gerak makan 0.04 mm/put.
Kata kunci : Proses Bubut, Flywheel avanza,Pahat Karbida, Kekasaran Permukaan, Kedalaman Potong, Gerak Makan
Abstract
The surface shape and roughness of a product is generated by a machine tool such as a lathe. This is due to the surface roughness of the product related to friction, wear and so on. A machining process will determine a certain level for surface roughness. The surface roughness of a product should not have a small value. One product that requires a surface roughness level is a flywheel. In this research done by making variation deep of cut and feeding at turning surface of flywheel with turning machine Morton FCL - 2010 and using carbide cutting tool. Variations are used by combining dept of
cut ( a) 0.1 mm, 0.3 mm, and 0.6 mm and variations of feeding ( f) 0.04 mm/r, 0.06 mm/r, and 0.10 mm/r. After the turning process is done, measured the average surface roughness value ( Ra) on the flywheel to find out the variation of Ra value on each variation and look for Ra value which is close to Ra value on the original flywheel. The value of Ra indicates an increase in each feeding motion and the dept of cut that is varied in greater proportion to the surface-bending process.
The lowest Ra value is shown at 0.1 mm dept of cut and feeding 0.04 mm/r, for the highest Ra values obtained at 0.6 mm dept of cut and feeding 0.10 mm/r. The higher dept of cut and the feeding given will result in a high Ra value. The value of Ra that approximates the true surface roughness of the test object is found in the variation of 0.1 mm dept of cut and the feeding 0.04 mm/r.
Keywords : Turning Process, Flywheel Avanza, Carbide Cutting Tool, Surface Roughness,Dept Of Cut, Feeding.
*Korespondensi: Tel./Fax.:
E-mail: [email protected]
Teknik Mesin Uni versitas Udayana 2018
I Gede Sunadiarta et al. • Prosiding KNEP IX – 2018 • ISSN 2338 – 414X
1. Pendahuluan
Proses permesinan memegang peranan penting
pembahasan di atas, muncul ide untuk menganalisa dan meneliti lebih lanjut tentang bagaimana pengaruh dalam dunia industri. Salah satu proses pemesinan
adalah proses pembubutan. Proses pembubutan merupakan salah satu metal cutting machine process dengan gerak utama berputar, benda kerja dicengkram dan berputar pada sumbunya, sedangkan alat potong (cutting tool) bergerak memotong sepanjang benda kerja, akibatnya terjadi penyayatan oleh pahat sehingga terbentuk geram – geram. Dalam proses ini terdapat pengaruh hasil kekasaran permukaan akibat dari penyayatan atau pemotongan tersebut.
Pada mesin bubut konvensional terdapat beberapa metode untuk melakukan proses pembubutan yaitu dengan mengencangkan dan mengendurkan baut pengikat eretan atas dengan pergeseran kepala lepas.
Pembubutan untuk menghasilkan produk bentuk yang diinginkan dengan metode tersebut sangat
membutuhkan keahlian dari operator mesin bubut.
Tingkat kehalusan suatu permukaan memegang peranan yang sangat penting dalam perencanaan suatu komponen mesin khususnya yang menyangkut masalah gesekan, keausan, tahanan terhadap kelelahan dan sebagainya. Seperti pada keausan yang terjadi pada komponen mesin pada kendaraan roda empat yakni pada pada flywheel atau roda gila.
Keausan yang terjadi pada flywheel diakibatkan oleh adanya gesekan dengan kampas kopling pada saat perpindahan gigi transmisi. Banyak masalah yang ditimbulkan dari keausan flywhell ini diantaranya kopling kendaraan akan bergetar akibat permukaan flywheel yang tidak rata, getaran mesin menjadi semakin besar sehingga akan mengakibatnya hilangnya tenaga dari kendaraan serta frekuensi pergantian kampas kopling akan semakin sering.
Kekasaran permukaan (R
a.s ebuah produk tidak
harus memiliki nilai yang kecil, tetapi terkadang sebuah produk membutuhkan nilai kekasaran permukaan yang besar sesuai dengan fungsinya. Berakar dari
kedalaman potong ( depth cut ), gerak makan ( feeding) dan putaran spindle yang merupakan parameter pada proses bubut terhadap tingkat kekasaran permukaan flywheel.
2. Metode Penelitian
2.1. Metode Penelitian dan Variabel Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian eksperimental, (true experimental research) yaitu melakukan pengamatan langsung dengan mengubah variebel – variebel dalam penelitian serta meneliti akibat yang terjadi.
Variabel yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini
variabel bebasnya adalah kedalaman potong ( a
1 =
0,1 mm, a
2 = 0,3 m m , a3 = 0,6 mm ) dan gerak
makan ( f
1 = 0,04 mm /put, f2 = 0,06 mm/put, f 3 =
0,10 mm/put).
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan adalah kekasaran permukaan (R
a.benda kerja.
3. Variabel control adalah variabel yang dibatasi dan dikendalikan pengaruhnya. pada penelitian ini yang diterapkan adalah putaran spindle ( n = 105 rpm) dan pahat yang digunakan pahat jenis karbida.
2.2. Langkah Penelitian
1. Persiapkan mesin bubut Morton FCL 2040 dan benda uji flywheel totoya avanza, serta pahat carbide.
2. Siapkan alat ukur surftest roughness tester Mitutoyo SJ-210
165
I Gede Sunadiarta et al. • Prosiding KNEP IX – 2018 • ISSN 2338 – 414X
3. Atur besaran nilai variabel pada mesin bubut.
4. Lakukan pembubutan flywheel dengan variabel yang telah ditentukan
5. Bersihkan permukaan flywheel yang telah dibubut.
6. Siapkan surftest roughness tester Mitutoyo SJ-210 7. Lakukan pengukuran kekasaran permukaan gesek
flywheel.
8. pastikan specimen berada tegak lurus pada bidang datar dan perhaitkan jarum harus berada tegak lurus dengan benda uji.
3. Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian data yang diambil adalah data yang
3. 2.633 µm Rata - rata 2.627
µm 1. 2.776 µm 2. 2.745 0.3 µm
3. 2.738 µm Rata – rata 2.753
µm 1. 2.835
3. 2.688 µm 2.689
µm 1. 2.865 µm 2. 2.850 µm 3. 2.859 µm 2.858
µm 1. 3.450
3. 2.854 µm 2.869
µm 1. 3.241 µm 2. 3.580 µm 3. 3.411 µm 3.410
µm 1. 5.765
real, data didapatkan dengan melakukan pengamatan langsung pada benda uji. Data yang pertama diambil
µm 2. 2.707 µm
µm 2. 3.734 µm
µm 2. 5.767 µm
0.6 adalah data kekasara n
3. 2.738 µm
3. 3.641 µm
3. 5.765 µm
flywheel yang sudah dibubut sebelumnya.
Tabel 1 Nilai Kekasaran Permukaan Flywheel Kondisi
Rata - rata 2.760 µm
3.608 µm
5.765 µm
Baru Hubungan masing – masing interaksi yang terjadi
Nama
Kekasaran Permukaan
Rata – arata
untuk kedalaman potong dan gerak makan terhadap kekasaran permukaan terlihat pada gambar 1.
Flywheel 1 2.279 µm
2 2.275 µm 3 2.277 µm
2.277 µm
Tabel 2 Nilai Kekasaran Permukaan Flywheel Toyota Avanza
Kedalaman Gerak Makan (mm/put) Potong (mm) 0.04
1. 2.647
0.06
1. 2.705
0.10
1. 2.865
0.1 µm
2. 2.603 µm
µm 2. 2.676 µm
µm 2. 2.890 µm
166
I Gede Sunadiarta et al. • Prosiding KNEP IX – 2018 • ISSN 2338 – 414X
6 semakin besar atau permukaan terasa kasar. Dengan
kedalaman potong yang besar dan gerak makan yang
5,5 5,767 semakin besar, pahat potong akan bergerak lebih
panjang atau lebih pendek pada proses pembubutan dalam waktu yang singkat.
5
4,5
4
3,5 3,41 3,608
3 2,869 2,858 yang besar pada pahat, benda uji, dan putaran spindle.
2,689 2,672
2,753 2,76 Gerak makan yang semakin besar akan menambah
2,5
2 beban pemakanan pahat searah pemakanannya, selain
itu gerak makan yang besar akan mempengaruhi
0,1 0,3 0,6
Kedalaman Potong (mm) kecepatan makan pada benda uji Gerak makan 0.04 mm/put
Gerak makan 0.06 mm/put Gerak makan 0.10 mm/put
Kedalaman potong dan gerak makan yang
menghasilkan nilai kekasaran permukaan rata – rata yang mendekati nilai kekasaran permukaan flywheel yang baru yakni 2.277 µm ditunjukkan pada angka 2.672 Gambar 2 Grafik Perbandingan Kedalaman Potong dan Gerak
Makan Terhadap Kekasaran Permukaan.
Dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan
µm dengan variabel pembubutan putaran spindle 105, kedalaman potong 0.1 mm, dan gerak makan 0.04 mm/put.
nilai kekasaran permukaan seiring dengan penambahan kedalaman potong dan besar gerak makan yang diberikan. Dalam interaksi grafik terlihat nilai Ra yang paling rendah terlihat pada kedalaman potong 0.1 mm dengan gerak makan 0.04 mm/put. Nilai Ra yang paling tinggi didapatkan pada kedalaman potong 0.6 mm dengan gerak makan sebesar 0.10 mm/put. Hal ini terjadi dikarenakan adanya interkasi antara kedalaman potong dan gerak makan yang divariasikan pada permukaan flywheel dimana nilai Ra yang semakin membesar dan terlihat pada grafik cenderung mengalami peningkatan, apabila disentuh dengan tangan akan terasa permukaan dari flywheel terasa kasar.
Kedalaman potong yang semakin besar dan gerak makan yang semakin besar akan membuat jarak makan atau luasan permukaan yang ditekan oleh pahat pada satu kali putran akan semakin besar sehingga kekasaran permukaan pada benda kerja akan menjadi
4. Simpulan
1. Dengan melihat data yang didapatkan hasil
penelitian yakni pada putaran spindle 105 rpm dengan kedalaman potong 0.1 mm dan gerak makan 0.04 mm/put menghasilkan kekasaran rata – rata sebesar 2.627 µm, mendekati nilai kekasaran rata – rata
permukaan flywheel kondisi baru yakni 2.277 µm. Untuk nilai kekasaran rata – rata terendah didapatkan pada kedalaman potong 0.1 dan gerak makan 0.04 mm/put sedangkan nilai kekasaran rata – rata yang paling tinggi dijadi pada kedalaman potong 0.6 mm dan gerak makan 0.10 mm/put.
2. Untuk data hubungan interaksi didapatkan adanya perubahan yang terjadi pada nilai kekasaran permukaan (Ra), dimana semakin besar kedalaman potong (a) dan gerak makan (f) yang diberikan pada proses pembubutan akan menghasilkan kekasaran
167
I Gede Sunadiarta et al. • Prosiding KNEP IX – 2018 • ISSN 2338 – 414X
permukaan yang lebih besar, dan permukaan gesek flywheel akan terasa lebih kasar.
Daftar Pustaka
[1]. Ardinta, S. D., 2011. Pengaruh Gerak Makan dan Sudut Potong Utama Terhadap Hasil Kesilindrisan Permukaan Benda Kerja ST 42 Pada Proses
Bubut Silindris , Surakarta; Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret.
[2]. Azhar, M. C., 2014. Analisa Kekasaran Permukaan Benda Kerja dengan Variasi Jenis Material dan Pahat Potong . Bengkulu; Universitas Bengkulu
[3]. Jonoadji, N. & Dewanto, J., 1999. Pengaruh Parameter Potong dan Geometri Pahat Terhadap
Kekasaran Permukaan Pada Proses Bubut. Jurnal Teknik Mesin, 1(1), hal, 82 – 88
[4]. Mitutoyo, 2014. Portable Surface Rougheness Tester : SURFTEST SJ – 210 Series. Buletin No.
2140 ed. Aurora IL : Mitutoyo America Corporation.
[5]. Munadi, S., 1998. Dasar – dasar Metrologi Industri. Jakarta : DIKTI.
[6]. Paramarta ,ING, 2000. Pengaruh Kedalaman Potong, Gerak Makan dan Kecepatan Potong Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Proses
Bubut. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar.
[7]. Rochim, T., 1993. Proses Permesinan. Bandung:
Higher Education Development Project.
[8]. Widarto, Wijanarka, B. S., Sutopo & Paryanto, 2008. Teknik Permesinan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.