Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII
DI SMP N 3 SEWON TAHUN 2019/2020
Retno Supeni Pangestuti 1, Nur Wahyumiani 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di SMP N 3 Sewon tahun 2019/2020.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII di SMP N 3 Sewon tahun 2019/2020, populasi sebanyak 128 siswa, dan pengambilan sampel dengan quota random sample sebesar 25% dengan jumlah 32 siswa, teknik pengumpulan data dengan angket yang divalidasi dengan validitas konstruksi teori dan analisis data menggunakan analisis statistik dengan rumus regresi sederhana. Hasil penelitian, ada pengaruh positif layanan bimbingan kelompok terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di SMP N 3 Sewon.
Dibuktikan dengan hasil analisis data koefisien variabel sebesar 0,570 dengan taraf signifikasi 0,000. Artinya layanan bimbingan kelompok berpengaruh positif terhadap kedisiplinan belajar siswa. Semakin intensif pemberian layanan bimbingan kelompok maka semakin tinggi tingkat kedisiplinan belajar siswa.
Kata Kunci : Layanan bimbingan kelompok. Kedisiplinan belajar siswa Abstract
This study aims to determine the influence of group guidance services on the discipline of learning grade VIII students at SMP N 3 Sewon in 2019/2020. This research was conducted on grade VIII students at SMP N 3 Sewon in 2019/2020, population of 128 students, and sampling with random sample quota of 25% with a total of 32 students, data collection techniques with questionnaires validated by the validity of theoretical construction and data analysis using statistical analysis with a simple regression formula. As a result of the study, there was a positive influence of group guidance services on the discipline of learning grade VIII students at SMP N 3 Sewon. Evidenced by the results of data analysis of variable coefficients of 0.570 with a signification level of 0.000. This means that group guidance services have a positive effect on students' learning discipline. The more intensive the provision of group guidance services, the higher the level of discipline of students' learning.
Keywords : Group guidance services. Student learning discipline
Info Artikel
Diterima Oktober 2021, disetujui November 2021, diterbitkan Desember 202
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah telah berupaya membangun pendidikan secara terarah dan bertahap dengan keseluruhan pembangunan kehidupan bangsa, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,ekonomi, sosial dan budaya. Orang yang berpendidikan mempunyai ilmu lebih dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan, berkarakter, dan mempunyai sifat kreatif yaitu menciptakan sesuatu yang baru dari satu hal yang sudah ada maupun hal yang belum ada sebelumnya. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang memberikan sumbangan sangat besar terhadap kehidupan, sehingga kehidupan manusia dari waktu ke waktu semakin berkembang dengan baik.
Dunia pendidikan dimasa ini sering di hadapkan dengan berbagai macam bentuk masalah salah satunya adalah kurangnya kesadaran diri pada siswa terhadap disiplin khususnya disiplin belajar. Kedisiplinan merupakan perilaku yang harus dilakukan semua orang untuk mentaati peraturan yang berlaku.
Kedisiplinan bertujuan untuk membantu peserta didik menumbuhkan jati diri, mengatasi, dan mencegah timbulnya masala terkait kedisiplinan, berusaha menciptakan suasana aman, dan nyaman.
Menurut Rusdinal dan Elizar (2005: 132) menjelaskan bahwa kedisiplinan belajar dapat dikatakan sebagai alat pendidikan bagi anak, sebab dengan disiplin anak dapat membentuk sikap teratur dan mentaati norma aturan yang ada.
Menurut Siswanto (2001:39) disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Adapun beberapa faktor penyebab siswa tidak disiplin dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri (intern) seperti pengetahuan, kesadaran, ketaatan, keinginan berprestasi, dan latihan berdisiplin. Adapun dorongan dari luar siswa (ekstern) mencakup lingkungan, alat pendidikan, teman, saudara, kebiasaan dan pembinaan dari rumah, sarana yang menunjang, pengawasan, hukuman, nasihat, dan sebagainya.
Disiplin yang berasal dari dalam atau diri sendiri timbul disebabkan oleh kemauan sendiri dalam mematuhi ketentuan yang berlaku.
Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa sangat berperan besar disekolah, sebab dengan adanya kedisiplinan pada diri siswa maka siswa tersebut akan lebih tertib dan lebih berperan aktif dalam belajarnya, serta akan memberikan kekuatan berupa dorongan-dorongan untuk belajar lebih tekun lagi. Berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya tergerak untuk belajar tetapi sulit untuk belajar dengan tekun karena tidak ada dorongannya. Sikap disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Hal itu disebabkan dimanapun individu berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Dengan adanya kesadaran diri untuk melaksakan disiplin belajar yang di laksanakan sehari-haridapat membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan dan dalam penerapan disiplin
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta
memiliki keuntungan bagi peserta didik yaitu hidup dengan kebiasaan baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK di sekolah masih ditemukan pelanggaran yang berkaitan dengan kedisiplinan seperti siswa sering terlambat masuk sekolah, terlambat masuk kelas, membolos pelajaran, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, gaduh didalam kelas, tidak mengikuti ulangan, keluar masuk kelas tanpa sebab, baju tidak dimasukkan dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya.
Dalam upaya pemecahan masalah tersebut, guru bimbingan dan konseling perlu menggunakan suatu layanan untuk meningkatkan rasa disiplin dalam diri siswa, sehingga secara sadar siswa tersebut mampu mengubah perilakunya sendiri. Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang digunakan adalah layanan bimbingan kelompok. Menurut Tohirin (2014:164), “ bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok sedangkan menurut Prayitno (2004:
1) menjelaskan bahwa layanan bimbingan kelompok merupakan proses pemberian informasi dan bantuan pada sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Layanan bimbingan kelompok yang diberikan dalam suasana kelompok selain itu juga bisa dijadikan media penyampaian informasi sekaligus juga bisa membantu siswa menyusun rencana dalam membuat keputusan yang tepat sehingga diharapkan berdampak positif bagi siswa yang nantinya dapat mengubah perilaku yang menyimpang. Selain itu apabila dinamika kelompok dapat terwujud dengan baik, maka anggota kelompok saling menolong, menerima dan berempati dengan tulus.
METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data dengan angket atau kuisioner yang divalidasi dengan validitas konstruksi teori, pengambilan sample dengan menggunakan quota random sampling dan analisis data menggunakan analisis statistik dengan rumus regresi sederhana.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan diatas diperoleh bahwa variabel (X) layanan bimbingan kelompok berpengaruh positif signifikan terhadap variabel (Y) kedisiplinan belajar pada siswa kelas VIII di SMP N 3 Sewon. Hal tersebut ditunjukan dari hasil koefisiensi determinasi sebesar 37,3% yang berarti berpengaruh positif, artinya semakin baik layanan bimbingan kelompok yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat kedisplinan belajar siswanya.
Sedangkan 62,7% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti, diantaranya faktor sosial-kognitif, kondisi individu dan lingkungan sekitar.
Berdasarkan hasil dari analisis uji hipotesis diatas, bahwa ada pengaruh positif signifikan layanan bimbingan kelompok terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di SMP N 3 Sewon, di buktikan dengan diperolehnya persamaan regresi Y= 18.918+0,570X. Persamaan regresi linier sederhana yaitu Y=a+Bx, dimana Y merupakan lambang dari variabel terikat (kedisiplinan belajar siswa ), a
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
konstanta, b koefisien regresi untuk variabel bebas (layanan bimbingan kelompok).
Berdasarkan hasil yang dipaparkan diatas, hasil konstanta yang terdapat di tabel Coefficients sebesar 18,918, artinya jika layanan bimbingan kelompok (X) nilainya adalah 0, maka kedisiplinan belajar siswa (Y) nilainya negatif yaitu sebesar 18,918. Koefisien regresi variabel kedisiplinan belajar sebesar 0,570, artinya jika layanan bimbingan kelompok (X) mengalami kenaikan 1, maka kedisiplinan belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,570. Koefisien bersifat positif artinya terjadi pengaruh positif antara variabel layanan bimbingan kelompok (X) dan kedisiplinan belajar (Y), semakin baik layanan bimbingan kelompok yang diberikan maka dapat meningkatkan kedisiplinan belajar pada siswa.
KESIMPULAN
Ada pengaruh positif signifikan layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 3 Sewon Tahun Ajaran 2019/2020, yang artinya semakin intensif layanan bimbingan kelompok yang diberikan dan diterima oleh siswa maka dapat mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo: Jakarta
Achmad Juntika Nurihsan. 2009. Bimbingan & Konseling. Bandung: Refika Aditama.
Ali Imron. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.
Anni, Catharina Tri dan Achmad Rifa’i. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.
Babadu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), hlm 131
Baharuddin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Press.
Daryanto, Farid. (2015). Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Gava Media Depdikbud, (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
E. Mulyasa. 2013. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta
Gantina Komalasari. 2011. Teori dan Teknik Konseling, Jakarta: Indeks
KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2005. Jakarta. PT (Persero) penerbitan dan percetakan
Musafiroh. (2015). Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Mengatasi Perilaku Membolos Siswa Kelas Xii Ips-1 Sma 1 Gebog Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187, 11.
Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Depdikbud: Rineka Cipta.
_______. 2005. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno, dan Amti E. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
Rintyastini, Yulita & Suzy, Yulia Charlotte. 2005. Bimbingan Konseling SMP Kelas VII. Jakarta: Esis
Risma, W. S. (2020). Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa. Jurnal BENING Volume 4 Nomor 1 Januari 2020, 12.
Rusdinal dan Elizar. 2005. Pengelolaan Kelas di Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Akademi Manajemen Perusahaan.
Santoso R.A. 2004. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.
Sastrihadiwiryo, Bejo Siswanto. 2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
_______. 2013. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan; Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_______. 2016. Metode Penelitian Pendidikan; Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_______. 2017. Metode Penelitian Pendidikan; Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
Sukardi, Dewa, Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sumantri, Bambang. (2010). Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Ngawi. Jurnal Media Prestasi. Vol 5(3):120- 122.
Syaiful Bahri, Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Tatik Romlah. 2001. Teknik-Teknik Bimbingan dan Konseling Kelompok. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Tohirin. 2007. Bimbingan dan konseling di sekolah dan Madarasah berbasis integrasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
_______. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integritas). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tulus Winarsunu. 2006. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.
Grasindo.
_______. 2008. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.
Grasindo.
Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.Jakarta: Kencana Media Group
Winkel, WS. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.