PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Segumpal harapan akan adanya perubahan dan inovasi dalam proses pembelajaran kami coba wujudkan dengan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran untuk menyusun seperangkat bahan ajar. Inovasi pengembangan bahan ajar ini sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pembelajaran.
Pembuatan bahan ajar ini membutuhkan proses yang cukup lama, bersama dengan rekan-rekan peserta Workshop ICT dan arahan fasilitator akhirnya bahan ajar ini dapat terwujud Akhirnya dengan hati yang tulus kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan sumbang saran. Semoga bahan ajar ini dapat memberi kontribusi pada peningkatan proses pembelajaran.
Nama : Sulihin Mustafa
TTL : Wajo, 9 Mei 1970
Unit Kerja : SMAN 3 Makassar
Alamat : Komp. Berlian Permai D4/23 Tamangapa Mks
Telepon (0411)491560-08124255881 Tugas dibuat : KD 1.4 Indikator 1,2,3
Nama : Badrullah
TTL : Batu-Batu, 4 April 1970 Unit Kerja : SMAN 5 Makassar
Alamat : Jl. Toddopuli V Stp.4/12 Makassar Telepon (0411)459435-08124218976 Tugas dibuat : KD 1.4 Indikator 4,5,6
STANDAR KOMPETENSI
Menggunakan aturan statistika dalam menyajikan
dan meringkas data dengan berbagai cara:
memberi tafsiran menyusun, dan menggunakan
aturan peluang dalam menentukan dan
menafsirkan peluang kejadian majemuk
1.4. Merumuskan dan menentukan peluang
kejadian dari berbagai situasi serta
tafsirannya
INDIKATOR
MATERI
1. Menentukan ruang sampel suatu percobaan acak
Ruang Sampel Kejadian
2. Menentukan peluang kejadian dari berbagai situasi
Peluang suatu Kejadian
3. Memberi tafsiran peluang kejadian dari berbagai
situasi
Kejadian Majemuk
4. Menentukan peluang
komplemen suatu kejadian
Peluang Komplemen dari suatu Kejadian
5. Merumuskan aturan
penjumlahan dan perkalian dalam peluang kejadian
majemuk
Peluang Saling Lepas Peluang Saling Bebas
6. Menggunakan aturan
penjumlahan dan perkalian dalam peluang kejadian
majemuk
Penggunaan Aturan penjumlahan dan
Perhatikan sekeping mata uang logam dengan sisi-sisi
ANGKA dan GAMBAR
Sisi Angka (A) Sisi Gambar (G)
Maka :
Ruang Sampel (S) = { A , G }
Titik Sampel = A dan G, maka n(S) = 2
Kejadian = 1. Kejadian muncul sisi Angka 2. Kejadian muncul sisi Gambar
Perhatikan pelemparan sebuah dadu bersisi enam
Maka :
Ruang Sampel (S) = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Titik Sampel = 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, maka n(S) = 6 Kejadian = 1. Kejadian muncul sisi Angka 1
2. Kejadian muncul sisi Angka 2 3. Kejadian muncul sisi Angka 3 dst. sampai kejadian 6
Kemungkinan Muncul :
Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6Pertanyaan : Apa yang dimaksud Ruang Sampel dan Kejadian?
Solusi :
Ruang Sampel
: Kumpulan dari semua hasil yang
mungkin
dari suatu percobaan
Kejadian
: Beberapa elemen (hasil) dari ruang
sampel
yang sedang diamati
Penilaian Proses I
1. Tentukan ruang sampel dan banyaknya anggota ruang sampel: a. Pada pelemparan 2 buah mata uang
b. Pada pelemparan 3 mata uang
2. Tentukan X dan banyaknya anggota X:
a. X yang menyatakan kejadian munculnya bilangan genap, pada percobaan pelemparan sebuah dadu
b. X yang menyatakan kejadian munculnya mata uang angka dan gambar secara bersamaan, pada percobaan pelemparan 2
Jika S adalah ruang sampel dengan banyaknya anggota = n(S) dan E merupakan suatu kejadian dengan banyaknya anggota = n(E), maka peluang kejadian E adalah:
P(E) = n(E)/n(S)
Kisaran nilai peluang P(E) adalah: 0 P(E) 1
P(E) = 1 disebut kejadian pasti
P(E) = 0 disebut kejadian mustahil
Contoh
Pada pelemparan sebuah dadu, tentukan peluang munculnya sisi berangka ganjil !
Jawab:
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
Sisi berangka ganjil = {1, 3, 5} n(S) = 3
Kejadian Majemuk : Dua atau lebih kejadian yang dioperasikan sehingga membentuk kejadian baru
Suatu kejadian E dan kejadian komplemennya E’ memenuhi persamaan :
P(E) + P(E’) = 1 atau P(E’) = 1 – P(E)
Contoh:
Dari seperangkat kartu remi (bridge) diambil secara acak satu lembar kartu. Tentukan peluang
terambilnya kartu bukan As !
Jawab:
banyaknya kartu = n(S) = 52
Penjumlahan Peluang:
Dua kejadian A dan B
saling lepas
jika tidak ada satupun elemen A sama
dengan elemen B. Untuk dua kejadian
saling lepas, peluang salah satu A
atau B terjadi, ditulis: P(A
B),
P(A
B) = P(A) + P(B)
Contoh
Peluang Kejadian Saling Lepas
Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih
dilempar bersamaan satu kali, tentukan peluang munculnya mata dadu berjumlah 3 atau 10 !
Jawab:
Perhatikan tabel berikut ini!Kejadian mata dadu berjumlah 3 (warna kuning)
A = {(1,2), (2,1)} n(A) =2
Kejadian mata dadu berjumlah 10 (warna biru)
B = {(6,4), (5,5), (4,6)} n(B) = 3
A dan B tidak memiliki satupun Elemen yg sama, sehingga:
Sebuah kartu diambil secara acak dari satu set kartu remi. Tentukan peluang bahwa yang terambil adalah kartu hati atau kartu bergambar (kartu King, Queen, dan Jack)
Contoh
Peluang Kejadian Tidak Saling Lepas
Jawab:
Banyaknya kartu remi = n(S) = 52
Banyaknya kartu hati = n(A) = 13
Banyaknya kartu bergambar = n(B) = 3x4 = 12
Kartu hati dan kartu bergambar dapat terjadi bersamaan
yaitu kartu King hati, Queen hati, dan Jack hati), sehingga
A dan B tidak saling lepas
n(A
B) = 3
Peluang terambil kartu hati atau bergambar adalah :
P(A
B) = P(A) + P( B) - P
(A
B)
Dua kejadian A dan B
saling bebas
,
jika munculnya kejadian A tidak
mempengaruhi peluang munculnya
kejadian B. Untuk A dan B saling
bebas, peluang bahwa A dan B terjadi
bersamaan adalah:
P(A
B) = P(A) x P(B)
Jika munculnya A mempengaruhi
peluang munculnya kejadian B atau
sebaliknya, A dan B adalah
kejadian
bersyarat
, sehingga:
Contoh:
Peluang Kejadian
Saling Bebas
Pada percobaan pelemparan dua buah dadu, tentukan peluang munculnya angka genap pada dadu pertama dan angka ganjil prima pada dadu kedua
Jawab:
Mis. A = kejadian munculnya angka genap pada dadu I = {2, 4, 6}, maka P(A) = 3/6
B = kejadian munculnya angka ganjil prima pada dadu II = {3, 5}, maka P(B) = 2/6
Karena kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B, maka keduanya disebut kejadian bebas, sehingga
Peluang munculnya kejadian A dan B adalah: P(A B) = P(A) x P(B)
Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 4 bola biru. Jika diambil 2 bola satu persatu tanpa pengembalian,
tentukan peluang terambil bola merah pada pengambilan pertama dan bola biru pada pengambilan kedua.
Jawab
Pada pengambilan pertama tersedia 5 bola merah dari 9 bola
sehingga P(M) = 5/9. Karena tidak dikembalikan, maka pengambilan kedua jumlah bola yang tersedia sisa 8, sehingga peluang
terambilnya bola biru dengan syarat bola merah telah terambil pada pengambilan pertama adalah P(B/M) = 4/8
Jadi, peluang terambilnya bola merah pada pengambilan pertama dan biru pada pengambilan kedua adalah:
P(M B) = P(M) x P(B/M)
= 5/9 x 4/8 = 5/18
Contoh
3. Pada pelemparan 2 dadu bersama-sama. A adalah kejadian munculnya mata dadu berjumlah 5 dan B adalah kejadian munculnya mata dadu berjumlah 9. Peluang kejadian A atau B adalah ...
4. Sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola biru. Dilakukan pengambilan secara random 2 kali berturut-turut tanpa pengembalian. Peluang
mendapatkan bola merah keduanya adalah ...
5. Terambilnya 4 bola merah semuanya dalam sebuah kantong yang berisi 7 bola merah dan 4 bola putih
Ingatlah…..
"Barang siapa bermain dadu, maka sungguh
dia durhaka kepada Allah dan RasulNya."