• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Peningkatan Minat Belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gilirejo Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Peningkatan Minat Belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gilirejo Sragen Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

manusia. Di Indonesia, semua orang tanpa terkecuali berhak untuk

mendapatkan pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 5 ayat 1 yang menegaskan

bahwa “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu” (Hasbullah, 2009: 308). Sedangkan pengertian

pendidikan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 yang berbunyi:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (dalam Hasbullah,2009: 4). Di dalam mengembangkan potensi peserta didik salah satu caranya dengan melatih anak untuk bekerja sama dalam bebagi pekerjaan. Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan

perkembangan. Dengan perubahan yang dilakukan pada kurikulum,

berkembangnya model, metode, dan strategi pembelajaran.

Perubahan-perubahan itu terjadi sebagai usaha pembaharuan dan meningkatkan mutu

pendidikan. Dengan perubahan kurikulum di dalam dunia pendidikan di

Indonesia ini yaitu kurikulum 2013 sebagai acuan dalam pembelajaran.

Kurikulum 2013 atau sering disebut dengan kurikulum tematik terpadu yaitu

kurikulum dalam pembelajarannya di sesuaikan dengan tahap perkembangan

anak, karakteristik cara belajar anak, konsep belajar dan pembelajaran

bermakna yaitu dengan membangun mata pelajaran yang berbeda ke dalam

satu kesatuan makna yang mengaitkannya dengan kehidupan nyata.Menurut

Daryanto (2014: 3) pembelajaran tematik diartikan “sebagai pembelajaran

yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

(2)

kepada siswa dibutuhkan komunikasi yang baik dan memiliki bahasa yang

santun terhadap peserta didik dengan pendidik. Penyampaian pembelajaran

diharapakan dapat memberikan pengalaman yang mampu mengembangkan

pengetahuan siswa. Peran guru dalam keberhasilan siswanya sangat penting

selain sebagai perancang pengajaran seorang guru harus mampu

meningkatkan ketrampilan siswa pada pelajaran tertentu dengan

menggunakan bahasa dan komunikasi yang mudah dimengerti siswa.

Bekerja sama dalam berbagai pekerjaan diharapkan dapat menjadi sarana bagi

siswa untuk mampu mempelajari diri sendiri dan orang lain, serta memiliki

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan

sehari-hari. Namun dalam kenyataannya yang dijumpai dilapangan, hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen disebabkan Guru

belum tepat dalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan tema yang

telah ditetapkan. Sebagian guru dalam proses pembelajaran masih banyak

menggunakan metode pembelajaran konvensional dan masih

mempertahankan urutan-urutan dalam buku dalam buku tanpa melakukan

inovasi dalam pemakaian strategi dan tanpa memperdulikan kesesuaian

dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran menjadi

kurang efektif dan kurang menyenangkan, karena di dalam proses

pembelajaran siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan

oleh guru. Peserta didik telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima

dikelas sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih

kreatif dan mampu mandiri dalam belajar, khususnya ketika siswa akan

mengkaitkan pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lainnya. Maka salah

satu cara yang ditempuh ialah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang

aktif. Dengan menggunakan pembelajaran aktif maka akan meningkatkan

minat belajar siswa.

Minat belajar siswa merupakan suatu hal yang penting didalam kelancaran

proses pembelajaran. Siswa yang memiliki minat pembelajran yang tinggi

dalam proses pembelajaran akan dapat menunjang proses pembelajaran

(3)

rendah akan membuat kualitas pembelajaran akan semakin menurun dan hal

ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Tameto (2010: 57)

mengatakan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.

Minat dan hasil belajar dengan menggunakan tema di dalam kurikulum 2013

di SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen kelas V sangat rendah. Hal ini

dikarenakan kebanyakan siswa sering berbicara sendiri pada saat proses

pembelajaran sehingga hal imi mengganggu keberlangsungan proses

pembelajaran dan dapat mengganggu siswa yang lain yang ingin

memperhatikan pembelajaran dari guru. Hal ini tercermin dari indikator

pencapaian minat belajar yaitu partisipasi aktif dalam pembelajaran 35,00%,

memberikan perhatian pada pembelajaran 34,16%, ketertarikan terhadap

proses pembelajaran 31,66% dan rajin dalam belajar 32,50%. Dan dapat

dilihat dari hasil belajar siswa yang rendah. Dari 30 siswa yang tuntas 40%,

sedangkan 60% belum mencapai nilai KKM . Sedangkan KKM di SD Negeri

1 Gilirejo, Miri, Sragen pada kelas V pada pembelajaran tematik adalah 2,66.

Fasilitas media yang tidak memungkinkan dalam proses pembelajaran dan

siswa sering berbicara sendiri pada saat proses pembelajaran dan ini dapat

mengakibatkan siswa lain terganggu dalam proses pembelajaran berlangsung.

Di kelas V di SD Negeri Gilirejo 1, Miri, Sragen lebih dari 50% siswa

yang nilainya di bawah KKM pada proses pembelajaran tematik. Hal ini

dapat dibuktikan dari indikator pencapaian dalam minat belajar siswa yang

mana di dalam pencapaian minat belajar siswa yang berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran mencapai 35,00% dan siswa yang memberikan perhatian pada

pembelajaran 34,16%, ketertarikan terhadap proses pembelajaran 31,66%,

dan siswa yang rajin dalam belajar 32,50% . Dengan data tersebut disebabkan

karena minat belajar siswa rendah ataupun guru belum tepat dalam memilih

metode pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Hal ini

dikarenakan guru dalam penyampain materi dengan model pembelajaran

(4)

mengaitkan materi satu dengan materi yang lain. Sehingga dalam proses

pembelajaran siswa kurang menguasai setiap materi yang telah disampaikan.

Dengan strategi pembelajaran Physical Self Assessment siswa mampu

berbagi sikap mereka tentang sebuah mata pelajaran melalui penilaian diri,

strategi ini memungkinkan guru untuk mengukur perasaan dan keyakinan

siswa dan berfungsi sebagai papan loncat diskusi kelas (Siberman dalam

Komarudin Hidayat, 2009: 217)

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengangkat masalah ini

dalam skripsi dengan judul “Peningkatan Minat Belajar Tema Organ Tubuh

Manusia dan Hewan Melalui Penerapan Strategi Pembelaajran Physical Self

Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gilirejo, Miri,

Sragen Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan agar terhindar dari berbagai

pemahaman yang keliru dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan

dalam penelitian ini. Adapun pembatasan masalah tersebut sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi

pembelajaran Physical Self Assessment.

2. Minat belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas V SD

Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Hasil belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas V SD

Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian tindakan kelas ini ialah sebagaia berikut :

1. Apakah penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment dapat

meningkatkan minat belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen tahun ajaran

(5)

2. Apakah penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment dapat

meningkatkan hasil belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen tahun ajaran 2014/2015 ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan minat belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan

Hewan melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self

Assessmentpada siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen,

2. Untuk meningkatkan hasil belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan

Hewan melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment

pada siswa kelas V SD Negedi 1 Gilirejo, Miri, Sragen tahun ajaran

2014/2015 ?

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a.Menambah wawasan bagi pembaca, terutama tentang strategi

pembelajaran Physical Self Assessment.

b.Menemukan alternatif solusi untuk memperbaiki kelemahan dan

meningkatakan kualitas pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a.Bagi Guru

1) Membantu guru dalam usaha menghidupkan suasana kelas menjadi

bentuk kelas yang efektif dan menyenangkan.

2) Guru memperoleh gambaran penerapan strategi pembelajaran

Physical Self Assessment dalam upaya meningkatkan minat dan hasil

(6)

b.Bagi Siswa

1) Melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment

siswa mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga dapat secara

optimal mengikuti proses pembelajaran.

2) Melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment

siswa mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga mampu

berkonsentrasi penuh dalam memahami pembelajaran tematik dan

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi yang dihadapi PT. Unitex membuktikan bahwa suatu perusahaan memerlukan sebuah strategi bisnis yang tepat untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Persaingan yang

2015 “Perancangan Motif Batik Dengan Sumber Ide Koleksi Situs Purbakala Sangiran” Tugas Akhir : Jurusan Kriya Seni/Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa

In order to make the research about code- mixing more various, besides discussing the forms of code-mixing, the researcher will also discuss what the reasons of using code- mixing

Namun, apabila hasil analisis menunjukkan bahwa selang waktu 18,6 tahun bukan merupakan periode terjadinya satu gelombang maka penentuan surut astronomis terendah akan ditentukan

POTENSI PENCEMARAN AIR TANAH OLEH PENGGUNAAN PUPUK NITROGEN PADA TANAMAN MELON DI KECAMATAN KEBONARUM..

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Hubungan Antara

Seharusnya setiap pembelajaran kondisi kelas itu adalah direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang merugikan (usaha pencegahan),

sendiri, tanpa bantuan dari individu lain sedangkan allogrooming merupakan aktifitas berkutu-kutuan antar individu (Goosen, 1987). Aktifitas ini memiliki proporsi waktu