• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI METODE SUGESTOPEDIA : Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI METODE SUGESTOPEDIA : Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA

MELALUI METODE SUGESTOPEDIA

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur Tahun Ajaran 2012-2013)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Skripsi

oleh

Ira Hamaerah Bithrah NIM 0801147

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Peningkatan Keterampilan Menulis

Naskah Drama Melalui

Metode Sugestopedia

Oleh

Ira Hamaerah Bithrah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Ira Hamaerah Bithrah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Ira Hamaerah Bithrah 0801147

Skripsi ini berjudul “Peningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama Melalui Metode Sugestopedia (Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013)”. Berdasarkan observasi awal, kemampuan menulis naskah drama siswa di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini terjadi karena siswa kesulitan dalam menentukan unsur menulis naskah drama seperti menentukan tema, cara menulis kalimat yang menggambarkan keadaan tokoh, serta penulisan kalimat yang sesuai dengan kaidah. Melalui penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia dalam menuangkan ide.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) perencanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur, (2) proses pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur, (3) Hasil pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan pembelajaran di kelas yang menyangkut perbaikan, peningkatan, dan pengelolaan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur.

(5)

ABSTRACT

Ira Hamaerah Bithrah

NIM 0801147

This thesis entitled "Increasing Skills Through Drama Script Writing Methods Suggestopedia (Classroom Action Research for class XI science MA Tanwiriyyah Cianjur Academic Year 2012/2013)". Based on preliminary observations, the ability to write a play the students in class XI Science MA Tanwiriyyah Cianjur not achieve optimal results. This happens because the students had difficulty in determining in determining element in writing plays such as determining the theme, how to write a sentence that describes the state of the characters, as well as writing a sentence in accordance with the rules. Through this research is expected to improve the teaching of writing drama scripts using the method suggestopedia ideas. This study aimed to

describe: (1) lesson plans to write a play using suggestopedic method in class XI Science MA Tanwiriyyah Cianjur, (2) the process of learning to write a play using suggestopedic method in class XI Science MA Tanwiriyyah Cianjur, (3) Results learning to write a play using the method in class XI Science suggestopedic MA Tanwiriyyah Cianjur. The method used is the method of action research (PTK). This research is used to describe the problem of learning in the classroom regarding repairs, upgrades, and classroom management. Subjects were students of class XI Science MA Tanwiriyyah Cianjur.

Based on the results of the study, there are three important things that researchers found. First, lesson plans to write a play using suggestopedia method in class XI Science MA Tanwiriyyah Cianjur done in two cycles. There are several components that must be considered, it determine the execution time of the study, to determine the song and kind of suggestion will be given at each cycle, rearrange RPP, crafting tools observation, observation good teacher / researchers and students activity observation, and drafting tool eavaluasi. Second, the implementation of learning writing plays suggestopedic using in class XI Science MA Tanwiriyyah Cianjur run well and can arouse students' interest in learning to write a play. This is evident from the assessment of the observer observing teaching and learning activities in the classroom. Third, learning outcomes writing plays suggestopedic method in class XI Science MA Tanwiriyyah Cianjur has increased.

This is evidenced by an increase in the average value of the students, learning outcomes in the 1st cycle suggestopedic method with the musical instrument audio song "My Heart Will Go On" from Celin Dion menunujukan average value of 58.75 with a highest score of students is 78 , 75dan lowest score of 50.Looking at the results on the 1st cycle was found that the students still do not understand the precision of sentence structure with character described / key element in the drama and music are given less to build students' imagination. Then the 2nd cycle, used the song "Way Back Into Love" from Hugh Grant and Berrymore and, on the 2nd cycle of the students become better at writing plays with the acquisition of the average value of 81.25, with a highest score of students the lowest score was 88.75 and 71.25.Based on the findings of this study, it can be concluded that suggestopedic learning methods can help improve student

(6)

DAFTAR ISI

BAB II KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DAN METODE SUGESTOPEDIA ………..... 8

5. Langkah-langkah Kegiatan Menulis ………... 15

(7)

C. Ihwal Metode Sugestopedia

1. Pengertian Sugestopedia ……….... 34

2. Fungsi Musik dalam Sugestopedia ………. 36

3. Cara Pembentukan Kalimat-kalimat Sugesti ………...... 37

4. Langkah-langkah Penerapan Metode Sugestopedia dalam Menulis Naskah Drama …………... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 41

A. Metode Penelitian ………..... 41

b. Pelaksanaan Pembelajaran ……… 80

c. Observasi ………... 81

d. Analisis Dialog Naskah Drama Siklus II ………..….... 84

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran keterampilan menulis dianggap sebagai salah satu keterampilan yang sulit bagi banyak siswa. Banyak pihak yang menilai bahwa pembelajaran menulis di sekolah-sekolah masih kurang dan belum mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini dikarenakan budaya menulis pada kalangan siswa masih rendah. Salah satu aspek keterampilan menulis yang dirasakan sulit adalah menulis naskah drama. Menulis naskah drama merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum SMA/MA kelas XI semester II (SK-KD SMA nomor ke 16.1).

(9)

Permasalahan juga muncul karena kegiatan menulis memang membutuhkan pikiran, waktu, dan perhatian yang sungguh-sungguh sehingga dianggap sebagai beban berat. Siswa juga sulit untuk menuangkan ide-ide mereka ke dalam tulisan secara teratur dan sistematis. Masalah lainnya adalah siswa kurang memahami bahwa kemampuan menulis naskah drama itu sangat penting dan berguna bagi kehidupan nyata di luar sekolah yang nantinya bisa dijadikan sebuah kreativitas yang menghasilkan investasi.

Menurut Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Seorang penulis dituntut latihan yang cukup, teratur, dan terprogram. Oleh karena itu, latihan menulis secara intensif sangat diperlukan sebab menulis merupakan suatu proses. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Alwasilah dan Alwasilah (2007:43) bahwa kemampuan menulis bisa dikembangkan lewat latihan sejak di bangku sekolah. Lebih lanjut Alwasilah dan alwasilah menyatakan bahwa, dengan latihan yang intensif, siswa berlatih dan terus berlatih tanpa mereka sadari, bahwa mereka telah mempunyai kemampuan menulis. Dari pendapat di atas, disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu proses yang harus dikembangkan melalui latihan yang intensif dengan berlatih terus menerus secara teratur dan terprogram.

(10)

dalam Tarigan (1986:98), yang mengatakan bahwa salah satu kelemahan pengajar dalam kelas di Indonesia terletak pada komponen metode. Guru-guru cenderung mengajar secara rutin, kurang variasi dalam penyampaian materi.

Dengan penggunaan metode yang tepat, teknik atau strategi yang efektif atau media yang menarik, maka kesan monoton yang selalu ada dalam pembelajaran pun akan melebur dengan sendirinya, karena mengajar merupakan pekerjaan yang kreatif. Mengingat keterampilan menulis naskah drama sangat penting bagi siswa, guru harus lebih kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran, sehingga dapat membuat siswa aktif dan termotivasi untuk menulis naskah drama.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, peneliti ingin menerapkan suatu metode pembelajaran yang kreatif, yang dapat melibatkan siswa secara langsung dalam sebuah pembelajaran di kelas. Ketika siswa belajar dengan kreatif, berarti mereka yang mendominasi kegiatan pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif dan kreatif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok, memecahkan permasalahan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.

Peneliti tertarik menggunakan salah satu metode pembelajaran sugestopedia dalam pembelajaran menulis naskah drama. Metode pembelajaran ini merupakan sebuah metode pembelajaran yang kreatif, memancing imajinasi siswa dalam mendapatkan ide-ide yang kreatif dalam mendapatkan judul drama dan menuangkan ke dalam dialog yang mendeskripsikan perilaku manusia.

Sebagaimana penelitian yang sebelumnya dilakukan Haryadi , (2010) dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama Siswa

(11)

Menggunakan Metode Hipnosis (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XI C SMA Angkasa Bandung)”. Pada hasil penelitian tersebut dikemukakan bahwa penggunaan metode hipnosis berhasil diterapkan dalam kegiatan pembelajaran menulis naskah drama.

Dengan demikian melihat keberhasilan menulis naskah drama dengan menggunakan metode hipnosis, penulis tertarik untuk menggunakan metode yang hampir serupa yaitu metode sugestopedia. Dengan menggunakan metode ini siswa diarahkan terlebih dahulu terhadap pemanfaatan, keuntungan dan kegunaan menulis naskah drama. Metode ini menggunakan otak bawah sadar yang dikombinasikan dengan media, misalnya lagu klasik atau lagu yang nyaman didengar, foto berseri, video dan sebagainya. Penggunaan media ini juga membantu para siswa agar lebih mudah utuk mendapat inspirasi untuk naskah dama yang akan mereka tulis.Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama

Melalui Metode Sugestopedia di MA Tanwiriyyah Cianjur (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013) ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa hal yang bisa diidentifikasi untuk diteliti. Beberapa hal tersebut di antaranya sebagai berikut. 1. Keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan bahasa yang paling

(12)

2. Siswa kesulitan dalam menuangkan ide, gagasan, dan mengembangkan isi naskah drama ke dalam sebuah rangkaian kata dalam bentuk tulisan percakapan yang kreatif dan sesuai dengan kaidah bahasa.

3. Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas, termasuk dalam pembelajaran menulis, dikarenakan metode yang diterapkan oleh guru selama ini dianggap membosankan.

4. Siswa belum bisa memahami benar maksud dari pengembangan kompetensi dasar yang diajarkan guru sebelumnya.

C. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan permasalahan, maka peneliti membatasi masalah penelitian pada beberapa hal sebagai berikut.

1. Kompetensi yang diteliti, yaitu kemampuan menulis naskah drama dengan mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama (tema tidak ditentukan, sesuai daya pikir kreatifitas siswa ) pada siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur.

2. Metode pembelajaran yang diterapkan, yaitu metode sugestopedia dengan bantuan media lagu klasik atau nyaman didengar.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan

(13)

2. Bagaimanakah proses pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur?

3. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur.

2. mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kela XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur. 3. mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur.

F. Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

(14)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan alternatif untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah umumnya, dan untuk pembelajaran menulis naskah drama khususnya melalui metode sugestopedia.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1) Bagi Peneliti dan Guru

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berarti bagi peneliti sebagai calon pendidik. Selain itu melatih peneliti menemukan dan menerapkan metode ajar yang inovatif dalam pembelajaran.

2) Bagi Siswa

(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. PTK merupakan sebuah penelitian yang diawali oleh suatu kajian secara sistematis terhadap permasalahan nyata dalam sebuah kelas. Hasil kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam beberapa siklus tindakan. Inilah yang membedakan metode penelitian PTK dengan metode penelitian yang lain. Setiap siklus tindakan bersifat berkesinambungan dan reflektif dari satu siklus ke siklus berikutnya, sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu keputusan sebagai hasil dari penelitian.

Peneliti memilih PTK dengan tujuan untuk memecahkan persoalan pembelajaran menulis yang sedang dihadapi. Masalah dalam penelitian ini adalah siswa mengalami kesulitan menulis, Khususnya dalam pembelajaran menulis naskah drama (KD 16.1 mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama). Hal itu disebabkan oleh faktor tidak adanya bimbingan yang intensif dari guru dan belum adanya metode khusus yang dipakai dalam hal melakukan pembelajaran menulis naskah drama, Sehingga minat siswa dalam menulis naskah drama sangat kurang.

(16)

berpikir secara kreatif untuk mendapatkan ide serta mengembangkan isi dari tulisan naskah drama.

Berikut prosedur pengembangan model tindakan kelas yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bagan 3.1

Siklus PTK (Arikunto, 2010: 137) Prosedur penelitian di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut. 1) Perencanaan

Tahap perencanaan ini disusun berdasarkan studi pendahuluan yang bersumber dari data-data observasi awal yang dilakukan pada awal bulan Agustus 2012 untuk menyusun pelaksanaan siklus ke-1. Perencanaan siklus ke-2 disusun berdasarkan

Perencanaan

Siklus I

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Siklus II

Pengamatan Refleksi

(17)

refleksi siklus ke-1, begitu seterusnya sampai tujuan dari penelitian tercapai dengan hasil yang memuaskan. Dalam setiap tahap perencanaan dibahas dan ditentukan mengenai fokus pembelajaran, bahan ajar, metode ajar, dan evaluasi yang akan digunakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang akan disajikan, metode yang digunakan dan bagaimana rencana pelaksanaan penelitiannya. 2) Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini merupakan tahap berlangsungnya proses belajar mengajar yang telah dirancang sebelumnya dalam tahap perencanaan.Dalam tahap pelaksanaan seluruh kegiatan menulis naskah drama dimulai dengan metode sugestopedia. Dimana seluruh kegiatan inti dari rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas kepada para siswa. Dimana pelaksanaan dilaksanakan dua siklus. Siklus I dan siklus dua memiliki kesamaan dalam tahap pelaksanaannya, hanya yang berbeda dalam penerapan metode sugestopedia (penggunaan musik yang berbeda), dimana siklus I menggunakan lagu “My Heart Will

Go On” dari Celin Dion, dan siklus II menggunakan lagu “Way Back Into Love” dari

Hugh Grant dan Berrymore. Pelaksanaan pembelajaran naskah drama dengan metode

sugestopedia berbeda dengan metode yang lainnya, dimana metode sugestopedia lebih condong dengan penggunaan musik dan adanya kegiatan mensugesti pikiran siswa, dengan memberikan kalimat-kalimat positif yang memacu siswa untuk menulis naskah drama (mendeskripsikan perilaku tokoh kedalam bentuk dialog atau naskah drama) dengan kreatif dan imajinatif.

(18)

Tahap pengamatan ini berlangsung pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar. Selama proses belajar mengajar, peneliti bersama dengan para observer lain mengamati jalannya proses pembelajaran dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Hasil observasi tersebut akan menjadi bahan diskusi balikan

(feedback) untuk melaksanakan siklus selanjutnya.

Ada beberapa hal yang menjadi bahan yang diobservasi selama kegiatan pembelajaran, yakni sebagai berikut.

1. Kegiatan mengajar guru di kelas mengenai materi naskah drama (mendeskripsikan perilaku tokoh kedalam bentuk dialog atau naskah drama) melalui metode sugestopedia, dengan dibantu oleh dua observer di dalam kelas, demikian berlaku pada siklus I dan siklus II.

2. Kehiatan aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan metode sugestopedia. Dimana guru mulai mengamati aktivitas kegiatan siswa di kelas, sebelum dimulainya pembelajaran sampai selesainya pembelajaran naskah drama dengan metode sugestopedia, demikian berlaku pada siklus I dan II.

3. Pengamatan terhadap relevansinya kegiatan menulis naskah drama melalui metode sugestopedia yang dilaksanakan guru, dengan diamati oleh para observer, dan melihat hasil akhir pada pembelajaran siklus II.

4. Pengamatan terhadap hasil karya siswa menulis naskah drama melalui metode sugestopedia.

4) Refleksi

(19)

melalui metode sugestopedia, dalam satu siklus untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus tersebut agar tidak terulang di siklus selanjutnya dan merencanakan siklus selanjutnya dengan lebih baik sampai tercapai hasil/tujuan yang diinginkan.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di MA Tanwiriyyah Cianjur yang berlokasi di Jalan Aria Wiratanudatar KM 5, Sindanglaka kabupaten Cianjur. MA Tanwiriyyah Cianjur memiliki kelebihan dibanding SMA lain, yaitu sekolah yang sekaligus berbasis pesantren serta lokasi sekolah yang dekat dengan pemandangan alam yang menyejukan, sehingga membuat belajar terasa nyaman, sehingga jauh dari kebisingan dan polusi. Selain itu, banyaknya pohon juga menciptakan suasana belajar yang nyaman di sekolah.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 34 orang, terdiri atas laki-laki 13 orang dan perempuan 21 orang. Sebagian besar siswa kelas XI IPA adalah siswa yang aktif, bisa dikatakan kelas yang tidak pernah sepi (ribut). Tetapi walaupun begitu, kelas ini termasuk kelas yang nilai-nilai mata pelajarannya diatas KKM, termasuk pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut.

(20)

Tahap observasi dan identifikasi masalah, meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1) Observasi awal mengenai minat dan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Observasi awal dilakukan dengan mewawancarai guru Bahasa dan Sastra Indonesia serta mengambil beberapa hasil tulisan siswa tentang menulis naskah drama.

2) Observasi tentang proses pembelajaran menulis naskah drama yang dilakukan oleh guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI IPA di MA Tanwiriyyah Cianjur. Observasi ini mencari data tentang perangkat pembelajaran antara lain persiapan atau rencana pengajaran, bahan ajar, dan sumber pengajaran, metode atau proses pembelajaran, serta teknik evaluasi.

2. Studi Pendahuluan

1) Melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yaitu bapak Agus Rustandi, S.Pd dan beberapa siswa kelas XI IPA di MA Tanwiriyyah Cianjur untuk menentukan kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis naskah drama.

2) Pengkajian terhadap hasil karya siswa pada observasi awal.

3) Pengkajian terhadap metode pembelajaran yang dianggap relevan untuk meningkatkan pembelajaran menulis naskah drama

3. Perencanaan Tindakan Siklus I

(21)

2) Menyusun instrumen penelitian (evaluasi), dengan cara mengevaluasi hasil kerja siswa bersama dengan teman sekelasnya.

4. PelaksanaanTindakan Siklus I

1) Mencatat aktivitas siswa selama pembelajaran menulis naskah drama dengan metode sugestopedia.

2) Melakukan pengamatan, menuangkan gagasan ke dalam tulisan naskah drama, dan relevansi metode sugestopedia.

5. ObservasiTindakan Siklus I

1) Melaksanakan pengamatan hasil kerja siswa (menulis naskah drama) ketika proses pembelajaran.

2) Mencatat kekurangan dan kemajuan proses pembelajaran dan hasil belajar yang dilaksanakan pada lembar aktivitas guru dan aktivitas siswa.

6. RefleksiTindakan Siklus I

1) Mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan yang terdapat pada pelaksanaan pembelajaran.

2) Menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran berikutnya atau siklus ke-2.

(22)

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman yang terjadi antara peneliti dengan pembaca terhadap judul penelitian yang peneliti lakukan, peneliti mendefinisikan istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak pelaku melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. 2. Menulis naskah drama adalah keterampilan menulis dengan menuangkan berbagai

ide kedalam bentuk tulisan dengan memuat di dalamnya tema, alur, tokoh, penokohan, dan sebagainya, oleh siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur yang dikaitkan dengan metode sugestopedia dan tema disesuaikan dengan daya pikir kreativitas siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur.

3. Metode Sugestopedia adalah metode yang diaplikasikan dari mempelajari ilmu sugesti yang ada pada ilmu mendidik, yang telah dikembangkan untuk membantu siswa kelas XI MA Tanwiriyyah dalam menyingkirkan perasaan-perasaan bahwa mereka tidak dapat sukses menulis naskah drama, dan mengatasi rintangan dalam proses belajar.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sarana penelitian baik itu berupa tes dan sebagainya yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes dan instrumen non –tes.

(23)

Instrumen non tes terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk RPP terdapat dalam lampiran, wawancara, angket, dan observasi.

a. Pedoman Wawancara

Wawancara dibutuhkan untuk menguatkan data-data dan hasil temuan selama penelitian berlangsung. Wawancara dilakukan sebagai refeksi awal utuk menemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis naskah drama. Selain itu, wawancara juga bertujuan untuk mengetahui respon guru terhadap pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia. Wawancara dilakukan kepada guru bahasa Indonesia di MA Tanwiriyyah Cianjur yaitu bapak Agus Rustandi, S.Pd.

b. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan menulis naskah drama siswa. Pedoman observasi ini terdiri atas dua jenis yaitu observasi aktivitas guru/peneliti dan observasi aktivitas siswa. Lembar observasi dibuat sesuai dengan pedoman observasi. Lembar observasi ini diamati dan diisi oleh observer yang turut dalam pembelajaran menulis naskah drama yang dilakukan guru/peneliti di dalam kelas. Dalam pedoman observasi aktivitas guru/peneliti terdapat nilai yang harus di isi observer. Pedoman penilaian untuk aktivitas guru/peneliti, terdapat dalam lampiran.

2. Instrumen Tes

(24)

SOAL TES

Tuliskanlah naskah drama berdasarkan pendeskripsian perilaku tokoh yang kamu bayangkan sebelumnya, dengan metode sugestopedia, dari kalimat-kalimat sugesti yang kalian rasakan! kemudian tuangkan kedalam bentuk dialog naskah drama!

perilaku tokoh kedalam bentuk dialog atau naskah drama). Lembar tes kemampuan diisi oleh siswa dengan hasil yang berupa naskah drama. Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia. Lembar tes ini akan ada disetiap siklus pembelajaran. Lembar tes kemampuan ini berukuran kertas A4 dan akan dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan.

Selanjutnya guru akan memeriksa karya siswa tersebut. Hasil dari evaluasi tersebut dapat dijadikan tolok ukur siswa dalam kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia. Adapun format tesnya adalah sebagai berikut.

Lembar Soal :

(25)

Adapun instrumen penilaian mengacu pada sumber: Sumiyadi.2010.

Kriteria Penulisan

Drama.[Online].Tersedia:http://perpustakaan.upi.edu/index.php/option=cow

_wrapper&item id=38[1 Agustus 2012]. Tercantum pada lampiran

Tabel 3.2

Pedoman Penilaian Menulis Naskah Drama (Mendeskripsikan perilaku tokoh

kedalam bentuk dialog atau naskah drama)

No. Aspek

Skor Keterangan

4 3 2 1

1. Ketepatan diksi dan jenis kalimat dengan watak yang dideskripsikan 2. Ketepatan struktur kalimat

dengan watak yang dideskripsikan

3. Ketepatan isi kalimat dan ketepatan isi dialog dengan watak yang dideskripsikan

4. ketepatan judul, informasi

tokoh, kramagung dan

(26)

Adapun alasan penilaian yang digunakan dalam pedoman penilaian di atas yang mengacu pada instrumen penilaian naskah drama Sumiyadi sebagai berikut.

1. Ketepatan diksi dan jenis kalimat dengan watak yang dideskripsikan

Dalam (Sumiyadi:2010) dalam kelengkapan unsur intrinsik (poin ini mengacu pada aspek sarana cerita) dimana penggunaan diksi (gaya bahasa, simbolisme dan ironi) apakah sudah sesuai atau belum dengan watak tokoh yang dideskripsikan agar pembaca bisa memahaminya.

5. Kesesuai penggunaan

bahasa(pemakaian tanda

baca, pemakaian huruf

kapitak, penulisan kata)

(27)

Adapun keterangan perolehan skor pada aspek 1 :

4 = untuk pemilihan diksi dan penggunakan jenis kalimat yang sesuai dengan Watak tokoh yang dideskripsikan secara lengkap.

3 = untuk pemilihan diksi dan penggunaan jenis kalimat yang memuat sudut pandang penceritaan ,gaya bahasa simbolisme dan ironi.

2 = untuk pemilihan diksi dan penggunaan jenis kalimat yang memuat sudut pandang penceritaan dan gaya bahasa simbolisme.

1 = untuk pemberian skor diluar aspek yang ditentukan

2. Ketepatan struktur kalimat dengan watak yang dideskripsikan

Struktur kalimat ini berkaitan dengan penilaian kepaduan unsur atau struktur. Apakah kalimat atau dialog sudah memuat sub aspek yang lengkap dalam memperlihatkan kaidah dan tahapan alur (eksposisi-konflik-komplikasi-klimaks-resolusi) serta dimensi tokoh dan latar.

Adapun keterangan perolehan skor pada aspek 2 :

4 = untuk ketepatan struktur kalimat dengan watak yang dideskripsikaan secara lengkap (eksposisi-konflik-komplikasi-klimaks-resolusi), serta dimensi tokoh dan latar.

3 = untuk ketepatan struktur kalimat dengan watak yang dideskripsikan yang memuat (eksposisi-konflik-klimaks-resolusi) dan dimensi tokoh.

2 = untuk ketepatan strukrut kalimat dengan watak yang dideskripsikan memuat dimensi tokoh dan latar.

(28)

3. Ketepatan isi kalimat dan isi dialog dengan watak yang dideskripsikan

Struktur kalimat ini berkaitan dengan penilaian kepaduan unsur atau struktur. Apakah kalimat atau dialog sudah memuat sub aspek yang lengkap dalam memperlihatkan kaidah dan tahapan alur (eksposisi-konflik-komplikasi-klimaks-resolusi). Serta sesuai atau belumkah dengan watak yang dideskripsikannya.

Adapun keterangan perolehan skor pada aspek 3 :

4 = untuk ketepatan kepaduan unsur atau struktur kalimat atau dialog yang lengkap dalam memperhatikan kaidah dan tahapan alur yang sesuai watak tokoh.

3 = untuk ketepatan kepaduan unsur atau struktur kalimat atau dialog yang lengkap dalam memperhatikan kaidah yang sesuai watak tokoh. 2 = untuk ketepatan kepaduan unsur atau struktur kalimat atau dialog yang

lengkap dalam memperhatikan tahapan alur yang sesuai watak tokoh. 1 = untuk pemberian skor diluar aspek yang ditentukan.

4. Ketepatan judul, informasi tokoh, kramagung dan wawancang

Hal ini mengacu pada penilaian kelengkapan aspek formal drama yang memuat 4 sub aspek yang memang wajib ada dalam penulisan naskah drama walaupun naskahnya tidak utuh.

(29)

4 = untuk kelengkapan aspek formal drama memuat, judul, informasi tokoh, kramagung dan wawancang, serta pembagian babak dan adegan.

3 = untuk kelengkapan aspek formal drama memuat judul, informasi tokoh, dan kramagung.

2 = untuk kelengkapan aspek formal drama memuat judul, informasi tokoh. 1 = untuk pemberian skor diluar aspek yang ditentukan.

5. Kesesuaian penggunaan bahasa (penggunaan tanda baca, pemakaian huruf kapital dan penulisan kata)

Hal ini sangatlah penting karena dengan penggunaan kesesuai bahasa diatas, bisa menjadi pendukung dalam penulisan naskah drama. Karena penggunaan tanda baca sangatlah penting karena bisa menjadi sebagai penjelas bagi pembaca naskah drama.

Adapun keterangan perolehan skor pada aspek 5 :

4 = untuk kesesuaian penggunaan bahasa yang lengkap (penggunaan tanda baca, pemakaian huruf kapital, dan penulisan kata).

3 = untuk kesesuaian penggunaan bahasa (penggunaan tanda baca dan penulisan kata).

2 = untuk kesesuaian penggunaan bahasa (penulisan kata). 1 = untuk pemberian skor diluar aspek yang ditentukan.

4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

(30)

siswa. Selanjutnya data-data yang diperoleh akan diolah dan dianalis secara kuantitatif maupun kualitatif.

Jika semua data telah terkumpul, maka saatnya untuk mengolah dan menginterpretasikan data. Tahap dalam teknik pengolahan data ini ada dua yaitu tahap analisis data dan kategorisasi data dan interpretasi data.

1. Analisis Data

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu hasil wawancara (pada guru dan siswa), lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa sesuai kriteria penilaian. Selanjutnya diadakan reduksi data untuk mengategorisasikan data. Penyajian dalam laporan penelitian ini yaitu analisis secara deskriptif yang digambarkan dari data atau tabel baik berupa data kuantitatif (nilai siswa setiap siklus) dan data kualitatif (observasi). Langkah terakhir adalah merefleksikan hasil analisis untuk menarik kesimpulan.

a. Kategorisasi Data

Data yang dianalisis dan direfleksi terlebih dahulu dikategorisasikan berdasarkan fokus penelitian. Data dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menulis naskah drama setelah mendapatkan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan metode sugestopedia.

b. Interpretasi Data

(31)

menginterpretasikan data yang telah peneliti kumpulkan, ada beberapa hal yang peneliti lakukan, yaitu :

1. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan; 2. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus;

2. Menganalisis data berupa hasil belajar siswa dari setiap tindakan untuk mengetahui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan. Untuk mengukur daya serap siswa.

Tabel 3.3

Penilaian

3. Menganalisis hasil observasi aktivitas siswa;

Menghitung persentase tiap kategori untuk setiap tindakan yang dilakukan observer.

(32)

26%-45% 50%

(33)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Melalui

Metode Sugestopedia” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

menulis siswa sesudah perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dengan menggunakan metode sugestopedia.

Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur yang berjumlah 34 orang siswa, dengan proses pembelajaran menulis naskah drama dengan metode sugestopedia. Kelas XI IPA dipilih sebagai penelitian tindakan kelas, karena terlihat dari hasil observasi awal dengan mewawancarai guru bahasa Indonesia, serta nilai rata-rata siswa pada proses pembelajaran menulis naskah drama masih di bawah nilai KKM, yaitu di bawah 75.

(34)

4) menyusun soal tes yang berupa uraian menulis naskah drama yang mengacu kepada aspek-aspek penilaian dalam menulis naskah drama, yaitu ketepatan diksi dan jenis kalimat dengan watak yang dideskripsikan, Ketepatan struktur kalimat dengan watak yang dideskripsikan, Ketepatan isi kalimat dan ketepatan isi dialog dengan watak yang dideskripsikan, ketepatan judul, informasi tokoh, kramagung dan wawancang, Kesesuai penggunaan bahasa(pemakaian tanda baca, pemakaian huruf kapital, penulisan kata). 5) menyusun kriteria penilaian menulis naskah drama, 6) menyusun pedoman observasi guru/peneliti, 7) menyusun pedoman observasi aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil analisis pada bab IV, penerapan metode sugestopedia untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA di MA Tanwiriyyah dinyatakan berhasil. Berikut paparan hasil penelitian setiap siklusnya.

(35)

Berdasarkan salah satu hasil respon siswa menyatakan bahwa metode sugestopedia sangat membuat mereka nyaman dalam belajar karena dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam menulis naskah drama, penerapan metode sugestopedia dapat membantu/mempermudah dalam menulis naskah drama, penerapan metode sugestopedia mempermudah serta penerapan metode sugestopedia dapat lebih memperlancar siswa untuk menulis, khususnya menulis naskah drama (mendeskripsikan perilaku manusia kedalam bentuk dialog).

2. Berdasarkan hasil penelitian, pada proses pembelajaran menulis naskah drama menggunakan metode sugestopedia pada setiap siklusnya berjalan dengan lancar dan memperlihatkan hasil yang signifikan. Tidak seperti pada siklus I, siswa masih belum bersemangat dengan penerapan metode sugestopedia

dengan lagu “My Heart Will Go On” dari Cellin Dion. Siswa masih belum

nyaman dengan penerapan metode, tapi ketika memasuki siklus II siswa sangat bersemangat dan senang dengan penerapan metode sugestopedia dengan didukung lagu yang sedikit bersemangat tetapi santai yang diterapkan dalam

metode sugestopedia yaitu lagu “Way Back Into Love” Hugh Grant and

Berrymore. Disini membuktikan bahwa proses pembelajaran disetiap siklusnya berhasil meningkatkan nilai menulis naskah drama siswa.

3. Untuk hasil Siklus I, skor tertinggi siswa dalah 78,75 yang termasuk kategori baik dan skor terendah 50 termasuk kategori kurang. Terdapat 7 orang siswa yang mencapai kategori „baik‟, 11 orang siswa yang mencapai kategori „cukup

(36)

hanya 7 orang siswa yang telah berhasil mencapai kategori „baik‟. Meskipun telah terdapat siswa yang memperoleh kategori „baik‟, namun peneliti harus tetap meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa agar mencapai

kategori „sangat baik‟ dengan cara memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

terdapat pada siklus I yakni pada apek ketepatan diksi dan jenis kalimat yang mendeskripsikan tokoh dan penggunaan tanda baca pada dialog, hal ini menjadi acuan untuk melanjutkan pada siklus berikutnya dengan cara menumbuhkan minat siswa dan memilih lagu yang lebih tepat lagi bagi siswa untuk disiklus II. Pada siklus II, skor tertinggi siswa adalah 88,75 termasuk kategori „sangat baik‟ dan skor terendah 67,5 yang termasuk kategori „cukupbaik‟. Terdapat 4 orang siswa yang mencapai kategori „sangat baik‟, 23 orang siswa mencapai kategori

„baik‟, serta 5 orang siswa mencapai kategori „cukup baik‟. Artinya ada 4

orang siswa yang telah berhasil mencapai kategori „sangat baik‟ dan tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori „kurangbaik‟ pada siklus II. Hal ini membuktikan terdapat peningkatan pada siklus II berdasarkan perolehan skor yang meningkat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran dengan harapan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya untuk pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Peneliti memberikan saran sebagai berikut.

(37)

karena metode ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar.

2) Peneliti menyarankan untuk selalu memilih lagu yang tepat untuk penerapan metode sugestopedia dalam belajar. Karena terbukti lagu yang tepat dan nyaman didengar dapat meningkatkan kualitas konsentrasi belajar siswa khususnya untuk menulis naskah drama.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, dkk. (1995). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2005). Pokoknya Menulis (Cara

Baru Menulis Dengan Metode Kolaborasi). Bandung: Kiblat.

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny S. Alwasilah. (2007). Pokoknya Menulis Cara Baru

Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Aqib, Zainal, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Widya.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. (2006). Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Aminuddin. (2009). Pengantar apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asih, dkk. (2006). Mengasah keterampilan menulis ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anggraeni, Maulida. (2008). Peningkatan Pembelajaran Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Media Enkranisasi (penelitian tindakan kelas

pada siswa kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur tahun ajar

2012/2013). Skripsi sarjana FPBS UPI Bandung:tidak diterbitkan.

(39)

Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Djuherli dan Suherli. (2005). Panduan Membuat Karya Tulis.Bandung:Yrama Widya. De Porter, Bobbi and MikeHernacki. (1999). QL: Unleashing the genius in you, QL:

Membiasakan Belajar Nyaman & Menyenangkan. Terjemahan

Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa. Hernowo. (2004). Mengikat Makna. Bandung: MLC

Haryadi, Adi. (2010). Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama Dengan Metode Hipnosis (Penelitian tindakan kelas pada kelas XI C SMA

Angkasa Bandung tahun ajar 2010-2011). Skripsi Sarjana Pendidikan

FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Haryawan. (1986). Dramaturgi. Bandung: CV Rosda.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran BahasaBerbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

Rahman, Bohri. (2011). Metode Sugestopedia Untuk Pembelajaran Bahasa. (Online).

Tersedia:http//bahasa-dan-sastra- indonesia83a.blogspot.com/2011/09/metode-sugestopedia-untuk-pembelajaran.htmls.(24 Januari 2012).

(40)

Semi, M. Atar. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Silberman, Mel. (1996). Active Learning 101 Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Mandiri.

Susilo. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sumiyadi. (2010). Kriteria Penulisan Drama.

[Online].tersedia:http://Perpustakaan.UPI.edu.index/.php?option=com wrapper&itemid=38.[24 Januari 2012].

Taringan, Henry Guntur. (1985). Pembinaan Kemampuan Menulis. Bandung: Rineka Cipta.

Taringan, Henry Guntur. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.

Taringan, Henry Guntur. (2009). Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.

Trimantara, Petrus. (2005). Metode Sugesti-Imajinasi Dalam Pembelajaran Menulis

Dengan Media Lagu. Jurnal Pendidikan Penabur.

Wong, Willy. (2010). Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Wurianto, E. (2009). Mengukur Efektifitas Metode Sugestopedia Dalam Pembelajaran

Bahasa Inggris. [Online]. Tersedia:

Gambar

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Menulis Naskah Drama (Mendeskripsikan perilaku tokoh
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan

Surat Izin Usaha Jasa Konsultansi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan SBU yang sesuai dengan paket pekerjaan;4. Akte pendirian perusahaan

1) Pajak Progresif mulai berlaku di Jawa Timur khususnya Kota Malang pada bulan Januari 2011. 2) Petugas dari Kantor Bersama Samsat Malang Kota melakukan pendataan

Dalam rangka usaha untuk menyamakan persepsi tentang bimbingan dan konseling mahasiswa pada dosen wali di lingkungan FMIPA Universitas Diponegoro,

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keresahan peneliti terhadap maraknya perilaku korup yang seakan sudah membudaya dan mengakar dalam berbagai aspek kehidupan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa sekolah dasar di Kota Bandung

PENERAPAN PEND EKATAN KONTEKSTUAL D ALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH D ASAR D I KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan

Bend Terima/Terima Pembantu/Keluar/Keluar Pembantu dapat membuka rekening bank pada Bank Jateng dengan persetujuan BPKAD. Bend Terima/Terima Pembantu/Keluar/Keluar Pembantu