• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SEARCH ENGINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK MATERI PROGRAM PENGOLAH KATA KELAS X DI SMA 10 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SEARCH ENGINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK MATERI PROGRAM PENGOLAH KATA KELAS X DI SMA 10 BANDUNG."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DENGAN

MENGGUNAKAN APLIKASI SEARCH ENGINE UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

TIK MATERI PROGRAM PENGOLAH KATA KELAS X DI SMA 10

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

LUKMAN BUSTOMY

0809242

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DENGAN

MENGGUNAKAN APLIKASI SEARCH ENGINE UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

TIK MATERI PROGRAM PENGOLAH KATA KELAS X DI SMA 10

BANDUNG

Oleh

Lukman Bustomy

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Lukman Bustomy 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Lukman Bustomy 0809242

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DENGAN

MENGGUNAKAN APLIKASI SEARCH ENGINE UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

TIK MATERI PROGRAM PENGOLAH KATA KELAS X DI SMA 10

BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Dr. Deni Darmawan M.Si NIP. 19711128 199801 1 001

Pembimbing II

Dr. Cepi Riyana, M.Pd. NIP. 19751230 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Rusman, M.Pd

(4)

ABSTRACT

Lukman Bustomy. Application of Discovery Learning Strategies With Applications Using Search Engines To Improve Student Learning Outcomes At ICT Subject Matter Program Word Processing Class X In SMA 10 Bandung.

Essay Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Universitas Pendidikan Indonesia, in 2013.

This study on the back of the field observations that the use of media and methods in teaching is still lacking. The schools are still glued to the demonstration and lecture method, but many options that methods can be developed to improve student learning outcomes. especially in the Subject Information and Communication Technology (ICT). So based on that the researchers tried to apply learning strategies with the help of media applications Discovery Search Engine. This study sought to answer the research problem, namely “Are there differences in the cognitive domain of learning outcomes, among students who use learning strategies with applications Discovery Search Engine and students who use the method demonstration on ICT Lesson?”. Specific issues that were examined in this study is (1) How is the implementation of the method with application discovery search engines in ICT subjects in class X SMA 10 Bandung?(2) Is there a significant difference in learning outcomes in ICT subjects in the cognitive aspect of understanding. aspects of applying (C3), and analyze aspects (C4) between students who use learning strategies Discovery with search engines and applications that students use demonstration method in class X SMAN 10 Bandung?

This study uses a quasi-experiment method to the design of non-equivalent control group pretest-posttest design form Control Group Design instrument used in the form of objective test. The population in this study were all students of class X SMA 10 Bandung. The sampling technique used is cluster sampling.

(5)

ABSTRAK

Lukman Bustomy. Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Dengan Menggunakan Aplikasi Search Engine Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Materi Program Pengolah Kata Kelas X Di SMA 10 Bandung.

Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.

Penelitian ini di latarbelakangi dari hasil observasi dilapangan bahwa pemanfaatan media dan metode dalam pembelajaran masih kurang. Sekolah-sekolah masih terpaku dengan metode demonstrasi maupun ceramah, padahal banyak pilihan metode yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Maka berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba menerapkan strategi pembelajaran Discovery dengan bantuan media aplikasi Search Engine.

Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan penelitian, yaitu “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar domain kognitif, antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Discovery dengan aplikasi Search Engine dan siswa yang menggunakan metode demonstrasi pada Mata Pelajaran TIK?”. Masalah khusus yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah pelaksanaan metode discovery dengan aplikasi search engine pada mata pelajaran TIK kelas X di SMA 10 Bandung?;(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran TIK dalam ranah kognitif aspek memahami (C2), aspek menerapkan (C3),dan aspek Menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Discovery dengan aplikasi search engine dan siswa yang menggunakan metode Demonstrasi di kelas X SMAN 10 Bandung?

Penelitian ini menggunakan Metode Kuasi Eksperimen dengan desain Non-equivalent Control Group Design bentuk Pretest-Posttest Control Group Design Instrumen yang digunakan berupa tes objektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA 10 Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Cluster Sampling.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. ... L atar Belakang Masalah ... 1

B. ... R umusan Masalah ... 5

C. ... T ujuan Penelitian ... 6

D. ... M anfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. ... M etode Pembelajaran ... 9

B. ... S trategi Pembelajaran Discovery ... 16

(7)

vi

2.... K

elebihan Strategi Pembelajaran Discovery ... 11

3.... K

ekurangan Strategi Pembelajaran Discovery ... 12

C. ... M

etode Demonstrasi ... 13

1... K

elebihan Metode Demonstrasi ... 14

2... K

elemahan Metode Demonstrasi ... 15

D. ... S earch Engine (Mesin Pencari) ... 16 E. ... H

asil Belajar ... 17

1... P

engertian Hasil Belajar ... 17

2.... F

aktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18

3.... J

enis-jenis Hasil Belajar ... 20

F.... P

embelajaran TIK ... 26

1.... K

onsep TIK ... 26

2... T

ujuan Pembelajaran TIK ... 28

3... P

embelajaran Microsoft Word pada Mata Pelajaran TIK ... 28

G. ... A

(8)

H. ... H

ipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. ... L

okasi dan Sampel Penelitian ... 32

B. ... D

ata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 39

E. ... I

nstrumen Penelitian ... 39

F.... T

eknik Pengembangan Instrumen ... 41

1.... U

ji Validitas ... 41

2... U

ji Reliabilitas ... 43

3... A

(9)

viii

a.... T

ingkat Kesukaran Soal ... 44

b. ... D

aya Pembeda ... 45

G. ... T

eknik Pengumpulan Data ... 46

H. ... T

eknik Analisis Data ... 47

1. ... U

angkah-langkah dan Prosedur Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ... U

ji Coba Instrumen ... 51

1. ... U

ji Coba Instrumen ... 51

a. ... V

aliditas Alat Ukur ... 51

b. ... V

aliditas Butir Soal ... 52

2. ... H

asil Uji Reliabilitas Instrumen ... 55

3. ... T

(10)

4. ... U

ji Daya Pembeda ... 57

B. ... D

eskripsi Hasil Penelitian ... 59

1. ... H

asil Penelitian Berdasarkan Skor Pretest, Postest dan Gain Hasil

Belajar ... 59

asil Penelitian Berdasarkan Permasalahan ... 64

a. ... D

eskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Strategi Pembelajaran

Discovery dengan Aplikasi Search Engine ... 64 b. Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Memahami (C2) ... 67

c. Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Menerapkan (C3) ... 69

d. Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Menganalisis (C4) ... 70

C. Analisis Data

1. Uji Normalitas

a. ... U

ji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 72

b. ... U

ji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 73

2. ... U

(11)

x

a. ... U

ji Homogenitas Aspek Memahami (C2) ... 75

b. ... U

ji Homogenitas Aspek Menerapkan (C3) ... 76

c. ... U

ji Homogenitas Aspek Menganalisis (C4) ... 77

3. ... U

1) Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Memahami (C2) ... 81

2) Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Menerapkan (C3) ... 83

3) Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Menganalisis (C4) ... 85

D. ... P

embahasan Hasil Penelitian... 87

1. ... P

elaksanaan Strategi Pembelajaran Discovery dengan Aplikasi Search

Engine Pada Pelajaran TIK Kelas X di SMAN 10 Bandung ... 87 2. ... P

erbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif (memahami, menerapkan,

menganalisis)... 90

3. Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Memahami (C2) ... 92

4. Perbedaan Hasil Belajar Domain Kognitif Aspek

Menerapkan (C3) ... 94

(12)

Menganalisis (C4) ... 95

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. ... S

impulan ... 98

B. ... R

ekomendasi ... 100

1. ... B

agi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ... 100

2. ... B

agi Pihak Sekolah ... 100

3. ... B

agi Peneliti Selanjutnya ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen pembelajaran

yaitu siswa, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Belajar merupakan

proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan

sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir, sampai akhir hayat. (Baharudin

2007:11). Belajar dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Salah satunya dapat

dilakukan di lembaga pendidikan, misalnya sekolah.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memacu pengelola

pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Perubahan- perubahan dalam

sistem pendidikan seperti yang kita ketahui misalnya perubahan dari kurikulum

2004 menjadi KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) lalu berubah menjadi

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),kurikulum ini telah diberlakukan

pemerintah pada bulan Juni 2006. Menurut BSNP (Badan Standar Nasional

Pendidikan) kurikulum ini akan memberikan kesempatan untuk berkreasi, yakni

berkreasi mengembangkan kurikulum berdasarkan standar isi dan kompetensi

kurikulum. Perubahan- perubahan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan

(14)

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan mata

pelajaran baru. TIK menjadi mata pelajaran wajib setelah KBK (Kurikulum

Berbasis Kompetensi) diberlakukan. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah

untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang teknologi, yang

dari waktu ke waktu semakin meningkat pesat. Mata pelajaran TIK erat kaitannya

dengan suatu alat yang bernama komputer.Bahkan menurut standar isi dalam

kurikulum, materi yang diajarkan TIK semua berhubungan dengan komputer.

Saat ini komputer tidak hanya mampu untuk mengolah angka atau kata

saja. Munadi (2008: 149) menyatakan bahwa “komputer bisa dikatakan sebagai

sumber belajar yang menyediakan berbagai macam bentuk media yang

memungkinkan peserta didik membuat desain dan konsep dan ilmu pengetahuan,

tidak hanya sebagai sarana komputasi dan pengolah kata saja”. Namun, hal

tersebut juga perlu diimbangi dengan strategi pembelajaran palajaran yang tepat,

agar hasil belajar siswa meningkat.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama di SMA 10 Bandung, nilai

pelajaran TIK masih dibawah rata-rata. Nilai rata-rata kelas X pada semester 1

hanya 66,29, nilai tersebut lebih rendah daripada mata pelajaran lain. Salah satu

penyebabnya karena strategi pembelajaran guru bidang studi TIK hanya

menggunakan caramah atau konvensional.Oleh karena itu banyak siswa yang

kurang optimal dalam menyerap pelajaran dan mengeluh, merasa bosan saat

(15)

3

Agar tujuan pelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien, diperlukan

suatu strategi pengajaran yang tepat. Dengan menggunakan strategi pengajaran

yang tepat, maka dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa terhadap

mata pelajaran yang diberikan.

Pengalaman peneliti pada saat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMA 10 Bandung, dijumpai beberapa permasalahan dalam pembelajaran TIK di

kelas, diantaranya :

1. Strategi pembelajaran pengajaran masih monoton. Strategi pembelajaran yang

digunakan masih ceramah, dan tidak melibatkan siswa secara langsung.

2. Suasana pembelajaran TIK kurang menyenangkan. Pengajaran yang

berlangsung terkesan terlalu serius, sehingga murid merasa kaku.

3. Banyak siswa yang kurang memperhatikan pelajaran TIK. Ada yang

mengobrol, bahkan mengerjakan tugas pelajaran lain.

4. Guru sering mengulang penjelasan, karena kemampuan satiap anak

berbeda-beda dalam menyerap pelajaran.

Berdasarkan hal tersebut,maka di perlukan suatu strategi pembelajaran yang

dapat mendukung siswa belajar secara aktif. Dalam proses pembelajaran, seorang

guru dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pengajarannya. Hal ini dapat

dilakukan jika ia terus berinovasi dalam mengembangkan strategi, bahan ajar,

serta media yang digunakan. Salah satu strategi pembelajaran yang sedang

(16)

Apabila ditinjau dari katanya, discover berarti menemukan, sedangkan

discovery adalah penemuan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, Oemar Malik

(1994:90) menyatakan bahwa:

Discovery adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental

intelektual para anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang

dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat

diterapkan dilapangan.

Dengan kata lain, kemampuan mental intelektual merupakan faktor yang

menentukan terhadap keberhasilan siswa dalam menyelesaikan setiap tantangan

yang dihadapi, termasuk persoalan belajar yang membuat siswa sering kehilangan

semangat dan gairah ketika mengikuti materi pelajaran.

Strategi pembelajaran discovery ini menitikberatkan pada kemampuan para

anak didik dalam menemukan sesuatu melalui proses mencari, atau penelitian

yang terstruktur dan terorganisir dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat

Masarudin Siregar (1998:76) bahwa discovery by learning adalah proses

pembelajaran untuk menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar

mengajar. Proses belajar dapat menemukan sesuatu apabila pendidik menyusun

terlebih dahulu beragam materi yang akan disampaikan, selanjutnya siswa dapat

melakukan proses untuk menemukan sendiri berbagai hal penting terkait dengan

kesulitan dalam pembelajaran.

Untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, hal yang penting bagi

guru adalah memahami bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari cara

(17)

5

memperoleh pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

sebelumnya. Apabila ditemukan kesulitan ditengah-tengah proses pembelajaran,

guru bertugas memberikan arahan dan bimbingan guna memecahkan persoalan

yang di hadapi anak didik.

Untuk menunjang strategi pembelajaran ini,diperlukan suatu media yang bisa

membantu siswa dalam belajar. Karena dunia internet sekarang semakin

berkembang pesat dan sudah digunakan dalam pendidikan,maka untuk

mendukung strategi pembelajaran ini peneliti menggunakan aplikasi Search

engine dalam internet. Search engine adalah program komputer yang dirancang

untuk melakukan pencarian atas berkas-berkas yang tersimpan dalam layanan

www, ftp, publikasi milis, ataupun news group dalam sebuah komputer dalam

suatu jaringan.(Wendy Boswell:http://websearch.about.com).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka fokus utama penelitian ini

adalah “ Apakah penerapan strategi pembelajaran discovery dengan menggunakan

aplikasi search engine dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran TIK materi program pengolah kata di SMA 10 Bandung?”

Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah, secara terperinci identifikasi

masalah dalam penelitian ini dibatasi dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan strategi pembelajaran discovery dengan aplikasi

search engine pada mata pelajaran TIK materi program pengolah kata kelas X

(18)

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran

TIK materi program pengolah kata dalam ranah kognitif aspek memahami

(C2) antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Discovery

dengan aplikasi search engine dan siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Demonstrasi di kelas X SMA 10 Bandung?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran

TIK materi program pengolah kata dalam ranah kognitif aspek menerapkan

(C3) antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Discovery

dengan aplikasi search engine dan siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Demonstrasi di kelas X SMA 10 Bandung?

4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran

TIK materi program pengolah kata dalam ranah kognitif aspek menganalisis

(C4) antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Discovery

dengan aplikasi search engine dan siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Demonstrasi di kelas X SMA 10 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi pembelajaran pembelajaran

Discovery dengan aplikasi search engine pada mata pelajaran TIK materi

(19)

7

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan

pada mata pelajaran TIK materi program pengolah kata dalam ranah

kognitif aspek memahami (C2) antara siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Discovery dengan aplikasi search engine dan siswa yang

menggunakan strategi pembelajaran Demonstrasi di kelas X SMA 10

Bandung.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan

pada mata pelajaran TIK materi program pengolah kata dalam ranah

kognitif aspek menerapkan (C3) antara siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Discovery dengan aplikasi search engine dan siswa yang

menggunakan strategi pembelajaran Demonstrasi di kelas X SMA 10

Bandung.

4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan

pada mata pelajaran TIK materi program pengolah kata dalam ranah

kognitif aspek menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Discovery dengan aplikasi search engine dan siswa yang

menggunakan strategi pembelajaran Demonstrasi di kelas X SMA 10

Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,

(20)

1. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi

program Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan disiplin ilmu dan kualitas

lulusannya.

2. Kepala Sekolah

a. Mendorong guru untuk semakin kreatif dalam pembelajaran TIK

b. Dapat memantau jalannya pembelajaran TIK sehingga kegiatan belajar dan

berjalan dengan lancar.

3. Guru

Diharapakan dapat menambah wawasan berupa konsep penggunaan

strategi pembelajaran discovery dalam pembelajaran TIK.

4. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa dalam pembelajaran.

5. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran keefektifan

penggunaan strategi pembelajaran discovery melalui pemanfaatan aplikasi search

engine dan juga untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel

a). Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah atas yakni SMAN 10

Bandung yang beralamat di Jl. Cikutra no 77 Tlp: 022-7273109 Bandung Timur.

b) Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian dan setiap anggota

populasi harus mempunyai karakteristik tertentu yang sama yang akan diteliti. Hal

ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:117) bahwa : “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

X SMA 10 Bandung.

c) Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek dalam

penelitian, dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi, hal ini sejalan dengan

apa yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 118). Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Dengan demikian

(22)

dengan teknik tertentu sebagai sumber data yang dianggap dapat mewakili

populasi.Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan sampel

berdasarkan kelas atau disebut juga Cluster Sampling. Cluster Sampling

merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelas-kelas atau

kelompok-kelompok yang sudah ada. Menurut Bungin (2010:113) “Cluster

Sampling tidak memilih individu-individu sebagai anggota unit sampel, tetapi

memilih rumpun-rumpun populasi sebagai anggota unit populasi.”

Dari 11 kelas X yang ada di SMA 10 Bandung, peneliti telah memilih dua

kelas yaitu kelas X-11 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai kelas

kontrol.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-equivalent

Control Group Design. Kelompok eksperimen dan kontrol dipilih tanpa adanya

penugasan random dan untuk setiap kelompok diadakan pre-test dan post-test.

Menurut Sugiyono (2012:79) Nonequivalent Control Group Design yaitu “desain

ini hampir sama dengan Pretest-Posttest Control Group Design hanya pada desain

ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random”

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T1 X1 T2

(23)

34

Keterangan :

T1 : Pre-test

T2 : Post-test

X1 : Perlakuan di Kelas Eksperimen

X2 : Perlakuan di Kelas Kontrol

Berdasarkan desain tersebut, hal pertama yang peneliti lakukan adalah

menentukan kelas mana yang menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas

ekperimen adalah kelompok yang akan menggunakan metode discovery dengan

aplikasi search engine. Sedangkan kelas kontrol menggunakan metode

demonstrasi.

Setelah ditetapkannya kelas eksperimen dan kelas kontrol, langkah kedua

adalah memberikan pretest. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan

pada kelas eksperimen yang menggunakan metode discovery dengan aplikasi

search engine dan kelompok kontrol dengan metode demonstrasi. Selanjutnya

kedua kelompok diberi posttest. Hasilnya kemudian dibandingkan antara skor

pretest, sehingga diperoleh selisih (gain) skor pretest dan posttest.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh

pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian, dalam metode penelitian

(24)

data. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nana Syaodih (2010: 2) yang

menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan

pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan

menggunakan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design.

Metode kuasi eksperimen merupakan bentuk eksperimen yang tidak

melakukan penilaian secara acak (random assignment), melainkan menggunakan

subjek yang secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally

formed intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), tidak mengadakannya

penilaian secara acak (random assignment) didasarkan pada pertimbangan agar

pelaksanaan eksperimen tetap bersifat alami.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian ini

ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan

angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian ini terdiri

dari dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh

suatu perlakuan, sehingga terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan

variabel yang dipengaruhi (akibat). Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2012:60)

(25)

36

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori, yaitu

vaiabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat (variabel dependent).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan

strategi pembelajaran discovery dengan aplikasi search engine di kelas

eksperimen dan pembelajaran dengan metode demonstrasi di kelas kontrol.

Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif

aspek memahami, aspek menerapakan dan aspek menganalisis. Untuk melihat

hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

(26)

Keterangan :

X1Y1: Penerapan strategi pembelajaran discovery dengan aplikasi search

engine terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada aspek

memahami (C2).

X1Y2: Penerapan strategi pembelajaran discovery dengan aplikasi search

engine terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada aspek

menerapkan (C3).

X1Y3: Penerapan strategi pembelajaran discovery dengan aplikasi search

engine terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada aspek

menganalisis (C4).

X2Y1: Penerapan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar

siswa pada aspek memahami (C2)

X2Y2: Penerapan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar

siswa pada aspek menerapkan (C3)

X2Y2: Penerapan metode demonstrasi terhadap peningkatan belajar siswa

pada aspek menganalisis (C4)

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam

(27)

38

maksud yang terkandung dalam judul tersebut, sehingga diharapkan akan terdapat

keseragaman landasan berfikir antara penulis dengan pembaca.

1. Strategi Pembelajaran Discovery

Strategi pembelajaran discovery adalah suatu strategi di mana dalam

proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan

sendiri informasi yang selama ini secara tradisional biasa diberitahukan atau

diceramahkan saja (Suryosubroto, 2002: 192). Dalam konteks ini, menemukan

sesuatu berarti peserta didik mengenal, memahami dan menghayati sesuatu yang

belum mereka ketahui sebelumnya agar dapat dijadikan bahan pelajaran. Apabila

ditemukan kesulitan ditengah-tengah pembelajaran, guru bertugas memberikan

bimbingan guna memecahkan persoalan yang dihadapi anak didik.

2. Search engine

Search engine dalam penelitian ini adalah istilah atau penyebutan bagi

website yang berfungsi sebagai mesin pencari, mesin pencari ini akan

menampilkan informasi berdasarkan permintaan dari user pencari konten, konten

yang ditampilkan adalah konten yang memang sudah terindex dan tersimpan di

database server search engine-nya itu sendiri.(Fery Sulianta,2010:13)

3. Hasil belajar

Hasil belajar adalah penilaian yang pada dasarnya untuk mengetahui hasil

belajar dan guru mengajar. Hasil belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa

dan guru agar melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas proses

(28)

tiga ranah (domain), yaitu : (1) domain kognitif (2) afektif dan (3) psikomotor.

Pada penelitian ini lebih menekankan pada domain kognitif yang terdiri dari aspek

memahami (C2), aspek menerapkan (C3), dan aspek menganalisis (C4).

4. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu

bidang studi yang ada di sekolah dasar dan menengah yang dimaksudkan untuk

mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi. Mata PelajaranTeknologi Informasi dan

Komunikasi bertujuan agar peserta didik memliki kemampuan : 1) memahami

teknologi informasi dan komunikasi ; 2) mengembangkan keterampilan untuk

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ; 3) Mengembangkan sikap

kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi ; dan 4) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan

komunikasi.Pada penelitian ini pokok bahasan yang akan diberikan yaitu

membuat surat masal Mail Merge kelas X SMA.

E. Instrumen Penelitian

Dalam upaya mendapatkan data dan informasi yang tepat mengenai

penelitian ini, maka dibuat seperangkat instrumen, yaitu instrumen berbentuk tes.

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar menjadi lebih mudah dan

sistematis. Menurut Arikunto (2006:160)

(29)

40

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah”.Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes

objektif bentuk pilihan ganda. Tes objektif adalah tes yang penilainnya objektif.

Dalam Arifin (2012: 135) disebutkan:

“Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0”. Tes objektif terdiri atas beberapa bentuk, dalam penelitian ini jenis tes objektif yang digunakan adalah jenis pilihan ganda (multiple choice).

Tujuan dari tes objektif berbentuk pilihan ganda ini adalah untuk

mengetahui sejauh mana penerapan metode discovery terhadap hasil belajar siswa

pada domain kognitif aspek memahami, menerapkan dan menganalisis. Menurut

Arifin (2012: 138) “Soal tes bentuk pilihan-ganda dapat digunakan untuk

mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek

mengingat, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi”.

Dalam penelitian ini tes dibagi menjadi dua yaitu pretest dan posttest

dimana pretest digunakan untuk mengetahui atau mengukur sejauhmana materi

atau bahan ajar yang dipelajari telah dikuasai oleh siswa.Sedangkan posttest

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa secara keseluruhan tentang materi

yang sudah diajarkan.Dalam penelitian ini posttest digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami,

mengaplikasikan dan menganalisis ketika sebelum menggunakan metode

(30)

F. Teknik Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan instrumen dalam

penelitian. Sebagaimana pendapat Arifin (2011:245) bahwa “validitas adalah

suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang

digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur”.

Selain itu Arikunto (2006:168) menjelaskan “validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument”.

Dari pernyataan-pernyataan berikut maka maka uji validitas sangat penting dalam

menguji terlebih dahulu instrumen yang akan digunakan dalam penelitian agar

instrument penelitian tersebut betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan

diukur dalam suatu penelitian.

Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrument dapat digunakan

koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson

dengan rumus sebagai berikut :

(31)

42

xy

= hasil kali x dan y setiap responden

x

= skor x total

y

= skor y total

 

2

x

= kuadrat skor x total

 

2

y

= kuadrat skor y total

untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan

tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3

Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koevisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangan Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat Kuat

(Sugiyono,2008:257) Setelah itu diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus:

(32)

2. Uji Reliabilitas

Selain uji validitas untuk mengukur ketepatan instrument dalam penelitian

digunakan pula uji realibilitas.Uji relibilitas dilakukan agar mengetahui apakah

instrument penelitian cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrument tersebut sudah sesuai.Dalam penelitian ini uji reliabilitas

menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown dengan rumus sebagai

berikut:

Sumber : Arikunto (2006:180)

Keterangan:

r

11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r

1.2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Teknisnya soal-soal dibagi menjadi dua kelompok (bagian) yaitu satu

kelompok soal ganjil (X) dan satu lagi kelompok soal genap (Y), kemudian

dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan rumus product moment. Hasil

korelasi antar skor dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown dan hasilnya

akan dibandingkan dengan r tabel. Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari

nilai r tabelmaka instrumen dinyatakan reliabel.

3. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kualitas dari setiap butir soal. Setelah mealui tahap ini, maka akan

(33)

44

hal yang berhubungan dengan analisis butir soal, yaitu tingkat kesukaran

dan daya pembeda.

a. Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah adalah soal yang tidak terlalu susah dan

tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak akan memberikan

stimulus kepada siswa untuk mempertinggi kemampuannya dalam

memecahkan masalah.

Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan memberikan rasa putus asa

yang akhirnya tanpa pikir panjang siswa menjawab sesuai dengan hatinya

bukan pengetahuannya. Analisis butir soal dilakukan dengan tujuan untuk

mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, maupun tidak baik untuk

diujikan.Hal ini dilakukan agar dapat mengadakan perbaikan terhadap soal

yang diujikan.

Dilakukan perhitungan tingkat kesukaran dimaksudkan untuk

melihat kategori dari soal yang sudah dibuat termasuk dalam kategori yang

mudah,sedang atau sukar. Arifin (2012:266) mengemukakan, perhitungan

tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besarderajat kesukaran

suatu soal.Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang

(porposional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.

Menguji tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus:

(34)

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didika yang menjawab salah dari kelompok atas nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

Setelah nilai tingkat kesukaran diperoleh kemudian diinterpretasikan ke

dalam kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal. Adapun kriteria penafsiran

tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:

a. Apabila jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah

b. Apabila jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang

c. Apabila jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar

b. Daya Pembeda

Daya pembeda soal menunjukkan sejauh mana setiap soal yang

diberikan mampu membedakan antara siswa yang menguasai materi dan

siswa yang tidak menguasai materi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Arifin (2012: 133) bahwa “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu

soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (menguasai

materi)dengan peserta didik yang kurang pandai atau dalam hal ini tidak

menguasai materi).”Arifin (2012: 133) menyatakan bahwa “Indeks daya

pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi, semakin tinggi proporsi itu,

maka semakin baik soal tersebut membedakan antara peserta didik yang

(35)

46

Mengukur daya pembeda soal, dengan rumus:

(Arifin, 2012:273)

Keterangan:

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas

n = 27% x N

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut

dapatdigunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (Arifin, 2009:274)

sebagaiberikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Daya Pembeda

Index of Disrimination Item Evaluation

0,40 and up Very good items

0,30 – 0,39 Reasonably good, but possibly subject to improvement

0,20 – 0,29 Marginal items, usually needing and being subject to improvement below – 0,19 Poor items, to be rejected or improved

by revision

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

(36)

cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan instrumen yang

relevan untuk memecahkan masalah penelitian”. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan satu cara, yaitu tes

objektif.

Tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda

dengan lima alternatif jawaban. Tes objektif digunakan untuk mengetahui hasil

belajar domain kognitif siswa. Instrumen tes ini dibatasi hanya pada aspek

memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4) siswa.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan setelah paneliti memiliki atau

mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.Setelah itu

data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya di uji untuk menjawab hipotesis

penelitian.Pengujian data-data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu

uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas sangat penting untuk diketahui hal ini berkaitan dengan

ketepatan pemilihan uji statistik. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dan

dibantu oleh program pengolah data SPSS versi 20 untuk menguji normalitas

melalui uji normalitas one sample Kolomogorov Smirnov. Uji Kolomogorov

Smirnov adalah uji beda antara datayang diuji normalitasnya dengan data normal

baku. Langkah – langkah yang dilakukan adalah dengan memasukan data hasil

penelitian aspek memahami kelas eksperimen (C2_Eks), aspek menerapkan kelas

(37)

48

memahami kelas kontrol (C2_Kon), aspek menerapkan kelas kontrol (C3_Kon),

dan aspek menganalisis kelas kontrol (C4_Kon). Kemudian melakukan analyze

dengan memilih non parametric tessample K-S. Kriteria pengujiannya menurut

Santoso (Suliastini, 2011) adalah jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai

probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig.

(signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian

sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Menurut

Somantri dan Muhidin (2006: 294) “Pengujian homogenitas varians ini

mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen”.

Pada penelitian ini uji homogenitas menggunakan program pengolah data SPSS

20(Statistical Product And Service Solution) dengan Lavene Test. Uji Levene

digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai

varians dengan variabel terikat (dependent) . Uji Levene akan muncul bersamaan

dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriteria pengujiannya adalah apabila

nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari

populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig

(signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari

populasi-populasi yang mempunyai varians sama (Santoso, 2003: 168).

3. Uji Hipotesis

Menurut Somantri dan Muhidin (2006: 157) “Pengujian hipotesis dilakukan

(38)

digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak

diketahui. Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah mean sampel (dua buah

variabel yang dikomperasikan).

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua

rata-rata (t-test independent) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata

(mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 20. Uji ini digunakan

untuk menguji kesamaan rata-rata dari dua populasi yang bersifat independen,

dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi.Kegunaan uji

komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil

penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).

Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest dan

pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara

keseluruhan maupun setiap aspek (aspek memahami, aspek menerapkan, dan

aspek menganalisis).

I. Langkah-langkah dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara membagi kelas dalam dua kelas yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kedua kelompok ini diberikan

perlakukan berbeda. Pada proses pembelajaran kelas eksperimen menggunakan

metode discovery dengan aplikasi search engine, dan pada kelas kontrol

(39)

50

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian

hingga sampai dengan penyusunan laporan akhir.Sebagai sumber rujukan, peneliti

mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Arikunto (2006:22).

Langkah-langkah penelitian tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Memilih masalah

2. Studi pustaka

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar

(a) Merumuskan hipotesis

5. Memilih pendekatan

6. (a) Menentukan variabel, dan

(b) Sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrumen

8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10.Menarik kesimpulan

(40)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahawa terdapat perbedaan

terhadap hasil belajar domain kognitif (aspek memahami, menerapkan, dan

menganalisis) yang signifikan antara siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Discovery dengan aplikasi Search Engine dan siswa yang

menggunakan strategi pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Perbedaan tersebut menunjukan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan strategi pembelajaran Discovery dengan aplikasi Search

Engine dapat memberikan pegaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar.

Secara khusus, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan strategi

pembelajaran Discovery dengan media Search Engine terdiri dari beberapa tahap.

Tahapan pertama yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan strategi

pembelajaran ini yaitu membentuk kelompok siswa yang terdiri dari dua orang.

Tahapan kedua, peneliti menyampaikan pokok materi yang sesuai dengan

indikator yang ingin dicapai pada saat pembelajaran. Setelah itu, masing-masing

kelompok diberikan latihan soal membuat Mail Merge. Apabila siswa merasa

kesulitan dalam mengerjakan latihan tersebut, mereka bisa mencari sendiri

melalui fasilitas Search Engine di internet. Peneliti dalam tahapan ini bertugas

(41)

99

kesulitan dalam mengarjakan soal latihan. Tahapan terakhir, perwakilan kelompok

akan maju ke depan kelas untuk menjelaskan latihan mereka, dan materi yang di

temukan di internet. Guru nantinya akan memberikan simpulan tentang pelajaran

yang berlangsung. Dalam pembeajaran strategi pembelajaran Discovery dapat

membuat siswa menjadi kreatif dan dapat berperan serta dalam kegiatan

pembelajaran.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar domain kognitif aspek memahami antara

siswa yang menngunakan strategi pembelajaran Discovery dengan aplikasi Search

Engine dan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Demonstrasi.

Perbedaan tersebut menunjukan bahawa pembelajaran dengan mengguankan

strategi pembelajaran Discovery lebih baik terhadap hasil belajar domain kognitif

aspek memahami dibandingkan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

Demonstrasi.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar domain kognitif aspek menerapkan antara

siswa yang menngunakan strategi pembelajaran Discovery dengan aplikasi Search

Engine dan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Demonstrasi.

Perbedaan tersebut menunjukan bahawa pembelajaran dengan mengguankan

strategi pembelajaran Discovery lebih baik terhadap hasil belajar domain kognitif

aspek menerapkan dibandingkan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

Demonstrasi.

4. Terdapat perbedaan hasil belajar domain kgnitif aspek menganalisis antara

siswa yang menngunakan strategi pembelajaran Discovery dengan Search Engine

(42)

tersebut menunjukan bahawa pembelajaran dengan mengguankan strategi

pembelajaran Discovery lebih baik terhadap hasil belajar domain kognitif aspek

menganalisis dibandingkan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

Demonstrasi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan strategi

pembelajaran Discovery dengan Search Engine dapat meningkatkan hasil belajar

siswa ranah kognitif aspek memahami, menerapkan, dan menganalisis pada mata

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X materi program pengolah

kata di SMA., peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi disiplin

ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi Konsentrasi Pendidikan Guru

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pengembangan strategi

pembelajaran pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Pihak Sekolah

a. Penerapan strategi pembelajaran Discovery dengan aplikasi Search Engine

diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada pihak sekolah, agar mampu

meningkatkan fasilitas yang ada disekolah, sehingga dapat menciptakan variasi

belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

b. Penerapan strategi pembelajaran Discovery dengan aplikasi Search Engine

(43)

101

mengembangkan strategi pembelajaran pembelajaran yang dapat meningkatkan

motivasi dan hasil beajar siswa, khususnya pada mata pelajaran TIK.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi pustaka bagi peneliti

selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian tentang strategi

pembelajaran pembelajaran, khususnya strategi pembelajaran Pencarian

(Discovery). Dalam penelitian ini hasil belajar yang dikaji menyangkut domain

kognitif pada aspek memahami, menerapkan, dan menganalisis. Oleh karena itu,

peneliti berharap bagi penelitian salanjutnya untuk mengembangkan lagi variabel

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M. (2011). Taksonomi Bloom Versi Baru. [Online] Tersedia : http://tatangmanguny.wordpress.com/2011/02/03/taksonomi-bloom-versi-baru-2/ [20 September 2011]

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

- (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arief S Sadiman, dkk. (2002). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Baharuddin.(2007). Teori Belajar dan Pembelajaran .Yogyakarta:Ar-Ruz Media

Burhan,Bungin.(2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Dimyati dan Mudjiono.(2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Djamarah,Syaiful Bahri.(2000).Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta:Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ellizar. (1996). Pengembangan Program Pengajaran. Padang : IKIP

Hamalik,Oemar.(1994).Metode Pendidikan.Bandung:Citra Aditya Bakti

Mulyasa.(2005).Menjadi Guru Profesional;Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:Rosda Karya

Munadi, Yudi. (2008). Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada Press

Ormrod, J. (1995). Educational Psychology: Principles and Applications. Englewood Cliffs NJ: Prentice-Hall

Purwanto, M. Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(45)

103

Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tasiro.

Ratumanan, T. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta - (2012). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

- (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Jakarta:Raja Grafindo

Sagala, S. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta.

Siregar, Masarudin. (1998).Didaktik, Metodik, dan Kedudukan dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta : Sumbangsih

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia

Sudirman N, dkk. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana.(1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sudjana, Nana.(2004).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Rosda

Sudjono, Anas.(2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Sugiono.(2012).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan

R&D.Bandung:Alfabeta

Suherman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika

Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung

Sulianta,Fery.(2010).Search Engine Pilihan untuk berbagai kebutuhan. Elexmedia Komputindo Publisher

Suliastini, Anisa. (2011). Pengaruh Penggunaan PAKEMATIK Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan

(46)

Syah, Muhibbin. (1997). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rosda Karya

Syaodih, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Tabrani, R. (1993). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Udin. S. Winataputra, dkk. (2008).Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka

Usman Basyiruddin. (2002). Metodologi Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Press

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Daya Pembeda

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Model Buku Ajar Membaca Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP , Jurnal Cakrawala Pendidikan , Th. XXXII,

populasi Alat Analisis: The Structural Equation Model (SEM) dari paket AMOS Pengujian Hipotesis:  Kualitas Hubungan Bisnis dengan Outlet berpengaruh positif terhadap

Hasil penelitian ini diantaranya menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menerapkan Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan proses dan hasil

autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi”.Berdasarkan pernyataan tersebut telah jelas bahwa melalui pemecahan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA PENGRAJIN PERABOT RUMAH TANGGA DI TOKO MULIA RATTAN, JALAN GATOT

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku tidak aman pada pekerja pengrajin perabot rumah tangga (yang berbahan dasar rotan) di Toko Mulia Rattan,

Terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran dengan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pesawat sederhana.. Terdapat

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi