• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA PERMAINAN BOLABASKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA PERMAINAN BOLABASKET."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA

PERMAINAN BOLABASKET

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh:

Reza Maulana 0901111

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA

PERMAINAN BOLABASKET

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Oleh: Reza Maulana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

©Reza Maulana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

Reza Maulana

PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA

PERMAINAN BOLABASKET

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Dian Budiana, M.Pd NIP 197706292002121002

Pembimbing II

Jajat Darajat KN, M.Kes.,AIFO NIP 197608022005011002

Mengetahui

KetuaJurusanPendidikanPendidikanOlahraga FakultasPendidikanOlahragadanKesehatan

UniversitasPendidikan Indonesia

(4)

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Hal

SURAT PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR BAGAN, GRAFIK, DAN GAMBAR……….. viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Hakikat keterampilan Lay Up Shoot ... 8

2. Hakikat Pembelajaran ... 11

3. Tahapan Belajar Lay Up Shoot ... 12

4. Klasifikasi Keterampilan Lay Up Shoot ... 14

5. Mengukur Hasil Lay Up Shoot ... 18

6. Teknik Dasar Lay Up Shoot ... 21

7. Gaya Mengajar ... 25

(5)

vi

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Kerangka Pikir ... 43

D. Hipotesis ... 46

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 47

A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian ... 47

1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Populasi Penelitian ... 47

3. Sampel Penelitian ... 47

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 48

1. Metode Penelitian ... 48

2. Desain Penelitian ... 49

C. Variabel Penelitian ... 49

D. Instrumen Penelitian ... 50

E. Analisis Data ... 50

F. Prosedur Pengolahan Data ... 51

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 53

A. HasilPengolahan Data ... 53

B. Analisis Data ... 58

C. Diskusi Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN

(6)

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar lay up shoot siswa di SMPN 1 Susukan. Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar lay up shoot dikarenakan tenaga pengajar (guru) dalam menyampaikan materi terlalu monoton dan membosankan. Oleh karena itu perlu diterapkan suatu gaya mengajar yang sesuai dengan karakteristik materi, dan kondisi peserta didik.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya mengajar dan kemampuan motorik terhadap hasil keterampilan lay up shoot pada permainan bolabasket di SMPN 1 Susukan.

Metode penelitian pada penelitian ini yaitu metode eksperimen , dengan desain penelitian pretes-posttes desain. Sampel yang digunakan adalah siswa putra kelas VIII di SMPN 1 Susukan. Instrument yang digunakan yaitu barrow ability tes dan tes lay up shoot yang mengambil rujukan dari buku Basketball – Steps to success 5 goal Hall Wissel.

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan peneliti mendapatkan hasil bahwa: 1. Tidak terdapat interaksi antara gaya mengajar dengan kemampuan motorik dengan p-value 0,811 yang artinya data tidak signifikan, 2. Pada kelompok kemampuan motorik tinggi terjadi perubahan yang signifikan antara gaya mengajar divergen dan gaya mengajar resiprokal. Gaya mengajar divergen lebih cocok diterapkan pada siswa yang kemampuan motoriknya tinggi dengan p-value 0,004 yang artinya data signifikan, 3. Pada kelompok kemampuan motorik rendah tidak terjadi perubahan yang signifikan antara gaya mengajar divergen dan gaya mengajar resiprokal dengan data p-value 0,013 yang artinya data tidak signifikan.

Pada penelitian ini penulis ingin memberi saran bahwa dalam mengajar perlu dengan yang namanya inovasi, inovasi tersebut dapat melalui penyampaian materi yang lebih bervariatif dengan cara menggunakan gaya mengajar yang sesuai dengan karakteristik, materi, dan keadaan peserta didik.

(7)

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research was motivated by studying the results of the lay-up shoot students at SMPN1 Susukan. One of the causes of low yields due to shoot lay-up study of Educators(teacher) in presenting the material is too monotonous and boring. Therefore, it is necessary to apply a style of teaching that is in accordance with the characteristics of the material, and the condition of the learner.

The purpose of this study was to determine the effect of teaching style and motor function to the results of the shoot skill layup basketball game at SMPN1Susukan.

The research method in this study is the experimental method, the research pretest-posttest design. The sample used was a male student of class VIII at SMPN1Susukan. The instrument used is the ability barrow layup tests and test shoot that takes references from the book Basketball-Steps to Success.

Based on the data processing has been conducted by research hers obtain results that: 1.There is no interaction between he teaching styles of motor skills with the p-value of 0.811, which means the data is not significant, 2.In the group of high motor skills significant changes between divergent teaching styles and style reciprocal teaching. Divergent teaching styles are more appropriate to the motor skills of students with high p-value of 0.004, which means the data is significant,3.At low motor skills group did not change significantly between divergent teaching styles and teaching styles reciprocal with the datap-value0.013, which means data is not significant.

In this study the authors would like to advise that in teaching need to be with the name of innovation, the innovation through the delivery of material that can be varied by using a teaching style that is appropriate to the characteristics, materials, and state of the learners

.

(8)

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Bolabasket adalah olahraga yang menarik dan menyenangkan untuk dimainkan bersama-sama. Hal itu dikarenakan gerakan dalam bolabasket terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi dengan baik. Untuk bermain dengan baik, seorang pemain harus menguasai keterampilan dasar permainan dengan baik. Sehingga tidak heran kalo bolabasket dijadikan salah satu mata pelajaran didalam pendidikan formal maupun informal. Menurut pengamatan peneliti, didalam pendidikan formal sang tenaga pengajar (guru) dalam menyampaikan salah satu materi dalam gerakan bolabasket masih sangat ortodoks membosankan dan tidak menarik. Oleh karena itu peneliti di sini tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan merubah cara mengajar dengan menambahkan dua gaya mengajar, yaitu gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar divergen.

(9)

2

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik lagi. Sehingga materi yang disampaikan dapat mudah diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa-siswanya. Karena itu penulis tertarik untuk menerapkan gaya mengajar yang cocok untuk pembelajaran lay up shoot, yaitu gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar divergen. Di samping itu adakah pengaruh gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar divergen terhadap hasil belajar lay up shoot pada permainan bolabasket, karena mencari gaya mengajar mana yang cocok, efektif, efisien untuk siswa di sekolah.

Urgenitas dari permasalahan pengaruh gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar divergen terhadap keterampilan lay up shoot dalam permainan bolabasket, yaitu gaya mengajar mana yang cocok diterapkan untuk keterampilan lay up shoot agar tercapainya tujuan proses pembelajaran tersebut, sehingga penulis mencari manakah gaya mengajar yang cocok untuk di terapkan baik siswa yang kemampuan motoriknya tinggi ataupun rendah, untuk melakukan keterampilan lay up shoot yang baik dan benar. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar divergen merupakan gaya mengajar yang paling efektif diterapkan dalam mengajar penjas.

(10)

3

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempelajari teknik dasar, dan gaya resiprokal ini dilaksanakan pada pembelajaran teknik lanjutan.

Gaya resiprokal juga memberikan kesempatan kepada teman sebaya untuk memberikan umpan balik dan peranan ini memungkinkan:

1. peningkatan interaksi sosial antar teman sebaya 2. umpan balik secara langsung.

Gaya mengajar divergen merupakan gaya mengajar yang berpusat pada siswa, Seperti yang diutarakan oleh Mosston yang dikutip dari (http://sastraangga.blogspot.com/2012/01/divergen-style.html) “for the first time the learner is enganged in discovering and producing options within the subject

matter.” jadi siswa disini memiliki peran dan ikut serta secara langsung dalam

membuat pilihan dan penemuan di dalam pembelajaran. Tugas siswa pada pembelajaran dengan gaya mengajar divergen adalah untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan. Seperti yang diutarakan Mosston “ the role of the learner

has been either to replicate and perform or to discover the specific target”. Gaya

mengajar divergen berbentuk tugas – tugas dimana siswa berperan dalam

membuat keputusan. Guru hanya bertugas memberikan dan membimbing siswa dalam permasalahan yang harus di selesaikan. Jawaban dari permasalahan itu harus memiliki jawaban yang banyak atau berbeda – beda, gaya mengajar divergen juga memberikan kesempatan pada siswa untuk merancang suatu kegiatan dalam sebuah pembelajaran yang diberikan oleh guru. Siswa dituntut untuk menemukan jawaban yang bervariasi dengan menggunakan kreatifitasnya, keaktifannya dan kerja sama dalam pembelajaran untuk menghasilkan jawaban – jawaban tersebut.

(11)

4

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lutan (1988, hlm. 96), mengatakan bahwa kemampuan motorik adalah kapasitas seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan suatu keterampilan yang relatif melekat setelah masa kanak-kanak. Menambahkan menurut Singer(Mahendra dan Ma’mun, 1998, hlm. 143) adalah “keadaan segera dari seseorang untuk menampilkan berbagai variasi keterampilan gerak, khususnya

dalam kegiatan olahraga”.

Dari penjesalan para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan motorik adalah suatu kemampuan yang diperoleh dari keterampilan gerak umum, yang menjadi dasar untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, keterampilan gerak.

Dengan demikian guru penjas harus jeli dalam memilih dan menentukan gaya mengajar mana yang cocok untuk siswa-siswanya. Membedakan gaya mengajar untuk siswa-siswanya bukanlah mendiskriminasikan dalam mengajar hal tersebut dilakukan guna tercapainya hasil belajar yang optimal sehingga apa yang di targetkan tercapai dengan baik dan sesuai rencana.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana

tentang pengaruh gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar divergen terhadap keterampilan lay up shoot dalam permainan bolabasket, dan gaya mengajar apa yang cocok di terapkan untuk siswa-siswanya yang memiliki kemampuan motorik yang berbeda-beda.

B. Identifikasi Masalah

Permainan bolabasket merupakan salah satu materi yang ada pada mata pelajaran pendidikan jasmani. Untuk mengajar siswa-siswanya agar dapat menguasai permainan bola basket ini terutama lay up shoot. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara faktor internal maupun faktot eksternal dapat di uraikan sebagai berikut:

Faktor internal

(12)

5

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kebugaran jasmani siswa yang rendah menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif.

c. Minat siswa terhadap permainan bolabasket kurang, karena kebanyakan siswa lebih gemar terhadap permainan sepak bola dan bola voli.

d. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar basket.

Faktor eksternal

a. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung sehingga menyebabkan intensitas siswa dalam melakukan kegiatan kurang. Contohnya : bola yang dimiliki kurang memadai

b. Metode yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa.

c. Kurikulum yang diterapkan kepada siswa kurang cocok. Situasi belajar yang kurang mendukung dalam pembelajaran, dapat dicontohkan seperti cuaca atau hujan yang dapat mengganggu dalam proses pembelajaran bolabasket dilapangan.

C.Batasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang harus dipecahkan serta pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Menurut Mosston (Juliantine, dkk. 2012, hlm. 38) menjelaskan ada 11 gaya mengajar yang dapat diberikan oleh guru terhadap siswanya. Namun pada penelitian ini penulis hanya membatasi dan meneliti pengaruh gaya mengajar resiprokal, gaya mengajar divergen dan kemampuan motorik terhadap hasil belajar lay up shoot pada permainan bolabasket

D. Rumusan Masalah

(13)

6

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Antara gaya mengajar dan kemampuan motorik apakah berpengaruh terhadap hasil belajar lay up shoot.

b. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar lay up shoot antara kelompok gaya mengajar divergen dengan kelompok gaya mengajar resiprokal, bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi.

c. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar lay up shoot antara kelompok gaya mengajar divergen dengan kelompok gaya mengajar resiprokal, bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah

.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui antara gaya mengajar dengan kemampuan motorik apakah berpengaruh terhadap hasil pembelajaran lay up shoot

b. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar lay up shoot antara kelompok gaya

mengajar divergen dengan kelompok gaya mengajar resiprokal bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi

c. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar lay up shoot antara kelompok gaya mengajar divergen dengan kelompok gaya mengajar resiprokal bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah.

F. Manfaat Penelitian 1.Secara teoritis

a. Informasi dan masukan bagi lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal dalam kaitannya keterampilan bolabasket dasar untuk lebih meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya

(14)

7

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.Secara praktis

a. Dapat dimanfaatkan oleh guru pendidikan jasmani untuk memilih metode pengajaran dalam proses belajar mengajar

b. Dapat dijadikan acuan oleh guru pendidikan jasmani dalam proses pembelajaran jasmani

c. Sebagai acuan bagi peneliti atau mahasiswa dalam rencana penelitian yang berkaitan dengan gaya mengajar maupun penelitian yang berkaitan dengan keterampilan lay up shoot bolabasket

(15)

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Populasi dan Sampel

Data yang digunakan dalam penelitian (bahan penelitian), dapat berupa populasi (universe) atau sampel. Menurut Hasan (2002, hlm. 58), Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini sebagaimana yang dimaksud pada devinisi di atas adalah siswa putera kelas VIII SMPN 1 Susukan.

Menurut Hasan (2002, hlm. 58), Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Dalam suatu penelitian semua anggota populasi dapat dijadikan sebagai sumber data dan dapat pula hanya sebagian anggota populasi saja yang umumnya disebut sebagai sampel penelitian. Populasi putera kelas VIII SMPN 1 Susukan sebanyak 102 orang dari delapan kelas. Kemudian untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin (1993) sebagai berikut:

Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi

e : nilai kritis sebesar 10%

(16)

36

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, untuk pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling atau judgmental sampling Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti. Dengan ketentuan, 1. Anak yang dijadikan sampel bukan atlit, 2. Untuk anak yang diteliti tidak boleh ada tambahan latihan di luar. 3. Membagi secara rata antara anak yang kemampuan motorik tinggi dengan yang tinggi dan begitu juga sebaliknya. Arikunto (2010,

hlm. 46) menjelaskan mengenai sampel, menurutnya: „apabilan subjeknya kurang

dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil 10-15 persen atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : kemampuan peneliti dilihat dari waktu,

tenaga, dan biaya.‟ Merujuk pada pernyataan tersebut maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak kurang dari 10 persen dari total populasi penelitian. Di bawah ini terdapat tabel pengambilan sampel dari tiap kelas.

Tabel 3.1

Penghitungan Pembagian Kelas Menggunakan rumus Slovin

No Kelas Jumlah Siswa Presentase Hasil

1 VIII A 14 14/102x40 10

2 VIII B 12 12/102x40 9

3 VIII C 14 14/102x40 10

4 VIII D 13 13/102x40 9

5 VIII E 13 13102x40 9

6 VIII F 12 12/102x40 9

7 VIII G 12 12/102x40 9

8 VIII H 12 12/102x40 9

(17)

37

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Metode dan Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen anava faktorial 2 x 2. Metode ini dipakai berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian mengenai adanya pengaruh yang signifikan terhadap hubungan gaya mengajar dan kemampuan motorik terhadap hasil pembelajaran lay up shoot dalam permainan bolabasket. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 107) mengemukakan bahwa metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pretest-Postest Control Group Desain. Dengan menggunakan desain penelitian ini kelompok diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal. Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan (X) dan pada kelompok kontrol atau pembanding tidak diberi perlakuan sesudah selesai perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi sebagai tes akhir.

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 112), desain penelitian Pretest-Postest Control Group Desain dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Pretest-Postest Control Group Desain

Kelompok Pre tes Perlakuan Post tes

Eksperimen E1 X E2

Kontrol K1 - K2

Keterangan:

E1: Pre tes yang dilaksanakan pada kelas eksperimen K : Pre tes yang dilaksanakan pada kelas kontrol

X : Perlakuan atau treetment berupa gaya mengajar pada pembelajaran lay up shoot E2: Post tes yang dilaksanakan pada kelas kontrol

(18)

38

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1998, hlm 99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menambahkan menurut Sugiyono (2012, hlm. 60) mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa variabel diantaranya untuk variabel bebas adalah gaya mengajar, dan untuk kemampuan motorik adalah variabel intervening. Dalam hal ini Tuckman (Sugiyono 2012,

hlm. 63) menyatakan “An intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenemenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela atau antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya

variabel dependen, kemudian yang terakhir variabel terikat adalah hasil pembelajaran lay up shoot pada permainan bolabasket.

D.Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 148) instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

(19)

39

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitasnya 0,93 yang dikutip penulis dari (http://yudha-ganyonk.blogspot.com).

Dan tes keterampilan lay up shoot. untuk instrumen tes keterampilan lay up shoot penulis mengambil rujukan dari buku Basketball Steps to Success Hall Wissel (1994, hlm. 92). Prosedur pelaksanaanya adalah seorang pemain melakukan lay up shoot dengan kesempatan sebanyak lima kali. “Success Goal = 5 consecuetive one dribble layups made with each hand” perolehan skor adalah berapa banyak bola yang masuk kedalam keranjang.

E.Rancangan dan Analisis Data

Analisis data penelitian ini diproses dengan menggunakan software program

SPSS V.21 for windows dengan taraf signifikan p ≤ 0,05 langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (p ≥ 0,05)

untuk mengetahui rata-rata data sample berdistribusi normal atau tidak normal hasil uji normalitas ini untuk menentukan analisis berikutnya yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normal atau analisis non-parametrik bila data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas antara kelompok dengan menggunakan uji Levene-Test pada p-value ≥ 0,05 untuk mengetahui data tersebut kelompok homogen atau tidak. Hasil uji ini untuk menentukan apakah analisis data menggunakan statisti parametrik atau non-parametrik.

3. Uji F Anova Factorial 2 arah

Untuk menjawab analisis hipotesis yang diajukan, digunakan uji analisis statistik uji- F Anova Factorial 2x2 (2 arah) dengan (p ≤ 0,05).

(20)

40

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Susukan khususnya siswa putra kelas VIII. Lamanya penelitian kurang dari 8 minggu atau 16 kali pertemuan dengan frekuensi latihan 3 kali dalam 1 seminggu. Adapun hari yang dipilih untuk melaksanakan latihan yaitu pada hari Senin, Kamis dan Sabtu pada pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB. Kegiatan penelitian meliputi tes pendahuluan (barrow motor ability), pemberian perlakuan, dan tes akhir. Hal ini sesuai dengan pendapat Juliantine, dkk (2007, hlm. 35) mengatakan bahwa “Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari / minggu, sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu”. Oleh sebab itu peneliti ini dilakukan selama 16 kali pertemuan.

Tes pendahuluan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan motorik dari setiap siswanya. Data ini dipakai sebagai dasar untuk membagi sampel menjadi kelompok-kelompok yang mempunyai kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah.

G. Langkah-langkah Penelitian

Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis menentukan langkah-langkah penelitian sebagai berikiut:

1. Menentukan populasi dan sampel

2. Melakukan pretes tes keterampilan lay up shoot

3. Melakukan tes barrow ability untuk membagi antara kemampuan motorik siswa yang tinggi atau rendah

4. Membagi 2 kelompok siswa kemampuan motorik tinggi dan rendah untuk mendapatkan perlakuan gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar divergen

5. Melakukan posttest tes keterampilan lay up shoot 6. Melakukan analisis data

(21)

41

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan. 3.3

Langkah-langkah Pelaksaan Penelitian

Kemampuan Motorik Tinggi

Kemampuan Motorik Rendah

Gaya Mengajar Divergen Gaya

Mengajar Resiprokal Gaya

Mengajar Divergen Gaya

Mengajar Resiprokal

Tes Kemampuan Motorik Populasi

Sampel

(22)

42

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(23)

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Antara gaya mengajar dan kemampuan motorik tidak berpengaruh terhadap hasil keterampilan lay up shoot pada permainan bolabasket di SMPN 1 Susukan.

2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap gaya mengajar divergen dan gaya mengajar resiprokal pada kelompok siswa kemampuan motorik tinggi. Pada kelompok siswa kemampuan motorik tinggi gaya mengajar divergen lebih cocok diterapkan dari pada gaya mengajar resiprokal.

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap gaya mengajar divergn dan

gaya mengajar resiprokal pada kelompok siswa kemampuan motorik rendah. Pada kelompok siswa kemampuan motorik rendah gaya mengajar divergen dan gaya mengajar mengajar resiprokal sama-sama dapat diterapkan dikedua gaya mengajar tersebut.

B.Implikasi

Kesimpulan dari penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:

(24)

59

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada penelitian ini tidak terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kemampuan motorik.

1. Gaya mengajar menggunakan gaya mengajar divergen ternyata memberikan pengaruh yang lebih tinggi dalam meningkatkan keterampilan lay up shoot dalam permainan bola basket. Kelebihan gaya mengajar divergen ini dapat dipergunakan sebagai solusi bagi pengajar dan pelatih dalam upaya meningkatkan keterampilan lay up shoot.

2. Berkenaan dengan penerapan kedua bentuk penggunaan gaya mengajar dapat meningkatkan keterampilan lay up shoot, masih ada faktor lain yaitu kemampuan gerak. Hasilnya menunjukan ada perebedaan peningkatan keterampilan lay up shoot antara kelompok yang kemampuan motorik tinggi, dan kemampuan motorik rendah. Hal tersebut bisa dijadikan tolak para guru atau pelatih dalam mengajarkan suatu tugas gerak.

C.Saran

1. Gaya mengajar perlu diterapkan di sekolah-sekolah sebagai salah satu solusi seorang tenaga pengajar (guru) untuk meningkatkan keterampilan siswanya, mengubah suasana menjadi tidak membosankan, dan meningkatkan minat belajar siswanya untuk mengikuti pelajaran.

2. Dalam pembelajaran meningkatkan keterampilan lay up shoot, untuk siswa yang kemampuan motoriknya tinggi, gaya mengajar divergen lebih cocok diterapkan

(25)

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Metode Penelitian. Bandung : Bumi Aksara

Hasan, I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia

Kosasih, D. (2008). Fundamental Basketball First Step To Win. Semarang : Karangturi Media.

Lutan, R. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud

Mahendra dan Ma’mun (1998). Teori Belajar Dan Pembelajaran Motorik. Bandung : IKIP Bandung Press

Muldani. (2011). Pengaru gaya mengajar tugas dan gaya mengajar divergen terhadap hasil belajar shooting pada keterampilan bolabasket. Bandung : FPOK Rahyubi, H. (2012). Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung : Nusa Media

Rucita. (2010). Pengaruh gaya mengajar discoveri dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar stoping dalam permainan sepak bola. Bandung : FPOK Sodikun, I. (1992). Olahraga pilihan bolabasket. Jakarta : Depdikbud

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Tite. J, Toto. S, Yunyun. Y (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. FPOK. UPI

UPI. (2013). Pedomen Penulisan Karya Ilmiaah.UPI BANDUNG.

(26)

59

Reza Maulana, 2014

Perbandingan Gaya Mengajar Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Keterampilan Lay Up Shoot Pada Permainan Bolabasket

(Penelitian Eksperimen di SMPN 1 Susukan Kab. Cirebon)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(http://kumpualtugaskuliah.blogspot.com/2011/08/bab-ii.html)

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/gaya%20mengajar%20mosston.pdf)

(http://sastraangga.blogspot.com/2012/01/divergen-style.html)

Gambar

Tabel 3.1 Penghitungan Pembagian Kelas Menggunakan rumus Slovin

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Efektivitas perhatian orangtua dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi SD Muhammadiyah 15 Surakarta Tahun

Dengan menggunakan jaringan pemipaan, maka akan terjadi kerugian head mayor dan juga head minor pada setiap pipa yang diakibatkan oleh kekasaran pipa, elevasi, panjang

Selain media cetak dan elektronik, Internet menjadi pilihan utama untuk dijadikan sebagai sarana promosi dan publikasi suatu organisasi, karena ditunjang dengan jangkauannya yang

The results showed that simultaneous shows that Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, And Brand Loyalty have a significantly positive effect on purchase

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penerapan Model pembelajaran Teaching factory 6 Langkah (Model TF-6m) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)”, Skripsi Fakultas

dan satu proposal sebagai anggota atau dua proposal sebagai anggota pada skema yang.. 2 berbeda) dan dua proposal pengabdian kepada masyarakat (satu proposal sebagai ketua.. dan