• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong"

Copied!
255
0
0

Teks penuh

(1)

1 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan peserta didik yang sholeh, berkarakter, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, bertanggungjawab dan memiliki kecakapan hidup dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi generasi gemilang di abad milenial. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional; “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan kurikulum sebagai pedoman atau panduan yang terencana dan sistematis. Kurikulum menurut Mulyasa, (2011:46) diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.

Kurikulum sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan dengan berpedoman terhadap aturan yang dibuat oleh pemerintah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa. Dalam Pasal 77A ayat (1) menyebutkan bahwa : Kerangka Dasar Kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Dan pada ayat (2) menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai: (a) acuan dalam Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional; (b) acuan dalam

(2)

2 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah; dan (c) pedoman dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Penyusunan dan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berfokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pun merupakan kurikulum yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah yang disebut sebagai kurikulum diversifikasi. Sebagaimana dijelaskan dalam PP no 32 tahun 2013 kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan ciri khas potensi yang ada di daerah serta peserta didik. Kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada tingkat satuan pendidikan. Kurikulum operasional yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN 1 Tarogong.

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan harus sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan global, pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah mengharuskan lebih demokratis, dan pengelolaan serta pembinaan sekolah dapat disesuaikan dengan kondisi, lingkungan serta sumber daya yang dimilikinya. Kurikulum harus dapat diselaraskan dengan upaya untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan hidup menjawab tantangan perubahan zaman.

Sebagai kurikulum yang dituntut untuk selalu aktual dengan perubahan dan penyesuaian keadaan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun mengikuti kondisi khusus yang disebabkan adanya masa pandemi Covid 19. Penyesuaian ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Satuan pendidikan diberikan fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada kurikulum kondisi khusus dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

(3)

3 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

SDN 1 Tarogong merupakan satuan pendidikan yang berupaya mengimplementasikan amanat PP no 32 tahun 2013 dan penyesuaian dengan keadaan kondisi khusus dengan membentuk Tim Pengembang Kurikulum menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN 1 Tarogong melalui kegiatan workshop yang dihadiri oleh seluruh stakeholder sekolah dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional dan kurikulum kondisi khusus.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan perumusan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah:

1. menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum, dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013;

2. menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan berkelanjutan;

3. meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi program;

4. menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program;

5. memberikan informasi kepada masyarakat, terutama orang tua siswa, untuk lebih memahami dan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna;

6. menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan; dan

7. memberikan fleksibilitas satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.

C. Prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral

(4)

4 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat, kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

3. Menyeluruh dan berkesinambungan, substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan

D. Landasan

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu kepada aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Peraturan tersebut terdiri dari :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Praturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan 4. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

(5)

5 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

7. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan 8. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Kompetensi

Dasar

9. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2019 tentang Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

10. Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur Kurikulum Sekolah SD/MI

11. Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.

12. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah

13. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstakurikuler Wajib.

14. Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrash Ibtidaiyah

15. Permendikbud no 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal kurikulum 2013

16. Peraturan Gubernur No.19 Tahun 2014 tentang Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di sekolah/madrasah.

17. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat No: 819/8653 Tahun 2017 tentang Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Revisi 2017.

18. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus

19. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, nomor : Nomor 01.kb/2020, nomor 516 , Tahun 2020, nomor Hk.03.01 /Menkes I 363 I 2020, nomor 440-842 Tahun 2020 tentang panduan Peinyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi corona virus disease 2019 (covid-19).

20. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Perkembangan Perbukuan No 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar pelajaran pada

(6)

6 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

kurikulun 2013 pada pendidikan Anak usia Dini, Pendidikan Dasar dan sekolah menengah untuk kondisi Khusus.

21. Surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid 19.

22. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) 23. Surat Edaran Nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar

dari rumah dalam masa darurat penyebaran corona yirus desease (covid-19) 24. Persesjen kemdikbud no. 15/2020 panduan kegiatan pembelajaran saat satuan

pendidikan kembali beroperasi.

(7)

7 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN DASAR, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana dituangkan dalan UU Sisdiknas tahun 2003 bab II pasal 2 adalah sebagai berikut; “Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. dengan demikian siswa dapat memiliki dan menanamkan sikap budi pekerti terhadap sesama dan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses kegiatan pembelajaran dengan tujuan agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, dalam berbangsa dan bernegara. Dengan memperhatikan tujuan pendidikan nasional, maka tujuan pendidikan dasar terdiri dari:

a. Beriman dan bertaqwa terhadap TuhanNya,

b. Mengarahkan dan membimbing siswa ke arah situasi yang berpotensi positif, berjiwa besar, kritis, cerdas dan berakhlak mulia.

c. Memiliki rasa cinta tanah air, bangga dan mampu mengisi hal yang bertujuan membangun diri sendiri bangsa dan Negara.

d. Membawa siswa sekolah dasar mampu berprestasi ke jenjang selanjutnya.

B. Visi Sekolah

Terwujudnya Iklim Sekolah Unggul dalam Profil Pelajar Pancasila, Inovasi dan Prestasi.

(8)

8 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.

1. Indikator unggul yang meliputi A. Prestasi

1. Prestasi Guru yang meliputi

a. Memiliki sikap yang beriman dan bertakwa serta karakter yang baik.

b. Adaptif dengan perubahan dan perkembangan zaman.

c. Kemampuan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran abad 21.

d. Kreatif mengembangkan model pembelajaran abad 21 dan STEM.

e. Memiliki keterampilan berpikir dan bersikap kreatif, inovatid dan progress.

f. Memiliki keterampilan penggunaan ilmu teknologi

g. Guru yang mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah berupa PTK 2. Prestasi Siswa

a. Siswa yang memiliki Profil Pelajar Pancasila, yaitu:

1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan menjalan ajarannya.

2) Berkebinekaan global yang mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakat baik di rumah, sekolah dan lingkungan sekitarnya.

3) Memiliki semangat gotong royong sebagai ciri khas kekeluargaan dan kerjasama Indonesia.

4) Memiliki kemandirian yang bertanggung jawab atas proses dan situasi yang dihadapi.

5) Bernalar kritis dalam menerima, mengolah, menganalisis, merefleksi dan mengambil keputusan.

6) Memiliki sikap kreatif yang mampu mengembangkan ide dan potensi diri dalam membentuk kecakapan hidup.

7) Memiliki kemampuan berinovasi untuk mengembangkan ide dan gagasan sehingga menghasilkan karya yang orisinal dan bermanfaat.

8) Memiliki kemampuan berliterasi baik literasi sain, numerik, digital.

9) Memiliki keterampilan pembelajar sepanjang hayat.

10) Keterampilan mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan kecakapan hidup.

(9)

9 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

B. Pelayanan. Pelayanan sekolah meliputi:

1. Pengembangan Budaya atau Habbit di kalangan warga sekolah, yaitu:

a. Kokohkan sikap 4K ( Koordinasi, Kolaborasi, Konsultasi dan Komunikasi) b. Internalisasikan 3M ( Menghargai, Menghormati dan Memahami)

2. Membudayakan 3S (Salam, Senyum dan Sapa) baik pada setiap warga sekolah maupun yang lainnya.

3. Penyediaan sistem informasi sekolah melalui media sosial dan media elektronik.

4. Membangun kerjasama dengan dengan dunia industri, perguruan tinggi dan lembaga lainnya yang selaras dengan tujuan sekolah.

5. Memfasilitasi sekolah yang aman bencana.

C. Penampilan. Penampilan sekolah meliputi:

1. Sekolah yang sehat, bersih dan tertata rapi.

2. Mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk kecakapan hidup.

3. Mengembangkan sekolah hijau (green school)

4. Memfasilitasi sekolah yang aman bencana dengan menempelkan tanda-tanda kebencanaan.

C. Misi Sekolah

Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, misi yang dijabarkan oleh SDN 1 Tarogong adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan lingkungan sekolah yang berakhlak mulia

2. Mewujudkan sekolah yang membentuk nasionalisme, gotong royong dan integritas dan adaftif terhadap aman bencana.

3. Mewujudkan sekolah visioner, inovatif, kreatif dan mandiri .

4. Meningkatkan tanggungjawab, percaya diri, mandiri dan semangat untuk berkompetisi dan berprestasi

5. Mengembangkan minat dan bakat siswa menjadi prestasi.

6. Meningkatkan pelayanan ramah.

7. Mewujudkan masyarakat sekolah yang bergotong royong, harmonis dan kekeluargaan.

(10)

10 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Untuk mencapai atau mengukur keberhasilan misi, ada beberapa indikator misi sebagai alat ukur keberhasilan, antara lain:

Misi Indikator

Meningkatkan lingkungan sekolah yang berakhlak mulia.

1. Lingkungan yang menanamkan nilai karakter saling menyayangi, menjaga diri, amanah, toleransi dalam kehidupan sehari-hari

2. bersikap dan berperilaku yang baik/ Berkarakter/ berakhlaq dalam bergaul dan berinteraksi di lingkungannya dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun

3. Lingkungan bersih, rapih, tertib, aman, indah.

Mewujudkan sekolah yang membentuk nasionalisme, gotong royong dan integritas dan adaftif terhadap aman bencana.

1. Kebiasaan melaksanakan ibadah wajib dan sunat.

2. Kebiasaan membaca/ tadarus Al-Qur’an.

3. Kebiasaan melaksanakan infaq shodaqoh.

4. Kebiasaan membantu dan menolong sesama.

5. Membudayakan “ Pungut sampah dan simpan pada tempatnya.

6. Mengokohkan 4k, menginternalisasikan 3M dan menanamkan 5k.

Mewujudkan sekolah visioner, inovatif, kreatif dan mandiri dalam pembelajaran

1. Mengoptimalkan minat dan bakat peserta didik.

2. Mengembangkan pembelajaran yang inovatif yang kontekstual dalam kehidupan.

3. Mengembangkan pembelajaran yang HOTS dan pendekatan STEM

4. Mengembangkan berpikir kritis kreativitas, kolaborasi dan komunikasi.

5. Mengembangkan model pembelajaran 6. Mengembangkan bahan ajar

7. Menggunakan digital class

8. Meningkatkan budaya baca / literasi sekolah

9. Mengembangkan program penguasaan bahasa Inggris 10. Mengembangkan program hafalan surat-surat pendek.

11. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis penguasan IPTEK

Meningkatkan tanggungjawab, percaya diri, mandiri dan semangat untuk berkompetisi

1. Meningkatkan kedisiplinan peserta didik.

2. Meningkatkan tanggungjawab peserta didik

3. Meningkatkan semangat kompetensi guru dan siswa 4. Meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.

Meningkatkan pelayanan ramah

1. Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan ke depan

2. Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh.

3. Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh

4. Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning organization)

D. Tujuan Sekolah

(11)

11 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Tujuan sekolah dirumuskan mengacu kepada visi dan misi sekolah, dan tujuan akan diuraikan berdasarkan kepada standar Nasional Pendidikan. Tujuan Sekolah dengan mengacu kepada delapan standar nasional pendidikan dan terbagi menjadi tujuan jangka pendek dan tujuan jangka.

Berikut tujuan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Standar Kompetensi Lulusan - Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu meningkatkan pengetahuan peserta didik b. Sekolah mampu meningkatkan kepedulian sosial peserta didik.

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu meningkat prestasi akademik peserta didik.

b. Sekolah mampu meningkatkan inovasi dan kreativitas serta keterampilan dalam mengimplementasikan pengetahuan peserta didik.

2. Standar Isi

- Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu menyusun silabus muatan pelajaran dan mata pelajaran.

b. Sekolah mampu menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pelajaran dan mata pelajaran.

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu menyusun kurikulum diversifikasi SDN 1 Tarogong yang relevan dengan kebutuhan peserta didik setiap jenjang.

b. Sekolah menyusun dan mengembangkan bahan ajar khas SDN 1 Tarogong.

3. Standar proses

- Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu melaksanakan pembelajaran dengan metode contextual teaching and learning, cooperative learning, pendekatan mastery learning, klasikal serta individual.

(12)

12 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

b. Sekolah mampu meningkatkan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikasi, kemampuan memecahkan masalah, dan kemandirian.

c. Sekolah mampu mewujudkan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan High Order Thinking skills (HOTS)

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu melaksanakan pembinaan peserta didik secara kompetitif.

b. Sekolah mampu menyelenggarakan kegiatan ektrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan dan meningkatkan bakat dan minta dan potensi peserta didik.

c. Sekolah mampu membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif .

4. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan - Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

b. Sekolah mampu memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan diri dalam kegiatan kependidikan dan penelitian ilmiah.

c. Sekolah mampu memberikan ruang untuk pendisik dan tenaga kependidikan untuk aktif dalam kelompok kerja guru maupun organisasi profesi.

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

b. Sekolah memberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan prestatif dan seleksi karier yang berjenjang.

5. Standar Sarana Prasarana - Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu memenuhi semua sarana dan prasarana pendidikan minimal sesuai dengan Standar pelayanan Minimal (SPM)

(13)

13 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

b. Sekolah mampu memaksimalkan pemanfaatan sarana prasarana yang ada menjadi multifungsi.

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu menyediakan fasilitas pembelajaran yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan IPTEK serta berwawasan ke depan.

b. Sekolah mempu menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat siswa.

6. Standar Pengelolaan - Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu memberikan pelayanan yang prima kepada orang tua dan siswa.

b. Sekolah mampu memenuhi kelengkapan administrasi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi penyelenggaran sekolah.

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu menyusun kelengkapan administrasi sekolah berbasis IT.

b. Sekolah mampu menjalin dan membangun networking dengan komite sekolah, masyarakat, dunia industri dan dunia usaha dan perguruan tinggi.

7. Standar pembiayaan - Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu memaksimalkan pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah untuk pengembangan sekolah.

b. Sekolah mampu menggali sumber dana yang mandiri di samping dana bantuan pemerintah.

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu memfasilitasi dan membiayai semua kegiatan sekolah dengan maksimal.

b. Sekolah mampu membangun kerjasama dengan CSR berbagai dunia usaha dan badan usaha.

8. Standar Penilaian.

(14)

14 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

- Tujuan Jangka Pendek

a. Sekolah mampu menyelenggarakan sistem penilaian yang authentik.

b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid.

- Tujuan Jangka Panjang

a. Sekolah mampu menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan

sistem digitalisasi.

(15)

15 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Implementasi kurikulum di SDN 1 Tarogong merupakan sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat nasional maupun daerah serta penyusunan kurikulum tingkat sekolah harus menggunakan acuan pada kerangka dasar kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan. Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis, dan landasan pedagogis.

Landasan filosofis dasar penyusunan kurikulum kondisi khusus sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum Kondisi Khusus sebagai penyederhaan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam. Kurikulum ini menitikberatkan pada pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

(16)

16 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Landasan pedagogis Kurikulum 2013 adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsanya.

Permendikbud No 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Dasar.

B. Struktur Kurikulum SDN 1 Tarogong

Dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 32 tahun 2013 dan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 yang dimaksud dengan struktur kurikulum adalah pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, beban belajar, pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Secara tegas dinyatakan bahwa struktur kurikulum adalah pengorganisasian mata pelajaran untuk setiap mata pelajaran dan atau program pendidikan. Struktur kurikulum SDN 1 Tarogong adalah sebagai berikut.

a. Mata pelajaran kelompok A terdiri dari mata pelajaran PAI BP, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS.

b. Mata pelajaran kelompok B terdiri dari SBDP dan prakarya, PJOK dan Muatan lokal yang terdiri dari silat, bahasa Sunda, seni lukis dan seni musik.

c. Pengembangan diri dan pembiasaan merupakan program pendidikan karakter yang terintegrasi dalam budaya sekolah yang terdiri dari upacara, shalat berjamaah, pembentukan karakter, dan senam bersama. Kegiatan pembiasaan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran terdiri dari kegiatan rutin baik harian, mingguan, bulanan, tahunan dan tentatif.

(17)

17 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Struktur kurikulum 2013 SDN 1 Tarogong disajikan pada Tabel 6.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Struktur Kurikulum

C. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri atau kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke dalam isi kurikulum. Secara rinci muatan kurikulum dijelaskan sebagai berikut.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi.

Kelompok A merupakan bagian dari pendidikan umum, yaitu pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat.

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran 5 5 6 5 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B (Umum)

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah jam pelajaran per minggu 30 32 34 36 36 36

(18)

18 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Sesuai dengan struktur kurikulum yang dikembangkan dalam kurikulum 2013, maka kelompok mata pelajaran A terdiri atas 6 mata/muatan pelajaran, yaitu (1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) PPKn; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) IPA; dan (6) IPS. Adapun kelompok mata pelajaran B terdiri atas 2 mata pelajaran, yaitu (1) Seni Budaya dan Prakarya; dan (2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Adapun Kelompok C merupakan pengembangan diri oleh sekolah, yakni (1) bahasa Inggris. Dan pembiasaan yang terdiri dari (1) atau upacara, (2) shalat berjamaah, (3) pembentukan karakter, (4) senam bersama.

Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.

Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.

Muatan kurikulum setiap muatan atau mata pelajaran sebagai berikut:

a. Kelompok Mata Pelajaran A

1) Pendidikan Agama Islam bertujuan :

Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

(19)

19 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

2) Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan:

Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.

Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

3) Bahasa Indonesia bertujuan:

Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

4) Matematika bertujuan:

Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

(20)

20 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

5) Ilmu Pengetahuan Alam bertujuan:

Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.

Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.

Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SDN /MTs.

6) Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan:

Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

(21)

21 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

b. Kelompok B mata pelajaran terdiri:

1. Seni Budaya dan Prakarya bertujuan :

Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.

Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.

Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.

Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

2. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan bertujuan :

Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai- nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

(22)

22 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

c. Muatan lokal

Bahasa Sunda merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Jawa Barat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.

d. Pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :

a. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat siswa.

b. Pemetaan untuk :

1) Jenis layanan pengembangan diri 2) Petugas yang melayani

3) Siswa yang dilayani

c. Pelaksanaan program

1) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan ) 2) Monitoring Pelaksanan

3) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )

(23)

23 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realistis, valid, transparan dan akuntable)

5) Pelaporan berupa Umum dalam format raport Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.

Pilihan Pengembangan Diri

1. Bahasa Inggris. Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program unggulan SDN 1 Tarogong bertujuan mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris siswa melalu berbicara, menulis dan mendengarkan. Materi lebih mengedepankan kepada hal-hal yang sederhana yang dapat ditemukan dalan kehidupan sehari-hari seperti perkenalan, diri, rumah, skelas sekolah dan lingkungan sekitar

2. TIK. Pembelajaran TIK merupakan program unggulan SDN 1 Tarogongyang betujuan mempersiapkan siswa dalam menyongsong abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran Komputer diawali dari pengenalan komputer, tool-tool yang yang ada di computer.

3. Pencak Silat, merupakan salah satu kearifan lokal di kabupaten Garut yang dikenalkan di sekolah untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya lokal sebagai salah satu seni bela diri tradisional.

e. Ko-Kurikuler

Kegiatan intrakurikuler dibantu juga dengan kegiatan ko-kurikuler. Diantara kegiatan ko-kurikuler yaitu kegiatan outdoor learning yang terdiri dari :

NO Kegiatan Indikator keberhasilan Sasaran

1 Kegiatan Renang Terwujudnya siswa yang sehat jasmani dan sikap jujur, disiplin, tanggungjawab dan mandiri melalui kegiatan renang

Kelas 4,5 dan 6:

Siswa mempunyai keberanian untuk beraktivitas di air dan menguasai gerakan kaki gaya bebas

Kelas 2: Siswa memiliki kemampuan melakukan gerakan kaki dan tangan gaya bebas

Kelas 3: Siswa terampil melakukan gerakan kaki dan tangan gaya bebas dan gaya dada

2 Kegiatan Atletik Terwujudnya siswa yang sehat Kelas 1:

(24)

24 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

NO Kegiatan Indikator keberhasilan Sasaran

jasmani dan sikap jujur, disiplin, tanggungjawab dan mandiri melalui kegiatan atletik

Siswa memiliki kemampuan gerakan dasar lokomotor berjalan, berlari dan melompat dengan benar

Kelas 2:

Siswa memiliki kemampuan gerakan lanjutan lokomotor berjalan, berlari dan melompat dengan benar

Kelas 3:

Siswa terampil melakukan berbagai macam gerakan lokomotor berlari dan melompat

3 Kecakapan dan Kreativitas Lokal

Terwujudnya kreativitas dan inovasi dalam kemandirian, kepedulian dan kebersamaan siswa dan membuat suatu produk ekonomi kreatif

Kelas 4: Kriya Anyam

Siswa terampil membuat inovasi karya seni rupa yang memiliki nilai estetis dan nilai guna dengan memanfaatkan sumber daya alam atau pengolahan sampah.

Kelas 5: Membatik

Siswa terampil membuat batik sebagai kain khas Indonesia

4 Kegiatan Guru Tamu / Sit in day

Terwujudnya sikap rasa ingin tahu dan menjadi pendengar yang baik

Kelas 1:

Pendongeng atau dari orang tua yang memiliki kemampuan bercerita.

Kolaborasi sekolah bersama orang tua.

Memiliki kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan gigi

Kelas 2:

Dokter Gigi dari Puskesmas Pembina UKS atau dari orang tua yang memiliki profesi sebagai dokter gigi.

Memiliki pengalaman mengenal tentang jenis olahraga

Kelas 3,4, 5 dan 6 :

Cabang Olahraga Karate, Pencak Silat

5 Belajar di Luar Kelas

Terwujudnya sikap

kemandirian, gotong royong, kebersamaan dan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan belajar di luar kelas

Kelas 4, 5, 6:

Kunjungan ke desa wisata atau fasilitas umum yang mengembangkan sumber daya daerah yang bermanfaat bagi masyarakat.

6 Aku Indonesia Tumbuhnya semangat

nasionalisme dan cinta tanah air serta toleransi

Kelas 4-6:

Berupa kegiatan yang dapat memupuk rasa cinta tanah air seperti pada peringatan hari kemerdekaan dan lainnya.

7 Simulasi idain Tumbuhnya semangat religious melalui sholat dhuha dan kebersamaan

Kelas 4-6:

Kegiatan rutin mingguan untuk memupuk nilai religiusitas dan kebersamaan di lingkungan sekolah.

8 Hasil Karyaku Terwujudnya rasa inging tahu, percaya dari dan keberanian siswa

Kelas 1-3:

Menumbuhkan rasa percaya diri untuk menampilkan hasil karya dan rasa saling menghargai hasil karya orang lain.

9 Entrepreneurship Day

Terbangunnya semangat enterpreuneurship, inovasi, rasa ingin tahu dan percaya diri

Kelas 1-3:

Menumbuhkan kepercayaan diri untuk menghasilkan karya

(25)

25 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

NO Kegiatan Indikator keberhasilan Sasaran

dalam melatih kecakapan hidup Kelas 4,5,6:

Menjadi enterpreuneur produksi sendiri 10 Literasi Terwujudnya pembiasaan

untuk menjadi pembudayaan peserta didik literat dengan tantangan membaca.

Kelas 1-3:

Mengenal Unsur Intrinsik dalam cerita Kelas 4:

Membuat Sinopsis Kelas 5 dan 6

Membangun keterampilan berbahasa anak melalui bercerita

11 Kegiatan THQ Adanya sikap religius, bacaan yang tartil dan hapalan surat dalam juz ke 30

Kelas 1dan 2

An-Naba – At-Takwir Kelas 3 dan 4:

Al-Infithar- Al-A’la Kelas 5 dan 6:

Al-Ghasyiyyah-Al-Lail

f. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN 1 Tarogong sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi :

NO Jenis Kegiatan Tujuan/ indikator

Sasaran

A Study Club 1. Science Club

Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya masing-masing

Kelas 4 dan 5

2. Math Club Kelas 4 dan 5

3. Hifdzil Quran Kelas 1, 2, 3

4. Speech and Debate Kelas 4 & 5

B Olahraga 5. Karate

Mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan olah raga karate, catur, silat dan futsal

Kelas 4

6. Catur Kelas 5

7. Silat Kelas 4,5,6

8. Futsal Kelas 5

C Seni dan Budaya 9. Seni lukis

Mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan seni lukis dan musik.

Kelas 1, Kelas 2-3 10. Seni musik

Kelas 4,5 (pianika) Kelas

(26)

26 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

NO Jenis Kegiatan Tujuan/ indikator

Sasaran 6(angklung)

11. Kriya

Mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan dan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembuatan kriya dari bahan dasar alam dan pengelolaan sampah.

Kelas 1, 2, 3 pengelolaan sampah plastik.

Kelas 4, 5, 6 pembuatan kriya dari pelepah pisang dan bambu D Keorganisasian

12. Pramuka

Mempersiapkan peserta didik agar memiliki sikap kepemimpinan, kemandirian, kedisiplinan, tanggungjawab dan semangat nasionalisme.

Kelas 1 sampai dengan kelas 6

g. Kegiatan Pembiasaan

Kegiatan pembiasaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter siswa. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing siswa bersikap dan berperilaku dengan menananmkan nilai-nilai keislaman atau karakter baik sehingga menjadi habbituasi yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa siswa.

Berikut adalah kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan di SDN 1 Tarogong:

1) Kegiatan Harian terdiri dari kegiatan:

a) Penyambutan siswa, b) Salam pagi/embun pagi, c) Surat Pendek Al-Qur’an,

d) Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan, e) Infaq shodaqoh,

f) Sholat dhuha, g) Piket harian,

h) Gerakan Pungut Sampah (GPS), i) Membaca pagi/ literasi,

j) Menabung,

(27)

27 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

2) Kegiatan mingguan yaitu:

a) Upacara b) Pramuka

3) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif dan keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s performances yaitu

a) Readaton

b) Experiences days c) Tantangan Mendongeng d) Pidato dan pildacil

4) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan meningkatkan kesadaran siswa untuk menjalankan perintah Alloh seperti a) Bakti sosial di bulan Ramadhan.

b) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia c) Pameran kelas

d) Unjuk Kabisa

e) Entrepreneurship day f) Class’ Competition

5) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.

6) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Diantara materi life skill antara lain:

a) keterampilan memakai baju,

b) memakai sepatu dan mengikat tali sepatu c) mengambil dan menyimpan buku, d) cara mengucapkan salam

e) cara bersalaman

f) cara mengucapkan salam

g) cara melewati orang yang lebih tua

(28)

28 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

h) cara berbicara yang santun

h. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

2. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.

i. Pengaturan Beban Belajar

Dalam implementasinya, Struktur kurikulum di atas, disajikan melalui pendekatan tematik. Sehingga dalam implementasinya terdiri dari muatan mata pelajaran yang menjadi payung dalam tema, muatan mata pelajaran untuk kelas 1 anatara lain PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, SBDP dan PJOK. Sementara muatan mata pelajaran adalan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta muatan mata pelajaran mulok yang terdiri dari Bahasa Sunda. Ada beberapa pilihan pengembangan diri yaitu Bahasa Inggris, Silat dan TIK untuk mengakomodir minat bakat siswa yang beragam. Untuk kegiatan pembiasaan bertujuan untuk menanamkan karakter atau akhlak mulia, kegiatan ini antara lain upacara, sholat berjamaah, pagi ceria sebagai dasar penenaman cinta agama dan tanah air atau semangat kebangsaan.

SDN 1 Tarogong menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar dengan menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan

(29)

29 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SDN 1 Tarogong selama 35 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu maksimal adalah 36 jam pelajaran.

Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 40%.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru tetapi maksimum 40% dari jam tatap muka dalam satu semester.

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel. Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi minimal didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik siswa.

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket di SDN 1 Tarogong adalah. 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

(30)

30 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

j. Sistem Informasi Penilaian dan Ketuntasan Belajar

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan di satuan pendidikan pelaksana Kurikulum 2013, teridentifikasi bahwa permasalahan utama dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah pada penilaian hasil belajar peserta didik.

Pendidik merasa kesulitan merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial pada setiap kompetensi dasar setiap mata pelajaran.

Selain itu, pendidik kesulitan dalam penilaian menggunakan angka dengan skala 1-4 dan masyarakat kurang memahami makna nilai hasil belajar jika menggunakan skala 1-4. Agar Kurikulum 2013 lebih mudah diimpelementasikan pada masa kondisi khusus, pemerintah melakukan beberapa penyempurnaan dan penyederhanaan; salah satunya berkaitan dengan penilaian hasil belajar peserta didik pada aspek penilaian sikap dan pengggunaan kembali ke skala 0-100 pada pemberian angka penilaian hasil belajar.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penilaian hasil belajar peserta didik terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk: mengetahui tingkat penguasaan kompetensi; menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi; menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun. Sementara itu, Ujian Sekolah adalah kegiatan

(31)

31 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu aatuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; b) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; c) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; d) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; e) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; f) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik; g) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku; h) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan i) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Sedangkan lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan mencakup aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai instrumen penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau Ujian Sekolah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti validitas empirik.

Mekanisme Penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi: a) perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus; b) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar

(32)

32 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar; c) penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;

d) hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi; e) penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai; f) penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai; g) hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan h) peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus mengikuti pembelajaran remedi. KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan.

Mekanisme penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan meliputi: a) menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan; b) KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan, yakni KKM terendah dari semua muatan pelajaran dari semua kelas; c) penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir dan Ujian Sekolah; d) Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir Semester dan Penilaian Akhir Tahun; e) hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau deskripsi; f) hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat dan deskripsi pencapaian kompetensi mata pelajaran; g) laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan; dan h) kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru. Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh pendidik digunakan untuk menentukan kenaikan kelas peserta didik selain peserta didik SDN 1 Tarogong.

Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria: pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian baik pada kompetensi sikap.

(33)

33 Dokumen 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus SDN 1 Tarogong

1. Penilaian hasil belajar peserta didik terdiri dari tiga tahap penting yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Perencanaan penilaian hasil belajar peserta didik harus disusun sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik harus dilakukan secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya. Pelaporan hasil penilaian peserta didik harus disajikan secara objektif, akuntabel, dan informatif.

2. Perencanaan penilaian sikap dilakukan berdasarkan kompetensi inti sikap. Dalam perencanaan penilaian sikap, pendidik dapat mengikuti langkah-langkah: 1) merencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran, pada penilaian sikap di luar pembelajaran guru dapat mengamati sikap lain yang muncul secara natural; 2) menentukan indicator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan dikembangkan; 3) merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang telah ditentukan; 4) menyiapkan format pengamatan yang akan digunakan antara lain berupa lembar observasi atau jurnal. Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Langkah-langkah yang dapat dilakukan pendidik dalam pelaksanaan penilaian sikap sebagai berikut:

1) mengamati perilaku peserta didik; 2) mendokumentasi perilaku peserta didik;

dan 3) menindaklanjuti hasil pengamatan. Hasil penilaian sikap kemudian diolah oleh pendidik dengan cara merekap, membahas, menyimpulkan hasi pencapaian sikap dalam bentuk predikat atau deskripsi.

3. Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan secara terpisah maupun terpadu. Pada dasarnya, pada saat penilaian keterampilan dilakukan, secara langsung penilaian pengetahuanpun dapat dilakukan. Penilaian pengetahuan dan keterampilan harus mengacu kepada pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari KI-3 dan KI-4 pada periode tertentu. Berikut ini merupakan tahapan dalam melakukan penilaian pengetahuan dan keterampilan. Pada tahap perencanaan langkah-langkah yang dapat dilakukan guru sebagai berikut: 1) memetakan kompetensi dasar; 2) mencermati KKM; 3) merancang teknik penilaian; 4) menyusun kisi-kisi instrument penilaian; dan 5) menyusun instrument penilaian.

Penilaian aspek pengetahuan dapat dilaksanakan dengan tes tulis, tes lisan, dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan konsep strategi bisnis internasional industri orientasi ekspor dengan jelas dapat kita ketahui bahwa strategi merupakan suatu teknik yang dilakukan suatu individu

Model pengembangan desa konservasi berbasis pendayagunaan potensi lokal diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di dalam kawasan hutan produksi dan

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya,

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.Instrumen penelitian menggunakan angket prestasi belajar Bahasa Inggris sebagai variabel terikat (Y) sedangkan

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan alternatif metode kreatif, yang dapat membantu mahasiswa dalam mentransformasi ide menjadi karya untuk pembelajaran disain

Dari hasil olah data serta Analisa dengan menggunakan aplikasi SPSS 17.0 yang telah dipaparkan pada sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi objektif mutu guru PAI di MTs N Kendal sudah cukup baik, hal ini penulis dapatkan dari 4 kompetensi guru PAI yaitu

Perolehan Suara Perolehan Kursi DPR RI Perolehan Suara Perolehan Kursi