• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. ANALISIS SISTEM PPIC PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. ANALISIS SISTEM PPIC PERUSAHAAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

18 3.1. Sekilas Tentang PPIC PT. Surabaya Wire

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa manufaktur, PPIC merupakan sebuah departemen yang wajib dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Dapat dikatakan PPIC merupakan jantung dari perusahaan tersebut. Karena dalam departemen ini proses produksi dan pengaturan inventarisasi stok dilakukan. PPIC sela lu berperan sebagai perencana dan pelaksana suatu proses produksi pada setiap perusahaan. Sehingga tepat waktu dan efisiensi suatu perusahaan manufaktur dalam memenuhi permintaan pasar dan pesanan pelanggan sangat dipengaruhi oleh sistem PPIC.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Board Of Directors

Secretary Sales & Raw Material

Purchasing

Divisi Support Divisi Operation Divisi Finance &

Accounting

Departemen Quality Assurance

Departemen Information Technology

Departement Marketing Support

Departemen Drawing, Cutting, & Annealing

Departemen Nail &

Packaging

Departemen Enginneering

Departemen PPIC &

Warehouse

Departemen HRD, Pers &

Grade Assessment Departemen Finance

Departemen Accounting

Purchasing

PT Surabaya Wire Organization Structure 2003

(2)

Menyadari begitu besar peranan PPIC dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, PT. Surabaya Wire berusaha mewujudkan suatu bentuk desain sistem PPIC berbasis komputer untuk menggantikan sistem PPIC yang lama. Saat ini PT. Surabaya Wire memproduksi empat macam produk, yaitu:

a. Paku , paku disini merupakan produk utama dari PT. Sur abaya Wire. Dalam proses produksinya juga dibedakan menjadi dua, yaitu : lokal dan eksport.

b. Kawat Bakar (Bendrat) , untuk produk ini perusahaan juga memenuhi dua pangsa pasar, yaitu lokal dan eksport.

c. Kawat Potong (Beton Ezer).

d. Kawat Paku, untuk hasil produksi ini PT. Surabaya Wire hanya memenuhi pasar lokal. Tetapi paling banyak digunakan untuk keperluan produksi sendiri.

Karena bahan ini merupakan bahan baku dari paku.

3.2. Proses Target Produksi Marketing – PPIC

Pada PT. Surabaya Wire divisi marketing dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : bagian sales dan bagian raw material.

Setiap akhir bulan marketing sales menawarkan target penjualan pada setiap distributor PT. Surabaya Wire. Setelah mengetahui pesanan dari tiap distributor, marketing mengecek stok pada gudang jadi (finish good) sesuai dengan jenis dan ukuran masing-masing barang. Apabila stok tiap barang tidak sesuai dengan permintaan maka marketing sales akan membuat target produksi berdasarkan pesanan distributor per ukuran dan per merk. untuk PPIC, sesuai dengan kekurangan dari tiap barang. Lalu target produksi tersebut diolah berdasarkan per ukuran oleh PPIC.

Tugas marketing selain membuat target produksi bulanan, juga membuat target produksi untuk eksport atau untuk memenuhi permintaan khusus dari distributor. Untuk memenuhi kebutuhan pesanan eksport atau permintaan khusus (job order), marketing menunggu penawaran sisa kapasitas mesin hasil perencanaan produksi bulanan dari PPIC.

(3)

Gambar 3.2 Flow Sistem Order dan Target Produksi

3.3 . Proses Perencanaan Produksi

PPIC membuat rencana produksi untuk proses produksi paku dan tarik (drawing). Perencanaan produksi pada PT. Surabaya Wire dibagi menjadi dua bagian, yaitu mass production (produksi bulanan) dan job order (pesanan baik eksport maupun lokal). Untuk perencanaan produksi mass production paku maupun bendrat dilakukan setiap awal bulan menunggu permintaan kebutuhan dari marketing sales. Setelah menerima permintaan kebutuhan bulanan, PPIC baru merencanakan produksi per ukuran dan kapasitas per mesinnya. Bagian produksi dibagi menjadi dua unit, yaitu unit 1 dan unit 2. Untuk mesin pada unit 2 baru akan digunakan apabila kapasitas mesin unit 1 yang dijadwalkan tidak mencukupi.

PPIC akan mengalokasikan sisa dari kapasitas mesin unit 1 ke unit 2 untuk memenuhi kebutuhan produksi. Kemudian PPIC melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku dan bahan sub materialnya. Apabila bahan baku wire rod yang dibutuhkan tidak mencukupi atau kosong maka PPIC melakukan alokasi

Marketing

Target Produksi Cek Lap Stok

Gudang Finish Good Cek Order MARKETING

Tdk Sesuai

Jual Sesuai

Data Pesanan dan Order Order Pesanan

Store Data Pesanan

PPIC Job Order

Data Target Produksi Store Target Produksi

Flow Sistem Order dan Target Produksi Distributor

(4)

kebutuhan pada marketing raw material. Lalu marketing memberikan jadwal kedatangan wire rod yang dipesan.

Sedangkan untuk alokasi kebutuhan sub material, PPIC melakukan permintaan pada divisi pembelian (purchasing). Setelah itu PPIC melakukan penjadwalan produksi.

Gambar 3.3 Flow Perencanaan Produksi PPIC

3.4. Proses Alokasi Kebutuhan WR

Pada saat bahan baku wire rod untuk produksi paku dan bendrat tidak mencukupi, maka PPIC akan mengajukan permintaan pembelian wire rod sesuai dengan yang dibutuhkan kepada divisi marketing raw material. Kemudian marketing mengajukan permintaan tersebut kepada direktur untuk disetujui.

Apabila disetujui maka maka marketing akan melakukan pembelian ke supplier dan mendapatkan jadwal kedatangan wire rod .

PPIC akan menerima laporan kedatangan wire rod dari marketing sehingga dapat merencanakan kembali produksi tersebut. Dan dapat mendahulukan produksi yang bahan bakunya tersedia untuk terlebih dahulu diproduksi.

FLOW OF PERENCANAAN PRODUKSI PPIC

PPIC

Perencanaan Produksi (1) Gudang

Finish Good

Cek Order

Cek Order Produksi Cek Stok Lap Stok Finish

Good

Data Perencanaan Produksi (2) &

(3)

Store Perencanaan Produksi Lap Perencanaan

Produksi Report

Data Kapasitas Mesin (teoritis) Store Kapasitas Mesin

Perencanaan Kebutuhan Bhn Forecast Kebutuhan Baku

Forecast Produksi

Cek Stok WR di Gudang WR

Cek Stok

Alokasi Kebutuhan Tdk Cukup

Marketing Laporan Stok Finish Good

Lap WIP di Paku Lap Sisa WR di

Gudang Drawing Lap Kawat di

Stuffle Drawing - Paku

Lap WIP di Packaging Lap WIP di Poles

Cek Stok Sub- Mat di Gdg

SubMat

Cek Stok Order Pembelian

Tdk Cukup Pembelian

Order Produksi

Cukup Cukup

Data Kebutuhan Bahan Baku

Laporan Kebutuhan Bahan

Baku

Laporan

Lap Stok Potong dan Produksi

Potong

Lap WIP Drawing Cek Stok Marketing

Target Produksi

(5)

Gambar 3.4 Flow Sistem Alokasi kebutuhan WR

3.5 . Proses Penjadwalan PPIC

Masalah permintaan target produksi, perencanaan, sampai penjadwalan produksi pada PT. Surabaya Wire ditangani oleh departemen PPIC & warehouse dengan menggunakan perpaduan sistem manual dan komputer. Data -data perencanaan, penjadwalan produksi dan stok yang disimpan dalam database PPIC masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel, sedangkan untuk mengecek WIP produksi sudah menggunakan sistem aplikasi Microsoft Access dari tiap departemen. Sehingga untuk beberapa masalah perencanaan dan penjadwalan produksi masih sering terjadi kelebihan produksi, kelebihan pemakaian bahan baku dan masalah ketidaktepatan waktu produksi. Penyebab dari seringnya kelebihan bahan tersebut karena proses penjadwalan ya ng dilakukan oleh PPIC belum dapat menentukan bahan-bahan yang digunakan dan mengetahui lokasi bahan tersebut berada. Juga disebabkan proses inventory hasil produksi kawat paku dan kawat bakar yang terdapat pada stuffle drawing belum terurutkan

PPIC Alokasi Kebutuhan

Order Pembelian WR

Data Kebutuhan WR

Store Data Kebutuhan WR

Marketing Order Pembelian

Data Pembelian WR Store Data Pembelian WR

Pembelian WR Order Pembelian

Supplier

Lap DO &

kedatangan W.R Simpan

Kirim

Flow Chart System Alokasi Kebutuhan WR dan Pembelian WR

Lap Kedatangan WR

Timbang DO WR Gudang Wire Rod

Kedatangan WR Laporan WR

(6)

berdasarkan nomor label yang terdapat pada masing-masing hasil produksi, juga disesabkan karena hilang atau jatuh dari bahan tersebut. Selain itu masalah kecepatan, akurasi dan ke tepatan data dengan sistem pembukuan dan pengarsipan manual masih belum teruji karena me mperbesar faktor kesalahan manusia (human error).

Proses penjadwala n meliputi ukuran, hari kerja, kapasitas produksi yang harus dilakukan mesin per hari dan per shiftnya sehingga diketahui jumlah produksi yang harus dicapai per minggu dan total per bulan, data penggunaan barang dan hasil produksi yang harus dicapai setiap harinya sampai waktu yang telah ditentukan. Hasil produksi tersebut diketahui setelah melakukan perencanaan produksi per bulannya atau sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan saat membuat rencana produksi. Hari kerja produksi dan komposisi kapasitas mesin disesuaikan dengan jadwal kerja perusahaan. Sedangkan pada hari sabtu biasanya jumlah produksinya setengah dari hari biasa. Dalam penjadwalan yang terpenting selain menghasilkan jadwal kerja juga menghasilkan data penggunaan bahan (wire rod / kawat paku) dan sub material, serta mengetahui asal bahan dan lokasinya (gudang wire rod , stuffle drawing, stuffle paku). Sehingga PPIC dapat mengef isiensi bahan baku dan tidak terjadi penumpukan bahan baku di stuffle.

Setelah jadwal produksi selesai dibuat, PPIC akan memberikan jadwal tersebut ke masing-masing departemen produksi untuk melakukan produksi dan mengambil bahan baku sesuai dengan jumlah dan lokasi bahan yang telah ditetapkan.

Bagian PPIC juga wajib memberikan laporan-laporan baik itu data maupun informasi yang berhubungan dengan jadwal produksi dalam jangka waktu tertentu, biasanya per periode tertentu (harian, mingguan, bulanan, dan tahunan).

Laporan-laporan tersebut biasanya ditujukan kepada manajer, kepala divisi dan kepala departemen pada bagian produksi dan marketing sebagai referensi untuk memonitor bagaimana kinerja produksi secara menyeluruh.

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi
Gambar 3.2  Flow Sistem Order dan Target Produksi
Gambar 3.3 Flow Perencanaan Produksi PPIC
Gambar 3.4 Flow Sistem Alokasi kebutuhan WR

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memutuskan pembelian bahan baku baik itu secara tunai ataupun secara kredit dibutuhkan informasi yang handal dan akurat yang akan digunakan bagi para manajer

Pada proses produksi, data yang dapat dianalisis meliputi bahan baku yang digunakan, bahan baku yang tak terpakai, hasil produksi yang jadi dan yang cacat.. Pada proses

Apabila kebutuhan pengadaan sesuai dengan budget yang ada maka Divisi Keuangan akan menyetujui form permintaan tersebut lalu mencetak Purchase Request dan dikirim ke Logistic

Proses penerimaan data menerima input dari owner berupa permintaan untuk menyediakan laporan, kemudian sistem akan mengambil output dari tabel pembelian,

Sistem Pembelian Bahan Baku : Bagian Gudang mengecek persediaan bahan baku,jika ada bahan baku yang habis atau dibutuhkan nantinya akan tampak pada pencatatan di

Pembelian bahan baku kepada supplier, Pembelian perlengkapan logistik Logistik ke dalam - Hubungan dengan supplier - Penerimaan bahan baku dari supplier Operasi - Proses

Bagian Akuntansi dan Keuangan, merupakan fungsi yang melakukan pembayaran atas pembelian bahan baku dari supplier dan mencatat transaksi yang terkait dengan pembelian dan

Bahkan bila tingkat kompetensi karyawan melebihi kriteria yang dibutuhkan, karyawan tersebut memiliki hak untuk mengajukan promosi tingkatan pada jabatan yang dimiliki dimana