• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian pertama dilakukan oleh Fidyah Yuli Ernawati, Siti Rochmah & Dewi Apriliyani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian pertama dilakukan oleh Fidyah Yuli Ernawati, Siti Rochmah & Dewi Apriliyani"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama dilakukan oleh Fidyah Yuli Ernawati, Siti Rochmah &

Dewi Apriliyani (2020). Dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Modal, Jam Kerja, Lama Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima di halaman PT. Mercindo Global Manufaktur Bawen”. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh dari 3 (tiga) variabel diatas (Capital, Working Day, and Old Business) terhadap pendapatan pedagang kaki lima (PKL). Cara analisis yang digunakan yaitu dengan metode explanatory research, dan menggunakan alat analisis regresi berganda. Dari analisis yang telah dilakukan penelitian ini menunjukkan hasil bahwa capital tidak berpengaruh, sedangkan untuk Working day, and old business mempengaruhi pendapatan.

Penelitian ke 2 (dua) dilakukan oleh Vebriyanti Safitri (2018). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (PKL) disepanjang Jalan Area Universitas Muhammadiyah Surakarta” sebagai judul penelitian. Dengan tujuan modal, jam kerja, lama usaha, serta usia berpengaruh pada pendapatan atau tidak. Sampel yang digunakan ada sekitar 45 responden.

Hasil yang ditunjukkan dari analasis ini adalah pertama, modal, lama usaha berpengaruh, sedangkan jam kerja, dan usia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan.

Selanjutnya penelitian ke 3 (tiga) diteliti oleh Marhawati (2020). Dengan judul “Analisis Pendapatan Pedagang Kaki Lima Sektor Informal di Kecamatan Rappocini Kota Makassar”. Serta mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan merupakan tujuan dari penelitian ini. Jumlah populasi dalam penelitian ada sekitar 100 orang, dengan menggunakan sampel sebanyak 60 orang. Metode yang digunakan memakai regresi linear berganda. Dari analisis tersebut ditemukan hasilnya yaitu, modal, pengalaman usaha, berpengaruh secara signifikan, secara parsial menunjukkan modal, dan alokasi waktu berpengaruh secara positif, sedangkan untuk pengalaman usaha tidak

(2)

berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang kaki lima di Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Penelitian ke 4 (empat) dengan judul “Analisis Pendapatan Pedagang kaki Lima di Kota Jambi”. (Panggono Septiawan, Rahmah Nurjanah, (2019)).

Penelitian ini ada dua tujuan yaitu, pertama, untuk menganalisis dan mengetahui karakterisitik sosial ekonomi. Sedangkan tujuan kedua, faktor yang digunakan untuk mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima diarea tersebut. Teknik yang digunakan penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa, modal, dan jam kerja berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan.

Penelitian kelima dilakukan oleh Nurlaila Hanum (2017). Dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang”. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh modal, dan lama usaha terhadap pendapatan PKL.

Populasi yang diambil sebanyak 41 pedagang. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Dari analisis yang telah dilakukan penelitian ini menunjukkan hasil bahwa, modal, dan lama usaha berpengaruh pada pendapatan pedagang kaki lima (PKL).

Relevansi dari beberapa penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan yaitu, lokasi yang digunakan, tahun, masa penelitian, dan metode analisis yang digunakan ada 3 (tiga) cara perhitungan.

B. Landasan Teori 1. Pendapatan

Pendapatan adalah sesuatu berupa uang yang didapat secara kesuluruhan dalam kurun waktu tertentu, serta pendapatan terbagi menjadi dua yaitu, pendapatan yang dihasilkan dari upah, dan dari kekayaan.

Pendapatan adalah salah satu bagian dalam menjalankan usaha, dimana jumlah pendapatan sebagai hasil dari selama menjalankan usaha tersebut.(Tindangen et al. 2020)

(3)

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh baik berupa uang atau bukan uang, dimana hasil tersebut berasal dari menjalankan usaha barang atau jasa.(Iskandar 2017)

Disposable income merupakan hasil dari sesuatu yang siap untuk dikonsumsi, dan hal ini mutlak bagi penerimanya.(Hanum 2017)

2. Pedagang Kaki Lima

Pedagang kaki lima merupakan pekerjaan yang termasuk dari sektor informal, pekerjaan ini juga salah satu bagian proses urbanisasi yang berjalan, serta berangkaian dengan cara bermigrasi.(Ramadhan 2003)

Pedagang kaki lima merupakan salah satu bentuk usaha yang bergerak di sektor informal, kelompok perdagang ini adalah yang terbesar dalam masyarakat, meski masyarakat ini tergolong dalam masyarakat ekonomi lemah, dan secara makro terbagi menjadi 3 (tiga) jenis pengusaha, yaitu pengusaha kecil, menengah, dan besar.(Satarudin, Suprianto, and Akung Daeng 2020)

Pedagang kaki lima adalah salah satu jenis usaha kecil yang pendapatannya rendah dan modal yang digunakan juga terbatas, pedagang kaki lima ini secara ekonomi masuk kedalam sektor informal, karena mereka tidik memiliki izin usaha, dan merupakan pekerjaan yang tidak tetap, modal yang sedikit, dan berpenghasilan rendah.(Pamungkas 2015)

Pengertian pedagang kaki lima (PKL) menurut Pemendagri No.41 Tahun 2012. Kegiatan berdagang yang dijuluki penjaja tanpa adanya izin usaha, dengan memanfaatkan trotoar atau jalan yang mana diperuntukkan pejalan kaki.

3. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas Pendapatan merupakan pengukuran yang dilakukan untuk menghitung besarnya perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan pendapatan yang diterima.(Ida Nuraini S.E. 2016)

Elastisitas pendapatan adalah elatisitas dari perubahan pendapatan yang menimbulkan pertambahan permintaan yang lebih besar, daripada

(4)

perubahan pendapatannya, dimana hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang ada.(Sharp et al. 2016)

Elastisitas pendapatan adalah elastisitas dengan nilai positif untuk kategori barang normal, nilai nol untuk kategori barang netral, sedangkan untuk barang inferior bernilai negatif.(Pontoh et al. 2016)

Menurut (Ida Nuraini S.E. 2016) untuk menghitung besarnya koefisien elastisitas pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑄2 - Q1 ∆ 𝑄

½(Q1 + Q2) ½(Q1 + Q2) 𝑌2 – Y1 ∆ 𝑌 1/2(𝑌1 + Y2) 1/2(𝑌1 + Y2) Dimana :

Ey = Elastisitas Pendapatan Es = Elastistas Penawaran Q = Kuantitas

Y = Pendapatan

Δ Q = Perubahan Kuantitas Δ P = Perubahan Pendapatan Δ Y = Perubahan Pendapatan

Elastisitas digunakan untuk mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta oleh konsumen, sesuai dengan hukum permintaan yang berlaku pada ilmu ekonomi.

4. Teori Produksi

Produksi merupakan kegiatan pada perusahaan yang menciptakan nilai tambah dari input untuk bisa dijadikan output yang efektif dan efisien bagi penggunanya.(Happylya 2018)

Produksi adalah produksi yang menunjukkan sifat antara faktor produksi dengan tingkat produksi yang akan dihasilkan, dan input merupakan bagian dari faktor produksi, sedangkan output merupakan jumlah produksi yang dihasilkan.(Saragih, Teguh, and Harunurrasyid 2019)

Es = Ey =

(5)

Produksi secara umum yaitu suatu proses yang dilakukan dari mangubah bahan mentah menjadi barang jadi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

5. Fungsi Produksi

Dalam memproduksi suatu barang perusahaan pasti membutuhkan sumber, dan faktor produksi, karena hal tersebut merupakan hal yang dibutuhkan untuk menghasilkan output.

Menurut (Ida Nuraini S.E. 2016) fungsi produksi adalah hubungan yang terjadi antara input dan output. Teknologi yang digunakan dalam menggambarkan fungsi produksi, dan menunjukkan bagaimana perusahaan berjalan sesuai dengan perekonomian.

Sedangkan menurut (Sumolang, Rotinsulu, and Engka 2019) Hubungannya dengan faktor dan tingkat produksi yaitu :

Dimana :

o Q sebagai kuantitas output yang di produksi o K sebagai kapital (Modal)

o L sebagai tenaga kerja (Labour) o M sebagai bahan mentah

Dapat disimpulkan bahwa setiap barang yang diproduksi tergantung pada jumlah modal yang ada, tenaga kerja untuk dipekerjakan, dan seberapa besar bahan mentah yang digunakan, untuk menghasilkan barang atau output dari produksi tersebut.

6. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah jumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan produksi suatu barang dengan cara melibatkan faktor produksi yang digunakan untuk memperoleh suatu output. (Saragih, Teguh, and Harunurrasyid 2019)

Biaya produksi terbagi menjadi 2 yaitu, total fiks cost, dan total variabel cost, dimana total fiks cost adalah jumlah atau total biaya tetap yang

Q = f (K,L,M)

(6)

dikeluarkan selama produksi, dan tidak mengalami perubahan. Sedangkan untuk total variabel cost adalah total biaya yang dikeluarkan selama masa produksi, dan selama produksi berlangsung biaya yang dikeluarkan juga berbeda.

Untuk menghitung jumlah biaya total atau total cost (TC) yang dikeluarkan yaitu sebagai berikut :

𝑻𝑪 = 𝑻𝑽𝑪 + 𝑻𝑭𝑪 Dimana :

TC = Total Biaya

TVC= Total Variabel Cost TFC = Total Fix Cost

Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka kurva dari biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total sebagai berikut :

Sumber : Ida Nuraini, 2016

Gambar 2.1 kurva biaya total, biaya tetap, dan biaya variabel

Dari gambar kurva diatas, biaya tetap total (TFC) digambarkan sebagai garis lurus yang membentuk garis horizontal, dimana garis horizontal sejajar dengan sumbu kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah outputnya, biaya tetap total (TFC) tidak akan berubah.

Sedangkan untuk biaya variabel total akan mengalami kenaikan terus, hal ini merupakan semakin banyak outputnya maka variabel costnya semakin tinggi. Missal untuk membelli bahan baku, sedangkan untuk jangka panjang

Rp

n

0 Q

TFC TVC TC

(7)

biaya tetap tidak ada, semua biaya adalah biaya variabel. (Ida Nuraini S.E.

2016)

Untuk menghitung pendapatan kotor dapat dilihat sebagai berikut, 𝑻𝑹 = 𝑷 𝒙 𝑸

Dimana :

TR = Total Revenue P = Harga

Q = Jumlah Barang

Sedangkan untuk menghitung laba bersih sebagai berikut, 𝝅 = 𝑻𝑹 − 𝑻𝑪

Dimana :

π = Total Pendapatan Bersih (Profit) TR = Total Revenue

TC = Total Cost

C. Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis 1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan dengan melihat bagaimana kondisi pedagang kaki lima (PKL) di area Alun-Alun Kota Blitar selama masa pandemic covid -19, penelitian ini cukup menarik dilakukan karena melihat kondisi selama masa pandemic covid-19 ini para pedagang tetap bertahan dengan karakteristik yang berbeda dari sebelum adanya pandemi covid-19, dan tentunya dengan tingkat pendapatan yang berbeda.

Berikut adalah konsep dari penelitian yang akan dilakukan di Alun – Alun Kota Blitar :

TR = P.Q

TC = TVC + TFC

π

= TR - TC

(8)

Gambar

Gambar 2.1 kurva biaya total, biaya tetap, dan biaya variabel

Referensi

Dokumen terkait

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah adalah variabel modal tetap, modal operasional, jam kerja, lama usaha, dan lokasi dalam penelitian ini modal sangat

Kemudahan merupakan salah satu pendukung kosnumen untuk menggunakan nya dan mengikuti zaman agar tidak ketinggalan zaman sehingga sebanding dengan pengguna oleh karna

Adapun hasil- hasil dari penelitian terdahulu yang dijadikan perbandingan tidak lepas dari topik penelitian mengenai Analisis Implementasi Corporate Social

Walaupun definisi fatwa merujuk kepada keputusan yang telah dikeluarkan oleh Jabatan Mufti yang telah diwartakan oleh kerajaan negeri, mahkamah sivil dalam beberapa kes menerima

Menurut Sudana (2011), struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka.. panjang dengan modal

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

Dalam memperhitungkan unsur-unsur ke dalam produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing.Full costing merupakan metode pententuan (HPP) yang

Dari kerangka pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan, karena dana yang dihimpun dari masyarakat