No. 40/08/31/th.XVII, 13 Agustus 2015
I NDEKS D EMOKRASI I NDONESIA (IDI) DKI J AKARTA 2014
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2014 SEBESAR 84,70 DARI SKALA 0 SAMPAI 100, ANGKA INI NAIK 13,52 POIN DIBANDINGKAN DENGAN IDI DKI JAKARTA 2013 SEBESAR 71,18.
1. Perkembangan IDI DKI Jakarta 2014
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) DKI Jakarta 2014 sebesar 84,70 dari skala 0 sampai 100, angka ini naik 13,52 poin dibandingkan dengan IDI DKI Jakarta 2013 sebesar 71,18. Dengan nilai ini, IDI DKI Jakarta berubah dari kategori sedang pada tahun 2013 menjadi kategori baik pada tahun 2014.
Perkembangan IDI dari 2009 hingga 2014 di Provinsi DKI Jakarta mengalami fluktuasi (2009 sebesar 73,91; 2010 sebesar 77,44; 2011 sebesar 77,81; 2012 sebesar 77,72; 2013 sebesar 71,18; dan 2014 sebesar 84,70). Tingkat demokrasi DKI Jakarta berdasarkan penghitungan Indeks sejak tahun 2009 hingga 2013 berada pada kategori sedang dan pada tahun 2014 meningkat menjadi kategori baik. Nilai IDI DKI Jakarta tahun 2014 ini merupakan capaian tertinggi selama 6 tahun penghitungan IDI (2009- 2014). IDI sebagai sebuah alat untuk mengukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi. Karena IDI disusun berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga potret yang dihasilkan IDI merupakan refleksi realitas yang terjadi.
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) DKI Jakarta 2014 sebesar 84,70 (skala 0 sampai 100), angka ini naik 13,52 poin dibandingkan dengan IDI DKI Jakarta 2013 sebesar 71,18. Dengan nilai ini, IDI DKI Jakarta berubah dari kategori sedang pada tahun 2013 menjadi kategori baik pada tahun 2014. Tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni “baik” (indeks > 80), “sedang” (indeks 60 – 80), dan “buruk”
(indeks < 60).
Kenaikan IDI DKI Jakarta dari tahun 2013 ke 2014 dipengaruhi perubahan tiga aspek demokrasi yakni Kebebasan Sipil (Civil Liberty) naik 3,00 poin (dari 88,72 menjadi 91,72), Hak-Hak Politik (Political Rights) naik 18,86 poin (dari 55,08 menjadi 73,94), dan Lembaga-lembaga Demokrasi (Institution of Democracy) naik 18,28 poin (dari 74,69 poin menjadi 92,97).
Metodologi pengumpulan data IDI terdiri dari 4 sumber data yaitu: (1) review surat kabar lokal, (2) review
dokumen (Perda, Pergub, dll), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam.
Grafik 1.
Perkembangan IDI DKI Jakarta, 2009-2014
2. Perkembangan Indeks Aspek IDI DKI Jakarta
Angka IDI DKI Jakarta 2014 merupakan indeks komposit yang disusun dari skor beberapa aspek yakni aspek kebebasan sipil sebesar 91,72; aspek hak-hak politik sebesar 73,94; dan aspek lembaga demokrasi sebesar 92,97.
Grafik 2.
Perkembangan Indeks Aspek IDI DKI Jakarta, 2009-2014
Nilai IDI DKI Jakarta 2014 yang diukur dalam tiga aspek demokrasi seluruhnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2013. Indeks hak-hak politik mengalami peningkatan terbesar yaitu sebesar 18,86 poin, nilai indeks lembaga demokrasi meningkat sebesar 18,28 poin, dan nilai indeks kebebasan sipil meningkat 3,00 poin. Pola sebaran ini menyebabkan indeks hak-hak politik meningkat dari kategori buruk menjadi “sedang” dan indeks lembaga demokrasi meningkat dari
73,91 77,44 77,81 77,72 71,18 84,70
2009 2010 2011 2012 2013 2014
100
80 60
Baik
Sedang
Buruk
0
91,65 92,46
89,94 88,11 88,72 91,72
52,20 56,19 58,32 62,52
55,08
73,94 86,09
92,30 93,50
88,81
74,69
92,97
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Kebebasan Sipil Hak-hak Politik Institusi Demokrasi 100
80
60
Baik
Sedang
Buruk
3. Perkembangan Indeks Variabel IDI DKI Jakarta
Berdasarkan IDI DKI Jakarta 2014, terdapat 3 variabel yang mengalami penurunan skor dibanding tahun 2013 diantaranya kebebasan berkumpul dan berserikat yang turun 7,50 poin dari 98,75 menjadi 91,25; pemilu yang bebas dan adil turun 2,53 poin dari 100,00 menjadi 97,47; dan peran DPRD turun 1,12 poin dari 67,38 menjadi 66,26. Sementara itu, delapan variabel lainnya mengalami peningkatan skor. Peningkatan terbesar pada variabel peran partai politik, sedangkan peningkatan yang cukup berarti diantaranya hak memilih dipilih dan partisipasi politik dalam pengambilan keputusan pengawasan. Perkembangan indeks variabel secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Grafik 3.
Perkembangan Indeks Variabel IDI DKI Jakarta, 2013-2014
4. Perkembangan Skor Indikator IDI DKI Jakarta
Pada IDI DKI Jakarta 2014 terdapat 18 indikator yang mengalami kinerja baik (merupakan indikator yang memiliki skor di atas 80) diantaranya yaitu indikator 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, dan 28 (lihat Tabel 2 perkembangan skor indikator 2013-2014). Kendati demikian, masih terdapat indikator berkategori buruk seperti indikator 4, 8, 15, 21, dan 22 (merupakan indikator yang memiliki skor di bawah 60), yaitu ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendapat; aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, kelompok; persentase perempuan terpilih terhadap total anggota DPRD provinsi; Perda yang merupakan inisiatif DPRD; dan rekomendasi DPRD kepada eksekutif. Oleh karena itu, indikator tersebut memerlukan perhatian khusus agar nilainya dapat membaik.
0 20 40 60 80 100
Kebebasan Berkumpul dan Berserikat
Kebebasan Berpendapat
Kebebasan Berkeyakinan
Kebebasan dari Diskriminasi
Hak Memilih dan Dipilih Partisipasi Politik dalam
Pengambilan Keputusan dan
Pengawasan Pemilu yang Bebas dan
Adil Peran DPRD Peran Partai Politik
Peran Birokrasi Pemerintah Daerah
Peran Peradilan yang Independen
2013 2014