• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI

DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

(SRPMM) DI WILAYAH SUKOHARJO

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

IKA NOVIYANTI NIM : D 100 120 090

kepada :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv MOTTO

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta),

ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak

akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah

Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(Q.S. Luqman : 27)

Kata Mereka : “Temukan tujuan hidupmu dan jalanilah.”

Tapi terkadang, hanya setelah kamu hidup barulah kamu sadar hidupmu

memiliki tujuan, dan kemungkinan besar ia adalah tujuan yang tak pernah ada

dibenakmu.

(Khaled Hosseini)

Jadilah seorang murid selama kamu masih memiliki sesuatu untuk dipelajari,

Dan itu berarti seumur hidupmu.

(Henry Doherty)

The best way to predict your future is to create it

(Abraham Lincoln)

Tidak peduli seberapa banyak kamu terjatuh, yang penting adalah seberapa

cepat kamu bangkit

(5)

v PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM

RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH

SUKOHARJO“. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bersama dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1). Bapak Ir. Sri Sunarjono, MT. PhD., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta .

2). Bapak Mochamad Solikin, S.T, M.T, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3). Bapak Ir. Aliem Sudjatmiko, M.T., selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi Penulis.

4). Ibu Yenny Nurchasanah, ST, MT., selaku Anggota I Dewan Penguji yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi Penulis.

5). Bapak Ir. Suhendro Trinugroho, M.T., selaku Anggota II Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang juga sangat bermanfaat bagi Penulis.

(6)

vi

7). Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan. 8). Bapak, ibu, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dorongan

baik material maupun spiritual.

9). Teman – teman teknik sipil angkatan 2012 seperjuangan.

10).Semua pihak– pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusun, senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu segala koreksi dan saran yang bersifat membangun Penyusun harapkan guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Besar harapan Penyusun semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi Penyusun dan Pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(7)

vii

PERSEMBAHAN

 Untuk keluargaku tercinta, Bapak, Ibu dan Adik-adikku. Terima kasih atas segala doa, bimbingan, pelajaran-pelajaran yang berharga, serta kasih

sayang yang telah dilimpahkan kepada saya dan telah memberikan semangat

sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini.

 Keluarga besar di Pati dan Semarang, terima kasih atas doa dan

dukungannya.

 Teman-teman Teknik Sipil khususnya angkatan 2012 : teman seperjuangan

perencanaan struktur Pariyanto, serta yang lainya Damar Gumilang, Davit

Fahelis, Dhevit Sulistyo, Eni Susanti, Mukti Aji, Meiriza, Sri Endah M.,

Teguh Pujiyanto, Yusuf Aditya, Bustanul Faizin. Terima kasih atas bantuan

dan kerja samanya, serta telah menjadi sahabat yang baik selama menempuh

studi.

 Agama, Bangsa, Negara, serta Almamater dan semua pihak yang telah

membantu dan memberikan dukungan kepada saya.

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

MOTTO ... iv

1. Pengertinan Daktalitas ... 5

(9)

ix

1. Sudut  atau kemiringan tangga ... 21

2. Penentuan lebar tangga ... 21

3. Ukuran anak tangga... 21

C. Perencanaan Balok ... 22

1. Perhitungan tulangan longitudinal ... 22

2. Perhitungan tulangan geser ... 23

D. Perencanaan Kolom ... 25

1. Perhitungan tulangan longitudinal ... 25

2. Perhitungan tulangan geser ... 26

E. Perencanaan Pondasi ... 28

1. Perencanaan pondasi tiang pancang. ... 28

2. Perhitungan daya dukung tiap tiang ... 30

3. Penulangan poer pondasi ... 31

4. Kontrol tegangan geser satu arah ... 31

5. Kontrol tegangan geser dua arah (geser pons). ... 32

6. Perhitungan tulangan geser tiang ... 34

BAB IV. METODE PERENCANAAN ... 36

3. Analisis pembebanan pelat atap... 40

4. Perhitungan momen pelat atap... 41

5. Penulangan pelat atap ... 42

B. Perencanaan Pelat Lantai ... 46

1. Denah pelat lantai ... 46

2. Data-data perencanaan ... 46

3. Analisis pembebanan pelat ... 46

4. Perhitungan momen pelat lantai ... 47

5. Penulangan pelat lantai ... 48

BAB VI. PERENCANAAN TANGGA ... 54

A. Perencanaan Tangga... 54

1. Perhitungan anak tangga ... 54

2. Data-data perencanaan ... 55

(10)

x

4. Analisa mekanika (momen pada tangga) ... 56

5. Perhitungan tulangan tangga ... 56

BAB VII. ANALISIS BEBAN PADA PORTAL ... 69

A. Beban Gravitasi Pada Struktur Gedung ... 69

1. Data-data pembebanan ... 69

2. Perhitungan beban mati dan beban hidup portal ... 70

B. Analisis Beban Gempa ... 73

1. Klasifikasi situs tanah ... 73

2. Respons spektrum desain ... 74

3. Kontrol eksentrisitas bangunan ... 75

3a). Pusat kekakuan ... 75

3b). Pusat massa bangunan ... 77

3c). Eksentrisitas gedung ... 78

4. Perhitungan beban gempa ... 79

4a). Berat total bangunan ... 79

4b). Perhitungan beban... 81

C. Validasi Perhitungan Beban ... 82

D. Perencanaan Balok Anak ... 84

1. Pembebanan pada balok anak ... 85

2. Perhitungan tulangan longitudinal balok anak ... 86

3. Kontrol momen desain balok anak ... 88

4. Perhitungan tulangan geser ... 91

5. Perhitungan tulangan torsi ... 92

BAB VIII. PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA ... 94

A. Kontrol kecukupan dimensi portal ... 94

1. Kontrol dimensi balok ... 94

1a). Kontrol tulangan lentur ... 94

1b). Kontrol tulangan torsi ... 95

2. Kontrol dimensi kolom ... 96

2a). Pembuatan diagram interaksi M-N ... 96

2b). Kontrol terhadap kebutuhan tulangan kolom... 101

B. Perencanaan Struktur Portal dengan SRPMM ... 102

1. Perencanaan balok ... 102

1a). Tulangan longitudinal balok ... 102

1b). Pemutusan tulangan ... 109

1c). Tulangan geser balok ... 109

1d). Tulangan torsi balok ... 112

2. Perencanaan kolom ... 113

2a). Perhitungan tulangan longitudinal kolom ... 113

(11)

xi

BAB IX. PERENCANAAN STRUKTUR PONDASI ... 122

A. Pondasi Tiang Pancang ... 122

1. Gambaran umum pondasi tiang pancang ... 122

2. Pengangkatan tiang pancang ... 122

3. Perhitungan tulangan memanjang ... 127

4. Perhitungan tulangan geser ... 128

5. Perhitungan kekuatan dan jumlah tiang pancang ... 130

5a). Perhitungan kekuatan tiang tunggal ... 130

5b). Perhitungan daya dukung kelompok tiang... 132

B. Perhitungan Daya Dukung dan Penulangan Poer ... 133

1. Tinjauan tegangan geser 1 arah ... 133

2. Tinjauan tegangan geser 2 arah (pons)... 134

3. Penulangan poer ... 136

C. Perencanaan Sloof ... 139

1. Pembebanan balok sloof ... 139

2. Analisa mekanika balok sloof ... 139

3. Penulangan balok sloof ... 140

BAB X. KESIMPULAN DAN SARAN... 146

A. Kesimpulan ... 146

B. Saran ... 147

(12)

xii

Tabel II.4. Nilai Faktor modifikasi respons (R) ... 12

Tabel II.5. Nilai parameter perioda pendekatan Ct dan x ... … 14

Tabel II.6. Koefisien untuk batas atas untuk periode yang dihitung Cu .. 15

Tabel II.8. Klasifikasi situs tanah ... 20

Tabel V.1. Momen pelat atap. ... 41

Tabel V.2. Tulangan dan momen desain pelat atap. ... 45

Tabel V.3. Momen pelat lantai ... 47

Tabel V.4. Tulangan dan momen desain pelat lantai ... 52

Tabel VI.1. Momen pada konstruksi tangga ... 56

Tabel VI.2. Tulangan dan momen desain konstruksi tangga ... 67

Tabel VII.1. Nilai N-SPT tanah sampai kedalaman 30 m ... 73

Tabel VII.2. Pusat massa lantai atap ... 77

Tabel VII.3. Pusat massa lantai 2, 3, dan 4 ... 78

Tabel VII.4. Beban horizontal akibat gempa pada tiap lantai. ... 82

Tabel VIII.1. Hasil hitungan Q dan R dengan  sebesar 1%, 2%, 3%, dan 4% dengan fc’ = 25 MPa, fy = 400 MPa ... 100

Tabel VIII.2. Nilai Pu dan Mu kolom K77 pada berbagai kombinasi. .... 101

Tabel VIII.3. Kombinasi momen lentur balok B141 ... 103

Tabel VIII.4. Momen lentur yang dipakai pada balok B141 ... 104

Tabel VIII.5. Gaya geser kombinasi balok B141 ... 110

Tabel VIII.6. Gaya aksial perlu kolom lantai 1 as B arah x ... 114

Tabel VIII.7. Momen perlu kolom lantai 1 as 7 arah x ... 114

Tabel VIII.8. Perhitungan tulangan longitudinal kolom K77 arah y ... 116

(13)

xiii

plastis ... 119

Tabel VIII.11. Gaya geser kombinasi kolom K77 arah y sepanjang sendi plastis ... 120

Tabel VIII.12. Gaya geser kombinasi kolom K77 arah y diluar sendi plastis ... 120

Tabel IX.1. Nilai N-SPT dan γsat pada kedalaman 0 sampai 16 m ... 130

Tabel IX.2. Perhitungan Nilai Qs sampai kedalaman 16 m ... 131

Tabel IX.3. Perhitungan beban dukung P setiap tiang ... 133

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1. Wilayah gempa Indonesia dengan percepatan puncak

batuan dasar dengan periode ulang 500 tahun ... 15

Gambar II.2. Peta parameter respons percepatan periode pendek (Ss). ... 16

Gambar II.3. Peta parameter respons percepatan periode 0,1 detik (S1). .. 16

Gambar II.4. Peta gempa koefisien risiko terpetakan periode pendek crs . 17 Gambar II.5. Peta gempa koefisien risiko terpetakan periode 1 detik cr1. 17

Gambar III.1. Momen lentur pada pelat satu arah. ... 18

Gambar III.2. Bagan alir perhitungan tulangan pelat ... 20

Gambar III.3. Bagan alir perhitungan momen desain pelat ... 20

Gambar III.4. Ukuran anak tangga (T dan I) ... 21

Gambar III.5. Bagan alir perhitungan tulangan memanjang balok ... 23

Gambar III.6. Lokasi gaya geser maksimum (Vud) untuk perencanaan ... 24

Gambar III.7. Bagan alir perhitungan tulangan geser (begel) balok ... 25

Gambar III.8. Diagram desain kolom tanpa satuan ... 26

Gambar III.9. Skema perhitungan tulangan geser (begel) kolom ... 28

Gambar III.10. Bagan alir perhitungan daya dukung tiang pancang ... 29

Gambar III.11. Bagan alir perhitungan gaya tiang. ... 30

Gambar III.12. Diagram tegangan regangan plat poer ... 31

Gambar III.13. Tegangan geser satu arah ... 31

Gambar III.14. Tegangan geser dua arah ... 32

Gambar III.15. Bagan alir perhitungan penulangan pelat poer ... 33

Gambar III.16. Bagan alir perhitungsn kontrol tegangan geser poer ... 34

Gambar III.17. Bagan alir perhitungan penulangan geser tiang ... 35

Gambar IV.1. Tahapan perencanaan tugas akhir ... 39

Gambar V.1. Denah pelat atap ... 40

Gambar V.2. Denah pelat lantai 2 sampai 4 ... 46

Gambar V.3. Penulangan pelat tipe A ... 53

Gambar VI.1. Denah konstruksi tangga ... 54

(15)

xv

Gambar VI.3. Penulangan tangga dan bordes lantai 1. ... 68

Gambar VII.1. Denah portal pada program SAP 2000 bangunan 1 ... 69

Gambar VII.2. Distribusi beban pada portal as 1,9 ,15 dan 23 lantai atap .. 70

Gambar VII.3. Distribusi beban pada portal as A dan C lantai atap ... 71

Gambar VII.4. Distribusi beban pada portal as B lantai atap ... 71

Gambar VII.5. Distribusi beban pada portal as B dan D lantai atap ... 72

Gambar VII.6. Area pusat massa lantai atap ... 77

Gambar VII.7. Area pusat massa lantai 2 - 4 ... 78

Gambar VII.8. Denah balok anak ... 84

Gambar VII.9. Distribusi beban pada portal as B lantai atap ... 85

Gambar VII.10. Beban dan Momen yang bekerja pada balok anak ... 85

Gambar VII.11. Pembagian daerah penulangan geser balok anak ... 91

Gambar VII.13. Penulangan balok anak BA1 ... 93

Gambar VIII.1. Diagram interaksi kolom M-N arah x ... 100

Gambar VIII.2. Plot koordinat beban pada diagram M-N ... 102

Gambar VIII.3. Momen lentur pada balok B141 ... 103

Gambar VIII.4. Penulangan balok B141 ... 113

Gambar VIII.5. Plot nilai Q dan R kolom 77 arah x dari kombinasi 0,9.D+1.E ... 115

Gambar VIII.6. Plot nilai Q dan R kolom K77 arah y dari kombinasi 0,9.D+1.E ... 117

Gambar VIII.7. Penulangan kolom K77 ... 121

Gambar IX.1. Struktur pondasi ... 122

Gambar IX.2. Gaya dalam pada pengangkatan satu titik ... 123

Gambar IX.3. SFD dan BMD pengangkatan satu titik ... 125

Gambar IX.4. Gaya dalam pada pengangkatan dua titik ... 125

Gambar IX.5. SFD dan BMD pengangkatan dua titik ... 127

Gambar IX.6. Tulangan memanjang tiang pancang. ... 128

Gambar IX.7. Penulangan tiang pancang ... 129

Gambar IX.8. Penempatan tiang pancang n = 5 ... 132

(16)

xvi

Gambar IX.10. Tegangan geser dua arah ... 135

Gambar IX.11. Penulangan poer pondasi kolom K77 ... 138

Gambar IX.12. Momen lentur dan gaya geser sloof as B ... 139

Gambar IX.13. Pembagian daerah penulangan geser balok sloof 1 ... 142

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN L-1. KOMBINASI GAYA DALAM PORTAL AS-B DAN AS-7

LAMPIRAN L-2. DATA TANAH BORING TEST

LAMPIRAN L-3. PORTAL AS-B DAN AS-7 SAP2000 LAMPIRAN L-4. GAMBAR DETAIL

LAMPIRAN L-5. PENULANGAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS-B DAN AS-7

(18)

xviii

DAFTAR NOTASI

Acp = luasan yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm2. A0 = luasan yang dibatasi oleh garis pusat (centerline) dinding pipa, mm2. A0h = luasanyang dibatasi garis begel terluar, mm2.

As = luas tulangan longitudinal tarik (pada balok), mm2. = luas tulangan pokok (pada pelat), mm2.

A’s = luas tulangan longitudinal tekan (pada balok), mm2. Asb = luas tulangan bagi (pada pelat), mm2.

Ast = As + A’s = luas total tulangan longitudinal (pada balok), mm2. As,b = luas tulangan tarik pada kondisi seimbang (balance), mm2. As,maks = batas maksimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm2. As,min = batas minimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm2. As,u = luas tulangan yang diperlukan, mm2.

Av,u = luas tulangan geser/begel yang diperlukan, mm2.

a = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen, mm.

ab = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen kondisi balance, mm. b = lebar penampang balok, mm.

Cd = faktor amplifikasi defleksi

Cu = koefisien batas atas periode getar struktur Cc = gaya tekan beton, N.

Ci = koefisien momen pelat pada arah sumbu-i.

Clx = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek). Cly = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang). Ctx = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek). Cty = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang). Crs = koefisien resiko terpetakan respons percepatan periode pendek

Cr1 = koefisien resiko terpetakan respons percepatan periode panjang D = beban mati (dead load), N, N/mm, atau Nmm.

= lambang batang tulangan deform (tulangan ulir).

d = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tekan, mm. db = diameter batang tulangan, mm.

(19)

xix

d’d = jarak antara pusat berat tulangan tekan pada baris paling dalam dan tepi serat beton tekan, mm.

ds = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tarik, mm. ds1 = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan tepi serat beton

tarik, mm.

ds2 = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan baris kedua, mm. d’s = jarak antara pusat berat tulangan tekan dan tepi serat beton tekan, mm. E = beban yang diakibatkan oleh gempa (eartquake load), N atau Nmm. Ec = modulus elastisitas beton, MPa.

Es = modulus elastisitas baja tulangan, MPa.

f’c = kuat tekan beton dan mutu beton yang disyaratkan pada beton umur 28 hari, MPa.

Fa = koefisien situs percepatan periode pendek Fv = koefisien situs percepatan periode 1 detik fy = kuat leleh baja tulangan longitudinal, MPa. fyt = kuat leleh baja tulangan transversal, MPa. h = tinggi penampang struktur, mm.

K = faktor momen pikul, MPa.

Kmaks = faktor momen pikul maksimal, MPa.

L = beban hidup (life load), N, N/mm, atau Nmm.

Id = panjang penyaluran tegangan tulangan tarik atau tekan, mm. Idh = panjang penyaluran tulangan kait, mm.

In = bentang bersih kolom atau balok, m. Mi = momen pelat pada arah sumbu-I, Nmm. Md = momen desain, Nmm.

Mn = momen nominal aktual struktur, Nmm.

Mn,maks = momen nominal aktual maksimal struktur, Nmm

Mlx = momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm. Mly = momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm. Mtx = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm. Mty = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm. MU = momen perlu atau momen terfaktor, Nmm.

(20)

xx

n = jumlah total batang tulangan pada hitungan balok. = jumlah kaki begel pada hitungan begel.

Pcp = keliling yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm. Ph = keliling yang dibatasi garis begel terluar, mm.

qD = beban mati terbagi rata, N/mm. qL = beban hidup terbagi rata, N/mm. qu = beban terfaktor terbagi rata, N/mm.

SDS = parameter respons percepatan periode pendek SD1 = parameter respons percepatan periode 1 detik S = jarak 1 meter atau 1000 mm.

s = spasi begel balok atau spasi tulangan pelat, mm. Tn = momen puntir (torsi) nominal, Nmm.

Tu = momen puntir (torsi) perlu atau torsi terfaktor, Nmm. U = kuat perlu atau beban terfaktor, N, N/mm, atau Nmm. Vc = gaya geser yang dapat ditahan oleh beton, N.

Vn = gaya geser nominal pada struktur beton bertulang, N.

Vs = gaya geser yang dapat ditahan oleh tulangan sengkang/begel, N. Vu = gaya geser perlu atau gaya geser terfaktor, N.

Vud = gaya geser terfaktor pada jarak d dari muka tumpuan, N.

α = faktor lokasi penulangan.  = faktor pelapis tulangan.

1 = faktor pembentuk tegangan beton persegi ekuivalen yang nilainya bergantung mutu beton.

’c = regangan tekan beton, maksimum (’cu) = 0,003 (Pasal 10.2.3 SNI 2847- 2013.

s = regangan tarik baja tulangan.

y = fy/Es = fy/200000 = regangan tarik baja tulangan pada saat leleh.  = faktor ukuran batang tulangan.

c = berat beton, kN/m3.

t = berat tanah diatas fondasi, kN/m3.

λ = faktor beban agregat ringan. = panjang bentang, m.

(21)

xxi e = faktor pelapis tulangan.

t = faktor lokasi tulangan.

 = lambang dimensi batang tulangan polos, mm. = faktor reduksi kekuatan.

ρ = faktor redundansi

(22)

xxii

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

DI WILAYAH SUKOHARJO

Ika Noviyanti

1)Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos

1 Pabelan Kartasura Surakarta e-mail : ichanovia31@gmail.com

ABSTRAKSI

Kabupaten Sukoharjo merupakan bagian dari kawasan Solo Raya yang memiliki banyak potensi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dibidang pertanian, pariwisata, maupun industri. Pembangunan gedung perkantoran menjadi salah satu pilihan untuk menunjang aktifitas industri dan memberikan kenyamanan bagi penghuninya dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk merencanakan struktur gedung perkantoran 4 lantai dengan sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM) di wilayah Sukoharjo. Perencanaan gedung perkantoran ini mengacu pada peraturan (SNI) terbaru yang telah diterbitkan pemerintah, yaitu SNI 1726 – 2012 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung). Perencanaan gedung perkantoran ini mencakup struktur pelat atap, pelat lantai,

kolom, balok, pondasi dan sloof. Lokasi gedung perkantoran berada diwilayah Sukoharjo

(koordinat latitude -7,602 longitude 110,810) dan perhitungan klasifikasi situs tanah

termasuk kategori SD (tanah sedang), gedung tahan gempa dengan faktor modifikasi respons (R) sebesar 5, faktor keutamaan bangunan Ie dengan nilai 1,0. Mutu beton yang

digunakan f’c = 25 Mpa, serta tulangan longitudinal fy = 400 MPa dan tulangan geser

(begel) fyt = 300 MPa serta 320 MPa untuk pelat atap, lantai. Hasil perencanaan

menunjukkan bahwa untuk pelat atap menggunakan pelat dengan tebal 10 cm dan pelat lantai dengan tebal 12 cm, balok utama berdimensi 400/600 mm dan balok anak berdimensi 200/400 mm. Sedangkan untuk kolom menggunakan dimensi 450/450 mm. Untuk Struktur bawah menggunakan pondasi tiang pancang berkedalaman -16 m dengan dimensi poer 2,5 x 2,5 m.

(23)

xxiii

ABSTRACT

Sukoharjo regency is part of Solo Raya region that has a lot of potential to improve the welfare of people in agriculture, tourism, and industry. Construction of office buildings into one option to support the activities of the industry and provide comfort for occupants by utilizing the available land. Therefore, it will be planned 4 floors with Intermediate Moment Resisting Frame (IMRF). Planning a office building refers to the

regulations (SNI) has published the latest government, namely SNI 1726 – 2012 (the rules

of building structure earthquake for building structure and non structure). Planning a office building includes roof slabs, slabs, columns, beams, foundations and sloof. The location building in Sukoharjo (latitude -7,602 longitude 110,810) and soil site clasification is SD (intermediate soil), earthquake resistant building with the response modification factor (R)

amounted to 5, the primary factor building Iewith a value of 1,0. Concrete quality used f’c

= 25 MPa, steel reinforcement for longitudinal bars fy = 400 MPa, shear bars fyt = 300 MPa

and 320 MPa for roof slabs, slabs. The results of planning for roof slabs with a thickness 10 cm and a slab with 12 cm, beam structure with dimensions 200/400 mm. As for column using with dimensions of 450/450 mm. For bottom structure using pile foundations depth of -16 m with poer dimensions of 2,5 x 2,5 m.

Gambar

Tabel VIII.11.  Gaya geser kombinasi kolom K77 arah y sepanjang sendi
Gambar IX.10.

Referensi

Dokumen terkait

diberi perlakuan. X: Peneliti memberikan perlakuan kepada anak dengan menerapkan permainan playdough. Tempat penelitian di TK Pertiwi 2 Kahuman, Polanharjo,

asas-asas hukum perjanjian pada perjanjian terapeutik antara dokter dan pasien dikaitkan dengan Pasal 1338 KUHPerdata dan akibat hukum timbul yang dari tidak terpenuhi prestasi

ini tertarik untuk mengetahui persepsi konsumen tersebut, mengapa hal tersebut dapat mempengaruhi pembelian pada Indomaret, yang pada akhirnya mempengaruhi citra toko dari

Pilihlah satu jawaban yang mempunyai arti sama atau paling dekat dengan arti kata yang dicetak dengan huruf kapital dengan cara menghitamkan bulatan yang sesuai dengan huruf di

15.5 Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, pemimpinan dan ketatausahaan jabatan sebagaimana ditetapkan dalam Bagian 15.3 dari Regulasi ini, Wakil Jaksa Agung untuk Kejahatan Berat 3

ANEKA TAMBANG Tbk pada tahun, 2010 – 2012 dinilai baik, dengan debt to asset ratio pada tahun’ 2010 jika dilihat dari standart industri maka kinerja keuangan perusahaan

Diharapkan dengan upaya-upaya ini, baik pemerintah sebagai otoritas fiskal, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, pihak swasta maupun masyarakat dapat bekerjasama dengan

Banyak orang Romawi juga percaya bahwa membuat wajah yang bagus pada patung seseorang akan membuat arwah mereka tenang setelah mati dan tidak bergentayangan.. Sekitar tahun 200