• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PRAKTEK PENERAPAN FOUNDATION PADA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS HASIL PRAKTEK PENERAPAN FOUNDATION PADA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HASIL PRAKTEK PENERAPAN FOUNDATION

PADA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN

KULIT KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

OLEH :

NOVELINA THERESIA SIMBOLON NIM. 510334023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Novelina Theresia Simbolon; Nim 510334023,” Analisis Hasil Praktek Penerapan Foundation Pada Mata Pelajaran Dasar Kecantikan Kulit Kelas X SMK Negeri 8 Medan; Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Rias 2010; Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hasil praktek siswa dalam melakukan penerapan foundation atau alas bedak pada siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit di SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Januari 2015. Lokasi penelitian di SMK Negeri 8 Medan. Populasi penelitian sebanyak satu kelas dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa yaitu Kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan jalan Dr.Mansyur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang karakter subjek , hal subjek, atau menggambarkan situasi / frekuensi kejadian sesuatu. Penelitian ini terdiri dari satu variabel. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan. Objek penelitian ini adalah hasil praktek penerapan foundation siswa pada mata pelajaran dasar kecantikan kulit kelas X SMK Negeri 8 Medan. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan sebanyak 3 orang yang terdiri dari 2 orang dosen PKK Tata Rias dan 1 orang Guru bidang studi kelas X SMK Negeri 8 Medan. Untuk menjaring kesepakatan hasil pengamatan dari setiap pengamat digunakan uji kesepakatan dengan menggunakan analisis varians satu jalur.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya

yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan

dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis banyak mendapat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini Penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya memberikan banyak saran dan masukan guna

perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan penelitian dan

pembuatan skripsi ini.

2. Narasumber (Ibu Dra.Rohana Aritonang M.Pd dan Ibu Dra.Ade C.H

Gultom M.Pd) yang sudah banyak memberikan masukan yang bersifat

membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Mastarina Barus M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing penulis sejak awal masuk kuliah hingga sekarang.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

memberikan banyak saran dan masukan kepada penulis.

10. Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan, Ketua Jurusan Tata Kecantikan,

Walikelas dan Guru Bidang Studi dan semua guru/ staff SMK Negeri 8

(7)

11. Secara khusus orangtua Penulis, Ayah (Antonius Simbolon) dan Mama

(Nurmaya Situmorang). Terimakasih buat semua motivasi yang Ayah dan

Mama berikan kepadaku, kasih sayang yang tiada batasnya serta dukungan

doa yang tak pernah putus. Kepercayaan padaku menguatkanku untuk

melakukan yang terbaik. Sungguh, aku sangat mencintai kalian. Semoga

Tuhan memberkati. Tidak lupa untuk Adik – adik yang kusayangi

(Zulfirman Alfater Simbolon, Junitro Aditya Simon Simbolon, Fransisko

Kurnia Simbolon, Michael Tanfani Simbolon, Danial Lionsus Simbolon

dan Marintan Simbolon) yang selalu memberikan doa dan memberikan

motivasi kepada kakak dari awal kuliah sampai menyelesaikan studi di

UNIMED.

12. Para Kakak/Abang, Sahabat – sahabat yang tidak terlupakan selalu

memberikan waktu dan memberi motivasi, menyelesaikan skripsi ini

terkhusus Winda Yuni Christiani Sitorus, S.Pd, Briptu Edwin Manganju

Sitinjak, Lusiana Sihotang S.Pd, Kartika S.Pd, Tabita Tarigan S.Pd, Maya

Barus, Novri Christina S.Pd, Darma S.Pd, Eka Novita S.Pd, Nelly

Wahyuni S.Pd, Yuninda S.Pd, dan semua para sahabat baik jalur Ekstensi

maupun Reguler stambuk 2010, tidak lupa untuk Wira Indra Wulansari

S.Pd, Bertha Eriska Simbolon S.Pd, Arini S.Pd, Desy S.Pd, Rista Yolanda

S.Pd.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

Penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu

kecantikan. Terima kasih dan kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita.

Medan, Maret 2015

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS... 8

A. Deskripsi Teori ... 8

1. Pengertian Hasil Praktek Penerapan Foundation atau Alas Bedak ... 8

1.1 Kulit Wajah ... 11

1.2 Jenis Kulit Wajah ... 11

1.3 Warna Kulit Wajah ... 13

2. Foundation atau Alas Bedak ... 16

2.1 Jenis Foundation atau Alas Bedak untuk Jenis Kulit ... 17

2.1.1 Jenis Foundation Atau Alas Bedak Untuk Jenis Kulit ….……….17

2.1.2 Jenis foundation Atau Alas Bedak Padat ……….………..18

2.1.3 Jenis foundation Atau Alas Bedak Krim ………18

2.1.4 Jenis foundation Atau Alas Bedak Sheer ………...19

2.1.5 Jenis Foundation Atau Alas Bedak Two In One ………20

2.2.1 Warna Foundation Sesuai Dengan Warna Kulit………..21

(9)

3. Rias Wajah Sehari –Hari ………..31

3.1 Kosmetika untuk tata rias wajah ………32

3.2 Diagnosis warna kulit dan warna foundation atau Alas Bedak …... 38

B. Penelitian yang Relevan ... .40

C. Kerangka Berfikir ……….41

D. Pertanyaan Penelitian ... .42

BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN. ... .43

A. Desain penelitian ... .43

B. Defenisi Operasional ... .43

C. Populasi dan Sampel ... .44

D. Instrumen Penelitian ... .45

E. Prosedur Penelitian... .45

F. Uji Kesepakatan pengamat ... .50

G. Teknik Analisis Data ... .51

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 53

A. Penyajian Data ... 53

B. Deskripsi Data ... 53

C. Temuan Hasil Penelitian ... 57

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Implikasi ... 59

C. Saran ... 60

(10)

DAFTAR GAMBAR

1. Warna Kulit Terang ... 14

2. Warna Kulit Kuning Langsat ... 15

3. Warna Kulit Sawo Matang ... 15

4. Warna Kulit Kulit Gelap ... 15

5. Jenis Foundation Atau Alas Bedak Cair ... 18

6. Jenis Foundation Atau Alas Bedak Padat ... 18

7. Jenis Foundation Atau Alas Bedak Krim ... 19

8. Jenis Foundation Atau Alas Bedak Sheer ... 19

9. Jenis Foundation Atau Alas Bedak Two In One ... 20

10. Jenis Foundation Atau Alas Bedak Stik ... 20

11. Warna Foundation Menurut Kusumawardhani ... 21

12. Warna Foundation Menurut Retno ... 22

13. Warna Foundation Menurut Bobi Brown ... 22

14. Warna Foundation atau Alas Bedak dengan Warna Kulit ... 23

15. Bentuk Wajah Oval ……… 25

21. Bentuk Wajah Segitiga Terbalik ……… 30

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(12)

LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Penilaian Pengamat …………. ... 64

2. Data Mentah Hasil Pengamatan Hasil Penerapan Foundation ( Pengamat 1) ... 67

3. Data Mentah Hasil Pengamatan Hasil Penerapan Foundation ( Pengamat 2) ... 68

4. Data Mentah Hasil Pengamatan Hasil Penerapan Foundation ( Pengamat 3) ... 69

5. Perhitungan niai rata – rata per indikator ... 70

6. Data Skor Pengamatan ……… 71 7. Uji Kesepakatan Pengamat ………. 72

8. Hasil Penelitian Analisis Penerapan Foundation ………... 74

9. Perhitungan Rata –Rata dan Standar Deviasi ……… 76

(13)
(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan formal disekolah memiliki peranan penting dalam mencapai

berbagai tujuan dalam rangka memenuhi berbagai standar kompetensi yang harus

dicapai peserta didik. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang

berbeda – beda berdasarkan kemampuan yang akan dikembangkan, sesuai dengan

ketentuan umum UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

bahwa :“Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik , tujuan yang akan di capai, dan

kemampuan yang dikembangkan”.

Pendidikan menengah diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi atau siap memasuki

lapangan pekerjaan. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah

umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan

(SMK) mengutamakan penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja

serta mengembangkan sikap profesional dalam bidang tertentu.

SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga pendidikan dan latihan untuk

tingkat menengah kejuruan memiliki tujuan, yaitu menghasilkan lulusan yang

berakhlak mulia, memiliki kompetensi dan profesional dibidang kecantikan

rambut dan kulit. Demi terwujudnya tujuan tersebut, SMK Negeri 8 Medan

memiliki visi, yaitu mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat

(15)

2

yang unggul dalam menghasilkan lulusan dibidang keahlian, terutama bidang tata

kecantikan yang mampu bersaing dibidang keahlian, terutama bidang tata

kecantikan yang mampu bersaing dipasar global.

SMK Negeri 8 Medan terdiri dari kejuruan tata kecantikan. Jurusan

Kecantikan ini terbagi 2 yaitu kecantikan kulit dan kecantikan rambut. Pada kelas

X untuk jurusan tata kecantikan kulit terdapat salah satu mata pelajaran yang

berkaitan dengan jurusan produktif yaitu rias wajah sehari – hari.

Rias wajah sehari - hari adalah salah satu kompetensi dasar yang terdapat

dalam mata pelajaran dasar kecantikan kulit (DKK). Rias wajah sehari - hari

merupakan pengenalan tahap awal pada teori tentang rias wajah. Rias wajah

sehari – hari adalah rias wajah yang sangat ringan, dengan menggunakan

foundation atau alas bedak yang ringan dan tidak menggunakan warna-warna

yang mengkilap dan menyolok. Rias wajah memiliki fungsi untuk mengubah

(make over), kearah lebih cantik dan sempurna (koreksi). Untuk menghasilkan

rias wajah yang sempurna hal yang utama dilakukan koreksi pada wajah

(Andiyanto, 2005). Koreksi pada rias wajah pertama sekali diperhatikan

kesesuaian warna kulit terhadap pemilihan warna foundation atau alas bedak yang

tepat dan kesesuaian jenis kulit terhadap jenis foundation atau alas bedak yang

tepat (Gusnaldi, 2002), Untuk itu dalam rias wajah sehari – hari pemilihan

foundation atau alas bedak sangat menentukan hasil riasan. Hasil riasan yang

alami dan natural dipengaruhi oleh warna kulit yang sama dengan warna

(16)

3

penerapan foundation atau alas bedak yang tepat pada rias wajah sehari – hari.

(Gusnaldi, 2002).

Berdasarkan observasi bulan Juli 2014 pada siswa kelas X Dasar

Kecantikan Kulit, banyak dari siswa yang tidak menguasai bagaimana

mengkoreksi warna kulit yang sama dengan warna foundation atau alas bedak.

Terlihat dari pelaksanaan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, penulis

melihat banyak siswa tidak memahami bagaimana penerapan foundation atau alas

bedak yang tepat dengan warna kulit pada rias wajah sehari – hari. Siswa dalam

mengaplikasikan warna foundation atau alas bedak satu tingkat bahkan dua

tingkat di atas warna kulit dalam rias wajah sehari - hari. Sedangkan untuk

kesempatan rias wajah sehari – hari membutuhkan warna foundation atau alas

bedak yang sama dengan warna kulit (Gusnaldi, 2002). Selain kesesuaian warna

kulit terhadap warna foundation atau alas bedak , jenis kulit dengan jenis

foundation atau alas bedak juga mempengaruhi hasil riasan wajah. Menurut

Suryawan (2006), jenis kulit yang sesuai dengan jenis foundation atau alas bedak

sangat mempengaruhi tekstur kehalusan dalam rias wajah. Untuk itu, kesesuaian

jenis kulit dengan jenis foundation atau alas bedak perlu diperhatikan agar hasil

riasan menyatu dengan kulit. Hal seperti ini yang sering terjadi dilapangan banyak

riasan yang terlihat pucat dan seperti mengenakan topeng, luntur, tekstur tidak

halus dan tidak rata karena, penerapan warna foundation atau alas bedak yang

tidak tepat dengan warna kulit dan penerapan jenis foundation atau alas bedak

yang tidak tepat dengan jenis kulit serta hasil aplikasi foundation atau alas bedak

(17)

4

bedak tidak menyatu dengan kulit karena, itu hasil praktek rias wajah sehari – hari

yang diharapkan tidak maksimal. Hal ini diduga karena, siswa tidak memahami

tentang warna foundation atau alas bedak yang sesuia dengan warna kulit dan

jenis foundation atau alas bedak yang sesuai dengan jenis kulit serta tidak teliti

dalam pengaplikasian foundation atau alas bedak dalam rias wajah sehari – hari.

Pengetahuan siswa yang tidak maksimal tentu sangat mempengaruhi dalam

praktek rias wajah sehari – hari. Siswa yang tidak memahami kesesuaian warna

kulit terhadap warna foundation atau alas bedak diduga karena, kurang

lengkapanya alat dan bahan kosmetika yang sangat menunjang dalam proses

belajar mengajar berlangsung, serta siswa kurang mendapat perhatian khusus

tentang materi pelajaran yang berlangsung, baik teori maupun praktek.

Hal ini dapat dikuatkan dengan hasil wawancara penulis tanggal 19

Agustus 2014 pada Guru bidang studi rias wajah sehari – hari di SMK Negeri 8

Medan, data yang diperoleh dari daftar kumpulan nilai (DKN) siswa pada

kompetensi rias wajah tahun ajaran 2011/2012 dapat dikatakan cukup. Kriteria

ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan di sekolah untuk kompetensi rias

wajah adalah 75. Selanjutnya dari 35 jumlah siswa terdapat 14,28 % memperoleh

nilai B (80) dan 85,71 % yang memperoleh nilai C (75). Dari data nilai tersebut,

dapat dilihat hanya beberapa siswa yang memperoleh nilai baik. Masih banyak

siswa yang berada pada nilai cukup. Hasil observasi dan wawancara penulis

menduga nilai siswa yang tidak mencapai KKM disebabkan oleh siswa yang tidak

menguasai penerapan foundation atau alas bedak yang sesuai dengan warna kulit,

(18)

5

kelengkapan kosmetik yang masih kurang sehingga hasil praktek yang diharapkan

tidak maksimal, serta siswa kurang mendapat perhatian khusus tentang materi

pelajaran yang berlangsung, baik teori maupun praktek. Karena terlalu luasnya

permasalahan maka penulis membatasi penelitian tentang warna foundation atau

alas bedak yang sesuai dengan warna kulit.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan nilai praktek dasar

kecantikan kulit pada rias wajah sehari - hari hanya memperoleh nilai yang

dikategorikan Cukup (75) dan tidak terdapat siswa yang mencapai kategori nilai

yang sangat baik (85) yang sesuai dengan KKM yaitu 75. Untuk melihat sejauh

mana siswa memahami dan menerapkan foundation atau alas bedak yang sesuai

pada kesempatan rias wajah sehari - hari, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan mengangkat judul “Analisis Hasil Praktek Penerapan

Foundation Pada Mata Pelajaran Dasar Kecantikan Kulit Kelas X SMK Negeri 8

Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran yang digunakan berpusat pada Guru sehingga

kurang menarik minat siswa dalam praktek.

2. Bahan ajar pembelajaran lebih dominan menyajikan konsep yang bersifat

hafalan dan kurang menarik minat siswa.

(19)

6

4. Pengetahuan siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan tentang kosmetik dalam

rias wajah sehari – hari .

5. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa pada praktek rias

wajah sehari – hari kelas X SMK Negri 8 Medan.

6. Penerapan foundation atau alas bedak pada praktek rias wajah sehari – hari

kelas X SMK Negeri 8 Medan.

7. Hasil praktek penerapan foundation pada mata pelajaran dasar kecantikan

kulit kelas X SMK Negeri 8 Medan .

C. Pembatasan Masalah

Mengingat kompleksnya pembahasan pada identifikasi masalah di atas,

serta keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk meneliti secara

keseluruhan permasalahan, penulis hanya membatasi :

1. Analisis hasil praktek penerapan foundation atau alas bedak pada mata

pelajaran dasar kecantikan kulit kelas X SMK Negeri 8 Medan .

2. Siswa yang diteliti sebanyak 35 siswa kelas X Semester Ganjil tahun

ajaran 2014/2015 jurusan kecantikan kulit SMK Negeri 8 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dia atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Bagaimana analisis hasil praktek penerapan

foundation atau alas bedak pada mata pelajaran dasar kecantikan kulit kelas X

(20)

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “ untuk mengetahui analisis hasil praktek

penerapan foundation pada mata pelajaran dasar kecantikan kulit kelas X SMK

Negeri 8 Medan”.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi Pendidikan

Tatarias Universitas Negeri Medan.

2. Untuk memberikan pengalaman dalam pembuatan karya ilmiah dan

merupakan sarana dalam menambah wawasan , pengetahuan , sikap serta

keterampilan bagi penulis.

3. Untuk memberikan masukan kepada pihak sekolah , khusus bagi para

siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan guna meningkatkan langkah –

langkah tatarias wajah sehari – hari.

4. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan Prodi Tata Rias Jurusan PKK

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan di Jurusan

PKK Prodi Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(21)

58

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan dalam melakukan aplikasi foundation atau alas bedak pada siswa

kelas X Jurusan Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan adalah 82,86 %.

Hasil akhir aplikasi foundation atau alas bedak yang sesuai dengan warna kulit

pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan dengan nilai rata – rata sampel total

sebesar 3,85 dan indikator yang memiliki persentase terendah yaitu pada

ketepatan pelaksanaan diagnose warna kulit dengan warna foundation atau alas

bedak dengan persentase 77,14 %. Sedangkan indikator yang memiliki nilai

tertinggi yaitu pada indikator 51,42% (18 orang) yang memiliki kemampuan

dengan skor penilaian baik yang mampu menguasai bagaimana cara penerapan

warna foundation dengan warna kulit wajah tersebut, sedangkan 48,58 % ( 17

orang) memiliki nilai cukup yang hanya mampu mengetahui warna foundation

tetapi tidak mengetahui warna kulit wajah model.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa indikator yang mendapat

nilai yang baik adalah Ketepatan teknik penerapan foundation atau alas bedak

diseluruh wajah yang sesuai dengan warna kulit. Oleh karena itu untuk

meningkatkan kemampuan ketepatan siswa dalam melakukan penerapan

(22)

59

selama ini mata pelajaran make up tersebut berlangsung hanya sekali seminggu.

Untuk meningkatkan kemampuan perlu juga dilatih kepada siswa bahwa cara

penerapan foundation yang benar sesuai dengan warna kulit model karena dapat

mengetahui hasil riasan yang baik.

Dengan ditemukan jawaban penelitian diatas maka akan menjadi masukan

bagi SMK Negeri 8 Medan agar dapat lebih meningkatkan proses pembelajaran

Dasar Kecantikan Kulit, dengan menambah jam mata pelajaran sehingga

menyediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk melatih kemampuan penerapan

foundation salah satunya dibagian warna kulit wajah.

Dengan adanya kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan

penerapan foundation yang sangat baik dari siswa kelas X Jurusan Tata

Kecantikan SMK Negeri 8 Medan maka hal ini merupakan modal awal bagi siswa

untuk dapat mengembangkan kemampuan pada kehidupan sehari-hari sehingga

diharapkan setelah lulus dapat bekerja sesuai dengan bidang keahliannya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada para siswa agar dapat meningkatkan kemampuan

dalam melakukan rias wajah salah satunya penerapan foundation atau alas

bedak.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola jurusan Tata Kecantikan

(23)

60

kecantikan kulit agar siswa lebih mampu menguasai teori mata pelajaran

tersebut supaya mendapatkan hasil riasan wajah yang baik dan sempurna.

3. Sebagai bahan masukan bagi para pengajar terutama pengajar dibidang

rias wajah agar lebih memperhatikan dan mengembangkan kemampuan

(24)

61

DAFTAR PUSTAKA

Andiyanto. 2003. The make over Rahasia Rias Wajah Sempurna. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

Arikunto,Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rneka Cipta

Depdiknas. 2008. KBBI Daring. Dipetik Februari 07,20012 Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional

Gusnaldi. 2007. Instan Make Up, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Gusnaldi. 2009. Make Up Korektif, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Herni Kusatanti, dkk. 2008. Tata Kecantikan Kulit Jilid 3. Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan

Kusumawardhani . 2014. Color Palette. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum

Poerwadarminta, WJS. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Retno. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Umum

Retno. 1992. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia

(25)

62

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & B. Bandung: CV. Alfabeta

Suryawan, Debbie S. (2006). Beauty Exspose By Andiyanto. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Femina. 2010. Cantik Natural. Diakses pada 05 Oktober 2014 dari

http://www.Femina.co.id/cantik/tata.rias/make.up.untuk.cantik.natural

Anonim. (2013). http://www.beautylish.com/a/vxirv/how-to-find-your-undertone

Anonim. (2013). http://www.beccacosmetick.com/us/foundation-finder/ diakses

pada tanggal 05 Oktober 2014

Anonim. (2013). www.bobbybrowncosmetick.com/us/foundation-finder/ diakses

pada tanggal 05 Oktober 2014

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyusun tesis ini dengan baik guna memenuhi salah satu persyaratan

Dengan model SAVI tersebut diharapkan siswa dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang bersangkutan, serta untuk guru dapat mengambil

Haplotipe 2 sebagian besar ditemukan pada sampel yang berasal dari Sumatera yang diwakili oleh Bengkulu, namun juga ditemukan pada sampel yang berasal dari Kalimantan yang

Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan pembelajaran CTL.dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa

Pengolahan data dilakukan dengan menggcmakao tehik analisis lruantitarifdan kualiW Metode analisis dalam patelitian ini meqgmAm analisis mrPriks. IFEEFE, maeiks IE,

Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain

Meijvis et al yang menyatakan bahwa pemberian deksametason ditambah dengan. pemberian antibiotik mengurangi lama perawatan di rumah sakit pada pasien

Berdasarkan uraian hasil penelitihan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bentuk perlakuan khusus yang diberikan oleh CV Agung Jaya dalam Perlindungan