• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF)TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF)TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

IKA GITA NURLIANA PUTRI

0903672

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

(2)

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPA

Oleh

Ika Gita Nurliana Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ika Gita Nurliana Putri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

IKA GITA NURLIANA PUTRI

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Drs. Rustono WS, M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001

Pembimbing II,

Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd. NIP. 19600825 198603 1 002

Diketahui oleh Ketua Program Studi PGSD

UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

Empat tahun bukanlah waktu yang lama untuk kita menimba ilmu, tetapi empat tahun merupakan waktu yang sebentar untuk kita mengukir berjuta kenangan. Sedih, senang, risau, galau, malas, semua pernah dan bahkan sering terlewati selama empat tahun terakhir ini.

Terima kasih Tuhan, Kau telah memberikan waktu yang indah untukku mengenal kampus tercinta ini. Hingga tumpukkan kertas terkumpulkan pada beliau-beliau yang sabar membimbing kami.

Terima kasih Tuhan, Kau telah menitipkanku pada kedua orang tua yang hebat, pada keluarga yang selalu memberikan kasih sayang yang tak terhitung oleh jutaan angka.

Terima kasih Tuhan, Kau telah memberikan seseorang yang tak pernah bosan mendengarkan sejuta keluh kesahku.

Terima kasih Tuhan, Kau telah memberikanku sahabat-sahabat terhebat yang selalu menemani saat bahagia dan galau melanda.

Tumpukan kertas ini, saya persembahkan kepada orang-orang terkasih. Papa, Mama, Sonda, Dede, Mbah Kakung, Mbah Ibu, Dayoh, dan seluruh keluarga besar di rumah yang tak sabar menungguku memakai toga gagah di kepalaku.

Tak lupa, sahabat oh tepatnya keluarga baruku TianDyeka (kreng Fanti sama kreng Chika)…Both of you are unforgettable pals… Say thanks to Wismaers (Bu Ay n Yanli) dan seluruh genggong Int.

IPA…Hitake, No Name, Sailormoon, Trio Macan, Cipirili, Delena,

dan Duo Kasep.

“Work Hard, Study Hard, n Play Hard”

With Love,

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA” ini dan seluruh isinya adalah benar -benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Tasikmalaya, 22 Mei 2013 Yang membuat pernyataan,

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya. Atas pertolongan-Nya semata penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keyakinan Diri (Self Belief) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Skripsi ini terselesaikan tepat pada waktunya atas kehendak dan ijin dari Allah SWT serta bantuan dan arahan yang mengalir dari berbagai pihak dalam mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi oleh penulis. Semoga segala amal baik mendapatkan imbalan yang lebih dari Sang Pencipta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat menambah wawasan bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Terima kasih.

Tasikmalaya, 22 Mei 2013

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini, diantaranya: 1. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd. selaku Direktur Universitas Pendidikan

Indonesia Kampus Tasikmalaya.

2. Drs. Yusuf Suryana, M.Pd. selaku Sekretaris Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

3. Drs. Rustono WS, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya serta selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan petunjuk, pengarahan, dan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya

4. Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah membimbing, memberikan motivasi, dan mengarahkan penulis dengan berbagai nasehat yang berarti sehingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Drs. H. Sadjaruddin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Seluruh dosen UPI Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan berbagai ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

7. Seluruh Staf Tata Usaha dan Perpustakaan UPI Kampus Tasikmalaya.

8. Kepala Sekolah SD Negeri Sukamanah 1, 2, 3, dan 4 beserta guru yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Ucapan terima kasih yang tak cukup oleh berjuta kata kepada Papa Sugeng Priyanto, Mama Nurhayati, kedua adik laki-laki, dan seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. 10. Spesial ucapan terima kasih teruntuk Mustika Aji Hertanto yang selalu

memberikan semangat pada saat penulis merasa jenuh. 11. Sahabat-sahabat yang tak tergantikan, TianDyeKa. 12. Rekan-rekan seperjuangan, terutama rekan Interes IPA

(8)

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPA ABSTRAK

Penelitian ini meneliti bagaimana keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA. Keyakinan (belief) siswa terhadap pembelajaran IPA turut mempengaruhi bagaimana ia memaknai pembelajaran tersebut. Keyakinan siswa yang salah, seperti beranggapan bahwa pembelajaran IPA lebih menekankan pada penguasaan sejumlah konsep dan hafalan semata akan membuat siswa cenderung pesimis dalam menghadapi pembelajaran. Sikap pesimis siswa tersebut tentu saja akan membuat prestasi belajar mereka tidak tercapai maksimal. Sebaliknya, apabila siswa memiliki keyakinan (belief) terhadap pembelajaran yang ia hadapi maka akan mempermudah mereka mendapatkan prestasi belajar yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh berbagai informasi, yaitu mengenai tingkat keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA, tingkat prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA, dan seberapa besar pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Responden penelitian yaitu siswa kelas V berjumlah 108 yang mewakili strata prestasi tinggi, sedang, dan rendah dari masing-masing sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes objektif pilihan ganda, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan uji regresi liniear sederhana untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA. Setelah dilakukan analisis, didapatkan hasil bahwa: 1) keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA berada pada kategori sangat tinggi, 2) prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA berada pada kategori sangat tinggi, 3) terdapat pengaruh yang signifikan dari keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Besarnya korelasi antara kedua variabel adalah 0,259 dan berada pada kategori korelasi yang cukup kuat, sehingga diperoleh kontribusi keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa sebesar 6,7%. Persamaan regresi adalah Ý = 47,146 + 0,4X. Berdasarkan persamaan tersebut, maka didapatkan koefisien regresi sebesar 0,4 yang berarti bahwa setiap penambahan satu kali keyakinan diri (self belief) dengan kondisi yang sama, maka prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya meningkat sebesar 0,4.

(9)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

B. Kerangka Berpikir ... 42

C. Hipotesis Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

B. Desain Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian ... 47

D. Definisi Operasional ... 47

E. Instrumen Penelitian ... 50

(10)

G. Teknik Pengumpulan Data ... 58

H. Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Hasil Penelitian ... 69

B. Pembahasan ... 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 130

A. Kesimpulan ... 130

B. Saran ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... 133

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 136

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1.Data Siswa Kelas V SD Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes

Kota Tasikmalaya... 44

3.2.Aspek-Aspek Keyakinan Diri (Self Belief) ... 49

3.3.Kategori Tingkat Kesukaran ... 58

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.5.Interval Kategori ... 61

3.6.Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 65

4.1.Interval Kategori Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa ... 72

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Bagan Kerangka Berpikir ... 42

3.1. Bagan Sampel yang Diambil dari Populasi Berstrata dengan kesalahan 5% ... 46

3.2 Bagan Desain Penelitian ... 46

3.3 Bagan Rumus untuk Mencari Tingkat Kesukaran ... 58

3.4 Bagan Rumus Persamaan Regresi ... 66

3.5 Bagan Rumus Koefisien Determinasi ... 67

4.1. Grafik Variabel X (Keyakinan Diri Siswa) ... 73

4.2. Grafik Aspek-Aspek Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa ... 77

4.3. Grafik Aspek Tingkat (Level) ... 78

4.4. Grafik Indikator Tugas yang Mudah dan Sederhana ... 79

4.5. Grafik Indikator Tugas yang Kompleks ... 80

4.6. Grafik Aspek Keluasan (Generality) ... 81

4.7. Grafik Indikator Penguasaan Konsep pada Bidang Akademik yang Luas .. 82

4.8. Grafik Indikator Penguasaan Konsep pada Bidang Akademik Tertentu ... 83

4.9. Grafik Aspek Kekuatan (Strength) ... 84

4.10. Grafik Indikator Ketekunan ... 85

4.11. Grafik Aspek Keyakinan terhadap Kemampuan dalam Menghadapi Situasi yang tidak Menentu yang Mengandung Unsur Kekaburan, Tidak Dapat Diprediksi, dan Penuh Tekanan ... 86

4.12. Grafik Indikator Yakin Akan Kemampuan Diri ... 87

4.13. Grafik Indikator Mengatasi Situasi yang Terjadi Secara Tiba-Tiba ... 88

4.14. Grafik Indikator Menghadapi Situasi yang Buruk ... 89

4.15. Grafik Aspek Keyakinan terhadap Kemampuan Menggerakkan Motivasi, Kemampuan Kognitif, dan Melakukan Tindakan yang Diperlukan untuk Mencapai Suatu Hasil ... 90

4.16. Grafik Indikator Menyelesaikan Tugas yang Sukar... 91

(13)

4.18. Grafik Indikator Berpikir Sebelum Bertindak ... 93

4.19. Grafik Aspek Keyakinan Mencapai Target yang Telah Ditentukan ... 94

4.20. Grafik Indikator Indikator Keinginan untuk Berhasil ... 95

4.21. Grafik Indikator Tidak Mudah Putus Asa ... 96

4.22. Grafik Aspek Keyakinan terhadap Kemampuan Mengatasi Masalah yang Muncul ... 97

4.23. Grafik Indikator Mengatasi Masalah yang Kompleks ... 98

4.24. Grafik Indikator Mengatasi Masalah yang Sederhana ... 99

4.25. Grafik Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA ... 101

4.26. Grafik Dimensi Proses Kognitif ... 104

4.27. Grafik Dimensi Proses Kognitif Mengingat (C1) ... 106

4.28. Grafik Dimensi Proses Kognitif Memahami (C2) ... 107

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A. Profil Objek Penelitian ... 137

A.1 Profil SDN Sukamanah 1 ... 138

A.2 Profil SDN Sukamanah 2 ... 140

A.3 Profil SDN Sukamanah 3 ... 142

A.4 Profil SDN Sukamanah 4 ... 144

B. Instrumen Penelitian ... 146

B.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa Sebelum Revisi ... 147

B.2 Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa Sebelum Revisi ... 148

B.3 Kisi-Kisi Soal Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Sebelum Revisi ... 154

B.4 Soal Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Sebelum Revisi ... 159

B.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa Sesudah Revisi ... 166

B.6 Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa Sesudah Revisi ... 167

B.7 Kisi-Kisi Soal Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Sesudah Revisi ... 174

B.8 Soal Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Sesudah Revisi ... 179

C. Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen ... 187

C.1 Tabulasi Skor Hasil Uji Coba Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa ...188

C.2 Tabulasi Skor Hasil Uji Coba Soal Prestasi Belajar Siswa ...191

C.3 Hasil Uji Validitas Angket Keyakinan Diri...193

C.4 Hasil Uji Validitas Soal Prestasi Belajar Siswa ...194

C.5 Hasil Uji Reliabilitas Angket Keyakinan Diri ...195

C.6 Hasil Uji Reliabilitas Soal Prestasi Belajar Siswa ...196

C.7 Hasil Analisis Tingkat atau Indeks Kesukaran Butir Soal ...197

D. Data Penelitian ... 198

(15)

D.2 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa ... 202

D.3 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa pada Aspek 1 ... 203

D.4 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa pada Aspek 2 ... 204

D.5 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa pada Aspek 3 ... 205

D.6 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa pada Aspek 4 ... 206

D.7 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa pada Aspek 5 ... 207

D.8 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa pada Aspek 6 ... 208

D.9 Data Nilai Angket Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa pada Aspek 7 ... 209

D.10 Tabulasi Skor Tiap Nomor Soal Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA ... 210

D.11 Data Nilai Soal Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA ... 213

D.12 Data Nilai Soal Prestasi Belajar Siswa Dimensi Proses Mengingat (C1) .. 214

D.13 Data Nilai Soal Prestasi Belajar Siswa Dimensi Proses Memahami (C2) . 215 D.14 Data Nilai Soal Prestasi Belajar Siswa Dimensi Proses Mengaplikasikan (C3) ... 216

E. Interval Kategori ... 217

E.1 Interval Kategori Keyakinan Diri (Self Belief) Siswa... 218

E.2 Interval Kategori Soal Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA ... 224

F. Prosedur Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS ... 225

F.1 Langkah-Langkah Uji Validitas ... 226

F.2 Langkah-Langkah Uji Reliabilitas ... 228

F.3 Langkah-Langkah Analisis Deskriptif ... 231

F.4 Langkah-Langkah Uji Normalitas ... 234

F.5 Langkah-Langkah Uji Homogenitas ... 237

F.6 Langkah-Langkah Uji Liniearitas ... 240

F.7 Langkah-Langkah Uji Korelasi ... 242

F.8 Langkah-Langkah Uji Regresi Liniear Sederhana ... 244

F.9 Langkah-Langkah Uji Crosstab (Tabel Silang) ... 242

F.10 Output Data Statistik ... 250

G. Administrasi Penelitian ... 255

(16)

G.2 Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI Kampus Tasikmalaya... 257

G.3 Surat Izin Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Tasikmalaya ... 258

G.4 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya ... 259

G.5 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Sukamanah 1 ... 260

G.6 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Sukamanah 2 ... 261

G.7 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Sukamanah 3 ... 262

G.8 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Sukamanah 4 ... 263

G.8 Surat Pernyataan Perubahan Redaksi Judul Skripsi ... 264

H. Dokumentasi ... 265

H.1 Foto Penelitian di SDN Sukamanah 1 ... 266

H.2 Foto Penelitian di SDN Sukamanah 2 ... 267

H.3 Foto Penelitian di SDN Sukamanah 3 ... 268

H.4 Foto Penelitian di SDN Sukamanah 4 ... 269

H.5 Foto Wawancara dengan Siswa... 270

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang berkualitas dan memiliki pandangan luas untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka turut berpengaruh besar terhadap cara pandang terutama dalam menyelesaikan masalah.

Terdapat banyak pengertian mengenai pendidikan. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses perubahan sikap yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mendewasakan manusia serta mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sendiri secara berkesinambungan, baik di lingkungan masyarakat maupun di berbagai lembaga pendidikan.

Semua yang didapat pada proses pendidikan diperoleh melalui usaha, salah satunya yaitu belajar. Menurut Bandura (Trianto, 2012: 77) ‘Sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain.’ Belajar tidak hanya dilakukan di lembaga formal seperti sekolah, di lingkungan masyarakat pun kita melakukan kegiatan belajar, seperti bagaimana cara beradaptasi dengan masyarakat sekitar. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, serta sikap yang tidak disebabkan oleh faktor pembawaan atau pun kematangan, namun hal tersebut terjadi sebagai hasil dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Interaksi tersebut salah satunya dapat diperoleh melalui pembelajaran IPA.

(18)

Sebagaimana dikemukakan oleh Trianto (2012: 137) “Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.” Dimensi proses yaitu kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan mengenai alam maupun menemukan pengetahuan baru. Dimensi produk diartikan sebagai hasil dari dimensi proses yang meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori. Sedangkan dimensi sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki para saintis dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru, contohnya sikap objektif, hati-hati, rasa keingintahuan, keyakinan, dan sebagainya.

Chapman (Nurlia, 2012: 11) menyatakan bahwa ‘Keyakinan (belief) merujuk pada sesuatu yang oleh seseorang dianggap benar, dan itu dapat berasal dari pengalaman, nyata maupun hanya dibayangkan.’ Keyakinan pada diri seseorang menunjukkan sikap dan rasa percaya kepada suatu objek yang dilihatnya. Seseorang menggunakan keyakinan sebagai dasar untuk memprediksi apa yang akan terjadi kemudian.

Keyakinan pada diri siswa adalah salah satu aspek penting dalam dimensi afektif. Keyakinan (belief) siswa terdiri atas empat domain/aspek, yakni 1) keyakinan siswa terhadap karakteristik mata pelajaran, 2) keyakinan siswa terhadap kemampuan diri sendiri, 3) keyakinan siswa terhadap proses pembelajaran, dan 4) keyakinan siswa terhadap kegunaan mata pelajaran. Pada penelitian ini, keyakinan yang akan diungkap adalah keyakinan siswa terhadap kemampuan diri sendiri yang selanjutnya disebut keyakinan diri atau self belief.

Keyakinan diri adalah perasaan individu akan kemampuannya mengerjakan tugas. Keyakinan diri mengacu pada persepsi tentang kemampuan individu untuk mengorganisasi dan mengimplementasi tindakan yang dibutuhkan untuk menampilkan kecakapan tertentu. Keyakinan siswa terhadap kemampuan dirinya saat pembelajaran turut berpengaruh pada hasil yang dicapai.

(19)

cenderung pesimis dalam menghadapi pembelajaran tersebut. Siswa akan beranggapan bahwa IPA merupakan pembelajaran yang statis. Hal ini mengakibatkan siswa tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi. Namun, apabila keyakinan siswa dibentuk dengan benar dan positif, seperti beranggapan bahwa pembelajaran IPA itu mudah dan sederhana maka akan membuat siswa optimis menghadapi pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Penelitian yang dilakukan di Universitas Kolorado mengemukakan bahwa ada tiga pandangan siswa mengenai IPA, yaitu siswa beranggapan pembelajaran IPA statis, dinamis, dan mix. Dalam hal ini, peran guru sangatlah penting agar keyakinan diri (self belief) yang dibangun siswa dalam pembelajaran IPA membuat siswa memiliki keyakinan bahwa pembelajaran IPA bersifat dinamis dan tidak hanya berupa hafalan semata.

Sesuatu yang diyakini oleh siswa pada pembelajaran IPA sebagian besar diperoleh selama mereka belajar IPA. Siswa yang memiliki keyakinan statis pada IPA hanya akan berusaha mengingat apa yang telah dijelaskan oleh guru selama hal tersebut relevan dalam membantu mengerjakan tugas atau pun ulangan. Sedangkan siswa yang memiliki keyakinan dinamis pada IPA tidak hanya mengingat tetapi juga akan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ia lebih paham dan fleksibel dalam menerima pembelajaran IPA. Untuk itu, keyakinan diri (self belief) yang dimiliki oleh siswa turut berpengaruh pada prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar. Prestasi belajar juga sering diartikan seberapa jauh hasil dari pencapaian siswa dalam penguasaan konsep, materi, dan tugas-tugas dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar tersebut.

(20)

Faktor ekstern yaitu faktor dari luar individu yang terdiri dari faktor keluarga (misalnya: cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (seperti: metode mengajar dan kurikulum), dan faktor masyarakat (contohnya: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, dan teman bergaul). Sedangkan faktor intern yaitu faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar. Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah (misalnya: kesehatan dan cacat tubuh), faktor kelelahan (contohnya: lemah, kelesuan, dan kebosanan), faktor psikologis (seperti: intelegensi, perhatian, bakat, minat, kematangan, motivasi, sikap, keyakinan, persepsi, dan sebagainya).

Faktor internal sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran seseorang serta hasil yang dicapai pada pembelajaran. Faktor internal berupa keyakinan siswa terhadap dirinya turut berperan terhadap prestasi belajar.Prestasi seseorang dikatakan maksimal apabila memenuhi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Sebaliknya, apabila salah satu diantara ketiga aspek tersebut tidak muncul dalam pembelajaran, maka proses pembelajaran dikatakan tidak maksimal sehingga prestasi belajar pun tidak akan maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa keyakinan diri (self belief) siswa terhadap pembelajaran IPA turut berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Keyakinan Diri (Self Belief) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah yang ada pada penelitian antara lain.

a. Pembelajaran IPA di sekolah dasar dianggap sukar dipahami dan dipelajari. b. Siswa beranggapan bahwa pembelajaran IPA di sekolah dasar hanya berupa

penguasaan konsep dan hafalan semata.

c. Pada saat pembelajaran IPA, aspek kognitif (pengetahuan) lebih banyak muncul dibandingkan aspek afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). d. Pada proses pembelajaran IPA, siswa menunjukkan keyakinan diri (self belief)

(21)

e. Keyakinan diri (self belief) siswa belum dijadikan pertimbangan yang mendasar bagi guru dalam proses belajar mengajar.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Seberapa besar pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?”

a. Pertanyaan Penelitian

Untuk memperjelas fokus penelitian, maka rumusan masalah dirinci ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1) Bagaimana keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?

2) Bagaimana prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?

3) Seberapa besar pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?

b. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah proses penelitian, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut.

1) Variabel keyakinan diri (self belief) sebagai variabel bebas dibatasi pada bidang akademik siswa.

2) Variabel prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA sebagai variabel terikat dibatasi pada aspek kognitif dari Taxonomy Bloom Revisi, yaitu dimensi proses mengingat (C1), memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3).

3) Materi ajar yang digunakan pada penelitian ini mencakup materi IPA Kelas V Sekolah Dasar pada Semester 1 dan pertengahan Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.

C.Tujuan Penelitian

(22)

1. Memperoleh informasi mengenai tingkat keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

2. Memperoleh informasi mengenai tingkat prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh pada penelitian mengenai pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Pervin (Wijaya, 2007: 25) mengemukakan pandangan ‘Keyakinan diri adalah kemampuan yang dirasakan untuk membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi yang khusus.’ Buchori (Mustikasari, 2013: 17) ‘Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing siswa dalam perilaku tertentu.’

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memperoleh informasi mengenai tingkat keyakinan dirinya pada pembelajaran IPA yang akan membantu siswa untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

(23)

siswa yang negatif serta mengoptimalkan strategi dan metode yang digunakan agar prestasi belajar siswa maksimal.

c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak sekolah untuk mengetahui tingkat keyakinan siswa-siswa di sekolah agar tidak ditemukan siswa yang masih memiliki keyakinan diri (self belief) rendah, sehingga siswa memiliki sikap optimis dan motivasi belajar tinggi. Hal tersebut turut mempengaruhi prestasi belajar siswa.

d. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan, khususnya bagi peneliti yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan masalah yang terdapat pada penelitian ini.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi pada penelitian ini yaitu : 1. Bab I Pendahuluan

Berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

Memaparkan kajian pustaka mengenai keyakinan diri (self belief), prestasi belajar, pembelajaran IPA di sekolah dasar, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

3. Bab III Metode Penelitian

Berisi penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian, yaitu lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini memaparkan hasil penelitian yang dicapai serta pembahasannya. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah komplek SD Negeri Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Komplek SD Negeri Sukamanah terdiri dari empat unit sekolah, yakni SDN Sukamanah 1, SDN Sukamanah 2, SDN Sukamanah 3, SDN Sukamanah 4.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2009: 117). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya dengan jumlah keseluruhan adalah 157 siswa. Adapun rinciannya sebagai berikut :

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya

No Nama Sekolah Banyaknya Siswa Jumlah Laki-laki Perempuan

1. S SDN Sukamanah 1 15 31 46

2. S SDN Sukamanah 2 18 23 41

3. S SDN Sukamanah 3 14 9 23

4. S SDN Sukamanah 4 27 20 47

Jumlah 75 83 157

Populasi pada penelitian ini berjumlah sangat banyak. Peneliti tidak mungkin untuk mempelajari semua populasi tersebut dengan pertimbangan waktu, biaya, serta tenaga peneliti. Untuk itu, peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Menurut Sugiyono (2009: 118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

(25)

dimaksudkan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel sebagai sesuatu yang berlaku untuk populasi.

Untuk memperoleh sampel dari suatu populasi maka digunakan suatu teknik sampling. Teknik sampling pada penelitian ini adalah probability sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009: 120). Kategori yang digunakan yaitu proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Proportionate artinya pada pengambilan sampel dilakukan secara proporsional, dengan maksud agar pengambilan sampel dilakukan dengan suatu penalaran yang logis bahwa dalam setiap strata akan diwakili oleh suatu sampel. Dengan adanya responden yang mewakili setiap strata dalam jumlah yang proporsional, diharapkan objektivitas hasil penelitian akan terjaga.

Adapun penggunaan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menentukan sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5%. Dari 157 jumlah populasi, maka didapatkan sampel sebanyak 108 untuk tingkat kesalahan 5%. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut tingkat prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai UTS siswa semester genap. Dengan demikian, masing-masing sampel untuk tingkat prestasi belajar siswa harus proporsional sesuai dengan populasi.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan kelompok prestasi tinggi, sedang, dan rendah adalah:

Prestasi belajar tinggi =

x 110 = 36,4 = 36

Prestasi belajar rendah =

x 110 = 36,4 = 36

Prestasi belajar rendah =

x 110 = 36,4 = 36

(26)

Gambar 3.1

Bagan Sampel yang Diambil dari Populasi Berstrata dengan Kesalahan 5% B.Desain Penelitian

“Desain (rancangan) penelitian yaitu suatu uraian tentang prosedur yang

akan diikuti dalam pengujian hipotesis” (Furchan, 2011:134). Sedangkan Creswell

(2010: 3) mengungkapkan “Rancangan penelitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi dari asumsi-asumsi luas hingga metode-metode rinci dalam pengumpulan dan analisis data.”

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasional. Furhan (2011: 463) mengemukakan “Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang sering digunakan yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel.” Studi ini memungkinkan pula untuk peneliti memastikan sejauh mana perbedaan atau pengaruh pada satu variabel terhadap variabel lainnya.

Variabel pada penelitian ini meliputi dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas untuk keyakinan diri (self belief) (X) dan variabel terikat untuk prestasi belajar siswa (Y). Secara visual, pengaruh antara dua variabel tersebut ditunjukan oleh paradigma sederhana berikut.

F

Sumber: Sugiyono (2009: 66)

Gambar 3.2 Bagan Desain Penelitian

Prestasi tinggi=52

Prestasi sedang=52

Prestasi rendah=52

Prestasi tinggi=36

Prestasi sedang=36

Prestasirendah=36

Keyakinan diri (self

belief ) (X)

(27)

Keterangan:

= Arah pengaruh

C.Metode Penelitian

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan tertentu” (Sugiyono, 2009: 6). Sedangkan Furchan (2011: 39) mengemukakan bahwa “Metode penelitian ialah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.” Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang berdasarkan pada teori-teori, gagasan para ahli ataupun dikembangkan menjadi permasalahan serta pemecahannya untuk memperoleh suatu kebenaran. Cresswell (2010: 5)

berpendapat “Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji

teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel.”

Metode penelitian survey bertitik tolak pada konsep, hipotesis, dan teori yang sudah mapan sehingga tidak memunculkan teori yang baru. Metode ini bertujuan untuk mengetahui status gejala dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih dan ditentukan untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan). Peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. (Sugiyono, 2009: 12)

Pada penelitian ini, pengumpulan data untuk variabel keyakinan diri (self belief) menggunakan angket. Sedangkan pengumpulan data untuk variabel

prestasi belajar siswa menggunakan soal (tes objektif berbentuk pilihan ganda). Selain kedua data primer tersebut, peneliti juga melakukan wawancara dan studi dokumentasi untuk menunjang data primer.

D.Definisi Operasional

(28)

dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau disebut juga variabel independen, stimulus, predictor, antecedent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Sedangkan variabel terikat atau disebut juga variabel dependen, output, criteria, konsekuen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Variabel bebas pada penelitian mengenai pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya adalah variabel keyakinan diri (self belief), sedangkan variabel terikatnya yaitu variabel prestasi belajar siswa. Definisi operasional kedua variabel tersebut yaitu :

1. Variabel Keyakinan Diri (Self Belief)

Bandura (Apriyanti, 2012: 7) mengutarakan pandangannya ‘Keyakinan diri merupakan keyakinan terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan.’

Keyakinan diri mengandung arti rasa yakin terhadap diri sendiri akan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang ia hadapi, sehingga mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Pervin (Wijaya, 2007: 25) mengemukakan pandangan yang

memperkuat pernyataan tersebut, yakni ‘Keyakinan diri adalah kemampuan yang

dirasakan untuk membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi yang khusus.’ Sedangkan Crick & Dodge (Dhurman, 2012: 35) menjelaskan ‘Keyakinan diri merupakan representasi mental individu atas realitas, terbentuk oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan masa kini, dan disimpan dalam memori jangka panjang.’

(29)

Tabel 3.2

Aspek-Aspek Keyakinan Diri (Self Belief)

No. Aspek Indikator

1. Tingkat (level) a. Tugas yang mudah dan sederhana b. Tugas yang kompleks

2. Keluasan (generality) a. Penguasaan konsep pada bidang akademik yang luas

b. Penguasaan konsep pada bidang akademik tertentu

3. Kekuatan (strength) a. Ketekunan 4. Keyakinan terhadap

b. Mengatasi situasi yang terjadi secara tiba-tiba

(30)

adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing siswa dalam perilaku tertentu.’ Sedangkan menurut Sudjono (Mustikasari, 2013: 17) ‘Prestasi belajar adalah tolak ukur keberhasilan dari hasil aktivitas belajar yang telah dilakukan, meskipun anggapan ini masih

perlu dipertanyakan’. Menurut Slameto (2010: 54) “Faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.”

Prestasi seseorang dikatakan maksimal apabila memenuhi tiga aspek, yakni aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Pada penelitian ini, prestasi belajar siswa dibatasi pada aspek kognitif dari Taxonomy Bloom revisi, yakni mengingat (C1), memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif siswa berupa soal (tes objektif pilihan ganda) materi pembelajaran IPA Kelas V Semester 1 dan pertengahan semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.

E.Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2009: 148). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 149) “Instrumen adalah alat pada waktu penelitian

menggunakan sesuatu metode.” Jadi, instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan pada saat penelitian untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diteliti. Instrumen pada penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal (tes objektif pilihan ganda) dengan empat opsi pilihan yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa sedangkan instrumen nontes berupa angket yang digunakan untuk mengukur keyakinan diri (self belief) siswa.

1. Angket

(31)

aspek kepribadian individu. Satu skala psikologi hanya diperuntukkan guna mengungkap suatu atribut tunggal.

Instrumen angket digunakan untuk mengukur keyakinan diri (self belief) siswa pada pembelajaran IPA. Data angket diperoleh dari responden kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Skala keyakinan diri disusun berdasarkan aspek keyakinan diri yang dikemukakan oleh Bandura (Wijaya, 2007: 26) dan Abdullah (Dhurman, 2012: 36). Adapun kisi-kisi instrumen angket Keyakinan Diri (Self Belief) dapat dilihat pada lampiran B.5

Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert yang bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. “Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan

Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif” (Sugiyono, 2009: 135).

Peneliti memperhatikan tujuan ukur, metode penskalaan dan format item yang dipilih, sehingga respon yang disajikan dalam skala adalah dalam bentuk pilihan jawaban yang terdiri dari lima options kesesuaian antara responden dengan pernyataan yang disajikan. Variasi bentuk memilih jawaban disesuaikan dengan tingkat keyakinan diri (self belief) siswa.

Adapun pemberian skor untuk angket dengan menggunakan Skala Likert adalah sebagai berikut:

a. Pernyataan Positif

Skor 5 untuk pilihan options a. Skor 4 untuk pilihan options b. Skor 3 untuk pilihan options c. Skor 2 untuk pilihan options d. Skor 1 untuk pilihan options e. b. Pernyataan Negatif

(32)

2. Tes untuk Mengukur Prestasi Belajar Siswa

Batasan operasional mengenai suatu tes dikemukakan oleh Ary, dkk (Sukardi, 2010: 138) ‘A test is a set of stimuli presented to individual in order to elicit responses on the basis of which a numerical score can be assigned.’ Tes tidak lain adalah satu set stimuli yang diberikan kepada subjek atau objek yang hendak diteliti. Kerlinger (Sukardi, 2010: 138) berpendapat ‘A test is a systematic procedure in which the individuals tested are presented with a set of constructed

stimuli to which they respond, the responses enabling the tester to assign the

testes numerals.’ Tes merupakan prosedur sistematik dimana individual yang dites diberikan suatu set stimuli jawaban mereka yang dapat menunjukkan ke dalam angka.

‘Tes pada dasarnya merupakan suatu pengukuran yang objektif dan standar

terhadap sampel perilaku’ (Anastasi dalam Azwar, 2011: 3). Tes merupakan alat

atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, serta dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan. Tes prestasi belajar secara luas tentu saja mencakup ketiga aspek tujuan pendidikan, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

“Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan” (Azwar, 2011: 9). “Tes objektif adalah tes yang

dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif” (Arikunto, 2002: 164).

Sedangkan Purwanto (2011: 72) menjelaskan bahwa “Tes objektif adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia.”

Soal-soal dengan menggunakan tes objektif banyak digunakan untuk mengukur sejauh mana prestasi belajar siswa. Hal ini antara lain disebabkan oleh luasnya bahan ajar yang dapat dicakup dan proses penilaian hasil tes yang memudahkan pemeriksa. Soal-soal bentuk objektif memiliki beberapa bentuk, antara lain benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda.

(33)

bentuk soal (tes objektif pilihan ganda) berjumlah 34 soal dengan materi IPA Kelas V Sekolah Dasar. Pemberian skor tiap soal tersebut adalah:

a. Apabila dijawab benar diberi skor satu (1), dan b. Apabila salah menjawab diberi skor nol (0).

Adapun kisi-kisi instrumen soal prestasi belajar pada pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar dapat dilihat pada lampiran B.7

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung bertatap muka dengan sumber data (responden). Wawancara dapat dijadikan suatu alat pengumpulan data yang efektif. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon. Dalam bukunya, Sudjana (2011: 68) menjelaskan bahwa “Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang kemungkinan jawabannya telah disiapkan oleh peneliti, sehingga siswa mengkategorikannya kepada alternatif yang telah dibuat.” Keuntungan dari wawancara terstruktur adalah jawaban siswa mudah untuk diolah, dianalisis, serta mempermudah dalam menarik kesimpulan. Sedangkan pada wawancara tidak terstruktur, peneliti tidak perlu menyiapkan jawaban siswa sehingga siswa bebas

dalam mengutarakan jawaban mereka. Keutungan memilih wawancara tidak terstruktur yaitu peneliti dapat memperoleh lebih banyak informasi meskipun

akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengolah, menganalisa, dan membuat kesimpulan.

(34)

mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan yang timbul pada saat penelitian. Selain itu, wawancara dilakukan untuk menjaga keakuratan data, kebermaknaan penelitian yang dilakukan dan kesesuaian jawaban angket dengan kenyataan yang ada pada diri siswa.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen disusun sendiri oleh peneliti dengan merujuk beberapa referensi dan pengarahan dari tenaga ahli. Penyusunan instrumen penelitian baik angket maupun soal merujuk pada kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. Sedangkan pengambilan data dengan menggunakan teknik wawancara instrumen atau pedoman disusun secara garis besarnya saja. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara langsung dan spontanitas agar responden tidak merasa terbebani dalam menjawab pertanyaan. Wawancara dilakukan setelah data primer yaitu angket serta soal telah didapatkan. Jika terdapat permasalahan atau ketidaksesuaian maka peneliti melakukan wawancara sebagai data sekunder penelitian yang digunakan untuk menunjang data primer.

1. Uji Coba Instrumen

Setelah penyusunan instrumen selesai, tahap selanjutnya yaitu uji coba instrumen. Pengujian instrumen dilaksanakan di kelas V sekolah dasar dengan subjek yang berbeda dari subjek penelitian, namun memiliki kualitas yang hampir sama. Pada penelitian ini, pengujian instrumen angket dilakukan di SDN Layungsari, SDN Cikalang 2, dan SDN Cilolohan 2 dengan jumlah keseluruhan yaitu 100 siswa. Sedangkan pengujian instrumen soal dilakukan di SDN Layungsari, SDN Cilolohan 1, dan SDN Cilolohan 2 dengan jumlah keseluruhan yaitu 80 siswa. Pengujian kedua instrumen tersebut bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan pada penelitian.

2. Hasil Uji Coba Instrumen a) Validitas Instrumen

(35)

kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur”. Sejalan dengan itu Anastasi dan Urbina (Purwanto, 2011: 114) menjelaskan

bahwa ‘Validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang mesti

diukurnya dan seberapa baik dia melakukannya.’

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hal ini dikarenakan jenis data yang diukur pada instrumen adalah data interval.

Uji validitas digunakan untuk memperoleh instrumen yang dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Selain menggunakan korelasi Pearson Product Moment, perhitungan uji validitas juga dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 16.0. Langkah-langkah pengujiannya merujuk pada Uyanto (2009: 222) sebagaimana ditunjukkan pada lampiran F.1

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, maka dilanjutkan membuat kesimpulan dengan membandingkan antara Pearson Correlation (rhitung) dengan nilai tabel korelasi Product Moment (rtabel). Kriterianya apabila rhitung> rtabel maka instrumen dinyatakan valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel maka instrumen tidak valid. Data hasil uji validitas angket Keyakinan Diri (Self Belief) siswa dapat dilihat pada lampiran C.3.

(36)

Sedangkan data hasil uji validitas soal untuk mengukur prestasi belajar IPA dapat dilihat pada lampiran C.4. Berdasarkan lampiran C.4, maka didapatkan 34 soal yang memenuhi kriteria validitas serta 6 soal lainnya dinyatakan tidak valid. Soal tersebut adalah nomor 7, 13, 18, 20, 23, dan 37. Nomor soal yang tidak valid dihilangkan dan tidak digunakan pada penelitian. Instrumen soal prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V sesudah revisi dapat dilihat pada lampiran B.8.

b) Reliabilitas Instrumen

“Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2011: 310). Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 173) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.”

Sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap (keajegan). Artinya, apabila instrumen tersebut diberikan kepada kelompok subjek yang sama (homogen) maka akan diperoleh hasil yang relatif sama, dengan catatan selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah.

Uji reliabilitas ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha yang perhitungannya dilakukan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16.0. Langkah-langkah pengujiannya merujuk pada Uyanto (2009: 273) sebagaimana ditunjukkan pada lampiran F.2.

(37)

Berdasarkan lampiran C.5, dapat dilihat bahwa item angket yang memenuhi kriteria reliabilitas berjumlah 28 item, sedangkan 2 item angket lainnya yaitu item nomor 2 dan 8 tidak memenuhi kriteria reliabilitas atau tidak reliabel. Untuk item angket yang tidak reliabel dihilangkan dan tidak digunakan pada penelitian. Data hasil uji validitas soal untuk mengukur prestasi belajar IPA dapat dilihat pada lampiran C.4. sedangkan instrumen angket Keyakinan Diri (Self Belief) sesudah revisi dapat dilihat pada lampiran B.6.

Sedangkan data hasil uji reliabilitas soal untuk mengukur prestasi belajar IPA dapat dilihat pada lampiran C.6. Berdasarkan lampiran C6 dapat dilihat bahwa soal yang memenuhi kriteria reliabilitas berjumlah 37 soal, sedangkan 3 soal lainnya yaitu nomor 20, 23, dan 37 tidak memenuhi kriteria reliabilitas atau tidak reliabel. Untuk nomor soal yang tidak reliabel dihilangkan dan tidak digunakan pada penelitian. Instrumen soal prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V sesudah revisi dapat dilihat pada lampiran B.8 c) Hasil Seleksi Butir Soal Instrumen Penelitian

“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar” (Arikunto, 2002: 207). Sudjana (2011: 135) berpandangan bahwa “Tingkat

kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam

menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.” Pada

prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh siswa pada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir soal. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap butir soal. Indeks tingkat kesukaran dinyatakan dalam proporsi yang besarnya berkisar 0,00–1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka semakin mudah soal tersebut. Apabila suatu soal memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,00 artinya tidak ada siswa yang menjawab benar sebaliknya juka tingkat kesukaran pada suatu butir soal bernilai 1,00 artinya siswa menjawab benar butir soal tersebut.

(38)

Gambar 3.3 Bagan Rumus Indeks atau Tingkat Kesukaran Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan yang berlaku, indeks kesukaran dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

Tabel 3.3

Kategori Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Kategori Soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Sumber: Arikunto (2002: 210)

Pengujian tingkat atau indeks kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007. Adapun hasil analisis tingkat atau indeks kesukaran butir soal dapat dilihat pada lampiran C.7. Berdasarkan lampiran C.7 menunjukkan bahwa dari 40 nomor soal terdapat 27 soal dengan kategori mudah, 12 soal dengan kategori sedang, dan satu soal lainnya berkategori sukar. Dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti memutuskan untuk tidak memakai item angket dan butir soal yang tidak memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.

G.Teknik Pengumpulan Data

Mengumpulkan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti

dengan metode interview, tes observasi, kuesioner, dan sebagainya” (Arikunto,

(39)

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Pada penelitian ini, yang merupakan sumber primer adalah data angket keyakinan diri (self belief) siswa dan tes untuk mengungkap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V sekolah dasar. Sedangkan sumber sekunder adalah data wawancara tidak terstruktur yang dilakukan dengan responden secara langsung. Selain wawancara, data sekunder juga diperoleh dari studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku atau nilai raport. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian. Secara operasional, teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel berikut. 2. Keyakinan diri (self belief) siswa Angket Data

Primer 3. Prestasi Belajar Siswa pada

pembelajaran IPA

“Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi

terus-menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analisis dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian” (Cresswell, 2010: 274). Sedangkan Sugiyono (2011: 244) mengemukakan bahwa:

(40)

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Jenis data pada penelitian ini ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui angket keyakinan diri (self belief) siswa dan tes untuk mengukur prestasi belajar siswa, selanjutnya data tersebut dianalisis dan diinterpretasikan secara sistematis. Sedangkan sumber data sekunder pada penelitian adalah wawancara tidak terstruktur dengan siswa. Data primer dan sekunder diolah melalui tahapan-tahapan seperti yang dipaparkan di bawah ini. 1. Persiapan

Kegiatan pada tahapan ini yaitu mengecek kelengkapan identitas responden, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data.

2. Tabulasi

Kegiatan pada tahapan tabulasi yakni memberi skor terhadap item-item angket dan soal serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel pada program Microsoft Excel 2007. Kemudian skor dari setiap item angket dan soal dikonversikan ke dalam bentuk nilai.

3. Analisis Statistik

Analisis data pada penelitian ini dikategorikan melalui pengolahan data secara deskriptif dan keperluan uji hipotesis penelitian. Pengolahan data deskriptif dan uji hipotesis dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

a. Analisis Deskriptif

(41)

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum masing-masing variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan Statistical Package for the Social Science (SPSS) 16.0.

Proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 merupakan proses pengolahan data untuk mengetahui gambaran umum setiap variabel berdasarkan kategori tertentu. Untuk interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 adalah interval kategori menurut Cece Rakhmat dan Solehudin (Septianti, 2012: 74) dengan ketentuan sebagai berikut.

Tabel 3.5 Interval Kategori

No. Interval Kategori

1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi

2. ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3. ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang 4. ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah 5. X < ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Cece Rakhmat dan Solehudin (Septianti, 2012: 74)

Keterangan: ideal = Xideal ; Sideal = ideal

Sedangkan proses pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui data deskriptif setiap variabel dan mempermudah proses uji hipotesis. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui mean, median, mode, nilai minimum, nilai maximum dan jumlah nilai keseluruhan variabel. Langkah-langkah pengujiannya merujuk pada Uyanto (2009: 66), sebagaimana ditunjukkan pada lampiran F.3.

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian akan dilakukan terhadap hipotesis penelitian untuk pertanyaan penelitian : Seberapa besar pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?

(42)

H0 : Tidak terdapat pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

H1 : Terdapat pengaruh keyakinan diri (self belief) terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Untuk menguji hipotesis kerja, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menentukan apakah data diuji secara parametrik atau nonparametrik. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji liniearitas yang berkaitan dengan syarat dilakukannya uji parametrik. Apabila uji parametrik tidak terpenuhi, maka analisis data harus beralih kepada uji nonparametrik.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal artinya tidak terdapat perbedaan distribusi antara data populasi dengan data standar. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 yang berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov. Bentuk hipotesis

untuk uji normalitas adalah:

H0 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Agar normalitas terpenuhi, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

(1)Tetapkan taraf signifikansi (α). Pada penelitian ini, taraf signifikansi (α) yaitu 0.05.

(2)Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

(43)

(4)Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas merujuk pada Uyanto (2009: 42) sebagaimana ditunjukkan pada lampiran F.4.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan syarat kedua dari uji asumsi klasik. Uji asumsi homogenitas adalah uji perbedaan varians antara dua kelompok data yaitu varians keyakinan diri (self belief) siswa dengan varians prestasi belajar siswa. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui homogen atau tidaknya kedua varians tersebut.

Pada penelitian ini, uji homogenitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0. Pada pengujian dengan SPSS, uji homogenitas data dapat dilihat pada

tabel Test of Homogenity of Variance, hasil analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi dari statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Untuk menetapkan homogen atau tidaknya kedua varians, maka kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

(1)Tetapkan taraf signifikansi (α). Pada penelitian ini, taraf signifikansi (α) yaitu 0.05.

(2)Bandingkan p atau sig. (2-tailed) dengan signifikasi yang diperoleh.

(3)Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka variansi setiap sampel sama berarti data homogen.

(4)Jika signifikansi yang diperoleh < α , variansi setiap sampel tidak sama berarti

data tidak homogen.

Adapun langkah-langkah pengujian homogenitas merujuk pada Septianti (2012: 82) sebagaimana ditunjukkan pada lampiran F.5.

c) Uji Liniearitas

(44)

diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya.

Uji liniearitas pada penelitian ini dilakukan dengan program SPSS 16.0 untuk Test for Linearity pada taraf signifikansi α = 0,05. Untuk menetapkan liniearitas kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

(1)Tetapkan taraf signifikansi (α). Pada penelitian ini, taraf signifikansi (α) yaitu 0.05.

(2)Jika signifikansi pada Linearity < α , maka antara dua variabel terdapat hubungan yang linear.

(3)Jika signifikansi pada Linearity > α , maka antara dua variabel tidak terdapat hubungan yang linear.

Langkah-langkah uji linearitas merujuk pada Septianti (2012: 85), sebagaimana ditunjukkan pada lampiranF.6.

2) Uji Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis pada penelitian ini, dilakukan beberapa pengujian. Uji hipotesis dimulai dengan analisis korelasi. Jika hasil analisis korelasi menunjukan harga r ≠ 0, maka pengujian dilanjutkan pada analisis regresi sederhana. Kemudian dilakukan Uji F (Uji ANOVA), Uji Koefisien Regresi Sederhana atau Uji T, dan mencari Koefisien Determinasi.

a) Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif. Analisis korelasi pada penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara dua variabel yang berbeda yaitu keyakinan diri (self belief) (X) dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA (Y). Analisis

korelasi menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment (r), dengan ketentuan nilai r berada pada harga (-1 ≤ r ≤ +1). Sedangkan kriteria penerimaan hipotesis adalah :

H0 : Tidak terdapat korelasi yang signifikan H1 : Terdapat korelasi positif yang signifikan

(45)

nilai probabilitas > 0,05 berarti tidak ada korelasi yang signifikan (H0 diterima) dan bila nilai probabilitas < 0,05 berarti ada korelasi yang signifikan (H0ditolak)’. Untuk mengetahui kuat tidaknya korelasi, maka nilai koefisien korelasi dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi, sebagai berikut.

Tabel 3.6

Langkah-langkah uji korelasi diadaptasi dari Santoso (2012: 323) dapat dilihat pada lampiran F.7.

b) Analisis Regresi Linear Sederhana

“Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat” (Sunyoto, 2011: 9). Apabila pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), maka dinamakan analisis regresi linear sederhana. Jika hasil uji korelasi menunjukan harga r

0, maka pengujian dilanjutkan pada analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen (Y) berdasarkan nilai variabel independen (X) serta untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel.

Analisis regresi pada penelitian ini salah satunya adalah untuk memprediksi variabel terikat (prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA) apabila variabel bebas (keyakinan diri) diketahui. Alat untuk membuktikan hubungan antara variabel bebas dengan terikat adalah koefisien regresi.

(46)

mengalami penurunan maka akan diikuti dengan penurunan variabel terikat. Tanda negatif menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat berjalan dua arah, apabila variabel bebas mengalami penurunan maka diikuti peningkatan variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, apabila variabel bebas mengalami peningkatan maka diikuti penurunan variabel terikat.

Jika nilai (koefisien regresi) ρ=0 artinya tidak ada pengaruh sedangkan apabila nilai ρ=1 artinya pengaruhnya sangat kuat. Perhitungan uji regresi ini juga dapat dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16. Metode yang digunakan untuk uji regresi dalam program tersebut adalah metode enter.

Menurut Hartono (Septianti, 2012: 92) ‘Bila H0 ditolak (sig. < 0,05) berarti berpengaruh, bila H0 diterima (sig. > 0,05) berarti tidak ada pengaruh.’ Adapun untuk persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 3.4 Bagan Rumus Persamaan Regresi Keterangan :

Ý = Nilai variabel terikat

a = Nilai konstanta harga Y jika harga X= 0 b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel bebas

Langkah-langkah uji regresi sederhana menurut Santoso (2012: 339) dapat dilihat

pada lampiran F.8.

c) Uji F (Uji ANOVA)

Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan untuk memprediksi suatu variabel. Uji F dikatakan sebagai Uji ANOVA karena perhitungannya dilihat dari output ANOVA berdasarkan hasil analisis regresi. Hal tersebut dipaparkan oleh Uyanto (2009: 239). Uji ANOVA menghasilkan angka F dan tingkat signifikansi (angka probabilitas). Untuk dapat digunakan sebagai model regresi yang dapat digunakan dalam memprediksi variabel terikat (Y), maka nilai signifikansi (sig.) < 0,05.

Gambar

Tabel  3.1.Data Siswa Kelas V SD Komplek SDN Sukamanah Kecamatan Cipedes
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir ............................................................................
Gambar 3.2 Bagan Desain Penelitian
Tabel 3.2 Aspek-Aspek Keyakinan Diri (
+7

Referensi

Dokumen terkait

angket dan metode dokumentasi. Sebelumnya angket telah diuji-cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

angket dan metode dokumentasi. Sebelumnya angket telah diuji-cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar penilaian perangkat pembelajaran untuk mengukur kevalidan, angket respon guru, angket respon siswa, dan lembar

Sedangkan Sukardi (2003:126) menjelaskan masalah instrumen yang reliabel sebagai berikut:.. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila

Lampiran 1. Skor Hasil Try Out Angket Kenakalan Remaja ... Skor Hasil Try Out Angket Perhatian Orang Tua ... Uji Validitas Try Out Angket Kenakalan Remaja ... Uji Reliabilitas Try

instrumen untuk mengukur variabel Perilaku Sosial. Dengan demikian, semua soal dapat dikatakan. valid..

Berdasarkan hasil uji coba instrumen soal dari 30 soal untuk siklus I diperoleh 26 soal valid dengan reliabilitas 0,829, sedangkan untuk soal siklus II diperoleh 22

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar tes post-test untuk mengukur hasil belajar siswa dan lembar angket untuk mengukur motivasi siswa setelah dilakukan