26 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Dalam penelitian ini diupayakan untuk memastikan signifikansi hubungan antara Harga Diri dengan Perilaku Heteroseksual Siswa kelas X dan XI Jurusan Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011). Populasi penelitian ini adalah 75 siswa dari kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga.
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel
kelas jumlah
X Tata Boga 38 siswa
XI Tata Boga 37 siswa
27 3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang diwakili oleh populasi (Sugiyono, 2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Dalam penelitian ini sampelnya adalah 75 siswa dari kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga.
3.3Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh hasil informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variable bebas dalam penelitian ini adalah Harga Diri (X).
2. Variabel Terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perilaku Seksual (Y).
3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Harga Diri
28
berharga. Harga diri seseorang dapat menentukan bagaimana cara seseorang berperilaku dalam lingkungannya. Peran harga diri dalam menentukan perilaku ini dapat dilihat melalui proses berpikirnya, emosi, nilai, cita-cita serta tujuan yang hendak dicapai seseorang. Maka seseorang memiliki harga diri yang tinggi, maka perilakunya juga akan positif, sedangkan bila harga dirinya rendah, akan tercemin pada perilaku yang negatif.
3.4.2 Perilaku Heteroseksual
Perilaku sksual adalah gejala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya (heteroseksual) maupun dengan sesama jenis (homoseksual). Bentuk dari tingkah laku ini bermacam-macam mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Objek seksualnya berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri (Sarwono, 2010).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
29 3.5.1 Skala Harga Diri
Harga diri diukur dengan menggunakan skala harga diri yang dibuat berdasarkan aspek-aspek self-esteem yang dikemukakan oleh Coopersmith (1978) yang telah dimodifikasi oleh Ribeca (2011) yang berisi 25 item, yang terdiri dari empat aspek yaitu penerimaan diri, penerimaan sosial, interaksi sosial, penghargaan. Kisi-kisi untuk harga diri yang dirancang oleh peneliti sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Skala Harga Diri
NO ASPEK INDIKATOR NOMOR TOTAL
F UF
1 Penerimaan diri a.Memahami diri sendiri b.Tidak sebaik orang lain c.Ada banyak hal dalam diri
ingin saya ubah d.Bangga terhadap
pekerjaannya
e.Bisa mengurus diri sendiri f.Merasa menyesal untuk
hal-hal yang dilakukan
g.Bisa mengambil keputusan h.Merasa malu pada diri
sendiri 4 1 3 8 2 5 6 7 8
2 Penerimaan sosial
a.Keluarga dan saya memiliki banyak kesenangan
bersama
b.Keluarga biasanya mempertimbangkan perasaan saya
c.Keluarga berharap terlalu banyak
d.Tidak ada yang menaruh perhatian dirumah
e.Tidak suka dengan seorang pria/wanita
f.Tidak suka dengan orang lain 10 9 11 13 14 12 6
30 b.Keluarga mengeri saya c.Senang dengan
kebersamaan
d.Lebih suka bergaul dengan orang yang lebih muda e.Guru merasa tidak cukup
baik
f.Tahu apa yang harus dikatakan kepada orang lain
16
18
17
19
20 4 penghargaan a.Popular diantara
teman-teman
b.Sering disebut ketika dalam kelompok
c.Bisa membuat pikiran dan konsisten
d.Orang lain senang memilih saya
e.Orang lain lebih disukai dari pada saya
21
23
25
22
24
5
Jumlah Total 25
3.5.2 Perilaku Heteroseksual
Perilaku heteroseksual diukur dengan menggunakan skala perilaku seksual yang diadopsi oleh Sarwono (2006), tahapan perilaku seksual sebagai berikut: Berkencan, Berpegangan tangan, Mencium pipi, Berpelukan, Mencium bibir, Memegang buah dada diatas baju, Memegang buah dada dibalik baju, Memegang alat kelamin di atas baju, Memegang alat kelamin di balik baju, Melakukan senggama. Kisi-kisi untuk perilaku seksual yang dirancang oleh peneliti sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Skala Perilaku HeteroSeksual
No Aspek Indikator Favourabel Unfavourabel Jumlah (butir) 1 Berkencan janji untuk saling
bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah ditentukan
31 bersama (berkencan) 2 Berpeganga
n tangan
saling memegang tangan atau
bergandengan tangan
4, 6 5 3 butir
3 Ciuman saling melekatkan bibir, kening, pipi
7, 8, 10 9, 11 5 buitr
4 Pelukan saling memeluk badan 12, 13 14 3 butir
5 Memegang buah dada
memegang dengan tangan salah satu organ tubuh atau payudara
15, 17, 18, 19
16 5 butir
6 Memegang alat kelamin
memegang alat kelamin atau alat vital dengan tangan baik alat kelamin wanita atau pria
20, 21, 22 23 4 butir
7 Melakukan senggama
melakukan hubungan seksual atau hubungan kelamin (bersetubuh) diluar nikah maupun sudah menikah
24, 25 2 butir
Total 25
3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas data 3.6.1 Validitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala sikap harga diri yang berisikan 25 butir item berdasarkan teori Coopersmith (dalam Ribeca, 2011), yang telah diadopsi dan dimodifikasi. Setelah diambil data siswa, dilakukan analisis butir item untuk menetapkan reliabilitas angket.
32
dianggap valid jika memilki coefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut :
0,00 – 0,20 : tidak valid 0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi
0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi
Uji instrumen skala sikap harga diri dan perilaku hetero seksual ini dilakukan kepada 38 siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga. Pengujian validitas untuk masing-masing skala, dihitung dengan menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS (Satistical Product Service Solution) release 11.5 for windows. Setelah dianalisis untuk skala penilaian harga diri,
semua data dinyatakan valid, karena nilai terendah 0,225 yang berarti lebih tinggi dari >0,210 dan nilai tertinggi 0,737.
Untuk Skala sikap perilaku seksual yang diadobsi dari Sarwono (2006) berisikan 25 butir item. Pengujian validitas untuk masing-masing skala dihitung dengan menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS
(Staistical Product Service Solution) release 11.5 for windows. Setelah dianalisis item dinyatakan valid karena dengan nilai terendah 0,239 yang berarti lebih tinggi dari >0,210 dan nilai tertinggi 0,605.
33
Dari hasil uji reliabilitas skala sikap harga diri tersebut diperoleh α: 0,902. Menurut Azwar (2001) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α ≥ 0,070. Untuk
mengetahui reliabilitas alat ukur, α > 0.9 dikatakan sangat tinggi
α > 0.8 dikatakan tinggi
α > 0.7 dikatakan cukup tinggi
α > 0.6 dikatakan rendah
α > 0.5 dikatakan rendah
α < 0.05 dikatakan sangat rendah
Maka hasil data skala sikap harga diri ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, atau dengan kata lain data hasil skala sikap dapat dipercaya.
Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
,870 25
Sedangkan uji reliabilitas untuk skala sikap perilaku seksual diperoleh α: 0, 833. Sesuai kriteria, koefisien reliabilitas 0,8 termasuk dalam kategori tinggi untuk penelitian.
Tabel 3.5 Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
34 3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk
melihat keterkaitan antar variabel. Sebelum menentukan jenis statistik yang
digunakan dalam penelitian, maka dilakukan uji normalitas data. Dalam menguji
normalitas data metode yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.Metode
Kolmogorov-Smirnov merupakan metode penguji normalitas data yang ada pada
perangkat lunak SPSS 11.5. Metode ini melihat distribusi data yang ada
dibandingkan dengan data dari distribusi yang normal. Apabila hasil penghitungan
tidak signifikan (p>0,05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data yang
ada tidak berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data
normal).Namun Apabila hasil penghitungan signifikan (p<0,05) maka dapat
dikatakan bahwa distribusi dari data yang ada berbeda secara signifikan dengan
distribusi normal (dapat dikatakan data tidak normal) Field (2006).
Untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara harga diri dengan perilaku heteroseksual siswa X dan XI Tata Boga SMK N 1 Salatiga, akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik pengolahan data korelasi
Spearman’s rho. Karena kedua data variabel berdistribusi tidak normal maka