• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modul Praktikumcurrent Feedback Operational Amplifier

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modul Praktikumcurrent Feedback Operational Amplifier"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

104 Lampiran A

Praktikum Current Feedback OP-AMP

Percobaan I “Karakteristik Op-Amp CFA(Rin,Vomax. Slew rate)” Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

dipersiapkan oleh: Reinhard A.TUJUAN

Menganalisa dan mempelajari karakteristik dari op-amp current feedback meliputi transimpedans (Z) hambatan masukan (Rin) untuk kaki inverting dan non-inverting,

nilai keluaran maksimum (Vomax), dan Slew rate (SR), sehingga dapat mengetahui cara kerja dan kelebihan dari dari op-amp current feedback ini.

B.DASAR TEORI

Pada percobaan 1 ini akan dilakukan pengukuran terhadap karakteristik op-amp diantaranya Rin, Vomax, dan Slew rate.

Untuk hambatan masukan akan terjadi perbedaan antara hambatan masukan pada kaki inverting dan non-inverting. Pada kaki non-inverting nilai hambatan masukan besar karena merupakan hambatan dari input buffer sedangkan pada kaki inverting nilai hambatan dalamnya kecil dimana nilai hambatan dalam yang terukur adalah nilai dari ZB.

Gambar 1. Untai internal CFA

Untuk Vomax nilainya akan tergantung pada nilai Vcc dan Vee jika nilai output

melebihi nilai dari Vcc dan Vee maka akan terjadi cliping. Hal ini hampir sama dengan

op-amp voltage feedback pada biasanya. Jika op-amp yang digunakan adalah op-amp reel to reel maka Vomax-nya dapat persis mencapai tegangan catu.

(2)

105

transimpedansi pada CFA memiliki kesamaan fungsi sebagai bati pada VFA, dimana transimpedansi menjadi parameter yang berpengaruh pada performa CFA. Biasanya nilai transimpedansi sangat tinggi berkisar pada jangka M . Transimpedansi berpengaruh pada penguatanyang dihasilkan oleh op-amp current feedback, misalnya aplikasi op-amp current feedback sebagai penguat membalik dan penguat tidak membalik yang ditunjukan pada persamaan dibawah ini:

1. Penguatan pada penguat non inverting

=

1 +

1 + =

1 +

1 +

2. Penguatan pada penguat inverting

= − 1

1 + 1

Karena nilai transimpedansi berkisar pada M , nilai ini dapat diabaikan apabila nilai ZF atau impedansi umpan balik nilainya jauh lebih kecil dari transimpedansi (Z).

C.LANGKAH PRAKTIKUM

1. Pengukuran Hambatan Masukan Kaki Inverting dan Non-inverting Opamp (Rin)

Langkah percobaan :

a. Ukur amplitude tegangan kaki non-inverting ( V+ ) / pada titik A pada untai

gambar 1a dengan menggunakan osiloskop. Lakukan pada 10 frekuensi yang berbeda.

b. Ukur amplitude tegangan kaki inverting ( V- ) / pada titik B pada untai gambar

1b dengan menggunakan osiloskop.

Laporan: - Berdasarkan nilai tegangan tersebut carilah Rin pada kaki-kaki

(3)

106 2. Pengukuran Nilai Transimpedansi

Langkah percobaan:

a. Susun rangkaian seperti diatas, kemudian catat Vo

b. Ubah nilai R1 dan R2 menjadi 10k , 100k , 200k catat nilai Vo, jika terjadi penurunan nilai penguatan dari 2kali, cari nilai transimpedansi.

c. ubah2 nilai Frekuensinya sebanyak 10 kali untuk setiap nilai R1 dan R2 yang digunakan, kemudian perhitungkan nilai transimpedansi dari nilai tegangan keluaran yang didapatkan dari percobaan

Laporan: hitung nilai transimpedansi pada percobaan diatas, apakah frekuensi mempengaruhi nilai transimpedansi?

3. Pengukuran Tegangan Keluaran Maksimum (Vomax)

a. Dengan Vi = 1Vpp, 1kHz, ukur amplitude Vo dengan osiloskop.

b. Naikkan amplitude Vi sampai Vo mulai cacat (terjadi clipping), catat amplitude Vi dan Vo tersebut sebagai Vimax dan Vomax.

(4)

107

Laporan: - Apakah Vimax dan Vomax nilainya sama untuk kedua untai tersebut ?

Jelaskan.

4. Pengukuran Slew rate op-amp Current feedback (SR)

Langkah percobaan :

a. Pasang Vi gelombang kotak 1 Vpp, 1KHz, lalu amati Vo dengan osciloscope, catat slew rate (SR) opamp yaitu laju perubahan Vo (SR = ∆Vo/∆t) baik pada saat pulsa naik maupun turun.

Laporan:

- Buat kesimpulan mengenai nilai slew rate opamp current feedback dan bandingkan dengan datasheet.

Lampiran B

(5)

108

Percobaan II “Karakteristik rangkaian dasar Op-Amp CFA(penguat membalik, penguat tak membalik, dan penguat penjumlah)”

Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan) dipersiapkan oleh: Reinhard

A.TUJUAN

Mempelajari aplikasi op-amp current feedback sebagai rangkaian dasar penguat, yaitu penguat membalik, penguat tak membalik dan penguat penjumlah

B.DASAR TEORI

Untuk rangkaian penguat tak membalik atau penguat non inverting betuk rangkaiannya sama seperti penguat non-inverting pada umumnya dimana pada rangkaian ini terdapat feedback negatif dan input tegangan diberikan pada kaki non-inverting op-amp current feedback, namun persamaan yang berlaku berbeda dengan op-amp voltage feedback. Dengan mengacu pada block diagram CFA pada gambar 1

Gambar 1. Untai internal Penguat non-inverting dengan CFA

Persamaan-persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah sebagai berikut :

= (1.1)

= − (1.2) = − (1.3)

Sehingga, = ||

||

karena nilai ZB yang sangat kecil maka

persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi, = =

(6)

109 = 1 +

Rangkaian penguat membalik pada op-amp current feedback juga sama seperti membuat penguat membalik deng op-amp voltage feedback, hanya saja persamaan yang berlaku pada penguat membalik menggunakan CFA ini yang berbeda.

Gambar 2. Untai internal Penguat membalik dengan CFA

Persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah sebagai berikut: + = (2-1)

= − (2-2) = (2-3)

Sehingga didapatkan, = − ||

||

Karena nilai sangat kecil maka persamaan diatas dapat di sederhanakan menjadi:

= − 1

1 + 1

Karena nilai transimpedansi Z yang sangat besar sehingga dapat diabaikan dan persamaannya menjadi

= − [2]

Penggunaan nilai pada current feedback op-amp perlu diperhatikan nilainya karna dapat berpengaruh pada nilai penguatannya, hal ini disebabkan oleh adanya transimpedansi pada current feedback op-amp

(7)

110

Persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah sebagai berikut (dengan asumsi 2 buat inputan):

+ + = (3-1)

= − (3-2) = (3-3) Karena nilai ZG1=ZG2 maka didapatkan nilai

= −( + )

⎝ ⎜ ⎜

||( || ) + 1

1 +

||( || ) + 1 ⎠ ⎟ ⎟ ⎞

Karena nilai sangat kecil maka persamaan diatas dapat di sederhanakan menjadi:

= −( + )

1

1 + 1

Karena nilai transimpedansi Z yang sangat besar sehingga dapat diabaikan dan persamaannya menjadi

= −( + )

C. LANGKAH PRAKTIKUM

(8)

111

A. Pasang untai seperti pada gambar diatas, atur masukan 1(Vpp), 1KHz B. Gambar Vo dan Vin dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai

frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

C. Ubah R1=10K ,R2=20K , gambar Vo dan Vi dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

D. Ubah R1=100K ,R2=200K , gambar Vo dan Vi dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

E. Ubah R1=500K ,R2=1M , gambar Vo dan Vi dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

Laporan:

- turunkan rumus AV=VO/Vin pada untai penguat tak membalik diatas, kemudian analisis hasil praktikum

- apakah op-amp dapat berkerja dengan baik ketika nilai resistor diperbesar? Jelaskan

- perkirakan nilai Z (Transimpedansi)

- buat kesimpulan mengenai respon frekuensi terhadap perubahan resistor umpan balik dan grafikan hasil Praktikum pada kertas semi-log

2. Penguat membalik dengan CFA (inverting)

(9)

112

B. Gambar Vo dan Vin dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

C. Ubah R1=10K ,R2=20K , gambar Vo dan Vi dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

D. Ubah R1=100K ,R2=200K , gambar Vo dan Vi dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

E. Ubah R1=500K ,R2=1M , gambar Vo dan Vi dalam satu sumbu waktu, ubah- ubah nilai frekuensi masukan dan catat nilai penguatan tiap perubahan frekuensi untuk melihat respon frekuensinya

Laporan:

- turunkan rumus AV=VO/Vin pada untai penguat membalik diatas, kemudian analisis hasil praktikum

- apakah op-amp dapat berkerja dengan baik ketika nilai resistor diperbesar? Jelaskan

- perkirakan nilai Z (Transimpedansi)

- buat kesimpulan mengenai respon frekuensi terhadap perubahan resistor umpan balik dan grafikan hasil Praktikum pada kertas semi-log

3. penguat penjumlah dengan CFA (summing op-amp)

A. pasang untai seperti diatas dengan masukan kotak 2Vpp 1KHz, kemudian catat nilai Vo

B. ganti nilai R3 dengan 2k ,catat nilai Vo

C. ganti nilai R1,R2 dan R3 dengan 100K , catat nilai Vo

D. ganti nilai R1,R2 dengan 100k dan R3 dengan nilai 200K ,Catat nilai Vo

Laporan:

(10)

113

- turunkan rumus AV=VO/Vin pada untai penguat membalik diatas, kemudian analisis hasil praktikum

- perkiraan nilai transimpedansi

(11)

114

Praktikum Current Feedback OP-AMP

Percobaan III “Pembatasan Lebar Pita pada Op-amp CFA” Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

dipersiapkan oleh: Reinhard A.TUJUAN

Menganalisa kemampuan Current feedback op-amp dalam menghasilkan lebarpita, terhadap perubahan hambatan umpan balik dan nilai Vcc/Vee.

B.DASAR TEORI

Lebar pita dari op-amp adalah nilai frekuensi tertentu dimana tegangan keluaran tidak jatuh lebih dari 0,707 dari harga tegangan keluaran maksimum, pada saat amplitudo tegangan masukan konstan. Dengan mengetahui nilai bandwidth dapat pula dicari nilai GBP( Gain Bandwidth Product) yaitu nilai perkalian antara penguatan op-amp dengan bandwidth. Op-amp current feedback ini memiliki nilai bandwidth yang tinggi sehingga dapat bekerja pada frekuensi tinggi.

Meskipun op-amp current feedback dapat bekerja pada frekuensi yang tinggi nilai bandwidth sangat tergantung pada penggunaan resistor umpan balik, sehingga penentuan nilai resistor umpan balik ini perlu diperhatikan, Dimana semakin besar nilai resistor umpan balik nilai bandwidth-nya semakin kecil. nilai Vcc dan Vee juga berpengaruh pada nilai lebar pita , dimana semakin besar Vcc/Vee semakin besar nilai bandwidth. Hal ini ditunjukan oleh beberapa grafik pada datasheet Lt1227 dibawah ini

Gambar 1. Grafik bandwidth Vs tegangan supply Grafik diatas menunjukan hal hali yang berpengaruh pada nilai bandwidth pada current feedback op-amp, terlihat bahwa semakin besar penggunaan Rf(resistor umpan balik) nilai bandwidthnya semakin kecil.

(12)

115 Langkah percobaan :

a. Ubah-ubah frekuensi dengan tetap mempertahankan Vi = 1 Vpp, catat nilai BW yaitu nilai frekuensi saat Vo = 0,707 Vomax

b. Ubah nilai Vcc dan Vee menjadi 7V dan -7V, dengan nilai Rf dan Rg yang sama catat nilai Bw

c. Ubah nilai Rf= 2K dan Rg= 200 , Vcc menjadi 15V dan vee menjadi -15V, kemudian catat nilai Bw

d. Ubah nilai Rf= 2K dan Rg= 200 , Vcc menjadi 7V dan vee menjadi -7V, kemudian catat nilai Bw

e. Ubah nilai Rf= 10K dan Rg= 1K , Vcc menjadi 15V dan vee menjadi -15V, kemudian catat nilai BW

laporan:

- Hitung nilai GBP tiap percobaan

- buat kesimpulan mengenai nilai bandwidth terhadap perubahan nilai Vcc dan Vee serta perubahan nilai Rf dengan penguatan yang sama

(13)

Percobaan 4 “Integrator dan Diferensiator Berbasis Op Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

A.TUJUAN

Mempelajari dan menganalisa cara kerja dari salah satu aplikasi op feedback yaitu sebagai rangka

B. DASAR TEORI

Sama seperti voltage feedback op

sebagai rangkaian integrator dan diferensiator. Dimana sesuai dengan nama rangkaiannya rangkaian integrator bekerja dengan meng

sedangkan rangkaian diferensiator bekerja dengan menurunkan (operasi diferensial) sinyal masukan

Berikut rangkaian dasar dan persamaan yang berlaku pada rangkaian integrator

Persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah seba

Sehingga,

Berikut rangkaian dan persamaan yang berlaku pada diferensiator

Persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah sebagai berikut:

116

Praktikum Current Feedback OP-AMP Percobaan 4 “Integrator dan Diferensiator Berbasis Op

Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan) dipersiapkan oleh: Reinhard

Mempelajari dan menganalisa cara kerja dari salah satu aplikasi op yaitu sebagai rangkaian integrator dan diferensiator

voltage feedback op-amp, current feedback op

sebagai rangkaian integrator dan diferensiator. Dimana sesuai dengan nama rangkaiannya rangkaian integrator bekerja dengan meng-integr

sedangkan rangkaian diferensiator bekerja dengan menurunkan (operasi diferensial)

Berikut rangkaian dasar dan persamaan yang berlaku pada rangkaian integrator

Persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah seba ( ) =

= − ( ) ×

= −

= − 1 ( )

Berikut rangkaian dan persamaan yang berlaku pada diferensiator

Persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah sebagai berikut: AMP

Percobaan 4 “Integrator dan Diferensiator Berbasis Op-amp CFA” Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

Mempelajari dan menganalisa cara kerja dari salah satu aplikasi op-amp current ian integrator dan diferensiator

current feedback op-amp dapat bekerja sebagai rangkaian integrator dan diferensiator. Dimana sesuai dengan nama integralkan sinyal masukan, sedangkan rangkaian diferensiator bekerja dengan menurunkan (operasi diferensial)

Berikut rangkaian dasar dan persamaan yang berlaku pada rangkaian integrator

Persamaan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah sebagai berikut:

Berikut rangkaian dan persamaan yang berlaku pada diferensiator

(14)

117 ( ) =

= − ( ) ×

Sehingga,

= −

C. LANGKAH PRAKTIKUM 1. Integrator berbasis CFA

a. Susun rangkaian seperti diatas, kemudian gambarkan Vo dan VI dalam 1 sumbu

b. Ubah nilai R dan C menjadi 1k dan 100pF, frekuensi masukan menjadi sinus 1MHz, gambarkan Vo dan Vi dalam 1sumbu.

c. Ubah nilai R dan C menjadi 100 dan 100pF, frekuensi masukan menjadi sinus 5MHz, gambarkan Vo dan Vi dalam 1 sumbu.

2. Diferensiator berbasis CFA

a. Susun rangkaian seperti diatas, kemudian gambarkan Vo dan VI dalam 1 sumbu

b. Ubah nilai R dan C menjadi 1k dan 1nF, frekuensi masukan menjadi sinus 1MHz, gambarkan Vo dan Vi dalam 1sumbu.

c. Ubah nilai R dan C menjadi 1k dan 100pF, frekuensi masukan menjadi sinus 5MHz, gambarkan Vo dan Vi dalam 1sumbu.

(15)

118

- Lakukan perhitungan secara matematis pada setiap percobaan kemudian bandingkan dengan hasil praktikum

- Analisa fungsi dari pemasangan R2.

Lampiran E

Praktikum Current Feedback OP-AMP

Percobaan V “Stabilitas dan kompensasi pada Op-amp CFA” Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

dipersiapkan oleh: Reinhard A.TUJUAN

Menganalisa dan mempelajari salah satu karakteristik dari op-amp CFA yaitu kestabilan pada op-amp current feedback.

(16)

119

Persamaan yang berlaku pada aplikasi current feedback op-amp sebagai penguat membalik maupun tak membalik seperti yang dijelaskan pada topik kedua merupakan sebuah persamaan orde satu, yang idealnya dapat menghasilkan suatu system yang stabil.

Namun pada percobaan ternyata ditemukan ketidakstabilan nilai penguatan. Ketika dilakukan sebuah percobaan penguat tak membalik dengan mengubah2 frekuensi masukan, pada frekuensi masukan yang tinggi nilai penguatan sempat meningkat dari hasil yang diinginkan misalnya pada percobaan dibawah ini:

Frek (Hz)

1k 10k 100k 500k 1M 5M 10M 20M 30M 40M 50M 60M

Av 3 3 3 3 3 3,1 3,3 3,3 3,2 3 2,9 2,5 Av(dB) 9.54 9.54 9.54 9.54 9.54 9.82 10.37 10.37 10.1 9.54 9.24 7.95

Dilihat dari tabel hasil praktikum nilai penguatan yang diperoleh sempat meningkat sebelum akirnya turun karena respon frekuensi dari op-amp itu sendiri. Peristiwa ketidakstabilan seperti ini hanya terdapat pada system orde 2, sehingga untuk mencari persamaan system orde 2 yang berlaku pada op-amp current feedback ini rangkaian penguat non-inverting diatas dianalogikan sebagai sebuah rangkaian R L C yang di seri.

Berikut gambar rangkaian serta persamaan yang berlaku:

=

1

+ + 1

(17)

120

Pada percobaan, rangkaian penguat non inverting diberi input sinyal kotak dan diatur agar keluarannya menyerupai keluaran rangkaian RLC dalam kondisi Underdamped, sehingga diperoleh nilai maximum overshoot (Mp), peak time (tp), dan, TD, seperti contoh sinyal keluaran dibawah ini:

Dimana persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut:

= = maximum overshoot = =waktu puncak

= = damping ratio ⍵ = = ⍵ − =frekuensi alamiah teredam

= = damping factor

⍵ = = frekuensi alamiah tak teredam

Dengan syarat kondisi underdamped nilai α < ⍵

C.LANGKAH PRAKTIKUM

(18)

121

a. Susun rangkaian seperti diatas dengan input kotak 15Vpp frekuensi 1kHz. Atur tombol time/div , Volt/div, dan probe menjadi 10kali. Agar didapatkan tampilan Vin dan Vout seperti pada gambar dibawah

b. Kemudian ukur nilai Mp (dalam %),TD dan tp seperti pada gambar dibawah ini

c. Ubah nilai R1 dan R2 menjadi 10K , kemudian ulangin langkah a dan b d. Ubah nilai R1 dan R2 menjadi 5K , kemudian ulangin langkah a dan b e. Ubah nilai R1 dan R2 menjadi 500 , kemudian ulangin langkah a dan b

Laporan:

- carilah persamaan orde 2 dari hasil yang didapat dari percobaan b

- dengan hasil nilai R L C simulasikan pada circuit maker dan bandingkan sinyal keluaran yang dihasilkan dengan hasil percobaan

(19)

122 Lampiran F

Praktikum Current Feedback OP-AMP

Percobaan VI “Penguat selisih dan penguat instrumentasi berbasis op-amp CFA” Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

dipersiapkan oleh: Reinhard A.TUJUAN

Mempelajari penggunaan atau aplikasi op-amp current feedback sebagai penguat selisih dan penguat instrumentasi

B.DASAR TEORI

(20)

123

Prinsip kerja dari penguat selisih adalah memperkuat selisih tegangan antara input pada kaki inverting dengan input pada kaki non-inverting

Rangkaiannya pun sama dengan penguat selisih pada umumnya yaitu sebagai berikut

Gambar 1. Penguat selisih

Dengan menggunakan prinsip superposisi persamaan yang berlaku pada aplikasi CFA sebagai penguat selisih adalah sebagai berikut:

- Diasumsikan V2=0 maka rangkaian berlaku sebagai penguat inverting

(1) = − 1

1

1 + 12 × 1

- Diasumsikan V1=0 maka rangkaian berlaku sebagai penguat non-inverting

(2) = 2 3 + 44 1 + 21

1 + 2

- Sehingga

= (1) + (2)

= − 1

1

1 + 12× 1 + 2 3 + 44 1 + 211 + 2

- Karena nilai transimpedansi (Z) yang besar maka

= − 1 21 + 2 3 + 44 1 + 21

- Karena nilai R1=R3 dan R2=R4 maka

= 2 − 1 21

(21)

124

a. susun untai seperti pada gambar diatas, V1 berupa tegangan sinusoida 1Vpp, 1Khz. Atur potensio agar tegangan di vi2= 0,5vpp gambarkan vi1,vi2 dan vo dalam satu sumbu. Berikan nilai-nilai penting misalnya amplitude pada gambar tersebut

b. ubah R1 dan R3 menjadi 100 , kemudian gambarkan vi1,vi2 dan vo dalam 1 sumbu

c. ubah R1 dan R3 menjadi 10K , R2 dan R4 menjadi 100K , kemudian gambarkan vi1,vi2 dan vo dalam 1 sumbu

Laporan:

Turunkan rumus = /( 2 − 1), bandingkan hasil perhitungan dengan percobaan

(22)

125

a. susun untai seperti pada gambar diatas, V1 berupa tegangan sinusoida 1Vpp, 1Khz. Atur potensio agar tegangan di vi2= 0,5vpp gambarkan vi1,vi2 dan vo dalam satu sumbu. Berikan nilai-nilai penting misalnya amplitude pada gambar tersebut

laporan:

Turunkan rumus = /( 2 − 1), bandingkan hasil perhitungan dengan percobaan

Lampiran G

Praktikum Current Feedback OP-AMP

Percobaan VII “Tapis-Tapis Aktif Berbasis Op-amp CFA” Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

dipersiapkan oleh: Reinhard A.TUJUAN

Menganalisa dan mempelajari aplikasi current feedback op-amp sebagai suatu rangkaian tapis aktif (active filter) diantaranya yaitu lowpass filter dan High pass filter.

B.DASAR TEORI

(23)

126

Low pass fiter atau tapis lolos bawah adalah filter yang meloloskan frekuensi masukan yang nilai frekuensinya lebih kecil dari frekuensi cut-off, jika frekuensi masukannya lebih besar dari frekuensi cut-off maka amplitude sinyal akan mengecil, idealnya pada hal ini sinyal masukan sama sekali tidak diloloskan. Berikut gambar rangkaian dan respon frekuensi low pass filter

Gambar rangkaian diaatas merupakan rangkaian lowpass filter orde 1 dengan persamaan sebagai berikut

= 1 + 21 ( ×1 +1 )

= 1 +1 + 21

= 1 + 21

1 + ⍵c

Dimana, ⍵c = 2πfc =

High pass filter atau tapis lolos atas adalah sebuah rangkaian tapis yang

(24)

127

Gambar rangkaian diatas merupakan rangkaian highpass filter orde 1 dengan persamaan sebagai berikut

= 1 + 21 ( × 1

1 + 1 )

= 1 + 21

1 + 1

=1 + 21

1 + ⍵c

Dimana, ⍵c = 2πfc =

Semakin tinggi orde tapis yang digunakan, maka hasil filter yang didapatkan semakin mendekati dengan sifat idealnya, artinya ketika frekuensi masukan sesuai dengan frekuensi penggal (fc) amplitudo keluarannya nol. Hal ini berlaku juga untuk

highpass filter. Berikut contoh respon frekuensi tiap orde tapis pada low pass filter dengan metode butterworth filter.

(25)

Gambar diatas merupakan rangkaian tapis orde dua dimana nilai Z1 sampai Z4 bisa berupa resistor maupun kapasitor tergantung dari rangkaian yang ingin dibuat, apakah berupa lowpass filter

Dengan menggunakan hokum

Karena, = persamaan menjadi:

Dengan memanfaatkan persamaan diatas maka transfer fungsi untuk lowpass filter maupun highpass filter dapat ditemukan dengan mensubtitusi masing2 nilai dari Z sampai Z4 yaitu sebagai berikut:

Untuk Low Pass

128

Gambar diatas merupakan rangkaian tapis orde dua dimana nilai Z1 sampai Z4 bisa berupa resistor maupun kapasitor tergantung dari rangkaian yang ingin dibuat,

lowpass filter atau Highpass filter.

menggunakan hokum kirchoff didapatkan persamaan sebagai berikut −

+ − − + =

+ − 1 + 1 + +1

= ,dimana K adalah nilai penguatan op persamaan menjadi:

+ − ( + ) 1 + 1 +

= 1

− 1 + ( + ) 1 + 1 +

= 1

− + ( + ) + ( + )

=

− + + 1 + +

=

(1 − ) + + 1 + 1 (

Dengan memanfaatkan persamaan diatas maka transfer fungsi untuk lowpass filter maupun highpass filter dapat ditemukan dengan mensubtitusi masing2 nilai dari Z

yaitu sebagai berikut: Low Pass Filter

Gambar diatas merupakan rangkaian tapis orde dua dimana nilai Z1 sampai Z4 bisa berupa resistor maupun kapasitor tergantung dari rangkaian yang ingin dibuat,

didapatkan persamaan sebagai berikut

= 0

= 0

,dimana K adalah nilai penguatan op-amp maka

1

+ = 0

+ +1

) +

+ 1 +

+ )

(26)

129

Dengan mensubtitusi Z1=R1, Z2=R2, Z3=1/sC3, dan Z4=1/sC4, maka transfer fungsi

untuk Lowpass Filter adalah

( ) =1 + ( + ) + (1 − ) + = ′

+⍵ + ⍵

Untuk Highpass filter

Dengan cara yang sama yaitu mengsubtitusi nilai Z1=1/sC1, Z2=1/sC2, Z3=R3, dan

Z4=R4 didapatkan H(s) sebagai berikut

( ) =

+ 1 + 1 + 1 (1 − ) + 1

= ′

+⍵ + ⍵

(27)

130

I. Susun untai sepeti gambar diatas, pertahankan Vin tetap pada 1Vpp selama percobaan

II. Ubah-ubah frekuensi sambil amati perubahan Vo pada osiloskop, Catat nilai Vo pada sedikitnya 10 frekuensi yang berbeda sehingga menunjukan

karakteristik sebuah LPF. Tabelkan nilai-nilai Vout dan Frekuensi tersebut III. Catat juga nilai Frekuensi penggal dan nilai Vo maksimum

IV. Ubah nilai Ra dan Rb menjadi 100K , kemudian lakukan langkah II dan III 2. Highpass Filter orde 1

I. Susun untai sepeti gambar diatas, pertahankan Vin tetap pada 1Vpp selama percobaan

II. Ubah-ubah frekuensi sambil amati perubahan Vo pada osiloskop, Catat nilai Vo pada sedikitnya 10 frekuensi yang berbeda sehingga menunjukan

karakteristik sebuah HPF. Tabelkan nilai-nilai Vout dan Frekuensi tersebut III. Catat juga nilai Frekuensi penggal dan nilai Vo maksimum

IV. Ubah nilai Ra dan Rb menjadi 100K , kemudian lakukan langkah II dan III

3. Lowpass Filter orde 2

(28)

131

II. Ubah-ubah frekuensi sambil amati perubahan Vo pada osiloskop, Catat nilai Vo pada sedikitnya 10 frekuensi yang berbeda sehingga menunjukan karakteristik sebuah LPF. Tabelkan nilai-nilai Vout dan Frekuensi tersebut III. Catat juga nilai Frekuensi penggal dan nilai Vo maksimum

IV. Ubah nilai Ra dan Rb menjadi 100K , kemudian lakukan langkah II dan III

4. Highpass Filter orde 2

I. Susun untai sepeti gambar diatas, pertahankan Vin tetap pada 1Vpp selama percobaan

II. Ubah-ubah frekuensi sambil amati perubahan Vo pada osiloskop, Catat nilai Vo pada sedikitnya 10 frekuensi yang berbeda sehingga menunjukan karakteristik sebuah HPF. Tabelkan nilai-nilai Vout dan Frekuensi tersebut III. Catat juga nilai Frekuensi penggal dan nilai Vo maksimum

(29)

132 Lampiran H

Praktikum Current Feedback OP-AMP

Percobaan VII “Penguat Photocurrent berbasisi op-amp CFA” Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan)

dipersiapkan oleh: Reinhard A.TUJUAN

Mempelajari dan menganalisa cara kerja dari salah satu aplikasi op-amp Current Feedback sebagai sebuah penguat photocurrent

B.DASAR TEORI

(30)

cahaya yang jatuh pada photodiode nilai resistansinya semakin kecil dan arus yang mengalir semakin besar. Berikut symbol photodiode:

Dengan memanfaatkan sifat dan carakerja dari photodiode tersebut dibuat sebuah rangkaian penguat yang memanfaatkan arus keluaran dari photodiode untuk dikonversi menjadi tegangan. Rangkaian ini dikenal dengan penguat

transimpedansi. Berikut gambar rangkaiannya:

Rangkaian diatas memanfaatkan arus listrik yang dikeluarkan oleh photodiode sebagai masukan (IP), untuk kemudian diubah menjadi tegangan. sehingga nilai penguatan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah

Sedangkan nilai Vout adalah

,sehingga nilai A adalah

Dipasangnya capasitor C

Low pass filter, hal ini untuk menjaga dari sehingga nilai capasitor C

pada frekuensi yang tinggi. C.Langkah Praktikum

133

cahaya yang jatuh pada photodiode nilai resistansinya semakin kecil dan arus yang mengalir semakin besar. Berikut symbol photodiode:

Dengan memanfaatkan sifat dan carakerja dari photodiode tersebut dibuat sebuah rangkaian penguat yang memanfaatkan arus keluaran dari photodiode untuk dikonversi menjadi tegangan. Rangkaian ini dikenal dengan penguat photocurrent

i. Berikut gambar rangkaiannya:

Rangkaian diatas memanfaatkan arus listrik yang dikeluarkan oleh photodiode sebagai masukan (IP), untuk kemudian diubah menjadi tegangan. sehingga nilai penguatan yang berlaku pada rangkaian diatas adalah

=

Sedangkan nilai Vout adalah

= ( || ) ×

= 1 + ×

,sehingga nilai A adalah

= 1 +

Dipasangnya capasitor Cf pada rangkaian membuat rangkaian menjadi sebuah

Low pass filter, hal ini untuk menjaga dari terjadinya noise pada tegangan keluaran, sehingga nilai capasitor Cf dipilih nilai yang kecil agar op-amp CFA dapat bekerja

pada frekuensi yang tinggi. Langkah Praktikum

cahaya yang jatuh pada photodiode nilai resistansinya semakin kecil dan arus yang

Dengan memanfaatkan sifat dan carakerja dari photodiode tersebut dibuat sebuah rangkaian penguat yang memanfaatkan arus keluaran dari photodiode untuk dikonversi

photocurrent atau penguat

Rangkaian diatas memanfaatkan arus listrik yang dikeluarkan oleh photodiode sebagai masukan (IP), untuk kemudian diubah menjadi tegangan. sehingga nilai

pada rangkaian membuat rangkaian menjadi sebuah terjadinya noise pada tegangan keluaran,

(31)

134

1. Susun rangkaian seperti diatas, atur jarak antara led dengan photodiode agar memiliki signal keluaran dengan bentuk sinus sempurna dan amplitude terbesar, atur juga nilai offset dan amplitude tegangan masukan jika diperlukan, catat dan gambarkan sinyal Vout

2. Jika sudah mendapatkan signal keluaran yang sempurna, ubah2 frekuensi masukan sampai Vout mengalami penurunan amplitudo dan catat nilai Vout 3. Ganti nilai capasitor CF menjadi 50pF dan ulangi langkah 1 dan 2

Laporan:

- Analisalah cara kerja dari rangkaian diatas

Gambar

Gambar 1. Untai internal CFA
gambar 1a dengan menggunakan osiloskop. Lakukan pada 10 frekuensi yang
Gambar 1. Untai internal Penguat non-inverting dengan CFA
Gambar 2. Untai internal Penguat membalik dengan CFA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan studi “Cross Sectional”, di mana data yang menyangkut variabel

Dalam sebuah kendaraan sebaiknya memperhatikan sisi aerodinamika untuk kenyamanan dan keamanan berkendara, karena pada saat kendaraan melaju denagn kecepatan ynag tinggi maka

yang dianggap sebagai penanda infeksi bakteri akut adalah jumlah leukosit, hitung jenis, laju endap darah, dan berbagai adalah jumlah leukosit, hitung jenis, laju endap darah,

Data observasi pada siklus I pertemuan pertama hingga ketiga menunjukkan rendahnya partisipasi peserta didik dalam menyajikan hasil informasi mereka tentang topik

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan isi dari laporan dan tugas akhir serta Saran yang disampaikan penulis demi kesempurnaan sistem yang lebih

negatif di dalam tempat kerja dengan menggunakan HEPA unit yang dilengkapi dengan penyaringan udara. Wadah tempat limbah kontruksi sebelum di. transportasi harus tertutup

Kami menyambut baik dengan diadakannya Seminar Nasional yang bertemakan ― Peran Biologi dalam Meningkatkan Produktivitas yang Menunjang Ketahanan Pangan ― oleh

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dari pengaruh profitabilitas, sales growth, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social