• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi dan Distribusi Kasus HIV Di Rumah Sakit Immanuel Periode Agustus 2004 - Juli 2006.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prevalensi dan Distribusi Kasus HIV Di Rumah Sakit Immanuel Periode Agustus 2004 - Juli 2006."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PREVALENSI DAN DISTRIBUSI KASUS HIV DI RUMAH SAKIT IMMANUEL

PERIODE AGUSTUS 2004-JULI 2006

Pascal Samuel, 2007

Pembimbing utama : Dani Brataatmadja, dr., Sp.PK. Pembimbing pendamping I : Penny Setyawati, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing pendamping II : Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan sindroma yang disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang CD4 sel limfosit T menyebabkan penurunan sistem imun pejamu.

Infeksi HIV saat ini merupakan masalah kesehatan global dengan fenomena gunung es. Insidensi infeksi HIV cenderung meningkat.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah mengetahui prevalensi dan distribusi kasus HIV di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Agustus 2004-Juli 2006.

Penelitian retrospektif ini bersifat deskriptif observasional dengan cross sectional design. Data diambil dari Rekam Medik dan Laboratorium Rumah Sakit Immanuel Bandung berdasarkan jenis kelamin, usia, faktor risiko, hitung dan persentase CD4, penyakit penyerta dan angka kematian pasien selama periode Agustus 2004-Juli 2006.

Kasus HIV yang tercatat sebanyak 64 pasien, dengan 58 laki-laki dan 6 perempuan. Insidensi tertinggi usia 20-29 tahun ada 36 orang, dan IDU (Injection Drug User) adalah faktor risiko terbanyak (28 kasus). CD4 counts terbanyak <200/µL ada 39 orang, tetapi CD4% tidak akurat sebab banyak kasus tidak diketahui. Berdasarkan penyakit penyerta ada 59 orang dengan penyakit sistem pencernaan, penyakit sistem pernafasan 29 orang , penyakit sistem saraf 25 orang, penyakit sistem kardiovaskuler 8 orang, penyakit kulit dan sistemik 8 orang, neoplasma 2 orang, penyakit limfatik 8 orang , penyakit mata 3 orang dan gangguan jiwa 2 orang. Jumlah pasien meninggal di rawat inap ada 11 orang.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Prevalence and Distribution of HIV Cases in Immanuel Hospital Period August 2004-July 2006

Pascal Samuel, 2007 Tutor I : Dani Brataatmadja, dr., Sp.PK. Tutor II : Penny Setyawati, dr., Sp.PK., M.Kes. Tutor III : Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) is syndrome caused by HIV (Human Immunodeficiency Virus) infection which attack CD4 T cell lymphosite and causing host immune system decreased.

Nowadays HIV infection is a common global health issue with ice berg phenomenon. Incidence of HIV infection have a tendency to keep increasing.

The aim of this study is to know the prevalence and distribution of HIV cases in Immanuel Hospital Bandung period August 2004 to July 2006.

This retrospective study is a descriptive observational study with cross sectional design. The data was taken from Medical Record and Laboratory of Immanuel Hospital Bandung based on gender, age, risk factors, CD4 counts, co-morbid diseases and patients’ mortality from August 2004 to July 2006.

There were 64 HIV cases, with 58 males and 6 females. The highest incidence 36 people in 20-29 ages and IDU (Injection Drug Abuse) was the highest risk factor (28 cases). The most CD4 counts <200/µL was 39 people, but CD4% was inaccurate because many cases could not be identificated. Based on co-morbid diseases, there were 59 people had gastrointestinal diseases, respiratory tract diseases 29 people , neuro-diseases 25 people, cardiovascular diseases 8 people, integumentary and systemic diseases 8 people, neoplasm 2 people, lymphatics diseases 8 people, ocular disorders 3 people, and psychiatric disorders 2 people. The number of inpatient death was 11 people.

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

SURAT PERNYATAAN...iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR BAGAN... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR DIAGRAM...xiii

DAFTAR SINGKATAN...xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Identifikasi Masalah...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah...3

1.4.1 Manfaat Akademis...3

1.4.2 Manfaat Praktis...3

1.5 Kerangka Pemikiran ...3

1.6 Metode Penelitian ...6

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi ...7

2.2 Sejarah ...8

2.3 Epidemiologi...9

2.4 Etiologi ...10

2.4.1 Virus HIV ...10

2.4.1.1 Tipe HIV...11

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.4.1.3 Replikasi Virus HIV ...13

2.4.1.4 Transmisi Virus HIV ...14

2.4.1.5 Imunologis Virus HIV ...15

2.5 Manifestasi Klinis HIV/AIDS ...17

2.5.1 Klasifikasi Klinis HIV/AIDS...18

2.5.2 Penyakit Penyerta HIV/AIDS...20

2.5.2.1 Penyakit Sistem Pernafasan pada HIV/AIDS... 20

2.5.2.2 Penyakit Sistem Kardiovaskular pada HIV/AIDS...21

2.5.2.3 Penyakit Orofaring dan Sistem Pencernaan pada HIV/AIDS ...22

2.5.2.4 Ko-infeksi HCV/HBV/GBV-C dengan HIV/AIDS ...23

2.5.2.5 Penyakit Ginjal dan Traktus Genitourinarius pada HIV/AIDS ...24

2.5.2.6 Penyakit Endokrin & Kelainan Metabolisme pada HIV/AIDS...24

2.5.2.7 Penyakit Rematik pada HIV/AIDS...25

2.5.2.8 Penyakit Sistem Hematopoietic pada HIV/AIDS...26

2.5.2.9 Penyakit Kulit pada HIV/AIDS ...26

2.5.2.10 Penyakit Sistem Saraf pada HIV/AIDS...27

2.5.2.11 Penyakit Mata pada HIV/AIDS ...28

2.5.2.12 Infeksi berdasarkan penyebarannya & Wasting Syndrome pada HIV/AIDS...28

2.5.2.13 Neoplasma pada HIV/AIDS ...28

2.6 Diagnosis Klinis Laboratorium HIV ...29

2.6.1 Pemeriksaan rapid test HIV-1/2 ...30

2.6.2 Pemeriksaan uji saring HIV dengan EIA ...32

2.6.3 Pemeriksaan uji saring HIV dengan ELISA...33

2.6.4 Pemeriksaan uji saring HIV dengan Recombigen Latex Agglutination Test...34

2.6.5 Pemeriksaan konfirmasi HIV dengan IFA...34

2.6.6 Pemeriksaan konfirmasi HIV dengan RIPA ...34

2.6.7 Pemeriksaan konfirmasi HIV dengan Western Blot ...34

2.6.8 Pemeriksaan suplemental dengan identifikasi antigen HIV (ELISA) ...35

2.6.9 Alur Pemeriksaan HIV ...36

2.7 HIV pada IDU di Kalangan Usia Muda ...39

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.9 Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS ...41

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ...44

3.2 Metode Penelitian ...44

3.3 Penyajian Data ...44

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ...44

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis Kelamin...45

4.2 Usia ...47

4.3 Faktor Risiko Penularan ...49

4.4 Hitung CD4 (CD4 T cell counts) dan Persentase CD4 (CD4%) ...51

4.5 Penyakit Penyerta ...53

4.6 Pasien HIV/AIDS meninggal ...61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...63

5.2 Saran ...63

DAFTAR PUSTAKA...64

LAMPIRAN...67

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi klinis CD4 pasien remaja dan dewasa menurut CDC ...18 Tabel 2.2 Klasifikasi klinis infeksi HIV pada orang dewasa menurut WHO...19 Tabel 4.1 Distribusi kasus HIV berdasarkan jenis kelamin periode Agustus

2004-Juli 2006 ...45 Tabel 4.2 Distribusi kasus HIV berdasarkan usia periode Agustus

2004-Juli 2006 ...47 Tabel 4.3 Distribusi kasus HIV berdasarkan faktor risiko penularan periode

Agustus 2004-Juli 2006 ...50 Tabel 4.4 Distribusi kasus HIV berdasarkan hitung CD4 periode Agustus

2004-Juli 2006 ...51 Tabel 4.5 Distribusi kasus HIV berdasarkan persentase CD4 periode Agustus

2004-Juli 2006 ...52 Tabel 4.6 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Sistem

Pernafasan periode Agustus 2004-Juli 2006...53 Tabel 4.7 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Sistem

Pencernaan periode Agustus 2004-Juli 2006...55 Tabel 4.8 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Sistem

Saraf periode Agustus 2004-Juli 2006...56 Tabel 4.9 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Sistem

Kardiovaskuler periode Agustus 2004-Juli 2006 ...57 Tabel 4.10 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Penyakit

Kulit dan Sistemik periode Agustus 2004-Juli 2006 ...57 Tabel 4.11 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Neoplasma

periode Agustus 2004-Juli 2006 ...58 Tabel 4.12 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Penyakit

Sistem Limfatik periode Agustus 2004-Juli 2006 ...58 Tabel 4.13 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Penyakit

Mata periode Agustus 2004-Juli 2006...59 Tabel 4.14 Distribusi kasus HIV berdasarkan penyakit penyerta Gangguan Jiwa

(7)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Virus HIV ...12

Gambar 2.2 Respon Imun CD4 sel T terhadap HIV ...16

Gambar 2.3 Prinsip reaksi antibody capture assay pada tes anti HIV-1/2...31

Gambar 2.4 Interpretasi hasil rapid test anti HIV-1/2...31

Gambar 2.5 Prinsip reaksi pada indirect antibody sandwich EIA...32

Gambar 2.6 Prinsip dasar uji ELISA untuk HIV (CIA-RA) ...33

(9)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 4.1 Persentase distribusi pasien HIV+ berdasarkan jenis kelamin di RSI

Bandung periode Agustus 2004-Juli 2006...46 Diagram 4.2 Persentase distribusi pasien HIV+ rawat inap berdasarkan usia di RSI

Bandung periode Agustus 2004-Juli 2006...48 Diagram 4.3 Persentase distribusi pasien HIV+ rawat inap berdasarkan faktor

risiko penularan di RSI Bandung periode Agustus 2004-Juli 2006 ...50 Diagram 4.4 Persentase distribusi pasien HIV+ rawat inap berdasarkan hitung

CD4 di RSI Bandung periode Agustus 2004-Juli 2006...52 Diagram 4.5 Persentase distribusi pasien HIV+ rawat inap berdasarkan persentase

(10)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome APC : Antigen Presenting Cell

ARV / ART : Anti Retroviral ASKES : Asuransi Kesehatan

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional CCR5 : Chemokine Reseptor 5

CD4 : Cluster of Differentiation Antigens 4

CDC : Centers for Disease Control and Prevention CHD : Coronary Heart Disease

CIA-RA : Competitive Immunoassay-Recombinant Antigen CMV : Cytomegalo Virus

CXCR4 : Chemokine Reseptor 4

Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Dirjen PPM & PL : Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan

EBV : Ebstein Barr Virus

EDTA : Ethylenediaminetetraacetic acid EIA : Enzyme Immuno Assay

ELISA : Enzyme Linked Immunoabsorbent Assay GRID : Gay Related Immune Deficiency

HBV : Hepatitis B Virus HCV : Hepatitis C Virus

HIV : Human Immunodeficiency Virus HRP : Horse Radish Peroxidase HSV : Herpes Simplex Virus

HTLV : Human T-Lymphotropic Virus IDU : Injecting Drug User

IFA : Indirect Immunofluorescence Assay IND : Intermediate / Indetermined

(11)

xiv Universitas Kristen Maranatha

LAV : Lymphadenopathy-Associated Virus LIP : Lymphoid Interstitial Pneumonitis MAC : Mycobacterium Avium Complex

MHCS : Multicenter Hemophilia Cohort Study MOPH : Ministry of Public Health

NCEP : National Cholesterol Education Program NCI : National Cancer Institute

NIP : Nonspesific Interstitial pneumonitis

NRTI : Nukleoside Reverse Transcriptase Inhibitors ODHA : Orang Dengan HIV AIDS

PCP : Pneumocystis Carinii Pneumonia PCR : Polymerase Chain Reaction penasun : pemakai narkoba suntik PEP : Post Exposure-Prophylaxis

PGL : Persisten Generalized Lymphadenopathy PML : Progressive Multifocal Leukoencephalopathy

PPM & PL : Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan PTRM : Program Terapi Rumatan Metadon

RIPA : Radio Immunopresipitation Assay RNA : Ribonucleic acid

RSI : Rumah Sakit Immanuel

SIV : Simian Immunodeficiency Virus SLE : Systemic Lupus Erythematosus TB : Tuberkulosa

TMP/SMX : Trimethoprim/Sulfamethoxazole TTH : Tension Type Headache

U.S FDA : United States Food and Drug Administration UNAIDS : United Nations Joint Program for HIV/AIDS VCT : Voluntary Counseling and Testing

VDRL : Veneral Disease Research Laboratory WHO : World Health Organization

(12)

67 Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1

Data hasil penelitian prevalensi kasus HIV rawat inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Agustus 2004-Juli 2006

No Tanggal No.Rekam Medis

Jenis Kelamin

Umur

(tahun) Diagnosa utama

1 9-Aug-04 568924 laki-laki 24 Koch Pulmonum Aktif, HIV+ 2 18-Aug-04 572240 laki-laki 24 Meningitis TB,HIV+

3 24-Aug-04 573673 laki-laki 22 ODHA 4 21-Sep-04 589871 laki-laki 22 HIV+

5 23-Sep-04 580685 laki-laki 31 AIDS, Diare kronis, Pnemonia carinii, Syok sepsis 6 30-Sep-04 578677 laki-laki 24 HIV+, TB paru, Peritonitis TB

7 5-Oct-04 451795 laki-laki 29 ODHA dengan Diare kronis

8 13-Oct-04 584601 laki-laki 49 Sirosis Hepatis e.c Hepatitis C kronis, HIV+ 9 22-Nov-04 373571 laki-laki 33 TB paru, HIV

10 22-Nov-04 584490 laki-laki 26 ODHA

11 8-Dec-04 446599 laki-laki 31 AIDS(late stage), Hidrocephalus e.c Encephalitis

12 21-Dec-04 361025 laki-laki 25 HIV+, HCV+, Herpes Zoster, Conjunctivitis, Hipoplastic anemia (Anemia gravis)

13 29-Dec-04 595866 laki-laki 27 Ileus e.c peritonitis difusa (Streptococcus alfa-hemoliticum) 14 18-Jan-05 601625 laki-laki 27 Faringitis akut, Abses otak parietal kanan, HIV

15 25-Jan-05 603111 laki-laki 23 AIDS

16 27-Jan-05 603128 laki-laki 45 BP, pembesaran KGB hilus kiri, HIV+ 17 5-Feb-05 64700 laki-laki 27 Colitis, AIDS

18 15-Feb-05 320297 perempuan 24 limfadenopati mesenterial e.c TB 19 2-Mar-05 434469 laki-laki 24 limfadenopati colli dextra e.c TB 20 3-Mar-05 435953 laki-laki 24 HIV+, HCV+

21 10-Mar-05 592066 laki-laki 34 TB pulmonum bilateral + KBG intraabdomen 22 31-Mar-05 613461 laki-laki 30 Pneumonia akibat Napza

23 1-Apr-05 613856 laki-laki 40 HIV+, depresi berat-sedang 24 9-May-05 230206 laki-laki 21 TB dan HIV+

25 10-May-05 621278 laki-laki 27 Enteritis kronis, KP, Moniliasis mulut+faring

26 20-May-05 623188 laki-laki 23 ODHA dengan manifestasi diare kronis dan candidiasis mulut 27 26-May-05 620955 laki-laki 34 HIV(AIDS)

28 23-Jun-05 627751 laki-laki 30 GMO(delirium)

29 27-Jun-05 587571 laki-laki 33 Limfadenitis colli duplex, Hiperlipidemia, HIV Stad.IV dgn Toxoplasma cerebri

30 15-Jul-05 631391 laki-laki 26 B24 (HIV/AIDS), Meningitis e.c toxoplasma, HIV+ 31 29-Jul-05 451841 laki-laki 24 ODHA Stad.IV

32 8-Aug-05 634776 perempuan 21 ARDS e.c TB pada HIV+

33 20-Aug-05 640944 laki-laki 24 Toxoplasmosis cerebral, kejang e'c Abses otak 34 28-Oct-05 652534 laki-laki 27 Appendicitis Acuta

35 7-Nov-05 593559 laki-laki 29 GEA pada HIV

36 7-Nov-05 460060 laki-laki 28 Abses Hepar Amoeba, diare kronis, fatty liver, ODHA

(13)

68

Universitas Kristen Maranatha No Tanggal No.Rekam

Medis

Jenis Kelamin

Umur

(tahun) Diagnosa utama

38 22-Dec-05 261332 laki-laki 24 TB paru, Hepatitis e.c drug abuse 39 6-Jan-06 662750 laki-laki 36 Limfadenopati Coeliaca

40 9-Jan-06 665150 laki-laki 23 B24, Hepatitis C, Meningitis 41 17-Jan-06 665006 laki-laki 23 TB abdomen (peritonitis TB) 42 1-Mar-06 447245 laki-laki 26 TB paru, HIV+(AIDS)

43 2-Mar-06 673799 laki-laki 23 TBC abdomen, AIDS, Limfoma KGB abdomen 44 20-Mar-06 675666 laki-laki 30 TB paru bilateral(kanan lebih berat)+pleura kanan 45 27-Mar-06 679133 perempuan 32 KP, fusi meningitis TBC, HIV+

46 7-Apr-06 679772 laki-laki 26 HIV+

47 24-Apr-06 682896 laki-laki 44 KP duplex, HIV 48 4-May-06 683902 laki-laki 33 HIV

49 10-May-06 507967 laki-laki 29 Pneumonia kiri

50 15-May-06 294289 laki-laki 52 Colitis ulserativa, Enterocolitis kronis 51 17-May-06 653755 laki-laki 28 AIDS, Hepatitis C kronis, TBC Familier 52 18-May-06 685613 laki-laki 33 Enteritis kronis

53 9-Jun-06 688255 laki-laki 22 Limfadenopati colli sinistra

54 21-Jul-06 695391 laki-laki 30 Limfadenopati colli, TBC Abdomen 55 2-Aug-06 698102 laki-laki 37 AIDS, HCV+

56 23-Aug-06 700592 laki-laki 28 HIV, pleural effusion, HCV+

No Diagnosa Tambahan Faktor Resiko CD4

Abs CD4% Keterangan

1 Gastroenteritis akut Narkoba suntik (putaw) 8

2 Astrocytoma Narkoba suntik (putaw) 154

3 Meningitis Narkoba suntik 154

4 Kardiogenik Shock Meninggal

5 Hepatitis C kronis, Anemia, IVDU 5 Meninggal

6 Narkoba suntik

7 Anemia Narkoba

8 Narkoba suntik 2

9 Narkoba

10 Hepatitis C kronis IVDU 18

11 TBC,Kriptokokosis, Toxoplasmosis Narkoba suntik 15 Meninggal

12

Ensefalopati, Abses Otak e.c Alkaligenes metalkaligenes, Koch Pulmonum,

Decompensatio Cordis Sinistra

Narkoba suntik

(shabu-shabu) 9

13 susp AIDS Meninggal

14 gastritis, urtikaria badan+tangan, hemiparese kiri/kanan, paresthesi

15 TTH, cephalgia 502

16 abses furunkulitis di kaki kanan, gastritis 31 Meninggal

17 IVDU

(14)

69

Universitas Kristen Maranatha

No Diagnosa Tambahan Faktor Resiko CD4

Abs CD4% Keterangan

19 HIV+ Narkoba suntik 33

20 BP paru, Thyphoid fever Narkoba suntik dan oral 20

21 AIDS, Anti HCV+ IVDU (putaw) 39

22 Anti HIV+ Narkoba (shabu, extacy)

23 ensefalopati, Bronkitis e.c viral infection Waria Meninggal

24 Narkoba suntik (putaw,

morfin),ganja 15 2

25 ODHA Narkoba suntik 12 1 Meninggal

26 Hepatitis B, Hepatitis C Narkoba suntik 9 2

27 Hepatitis B, Hepatitis C, Peritonitis TBC dan

BP Narkoba suntik (putaw) 145 20

28 HIV stad III, limfadenitis TB e.c TBC IVDU (shabu) 52 7 29 Candidisis oral, diplopia (parese N.VI) istri HIV+ rawat jalan 12 1

30 Meninggal

31 Candidisis oral, BP, anemia Narkoba suntik 2 1

32 meningitis, Abses otak Narkoba Meninggal

33 ODHA Stad.IV, PCP, Candidiasis+ 28 3 Meninggal

34 HIV, Hepatitis B, Hepatitis C Dirawat bukan karena

HIV 64 15

35 Dermatitis Alergika 6 2

36 Candidiasis oral, BP, efusi pleura IVDU 10 2

37 MAC 23 5

38 B24 (HIV/AIDS), Candidisis Narkoba suntik 11 2

39 HIV 12 3

40 Nodul Otak e.c TBC/Jamur, Infeksi hati e.c

Hepatitis, BP dekstra Narkoba 50 11

41 AIDS dengan Hepatitis C kronis IVDU

42 jamur pada mulut, penglihatan kabur Narkoba suntik

43 tatoo banyak 5 2

44 HIV+ 622 37

45 B24 reaktif, Hepatitis C kronis, Mikosis cavum oral Narkoba 2 1

46 Hepatitis C kronis IVDU

47 Candidiasis oral, Dermatitis seborrheic,

HSV reaktif 22 3

48 Ensefalopati, HCV+ 10 1 Meninggal

49 HIV+ 4 2

50 SLE,keganasan, HIV, Candidiasis oral/paru, TB paru

51 1 0

52 HIV+ IVDU 7 1

53 Hepatitis C kronis IVDU 21 4

54 AIDS IVDU 6 1

55 Ensefalopati Narkoba tes urin+ (putaw) 51 3

(15)

70

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 2

Data hasil penelitian prevalensi kasus HIV rawat jalan di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Agustus 2004-Juli 2006

No Tanggal Registrasi Jenis kelamin 1 2-Aug-04 DC-62 laki2

2 1-Nov-04 Poli laki2

3 6-Des-04 Poli perempuan

4 31-Des-04 DC laki2

5 10-Jan-05 DC perempuan 6 18-Jan-05 DC-177 laki2 7 19-Jan-05 DC-06 perempuan

8 9-Nov-05 Poli laki2

Keterangan tabel:

· DC : Diagnostic Center

(16)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah menyebar di seluruh dunia, sehingga tidak satu negara pun dapat mengklaim negaranya bebas HIV/AIDS. Data UNAIDS (United Nations Joint Program for HIV/AIDS) dan WHO (World Health Organization) memperkirakan bahwa jumlah orang terinfeksi HIV atau yang dikenal sebagai “Orang Dengan HIV AIDS (ODHA)” di seluruh dunia sampai tahun 2005 mencapai 40,3 juta, yaitu dua kali lipat dibandingkan tahun 1995. Jumlah penderita yang meninggal akibat AIDS sejak tahun 1981 telah dicatat 1ebih dari 25 juta orang. Jumlah ini menggambarkan HIV/AIDS sebagai penyakit infeksi yang paling berbahaya dalam sejarah (BKKBN, 2006).

Departemen Kesehatan RI berdasarkan surveilans HIV/AIDS, surveilans perilaku dan hasil penelitian lapangan menyimpulkan bahwa potensi ancaman epidemi HIV/AIDS semakin besar. Setelah tahun 1995 kasus HIV mulai meningkat, sebab dalam kurun waktu 6 tahun ternyata uji penapisan darah donor HIV positif meningkat 5 kali lebih tinggi dari 3 menjadi 16 per 100.000 kantung darah. Kemudian tahun 2000 ditemukan penyebaran epidemi HIV yang nyata melalui pekerja seks di beberapa propinsi. Fenomena baru penyebaran HIV melalui pemakai narkoba suntik IDU (Injecting Drug User), setelah diteliti ternyata penularan cepat terjadi melalui penggunaan jarum suntik bersama. Pada akhirnya keadaan di lapangan lebih memprihatinkan, karena mulai beberapa tahun terakhir mulai terkumpul data yang menunjukkan lebih dari 50% pengguna narkoba suntik telah terinfeksi HIV. Saat ini IDU adalah faktor risiko utama terifeksi HIV (PPM&PL, 2003).

(17)

2

Universitas Kristen Maranatha

Indonesia sekitar 90.000-130.000 kasus, jumlah ini juga termasuk penderita yang tidak mengetahui dirinya terjangkit HIV (BKKBN, 2006).

Kota Bandung menjadi kawasan dengan kasus HIV/AIDS terbanyak di propinsi Jawa Barat. Sejak tahun 1989 sampai Maret 2006 tercatat ada 322 kasus AIDS dan 397 kasus HIV positif di kota Bandung. Sedangkan pada periode yang sama, di Jawa Barat sudah ada 1.735 kasus yang terdiri dari 466 kasus AIDS dan 1.289 kasus HIV positif (Yuzar, 2006).

Setelah melihat keadaan tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar ODHA yang mau datang ke rumah sakit. Penelitian mengenai prevalensi kasus HIV ini dipilih mengingat kasus HIV adalah penyakit infeksi yang menjadi fokus perhatian medis sejak 25 tahun terakhir. Ternyata untuk menekan jumlah kasus HIV/AIDS dibutuhkan peran masyarakat luas. Karya Tulis Ilmiah ini pun tidak terlepas dari usaha itu, dengan wujud pelaporan prevalensi kasus HIV/AIDS.

Rumah Sakit Immanuel (RSI) Bandung adalah rumah sakit swasta yang merupakan satu dari rumah sakit besar yang ada di kota Bandung. Sebagai rumah sakit pendidikan RSI Bandung memiliki distribusi pasien yang berasal dari hampir semua taraf sosial ekonomi. Distribusi ini cukup mendukung untuk mendapatkan gambaran prevalensi kasus HIV dari pasien yang datang ke RSI Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Berapa prevalensi kasus HIV positif berdasarkan data Rekam Medik dan Laboratorium di Rumah Sakit Immanuel periode Agustus 2004-Juli 2006?

2. Bagaimana distribusi penderita HIV berdasarkan jenis kelamin, usia, faktor risiko penularan, hitung CD4 dan persentase CD4, dan penyakit penyerta?

3. Berapa angka mortalitas penderita HIV di Bagian Rawat Inap RSI Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan

(18)

3

Universitas Kristen Maranatha

CD4 dan persentase CD4, penyakit penyerta, dan angka kematian pasien yang diperoleh dari data Laboratorium dan Bagian Rekam Medik RSI Bandung selama periode Agustus 2004-Juli 2006.

Tujuan penelitian ini adalah meneliti data penderita HIV dari Laboratorium dan Bagian Rekam Medik RSI Bandung.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai epidemiologi HIV/AIDS.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi kalangan medis dalam hal ini Komite HIV Rumah Sakit Immanuel, untuk dipergunakan sebagai pertimbangan dalam mewaspadai dan menangani kasus HIV/AIDS.

1.5 Kerangka Pemikiran

(19)

4

Universitas Kristen Maranatha

bahkan sekalipun pada akhirnya memeriksakan diri mereka tidak dapat sepenuhnya membuka diri pada masyarakat karena takut tidak diterima (Meidha, 2005).

Data penelitian kasus HIV/AIDS di Indonesia tidak akurat karena penelitian surveilans HIV/AIDS pada kenyataannya sulit dilakukan. Jumlah kasus menurut catatan resmi dari pemerintah masih jauh lebih rendah dari kenyataan sesungguhnya akibat keterbatasan sistem surveilans dan perangkat kesehatan di Indonesia (Adi, 2006).

Epidemi HIV pada IDU berbeda dengan epidemi pada populasi lainnya dalam hal potensi kecepatan penyebaran virus dalam komunitas IDU sendiri dan ke populasi umum. Dengan demikian tidak heran melalui faktor risiko ini jauh lebih tinggi dari faktor risiko lain. Alasan utama pemakai narkoba memilih cara menyuntik adalah alasan ekonomis. Sebab dengan cara menghisap asap akan banyak yang terbuang, sedangkan cara menyuntik menjamin seluruh narkoba masuk dalam tubuh. Sedangkan alasan pemakaian jarum suntik bergantian , di antaranya adalah alasan keamanan saat di razia polisi, sebab alat suntikan dapat dijadikan barang bukti pelanggaran hukum.

Masalah HIV/AIDS di Asia ternyata masih dipengaruhi budaya masyarakat Timur. Budaya masyarakat Timur masih menyebabkan berbagai dilema kedudukan perempuan dalam masyarakat, yaitu:

1. Nilai-nilai seksual ganda:

Umumnya perempuan diharapkan setia kepada suaminya tetapi nilai yang sama tidak tentu berlaku sepenuhnya untuk laki-laki. Kebanyakan perempuan merasa tidak berdaya jika mencoba mengendalikan kesetiaan suaminya, dan jika mereka meminta suaminya memakai kondom kemungkinan kesetiaan perempuan sendiri akan dicurigai.

2. Kesuburan dipentingkan:

Melahirkan anak adalah peranan perempuan yang harus ditunjukkan, dan satu-satunya sarana untuk memperoleh status sosial. Pertentangan yang terjadi adalah antara mencoba melindungi dirinya dari penyakit dan keharusan untuk mempunyai anak.

3. Kemiskinan, pekerjaan seks dan pariwisata seks:

(20)

5

Universitas Kristen Maranatha

(seperti penggunaan kondom) jika pelanggan dapat pergi ketempat lain yang tidak harus memakai kondom. Industri pariwisata seks menghasilkan banyak uang. Saat pelanggan bisnis ini khawatir terhadap HIV/AIDS sering menyebabkan makin banyak pelanggan menginginkan perempuan yang lebih muda. Perempuan-perempuan muda ini ditawarkan pada pelanggan sebagai perempuan yang masih muda dengan asumsi masih bersih dan tidak terinfeksi HIV/AIDS.

4. Aib dan perlakuan tidak adil:

Perempuan, dan terutama pekerja seks perempuan, sudah lama disebut sebagai pembawa penyakit. Bila status perempuan sudah rendah, infeksi HIV menjadi aib tambahan. Perlakuan tidak adil yang dialami perempuan sewaktu diketahui mereka HIV positif dapat menyebabkan perempuan yang merasa atau curiga bahwa mereka sudah tertular menghindari mencari tahu, menyembunyikan statusnya jika mereka menjalankan pemeriksaan serta menunda mencari pengobatan dan bantuan profesional (Costigan, 2001).

Diagnosis medik pasien dan asuhan perawatan penderita HIV/AIDS masih mengalami keterbatasan. Dengan demikian tantangan yang dihadapi meliputi kurangnya sumber daya diagnostik, pengobatan dan pemantauan. Bila sumber daya tersedia, tetap ada banyak kerumitan dalam konfirmasi diagnosis HIV, pemantauan status kekebalan dan pemberian pilihan terapi antiretroviral (ARV) yang fleksibel. Sistim pelayanan kesehatan di daerah-daerah pun masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana (Edwina, 2006).

Saat ini untuk menjangkau pengobatan HIV pun sulit. Akses untuk menjangkau obat gratis sangat minim sekali. Menurut BKKBN, saat ini dari perkiraan 110.000 ODHA di Indonesia, baru 6000 ODHA yang mendapat ARV gratis, dan 5000 di antaranya berada di Jakarta. Akses pengobatan dapat diperoleh melalui Asuransi Kesehatan (ASKES), dan realisasi Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk menjangkau seluruh masyarakat masih belum dilaksanakan.

(21)

6

Universitas Kristen Maranatha

dimanfaatkan. Hasil pengumpulan data yang sudah diolah akan menunjukkan kondisi yang sesungguhnya terjadi.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian retrospektif terhadap data rekam medik pasien HIV di RSI Bandung yang bersifat deskriptif observasional dengan cross sectional design. Data diambil dari Bagian Rekam Medik pasien rawat inap dan Bagian Laboratorium RSI Bandung dengan diagnosis anti HIV positif.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(22)

63 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Prevalensi penderita HIV positif di Rumah Sakit Immanuel Bandung selama periode Agustus 2004-Juli 2006 adalah 64 orang.

2. Distribusi pasien HIV positif laki-laki sebanyak 58 orang (90,62%) dan perempuan sebanyak 6 orang (9,38%). Distribusi pasien HIV positif terbanyak adalah kelompok usia 20-29 tahun sebanyak 36 kasus (64,28%), pemakai narkoba suntik sebanyak 28 kasus (47,46%), CD4 counts <200/µL sebanyak 39 kasus (69,64%), CD4% tidak dapat disimpulkan, penyakit penyerta pada sistem pencernaan sebanyak 59 kasus (40,96%).

3. Jumlah penderita HIV positif yang meninggal di rawat inap adalah 11 orang (19,64%).

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan tindak lanjut dari penelitian ini dengan dibentuknya program khusus yang aktif membimbing dan menangani penderita HIV di Rumah Sakit Immanuel melalui Komite HIV Rumah Sakit Immanuel.

2. Untuk meningkatkan surveilans HIV/AIDS maka perlu dilakukan perbaikan dalam sistem penyimpanan data rekam medik dan laboratorium agar memudahkan pemantauan HIV/AIDS di masa mendatang.

(23)

64 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adi, S. 2006. Acquired Immunodeficiency Syndrome. Jakarta: Yayasan Kusuma Buana. http://www.petra.ac.id/science/aids/aids6a.htm. 12th November 2006.

Baby 2006. Tantangan HIV/AIDS di Negara Berkembang. Laporan dari 9th Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections oleh Brian Boyle, Seattle, USA: 4 Maret 2 0 0 2 . http://www.babyjimaditya.com/berita/berita-terkini/berita_terkini_003.php. 2 4 November 2006.

BKKBN. 2006. Grand Final Lomba RAP HIV/AIDS Dalam Rangka Peringatan

Hari AIDS Sedunia Tahun 2006. http://www.bkkbn.go.id/ditfor/program_detail.php?prgid=26. 20 Agustus 2006.

Bona Simanungkalit. 2006. Narkoba. Makalah yang disajikan dalam Pelatihan “Konselor HIV/AIDS” yang diselenggarakan oleh Komite HIV Rumah Sakit Immanuel Bandung, di Ruang Agape Lt.IV RS Immanuel, Bandung: 10-12 Oktober 2006.

Branson, B.M. 2005. Rapid HIV Testing 2005 Update. Associate Director for Laboratory Diagnostics Division of HIV/AIDS Prevention. http://www.cdc.gov/hiv/rapid_testing. 12 September 2006.

CDC. 2006. Reported CD4+ T-Lymphocyte Results for Adults and Adolescents with

HIV/AIDS—33 States in 2005. In: HIV/ AIDS Surveillance Supplemental Report, no. 2 vol 11.

www.cdc.gov/hiv/topics/surveillance/resources/reports/2005supp_vol11no2/default.ht m. 12September 2006.

Costigan G, Crofts N and Reid G. 2001. Pedoman Mengurangi Dampak Buruk Narkoba di Asia: Edisi Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta: Warta AIDS: 37-4 0 , 2 5 1 -252.

www.rad.net.id/aids/pmdbn/pmdbn000.htm. 12September 2006.

Depkes RI. 2003. NAPZA. www.depkes.go.id/downloads/Napza.pdf. 20 September 2006.

Depkes RI. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 494/Menkes/SK/VII/2006 tentang Penerapan Rumah Sakit dan Satelit Uji Coba Pelayanan Terapi Rumatan Metadon Serta Pedoman Program Terapi Rumatan Metadon.

www.depkes.go.id/downloads/Kepmenkes/Obat/KMK%20RS%20UJICOBA%20ruma tan%20metadon.doc. 12September 2006.

Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. 2003. Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan Bagi ODHA. Edisi 1. Departemen Kesehatan RI, Jakarta: 4-9, 21-23.

(24)

Universitas Kristen Maranatha

65

Edwina W.2006. Laporan Pertemuan Kelompok Konsorsium Peduli HIV/AIDS Pediatrik Asia Pasifik, Konferensi ASHM 2006. http://spiritia.or.id/cst/ashm1.php. 20 November 2006.

Elly S. 2004. Measurement of CD4 By Flowcytometry in HIV infection. Dalam: Marzuki Suryaatmadja, Editor: Pendidikan Berkesinambungan Patologi Kl i n i k 2 0 0 4. Departemen Patologi Klinik FKUI – Perjan RSCM, Jakarta: 89-96.

Farida, A. 2002. Survey penyakit Sifilis dan infeksi HIV pada pekerja seks komersial resosialisasi Argorejo kelurahan Kalibanteng Kulon kecamatan

Semarang Barat Kota Semarang tahu n 2 0 0 2 . http://www.health-lrc.or.id/pdf/Penyakit%20Menular/Sifilis-HIV-FA01.pdf. 16 Oktober 2006.

Fauci, A.S. and Lane, H.C. 2005. Human Immunodeficiency virus disease: AIDS and related disorders. In: Kasper, D.L. ; Fauci, A.S.; Longo, D.L.; Braunwald, E.; Hauser, S.L. and Jameson, J.L. eds. Harrison's Principals of Internal Medicine, 16th ed. vol 1. USA: McGraw-Hill: 1076-1138.

Firmansyah, H.I. 2006. Patogenesis HIV/AIDS. Makalah yang disajikan dalam Pelatihan “Konselor HIV/AIDS” yang diselenggarakan oleh Komite HIV Rumah Sakit Immanuel Bandung, di Ruang Agape Lt.IV RS Immanuel, Bandung: 10-12 Oktober 2006.

Hardjoeno H., Hilmiyah A. R., Ruland D. N., 2003. Tes Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Dalam: Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, Makassar: 369-386.

Hope, T.J. and Trono D. 2000. Structure, Expression, and Regulation of the HIV Genome. http://hivinsite.ucsf.edu/InSite?page=kb-02-01-02#S2.1.6X. 24th November 2006.

Indro Handojo. 2004. Imunoasai untuk Infeksi HIV. Dalam: Imunoasai Terapan Pada Beberapa Penyakit Infeksi. Airlangga University Press, Surabaya: 153-162.

Isnaini. 2006. Upaya Segala Cara Meredam Penyebaran HIV/AIDS. http://www.isnainibiasa.blogspot.com/. 24th November 2006.

July K. 2004. Reagensia Enzyme Immunoassay Generasi Keempat untuk Pemeriksaan Human Immunodeficiency Virus. Dalam: Marzuki Suryaatmadja, Editor: Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik 2004. Departemen Patologi Klinik FKUI – Perjan RSCM, Jakarta: 147-156.

Ken Shirriff. 2000. Genes in HIV. http://www.righto.com/theories/hiv_genes.html. 24th November 2006.

Krings, P. and Neumann, T. 2006. HIV and Cardiac Disease. In: Christian Hoffmann,C.; Rockstroh, J.K. and Kamps, B.S. eds. HIV Medicine 2006. p 6 1 9 -525.

(25)

Universitas Kristen Maranatha

66

Levi, S. 2006. HIV/AIDS.

http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004/03/26/nrs,20040326-06,id.html. 5 September 2006.

Meidha. 2005. Fenomena Gunung Es. http://scora-unpad.blogdrive.com. 12 November 2006.

Nur Martono. 2006. Peran Perawat Indonesia Dalam Pencegahan

Peningkatan Kasus HIV/AIDS; di Persimpangan Jalan. http://nurmartono.blogspot.com/2006_07_01_nurmartono_archive.html. 1 6

November 2006

POKJA AIDS RSPISS. 2006. Sunat dapat Mencegah Infeksi HIV. http://www.aids-rspiss.com. 24 November 2006.

Rieke A.2006. HIV and Renal Function. In: Christian Hoffmann,C.; Rockstroh, J.K. and Kamps, B.S. eds. HIV Meicine 2006. p572-573.

http://www.hivmedicine.com/hivmedicine2006.pdf. 12 September 2006.

Stanley, J. 2002. Retroviral Infections. In: Essentials of Immunology and Serology. St George’s University School of Medicine, Grenada, West Indies: 364-369.

Stoll, M. 2006. GBV-C Infection. In: Christian Hoffmann,C.; Rockstroh, J.K. and Kamps, B.S. eds. HIV Medicine 2006. p565-569.

http://www.hivmedicine.com/hivmedicine2006.pdf. 12September 2006.

Wasmuth, J.C. and Rockstroh, J. 2006. HIV and HBV/HCV Coinfections. In: Christian Hoffmann,C.; Rockstroh, J.K. and Kamps, B.S. eds. HIV Medicine 2006. p541-564.

http://www.hivmedicine.com/hivmedicine2006.pdf. 12 September 2006.

Yuzar, I. B. 2006. Situasi HIV Jawa Barat Maret 2006. Makalah yang disajikan dalam Pelatihan “Konselor HIV/AIDS” yang diselenggarakan oleh Komite HIV Rumah Sakit Immanuel Bandung, di Ruang Agape Lt.IV RS Immanuel , Bandung: 10-12 Oktober 2006.

Referensi

Dokumen terkait

dokumen penawaran Teknis dan Harga yang telah diupload dalam Aplikasi SPSE... KEMENTERIAN PENDIDIKAN &amp; KEBUDAYAAN POLITEKNIK

tahapan pemahaman, siswa tidak menuliskan bagian yang diketahui atau ditanyakan, salah dalam. menuliskan bagian tersebut atau tidak lengkap

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

median ekskresi yodium urin pada anak usia 6-12 tahun di daerah. sekitar pantai di

Hasilnya didapatkan 8 kriteria dan 7 kelompok wirausaha baru tersebut terdiri dari jangkauan pasar, jejaring bisnis, laba bulanan, nilai aset, variasi produk, lama

Dimulai dari membuat penawaran sebuah iklan, penawaran kesepakatan harga, hingga penawaran kontrak iklan kepada klien, seluruhnya itu adalah tugas yang rutin dilakukan

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebaiknya petani mengikuti berbagai pelatihan usahatani buah naga seperti pelatihan mengenai cara budidaya

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata