• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Sampah dalam ilmu kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Sampah dalam ilmu kesehatan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1 Pengertian Sampah

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007) . Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya).

Berdasarkan asalnya sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu : A. Sampah organik

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Jenis sampah yang termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan,

(2)

pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

B. Sampah Anorganik

Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi :

1. sampah logam dan produk-produk olahanya 2. sampah plastik

3. sampah kertas

4. sampah kaca dan keramik, 5. sampah deterjen

Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable). Sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng. Sedangkan sesuai dengan UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi :

a. sampah rumah tangga;

b. sampah sejenis sampah rumah tangga; dan c. sampah spesifik.

(3)

2.2 Defisini Pengepul

Pengepul adalah lembaga pemasaran independen yang terlibat pada saluran distribusi dengan motif ekonomi tertentu. Pengepul sebagai perantara memanfaatkan selisih (margin) sebagai keuntungan yang akan di peroleh dari harga pembelian dan harga penjualan. Misal, pengepul mendapatkan atau melakukan pembelian sejumlah sampah dari pemulung sebesar Rp 500,-/kg. kemudian dengan Rp 1.000,- sampah tersebut dijual kembali kepada pabrik atau lembaga pemasaran lainnya. Dengan demikian , margin yang diperoleh dari harga awal adalah sebesar 50% atau sebesar Rp 500,-

Pengepul tidak selalu untung, karena dalam setiap kegiatan ekonomi, kendala dan resiko bisnis itu akan selalu ada. Misalnya, pengepul akan mengalami kerugian apabila produk yang dibawanya mengalami kerusakan atau penurunan kualitas. Pelaku ekonomi yang tergolong ke dalam pengepul ini antara lain Bandar, pedagang besar dan tengkulak. Ketiganya dimasukan ke dalam satu kategori dengan alasan ketiganya sama-sama melakukan pengumpulan barang atau hasil produksi, baik itu produsen maupun dari sesama lembaga pemasaran yang ada, dan kembali menyalurkannya. Ketiga ini yang membedakan hanyalah skala usaha dan tingkatannya.

2.3 Definisi Convenience Store

Convenience store adalah peritel yang menyediakan berbagai barang dagangan dengan tipe yang terbatas serta mempunyai lokasi yang strategis dengan pelayanan yang cepat. Convenience Store menyediakan berbagai

(4)

barang dagangan dengan tipe yang terbatas dan terletak pada lokasi yang strategis dan nyaman dengan pelayanan yang cepat. Convenience store merupakan versi modern dari pasar tradisional dan general store dimana mereka menjual susu ,roti serta berbagai bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh para customer.

Convenience store mampu membuat customer untuk melakukan pembelian barang dengan cepat tanpa perlu mencari di seluruh area pertokoan yang besar dan mengantri pada antrian yang panjang pada saat pembayaran. Menurut Levy & Weitz (2009: 46), rata – rata semua barang bisa dibeli dalam jangka waktu kurang dari 30 menit. Biasanya convenience store ini terletak sekitar pengisian bahan bakar atau bensin yang juga termaksud penjualan yang terbanyak.

2.4 Analisis Five Forces

(5)

Analisis lima kekuatan Porter adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter pada tahun 1979. Selain itu, tools ini dapat membantu untuk mengetahui keunggulan posisi kompetisi saat ini dan kemudian hari. Menurut Michael Porter terdapat 5 kekuatan yang dapat menentukan intesitas persaingan dalam suatu industri, yaitu :

a. Bargaining Power of Buyers (Daya Tawar Konsumen)

Penawaran pembeli pada industri berperan dalam menekan untuk membuat harga turun, dan memberikan peningkatan kualitas produk ataupun pelayanan, sehingga akan membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain. Pembeli memiliki kekuatan yang besar apabila :

- Kelompok pembeli terpusat dan membeli dalam jumlah yang banyak. Apabila sebagian besar adalah pembelian dari pembeli tertentu, makan akan memperkuat posisi pembeli dalam industri.

- Produk yang dibeli adalah bagian dari suatu biaya ataupun pembelian dalam jumlah yang besar. Sehingga akan pembeli cenderung untuk mencari harga produk dengan lebih selektif.

- Produk yang dibeli adalah produk yang standar atau tidak terdiferensiasi. Sehingga pembeli akan dapat mnemukan penjual alternatif dengan penawaran yang lebih baik.

(6)

- Pembeli mempunyai informasi yang lengkap terhadap produk. Misalnya informasi permintaan, harga pasar, bahkan biaya yang dikeluarkan penjual, dengan informasi tersebut, pembeli akan mudah menekan nilai jual produk.

b. Bargaining Power of Suppliers (Daya Tawar Pemasok)

Kekuatan penawaran pemasok dengan pembeli adalah dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang dijual oleh pemasok. Pemasok memiliki kekuatan apabila :

- Pemasok didominasi oleh beberapa peruahaan dan terpusat pada industri dimana mereka menjual. Pemasok yang menjual pada pembeli yang terfragmentasi biasanya akan dapat mempengaruhi harga, kualitas, serta syarat-syarat penjualan.

- Tidak adanya produk pengganti yang dijual pada suatu industri. - Industri bukan menjadi satu-satunya tempat pemasok menjual produk. - Produk pemasok sangat penting untuk kesuksesan proses pembuatan

atau kualitas produk yang dijual oleh pembeli.

- Switching cost dibutuhkan untuk beralih ke produk pemasok tidak besar.

(7)

c. Threat of Entrants (Ancaman Pendatang Baru)

Dengan adanya pendatang baru maka akan menambah jumlah persaingan dalam suatu industri. Masuknya pendatang baru bergantung pada hal-hal sebagai berikut :

- Loyalitas pelanggan

Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap prduk akan terus menggunakam produk tersebut. Sehingga semakin loyal pelanggan, maka akan menciptakan penghalang untuk masuknya pendatang baru. - Diferensiasi produk

Dengan diferensiasi produk, mengartikan bahwa sebuah perusahaan mempunyai identitas merek dan kesetiaan pelanggan berdasarkan perbedaan produk, perbedaan servis, maupun iklan. Diferensiasi akan menciptakan penghalang bagi pendatang baru untuk mengeluarkan biaya lebih demi mendapatkan loyalitas dari pelanggan. - Biaya investasi

Apabila biaya investasi mahal, maka akan menciptakan penghalang untuk para pendatang baru.

- Biaya beralih pemasok (switching cost)

Biaya besar yang dilakukan oleh pendatang baru untuk beralih pemasok akan menciptakan penghalang tersendiri.

(8)

- Akses ke saluran distribusi

Tantangan paling berat bagi pendatang baru adalah mendapatkan jalur distribusi pelanggan dan pemasok yang tepat. Apalagi bila pesaing memiliki terikatan yang kuat dengan pelanggan dan distributor.

- Kebijakan pemerintah

Kebijakan - kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan jaringan dapat menjadi salah saktu faktor penghambat masuknya pendatang baru.

d. Threat of Substitute Products or Services (Ancaman Produk/Servis Pengganti)

Dengan adanya produk pengganti maka akan membatasi laba yang diperoleh suatu industri.

- Layanan produk pengganti. Semakin lengkap pelayanan yang diberikan oleh produk pengganti , maka akan menurunkan loyalitas pelanggan.

- Produk pengganti mudah didapat. Dengan mudahnya produk pengganti didapatkan, semakin tinggi ancaman yang masuknya produk pengganti.

- Semakin menarik alternatif harga yang diberikan produk pengganti, maka semakin ketat pula pembatasan laba suatu industri. Produk

(9)

dengan ancaman yang kuat adalah produk yang memiliki harga atau kualitas yang lebih baik.

- Switching cost, peralihan membutuhkan biaya peralihan.

e. Rivalry Among Existing Competitor (Ancaman Pesaing)

Kompetitor dalam hal ini adalah para penjual yang menjual produk sejenis, yang berusaha memperebutkan marketshare pasar. Intensitas persaingan disebut tinggi apabila :

- Jumlah pesaing yang seimbang. Banyaknya pesaing dengan kekuatannya masing-masing akan meningkatkan persaingan dalam kompetisi.

- Pesaing yang beragam. Pesaing mempunyai tujuan, strategi, dan karakteristik yang berbeda-beda.

- Pertumbuhan industri yang lamban, suatu saat akan mengubah persaingan menjadi ajang perebutan pangsa pasar.

- Kurangnya diferensiasi produk. Saat suatu produk atau jasa dipandang sebagai komoditas, maka pemilihan akan didasarkan pada harga dan pelayanan.

- Biaya tetap. Biaya yang tinggi akan menciptakan tekanan yang berat untuk perusahaan untuk mengisi kapasitas yang seringkali menyebabkan penurunan harga yang cepat ketika adanya kapasitas berlebih

(10)

2.5 Analisis SWOT

Gambar 2.2 SWOT Analysis

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Dengan melihat kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa perusahaan akan lebih maju dibandingkan pesaing lain. Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki agar perusahaan tetap eksis. Memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan agar penjualannya meningkat. Dengan ancaman yang dihadapi perusahaan harus dihadapi dengan mengembangkan strategi pemasaran yang baik.

(11)

SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002:8) adalah untuk menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai.

Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan Ancaman dan faktor internal Kekuatan dan Kelemahan.

Sedangkan Kotler (2008:88) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Teknik analisis SWOT : Analisis Internal

- Analisis Kekuatan (Strengths)

Setiap perusahaan harus menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan pesaingnya. Penilaiannya dapat didasarkan pada beberapa faktor, misalnya : teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan. Kekuatan adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

(12)

- Analisis Kelemahan (Weakness)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya, dan keahlian. Kelemahan dalam suatu bisnis adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja perusahaan. Dalam prakteknya, keterbatasan dan kekurangan kemampuan dapat dilihat dalam sarana dan prasarana yang dimiliki dan tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pelannggan, dan tingkat perolehan laba yang kurang memadai.

Analisis Eksternal

- Analisis Peluang (Opprtunities)

Peluang merupakan kondisi peluang yang mungkin berkembang di masa yang akan datang. Kondisi yang terjadi bisa berasal dari luar organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, dan kondisi lingkungan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

- Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntungkan

(13)

dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang, sehingga dapat dikatakan ancaman sebagai faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan.

2.6 Analisis Kanvas Model Bisnis

Dalam buku Business Model Generation (Osterwalder & Pigneur, 2010), dijelaskan bahwa kanvas model bisnis adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis. Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Konsep yang ditawarkan oleh Osterwalder dan Pigneur yaitu sebuah konsep yang dinamakan “Sembilan Blok Bangunan”.

(14)

Berikut adalah pengertian dari kesembilan blok bangunan tersebut :

2.6.1 Customer Segments (CS)

Gambar 2.4 Customer Segments

Blok Bangunan Segmen Pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organsiasi berbeda uang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Tanpa pelanggan yang dapat memberikan keuntungan, tidak ada perusahaan yang mampu bertahan lama. Perusahaan dapat mengelompokkan pelanggan dalam segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku, atau atribut lain. Sebuah model bisnis dapat menggambarkan satu atau beberapa Segmen Pelanggan, besar ataupun kecil. Dari situ perusahaan harus memutuskan segmen mana yang akan dilayani. Kemudian, barulah perusahaan dapat merancang model bisnis dengan tepat sesuai kebutuhan spesifik pelanggan. Beberapa contoh jenis Segmen pelanggan yang berbeda :

(15)

a. Pasar massa

Model bisnis yang berfokus pada pasar massa tidak membedakan antara Segmen-Segmen Pelanggan yang berbeda. Berfokus pada satu kelompok besar pelanggan dengan kebutuhan dan masalah yang sebagian besar sama, biasanya ditemukan dalam sektor konsumen elektronik.

b. Pasar ceruk

Model bisnis yang memiliki target melayani pasar ceruk mendasar Segmen Pelanggan yang spesifik dan terpesialisasi. Biasanya ditemukan dalam hubungan pemasok-pembeli, misalnya banyak pabrikan suku cadang mobil yang sangat bergantung pada pembelian yang dilakukan pabrikan kendaraan besar.

c. Tersegmentasi

Beberapa model bisnis membedakan segmen pasar dari kebutuhan dan masalahnya masing-masing. Misalnya kekuatan ritel sebuah bank, mereka dapat membedakan antara kelompok pelanggan besar yang memiliki aset menengah dengan kelompok klien makmur yang memiliki aset dengan nilai besar. Kedua kelompok ini memiliki kebutuhan dan masalah yang serupa tetapi bervariasi.

(16)

d. Terdiversifikasi

Organisasi dengan model bisnis pelanggan terdiversifikasi melayani dua Segmen Pelanggan yang tidak terkait satu sama lain dengan kebutuhan dan masalah yang sangat berbeda. Misalnya yang terjadi di Amazon.com yang menyediakan layanan untuk operasional penjualan rite dan unit layanan komputasi awam.

e. Platform banyak sisi (atau pasar banyak sisi)

Beberapa organisasi melayani dua atau lebih Segmen Pelanggan yang saling bergantung. Misalnya sebuah perusahaan kartu kredit membutuhkan banyak pemegang kartu dan pedagang uang bersedia menerima pembelian dengan kartu kredit tersebut. Kedua segmen tersebut dibutuhkan untuk memutar jalannya model bisnis.

Selain itu customer segment juga membahas mengenai consumer behavior dan customer profile. Hal ini membantu dalam menentukan customer target pada business model creation.

- Consumer behavior

Consumer behavior atau perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan

(17)

pembelian. Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi.

Konsumen dari segi wujudnya dibagi menjadi dua yaitu :

Personal Consumer yaitu konsumen yang membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. Organizational Consumer yaitu konsumen yang membeli atau

menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

- Customer profile

Sebuah profil konsumen adalah cara untuk menggambarkan konsumen kategoris sehingga mereka dapat dikelompokkan untuk pemasaran dan tujuan periklanan. Telah terbukti lebih menguntungkan untuk menargetkan iklan ke segmen pasar tertentu. Sebagai cara singkat-tangan berbicara tentang konsumen, segmen pasar yang sering diwakili oleh profil konsumen. Pemasaran, penjualan, penelitian dan pengembangan, departemen produksi memerlukan informasi ini untuk menyesuaikan pekerjaan mereka agar sesuai kebutuhan pelanggan.

(18)

2.6.2 Value Propotitions (VP)

Gambar 2.5 Value Propositions

Blok Bangunan Proporsi Nilai menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk Segmen Pelanggan spesifik. Proporsi nilai merupakan kesatuan, atau gabungan, manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Proporsi Nilai dapat menjadi inovatif atau mewakili sebuah penawaran baru atau justru mengubah penawaran yang ada. Tetapi ada Proporsi Nilai yang mungkin saja sama dengan penawaran pasar yang sudah ada, tetapi dengan fitur dan atribut tambahan. Proporsi Nilai menciptakan nilai untuk Segmen Pelanggan melalui perpaduan elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai dapat bersifat kuantitatif ataupun kualitatif. Contoh kontribusi pada penciptaan nilai pelanggan, antara lain : a. Sifat baru

Beberapa Proposi Nilai memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang belum pernah mereka terima sebelumnya. Misalnya terjadi dibidang teknologi dan pendanaan investasi.

(19)

b. Kinerja

Meningkatkan kinerja produk atau layanan merupakan cara umum untuk menciptakan nilai. Biasanya sektor PC yang mengandalkan faktor ini, yaitu dengan melemparkan mesin yang lebih handal ke pasar.

c. Penyesuaian (kostumisasi)

Menyesuaikan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan individu atau Segmen Pelanggan juga menciptakan nilai

d. “Menyelesaikan pekerjaan”

Nilai dapat diciptakan karena membantu pelanggan menyelesaikan pekerjaannya. Misalnya kerja sama antara Rolls-Royce dengan perusahaan penerbangan yang bergantung pada mesin mereka. Kerja sama ini memungkinan perusahaan penerbangan tersebut berfokus menjalankan perusahaan, dan sebagai imbalan, mereka membayar untuk setiap jam mesin berfungsi pada Rolls-Royce.

e. Desain

Desain itu penting tapi sulit untuk diukur. Sebuah produk terlihat menonjol karena desainnya yang superior. Biasanya terjadi dibidang fesyen dan produk elektronik konsumen.

(20)

f. Merek/status

Pelanggan dapat menemukan nilai dalam sebuah tindakan yang sederhana karena menggunakan atau memasang merek tertentu.

g. Harga

Menawarkan nilai yang sama pada harga yang lebih rendah sering dilakukan untuk memuaskan kebutuhan Segmen Pelanggan yang sangat sensitif terhadap harga.

h. Pengurangan biaya

Membantu pelanggan mengurangi biaya merupakan cara penting untuk menciptakan nilai. Misalnya penjualan aplikasi yang membebaskan pembeli dari pengeluaran dan kesulitan dalam membeli, menginstal, dan mengelola software yang ditawarkan.

i. Pengurangan resiko

Pelanggan menghargai pengurangan resiko yang muncul ketika mereka membeli suatu produk atau jasa. Misalnya garansi layanan yang ditawarkan oleh perusahaanmobil seken.

(21)

j. Kemampuan dalam mengakses

Menyediakan produk atau jasa bagi pelanggan yang sebelumnya sulit mengakses produk atau jasa tersebut merupakan cara lain menciptakan nilai. Misalnya dengan memberikan inovasi-inovasi terhadap barang yang dijual.

k. Kenyamanan/kegunaan

Menjadikan segala sesuatunya ebih nyaman dan lebih mudah diganakan dapat menciptakan nilai yang sangat berarti. Seperti yang dilakukan Apple, dengan adanya iPod dan iTune menawarkan kenyamanan bagi pelanggan dalam mencari, membeli, mengunduh, dan mendengarkan musik digital.

2.6.3 Channels (CH)

(22)

Blok Bangunan Saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan Segmen Pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan Proporsi Nilai. Saluran adalah titik sentuh pelanggan yang sangat berperan dalam setiap kejadian yang mereka alami. Saluran memiliki lima fase yang berbeda. Kita dapat membedakan antara Saluran langsung dan tidak langsung, dan antara Saluran yang kita miliki dan yang dimiliki mitra. Menemukan paduan Saluran yang tepat untuk memenuhi bagaimana pelanggan ingin dijangkau sangat penting untuk membawa Proporsi Nilai ke pasar.

(23)

2.6.4 Customer Relationships (CR)

Gambar 2.7 Customer Relationships

Blok Bangunan Hubungan Pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama Segmen Pelanggan yang spesifik. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. Hubungan pelanggan yang diterapkan dalam model bisnis suatu perusahaan sangat mempengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Beberapa kategori Hubungan pelanggan, yang mungkin sudah ada dalam hubungan perusahaan dengan Segmen Pelanggan tertentu :

a. Bantuan personal

Hubungan ini didasarkan pada interaksi antar manusia. Pelanggan dapat berkomunikasi dengan petugas pelayanan pelanggan untuk mendapatkan bantuan selama proses penjualan atau setelah pembelian selesai.

(24)

b. Bantuan personal yang khusus

Perusahaan menugaskan petugas pelayanan pelanggan yang khusus diperuntukkan bagi klien individu. Biasanya dikembangkan untuk jangka panjang seperti yang terjadi di perbankan swasta, dimana ada bankir khusus untuk melayani pelanggan yang khusus pula.

c. Swalayan

Perusahaan tidak melakukan hubungan langsung dengan pelanggan, tetapi menyediakan semua sarana yang diperlukan pelanngan agar dapat membantu dirinya sendiri.

d. Layanan otomatis

Hubungan ini mencampurkan bentuk layanan mandiri yang lebih canggih dengan proses otomatis. Misalnya, profil online yang memberi pelanggan akses menggunakan layanan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Komunitas

Saat ini, banyak perusahaan yang memanfaatkan komunitas pengguna agar lebih terlibat dengan pelanggan/prospek dan dapat memfasilitasi hubungan antar anggota komunitas.

(25)

f. Kokreasi

Sekarang mulai banyak perusahaan yang melakukan lebih dari sekedar hubungan konvensional pelanggan-vendor untuk menciptakan nilai bersama pelanggan. Misalnya dengan memberikan ulasan terhadap sesuatu sehingga akan menimbulkan ketertarikan pelanggan.

2.6.5 Revenue Streams (RS)

Gambar 2.8 Revenue Streams

Blok Bangunan Arus Pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing Segmen Pelanggan. Arus Pendapatan mungkin memiliki mekanisme penetapan harga yang berbeda, seperti daftar harga yang tetap, penawaran, pelelangan, kebergantungan pasar, kebergantungan volume, atau manajemen hasil. Model bisnis melibatkan 2 jenis Arus Pendapatan :

- Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan

(26)

- Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan Proporsi Nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian.

Beberapa cara untuk membangun Arus Pendapatan : a. Penjualan aset

Pengertian Arus Pendapatan yang paling luas berasal dari penjualan hak kepemilikan atas produk fisik. Misalnya penjualan buku dan mobil.

b. Biaya penggunaan

Arus Pendapatan dihasilkan dari penggunaan layanan tertentu. Semakin sering layanan digunakan, semakin banyak pelanggan yang membayar. Misalnya penggunaan operator telekomunikasi.

c. Pinjaman/penyewaan/leasing

Arus Pendapatan tercipta karena memberi seseorang hak eksklusif sementara untuk menggunakan aset tertentu pada periode tertentu sebagai ganti atas biaya yang ditarik.

d. Lisensi

Arus Pendapatan ini muncul karena memberi izin kepada pelanggan untuk menggunakan properti intelektual terproteksi sebagai pertukaran atas biaya lisensi. Lisensi memungkinkan pemegang hak menghasilkan

(27)

pendapatan dari properti mereka tanpa harus memproduksi atau mengomersialkan suatu layanan.

e. Biaya komisi

Arus Pendapatan inu bersumber dari layanan perantara yang dilakukan atas nama dua pihak atau lebih. Misalnya antara perusahaan kartu kredit yangg mendapatkan keuntungan dari pedagang yang melakukan transaksi dengan pelaanggan yang menggunan kartu kredit tersebut.

f. Periklanan

Arus Pendapatan in dihasilkan dari biaya untuk mengiklankan produk, layanan, atau merek tertentu. Masing-masing Arus Pendapatan memiliki mekanisme penetapan harga yang berbeda. Jenis mekanisme penetapan harga yang dipilih dapat membedakan pendapatan yang dihasilkan. Ada 2 jenis mekanisme penetapan harga, yaitu penetapan harga tetap dan penetapan harga dinamis.

(28)

Tabel 2.2 Mekanisme Penetapan Harga (Osterwalder&Pigneur, 2010)

2.6.6 Key Resources (KR)

Gambar 2.9 Key Resources

Blok Bangunan Sumber Daya Utama menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Sumber daya ini memnungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan Proporsi Nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan Segmen Pelanggan, dan memperoleh pendapatan.

(29)

Sumber daya utama dapat berbentuk fisik, finansial, intelektual, atau manusia. Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau diperoleh dari mitra usaha. Sumber Daya Utama dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Fisik

Kategori ini meliputi semua bentuk aset fisik seperti fasilitas pabrikan, bangunan, kendaraan, mesin, sistem, sistem titik penjualan, dan jaringan distribusi.

b. Intelektual

Sumber daya intelektual seperti merek, pengetahuan yang dilindungi, paten dan hak cipta, kemitraan, dan database pelanggan merupakan komponen-komponen yang semakin penting dalam model bisnis yang kuat. Sumber saya intelektual sulit untuk dikembangkan, tetapi jika berhasil, akan memberikan nilai yang sangat berarti.

c. Manusia

Setiap perusahaan memerlukan sumber daya manusia, tetapi orang-orang akan menonjol dalam model bisnis tertentu, misalnya pada industri kreatif dan padat pengetahuan.

(30)

d. Finansial

Beberapa model bisnis membutuhkan sumber daya finansial dan/atau jaminan finansial, seperti uang tunai, kredit, atau opsi saham untuk merekrut karyawan andalan.

2.6.7 Key Activities (KA)

Gambar 2.10 Key Activities

Blok Bangunan Aktivitas Kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Setiap model bisnis membutuhkan Aktivitas Kunci, yaitu tindakan-tindakan terpenting yang harus diambil perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses. Akivitas-aktivitas Kunci dikategorikan sebagai berikut :

a. Produksi

Aktivitas ini terkait dengan perancangan, pembuatanm dan penyampaian produk dalam jumlah besar dan/atau kualitas unggul. Biasanya terjadi pada model bisnis pabrikan.

(31)

b. Pemecahan masalah

Aktivitas-aktivitas Kunci jenis ini terkait dengan penawaran solusi baru untuk masalah-masalah pelanggan individu. Biasanya untuk kegiatan konsultan, rumah sakit, dan organisasi jasa lainnya. Model bisnis ini membutuhkan aktivitas-aktivitas manajemen seperti manajemen pengetahuan dan pelatihan yang berkelanjutan.

c. Platform/jaringan

Model bisnis yang dirancang dengan platform sebagai Sumber Daya Utama didominasi oleh platform atau Aktivitas Kunci yang terkait dengan jaringan. Jaringan platform matchmaking, software, dan bahkan merek dapat berfungsi sebagai platform. Aktivitas Kunci dalam kategori ini terkait dengan manajemen paltform, ketentuan layanan, dan promosi platform.

(32)

2.6.8 Key Partnerships (KP)

Gambar 2.11 Key Partnerships

Blok Bangunan Kemitraan Utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Perusahaan menciptkana aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya mereka. Ada 4 jenis kemitraan yaitu: - Aliansi strategi antara non-pesaing

- Coopetition : kemitraan strategis antar pesaing - Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru

- Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan

(33)

Ada tiga motivasi dalam membangun kemitraan : a. Optimisasi dan skala ekonomi

Bentuk paling mendasar dari kemitraan atau hubungan antara pembeli-pemasok dirancang untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas. Optimisasi dan skala ekonomi kemitraan biasanya dibuat untuk mengurangi biaya, dan itu sering kali melibatkan outsourcing atau pemanfaatan infrastuktur bersama.

b. Pengurangan resiko dan ketdakpastian

Kemitraan dapat membantu mengurangi resiko dalam lingkungan kompetitif yang bercirikan ketidakpastian. Bukan sesuatu yang tidak biasa bagi pesaing untuk membentuk aliansi startegis dalam satu area sambil bersaing di area lainnya.

c. Akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu

Hanya sedikit perusahaan yang memiliki semua sumber daya atau melakukan semua aktivitas yang digambarkan oleh model bisnisnya. Kebanyakan mereka lebih suka memperluas kemampuan dengan mengandalkan perusahaan lain untuk melengkapi sumber dayanya atau melaukan aktivitas-aktivitas tertentu. Kemitraan semacam ini muncuk karena adanya kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan, lisensi, atau akses kepada pelanggan.

(34)

2.6.9 Cost Structure (CS)

Gambar 2.12 Cost Structure

Struktur Biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Menciptakan dan memebrikan nilai, mempertahankan Hubungan Pelanggan, dan menghasilkan pendapatan, menyebabkan timbulnya biaya. Struktur Biaya model bisnis dibedakan dalam 2 kelas, yaitu :

- Terpacu-biaya (cost-driven)

Model bisnis terpacu-biaya berfokus pada peminimalan biaya. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan Struktur Biaya seramping mungkin, menggunakan Proporsi Nilai dengan harga rendah, otomatisasi maksimum, dan outsourcing secara ekstensif.

- Terpacu-nilai (value-driven)

Beberapa perusahaan kurang pedali terhadap implikasi biaya desain bisnis model tertentu, dan berfokus pada penciptaan nilai. Proporsi

(35)

Nilai premium dan layanan pribadi tingkat tinggi biasanya menjadi ciri model bisnis yang terpacu-nilai.

Struktur Biaya dapat memiliki karakteristik berikut : a. Biaya tetap

Biaya-biaya yang tetap sama meskipun volume barang atau jasa yang dihasilkan berbeda-beda. Contohnya : gaji, uang sewa, dan fasilitas fisik pabrik.

b. Biaya variabel

Biaya-biaya yang bervariasi secara proposional dengan volume barang atau jasa yang dihasilkan. Misalnya festival musik.

c. Skala ekonomi

Keunggulan biaya yang dinikmati suatu bisnis ketika produksinya berkembang. Misalnya perusahaan besar mendapatkan harga beli yang rendah karena membeli dengan jumlah besar. Sehingga menyebabkan turunnya biaya rata-rata per unit ketika produksi meningkat.

d. Lingkup ekonomi

Keunggulan biaya yang dinimati terkait lingkup operasional yang lebih besar. Misalnya dalam perusahaan besar, aktivitas atau Saluran Distribusi yang sama dapat mendukung beberapa produk sekaligus.

(36)

Kesembilan Blok Bangun model bisnis menjadi dasar bagi alat bantu yang ringkas, yang kita sebut Kanvas Model Bisnis.

Gambar

Gambar 2.1 Five Forces
Gambar 2.2 SWOT Analysis
Gambar 2.3 Sembilan Blok Bangunan
Gambar 2.4 Customer Segments
+7

Referensi

Dokumen terkait

He snapped the gun shut and ran towards where the Doctor, Peri, Sir Anthony and Janet were standing.. ‘Ah,’ the Doctor said cheerily as

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII yang berjumlah 120 siswa, sedangkan yang menjadi sampel sebanyak 10 siswa dengan menggunakan teknik kontrak

Nurul Huda Dusun Banjar Intang desa Tanjung Iman Kec.. Blambangan Pagar

Cairan Newton adalah cairan yang mengikuti hukum Newton di mana nilai shearing stress sebanding dengan nilai rate of shear (kecepatan geser), sehingga viskositasnya tetap pada suhu

Selama Penulis menjadi mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan, penulis pernah menjadi Bendahara Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan pada tahun 2013,

Dalam makalah ini telah disajikan sebuah metode baru untuk mencari syarat perlu dan cukup keberadaan solusi keseimbangan titik pelana lingkar tertutup dari suatu permainan

Hasil pengukuran responsivitas pada sampel fotokonduktor dengan variasi tegangan panjar menunjukkan bahwa respon arus mengalami peningkatan pada panjang gelombang λ >

(dibimbing oleh: Wahyuni, S.FT., M.Kes dan Umi Budi Rahayu, S.FT.,S.Pd.,M.Kes) Kadar VO 2 max berhubungan dengan kemampuan kerja otot seseorang. Jika seseorang melakukan