• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Keluarga Dengan Bronkitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Keluarga Dengan Bronkitis"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

askep keluarga dengan bronkitis

askep keluarga dengan bronkitis

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LatLatar ar BeBelalakankangg

Praktek Keperawatan Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan Praktek Keperawatan Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakatdengan menekankan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam melekukan masyarakatdengan menekankan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam melekukan upaya pencegahan, peningkatkan dan mempertahankan kesehatan. Salah satu sasaran Praktek upaya pencegahan, peningkatkan dan mempertahankan kesehatan. Salah satu sasaran Praktek Keperawatan Komunitas adalah keluarga sehingga dikenal dengan sebutan asuhan Keperawatan Keperawatan Komunitas adalah keluarga sehingga dikenal dengan sebutan asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga. Hal ini karena keluarga merupakan un

Kesehatan Keluarga. Hal ini karena keluarga merupakan un it terkecil dari masyarakat itu sendiri.it terkecil dari masyarakat itu sendiri.  Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan ko

 Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan ko nsep asuhan Keperawatan Kesehatannsep asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga sampai dengan saat ini belum dilaksanakan dengan baik oleh perawat Puskesmas. Keluarga sampai dengan saat ini belum dilaksanakan dengan baik oleh perawat Puskesmas.

Menurut Salvicion . !ailon " #rracelis Maglaya, Perawat Kesehatan Keluarga, $%&'(, Menurut Salvicion . !ailon " #rracelis Maglaya, Perawat Kesehatan Keluarga, $%&'(, selama ini perawat kesehatan diakui dan

selama ini perawat kesehatan diakui dan dihormati sebagai anggota tim Kesehatan karena dihormati sebagai anggota tim Kesehatan karena si)at*si)at* si)at pribadi dan kemampuannya sebagai individu bukan karena kemampuan pro)esionalitasnya si)at pribadi dan kemampuannya sebagai individu bukan karena kemampuan pro)esionalitasnya sebagai perawat. Hal ini disebabkan karena kurang pengetahuan atau ketidakmampuan perawat sebagai perawat. Hal ini disebabkan karena kurang pengetahuan atau ketidakmampuan perawat untuk menegaskan perannya, tidak ada polahan yang sama dalam keperawatan dan tidak ada untuk menegaskan perannya, tidak ada polahan yang sama dalam keperawatan dan tidak ada kesepakatan perawat tentang peranan

kesepakatan perawat tentang peranan sebenarnya dari perawat. +entu dalam hal ini termasuk jugasebenarnya dari perawat. +entu dalam hal ini termasuk juga  perawat kesehatan masyarakat dalam kondisi seperti ini, praktek keperawatan kesehatan

 perawat kesehatan masyarakat dalam kondisi seperti ini, praktek keperawatan kesehatan

masyarakat seperti tidak nampak untuk dinikmati oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah masyarakat seperti tidak nampak untuk dinikmati oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah  pro)esi, oleh karena itu kehadiran perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap  pro)esi, oleh karena itu kehadiran perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap  belaka terutama sebagai pembantunya dokter.

 belaka terutama sebagai pembantunya dokter.

enjang pendidikan keperawatan di -ndonesia yang beraneka ragam tanpa adanya batasan enjang pendidikan keperawatan di -ndonesia yang beraneka ragam tanpa adanya batasan yang jelas akan peran da

yang jelas akan peran dan )ungsi masing*masing semakin mempersulit praktek Keperawatann )ungsi masing*masing semakin mempersulit praktek Keperawatan Komunitas. !elum adanya standart praktek Keperawatan Komunitas yang diakui berdasarkan Komunitas. !elum adanya standart praktek Keperawatan Komunitas yang diakui berdasarkan kesepakatan masyarakat Keperawatan -ndonesia mengakibatkan praktek Keperawatan

kesepakatan masyarakat Keperawatan -ndonesia mengakibatkan praktek Keperawatan Komunitas menjadi kabur. +

Komunitas menjadi kabur. +ermasuk belum adanya ermasuk belum adanya jenjang spesialisasi perawat Komunitasjenjang spesialisasi perawat Komunitas mengakibatkan persepsi konsep Keperawatan Komunitas dita)sir secara sendiri*sendiri oleh mengakibatkan persepsi konsep Keperawatan Komunitas dita)sir secara sendiri*sendiri oleh  perawat dan tidak adanya )igur narasumber yang bisa didengar dan dipanuti berdasarkan tingkat  perawat dan tidak adanya )igur narasumber yang bisa didengar dan dipanuti berdasarkan tingkat

kepahaman. Konsep Keperawatn Komunitas yang ada saat ini masih merupakan adopsi dari kepahaman. Konsep Keperawatn Komunitas yang ada saat ini masih merupakan adopsi dari konsep*konsep luar negeri yang belum tentu cocok dengan karakteristik masyarakat -ndonesia. konsep*konsep luar negeri yang belum tentu cocok dengan karakteristik masyarakat -ndonesia.

!erdasarkan berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas maka tantangan perawat !erdasarkan berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas maka tantangan perawat

kesehatan masyarakat begitu berat untuk dipecahkan. Namun Keperawatan Nasioanal -ndonesia kesehatan masyarakat begitu berat untuk dipecahkan. Namun Keperawatan Nasioanal -ndonesia sebagai sebuah pro)esi yang diakui berdasarkan hasil okakarya Keperawatan Nasional tahun sebagai sebuah pro)esi yang diakui berdasarkan hasil okakarya Keperawatan Nasional tahun $%'/ dituntut mampu memecahkan b

$%'/ dituntut mampu memecahkan berbagai persoalan tersebut sebagai konsekwensi pro)esierbagai persoalan tersebut sebagai konsekwensi pro)esi masyarakat Keperawatan yang tergabung dalam wadah PPN- harus mampu merumuskan masyarakat Keperawatan yang tergabung dalam wadah PPN- harus mampu merumuskan

 bersama akan peran, )ungsi dan standart praktek Keperawatan Komunitas. Perlu dirujuk kembali  bersama akan peran, )ungsi dan standart praktek Keperawatan Komunitas. Perlu dirujuk kembali  berdasarkan ketentuan 0H1 2Salvicion . !ailon "

 berdasarkan ketentuan 0H1 2Salvicion . !ailon " #rracelis Maglaya, $%&'( dimana untuk#rracelis Maglaya, $%&'( dimana untuk mencapai sasaran kesehatan masyarakat Perawat Kesehatan harus mendapat tanggungjawab mencapai sasaran kesehatan masyarakat Perawat Kesehatan harus mendapat tanggungjawab yang lebih luas dalam hal diagnostik dan penggobatan.

yang lebih luas dalam hal diagnostik dan penggobatan. B.

(2)

!erdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dan bagaimana upaya !erdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dan bagaimana upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan pada aspek untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan pada aspek  peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatan dan

 peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatan dan mempetahankanmempetahankan status kesehatan sebagai tujuan praktek Keperawatan

status kesehatan sebagai tujuan praktek Keperawatan Komunitas perlu dilakukan berbagai studiKomunitas perlu dilakukan berbagai studi dalam Kontes Keperawatan Komunitas. Namun karena dibatasi oleh waktu dan biaya maka dalam Kontes Keperawatan Komunitas. Namun karena dibatasi oleh waktu dan biaya maka  penulisan ini hanya didasarkan pada studi Kasus Perawatan Kesehatan Keluarga dengan )okus  penulisan ini hanya didasarkan pada studi Kasus Perawatan Kesehatan Keluarga dengan )okus  pengalaman belajar yang ditekankan pada aspek Metode Proses Keperawatan yang meliputi 3  pengalaman belajar yang ditekankan pada aspek Metode Proses Keperawatan yang meliputi 3 $.

$. !agaimana melakukan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga 4!agaimana melakukan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga 4 5.

5. !agaimana menetapkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga 4!agaimana menetapkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga 4 6.

6. !agaimana menetapkan perencanaan keperawatan kesehatan keluarga 4!agaimana menetapkan perencanaan keperawatan kesehatan keluarga 4 7.

7. !agaimana melaksanakan perawatan kesehatan keluarga 4!agaimana melaksanakan perawatan kesehatan keluarga 4 /.

/. !agaimana melaksanakan evaluasi perawatan kesehatan keluarga 4!agaimana melaksanakan evaluasi perawatan kesehatan keluarga 4 C

C.. uu!!uauann $.

$. +ujuan 8mum 3+ujuan 8mum 3

8ntuk memepelajari penerapan asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga secara 8ntuk memepelajari penerapan asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga secara konprehensip dengan menggunakan Metode Proses Keperawatan.

konprehensip dengan menggunakan Metode Proses Keperawatan. 5.

5. +ujuan Khusus 3+ujuan Khusus 3 a.

a. #gar mampu menerapkan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga.#gar mampu menerapkan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga.  b.

 b. #gar mampu menegakkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga.#gar mampu menegakkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga. c.

c. #gar mampu membuat perencanaan keperawatan kesehatan keluarga.#gar mampu membuat perencanaan keperawatan kesehatan keluarga. d.

d. #gar mampu menginplementasikan keperawatan kesehatan keluarga.#gar mampu menginplementasikan keperawatan kesehatan keluarga. e.

(3)

BAB II

IN"AUAN #A$U$

A. Pengka!ian #eluarga I. Data Umum %

$.  Nama Kepala Keluarga 3 !apak 9K: 28mur 3 ;; tahun(.

3 unung #nyar or, <+ =$, <0 =$ Kel. unung #nyar. luarga 3 +ukang batu dan kayu.

eluarga 3 S> tidak tamat. 3  N o  Nama enis Kelami n Hubungan dengan KK  8mur Pendidikan $. 5. 6. 7. /. -bu 9?: #nak 9#: #nak 9#S: #nak 9H: #nak 9-: P    P -steri #nak  #nak  #nak  #nak  7= th $' th $& th $$ th ' th S> S+M SM8 S> S> enogram 3 Keterangan 3 3 aki* aki 3 Perempuan   3 Klien   3 Meninggal aki*laki   3 Meninggal Perempuan

Keluarga inti terdiri dari bpk 9K:, -bu dan keempat anak kandung.

(4)

Seisi keluarga menganut agama -slam. +idak ada keyakinan yang berdampak buruk pada status kesehatan.

i Keluarga.

Penghasilan keluarga perbulan B <p. /==.===,* yang diperoleh dari hasil kerja Pak K jika

kondisinya sehat, usaha !u Kamsir membuat krupuk dan 7 buah kamar dikostkan. Pak K dan -bu mengatakan dari penghasilan yang ada cukup untuk biaya makan, minum, berobat dan beli

 pakaian serta biaya sekolah anak. eluarga.

 #nak*anak kadang memancing, bermain dan berkunjung ke rumah teman, mendengar radio dan menonton +C bersama Pak K dan -bu.

 Sesekali keluarga mengunjungi sanak )amili Pak Ka di !litar atau bersendagurau dengan  penghuni kost.

II. &i'a(at ahap Perkembangan #eluarga $. +ahap perkembangan keluarga saat ini 3

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. 5. +ahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi 3

+idak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. #nak - berusia $' tahun dan sedang sekolah. !apak dan -bu K mengatakan komunikasi dengan anak*anaknya  bersi)at terbuka dan masing*masing anak tahu akan tugas dan kewajibannya.

6. <iwayat keluarga inti 3

!apak dan -bu K mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan tertentu. Hanya pada usia mudanya pak K pernah menderita penyakit batu ginjal yang sedianya akan dioperasi dokter, tetapi akhirnya hancur sendiri tanpa operasi. Mengenai anak*anak dikatakan tidak pernah

menderita penyakit berat tertentu, kecuali demam, batuk pilek biasa. Saat ini pak K sedang menderita penyakit “BRONCHITIS KRONIS” berdasarkan diagnosa dokter puskesmas unung #nyar sejak lebih dari 5 tahun lalu.

7. <iwayat keluarga sebelumnya 3

Pak K mempunyai saudara / orang dan Pak K anak bungsu 2ke enam(. Ke empat saudaranya masih hidup kecuali anak ke lima sudah meninggal dengan riwayat sakit yang tidak diketahui  persis. -bu ? mempunyai saudara 7 orang dan -bu ? sebagai anak bungsu 2ke lima(. #nak sulung

sudah meninggal dengan riwayat sakit yang juga tidak diketahui persis. III. Lingkungan

$. Karakteristik rumah 3

uas rumah 7' m5 dengan panjang $5 m dan lebar 7 m. terdiri dari 5 kamar tidur, satu kamar mushola, satu 0D, satu kamar mandi, tanpa gudang, satu buah dapur dan satu ruang tamu. +ipe rumah permanent. endela rumah terdapat diruang tamu dengan posisi menghadap ke timur, satu  buah diruang tengah menghadap ke utara, satu buah dimushola dan di kamar tidur masing*

masing satu buah. Secara umum sistem ventilasi di kamar tidur dan ruang tengah sangat kurang. !arang*barang diletakkan dilorongEruang tengah dan di ruang belakang depan dapur dan

mushola. +idak mempunyai septic tank. 0D permanent dibuat saluran pembuangan langsung ke kali kecil di belakang rumah. Sumber air minum dari P#M yang dibeli secara ecertan 2tidak  berupa pipa permanent(. Sumber air bersih untuk mencuci digunakan sumur. Kebiasaan

(5)

rumah terbuat dari tegel dengan kebiasaan keluarga keluar masuk rumah tanpa melepaskan alas kaki sehingga kesanya banyak debuEtanah.

>enah <umah 3 > <+ KK KK KK KK M K+ -- K+ -Keterangan 3 <+ F <uang +amu K+ F Kamar +idur  M F Mushola > F >apur   KK F Kamar Kost.

5. Karakteristik tetangga dan komunitas <0 3

Keluarga pak K bertetangga dengan satu keluarga Polisi dan lainnya wiraswasta. Semua tetangga  beragama -slam dari suku jawa asli yang taat beribadah kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama

sebulan sekali. Hubungan dengan tetangga dilakukan sepanjang tegur sapa biasa. Kunjung mengunjung dilakukan bila hari raya #gama.

6. Mobilitas geogra)is keluarga 3

Keluarga ini tidak pernah berpindah*pindah tempat tinggal. !apak dan -bu K kebanyakan berada di rumah selama Pak K masih sakit. -bu K setiap dua hari sekali pergi kewarung*warung di deka t rumah untuk menitip kerupuk. #nak*anak akti) ke sekolah pada siang hari.

7. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat 3

Keluarga Pak K akti) dalam perkumpulan +ahlilan bagi !apak dan -bu. Sedangkan anak*anak akti) kegiatan mengaji dan remaja masjid dan sebagai anggota pondok pesantren.

/. Sistem pendukung keluarga 3

-bu K dan keempat anaknya sehat*sehat saja. Selama ini yang akti) merawat Pak K hanya ibu sendiri. Pak K dan ibu mengatakan tidak punya tabungan khusus hari tua atau untuk membiayai kesehatan. arak rumah dengan )asilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas G /== m. #danya kegiatan jimpitan kelompok yang bisa dipakai untuk biaya kesehatan. Selain itu Pak K

mengatakan untuk biaya pengobatannya kadang*kadang dibantu oleh saudara*saudara ibu K termasuk memberikan dorongan agar mencari pengobatan secara teratur. Saat ini Pak K lebih memilih pada +abib secara alternati).

I). $truktur #eluarga $. Pola Komunikasi Keluarga 3

Pak K dan -bu mengatakan komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka. Menurut Pak K, kadang*kadang menegur dengan keras kepada anak*anaknya yang melalaikan tugas*tugas sekolah atau terlambat pulang makan kalau bertandang ke rumah teman.

5. Struktur Peran Keluarga 3

Pak K mengatakan dirinya sudah tua dan sakit*sakitan. 1leh karena itu tidak mempunyai peran khusus untuk merubah perilaku orang lain di masyarakat. Kecuali terhadap anak*anak yang sering diingatkan untuk menjaga pergaulan yang baik agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merusak citra keluarga.

(6)

Pak K hanya sebagai anggota +akmir Masjid sedangkan ibu ? sebagai anggota organisasi atayat.

7.  Nilai dan Norma Keluarga 3

Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit, bukan karena )aktor magis dan lainnya. Menurut pak K hal magis memang ada tetapi tidak terlalu diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak pernah menyusahkan orang lain.

Menurut pak K selama ini banyak orang beranggapan bahwa magis merupakan keadaan yang menakutkan sehingga kalau sakit lebih suka ke dukun terutama penyakit yang tak kunjung sembuh. Padahal menurut pak K kita harus teguh pada keyakinan agama. 1leh karena itu keluarganya sering berobat ke sarana kesehatan bila sakit. Namun sakitnya pak K karena harus  berobat rutin ke dokter dimana harga obat semakin mahal sehingga akhir*akhir ini lebih

cenderung berobat ke +abib dengan menggunakan pengobatan alternati). >i samping itu menurut  pak K dan ibu sebagaimana pandangan umum masyarakat disekitarnya bahwa obat yang

diperoleh dari puskesmas sangat terbatasEsederhana sehingga sakit seperti pak K dianggap sulit sembuh walaupun awalnya sempat berobat beberapa kali ke puskesmas terdekat. +erhadap kebiasaan pak K yang kadang*kadang masih merokok, ibu K mengatakan saya serahkan pada keadaan bapak sendiri yang merasakannya. Kalau sering ditegur malah marah*marah. Menurut  pak K sendiri mengatakan merokok hanya sesekali saja bukan setiap saat, itu pun tergantung  pada kondisinya. Kadang*kadang berobat ke dokter praktek dengan berpindah*pindah.

). *ungsi #eluarga $. ungsi #)ekti) 3

Menurut Pak K dan ibu serta kedua anak yang sudah remaja, mereka memandang dirinya masing*masing layaknya manusia normal lainnya. Kecuali pak K mengatakan dirinya semakin tua dan sakit*sakitan sementara anak*anaknya masih kecil. -bu K mengatakan keluarganya saling menghormati satu sama lain dan tetap mempertahankan keharmonisan keluarga.

5. ungsi Sosial 3

Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari corak lingkungan agamis muslim yang taat  pada aturan ibadah, organisasi dan aktivitas keagamaan.

6. ungsi Perawatan Kesehatan 3

Secara 8mum keluarga masih belum mampu mengenal karakteristik penyakit Bronkitis Kronis yang diderita pak K, dalam mengambil keputusan tindakan kesehatan masih lemah, kemampuan memberikan perawatan pada pak K masih kurang, kemampuan menciptakan lingkungan yang meningkatkan status kesehatan masih kurang, demikian juga dengan peman)aatan sarana kesehatan sudah cukup baik tetapi tidak konsisten.

7. ungsi <eproduksi 3

Pak K mempunyai 7 orang anak dan mengatakan tidak ingin punya anak lagi. -bu ? berumur 7= tahun dan mengatakan belum berhenti haid tetapi pasangan ini tidak mengikuti program K!. Menurut ibu ?, selain karena takut juga pada pak K sudah tua dan sakit*sakitan sehingga hampir tidak pernah melakukan hubungan suami istri. Menurut pak K dan ibu, keduanya bisa menerima keadaan seperti ini selain karena anak*anaknya semakin besar juga harus bisa menerima

kenyataan hidup. /. ungsi Akonomi 3

Pak K mengatakan kondisi akan keluarga saat ini menurun draktis sejak kondisinya sakit*sakitan. 1leh karena itu peman)aatan keuangan see)isien mungkin.

(7)

)I. $tres dan #oping #eluarga $. Stresor angka Pendek dan panjang 3

Menurut Pak K, sejak G ; bulan terakhir ini sering memikirkan keadaannya yang semakin tua dan sakit*sakitan sementara anak*anaknya semua masih sekolah, belum ada yang bekerja. +etapi Pak K dan ibu mengatakan tidak terlalu cemas karena semuanya sudah diatur oleh yang Maha Kuasa.

5. Kemampuan Keluarga !erespon +erhadap Stresor 3

Selain kepasrahannya, pak K berharap anaknya ? cepat mendapat pekerjaan setamat S+M nanti. 6. Strategi Koping Iang >igunakan 3

Pak K bersama istri selalu berdiskusi untuk memecahkan problem keluarga dengan kadang* kadang melibatkan anaknya ? sebagai anak sulung. Selain itu pak K dan ibu mengatakan disamping berusaha juga berpasrah pada kehendak Iang Maha Kuasa. kalau kebutuhan yang sangat mendesak, keluarga ibu K selalu dimintai bantuan.

7. Strategi #daptasi >is)ungsional 3

Menurut !apak dan ibu K, anak sulung ? mulai belajar merokok. +etapi menurut ? sendiri, hal itu dilakukannya hanya sebatas penampilan sebagai anak muda untuk melepas ketegangan. Selama ini tidak pernah membeli rokok dari uang pemberian orang tua kecuali diberi teman* temannya.

)II. Pemeriksaan *isik.

 Pak K 3 + 3 $5=E'=, N 3 &5JEm, S 3 6;/c. <etraksi , suara parau, agak kurus, mengeluh sesak napas, siamosis *, sering batuk berlendir.

 -bu ? 3 + 3 $6=E%=, N 3 ;'JEm, S 3 6;=c.

)III. Harapan #eluarga.

Pak K dan ibu berharap sesekali petugas puskesmas mau berkunjung sehingga keluarganya bisa memahami norma*norma kesehatan. Selain itu pengobatan di puskesmas kalau bisa lebih

lengkap lagi terutama untuk penyakit*penyakit kronis.

 Analisa Data+ Perumusan masalah dan Diagnosa #epera'atan >ata Subyekti) 3

 Pak K mengatakan sedang menderita penyakit Bronchitis Kronis sejak lebih dari 5 tahun lalu  berdasarkan diagnosa dokter puskesmas unung #nyar. Sakitnya sering kumat*kumatan dengan

gejala 3 !atuk*batuk berlendir terutama malam hari atau terkena udara dingin, sesak napas, suara  parau, kadang*kadang disertai panas badan, badan lemah dan pusing.

 #khir*akhir ini sering menggunakan pengobatan alternati) ke +abib karena berobat ke dokter semakin mahal sementara pengobatana di puskesmas tidak cukup obatnya.

 Sering berpindah*pindah dokter.

 Pak K mengatakan masih merokok sesekali. >ata 1byekti) 3

 Centilasi rumah kurang akurat.

 Kebiasaan keluarga memasak menggunakan kayu bakar sehingga banyak asap dalam rumah.  antai rumah hanya disapu, jarang dipel, kebiasaan keluarga ke luar masuk rumah tanpa

melepas alas kaki sehingga banyak debuEtanah bertebaran.  Pak K nampak kurus disertai retraksi  saat bernapas.

(8)

<esiko tinggi bertambah memburuknya penyakit Bronchitis Kronis yang

Ketidakmampuan mengenal karakteristik penyakit Bronchitis Kronis dan perawatannya.  Dianosa Ke!era"atan #

<esiko tinggi bertambah memburuknya penyakit Bronchitis Kronis yang diderita Pak K  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal karakteristik penyakit dan  perawatannya.

>ata Subyekti) 3

 -bu K mengatakan belum berhenti haid.

 +idak menjadi apsetor K! selain karena takut juga ibu K mengatakan hampir tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan pak K suaminya selain karena pak K sudah tua juga sakit*sakitan. Meskipun demikian pak K maupun ibu mengatakan dapat menerima keadaan tersebut tanpa melakukan hubungan suami istri.

 Keduanya mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. >ata 1byekti) 3

 Mempunyai 7 orang anak dengan usia anak pertama $' tahun, laki*laki, dan yang bungsu ' tahun, perempuan.

 -bu K nampak sehat dan segar.

 Perumusan Masalah

<esiko tinggi terjadinya penularan penyakit saluran pencernaan bagi keluarga.  $tioloi %

Ketidakmampuan keluarga mempertahankan dan menciptakan lingkungan rumah sehat. >iagnosa Keperawatan 5

<esiko tinggi terjadinya penularan penyakit saluran pencernaan bagi keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mempertahankan dan menciptakan lingkungan rumah sehat. B. Peren,anaan

8ntuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan keluarga  pak K terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai berikut 3

$. >iagnosa Keperawatan 3 <esiko tinggi bertambah memburuknya penyakit Bronchitis Kronis yang diderita Pak K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal karakteristik  penyakit dan perawatannya.

 No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan

$. Si)at masalah 6E6 J $ $ Masalah adalah keadaan

kurangEtidak sehat dan memerlukan tindakan segera.

5. Kemungkinan masalah dapat diubah

5E5 J 5 5 Sumber*sumber yang ada dan tindakan untuk me* mecahkan masalah dapat dijangkau keluarga. 6. Potensi untuk mence*

gah masalah

6E6 J $ $ Masalah dapat dicegah untuk tidak memper*  buruk keadaan dapat dilakukan pak Kamsir

(9)

dan keluarga dengan memperbaiki perilaku hidup sehat.

7. Menonjolnya masalah L J $ $E5 Keluarga menyadari adanya masalah tetapi tidak didukung dengan  pemahaman yang ade*

kuat tentang karakteristik   penyakit.

+otalSkor 7 $E5

5. <esiko tinggi terjadinya penularan penyakit saluran pencernaan bagi keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mempertahankan dan menciptakan lingkungan rumah sehat.

 No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan

$. Si)at masalah 5E6 J $ 5E6 #danya ancaman keseha*

tan tetapi tidak perlu ditangani segera. 5. Kemungkinan masalah

dapat diubah

5E5 J 5 5 8ntuk membuat septi tank permanent tidak terlalu membutuhkan bia* ya mahal lagipula keluar* ga dapat menabung sedi* kit demi sedikit apalagi  pak Kamsir sendiri se*

orang tukang batu. 6. Potensi untuk mence*

gah masalah

6E6 J $ $ <esiko terjadinya penula* ran penyakit saluran pen* cernaan dapat dicegah  bagi keluarga.

7. Menonjolnya masalah =E5 J $ =

(10)

PA#KS#N##N PA<#0#+#N KA8#<# P#K K#MS-< 

 No >iagnosa Kp. Keluarga +ujuan Khusus +gl -mplementasi $. <esti bertambah

memburuknya penyakit  Bronchitis Kronis yang

diderita pak Kamsir bEd ketidakmampuan keluarga mengenal karakteristik penyakit  Bronchitis Kronis dan  perawatannya. $. Keluarga mengenal karakteristik penyakit  Bronchitis Kronis.

/*;*=$  Menggali pengetahuan keluarga tentang karakteristik

 penyakit Bronchitis Kronis.

 Menggali pengetahuan keluarga tentang cara*cara

 perawatan di rumah.

 Mendiskusikan bersama tentang karakteristik penyakit

 Bronchitis Kronis dan perawatannya yang meliputi 3 * Pengertian Bronchitis Kronis.

* Penyebab.

* Dara memberikan perawatan di rumah.

 Menanyakan kembali materi diskusi tentang karakteris

 penyakit Bronchitis Kronis dan perawatannya. 5. Keluarga membuat

keputusan yang tepat tentang upaya pengobatan  pak Kamsir ke Sarana

kesehatan dan sanggup memberikan perawatan yang baik dan benar serta  pak Kamsir mengatakan  bersedia berhenti merokok.

Membantu menyokong keluarga membuat keputusan y tepat tentang upaya pengobatan ke sarana kesehatan da kemampuan memberikan perawatan di rumah serta pak Kamsir sendiri mampu membuat keputusan untuk berh merokok.

6. Keluarga sepakat jika diadakan evaluasi sewaktu* waktu oleh perawat.

&*;*=$ Meyakinkan keluarga akan man)aat lantai bersih dan terhindar dari debuEtanah.

Meyakinkan pak Kamsir akan bahaya merokok terhad  penyakit yang diderita.

Meyakinkan keluarga akan bahaya dapur terutama bag  pak Kamsir.

(11)

>#+#< P8S+#K#

!ailon . Salvicion " Maglaya #rracelis. Pera"atan Kesehatan Keluara. Dopyriche $%&'. 8P Doleege o)  Nursing. >illman. ueon Dity. Philippines. akarta. $%'%.

>epkes <-. Tata &aksana Pera"atan Kesehatan Mas'arakat. akarta. $%'&.  OOOOOOOO  Ke!era"atan Kesehatan Mas'arakat. Seri D. akarta. $%%7.

akultas Keparawatan 8niversitas -ndonesia. Kum!ulan Makalah Pelatihan (suhan Ke!era"atan  Keluara. akarta. 5===.

(12)

<AND#N# PA<#0#+#N KA8#<# P#K K#MS-<  +#N# =$ 8N- 5==$

 No >iagnosis Kep. Keluarga +ujuan Kriteria Avaluasi 8mum Khusus Kriteria Standart <esiko tinggi bertam*bah

memburuknya pen*yakit  Bronchitis Kronis yang

diderita pak Kamsir  berhubungan dengan ketidakmam*puan keluarga menge*nal karakteristik penya*kit dan perawatannya. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keadaan penyakit  pak Kamsir  berangsur membaik. $. Keluarga dapat mengenal ka* rakteristik pen*yakit  Bronchitis Kronis.

Cerbal a. Pengertian Bronchitis Kronis.  b. Penyebab 3

Merokok 

 Serangan Bronchitis Kronis

 berulang.

 <adang hidung.

 Penyakit saluran Pernapasan lain

disertai penumpukan dahak.

 Menjawab pertanyaan dengan baik

dan benar. $. alih p  Bronchi 5. >iskusi dan pera 6. !erikan dan seb 7. >engar  /. +angga ;. !imbin diberika &. !erikan  benar. 5. Keluarga dapat membuat kepu*tusan yang tepat tentang upaya pe*ngobatan  pak Kam*sir ke

sarana kese*hatan dan  bersedia memberikan  pera*watan yang baik

dan benar dan pak Kamsir menyata*kan  bersedia ber*henti

merokok.

Cerbal Keputusan yang dibuat keluarga dan  pak Kamsir sendiri

$. >iskusi Pentingnya berobat te Modi)ikasi lingkunga <esiko jika pak Kams Pentingnya kerjasama Man)aat lantai rumah

5. !eri dor  keputus 6. !eri puj

koreksi

6. Keluarga sepakat  jika diadakan evaluasi

sewaktu*waktu.

Perilaku * antai rumah dipel bersih. * Pak Kamsir telah berhenti merokok.

* +erhindar dari asap dapur.

$. elaska 5. elaska sesuai d

(13)
(14)

Bronkhits aku adalah radang pada bronkhus yang biasanya mengenai rakhea dan laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringoracheobronchits. Radang ini dapa tmbul sebagai kelainan  jalan napas ersendiri aau sebagai bagian dari penyaki sisemik misalnya pada morbili, perusis, dieri,

dan tpus abdominalis.

Istlah eori bronkhits kronis menunjukkan kelainan pada bronkhus yang sifanya menahun (berlangsung lama) dan disebabkan oleh berbagai fakor, meliput fakor yang berasal dari luar bronkhus maupun dari bronkhus iu sendiri. Bronkhits kronis merupakan keadaan yang berkaian dengan produksi mukus rakheobronkhial yang berlebihan, sehingga menimbulkan bauk yang erjadi paling sediki

selama tga bulan dalam aku sau ahun unuk lebih dari dua ahun secara beruru!uru. Bronkhits kronis bukanlah merupakan benuk me nahun dari bronkhits aku. "alaupun demikian, seiring dengan aku, dapa diemukan periode aku pada penyaki bronkhits kronis. #al ersebu menunjukkan adanya serangan bakeri pada dinding bronkhus yang tdak normal, infeksi sekunder oleh bakeri dapa menimbulkan kerusakan yang lebih banyak sehingga akan memperburuk keadaan.

$.%tologi

&erdapa tga jenis penyebab bronkhits aku, yaiu'

a. Infeksi' aphylococcus (salokokus), repococcus (srepokokus), *neumococcus (pneumokokus), #aemophilus in+uenae.

b. -lergi

c. Rangsangan lingkungan, misal' asap pabrik, asap mobil, asap rokok, dll.

Bronkhits kronis dapa merupakan komplikasi kelainan paologik pada beberapa ala ubuh, yaiu' a. *enyaki janung menahun, yang disebabkan oleh kelainan paologik pada kaup maupun miokardia. ongest menahun pada dinding bronkhus melemahkan daya ahan sehingga infeksi bakeri mudah erjadi.

b. Infeksi sinus paranasalis dan rongga mulu, area infeksi merupakan cumber bakeri yang dapa menyerang dinding bronkhus.

c. /ilaasi bronkhus (bronkInekasi), menyebabkan gangguan susunan dan fungsi dinding bronkhus sehingga infeksi bakeri mudah erjadi.

(15)

d. Rokok dapa menimbulkan kelumpuhan bulu gear selapu lendir bronkhus sehingga drainase lendir erganggu. umpulan lendir ersebu merupakan media yang baik unuk perumbuhan bakeri.

0. *aosiologi

erangan bronkhits aku dapa tmbul dalam serangan unggal aau dapa tmbul kembali sebagai eksaserbasi aku dari bronkhits kronis. *ada umumnya, 1irus merupakan aal dari serangan bronkhits aku pada infeksi saluran napas bagian aas. /oker akan mendiagnosis bronkhits kronis jika pasien mengalami bauk aau mengalami produksi spuum selama kurang lebih tga bulan dalam sau ahun aau paling sediki dalam dua ahun beruru!uru.

erangan bronkits disebabkan karena ubuh erpapar agen infeksi maupun non infeksi (eruama rokok). Irian (a yang menyebabkan iriasi) akan menyebabkan tmbulnya respons in+amasi yang akan

menyebabkan 1asodilaasi, kongest, edema mukosa, dan bronkospasme. &idak sepert emsema, bronkhits lebih memengaruhi jalan napas kecil dan besar dibandingkan al1eoli. /alam keadaan bronkhits, aliran udara masih memungkinkan tdak mengalami hambaan.

*asien dengan bronkhits kronis akan mengalami'

a. *eningkaan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronkhus besar sehingga meningkakan produksi mukus.

b. 2ukus lebih kenal

c. erusakan fungsi siliari yang dapa menunjukkan mekanisme pembersihan mukus.

*ada keadaan normal, paru!paru memiliki kemampuan yang disebu mucocilliary defence, yaiu sisem penjagaan paru!paru yang dilakukan oleh mukus dan siliari. *ada pasien dengan bronkhits aku, sisem mucocilliary defence paru!paru mengalami kerusakan sehingga lebih mudah erserang infeksi. etka infeksi tmbul, kelenjar mukus akan menjadi hiperropi dan hiperplasia (ukuran membesar dan jumlah berambah) sehingga produksi mukus akan me ningka. infeksi juga menyebabkan dinding bronkhial meradang, menebal (sering kali sampai dua kali keebalan normal), dan mengeluarkan mukus kenal. -danya mukus kenal dari dinding bronkhial dan mukus yang dihasilkan kelenjar mukus dalam jumlah banyak akan menghamba beberapa aliran udara kecil dan mempersempi saluran udara besar. Bronkhits kronis mula!mula hanya memengaruhi bronkhus besar, namun lamba laun akan memengaruhi seluruh saluran napas.

2ukus yang kenal dan pembesaran bronkhus akan mengobsruksi jalan napas eruama selama ekspirasi. 3alan napas selanjunya mengalami kolaps dan udara erperangkap pada bagian disal dari

(16)

paru!paru. 4bsruksi ini menyebabkan penurunan 1entlasi al1eolus, hipoksia, dan acidosis. *asien mengalami kekurangan 5$, iaringan dan rato 1entlasi perfusi abnormal tmbul, di mana erjadi

penurunan *4$ erusakan 1entlasi juga dapa meningkakan nilai *64,sehingga pasien erliha sianosis. ebagai kompensasi dari hipoksemia, maka erjadi polisiemia (produksi erirosi berlebihan).

*ada saa penyaki berambah parah, sering diemukan produksi sejumlah spuum yang hiam, biasanya karena infeksi pulmonari. elama infeksi, pasien mengalami reduksi pada 7%8 dengan peningkaan pada R8 dan 7R6. 3ika masalah ersebu tdak dianggulangi, hipoksemia akan tmbul yang akhirnya menuiu penyaki cor pulmonal dan 6#7 (6ongest1e #ear 7ailure).

9. 2anifesasi linik

a. *enampilan umum' cenderung o1ereigh, sianosis akiba pengaruh sekunder polisiemia, edema (akiba 6#7 kan an), dan barrel ches.

b. :sia' 9;!<; ahun. c. *engkajian'

! Bauk persisen, produksi spuum sepert kopi, dispnca dalam beberapa keadaan, 1ariabel heeing pada saa ekspirasi, sera seringnya infeksi pada sisem respirasi.

! =ejala biasanya tmbul pada aku yang lama.

d. 3anung' pembesaran janung, cor pulmonal, dan #emaokri > <5?. e. Riaya merokok positf (@).

;. 2anajemen 2edis

*engobaan uama diujukan unuk mencegah, mengonrol infeksi, dan meningkakan drainase bronkhial menjadi jernih. *engobaan yang diberikan adalah sebagai beriku'

a. -ntmicrobial b. *osural drainase c. Bronchodilaor

d. -erosolied Aebulier e. urgical Iner1enton

(17)

 Asuhan Keperawatan Bronkhitis Akut 

1. PENGKAJIAN

eluhan uama pada klien dengan bronkits meliput bauk kering dan produktf dengan spuum purulen, demam dengan suhu ubuh dapa mencapai >956 dan sesak nafas. C.Riaya penyaki masa lalu

*ada pengkajian ini sering kali klien mengeluh pernah mengalami infeksi saluran nafas

bagian aas dan adanya riaya alergi pada pernafasan aas. *eraa harus memperhatkan dan mencaanya baik!baik.

$.Riaya *enyaki saa ini

Riaya penyaki saa ini pada klien dengan bronkits ber1ariasi tngka keparahan dan lamanya. Bermula dari gejala bauk!bauk saja, hingga penyaki aku dengan manifesasi klinis yang bera. ebagai anda erjadinya oksemia klien dengan bronkitssering mengeluh malaise, demam, badan erasa lemah, banyak berkeringa, akikardiadan akipnea. ebagai anda erjadinya iriasi, keluhan yang didapakan erdiri aasbauk, ekspekorasi dan rasa saki dibaah sernum. *entng dianyakan oleh peraa enang oba!obaan yang elah aau biasa diminum oleh klien unuk mengurangi keluhannya dan mengkaji kembali apakah oba!obaan ersebu masih rele1an unukdipakai.

0. *engkajian *siko!osio!piriual

*ada pengkajian klien dengan bronkits didapakan klien sering mengalami kecemasan sesuai dengan keluhan yang dialaminya dimana adanya keluhan bauk, sesak nafas, dan demam merupakan sresor unuk erjadinya cemas. aji pengeahuan klien dan keluarga enang pengobaan yang diberikan. *engobaan nonfarmakologi sepert olahraga secara eraur sera mencegah konak dengan alergen dan irian.

9. *emeriksaan sik  Deadaan umum dan &&8

(18)

#asil pemeriksaan &&8 pada klien biasanya didapakan adanya peningkaan suhulebih dari

95°C, frekuensi nafas meningka, nadi meningka. Biasanya tdak ada peninmgkaan ekanan darah.  D *ernafasan

lien biasanya mengalami peningkaan usaha dan frekuensi bernafas diemukan penggunaan oo banu pernafasan. *ada bronkits kronis sering didapakan benuk dada barrelEong. =erakan masih simeris, didapakan bauk produktf dengan spuum purulen berarna kuning kehijauan sampai hiam kecoklaan karena bercampur darah. &aktl fremius biasanya normal, didapakan bunyi resonan pada lapang paru. 3ika abses erisi penuh dengan cairan pus akiba drainase yang buruk,maka suara nafas melemah. 3ika bronkus paen dan drainasenya baik diambah dengan adanya konsolidasi disekiar abses maka akan erdengar suara nafas bronkial dan ronki basah.

 D irkulasi

ering didapakan adanya kelemahan sik secara umum. /enyu nadi akikardi.&ekanan darah normal. Bunyi janung ambahan biasanya tdak didapakan. Baasjanung tdak mengalami pergeseran.

 D Aeurosensori

&ingka kesadaran klien biasanya compos ments apabila tdak ada komplikasi penyaki serius.  D %liminasi

*engukuran inake dan oupu, monior adanya oligouria yang me rupakan salah sau anda aal syok.  D 2akanan, cairan

lien biasanya mengalami munah dan mual, penurunan nafsu makan dan penurunan bera badan.  D -kt1ias,istraha.

elemahan dan kelelahan sik, secara umum sering menyebabkan klien memerlukan banuan orang lain unuk memenuhi -/F.

dengan adanya konsolidasi disekiar abses maka akan erdengar suara nafas bronkial dan ronki basah.

(19)

ering didapakan adanya kelemahan sik secara umum. /enyu nadi akikardi.&ekanan darah normal. Bunyi janung ambahan biasanya tdak didapakan. Baasjanung tdak mengalami pergeseran.

 D Aeurosensori

&ingka kesadaran klien biasanya compos ments apabila tdak ada komplikasi penyaki serius.  D %liminasi

*engukuran inake dan oupu, monior adanya oligouria yang me rupakan salah sau anda aal syok.  D 2akanan, cairan

lien biasanya mengalami munah dan mual, penurunan nafsu makan dan penurunan bera badan.  D -kt1ias,istraha.

elemahan dan kelelahan sik, secara umum sering menyebabkan klien memerlukan banuan orang lain unuk memenuhi -/F.

. !IAGN"#A KEPE$A%A&AN !AN IN&E$'EN#I

A.etdakefektfan Bersihan 3alan Aafas berhubungan dengan pengumpulan sekresi,

mukus berlebihan, bronchospasme &ujuan '

 D2enunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektf dan dibuktkan dengan sauspernafasan ' *erukaran gas dan 1entlasi tdak berbahaya, perilaku mengonrolgejala!gejala secara konsisen.

 ( lien mempunyai 3alan nafas yang paen

 D2empunyai irama dan frekuensi pernafasan dalam renang normal.

(20)

 Daji dan dokumenasikan ' eefektfan pemberian oksigen dan pengobaan, kecenderungan pada gas darah areri.

 D-uskulasi dada bagian anerior dan poserior unuk mengeahui adanya penurunan aau tdaknya 1entlasi dan bunyi ambahan.

 DFakukan pengisapan 3alan nafas bila diperlukan.

 D-njurkan akt1ias sik unuk meningkakan pergerakan eksresi.

 D*indahkan posisi pasien setap $ jam sekali apabila pasien tdak bisa ambulasi.  D*erahankan kaedekuaan hidrasi unuk menurunkan 1iskosias sekresi.

 DInsruksikan kepada pasien enang bauk efektf dan eknis nafas dalam unuk memudahkan keluarnya sekresi

 D3elaskan kepada pasien sebelum memulai prosedur unuk urunkan kecemasan.

-kt1ias kolaborasi '

 DBerikan udaraEoksigen yang elah dihumidikasi sesuai dengan kebuuhan.  DBanu dalam pemberian aerosol, nebulier.

 Donsulasikan dengan doker enang kebuuhan unuk perkusi dan ala pendukung.

B.Resiko kekurangan 1olume cairan berhubungan dengan saus hipermeabolik, demam

&ujuan '

 Dekurangan 1olume cairan akan eraasi

 Deseimbangan %lekroli asam!basa akan dicapai

 D/ibuktkan dengan indikaor ' 7rekuensi nadi dan irama dalam renang yangdiharapkan, %lekroli serum dalam baas normal, serum dan p# urine dalam baasnormal

(21)

Iner1ensi '

 D*anau arna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan

) 4bser1asi erhadap kehilangan cairan dan elekroli yang tnggi.  DIdentkasi fakor yang dapa memperburuk saus dehidrasi klien.  D*emberian dan pemanauan cairan dan oba inra1ena

 ( &injau ulang elekroli, eruama narium, kalium, klorida dan kreatnin

6. etdakefektfan pola nafas berhubungan dengan penyempian jalan nafas, kelelahan

&ujuan '

 D*asien akan menunjukkan pola pernafasan yang optmal

 D2empunyai kecepaan dan irama respirasi dalam baas normal

Iner1ensi '

 D*anau adanya puca dan sianois  Daji kebuuhan inserse jalan naas

 D4bser1asi dan dokumenasi pola pernafasan klien.

 D*anau kecepaan, irama, kedalaman dan usaha respirasi

 D*erhatkanpergerakan dada amat kesimerisan, penggunaan oo banu sera reraksi oo suprakla1ikular dan inerkosal

 D*anau peningkaan kegelisahan klien, ansieas dan ersengal!sengal  D6aa perubahan pada a4$, 14$, 64$, =/- dengan epa.

(22)

 D-jarkan klien eknik relaksasi unuk meningkakan pola pernafasan  D-jarkan cara bauk efektf 

/. =angguan rasa nyaman ' nyeri aku berhubungan dengan kejadian bauk produktf, penggunaan oo banu pernafasan.

&ujuan '

 D*asien akan menunjukkan eknik relaksasi secara indi1idual yang efektf unuk mencapai kenyamanan.  D2emperahankan aau mengurangi tngka nyeri

 D*asien melaporkan kesejaheraan sik dan psikologis

 D2engenali fakor penyebab nyeri dan tndakan unuk menguranginya

Iner1ensi '

 D2ina pasien unuk menilai nyeri pada skala 5!C5

 D=unakan lembar alur nyeri unuk memanau pengurangan nyeri

 Daji dampak agaam, budaya dan lingkungan erhadap nyeri dan respon klien

 ( Fakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliput lokasi, luas, atanEdurasi, frekuensi, kualias.

 DInsruksikan kepada pasien enang prosedur yang dapa mengurangi nyeri dan aarkan saran koping  DBerikan informasi enang nyeri, sepert penyebab dan antsipasi ketdaknyamanan.

 D=unakan tndakan pengendalian nyeri.  Dolaborasikan pemberian analgesic

(23)

&ujuan '

 D*asien akan mengidentkasi akt1ias yang menimbulkan kelemahan

 DBerpartsipasi dalam akt1ias yang dibuuhkan dengan &&1 dalam renang normal

 D2enungkapkan secara 1erbal pemahaman enang kebuuhan oksigen, pengobaan dan aau peralaan yang dapa meningkakan oleransi erhadap akt1ias.

Iner1ensi G

 Daji respon emosi, sosial dan spiriual erhadap akt1ias.  D&enukan penyebab kelethan klien

 D*anau respon kardio1askuler pasien erhadap akt1ias

 DInsruksikan kepada pasien unuk menggunakan eknik relaksasi (disraksi, 1isualisasi)  D#indari menjadalkan akt1ias peraaan selama periode istraha pasien.

 DBanu pasien unuk mengubah posisi secara berkala.

 DRencanakan kegiaan akt1ias dengan pasien dan keluarga yang meningkakan kemandirian dan daya ahan.

 DBaasi rangsangan lingkungan sepert cahaya dan kebisingan  DBerikan istraha yang adekua

 Dolaborasi dalam pengobaan nyeri sebelum akt1ias.  Dolaborasi dengan ahli erapi okupasi.

E.*erubahan nurisi kurang dari kebuuhan ubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu

makan &ujuan '

(24)

 D*asien akan menjelaskan keadekuaan die bergii dan keinginan unuk berdie.  D2emperahankan massa ubuh dalam baas normal.

Iner1ensi

 D&enukan mot1asi pasien unuk mengubah kebiasaan makan  Deahui makanan kesukaan pasien

 D&enukan kemampuan pasien unuk memenuhi kebuuhan nurisi  D*anau kandungan nurisi dan kalori pada caaan asupan.

 D&injau selalu bera badan pasien

(25)

PE$&AN*AAN &EN&ANG B$"NK+I&I# AK&

1. -pabila seseorang mengalami Bronkhits pada usia bayi eapi sedah menyelesaikan &herapy selama < bulan sesuai anjuran doker, seelah usia deasa apakah bisa erserang kembali Bronkhits H

. -pakah benar, apabila penderia Bronkhits dianjurkan unuk be roba sesuai jadal yang dienukanH /an apabila ela dengan jadal yang sudah dienukan pengobaan harus diaali dari aal kembaliH

-. -pa yang membedakan bronchits -ku dengan Bronkhits ronikH

. -pakah dari Bronkhits dapa menimbulkan &B *aruH

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosa keperawatan yang kedua adalah resiko komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal dan mengambil keputusan tentang penyakit diabetes

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan yang tepat dan hal yang perlu dirasakan keluarga, yaitu sejauh mana keluarga mengenal mengenai

Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya Tn.”M” mengatakan bahwa penyakit Ny.”B” adalah diabetes melitus.. Kemampuan

Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan penjelasan tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan penyakit yang diderita bayi.. Libatkan orang tua

infeksi pada keluarga Tn.D khususnya Ny.Z berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah penyakit (suspect TB) 17-12-2014 16.00 WIB Dirumah Ny. - Menjelaskan dan

Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 15 menit, keluarga mau mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi

1) Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi. 2) Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil

B dengan anggota keluarga yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA berfokus pada peningkatan kemampuan keluarga dalam mengenali, merawat, dan mencegah penyakit, serta