BAB 2
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi 2.1 Definisi KarKarsinsinoma oma endoendometmetriurium m adaadalah lah tumtumor or ganganas as yanyang g munmuncul cul dardari i selsel-se-sel l epiepitel tel priprimer mer lap
lapisaisan n endendomeometritrium. um. UmUmumnyumnya a dengdengan an difdifferferensensiasiasi i gragrandulndular ar dan dan berberpotpotensensi i menmengenagenaii miometrium dan menyebar jauh. 75% tumor ganas endometrium adalah adenokarsinoma, sisanya miometrium dan menyebar jauh. 75% tumor ganas endometrium adalah adenokarsinoma, sisanya ialah karsinoma epidermoid atau karsinoma tipe sel squamous 5-!"%#, adenoakantoma dan ialah karsinoma epidermoid atau karsinoma tipe sel squamous 5-!"%#, adenoakantoma dan adenosquamous$"%#,sarkoma uterin !-5%#
adenosquamous$"%#,sarkoma uterin !-5%#,&#,&#..
'ecara biologis dan
'ecara biologis dan histhistologisologis, , karsikarsinoma noma endomendometriuetrium m adalah jenis adalah jenis neoplaneoplasma sma yangyang memiliki dua model pathogenesis. Karsinoma endometrium tipe ! yang estrogen dependent dan memiliki dua model pathogenesis. Karsinoma endometrium tipe ! yang estrogen dependent dan mempunyai prognosis lebih baik, dan karsinoma endometrium tipe non- estrogen dependent mempunyai prognosis lebih baik, dan karsinoma endometrium tipe non- estrogen dependent yang lebih agresif dan berprognosis lebih buruk
yang lebih agresif dan berprognosis lebih buruk$#$#..
2.2 Epidemiologi 2.2 Epidemiologi
Karsinoma endometrium adalah kejadian keganasan tertinggi keenam yang paling sering Karsinoma endometrium adalah kejadian keganasan tertinggi keenam yang paling sering terjadi yang terjadi pada (anita di seluruh dunia. )ari &".""" kasus baru yang dilaporkan pada terjadi yang terjadi pada (anita di seluruh dunia. )ari &".""" kasus baru yang dilaporkan pada ""*, terhitung 5 % dari semua kasus keganasan baru pada (anita. +enyakit ini paling banyak ""*, terhitung 5 % dari semua kasus keganasan baru pada (anita. +enyakit ini paling banyak terjadi di negara maju seperti merika, negara-negara di ropa tengah dan ropa timur dan terjadi di negara maju seperti merika, negara-negara di ropa tengah dan ropa timur dan ins
insideiden n leblebih ih renrendah dah di di ffrikrika a timtimurur. . iingkangkat t kejkejadiadian an karkarsinsinoma oma endendomeometritrium um seiseirinringg pertambahan usia juga meningkat di negara-negara berkembang
pertambahan usia juga meningkat di negara-negara berkembang$#$#..
)i
)i selseluruuruh h dunidunia, a, angangka ka kejkejadiadian an karkarsinsinoma oma endendomeometritrium um seiseirinring g perpertamtambahabahan n usiusiaa berkisar
berkisar antara antara !5 !5 per per !"".""" !"".""" (anita (anita di di daerah daerah merika merika dan dan sebagian sebagian ropa# ropa# sampai sampai kurangkurang da
dari ri 5 5 peper r !""!"".".""" "" (an(anitita a ddi i daedaerarah h frfrikika a dadan n sisia#a#. . /e/esisiko ko kakarsrsininomoma a enendodomemetrtriuiumm meningkat seiring usia, dimana kebanyakan kasus terdiagnosa setelah menopause
meningkat seiring usia, dimana kebanyakan kasus terdiagnosa setelah menopause!,$#!,$#..
)i
)i 0n0ndodonenesisia, a, sesebubuah ah pepenenelilititian an tatahuhun n """5 "5 memendndapapatatkakan n prpre1e1alalenensi si kakanknker er endometrium di 2akarta mencapai 7, kasus per tahun. Usia penderita yang cenderung lebih endometrium di 2akarta mencapai 7, kasus per tahun. Usia penderita yang cenderung lebih muda pada penelitian tersebut jika dibandingkan dengan penderita di negara-negara barat dan muda pada penelitian tersebut jika dibandingkan dengan penderita di negara-negara barat dan eropa berusia35" tahun terbanyak#, kemungkinan disebabkan di indonesia pengguanaan '4 eropa berusia35" tahun terbanyak#, kemungkinan disebabkan di indonesia pengguanaan '4 masih sangat jarang. +emakaian '4 menyebabkan tingginya jumlah penderita kanker ini di masih sangat jarang. +emakaian '4 menyebabkan tingginya jumlah penderita kanker ini di negara arat dan ropa di era tahun 7"-an
2.3 Etiologi
Kebanyakan kasus karsinoma endometrium *"%# dihubungkan dengan endometrium terpapar stimulasi estrogen secara kronis hormonal# dari sumber endogen dan eksogen lain. Kanker yang dihubungkan dengan estrogen estrogen dependent# ini cenderung untuk mengalami hiperplasia dan berdiferensiasi lebih baik, dan secara umum punya prognosis baik. 'ementara itu, tipe kanker endometrium yang tidak bergantung pada estrogen non estrogen dependent# berkembang dengan non hiperplasia dan berdiferensiasi jelek dan lebih agresif.
anyak kasus karsinoma endometrium yang dilaporkan pada (anita tanpa faktor resiko yang sudah diketahui seperti mereka dengan gangguan hormonal. eberapa studi menunjukan bah(a sindroma o1arium polikistik dan resistensi insulin yang merupakan komponen dari
sindrom metabolik, dapat berperan dalam pathogenesis karsinoma endometrium!,,$#.
2.4 Faktor resiko
Kebanyakan penelitian menyimpulkan bah(a nulipara mempunyai resiko tiga kali lebih besar menderita kanker endometrium dibanding multipara. erbeda dengan kanker payudara, usia pertama melahirkan tidak memperlihatkan adanya hubungan terhadap terjadinya kanker ini
(alaupun masa laktasi yang panjang dapat berperan sebagai proteksi#.
4ipotesis bah(a infertilitas menjadi faktor resiko untuk kanker endometrium didukung oleh penelitian- penelitian yang menunjukkan resiko yang lebih tinggi untuk nulipara dibanding (anita yang tidak pernah menikah.+erubahan-perubahan biologis yang berhubungan dengan infertilitas dihubungkan dengan resiko kanker endometrium adalah siklus ano1ulasi estrogen yang lama tanpa progesteron yang cukup#, kadar androstenodion serum yang tinggi kelebihan androstenodion dikon1ersi menjadi estrone#, tidak mengelupasnya lapisan endometrium setiap
bulan dan efek dari kadar estrogen bebas dalam serum rendah pada nulipara,$#.
Usia menarche dini 6! tahun# berhubungan dengan meningkatnya faktor resiko kanker endometrium (alaupun tidak selalu konsisten. Kebanyakan penelitian juga menunjukkan usia saat menopause mempunyai hubungan langsung terhadap resiko meningkatnya kanker ini sekitar
7"% dari semua (anita yang didiagnosis kanker endometrium adalah pascamenopause#.
'elain yang disebutkan diatas, faktor-faktor resiko yang masih terus diteliti mempunyai hubungan erat dengan kanker ini adalah obesitas, diabetes melitus, hipertensi, asupan gula, kopi, merokok, penggunaan tamoifen, dan kebiasaan akti1itas fisik,(aktu duduk atau berbaring#.
/esiko karsinoma karena obesitas dihubungkan dengan kecenderungan peningkatan kadar estrogen yang terjdai akibat perubahan jaringan lemak oleh hormon androgen menjadi estrogen. 'edangkan asupan gula yang tinggi berujung pada kondisi hiperinsulinemia, yang meningkatkan bioa1abilitas 089-! insulin- like gro(th factor-!# sehingga menstimulasi pertumbuhan sel. supan gula dan diabetes juga meningkatkan resiko karsinoma endometrium dengan
meningkatkan stres oidati1e$#.
+enyakit- penyakit yang diteliti memiliki resiko langsung menjadi karsinoma endometrium adalah sindroma polikistik o1arium dan adanya tumor o1arium, dimana keduanya memiliki dampak menimbulkan ketidakseimbangan hormon, peningkatan produksi estrogen yang akhirnya mengarah pada karsinoma endometrium. 'elain penyakit, penggunaan obat tamoifen untuk penatalaksanaan kanker payudara memiliki pengaruh lain pada jaringan uterus. +ada jaringan uterus, obat ini bertindak seperti estrogen, sehingga bagi (anita yang telah menopause, pengaruhnya dapat membuat pertumbuhan lapisan endometrium secara berlebihan,
namun resikonya masih rendah kurang dari !% kasus# 5#.
2.5 anifestasi !linis
)iagnosis dini dari karsinoma endometrium hampir sepenuhnya bergantung pada pengetahuan dan kesadaran pasien akan adanya perdarahan per1aginam yang tidak teratur.
'ebagian besar keluhan utama yang diderita pasien kanker endometrium adalah perdarahan abnormal pascamenopause bagi pasien yang telah menopause dan perdarahan intermenstruasi bagi pasien yang belum menopause. +asien harus mengetahui adanya perdarahan saat menstruasi yang berlebihan atau bercak darah. Karena beberapa kelainan atau tumor jinak juga memberikan gejala serupa. 'elain itu keluahan yang dapat menyertai adalah :
- Keluhan keluar sekret putih atau merah muda dari 1agina
- Keluhan nyeri perut ba(ah atau panggul yang menetap minggu atau lebih - ;yeri saat berhubungan.
Kebanyakan pasien tidak langsung mendatangi tenaga medis saat sampai terjadi perdarahan berbulan-bulan, tahun, atau perdarahan yang berlebihan dan irregular. +asien dengan tipe
+apillary serous tumour atau clear cell tumour sering datang dengan gejala dan tanda yang mengindikasikan karsinoma epitel o1arium yang sudah memberat. ipe papillary serous tumour dan clear cell tumour adalah termasuk karsinoma endometrium tipe yang berkembang agresif
dan memiliki prognostik cenderung lebih buruk. ipe papillary serous tumour insidensinya 5-!"% dari seluruh kasus# adalah jenis yang tumbuh dari sel endometrium yang atrhropi biasanya dari (anita lansia# yang memiliki tipikal histologik pertumbuhan selnya lebih tidak beraturan, adanya keratinisasi dengan inti yang atipik. Karsinoma endometrium tipe yang mayor lainnya adalah clear cell tumour dengan insiden lebih rendah 65%#. 'ecara mikroskopik, gambarannya lebih predominan solid, kistik dan tubular atau dapat bercampur mied# dari dua atau lebih bentuk ini$,<#.
2." Diagnosis
Untuk menge1aluasi perdarahan intrauterine abnormal, diagnosis dilakukan dengan biopsi endometrium. ;amun, pada pasien yang tidak d apat dilakukan biopsi endometrium karena stenosis ser1ikal atau gejala tetap bertahan (alaupun hasil biopsi normal, maka dapat dilakukan dilatasi dan kuretase dengan anastesi. +rosedur dilatasi dan kuretase sampai saat ini merupakan
baku emas untuk diagnosis kanker endometrium#.
=elalui pemeriksaan mikroskopik biopsi endometrium dan kuret endoser1iks biasanya dapat ditegakkan diagnosis adenokarsinoma jenis endometrioid atau musinous, tapi jarang dapat dihubungkan dengan lesi a(al berupa adenokarsinoma ser1iks insitu atau hiperplasia atipik pada endometrium. erlebih lagi gambaran histologik kanker endometrium sering tumpang tindih atau terkontaminasi dengan sel-sel endoser1iks. +adahal, darimana pertumbuhan tumor berasal, apakah dari endometrium atau endoser1iks mempengaruhi pilihan terapi jenis pembedahan dan pasca pembedahan# yang akan dilakukan. +enelitian terakhir di 2akarta menyatakan bah(a pemeriksaan kimia dengan 1imentin dapat membantu membedakan kanker endometrium dan kanker endoser1iks, khususnya pada gambaran histologi tumpang tindih dengan sensiti1itas
&$,7%# dan spesifitas &<,<%# yang cukup tinggi ,$#.
+enggunaan histeroskopi untuk deteksi dini prosedur diagnostik dengan melihat langsung kedalam uterus dengan histeroskop yang biasanya dilakukan bersamaan dengan dilatasi dan kuretase# memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tinggi dalam mendiagnosis dan menge1aluasi uterus jika dicurigai ada lesi a(al karsinoma endometrium. 'atu-satunya tumor marker klinis yang berguna dalam penatalaksanaan kanker endometrium adalah jumlah serum >-!5. 'ecara langsung, peningkatan jumlah serum ini menunjukan progresi1itas penyakitnya sensiti1itas ?$% dan spesifitas **% pada le1el cut off $5 U@mA#. )alam aplikasinya, pada
pasien tingkat lanjut, serum ini dapat membantu menge1aluasi respon terhadap terapi selama dalam penanganan. ;amun, meskipun e1aluasi serum ini cukup bermakna, biasanya penemuan
klinis lain masih terbatas $,!"#.
+enggunaan radiologi pada karsinoma endometrium juga masih terbatas. 'ecara umum, pada (anita dengan karsinoma endometrium tipe ! yang progresifitasnya lebih baik, foto thoraks adalah satu-satunya e1aluasi radiologis yang dibutuhkan dalam diagnosa preoperati1. Bisualisasi menggunakan >omputed tomography ># atau =agnetic /esonance =/# biasanya tidak banyak dibutuhkan. ;amun dalam beberapa kasus, =/0 dapat membantu membedakan
karsinoma endometrium dan perluasan dari karsinoma ser1iks primer. U'8 trans1aginal dapat mendeteksi lesi pada endometrium dengan ketebalan lebih dari <-5cm sehingga sangat akurat
dalam mendeteksi polip, mioma, hiperplasia ataupun karsinoma endometrium,7#.
4istologi
Umumnya 7"-75% kasus# tipe histologik kanker endometrium adalah
endometrial@endometrioid adenokarsinoma, yaitu karsinoma yang berasal dari jaringan kelenjar atau karsinoma yang memiliki karakteristik sel-sel tumornya membentuk struktur seperti kelenjar sehingga membedakan dengan jaringan endometrium normal. danya karsinoma tipe endometrium tipe ini biasanya dihubungkan dengan tumor grade rendah dan in1asi ke miometrium yang kurang masif. ;amun, ketika komponen kelenjar berkurang dan diganti dengan jaringan &?,5% dan spesifitas &$,?% bagi histeroskopi dalam mengenali lesi intra uterin pada pasien menopause dengan perdarahan per1aginam, termasuk lesi a(al karsinoma
endometrium.
'atu-satunya tumor marker klinis yang berguna dalam penatalaksanaan kanker endometrium adalah jumlah serum >-!5. 'ecara langsung, peningkatan jumlah serum ini menunjukan progresi1itas penyakitnya sensiti1itas ?$% dan spesifitas **% pada le1el cuttoff $5 U@mA#. )alam aplikasinya, pada pasien tingkat lanjut, serum ini dapat membantu menge1aluasi respon terhadap terapi selama dalam penanganan. ;amun, meskipun e1aluasi serum ini cukup
bermakna, biasanya penemuan klinis lain masih terbatas$,!"#.
+enggunaan radiologi pada karsinoma endometrium juga masih terbatas. 'ecara umum, pada (anita dengan karsinoma endometrium tipe ! yang progresifitasnya lebih baik, foto thoraks adalah satu-satunya e1aluasi radiologis yang dibutuhkan dalam diagnosa preoperatif. Bisualisasi menggunakan >omputed tomography ># atau =agnetic /esonance =/# biasanya tidak
banyak dibutuhkan. ;amun dalam beberapa kasus, =/0 dapat membantu membedakan karsinoma endometrium dan perluasan dari karsinoma ser1iks primer. U'8 trans1aginal dapat mendeteksi lesi pada endometrium dengan ketebalan lebih dari <-5cm sehingga sangat akurat
dalam mendeteksi polip, mioma, hiperplasia ataupun karsinoma endometrium,7#.
#istologi
Umumnya 7"-75% kasus# tipe histologik kanker endometrium adalah
endometrial@endometrioid adenokarsinoma, yaitu karsinoma yang berasal dari jaringan kelenjar atau karsinoma yang memiliki karakteristik sel-sel tumornya membentuk struktur seperti kelenjar sehingga membedakan dengan jaringan endometrium normal. danya karsinoma tipe endometrium tipe ini biasanya dihubungkan dengan tumor grade rendah dan in1asi ke miometrium yang kurang masif. ;amun, ketika komponen kelenjar berkurang dan diganti dengan jaringan solid dan sel berlapis, tumor ini akan diklasifikasi sebagai grade yang tinggi, sebagai tambahan, endometrium yang atropi biasanya lebih dihubungkan dengan lesi pre-kanker
grade tinggi yang umumnya bermetastase$#.
mpat 1arian dari tipe endometrioid dan tipe histologis lainnya dapat dilihat dalam tabel .!.
abel .! Klasifikasi histologik kanker endometrium oleh he 0nternational 'ociety of
8ynecologic +athologist$,<#.
!. ndometrioid 75%# secretory, ciliated, papillary or 1illoglandular# . denocarcinoma (ith squamous differentiation.
$. denoacanthoma benign squamous component# <. denosquamous malignant squamous component# 5. Uterine papillary serous 5%C!"%#
?. >lear cell !%C5%#
7. =alignant mied =ullerian tumours or carcinosarcomas !C%#
*. Uterine sarcomas leiomyosarcoma, endometrial stromal sarcoma, undifferentiated# $%# &. =ucinous !%#
erdasarkan histopathologinya, terdapat jenis kanker endometrium, yaitu adenokarsinoma endometrium tipe ! dengan karakteristik berdiferensiasi baik dan in1asi secara superfisial. ipe ini sensitif terhadap progesteron dan penderita cenderung memiliki prognosis yang baik. denokarsinoma endometrium tipe berdiferensiasi dengan buruk atau bertipe histologik yang agresif clear cell, papillary serous# dan berin1asi ke miometrium. +rognosis penderita tipe ini kurang baik dan memiliki sur1i1al rate yang lebih rendah dibanding penderita
tipe !. 'elain itu pada beberapa jenis adenokarsinoma endometrium tipe ditemukan peningkatan molekul-molekul yang umumnya ditemukan pada tipe !, ini mengindikasikan bah(a adenokarsinoma endometrium tipe dapat terjadi sebagai perburukan dari tipe ! yang
telah ada sebelumnya<#.
$tadium
+ada literatur lama, terdapat jenis stadium pada kanker endometrium, yaitu stadium klinis dan stadium surgikal. 'tadium klinik bertujuan untuk menentukan jenis terapi yang akan
diberikan, sedangkan stadium surgikal bertujuan untuk menentukan terapi adju1annya,<#.
Kini penentuan stadium telah bergeser dari stadium klinik ke stadium surgikal@operasi. kan tetapi stadium klinik masih dipergunakan bila penderita dipertimbangkan tidak dapat menjalani proses pembedahan. +embagian stadium menurut 908D the 0nternational 9ederation of 8ynecology and Dbstetric# ""& terlampir dalam tabel ..
+enilaian 908D secara pathologis meliputi$# :
!. Kedalaman in1asi ke miometrium ratio in1asi dan total ketebalan miometrium#. . Keterlibatan ser1iks in1asi stroma@glandular#
$. Ukuran tumor dan lokasi fundus, segmen ba(ah rahim, atau ser1iks# <. =eluasnya tumor ke tuba fallopi dan o1arium.
5. 8rade tumor dan tipe histologis sel
?. 0n1asi ke kelenjar lmfe dan pembuluh darah @Aympho1ascular space in1asion AB'0# 7. 'tatus kelenjar limfe. ingkat insidensi keterlibatan kelenjar limfe dalam klasifikasi
908D E stage 0 :5%, 0 :!"%, 0>E !5%, 00: "%, 000 : 55%.
'rade
+ada grade ! lesi minimal dengan kecenderungan belum menyebar keluar uterus, tumor grade memiliki prognosis sedang @ intermediet, dan grade $ identik dengan meningkatnya potensi in1asi dalam miometrium serta metastase nodular ke jaringan luar. =etastase kgb pel1is dan para aorta meningkat dengan meningkatnya grade. +embagian karsinoma endometrium
dalam grade yang paling umum digunakan di seluruh dunia adalah berdasarkan 908D<#.
Ta%el 2.3 !riteria #istopatologik untuk menentukan grade F&'( +3,
8rade )efenition
! F5 % of a non squamous or nonmorular solid gro(th pattern
?-5" % of a non squamous or nonmorular solid gro(th pattern
$ 35"% of a non squamous or nonmorular solid gro(th pattern
Untuk menentukan stadium surgikal kanker uterus, dua faktor prognosis- grade dan kedalaman in1asi miometrium harus dicantumkan dalam pen ulisannya.
2.- Terapi
/adiasi atau histerektomi radikal dan limfadenektomi pel1is merupakan pilihan terapi untuk adenokarsinoma endoser1iks yang masih terlokalisasi, sedangkan staging surgikal surgical staging# yang meliputi histerktomi simpel dan pengambilan contoh kelenjar getah bening para aorta adalah penatalaksanaan umum adenokarsinoma endometrium. 'taging surgikal dengan bantuan laparoskopi untuk kanker endometrium stadium ! telah banyak dilaporkan, yaitu meliputi histerektomi 1aginal dengan bantuan laparoskopi disertai limpadenektomi kgb
pel1is dan para-aorta,$#.
Pem%edaan
+asien dengan karsinoma endometrium sebagian besar harus menjalani histerektomi. +enentuan stadium surgikal meliputi insisi mediana, bilasan peritoneum, eksplorasi metastasis, histerektomi total, salpingoforektomi bilateral, limfadenektomi kelenjar getah bening pel1is dan para-aorta. eberapa ahli hanya melakukan sampel biopsi pada kelenjar getah bening, terutama
pada yang mengalami pembesaran,?#.
+ada stadium 00 dimana terbukti ada keterlibatan endoser1iks, prosedur pengangkatan uterus dilakukan secara radikal histerektomi radikal#. kan tetapi, beberapa ahli tetap
melakukan histerktomi total apabila diyakini bah(a keganasan memang berasal dari endometrium, dengan alasan lokasi kekambuhan terbanyak pada 1agina dan angka kekambuhan
yang kurang dari !"%,?#.
+ada stadium 000 dan 0B dapat dilakukan radiasi, dan@ atau kemoterapi. +enanganan pasien stage 000 dan 0B sangat bersifat indi1idual dengan radiasi dan kemoterapi. +ada beberapa literatur untuk stage 000 dan 0B dengan metastase masih menganjurkan dilakukan histerektomi paliati1 dengan pengangakatan kedua tuba dan o1arium serta eksisi metastase bila mungkin,
tergantung kondisi pasien, manfaat yang diharapkan dan keputusan tim ahli. +embedahan dapat
diikuti dengan terapi radiasi dan kemoterapi ,<#.
/adioterapi
'tadium 0 dan 00 yang inoperabel secara medis hanya diberi terapi radiasi, angka ketahanan hidup 5 tahunnya menurun "-$" % dibanding pasien dengan terapi operatif dan radiasi. +ada pasien dengan resiko rendah stadium 0 grade !atau # tidak memerlukan radiasi aju1an pascaoperasi. /adiasi aju1an diberikan pada :
!. +enderita stadium !, apabila berusia diatas ?" tahun, grade 000 dan atau in1asi melebihi setengah miometrium.
. +enderita stadium 00 @00 , grade 0,00,000
$. +enderita dengan stadium 000 atau lebih diberikan terapi secara tersendiri ,$#
Terapi medikamentosa Kemoterapi
a. >isplatin dan doorubicin adalah agen yang paling sensitif
b. gen kemoterapi lain adalah paclitael, doorubicin, dan ifosfamide.
Hormon
umor yang mempunyai reseptor estrogen dan progesteron akan memberikan respon yang lebih baik terhadap terapi hormon. +emberian progestin oral sama efektifnya dengan pemberian intramuskular. 'epertiga pasien yang mengalami kekambuhan memberikan respon
terhadap progestin ,$#. )osis yang dianjurkan :
- +ro1era, "" mg per oral < sehari
- =egastrol acetate =egace#, *"" mg per oral < sehari.
2.0 Pengamatan lanjut
Untuk pasien dengan stadium 0 dan 00, e1aluasi dilakukan setiap ? bulan selama $ tahun pertama dan setelah itu cukup setahun sekali. +ap smear dilakukan setiap tahun. idak
dibutuhkan rontgen thoraks secara rutin. Ae1el >-!5 harus dipantau jika saat diagnosis
terdapat peningkatan#.
Untuk pasien dengan stadium 000 dan 0B, e1aluasi dilakukan lebih sering, dengan inter1al $ bulan di tahun pertama, inter1al ? bulan untuk $-5 tahun berikutnya dan selanjutnya setahun sekali. +ap smear dilakukan setiap ? bulan. 9oto thoraks dibutuhkan setiap tahun. Ae1el >-!5
harus dipantau jika saat diagnosis terdapat peningkatan#.
+asien karsinoma endometrium dapat dibagi kedalam kelompok pengobatan berdasarkan
resiko kekambuhan dan prognostik penyakitnya*#:
!. /esiko rendah : karsinoma endometrium terbatas pada endometrium stage 0 : tidak ada atau in1asi 65"% miometrium#
. /esiko intermediet@menengah : karsinoma endometrium pada daerah endometrium dan mengin1asi miometrium 35"%, termasuk pasien dengan stage 0, 0 dan sebagian pasien dengan stage 00 yang belum mengin1asi ke ser1iks.
$. /esiko tinggi : termasuk didalamnya pasien dengan karsinoma endometrium yang melibatkan ser1iks, stage 00, 000, 0B, dan pasien dengan karsinoma endometrium tipe yang agresif seperti papillary serous tumour dan clear cell tumor.
2.* /esidif dan penangananna
+ada penelitian 'ofian ""5#, angka bebas dari kekambuhan penderita kanker endometrium pada tahun pertama adalah &7,* %dan angka bebas dari kekambuhan pada tahun kelima adalah 7!,&%. ngka ini sedikit rendah dibandingkan jika semua penderita tidak mempunyai faktor resiko derajat diferensiasi dan in1asi miometrium, dimana rata-rata bebas kekambuhan dalam $ tahun dapat mencapai &,7%. Kenyataan ini menunjukkan bah(a
ketahanan hidup penderita cukup baik#.
+ilihan terapi untuk pasien residif meliputi terapi hormonal dan kemoterapi. erapi hormonal merupakan pilihan utama bagi pasien dengan diferensiasi baik dan sedang.respon terapi endokrin akan maksimal pada kasus kanker endometrium berdsiferensiasi baik, disease free inter1al setelah terapi utama yang panjang dan meningkatnya konsentrasi reseptor
progesterone<#.
Kemoterapi untuk pasien kanker endometrium stadium lanjut yang residif bersifat paliatif. 'ebagian kecil penderita yang mengalami remisi komplit, responya akan bertahan sampai beberpa tahun. idak ada keuntungan mengombinasikan kemoterapi dengan terapi
hormonal.,?#.
!. ndometrial >ancer "!$ /eport. merican 0nstitute for >ancer /esearch. http:@@(((.dietandcancerreport.org. )iakses pada *-"-"!5
. 9arid =. bdul '. Dnkologi ginekologi. disi !. Gayasan ina +ustaka 'ar(ono
+ra(ihardjo. 2akarta ""?
$. arbara A, 4offman (. t al. Hilliams 8ynecology. 'econd dition. =c8ra(-4ill >ompanies.0nc. United 'tates. ""*
<. +latnois 8, >astiglione =. ndometrial >ancer. :'=D >linical +ractice 8uidelines for diagnosis, treatment and follo( up. nnals of Dncology ! : B<!-B<5. "!". http:@@annonc.ofordjournals.org@. )iakses tanggal *-"-"!5.
5. Hilliam , Drr. 2, Aeitao =, t al. ndometrial cancer: re1ie( and current management
strategies: +art 0. 8ynecologic Dncologic !$< :$*-$*5."!<.
http:@@(((.else1ier.com@locate@ygyno. )iakses tanggal $-"$-"!5
?. ndometrial >ancer. >A0;0>A +/>0> 8U0)A0; 8G;-"". lberta healt 'er1ice "!<. http:@@lbertahealthser1ices.ca@ diakses tanggal $-"$-"!5
7. Gela )., t al. >omparati1e 'tudy of ras1aginal Ultrasound and Dutpatient 4ysterecopy for )iagnosing +athologic endometrial Aession in +ostmenopausal Homen.
/e1ised ssociation =edical rass ""& E 555#..
*. Hilliam , =arion 2. ndometrial >ancer treatment protocol. )istinguished Uni1ersity +rofessor, )epartment of Dbstetrics and 8ynecology, =edical Uni1ersity of 'outh >arolina >ollege of =edicine. )alam http:@@emedicine.medscape.com diakses tanggal !&-"$-"!5.
&. 'tern 2. Uterus : ndometrial >arcinoma. Homens >ancer 0nformation >enter. http:@@(((.(omenscancercenter.com@info@[email protected] . )iakses tanggal !&-"$-"!5.
!". 'ebastianelli . +reoperati1e >-!5 umour marker in ndometrial >ancer : >orrelation (ith d1anced 'tage )isease. 8ynaecology. 2D8>. 'eptember "!" : *5?-*?".
!!. =uggia,9. Dli1a . Uterine >ancer-'creening,)iagnostik and treatment. ""&. http:@@(((.springer.com@&7*-!-5**&-7$?-5. )iakses tanggal $-"$-"!5.