• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PREVALENSI MASTITIS DENGAN PRODUKSI DAN pH SUSU PADA SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PREVALENSI MASTITIS DENGAN PRODUKSI DAN pH SUSU PADA SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

12

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Identitas Sapi Perah ... 31

2. Skor Mastitis ... 33

3. Skor CMT Konversi ... 35

4. Persentase tiap Kuartir Ambing ... 37

5. Catatan Produksi Susu ... 40

6. Rata-rata Produksi Susu ... 49

7. pH Susu ... 50

8. Hubungan Korelasi Linier Skor Mastitis dengan Produksi Susu ... 51 9. Hubungan Korelasi Linier Sederhana Skor Mastitis dengan pH Susu 55

BAB I

PENDAHULUAN

Mastitis adalah reaksi peradangan ambing yang disebabkan oleh bakteri,

luka mekanis, dan zat kimia. Perubahan yang terlihat dalam susu meliputi perubahan warna, terdapat gumpalan dan munculnya leukosit dalam jumlah besar

(Hungerford,1990). Mastitis dapat dibedakan menjadi klinis dan subklinis. Ciri klinis ditandai dengan gejala kemerahan pada ambing, bengkak dan hangat, sapi akan merasakan sakit apabila dipegang, susu biasanya pecah dan tercampur darah.

(2)

13

perubahan pada ambing tidak terlihat tetapi susu yang dihasilkan tetap rusak (Rompiset al., 1995).

Mastitis merupakan kasus yang sering dijumpai pada usaha peternakan sapi perah. Mastitis pada sapi perah disebabkan oleh berbagai jenis mikroba patogen

yang masuk ke dalam ambing melalui saluran puting susu. Dengan demikian penularan mikroba patogen mastitis dapat terjadi dari satu puting ke puting lainnya pada satu ambing. Kerugian ekonomi akibat mastitis berupa penurunan

produksi dan kualitas susu, masa laktasi lebih pendek serta bertambahnya biaya akibat pengobatan penyakit (Supar, 1997). Produksi susu seekor sapi pada

umumnya diawali dengan jumlah yang relatif rendah kemudian sedikit demi sedikit meningkat hingga tercapai puncak produksi pada bulan ke dua (Sasono et al., 2011) sampai dengan bulan ketiga (Karurniawati, 2012), kemudian turun

kembali hingga masa kering. Bray dan Shearer (2003) menjelaskan bahwa kejadian infeksi mastitis paling besar terjadi selama puncak produksi. Hal ini

disebabkan lubang puting menjadi lebih lebar karena susu yang dikeluarkan semakin banyak dibanding bulan sebelumnya.

Kejadian mastitis dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu mastitis klinis

dan mastitis subklinis. Secara umum peternak sudah dapat mengenal mastitis klinis tetapi untuk mastitis subklinis peternak umumnya belum mengetahui karena

tidak tampak tanda-tanda klinisnya. Kabupaten Semarang yang merupakan sentra peternakan sapi perah, kajian prevalensi mastitis pernah dilakukan. Pada tahun 2001, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang melakukan kajian

(3)

14

mastitis sebesar 18%. Selanjutnya pada tahun 2003, Sutarti et al. (2003)

melakukan kajian serupa pada sapi perah di Kabupaten Semarang dan melaporkan

bahwa angka prevalensi mastitis mencapai 35,86%. Jika dilihat dari data tahun 2001 dan 2003 tersebut, maka dapat diketahui terjadi peningkatan angka

prevalensi sebesar 17,86%. Setelah penelitian Sutartiet al. (2003), sampai dengan

saat ini, kajian serupa belum pernah dilakukan.

Tujuan penelitian mengenai kajian prevalensi mastitis di peternakan sapi

perah dan hubungannya dengan produksi dan kualitas susu ini akan dilaksanakan di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Manfaat penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi Tempat Tinggal Lansia Di Pondok Ma’arif Muslimin..

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi

Perusahaan disarankan dapat menerapkan metode FTA dan Taguchi untuk mengevaluasi produk cacat secara terus- menerus sehingga kualitas produk yang dihasilkan sesuai yang

Prevalance of Contact Lenses User and Associated Complications In Relation to Misuse among Medical Students of Batch 2006 till 2008, Medical Faculty of University of Sumatra

Apakah Anda sering-sering meneteskan larutan tetes mata saat pemakaian lensa kontak, apalagi bila mata terasa kering?. Apakah Anda mengganti tempat lensa kontak

disampaikan kepada Panitia UAMBN Tingkat Provinsi yg berisi tentang persiapan, pelaksanaan dan evaluasi UAMBN yang dilengkapi dengan:a.  Surat keputusan Panitia UAMBN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2013, dengan sampel adalah bagian

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAME BERBASIS MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia |